PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PELAYANAN APARAT PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN dan KUALITAS LAYANAN KONSULTAN PAJAK TERHADAP MINAT PENGGUNAAN JASA KONSULTAN PAJAK (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Badan Hotel di Kota Yogyakarta)
(Studi Kasus Pada Wajib Pajak Badan Hotel di Kota Yogyakarta)
THE INFLUENCE OF TAX KNOWLEDGE, SERVICE OF TAX OFFICIAL, TAX PENALTIES and TAX CONSULTANT SERVICE QUALITY ON
INTEREST IN THE USE OF TAX CONSULTANT (Case Study on Corporate Hotel Taxpayer at Yogyakarta City)
Oleh :
EINESA RIMARETA PRIMA 20130420329
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016
(2)
(Studi Kasus Pada Wajib Pajak Badan Hotel di Kota Yogyakarta) THE INFLUENCE OF TAX KNOWLEDGE, SERVICE OF TAX OFFICIAL,
TAX PENALTIES and TAX CONSULTANT SERVICE QUALITY ON INTEREST IN THE USE OF TAX CONSULTANT
(Case Study on Corporate Hotel Taxpayer at Yogyakarta City)
Oleh :
EINESA RIMARETA PRIMA 20130420329
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016
(3)
(4)
Di antaramu dan orang-orang yang diberi
Ilmu pengetahuan beberapa derajat” (QS. Al Mujadalah: 11)
“be thankful for what you have and work HARD for what you want!”. (anonim)
“you’ll end up real real dissapointed if you think people will do for you as you do for them, not everyone has the same heart as you. Be kind,always”.
(anonim)
(5)
2. Einesa Rimareta Prima, atas semangat dan motivasi sendiri untuk menyelesaikan skripsi ini tepat waktu dan segala perjuangan untuk tidak menonton kdrama dan menahan diri menjadi fangirl sementara waktu. You did it, nyun. You go, girl!
3. Mamaku tercinta Hj.Ns.Nurmalis ZR, S.Kep atas segala hal yang diberikan, segala do’a, segala kasih sayang dan dukungan yang tak mungkin terbalas, terimakasih banyak ya Ma karna selalu mendukung kakak apapun pilihan kakak. Motivasi yang selalu Mama berikan kepada kakak, sehingga kakak mampu menyelesaikan skripsi ini. You are the best mother in the world, Ma. Semoga Mama selalu bahagia.
4. Amakku tercinta atas segala kasih sayang yang tiada habisnya, doa yang selalu dipanjatkan, nasihat dan dukungan yang tiada henti sehingga kakak bisa menyelesaikan skripsi ini.
5. Adekku Jeanifer Rimanov Putri atas semangat, do’a, cerita lucu dan tawa yang diberikan sehingga kakak dapat menyelesaikan studinya tepat waktu. 6. Bapak Alek Murtin yang dengan penuh kesabaran, memberikan masukan,
serta meluangkan waktu dalam pemberian bimbingan selama proses penyelesaian skripsi ini.
7. Dinarahutami, sahabatku (mypartnerincrime) yang selalu setia dikala galau dan alay, MeLuvyou, Bro. Dante, sahabat seperjuangan dalam masa
(6)
mengenai oppa. Keep dreamin’ mana tau kejadian wkwkw.We never know.
9. Sahabat-sahabat terbaikku, Nisa, Tika, Hanifah, dan Lutfi yang selalu memberikan dukungan dan doa serta memberi warna indah dalam persahabatan. Gomawo-yo.
10.Teman seperjuangan Dewi Retno atas segala sarannya, My Housemate
Ruki,Cica dan Tika atas motivasi dan doanya serta suasana kondusif yang kalian berikan di kontrakan wkwk. Ines sayang kalian. Pake bgt.
11.Keluarga baru, sahabat KKN 29 Mak Tyas, Intun lambreta, Pak Wahyu
yuhuuu, Aziz yuhuuu, Nchis, Dimas yuhuuu, Roni yuhuuu, Om Gilang
yuhuuu, Dek Alvian yuhuuu, Mbenin, Dilla, Ulva dan Mbok Ling atas semua kenangan yang tidak akan terlupakan semasa menjalani KKN. Terimakasih kawan, bahagia selalu yuhuuu. Sing penting, yakhiiiin.
12.Semua pihak yang memberikan bantuan, semangat, kemudahan dan mendoakan penulis dalam proses penyelesaian tugas akhir (skripsi) ini.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran, dan pengembangan penelitian selanjutnya sangat diperlukan untuk karya tulis dengan topik ini.
