PENDIDIKAN MUSIK KECERDASAN EMOSI DAN PE

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

21

BASIC CONCEPTS IN MUSIC EDUCATION
Colwell, Richard J.(1991).Basic Concepts in Music Education, II.Colorado: University Press of Colorado

Apa yang membuat musik penting dan mendasar?
Dari sudut pandang pragmatis, pendidikan musik memberikan setidaknya tiga
fundamental dan fungsi unik. Praktis dan fungsi yang berguna dari pendidikan musik
adalah sebuah kebenaran dari musik sebagaimana bentuk seni. Dalam hal ini, mereka
menggambarkan pertemuan dan persatuan nilai-nilai estetika dan instrumental.
Kesemua hal dasar itu dapat diterapkan di bidang seni lain juga, meskipun dengan
beberapa penekan dan interpretasi yang berbeda. Karena mereka adat dari seni, musik
dan pengajar musik tidak perlu melakukan manipulasi untuk hasil akhir pembelajaran.
Fungsi ini dapat berfungsi sebagai kerangka konseptual untuk pendidikan musik,
menyediakan pondasi dan fokus kurikulum juga subtansi dari musik menjadi bagian
dalam dasar pendidikan.
Untuk tujuan sekilas, konsep tesebut mendeskripsikan sebagai kebenaran yang

mendasar yang dapat berfungsi sebagai alasan untuk mendirikan tempat untuk
pendidikan musik di sekolah, merancang kurikulum dan pedoman tindakan serta upaya
advokasi. Pendidikan umum seperti anjuran Harry Broudy, harus dipandang sebagai
pembudidayaan kemampuan untuk mewujudkan nilai, maka fungsi-fungsi ini harus
berada pada pusat pendidikan di musik.
Studi Musik Memberikan Bagian Penting dari Landasan Bagi peradaban
manusiawi

dengan

mendorong

semua

siswa

untuk

menumbuhkan


dan

memperbaiki kepekaan mereka
Profesor Desain Teatoer dari Universitas San Diego, Beeb Salzer, menjelaskan
bahwa seni menerapkan peraturan spesial dalam masyarakat seperti kita, yang didirikan
pada rasionalitas yang linier serta humanism (kemanusiaan).
Kita perlu mendidik sisi emosional keberadaan kita sehingga kita memiliki
persepsi yang lebih jelas tentang kondisi asasi manusia yang mendasar yang memiliki
begitu banyak hal yang harus dilakukan seperti interaksi antar individu, hubungan cinta,
benci, kecemasan, harapan dan sejumlah perasaan lainnya. Musik adalah cara kita untuk
mendapatkan gambarang nyata tentang mental orang.

21

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

Susanne Langer menyebut proses ini sebagai “objektiviaksi” kehidupan subjektif
(perwujudan kehidupan subjektif). Seperti halnya menimba ilmu dan menggambarkan

bagian dari dunia pada segi keilmuan, seni juga melakukan hal yang sama dalam segi
arstiskik. Musik mengekspresikan hal nyata yang tidak dapat diungkapkan dengan cara
lain.
Melalui pendidikan musik, siswa dapat mengembangkan kecerdasan musikal
mereka. Dalam mempertahan kognitif manusia, kecerdasan musikal diakui sebagai
salah satu kecerdasan otonom. Fakta bahwa manusia dapat memikirkan suara, ritmis
dan juga mengakuinya ke dalam pola dan bentuk untuk mendaptkan gambaran adalah
kemampuan yang unik bagi makhluk hidup seperti kita. Hal itu memungkinkan kita
untuk mengambil, merekam, menyimpan dan berbagi persepsi tentang kehidupan
emosional yang mungkin luput dari kita.
Musik menempatkan kita untuk berhubungan dengan perasaan dan semangat
kita sebagaimana berhubungan dengan perwujudan ekspresif ideal mereka dalam karya
musik lama. Ketika kita menghalangi akses anak terhadap tipe ekspresif utama seperti
musik, kita telah menghalangi mereka dari "makna bahwa musik membuat seuatu
kemungkinan menjadi nyata". Sedangkan sekolah yang berjalan tanpa mengajarkan
seni, merupakan budaya dari generasi modern barbarian.
Dalam pembelajaran kita menerima intuisi dari diri sendiri dan lainnya,
wawasan dan perasaan, seni mengajarkan kita tentang hal yang lebih bernilai:
Bagaimana menjadi Empati. Jika kita memiliki empati, kita dapat menilai orang lain
dari sudut pandang. Kita dapat menempatkan diri pada posisi mereka. Untuk tingkat

bahwa seni membangun empati, mereka mengembangkan rasa tenggung jawab dan
bagian yang sangat penting dari pendidikan moral kita. Tanpa empati, kita tidak
memliki rasa belas kasih untuk orang lain.
Seni juga mengajarkan anak untuk memiliki rasa simpati. Dengan demikian
hasil dari pendidikan seni memungkinkan anak-anak untuk memahami sesama, yang
juga memiliki rasa takut, menderita, hubungan cinta, kegagalan dan keberhasilan. Ini
adalah pembelajran untuk merespon, berinteraksi dan memproyeksikan kepribadian diri
dalam kehidupan orang lain, dan ini adalah dasar dari pendidikan.

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

21

Studi tentang musik memberikan bagian penting dari landasan bagi peradaban
manusiawi dengan membentuk dasar hubungan antara individu dan warisan
budaya keluarga manusia.
Masyarakat amerika sekarang adalah miniature dunia. Multikultur adalah hal
yang nyata dan musik menjadi salah satu cara yang paling luas dan dapat membujuk

untuk mengekspesikannya. Musik menyediakan cara yang mendasar untuk mengerti diri
sendiri dan orang lain.
Dalam duni pendidikan, sekolah yang tidak cukup menyediakan pendidikan
musik berarti tidak menginvestasikan generasi mudanya dalam nilai-nilai tradisional
masyarakat. Musik adalah ekspresi dari penciptaan, merefleksikan pikiran dan nilainilai mereka dalam lingkungan sosial di mana itu berasal. Musik yang kita dengar dapat
mendeskripsikan siapa diri kita dan memberikan kita identitas sosial. Musik juga
menyediakan dasar untuk identitas pemahaman. Musik adalah jalan awal manusia
mengekspresikan karakter individual sosial mereka .
Musik memiliki kapasitas untuk menjenuhkan dan memuaskan yang
menimbulkan tantangan bagi pendidikan musik. Kaum remaja kita harus diberikan
kesempatan untuk mengakses berbagai macam musik yang kaya dari warisan mereka,
bukan hanya satu bentuk atau gaya, namun harus bervariasi.
Direktur paduan suara, David Davies, mengatakan tentang para siswa bahwa,
"Mereka mewakili anak-anak normal sehari-hari. Kami ingin musik menjadi penting
untuk kehidupan mereka, tetapi tidak menjadi seluruh hidup mereka." Siswa-siswa ini
tidak belajar musik untuk menjadi musisi. Mereka memperlajari musik adalah cara
dasar untuk mengungkapkan karakter dan nilai-niali kepercayaan.
Banyak lulusan SMA mengalami kesulitan dalam berkomunikasi karena mereka
tidak pernah diperkenalkan dengan cara-cara berkomunikasi seperti salah satunya
dengan


seni.