Yogyakarta, 28 Desember 2016 Penulis
(7)
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN ... v
HALAMAN MOTO ... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii
INTISARI ... ix
ABSTRACT ... x
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Penelitian ... 1
B.Batasan Masalah ... 5
C.Rumusan Masalah ... 5
D.Tujuan Penelitian... 6
E.Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A.Landasan Teori ... 8
1.TRA... 8
2.Pajak ... 8
(8)
7.Sanksi Pajak ... 15
8.Kualitas Layanan Konsultan Pajak ... 17
9.Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak ... 18
D.Hasil Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis ... 19
E.Model Penelitian ... 23
BAB III METODE PENELITIAN... 24
A.Populasi dan Sampel ... 24
B.Jenis dan Sumber Data ... 24
C.Teknik Pengambilan Sampel ... 24
D.Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 25
E.Skala Pengukuran ... 27
F. Uji Kualitas Instrumen Data ... 28
G.Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32
A.Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 32
B.Uji Kualitas Instrumen dan Data ... 37
C.Hasil Penelitian dan Pengujian Hipotesis ... 42
D.Pembahasan ... 46
BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 76
A.Simpulan ... 48
B.Saran ... 48
C.Keterbatasan Penelitian ... 49 DAFTAR PUSTAKA
(9)
TABEL 3.1 SKALA PENGUKURAN GUTTMAN ... 27
TABEL 3.2 SKALA PENGUKURAN LIKERT ... 27
TABEL 4.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN ... 32
TABEL 4.6 STATISTIK DESKRIPIF ... 36
TABEL 4.7 UJI VALIDITAS SEMUA VARIABEL... 37
TABEL 4.8 UJI REALIBILITAS SEMUA VARIABEL ... 39
TABEL 4.9 UJI NORMALITAS ... 40
TABEL 4.10 UJI MULTIKOLINEARITAS ... 41
TABEL 4.11 UJI HETEROSKEDASTISITAS ... 42
(10)
(11)
Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data berupa data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah wajib pajak badan yang menggunakan jasa konsultan pajak di Kota Yogyakarta. Responden dalam penelitian ini berjumlah 95 wajib pajak badan. Teknik sampling yang digunakan adalah Convience Sampling. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan perpajakan, pelayanan aparat pajak, sanksi perpajakan, dan kualitas layanan konsultan pajak berpengaruh positif terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan hotel di Kota Yogyakarta.
Kata kunci: pengetahuan perpajakan, pelayanan aparat pajak, sanksi perpajakan, kualitas layanan konsultan pajak, minat penggunaan jasa konsultan pajak, konsultan pajak, wajib pajak badan.
(12)
official, tax penaltiesandtax consultants service quality to interest in the use of tax consultant in Yogyakarta City. This research use the data in the formof primary data obtained from questionnaires. Sample used are corporate taxpayers who use the services of tax consultant in Yogyakarta City. The number of respondents in this research were 95 corporate taxpayers. The sampling technique used was Convience Sampling Method. Data analysis technique used is multiple linear regression using SPSS program.
The result in this research showed thattax knowledge,service of tax official, tax penalties andtax consultants service quality positively influence the interest in the use of tax consultant in Yogyakarta City.
Key words: tax knowledge, service of tax official, tax penalties, tax consultants service quality, interest in the use of tax consultant, tax consultant, corporate taxpayers.
(13)
1
A. Latar Belakang Penelitian
Pasal 1 ayat (1) Undang-undang KUP No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, disebutkan bahwa : “Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang”. Salah satu sumber penghasilan utama negara terdiri dari penghasilan pajak dan penghasilan non pajak. Pajak memiliki peran sebagai penopang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia.
Menurut data yang dilansir dari www.pajak.go.id (2016) , besarnya APBN tahun 2015 adalah Rp 1.793,6 T dan 76% atau Rp 1.380,0 T merupakan pendapatan dari sektor perpajakan. Pajak digunakan negara untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah dalam rangka pembangunan daerah maupun pembangunan nasional serta pengeluaran-pengeluaran lainnya untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Dengan perannya ini pajak tentu akan mendapatkan perhatian yang besar oleh pemerintah. Pemerintah sebagai aparatur perpajakan bertugas untuk membina, melayani, dan mengawasi pemenuhan kewajiban perpajakan Wajib pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Que, 2013).
Menurut undang-undang nomor 28 tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan dijelaskan adanya perubahan sistem pemungutan pajak dari official
(14)
assessment menjadi sistem self assessment. Sistem self assesment ini telah diterapkan di Indonesia sejak tahun 1984 sebagai perubahan dari sistem official assessment. Sistem pemungutan pajak self assessment ini diterapkan pemerintah sebagai salah satu upaya untuk memudahkan wajib pajak dalam melaksanakan kewajibannya dalam membayar pajak. Sistem ini memberi wajib pajak wewenang sepenuhnya untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak penghasilan terutangnya.