Segala

bentuk

seni

bertujuan

untuk

mengekspresikan

dan

mengkomunikasikan, meskipun penekanan dalam pendidikan seni sebagian besar
pernah dibahas. Namun masing-masing fungsi seni merupakan hal penting dan
merupakan sistem komunikasi yang unik, dan juga pendidikan pada seni diutamakan

untuk mencari makna.

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

21

Studi tentang musik memberikan bagian penting dari landasan bagi peradaban
manusiawi berdasarkan perabotan siswa dengan metafora estetika penting apa
hidup yang terbaik mungkin.
Pendekatan seni /musik dan sejarah dalam pembelajaran dapat melibatikan
kebiasaan pemikiran tertentu yang layak diperoleh. Proses pembuatan musik baik itu
dalam bentuk membuat komposisi ataupun sebuah pertunjukan, siswa belajar
bagaimana mengejar dan mewujudkan ide dalam bentuk nyata. Dalam proses
penciptaan, mereka pasti membandingkan hasil kreasinya dengan gambaran /
pendengaran dari tujuan mereka.
Individu yang telah mendapatkan pendidikan musik dapat berfikir dengan sudut
pandang yang berbeda karena musik memberikan pelajaran terhadap siswa yaitu
kerangka estetika dari refrensi yang dapat diterapkan secara luas. Singkatnya, estetika

dalam musik menjadi estetik dalam hidup sehari-hari mereka.
Melalui belajar musik kita mengenali keindahan tatanan, kita mengerti
perjuangan untuk mendapatkan sesuatu yang sempurna, kita mengapresiasi bagaimana
detail seluruh elemen dapat membuat sesuatu penuh ekspresi dan bagaimana pentingnya
tiap detail elemen tersebut. Konsep pemahaman ini tidak akan hilang karena
pemahaman muncul saat penerapan pada pembelajaran. Jika sekolah tidak menyediakan
pendidikan seni yang cukup kepada siswa, mereka menghalangi kesempatan yang dapat
membuat mereka berfikir dan mengerjakan sesuatu dengan kerangka estetika.
Tujuan Pendidikan Musik
Pendidikan musik adalah pendidikan yang juga berkaitan dan bertujuan sama
dengan pendidikan umum lainnya. Pendidikan musik memiliki kelebihan dan dapat
berkontribusi

terhadap

ilmu-ilmu

lain,

seperti


misalnya

pada

pembelajaran

kewarganegaraan di kelas yang biasanya siswa cepat bosan karena pembelajaran tidak
jauh membahas tentang undang-undang dan sebagainya. Pendidikan musik dapat masuk
dengan

memberikan

selingan

berupa

menyanyikan

lagu


nasional

sehingga

menumbuhkan semangat dalam pembelajaran di kelas. Pendidikan musik juga dapat
memberikan kontribusi terhadap bidang-bidang lain seperti kesehatan, rekreasi juga
spiritual, membantu membangun kepercayaan diri dan ketenangan, keterampilan
kejujuran, serta disiplin terhadap diri sendiri.

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

21

Pembelajaran musik di sekolah juga dapat membantu mengembangkan
pemahaman toleransi dari materi yang diajarkan, misalnya dengan mengenal musik atau
budaya dari negara lain (dapat juga dari provinsi lain). Atau mengembangkan
patriotisme melalui cinta untuk musik nasionalistik. Jelas, ini adalah kemungkinan yang

nyata dan, tak dapat disangkal, mereka dapat berkontribusi pada tujuan Pendidikan
umum
Secara keseluruan buku ini menceritakan tentang dasar-dasar dari pendidikan musik,
dengan sudut pandang pendidikan musik di Amerika. Buku ini menegaskan bahwa
pendidikan musik sama pentingnya seperti pendidikan lain dan memiliki tujuan yang
sama. Walaupun begitu pendidikan musik memiliki cara sendiri dalam mendidik anak.
Pengenalan seni pada anak merupakan hal yang penting mengingat bahwa pendidikan
seni / musik dapat mengenalkan keindahan/estetika dalam berkehidupan sehari-hari.
Buku ini juga memuat poin-poin pendidikan musik yang dikaitkan dengan kepekaan
diri, bagaimana membentuk hubungan dengan individu lain, keluarga atau budaya dan
juga landsan estetika untuk anak.
Teori yang mendukung peneletian saya yang berjudul ”Pengaruh Pendidikan Musik di
Sekolah Terhadap Tugas Perkembangan Diri dan Kecerdasan Emosional Siswa
SMPN 4 Yogyakarta” adalah tentang alasan pentingnya pendidikan musik di sekolah.
Pada buku ini ditegaskan bahwa sekolah yang tidak menyediakan pendidikan
seni/musik merupakan contoh nyata budaya modern barbarian. Pendidikan musik
bermanfaat untuk mengembangkan siswa dalam proses pendidikan. Pendidikan musik
mengajarkan siswa untuk berempati, bersimpati dan menjadi pribadi yang peka dengan
lingkungan sekitar. Buku ini juga menyebutkan bahwa pendidikan musik dapat
berkontribusi pada bidang pendidikan lain.

FACING THE MUSIC
Schippers, Huib.(2010).Facing The Music.New York: Oxford University Press.
Pendidikan Musik Formal
Pada bagian formal pendidikan musik, terdapat tiga struktur institusi utama yang
mengutamakan pada pelatihan musik praktis membentuk ekosistem:

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

21

1. Musik di sekolah untuk pendidikan umum, yang dibanyak negara memiliki
program untuk mengenalkan musik kepada anak
2. Sekolah musik privat / umum, yang mendedikasikan ektrakurikuler musik untuk
anak, remaja dan dewasa.
3. Lembaga musik atau sekolah musik apakah didalam atau di luar lingkungan
sekolah
McCarthy dalam bukunya, Irish traditional music, menjelaskan institut penddidikan
musikal sebagai pusat dari kekuatan budaya dan reproduksi. Nilai-nilai suatu kelompok,
prioritas, dan hubungan dengan budaya leluhur yang terlihat di lembaga-lembaga
tersebut. Mereka adalah resonansi tradisi musik dari masa lalu; mereka memberi energi
saat ini oleh menciptakan ulang dan menggabungkan kembali tradisi dalam proses
membentuk masa depan kehidupan individu, masyarakat, dan kehidupan budaya bangsa
dan citra di luar negeri."
Pada dasar pendidikan musik paling formal terletak sebuah kurikulum yang ditentukan.
"Kurikulum didasarkan pada asumsi filosofis tentang tujuan dan metode pendidikan,"
Dalam hal ini," kurikulum hanya pelaksanaan maksud dalam praktek pikiran, keinginan,
dan keyakinan tentang apa yang seharusnya berlangsung dalam pendidikan.
Pendidikan musik yang formal dianggap masih mengikuti pengaruh abad kesembilan
belas. Dapat digambarkan sebagai pandangan yang didominasi atomistic dan
berdasarkan notasi, relative statis dalam pendekatan tradisi, keaslian dan konteks.
Pembelaran seperti ini perlu ditinjau ulang sejauh mana pendidikan berguna di sekolah
umum,

sekolah

musik,

dan

konservatori

dan

bagaimana

interaksi

dengan

keanegaragaman musik baru.
Musik di Sekolah
Pada akhir abad kesembilan belas, pendidikan musik di Amerika Serikat tercermin
seperti pendidikan pada umumnya. Sangat dipengaruhi oleh kemajuan pendidikan
metodologi.
Musik disekolah selalu menjadi tantangan tersendiri dalam dunia pengajaran musik di
berbagai belahan dunia. Perlu untuk menjawab pertanyaan bagaimana musik bisa
memperkenalkan anak-anak tentang keberagaman, praktek musik dalam masyarakat
modern.