Sistem perpajakan di Indonesia memiliki peraturan yang rumit dan sering berubah-ubah yang menyebabkan kurangnya pengetahuan wajib pajak dalam memahami peraturan tersebut (Que, 2013). Hal ini membuat banyak wajib pajak kesulitan untuk memenuhi kewajibannya sehingga wajib pajak cenderung memilih untuk menggunakan jasa konsultan pajak, karena konsultan pajak dinilai memiliki banyak pengetahuan mengenai peraturan perpajakan dan pengalaman dalam menyelesaikan masalah perpajakan. Berdasarkan data yang dilansir dari koran tempo, disebutkan bahwa secara umum saat sosialisai perpajakan pemahaman wajib pajak pada pengisian SPT masih rendah, sehingga banyak wajib pajak yang tidak mengerti mengenai kewajiban perpajakannya (Djalal, 2016). Mengenai dalil pengetahuan tertulis dalam Al-Qur’an yaituوَتِلْك ََوْأََََِْ ِ ََُضْر ْبِهَاو ْلََالِْوو َََ ََََضْلْلِهَاوَّْاوَْعْاََِْهُِِyang artinya
“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang
memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.” [Al-Ankabut : 43]. Penggunaan
jasa konsultan pajak tentu juga didasarkan pada kebutuhan dan keinginan wajib pajak (Hartanto, 2013).
(15)
Kebutuhan akan penggunaan jasa konsultan pajak dapat berupa pengetahuan yang dimiliki oleh konsultan pajak atau kebutuhan untuk memiliki wakil dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Keinginan akan penggunaan jasa konsultan pajak dapat juga berupa keinginan untuk mengatur keuangan melalui tax planning
atau juga keinginan untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik dari pada yang diberikan oleh aparat pajak serta keinginan untuk memperlancar usahanya (Hartanto, 2013). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Que (2013) menunjukkan bahwa pengetahuan perpajakan memiliki keterkaitan terhadap minat wajib pajak untuk menggunakan jasa konsultan pajak. Dimana wajib pajak kurang memiliki pengetahuan tentang perpajakan sehingga wajib pajak cenderung sulit untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya.
Menurut penelitian yang dilakukan Hartanto (2013) menunjukkan bahwa salah satu faktor yang paling mempengaruhi keputusan wajib pajak untuk menggunakan jasa konsultan pajak adalah wajib pajak merasa kurang puas atas pelayanan yang diberikan oleh aparat pajak sehingga mereka memilih untuk memakai jasa konsultan pajak dalam membantu untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya. Menurut Cahyono (2008) pelayanan aparat pajak yang kurang berkenan bagi wajib pajak membuat merekka beralih kepada konsultan pajak.
Dengan perkembangan ekonomi dan peningkatan standar hidup menyebabkan masyarakat Indonesia membentuk usaha sendiri maupun organisasi bisnis yang formal dan non formal (Que, 2013). Dalam mengelola pajak sebuah organisasi atau badan usaha diperlukan suatu manajemen serta orang-orang yang ahli dan
(16)
bertanggung jawab. Konsultan pajak sebagai orang-orang yang berkompeten untuk mengelola pajak atas badan usaha akan sangat dibutuhkan dan memiliki peran yang penting (Hartanto,2013).Untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan beban terutama beban pajak perusahaan akan melakukan tindakan-tindakan pelanggaran pajak (Wijaya, 2013).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Que (2013) menunjukkan bahwa sanksi perpajakan berpengaruh signifikan terhadap minat wajib pajak menggunakan jasa konsultan pajak. Penelitian ini juga dilakukan oleh Selly (2010) menyebutkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi wajib pajak menggunakan jasa tenaga ahli pajak adalah untuk menghindari sanksi pajak.Untuk menghindari resiko dikenakannya sanksi perpajakan perusahaan menggunakan jasa konsultan pajak (Que, 2013). Penggunaan jasa konsultan pajak juga membantu perusahaan dalam meminimalisasi beban pajaknya tanpa melanggar peraturan yang ada.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2013) menunjukkan bahwa kualitas layanan konsultan pajak sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi minat wajib pajak menggunakan jasa konsultan pajak. Kualitas layanan yang didapatkan oleh wajib pajak dari konsultan pajak juga dapat dipertimbangkan sebagai faktor wajib pajak untuk menggunakan jasa konsultan pajak, sebab semakin prima layanan yang diberikan oleh konsultan pajak tersebut akan membuat wajib pajak terus menerus menggunakan jasa konsultan pajak.
Penelitian ini akan menggunakan empat variabel independen yang telah disebutkan diatas yaitu pengetahuan perpajakan , pelayanan aparat pajak , sanksi
(17)
perpajakan dan kualitas layanan konsultan pajak untuk menguji minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh Wajib pajak Badan yang ada di Kota Yogyakarta.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka judul dari penelitian ini
adalah “PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, PELAYANAN
APARAT PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN dan KUALITAS LAYANAN
KONSULTAN PAJAK TERHADAP MINAT PENGGUNAAN JASA
KONSULTAN PAJAK (Studi Kasus Pada Wajib Pajak Badan Hotel di Kota Yogyakarta)”.