21

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

Kesesuaina pendidikan musik di sekolah untuk anak tergantung pada lingkungan
masyarakat sekitar. Jika pendekatan pendidikan musik masiih berfokus pada musik
klasik barat, pendidikan musik akan kesulitan untuk medapatkan tempat di masyarakat
(sekolah merupakan bagian dari masyarakat). Hal ini dikarenakan pengalaman musik
anak-anak yang pada masa ini mengenal musik dari berbagai macam media seperti Tv,
film ataupun video game. Pengalaman musik anaklah yang akan lebih berperan dalam
pendidikan musik pada anak itu sendiri.
Pendekatan yang layak untuk lingkungan sekolah multikulural adalah melalui
perkenalan konsep musik dan nilai dari budaya yang berbeda-beda. Sebelum
pendekatan ini dilaksanaan, diperlukan banyak tindakan, pemikiran, berdikusi dengan
musisi ataupun guru musik dari budaya lain. Keterampilan dan sikap guru adalah hal
yang penting dalam menyikapi keberagaman budaya melalui pendidikan musik agar
tidak terjadi konflik antar budaya.
Di berbagai negara, pendidikan antarbudaya telah menjadi masalah yang serius. Salah
satu solusinyanya adalah dengan pendidikan musik di sekolah. Ada beberapa cara yang
telah dilakukan untuk mengenal budaya satu sama lain melalui pendidikan musik. Guru
musik di sekolah yang memiliki masalah multicultural berperan sangat penting, yaitu
mengenalkan budaya satu sama lain melalui musik-musik tiap budaya (siswa diberi
tugas mandiri) yang kemudian saling berbagi antar siswa.
Pendidikan musik di sekolah membutuhkan lebih banyak tindakan yang harus dilakukan
daripada mendownload lagu etnis dari internet, tetapi juga lebih bermanfaat
memberikan siswa kesempatan untuk terlibat dalam dunia pendidikan musik di sekolah.
Keseluruhan buku ini berbicara tentang musik dalam dunia pendidikan di Amerika
Serikat. Musik dalam dunia pendidikan tidak terlepas dari kultur yang ada di sana.
Saat ini US menjadi negara yang multikultur, untuk itu dirasa penting mengenal
budaya-budaya yang ada melalui musik. Ada perbedaan pendapa tentang musik yang
seharusnya didapat oleh anak, apakah musik kultur atau musik yang saat ini sudah
termasuk dalam program tv bahkan video game.
Teori yang berkaitan dengan penelitian saya yang berjudul “Pengaruh Pendidikan
Musik di Sekolah Terhadap Tugas Perkembangan Diri dan Kecerdasa Emosional
pada Siswa SMPN 4 Yogyakarta” adalah tentang latar belakang musik dalam dunia

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

21

pendidikan, bagaimana pendidikan musik sekolah seharusnya dilaksanakan dan
mengenal tantangan yang terjadi ketika menyelenggarakan pendidikan musik di
sekolah.

MUSIC PSYCHOLOGY IN EDUCATION
Hallam, Susan.(2006).Music Psychology in Education.London; Intitute of Education, University of
London

Originalitas musik.
Musik didefiniskan sebagai hal yang universal dan ditemukan pada semua budaya.
Beberapa orang berpendapat bahwa musik memiliki esensi kemanusiaan. Seperti
bahasa, musik membedakan kita dari mahkluk hidup lain. Huron (2003) memberikan
gambaran tentang posisi utama musik secara teoritis:
1. Pemilihan pasangan kinerja - musik mungkin muncul sebagai sebuah perilaku
masa pacaran;
2. Kepaduan sosial - musik dapat membuat atau mempertahankan kepaduan sosial
melalui promosi solidaritas kelompok dan kebajikan;
3. Upaya kelompok - musik dapat berperan dalam koordinasi pekerjaan kelompok;
4. Pengembangan Persepsi - musik dapat berkontribusi terhadap pengembangan
lebih umum dari persepsi suara;
5. Pengembangan keterampilan motorik - bernyanyi dengan gerakan dan (aktivitas)
membuat musik lainnya memberikan kesempatan bagi penggalian keterampilan
motorik;
6. Pengurangan konflik - musik dapat mengurangi konflik sesama dalam kelompok
melalui kegiatan bersama tidak ada kemungkinan musik dapat memprovokasi
argumen atau sengketa;
7. Memberikan waktu yang nyaman – musik dapat membuat diri menghindari
keterlibatan situasi yang tidak nyaman, atau bahaya.
8. Komunikasi antar generasi – musik bisa saja berasalah dari berbagai ingatan
yang berguna untuk menyampaikan informasi dari generasi ke generasi.
Akitvitas bermusik bersamaan dengan gerakan, suasana hati, emosi dan keahlian
diwujudkan dalam cara yang mampu memberikan kesempatan untuk menjelajah lintas

21

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

wilayah pemetaan diri. Pinker berpendapat bahwa musik terikat ke domain bahasa,
pendengaran analisis kejadian, pemilihan habitat, emosi dan kontrol motorik, dan hanya
memanfaatkan kapasitas yang telah berevolusi untuk mengamati daerah.
Fungsi musik pada masyarakat modern.
Musik memiliki beberapa fungsi yang bekerja pada individu, kelompok sosial dan
masyarakat pada umumnya (Radocy and Boyle; 1988; Gregory, 1997). Sedangkan
Merrriam mengungkapkan sepuluh fungsi utama musik yaitu (1) Ekspresi emosi; (2)
Kenikmatan estetika; (3) Hiburan; (4) Komunikasi; (5) Representasi simbolis; (6)
Respon fisik; (7) Menegakkan norma sosial; (8) Validasi lembaga sosial; (9) Ritual
keagamaan dan (10) Stabilitas budaya.
Fungsi musik pada tingkat individu.
Musik berfungsi sebagai media ekspresi emosional. Ide atau emosi yang sulit
diungkapkan melalui lisan akan lebih mudah diungkapkan melalui musik. Musik
memicu respon fisik yang sekaligus dapat membantu relaksasi atau rangsangan
aktivitas. Musik dapat memberikan individu suatu kenikmatan estetik dan sebuah
hiburan. Kegiatan bermusik juga dapat merangsang keterampilan. Keberhasilan bermain
musik dapat mempengaruhi peningkatan harga diri dan berfungsi sebagai stimulus
intelektual. Keuntungan keterapilan dari bermain musik dapat meningkatkan
keterampilan di bidang laing seperti keterampilan disiplin diri, koordinasi fisik dan
termasuk konsentrasi.
Fungsi musik pada tingkat kelompok individu
Musik pada tingkat kelompok individu berfungsi sebagai sarana komunikasi.
Komunikasi yang terjalin dalam aktivitas mencipta, mendengar, berbagi serta
mendiskusikan musik. Pengalaman yang didapat dari aktivitas tersebut dapat
memberikan identitas sosial pada setiap individu.
Contoh nyata yang terjadi disekitar adalah penggunaan musik untuk permainan anakanak dan pada masa remaja, musik menjadi pusat budaya yang mereka pilih. Banyak
remaja yang tertarik terhadap musik baik di lingkungan sekitar ataupun untuk diri
sendiri.