Penelitian ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Que (2013) dimana penelitian ini menggunakan pengetahuan perpajakan dan sanksi perpajakan. Perbedaan penelitian ini adalah sampel yang digunakan dimana penelitian yang dilakukan oleh Que (2013) adalah wajib pajak pribadi sedangkan dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah wajib pajak badan. Penelitian ini melengkapi penelitian Que (2013) dengan menambah variabel pelayanan aparat pajak yang dilakukan Hartanto (2013) dan variabel kualitas layanan konsultan pajakyang dilakukan Wijaya (2013).
B. Batasan Masalah Penelitian
Wajib pajak badan yang diteliti dalam penelitian ini dibatasi pada wajib pajak badan hotel yang ada di Kota Yogyakarta.
C. Rumusan Masalah Penelitian
(18)
1. Apakah pengetahuan perpajakan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan ?
2. Apakah pelayanan aparat pajak berpengaruh positif terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan?
3. Apakah sanksi perpajakan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan?
4. Apakah kualitas layanan konsultan pajak berpengaruh positif terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menguji dan mendapatkan bukti empiris pengaruh positif pengetahuan perpajakan terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan di Kota Yogyakarta.
2. Untuk menguji dan mendapatkan bukti empiris pengaruh positif pelayanan aparat pajak terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan di Kota Yogyakarta.
3. Untuk menguji dan mendapatkan bukti empiris pengaruh positif sanksi perpajakan terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak bada di Kota Yogyakarta.
(19)
4. Untuk menguji dan mendapatkan bukti empiris pengaruh positif kualitas layanan konsultan pajak terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan di Kota Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai faktor yang mempengaruhi penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan di Kota Yogyakarta.
b. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi Pemerintah Kota Yogyakarta dalam membuat kebijakan di masa yang akan datang.
c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran akan peran konsultan pajak bagi wajib pajak badan di Kota Yogyakarta.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi para peneliti baru yang juga ingin meneliti tentang penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan.
(20)
(21)
8
A. Landasan Teori
1. Theory of Reasoned Action atau Teori Aksi Rencana (TRA)
Theory of Reasoned Action (TRA) adalah suatu teori yang berhubungan dengan sikap dan perilaku individu dalam melaksanakan kegiatan (Titis, 2011). Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Titis (2011) teori tindakan beralasan adalah teori yang menjelaskan bahwa minat dari seseorang untuk melakukan (atau tidak melakukan) suatu perilaku merupakan penentu langsung dari tindakan atau perilaku.
Dapat disimpulkan dalam teori ini bahwa seseorang atau individu akan memanfaatkan atau menggunakan suatu sistem (jasa) apabila sistem (jasa) tersebut dirasa berguna atau memudahkan dirinya. Sehingga teori ini dapat mendukung untuk menjelaskan sikap wajib pajak badan dalam menggunakan jasa konsultan pajak.
2. Pajak
Pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1 berbunyi : Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
(22)
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH. (Perpajakan Teori dan Kasus, 2014) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Menurut Mardiasmo (2013) sistem pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia ada tiga, yaitu :
a. Official Assessment System,sistem pemungutan pajak ini memberikan wewenang kepada pemerintah (petugas pajak) untuk menentukan besarnya pajak terhutang wajib pajak. Sistem pemungutan pajak ini sudah tidak berlaku lagi setelah reformasi perpajakan pada tahun 1984.
b. Self Assessment System, sistem pemungutan pajak ini memberikan wewenang kepada wajib pajak untuk menghitung sendiri, melaporkan sendiri, dan membayar sendiri pajak yang terhutang yang seharusnya dibayar.
c. Withholding System, sistem pemungutan pajak ini memberikan wewenang kepada pihak lain atau pihak ketiga untuk memotong dan memungut besarnya pajak yang terhutang oleh wajib pajak.
(23)
Pihak ketiga disini adalah pihak lain selain pemerintah dan wajib pajak.
3. Wajib pajak
Definisi wajib pajak dalam Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 1 berbunyi : wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu. Salah satu kewajiban perpajakan yang dimaksud adalah pelaporan pajak secara berkala kepada Direktorat Jenderal Pajak.
Di dalam Undang-undang no 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 1 juga membedakan Wajib pajak menjadi tiga jenis, yaitu Wajib pajak orang pribadi, badan, dan bendaharawan pemerintah.
Menurut Wijaya (2013) wajib pajak memiliki beberapa hak yang harus dihormati oleh fiskus maupun pihak ketiga yang telah ditentukan oleh Undang-Undang secara umum, yaitu :
a.Mendapat perpanjangan jangka waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan.
b.Dapat menunjuk seorang kuasa untuk mengisi dan menandatangani Surat Pemberitahuan.
(24)
c.Dapat melakukan pembetulan atas Surat Pemberitahuan. d.Dapat mengajukan permohonan kelebihan pembayaran pajak. e.Dapat mengajukan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak.
f. Dapat mengajukan permohonan banding atas Surat keputusan Keberatan.
Menurut Wijaya (2013) wajib pajak memiliki beberapa kewajiban bidang perpajakan yang harus dilakukan oleh wajib pajak badan untuk dapat memenuhi ketentuan perpajakannya, yaitu :
a.Kewajiban untuk mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak dan akan diberikan Nomor Pokok Wajib pajak sebagai identitas wajib pajak.
b.Kewajiban untuk melaporkan usahanya pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang Wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan pengusaha dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi pengusaha kena pajak.
c.Kewajiban untuk mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan dengan benar, lengkap, jelas, dan ditandatangani oleh pengurus atau direksi.
d.Kewajiban untuk menyelenggarakan pembukuan harus dilampiri dengan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi serta keterangan lain yang diperlukan.
(25)
e.Kewajiban untuk membayar atau menyetor pajak yang terutang dengan menggunakan Surat Setoran Pajak ke kas negara melalui tempat pembayaran yang telah ditetapkan.
f. Kewajiban untuk menaati pelaksanaan pemeriksaan oleh Direktur Jenderal Pajak.
4. Konsultan Pajak
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan RI
No.294/KMK.04/1998 mengenai Konsultan Pajak pada Pasal 1, yang dimaksud dengan Konsultan Pajak adalah “setiap orang yang dalam lingkungan pekerjaannya secara bebas memberikan jasa kepada Wajib pajak dalam melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya”. Untuk menjadi Konsultan Pajak, harus dipenuhi beberapa syarat umum dan khusus. Syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu:
a. Warga Negara Indonesia; b. Bertempat tinggal di Indonesia;
c. Memiliki serendah-rendahnya ijazah Strata Satu (S-1) atau setingkat dengan itu dari Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tingi Swasta yang Terakreditasi, kecuali bagi pensiunan pegawai Direktorat Jenderal Pajak ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak;
d. Tidak terikat dengan pekerjaan atau jabatan pada Pemerintah/Negara, atau Badan Usaha Milik Negara/Daerah;
(26)
e. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang;
f. Memiliki Nomor Pokok wajib pajak;
g. Memenuhi kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
h. Bersedia menjadi anggota Ikatan Konsultan Pajak Indonesia dan tunduk pada Kode Etik Ikatan Konsultan Pajak Indonesia;
i. Memiliki Sertifikat Konsultan Pajak;
j. Memiliki ijin praktek yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak.
5. Pengetahuan Perpajakan
Pengetahuan perpajakan adalah informasi yang berkaitan dengan perpajakan yang dapat digunakan wajib pajak sebagai dasar bertindak, mengambil keputusan, dan untuk menempuh strategi tertentu sehubungan dengan pelaksanaan dan kewajibannya dibidang perpajakan (Que,2013). Pengetahuan perpajakan menurut Hartato (2013) meliputi pengetahuan mengenai perubahan peraturan, jenis pajak yang berlaku di Indonesia, dan ketentuan umum di bidang perpajakan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Que (2013) menunjukkan bahwa pengetahuan perpajakan memiliki keterkaitan terhadap minat wajib pajak untuk menggunakan jasa konsultan pajak. Dimana wajib pajak kurang memiliki pengetahuan tentang perpajakan sehingga wajib pajak cenderung sulit untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya. Kurangnya pengetahuan
(27)
wajib pajak akan peraturan perpajakan menurut Hartanto (2013) menyebabkan timbulnya permintaan akan jasa dari konsultan pajak.
Konsultan pajak dinilai lebih kompeten dalam membantu wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya. Menurut hartanto (2013) penafsiran wajib pajak dalam pengetahuan perpajakan dapat dilihat dari pengetahuan mengenai hak dan kewajiban, sanksi perpajakan, dan tarif pajak yang digunakan dalam menghitung pajak terutang yang ditanggung oleh wajib pajak.
6. Pelayanan Aparat Pajak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia aparat adalah badan pemerintahan, instansi pemerintah atau pegawai negeri. Sedangkan pelayanan menurut Kotler (2002) dalam Hartanto (2013) adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Dapat disimpulkan bahwa pelayanan aparat pajak adalah tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh pegawai pemerintah dibidang perpajakan dalam rangka membantu wajib pajak dalam melaksanakan kewajibannya. Pelayanan aparat pajak terhadap wajib pajak ini akan berdampak pada kepuasan wajib pajak dalam melaksanakan kewajibannya.