21

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

Ekspresi emosinal dapat juga penting dalam suatu kelompok, sebagai contoh,
sekelompok siswa yang menyanyikan lagu bernada protes terhadap matapelajaran, atau
sikap guru di mana mereka merasa ada hambatan. Atau untuk mengekspresikan rasa
emosional lainnya seperti cinta, tidak hanya cinta yang romantis dari remaja tapi juga
cinta kepada Tuhan, negara, sekolah atau lembaga.
Musik dalam dunia pendidikan
Pendidikan musik saat ini telah difokuskan pada pemahaman, mendengarkan, apresiasi,
kinerja, kreativitas dan dikemas dalam suatu bentuk ‘Pendidikan seni umum’.
Diberbagai negara, pendidikan musik di sekolah dilaksanakan dengan mempelajari
notasi, mendengar kritis, sejarah musk, instrumen, musik dunia, belajar menulis musik,
improvisasi, mengembangkan keterampilam dan kemampuan komunikasi. Namun
masih terjadi banyak perdebatan apakah harus mempelajari musik tradisional atau
musik popular barat.
Musik dalam dunia pendidikan sekolah, di beberapa tempat, dapat dimasukkan ke
dalam kurikulum formal dengan membagi waktu dengan matapelajaran lain. Sedangkan
ada pendapat bahwa pendidikan musik dapat masuk sebagai kegiatan ekstrakurikuler,
dilaksanakan diluar jam belajar.
Musik dan Emosi
Ada banyak respon individu terhadap musik yang dipengaruhi oleh berbagai aspek
seperti sosial budaya, sejarah dan pendidikan. Musik dapat mengaktifkan saraf yang
belajar dari respon akan rasa takut. Sisi emosional manusia sangat tanggap terhadap
sensor musical yang mempengaruhi otak untuk memberi perintah terhadap bagianbagian tubuh. Seperti saat mendengar musik, spontan kaki kita akan bergerak sesuai
dengan beat musik tersebut. Musik memiliki kekuatan dalam hal mempengaruhi
suasana hati, emosi dan tingkat gairah.
Keseluruhan buku ini berbicara tentang musik, pengelaran tentang musik, bagaimana
musik mempengaruhi otak untuk perkembangan anak. Pendidikan musik, musik dalam
dunia pendidikan yang mengungkapkan bahwa masih ada perdebatan musik apa yang
harus dipelajari di sekolah, apakah musik tradisional atau musk kontemporer.

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

21

Kemampuan musikal individu, respon terhadap musik, serta guru dan murid dalam
dunia belajar musik.
Teori yang mendukung penelitian saya yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Musik di
Sekolah Terhadap Tugas Perkembangan Diri dan Kecerdasa Emosional pada Siswa
SMPN 4 Yogyakarta”adalah tentang mengenal posisi musik dalam kehidupan, fungsi
musik untuk individu,kelompok individu, musik dalam dunia pendidikan dan
pembahasan tentang musik dan emosi. hal tersebut merupakan penguat pendapat saya
tentang musik mempengaruhi perilaku individu secara personal ataupun dalam
kelompok sosial.

PSIKOLOGI MUSIK
Djohan.2009.Psikologi Musik.Yogyakarta: Best Publisher
Musik dan perilaku.
Musik adalah hal yang sangat dekat dengan manusia, terutama dalam hal perasaan.
Musik dapat berperan sebagai media untuk mengungkapkan perasaan, dan juga dapat
menggugah perasaan pendegarnya. Karena kedekatannya dengan kehidupan manusia,
maka kajian tentang musik hampir selalu terkait dengan kajian tentang perilaku. Musik
diyakini memiliki dampak khusus terhadap perilaku karena jenis musik tertentu
dianggap dapat membawa respons yang berbeda dari perilaku manusia.
Organisasi Sosial
Musik bermanfaat, namun kalau manusia tidak musikal, itu lebih disebabkan oleh
kebiasaan khusus dan bukan merupakan perilaku alamiah. Dalam kata lain, manusia
memiliki perilaku musikal secara alami. Musikal dalam hal ini berarti seperti Bahasa
dan bentuk intelejensi lain yang kita miliki, bermain (dan terus bermain) memiliki peran
penting dalam mempertajam humanitas. Musisi (pemain, pendidik, terapis dan lain-lain)
paham bahwa musik itu penting melalui pengalaman dan keterlibatan secara langsung.
Musik dan Emosi
Emosi adalah salah satu aspek perilaku yang paling meresap dalam eksistenti manusia
dan berhubungan langsung dengan setiap aspek perilaku – aksi, persepsi, memori,
belajar termasuk dalam membuat keputusan. Atribut khusus berkaitan dengan proses

21

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

penilaian emosi adalah keterlibatan personal dengan stimulus dan terjadinya perubahan
perilaku terhadap stimulus itu. (Frijda, 1988).
Dalam mendengarkan musik, ada beberapa faktor yang perlu diperhitungkan seperti,
kompleksitas, familiaritas dan kesenagnan baru. Sebuah musik dikatakan familiar bila
musik tersebut dialami sebagai sesuatu yang menimbulkan perasaan senang dan
nyaman.
Musk dan Intelegensi
Menurut Gardner, psikolog kognitif dari harvard University pada tahun 1983
mengembangkan teori intelegensi yang menyebutkan manusia memiliki 8 intelegensi
dasar yang salah satunya adalah Intelegensi Musikal, yaitu kapasitas untuk merasa,
mendiskriminasi, mentransformasi, dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik.
Terdapat tiga konsep utama mengenai pengaruh musik
1. Musik penting sebab merupakan sesuatu hal yang baik.
2. Musik merupakan bagian dari kehidupan serta salah satu keindahan budaya,
selain terdapat nilai-nilai positif yang sangat berguna.
3. Dengan mengembangkan kemampuan musik maka akan dimiliki keunggulankeunggulan yang menyertainya. Kegiatan latihan, mendengarkan, dan
menghargai musik akan meningkatkan perkembangan kognitif, fisik, emosi dan
sosial.
Musik dan pendidikan
Musik harus disejajarkan dengan Bahasa, matematika dan sains karena menurut
John Ruskin, “Sebuah bangsa besar akan menulis otobiografinya dalam tiga
manuskrip, yaitu perilaku bangsanya, bahasanya dan seni budaya”. Mantan Presiden
USA, Ronald Reagan berkata, “Yang paling diingat dari sebuah peradaban adalah
kesenian dan pikirannya…Mereka (anak-anak) harus diajari tentang kekayaan
peninggalan budaya dan apresiasi bagaimana musik dapat memperkaya generasi
muda dan masyarakat yang menghasilkannya”.
Keberadaan kurikulum musik dan seni adalah penting untuk menjaga humanitas dan
pendidikan seni yang benar. Dapat membawa perubahan dalam mendidik
masyarakat, termasuk orang tua agar sadar bahwa menanamkan nilai pendidikan
musik jauh lebih penting dari pendidikan lainnya.