Menurut penelitian yang dilakukan Hartanto (2013) menunjukkan bahwa salah satu faktor yang paling mempengaruhi keputusan wajib pajak
(28)
untuk menggunakan jasa konsultan pajak yaitu pelayanan yang diberikan oleh aparat pajak yang tidak memuaskan sehingga mereka memilih untuk memakai jasa konsultan pajak dalam membantu untuk melaksanakan kewajiban perpajakanya. Menurut Cahyono (2008) pelayanan aparat pajak yang kurang berkenan membuat wajib pajak beralih kepada konsultan pajak untuk membantu memenuhi kewajiban perpajakannya.
Dalam penelitian Cahyono (2008) menyebutkan bahwa wajib pajak orang pribadi di kota Cirebon merasa kurang puas akan pelayanan yang diberikan oleh aparat pelayanan pajak sehingga mereka memilih untuk menggunakan jasa konsultan pajak. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Hartanto (2013) yang mengungkapkan bahwa pelayanan aparat pajak berpengaruh signifikan terhadap permintaan wajib pajak orang pribadi atas jasa konsultan pajak.
7. Sanksi Perpajakan
Sanksi perpajakan adalah suatu jaminan bahwa peraturan perundang-undangan perpajakan akan dipatuhi, dimana sanksi perpajakan ini merupakan alat pencegah yang dibuat oleh Pemerintah agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan (Mardismo,2013). Dalam undang-undang perpajakan terdapat dua macam sanksi, yaitu sanksi administrasi dan sanksi pidana.
(29)
a. Sanksi Administrasi
Menurut Que (2013) jenis sanksi administrasi dibedakan menjadi 3, sebagai berikut :
1) Denda merupakan sanksi administrasi yang dikenakan terhadap pelanggaran yang berkaitan dengan kewajiban pelaporan.
2) Bunga merupakan sanksi administrasi yang dikenakan terhadap pelanggaran yang berkaitan dengan kewajiban pembayaran pajak. 3) Kenaikan merupakan sanksi administrasi yang berupa kenaikan jumlah pajak yang harus dibayar , berkaitan dengan pelanggaran kewajiban yang diatur dalam ketentuan perpajakan.
b. Sanksi Pidana
Menurut Mardiasmo (2013) sanksi pidana merupakan siksaan atau penderitaan yang merupakan alat terakhir atau benteng hukum yang digunakan fiskus agar wajib pajak mematuhi norma perpajakan. Tindak pidana dalam bidang perpajakan diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 menyebutkan dua jenis pidana, yaitu sebagai berikut :
1) Pidana Penjara 2) Pidana Kurungan
Untuk menghindari resiko dikenakannya sanksi perpajakan perusahaan menggunakan jasa konsultan pajak. Penggunaan jasa konsultan pajak juga
(30)
membantu perusahaan dalam meminimalisasi beban pajaknya tanpa melanggar peraturan yang ada.
8. Kualitas Layanan Konsultan Pajak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kualitas adalah tingkat baik buruknya sesuatu dan layanan adalah membantu menyiapkan apa-apa yang diperlukan seseorang. Sehingga kualitas layanan konsultan pajak dapat didefinisikan sebagai tingkat baik buruknya jasa yang dilakukan konsultan pajak dalam membantu menyiapkan apa-apa yang diperlukan oleh wajib pajak badan sebagai kliennya.
Menurut Wijaya (2013) baik buruknya kualitas layanan jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa memenuhi harapan pelanggan secara konsisten. Karena kualitas layanan dibentuk dari kesan konsumen atau penggunanya. Perbedaan antara harapan konsumen dengan kinerja penyedia jasa akan menimbulkan gap. Gap inilah yang berarti kualitas layanan penyedia jasa tersebut dinilai tidak baik oleh konsumen. Semakin kecil gap ini, maka kualitas layanan dari penyedia jasa semakin baik dimata konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2007) pengukuran gap ini dapat dilakukan dengan mengklasifikasikan kualita layanan yang terdiri dari 5 dimensi, yaitu:
a. Tangible b. Reliability
(31)
c. Responsiveness d. Assurance e. Emphaty
9. Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak oleh Wajib pajak Badan
Minat dalam penelitian ini didefinisikan sebagai keinginan atau intensitas perilaku wajib pajak Badan untuk menggunakan jasa konsultan pajak dalam memenuhi kewajibannya di bidang perpajakan. Menurut Titis (2011), Minat perilaku adalah suatu ukuran tentang kekuatan tujuan seseorang untuk melakukan tindakan khusus. Minat perilaku penggunaan jasa konsultan pajakadalah ukuran kekuatan dari minat wajib pajak badan untuk menunjukan perilaku terhadap adanya jasa konsultan pajak.