21

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

Dalam dunia pendidikan di Indonesia, pengajaran musik tidak diawali dengan
membaca notasi yang sebagaimana ini adalah tradisi belajar musik barat. Pengajaran
musik lebih berorientasi kepada pengolahan rasa dan diawali dengan pendekatan
aural (pendengeran). Dari pendekatan ini siswa mulai memainkan musik dengan
mengimitasi, kemudian secara tidak langsung berimprovisasi dengan menambahkan
atau mengurangi apa yang dipelajari.
Secara keseluruhan buku ini berbicara tentang musik yang dihubungkan dengan
dunia psikologi. Musik dinilai dapat memberikan banyak manfaat untuk manusia
diantaranya adalah hubungan musik dengan emosi, perilaku dan kemampuan
kognitif individu.
Teori yang mendukung penelitian saya yang berjudul “Pengaruh Pendidikan
Musik di Sekolah Terhadap Tugas Perkembangan Diri dan Kecerdasa Emosional
pada Siswa SMPN 4 Yogyakarta” adalah pembahasan tentang pengaruh musik
terhadap perilaku, emosi, intelegensi dan juga musik dalam dunia pendidikan di
indonesia. Hal tersebut membantu saya untuk lebih memahami peran musik untuk
kehidupan individu.

CHILD AND ADOLESCENT DEVELOPMENT IN YOUR CLASSROOM
Bergin, Christi Crosby., dan Bergin, David Allen. (2012). Child and Adolescent
Development in Your Classroom. USA: Wadsworth Cengage Learning.
The Emotional Child
Masa Remaja, 13-19 tahun:
Pada masa remaja, Anak/Remaja menjadi mandiri karena mereka tahu bahwa orang tua
mereka selalu ada untuk mereka. Namun kemandirian tersebut berlaku seperti mereka
menghindari kontak dengan orang tua di dunia luar atau lingkungan bermain. Akan
tetapi saat mereka ada di rumah, mereka menuruti dan bersedia membantu orang tua.
Ada 2 jenis fase hubungan remaja dengan orang tua menurut Freeman & Brown dalam
Bergin (2012), yaitu:

21

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

1. Hubungan baik dengan orang tua. Komunikasi pada fase yang dialami remaja
berjalan dengan baik, dan Ibu selalu menjadi figur yang baik untuk anaknya.
2. Hubungan Buruk dengan orang tua. Ini adalah fase dimana remaja tidak
memiliki hubungan baik dengan orang tua, yang salah satunya disebabkan oleh
faktor komunikasi sehingga figur utama mereka adalah teman atau pacar.
Secure attachment merupakan bentuk hubungan yang memliki karakteristik seperti
keterbukaan, nyaman, dan menyenangkan.
Langkah untuk menumbuhkan rasa memiliki terhadap guru dan teman di sekolah
(School Bonding)
1. Menumbuhkan hubungan baik antara siswa dan guru. Hal utama dalam school
bonding adalah hubungan yang dekat. Siswa lebih suka berada di sekolah ketika
mereka merasa bahwa guru memperhatikan mereka dan mengapresiasi hasil
kerja mereka. (Green, Rhodes, Hirsch, Suarez-Orozco, & Camic, 2008; Gurman,
Harachi, Abbott, Catalano, & Fleming 2008)
2. Mengenalkan hubungan dewasa lainnya, seperti bersama pelatih dan konselor
(guru BK). Yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa percaya terhadap terhadap
guru lain.
3. Menganjurkan untuk tetap selalu bersama dengan teman sebaya untuk waktu
yang lama.
4. Membentuk kelompok belajar.
5. Jangan menerapkan disiplin yang terlalu ketat sehingga membuat siswa takut.
6. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler
7. Membantu siswa menjadi baik, suka menolong dan menerima satu sama lain.
Tempramen
Tempramen adalah sebuah karakteristik individu yang berkaitan dengan perbedaan pola
emosi dan gairah. Tempramen mempengaruhi kelas. Anak yang tempramennya
memenuhi ekspektasi guru mendapatkan nilai yang lebih baik, memiliki hubungan yang
baik dengan guru dan teman, dan lebih menghargai diri mereka.
Summary of Age Trends in Attachment and Personality (Adolescence 13-19 Year)
Attachment Behavior
Frekuensi kontak fisik berkurang, dan Kesulitan

Temprament
pada masa bayi

akan

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

21
lebih dengan pendekatan bijak

berdampak pada perilaku masa remaja.

Perasaan yang nyaman menghasilkan Tempramen hanya kesederhanaan yang
Kemandirian dan kepercayaan diri

stabil, kecuali disaat tertentu (extreme)

Dibandingkan teman-teman, ibu masih Perilaku
tetap yang paling diutamakan

penghambat

masa

balita

umumnya bukan prediksi penghambat
pada masa remaja.

Remaja yang merasakan kasih sayang
seperti saat bayi akan merasa nyaman
pada masa remaja, kecuali jika terjadi
sesuatu yang negative.
Sekolah menengah pertama cenderung
membutuhkan anak-anak untuk bertemu
lalu dipasangkan dan terikat satu sama
lain dibandingkan pada sekolah dasar.
Partisipasi pada kegiatan ekstrakurikuler
menjadi penting.
Pengaman

kasih

sayang

remaja

berhubungan dengan kualitas hubungan
yang romasntis.
Self-Control
Siswa yang sulit mengendalikan diri cenderung berprilaku menyimpang dan mendapat
nilai rendah di kelas. Guru dapat meningkatkan kemampuan pengendalian diri siswa
dengan berbagai cara, yaitu:
1. Mengurangi gangguan-gangguan di kelas.
2. Memberikan kegiatan-kegiatan yang melatih siswa untuk mengendalikan diri
mereka, contohnya jika ada seorang siswa yang sering mengganggu temannya,
seperti menendang atau mendorong, saat berada di situasi formal, guru

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

21

sebaiknya meminta siswa tersebut untuk baris di depan. Jika diperlukan, guru
bisa meminta siswa tersebut untuk memasukkan tangannya ke dalam saku.
Latihan sederhana seperti ini mampu melatih pengendalian diri siswa.
3. Memberi

cukup

asupan

glukosa

kepada

siswa.

Anak-anak

mampu

mengendalikan diri mereka ketika mereka memiliki cukup persediaan glukosa di
dalam tubuh mereka (Baumeister et al., 2007).
4. Memberikan kegiatan yang mengasah pengendalian diri siswa di pagi hari.
Tingkat pengendalian diri seseorang cenderung lebih tinggi di pagi hari
dibandingkan malam hari (Gailliot, 2008).
5. Melontarkan kalimat “Kamu sabar deh” untuk memuji siswa.
Kemampuan pengendalian diri dapat diasah dengan menanamkan sifat dan sikap
disiplin.
Perkembangan Emosi
Kemampuan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan emosi
dirinya sendiri, dan mengerti emosi orang lain, sehingga mencapai tujuan yang
diinginkan. Emosi adalah reaksi subjektif terhadap suatu kejadian yang mengakibatkan
psikologi dan perilaku seseorang berubah.
Remaja mengalami perubahan emosi lebih sering dibanding anak-anak. Biasanya emosi
tersebut disebabkan oleh hubungan pertemanan, percintaan, keluarga, atau tekanan di
sekolah (Gutman & Eccles, 2007; Seiffge Krenke et al., 2009). Ini menjelaskan kenapa
remaja sulit mengendalikan suasana hati dan emosi. Remaja lebih sering mengalami
kebosanan, kelelahan dan kepenatan. Mereka cenderung merasa tidak nyaman berada di
tengah masyarakat. Mereka merasa kikuk dan kesepian.
Penyimpangan emosional:
Ada 2 jenis penyimpangan emosional. Externalizing disorders adalah penyimpangan
emosi yang disebabkan oleh kemarahan dan sifat antisocial. Internalizing disorders
adalah penyimpangan emosi yang disebabkan oleh kesedihan dan kecemasan.
Anak-anak yang mampu mengendalikan emosi memiliki hubungan baik dengan guru
dan orangtua karena mereka mengerti bagaimana menjaga perasaan orang lain
(McDowell, O’Neil, & Parke, 2000; Rydell, Berlin, & Bohlin, 2003). Mereka juga lebih

21

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

memilih untuk mengekspresikan emosi positif dibanding emosi negatif untuk
mengurangi perlawanan dan menumbuhkan perilaku pofitif (Barlett & DeSteno, 2006;
Denham et al., 2003). Dapat dikatakan bahwa mereka memiliki kecerdasan sosial.
Kemampuan untuk memahami emosi orang lain mempengaruhi kesuksesan di kelas.
Siswa yang memiliki kemampuan ini cenderung tidak agresif, berprestasi, dan
berhubungan baik dengan guru dan teman sebaya. Beberapa cara untuk mengasah
kemampuan ini, yaitu:
1. Ajarkan siswa untuk berempati. Beritahu siswa bagaimana perasaan orang lain
saat mereka salah berprilaku.
2. Sebarkan emosi positif ke dalam bahan ajar di kelas. Menjadi guru yang
disenangi oleh siswa dapat menjadi contoh yang baik untuk siswa. Siswa bisa
meniru perilaku menyenangkan yang dilakukan oleh guru favorit mereka.
3. Bantu siswa untuk mengendalikan emosi mereka. Ajarkan siswa untuk
mengendalikan emosi mereka sendiri dan mengerti emosi orang lain.
Emotional Intelligence:
Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk berpikir cerdas tentang emosi dan
menggunakan emosi tersebut untuk membuat proses berpikir itu menjadi lebih cerdas.
Kadang diartikan sama dengan kemampuan emosional. (Mayer, Robert, & Barsade,
2008; Mayer & Saloveny, 1997, p.5).
Emotions and thought
Emosi mempengaruhi pikiran dalam beberapa cara, yaitu:
1. Emosi pusat perhatian. Siswa lebih tertarik terhadap sesuatu yang berhubungan
dengan emosi mereka (Mather, 2007). Contohnya, siswa yang suka menanam
buah-buahan akan memperhatikan materi pelajaran yang berhubungan dengan
menanam buah.
2. Emosi membantu mengingat. Siswa cenderung lebih mudah mengingat seseuatu
yang berhubungan dengan pengalaman emosi mereka (Kensinger, 2007).
3. Emosi menentukan apakah siswa menghindari suatu tugas atau tidak. Siswa
yang menyukai topic dalam sebuah teks akan lebih bersemangat dalam membaca
teks tersebut.

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

21

Emosi memiliki efek berbeda-beda terhadap proses belajar dan berpikir. Berikut
merupakan perbandingan emosi positif dan negative:
Emosi Positif
Emosi positif, seperti ketertarikan, kebahagiaan, atau semangat, membantu proses
belajar dan kreatif. Siswa yang senang lebih produktif, tampil lebih baik, mengerjakan
tugas dengan baik, dan lebih kreatif dalam memecahkan suatu masalah (Ashby, Isen, &
Turken, 1999).
Emosi Negatif
Emosi negatif, seperti marah, sedih, dan bosan, menggaggu jalannya proses belajar.
Ketika siswa merasakan emosi yang negatif, mereka kesulitan dalam mengerjakan
tugas. Siswa yang sering marah cenderung merasa terganggu dan tidak mengerjakan
tugas. Siswa yang sedih dan bosan cenderung kurang kreatif.
Adanya emosi positif di kelas dapat membantu proses belajar menjadi lebih efektif.
Berikut adalah cara menumbuhkan emosi positif di kelas:
1. Bangun

hubungan

yang

baik

dan

hangat

antara

guru

dan

siswa.

Mengekspresikan emosi positif lebih baik daripada menerapkan disiplin ketat.
2. Berikan pujian saat siswa berhasil menyelesaikan suatu masalah yang sulit.
3. Bercanda dan bercengkrama dengan siswa.
4. Ciptakan permainan-permainan dimana siswa harus berpikir secara cepat.
Permainan seperti itu mampu membuat siswa lebih semangat. Berpikir secara
cepat menumbuhkan suasana hati yang baik (Pronin & Jacobs, 2008). Music
dengan tempo cepat dapat meningkatkan emosi positif siswa.
Social Cognition
Prosocial behavior: perilaku prososial adalah perilaku yang menguntungkan orang lain.
Guru dapat menumbuhkan perilaku prososial dengan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memiliki rasa tanggungjawab terhadap orang lain. Perilaku prososial bisa
meningkat seiring tumbuhnya rasa saling perhatian di sekolah.

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

21

Keseluruhan buku ini mengungkapkan tentang perkembangan anak dan dan remaja
sesuai dengan perilaku pada usianya. Menjelaskan beberapa poin seperti sisi
emosional, tempramen, kontrol diri perkemangan emosi dan kognisi sosial. Buku ini
lebih berfokus pada anak untuk pendidikan di kelas. Beguna bagi guru untuk
mengetahui bagaimana perkembangan anak dan remaja, serta foktor-fakto yang
mempengaruhi sikap pada anak dan remaja.
Terori yang berkaitan dan mendukung tentang penelitian saya yang berjudul
“Pengaruh Pendidikan Musik di Sekolah Terhadap Tugas Perkembangan Diri dan
Kecerdasa Emosional pada Siswa SMPN 4 Yogyakarta” adalah teori tentang
perkembangan sikap dan emosi remaja. Untuk mengetahui hal apa saja yang perlu
dikenal pada remaja, agar mendapat gambaran apa saja hal yang wajar dan tidak
wajar pada perilaku serta sisi emosional remaja.