Kualitas layanan yang didapatkan oleh wajib pajak dari konsultan pajak juga dapat dipertimbangkan sebagai faktor wajib pajak untuk menggunakan jasa konsultan pajak, sebab semakin prima layanan yang diberikan oleh konsultan pajak tersebut akan membuat wajib pajak terus menerus menggunakan jasa konsultan pajak. Menurut Wijaya (2013) menunjukkan bahwa kualitas layanan konsultan pajak sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi minat wajib pajak menggunakan jasa konsultan pajak.
(32)
B. Hasil Penelitian Terdahulu dan Penurunan Hipotesis
1. Pengetahuan Perpajakan terhadap Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak Seringnya perubahan peraturan dan sistem yang rumit menyebabkan wajib pajak kurang memiliki pengetahuan tentang perpajakan. Hal ini menyebabkan wajib pajak cenderung ragu–ragu dalam menjalani kewajiban perpajakannya. Sehingga wajib pajak mengambil pilihan untuk menggunakan jasa konsultan pajak. Hal ini karena wajib pajak menilai bahwa konsultan pajak merupakan pihak yang lebih memahami dan mendalami tata cara pelaksanaan kewajiban perpajakan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Que (2013) menemukan bahwa variabel pengetahuan perpajakan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Hartanto (2013) mengungkapkan bahwa variabel pengetahuan perpajakan berpengaruh negatif terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak.
Dari penelitian-penelitian tersebut diduga bahwa pengetahuan perpajakan yang dimiliki oleh wajib pajak berpengaruh terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak.
Berdasarkan uraian diatas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :
H1: Pengetahuan Perpajakan berpengaruh positif terhadap Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak oleh wajib pajak Badan.
(33)
2. Pelayanan Aparat Pajak terhadap Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak
Dalam melaksanakan kewajibannya wajib pajak juga
mempertimbangkan faktor pelayanan yang di lakukan oleh aparat pajak. Pelayanan aparat pajak terhadap wajib pajak ini akan berdampak terhadap kepuasan wajib pajak dalam melaksanakan kewajibannya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Cahyono (2008) mengungkapkan bahwa faktor pelayanan aparat pajak adalah faktor yang paling mempengaruhi keputusan wajib pajak orang pribadi di kota Cirebon untuk menggunakan jasa konsultan pajak.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan Cahyono (2008) menemukan bahwa variabel pelayanan aparat pajak berpengaruh positif terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh Hartanto (2013) mengungkapkan bahwa pelayanan aparat pajak berpengaruh negatif terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak.
Dari penelitian-penelitian tersebut diduga bahwa pelayanan aparat pajak terhadap wajib pajak dalam melaksanakan kewajibannya berpengaruh terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan.
Berdasarkan uraian diatas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :
H2: Pelayanan Aparat Pajak berpengaruh positif terhadap Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak oleh wajib pajak Badan.
(34)
3. Sanksi Perpajakan terhadap Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak
Salah satu alasan yang membuat wajib pajak melaksanakan kewajibannya yaitu karena adanya sanksi perpajakan (Que, 2013). Sehingga untuk menghindari resiko tersebut wajib pajak badan berusaha mengatur dan merencanakan sistem perpajakannya dengan menggunakan jasa konsultan pajak (Que, 2013). Karena konsultan pajak dianggap memiliki keahlian yang lebih kompeten untuk dapat memberikan saran dalam hal perpajakan perusahaan.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Selly (2010) menemukan bahwa variabel sanksi pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak. sedangkan menurut penelitian Que (2013) menemukan bahwa variabel sanksi pajak berpengaruh signifikan terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak.
Dari penelitian-penelitian tersebut diduga sanksi perpajakan berpengaruh terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan.
Berdasarkan uraian diatas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :
H3: Sanksi Perpajakan berpengaruh positifterhadap Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak oleh wajib pajak Badan.
(35)
4. Kualitas Layanan Konsultan Pajak terhadap Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak
Dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya, wajib pajak yang menggunakan jasa konsultan pajak mempertimbangkan kualitas pelayanan yang diberikan oleh konsultan pajak tersebut. Apabila kualitas layanan yang diberikan oleh jasa konsultan pajak tidak memenuhi harapan klien (wajib pajak badan) maka akan semakin sedikit minat yang ditunjukkan oleh klien (wajib pajak badan) untuk menggunakan jasa konsultan pajak.
Sebaliknya apabila kualitas layanan yang diberikan oleh jasa konsultan pajak memenuhi harapan klien (wajib pajak badan) maka akan semakin tinggi minat yang ditunjukkan oleh klien (wajib pajak badan) untuk menggunakan jasa konsultan pajak.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan Wijaya (2013) menemukan bahwa kualitas layanan konsultan pajak berpengaruh positif terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak.