LEADERSHIP: THE POWER OF EMOTIONAL INTELLIGENCE
(Goleman, Daniel.2011.Leadership: The Power of Emotional Intelligence.Northamton: More Than Sound LLC)

Developing Emotional Intelligence (Pengembangan Kecerdasan Emosional)
Neurogenesis merupakan hal yang fundamental untuk permasalahan kecerdasan.
Neurogenesis adalah proses dimana setiap hari otak menghasilkan 10.000 sel indung
yang dibagi menjadi dua, yaitu stu sel menjadi menjadi induk sel berikutnya dan yang
lainnya bermigrasi ke mana pun sel itu dibutuhkan oleh otak. Neurogenesis menambah
pemahaman kita bahwa otak terus membentuk ulang secara mandiri sesuai dengan
pengalaman yang kita miliki. Kecerdasan otak berkembang sesuai kebiasaan. Biasanya
diperlukan waktu tiga sampai enam bulan untuk mendapatkan pola kebiasaan yang baru
(untuk membentuk kebiasaan).
Ada beberapa hal yang mempengaruhi kecerdasan emosional
1. Kesadaran diri
a. Kesadaran emosional diri.
Mengenali bagaimana perasaan mereka mempengaruhi diri dan
pekerjaan yang sedang dilakukan. Manusia yang memiliki kesadaran diri
secara emosional dapat jujur, mampu berbicara secara terbuka tentang

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

21

emosi mereka atau memiliki keyakinan visi yang akan membimbing
mereka.
b. Akurat dalam penilaian diri
Mengenali keterbatasan dan kelebihan, dapat menunjukkan rasa humor
tentang diri sendiri. Mau belajar tentang kekurangan dan menerima kritik
dan masukan. Tahu kapan harus meminta bantuan.
c. Percaya diri
Individu yang dapat menilai dirinya memungkinkan untuk bertindak
sesuai dengan kelebihannya. Percaya dapat menyelesaikan tugas yang
sulit. Mereka percaya bahwa percaya diri adalah jaminan untuk dapat
berdiri sebagai pemimpin disuatu kelompok.
2. Menejemen Diri
a. Kontrol diri
Individu yang memiliki pengendalian emosi diri yang baik dapat
mengelola emosi yang mengganggu / dapat tetap tenang dalam tekanan
tinggi (melewati masa krisis dalam kehidupan).
b. Transparansi
Keterbukaan kepada orang lain tentang perasaan, keyakinan, dan
kejujuran. Berani mengakui kesalahan dan dapat menghadapi situasi dari
perlakuan tidak etis.
c. Mudah Bergaul
Fleksibel

dalam

pergaulan,

mudah

menyesuaikan

diri

dengan

lingkungan, memiliki pemikiran luas dalam menghadapi realitas.
d. Prestasi
Memiliki standar pribadi yang tinggi yang dapat mendorong mereka
terus mencari perbaikan diri. Memiliki tujuan yang terukur dan
menantang, mampu menghitung resiko sehingga tujuan mereka layak
dicapai.
e. Inisiatif
Mampu membaca peluang dan memilih bertindak daripada menunggu.
Tidak ragu-ragu untuk bertindakan yang membuatnya dekat dengan
tujuan yang dicapai.

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

21
f. Optimis

Memandang apa yang ada di depan adalah hal yang positif. Yakin dengan
harapan yang lebih baik dimasa depan.
3. Kesadaran Sosial
a. Empati
Memahami sudut pandang orang lain dan merasakan secara emosional
apa yang dirasa orang lain. Empati membuat individu dapat hidup rukun
dengan orang yang berasal dari budaya atau latar belakang yang berbeda.
b. Memberikan pelayanan
Menumbuhkan iklim emosional yang dapat menarik orang lain agar tidak
perlu takut untuk meminta atau memberikan pertolongan. Berhati-hati
dalam sikap, dan memastikan bahwa orang lain mendapatkan
pertolongan yang dibutuhkan.
4. Manajemen Hubungan
a. Inspirasi
Mampu menginspirasi dan menggerakkan orang lain untuk melakukan
suatu tindakan yang juga menginspirasi. Membuat pekerjaan / tindakan
yang dilakukan lebih menarik. Dapat mewujudkan apa yang diminta dari
orang lain.
b. Pengaruh
Mampu meberikan pengaruh dan memiliki daya tarik untuk orang lain.
Memiliki sesuatu yang meyakinkan bagi orang lain.
c. Mengembangkan orang lain.
Memiliki jiwa seperti pelatih yang mampu menggerakkan orang lain dan
memahami tujuan, kekurangan dan kelebihan.
d. Manajemen konflik
Memahami perspektif yang berbeda kemudian dapat menemukan dan
menunjukkan jalan tengah yang ideal (solusi).
e. Kerjasama Tim dan Kolaborasi
Mampu membuat orang lain dalam tim menjadi aktif dan memiliki
komitmen dalam upaya kolektif. Membangun semangat dan memperkuat
hubungan tim.

21

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

Buku dari Daniel Goleman ini secara garis besar menjelaskan tentang bagaimana
individu berperan sebagai pemimpin untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain
dalam suatu kelompok. Penjelasan tersebut berkaitan dengan kecerdasan emosional,
yaitu bagaimana sikap individu dalam mengenal, memahami, mengelola emosi yang
terdapat pada dirinya sendiri atau untuk bersosial. Dalam bab terakhir dijelaskan
beberapa kriteria untuk menjadi individu yang baik, kaitannya dengan kecerdasan
emosional.
Teori yang mendukung rencana penelitan saya yang berjudul “Pengaruh Pendidikan
Musik di Sekolah terhadap Perkembangan Diri dan Kecerdasan Emosional Siswa di
SMPN 4 Yogyakarta.” adalah tentang kriteria dari kecerdasan emosional. Bagaimana
cara melihat kecerdasan emosional. Seperti rangkuman di atas, bahwa ada beberapa
kriteria yang dapat menjadi penilaian seberapa besar kecerdasan emosional seseorang.
Dari kriteria di atas dapat diadaptasi menjadi instrumen penelitian yang akan saya
lakukan.

MERAIH SUKSES DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL
(Tridhonanto, Al.(2010).Meraih Sukses dengan Kecerdasan Emosional.Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.)

Memahamai masa Remaja dan Kecerdasan Emosional
Fase remaja terjadi pada individu antara usia 12 – 18 tahun. Individu memasuki
masa pubertas, yakni masa sebagai tolok ukur akan fase berikutnya karena terjadi
tumpeng tindih peralihan fasi anak dan fase remaja. Jika terjadi kesulitan maka akan
mengalami hambatan untuk perkembangan selanjutnya. Dalam masa ini remaja
mengalami perubahan seperti system kerja hormone dalam tubuh sehingga membawa
perubahan secara psikis terutama emosi dan perubahan bentuk fisik.
Perubahan emosi tidak luput dari berbagai jenis pengaruh seperti misal
lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah dan teman-teman sebaya serta kegiatan
yang dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada masa ini, bila remaja sangat
identik dengan lingkungan sosial tempat berinteraksi, membuat mereka dituntut untuk

21

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

dapat menyesuaikan diri. Jika saja proses sekolah tidak mampu menampung gejolak
energi, maka ia akan meluapkan kelebihan energinya untuk hal-hal yang idak
dikehendaki yang bersifat destruktif seperti tawuran, kebut-kebutan di jalan raya,
merusak sarana umum dan lain-lain.
Agar kelebihan energi tersebut tersalurkan dengan baik maka sebaiknya remaja
mengerti dan mempunyai kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional akan tampak
pada saat ia mampu mengungkapkan emosinya sendir, menampakkan kesan yang positif
dari dirinya, berusaha beradaptasi dengan lingkungan, dan dapat melakukan control
perasaan .
Kecerdasan adalah pemahaman dan kesadaran seseorang terhadap apa yang dialaminya
atau sesuatu yang ada dalam pikirnannya, dari pikiran diubah menjadi pengalaman yang
menjadi kata-kata atau angka. David Wechsler, psikolog modern, mengatakan bahwa
kecerdasan adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional
dan menghadapi lingkungannya secara efektif.
Kecerdasan emosional menurut Goleman merupakan kemampuan lebih yang
dimiki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan,
mengendalikan emosi dan menunda kepuasan. Menurut Cooper dan Sawaf, kecerdasan
emosional adalah kemampuan merasakan, memahami dan secara selektif menerapkan
daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh manusiawi. Howes dan
Herald menegaskan bahwa kecerdaasan emosional merupakan komponen yang
membuat orang menjadi pintar menggunakan emosi.
Wilayah Kecerdasan Emosional
Wilayah kecerdasan emosional dibagi menjadi lima wilayah utama, yaitu:
1. Kesadaran Diri
Kesadaran diri mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan
dasar kecerdasan emosional. Pada wilayah ini diperlukan adanya pemantauan
perasaan dari waktu ke waktu agar timbul wawasan dan pemahaman tentang
diri. Ketidakmapuan untuk mencermati perasaan yang sesungguhnya dapat
berakibat buruk bagi pengambilan keputusan masalah.
2. Mampu Mengelola Emosi
Kemampuan ini adalah dasar dalam mengenal diri sendiri. Emosi yang baik
adalah emosi yang dapat dikelola. Langkah untuk mengelolanya dapat dilakukan

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

21

dengan menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan,
kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat dari semua
itu. Sedangkan yang tidak dapat mengelola emosi akan terus-menerus bertarung
melawan perasaan dan melarikan diri pada hal-hal negatif.
3. Memotivasi Diri
Kemampuan seorang dalam memotivasi diri dapat ditelusuri melalui berbagai
hal, diantarnya:
a. Cara mengendalikan dorongan hati
b. Derajat kecemasan yang berpengaruh terhadap unjuk kerja sekarang
c. Kekuatan berfikir positif
d. Optimism
Seorang yang memiliki kemampuan memotivasi diri akan cenderung memiliki
pandangan yang positif dalam menilai segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya.
4. Mampu berempati
Kemampuan alam perasaan seseorang untuk menempatkan diri ke dalam alam
perasaan orang lain sehingga bisa memahami pikiran, perasaan dan perilakunya.
Namun walaupun ia dapat memahami alam perasaan orang lain ia tetap berada
diluar perasaan itu dan tetap mempertahankan perasaan dirinya.
5. Mampu menjalin sosial dengan orang lain
Seperti pada sifat hakiki manusia sebagai makhluk sosial, kemampuan ini
dibuktikan dalam pergaulan dengan orang laim dan penampilan yang selaras
dengan alam perasaannya sendiri.
Faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional
Faktor yang berpengaruh terhadapat keceerdasan emosional ketika perkembangan anak
setelah dilahirkan adalah:
1. Faktor pengaruh lingkungan
2. Faktor pengasuh
3. Faktor pendidikan
Aspek-Aspek Kecerdasan Emosional
1. Persepsi Emosi

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

21

Persepsi emosi merupakan sikap manusia ketika ia mengenali berbagai
jenis emosi dari ekspresi, musik, warna dan cerita. Penertian emosi adalah suatu
bentuk energi batiniah yang muncul dari pusat alam perasaan seseorang yang
merupakan daya pendorong untuk menuju hidup yang lebih baik. Emosi dapat
dibedakan menjadi dua jenis emosi, positif dan negatif. Emosi positif meliputi
rasa senang, bahagia, lega dan puas. Emosi negatif meliputi perasaan sedih,
takut, gelisah, malu dan marah. Namun ada juga emosi yang merupakan
kombinasi positif dan negatif, meliputi rasa bersalah, cemburu, frustasi dan
bingung.
Kesadaran emosi sangat penting sebab memiliki keterkaitan antara
perasaan yang muncul dengan pemikiran dan perkataannya hal ini sangan
mempengaruhi kegiatan dan perilakunya.
2. Pemahaman emosi
Ini adalah hal yang mendasar agar manusia dapat mengambil tindakan
sebagai solusi yang dihadapi oleh orang lain yang memiliki masalah dengan
emosinya. Perubahan tindakan dari kebisaan merupakan isyarat dari tubuh
tentang perubahan emosi yang terjadi pada sesorang remaja. Dengan begitu
dapat dicari apa yang menyebabkan emosi berubah dan memahami serta
menangani agar tidak terjerumus ke dalam tindakan-tindakan yang negatif.
3. Pengelolaan emosi
Pengelolaan emosi pada remaja dapat dilakukan dnengan:
a. Menentukan batas-batas dengan melihat perilaku mana yang tidak tepat
b. Menentukan sasaran. Menanyakan pada remana apa yang ingin dicapai dana
maslah apa yang berkaitan dengan hal tersebut
c. Pemecahan masalah
d. Mengevaluasi pemecahan masalah
e. Memilih pilihan dalam pemecahan masalah
Secara keseluruhan buku ini menjelaskan tentang bagaimana cara melewati masa
remaja dengan baik melalui pengenalan dan memahami kecerdasan emosional yang

TUGAS PROPOSAL TESIS
ADI KURNIAWAN – 15724251017
RESUME BUKU

21

terdapat pada diri sendiri. Selain itu, buku ini juga menjelaskan bagaimana mengenali
kecerdasan emosional sehingga remaja dapat mengelola emosi agar tidak mengganggu
tugas perkembangan mereka. Masa remaja merupakan masa dimana individu memiliki
kelebihan energi yang jika salah menyalurkannya akan berdampak buruk. Maka dari
itu memahami kecerdasan emosional dapat membantu remaja melewati masa-masa
transisi tersebut.
Teori yang mendukung untuk penelitian saya yang berjudul “Pengaruh Pendidikan
Musik di Sekolah terhadap Tugas Perkembangan Diri dan Kecerdasan Emosional
Siswa SMPN 4 Yogyakarta” adalah tentang wilayah kecerdasan emosional, faktorfaktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional, teori tentang aspek-aspek
kecerdasan emosional dan kaitannya dengan masa remaja 12 – 18 tahun (usia siswa
smp 12 – 15 tahun).

PSI