Berdasarkan uraian diatas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :
H4: Kualitas Layanan Konsultan Pajak berpengaruh positifterhadap Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak oleh wajib pajak Badan.
(36)
C. Model Penelitian
Gambar 2.1 Model Penelitian Pengetahuan perpajakan
(X1)
Kualitas layanan konsultan pajak (X4)
Sanksi perpajakan (X3)
Pelayanan aparat pajak (X2)
Minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib
(37)
24
A. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak Badan Hotel Berbintang yang ada di Kota Yogyakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah para wajib pajak Badan Hotel Berbintang yang menggunakan jasa konsultan pajak di Kota Yogyakarta.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban kuesioner yang berisi pendapat wajib pajak Badan yang telah diolah dalam bentuk angka. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data ini diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang digunakan adalah convience sampling, teknik ini digunakan karena populasi yang terdapat dalam penelitian ini sangat luas, keterbatasan dana dan waktu serta sulitnya peneliti dalam mendapatkan data yang berasal dari sampe, sehingga teknik ini dianggap cocok pada penelitian ini.
(38)
D. Definisi Operasional Variabel
1. Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak
Minat penggunaan jasa konsultan pajak dalam penelitian ini didefinisikan sebagai keinginan atau intensitas perilaku wajib pajak Badan untuk menggunakan jasa konsultan pajak dalam memenuhi kewajibannya di bidang perpajakan (Que, 2013). Indikatornya yaitu: a. Penggunaan jasa konsultan pajak
b. Jasa-jasa yang dianggap penting oleh responden 2. Pengetahuan Perpajakan
Pengetahuan perpajakan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai seberapa tinggi pemahaman wajib pajak terhadap sistem perpajakan yang berlaku di Indonesia (Que,2013). Indikator nya yaitu :
a. Pengetahuan mengenai ketentuan umum dan tata cara perpajakan serta undang-undang perpajakan
b. Pengetahuan mengenai sistem perpajakan di Indonesia c. Pengetahuan mengenai fungsi perpajakan
3. Pelayanan Aparat Pajak
Pelayanan aparat pajak dalam penelitian ini didefinisikan sebagai tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh pegawai pemerintah dibidang perpajakan dalam rangka membantu wajib pajak dalam melaksanakan kewajibannya (Hartanto,2013). Indikator nya yaitu: a. Reliability
(39)
b. Responsiveness c. Assurance d. Emphaty e. Tangible 4. Sanksi Perpajakan
Sanksi perpajakan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai suatu jaminan bahwa peraturan perundang-undangan perpajakan akan dipatuhi (Que, 2013). Indikator nya yaitu :
a. Sanksi pidana b. Sanksi administrasi
5. Kualitas Layanan Konsultan Pajak
Kualitas layanan konsultan pajak didefinisikan sebagai tingkat baik buruknya jasa yang dilakukan konsultan pajak dalam membantu menyiapkan apa-apa yang diperlukan oleh wajib pajak badan sebagai kliennya (Wijaya, 2013). Indikator nya yaitu :
a. Lokasi kantor dari pihak konsultan pajak
b. Keandalan dari pihak konsultan pajak dalam memberikan layanan jasa
c. Ketanggapan dari pihak konsultan pajak dalam memberikan layanan jasa
d. Jaminan dari konsultan pajak yang dapat diberikan pada wajib pajak
(40)
e. Sikap empati yang ditunjukkan pihak konsultan pajak kepada wajib pajak
E. Skala Pengukuran
Untuk variabel pengetahuan perpajakan skala pengukuran yang digunakan adalah skala Guttman yang terdiri dari dua interval, yang digunakan untuk menginginkan jawaban tegas seperti ya-tidak , benar-salah , setuju-tidak setuju dan lain sebagainya.
Tabel 3.1 Skala Guttman
No. Keterangan Score
1. Ya 4
2. Tidak 1
Untuk variabel pelayanan aparat pajak , sanksi perpajakan dan kualitas layanan konsultan pajak skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert berjenjang 4.
Tabel 3.2 Skala Likert
No. Keterangan Score
1. Sangat Setuju 4
2. Setuju 3
3. Tidak Setuju 2
(41)
F. Uji Kualitas Instrumen Data
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali,2011). Variabel dapat dikatakan valid apabila nilai
componentmatrix lebih dari atau sama dengan (0,50) (Nazaruddin dan Basuki,2016).
2. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari varibael atau konstruk (Ghozali, 2011). Uji reliabilitas dilakukan dalam penelitian ini untuk mengukur apakah kuesioner yang diajukan kepada responden bersifat konsisten dan andal.Menurut Nunnaly (1967) dalam Ghozali (2011) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha diatas 0,70.
G. Analisa Data dan Uji Hipotesis
1. Analisa Data
a. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif yaitu metode statistika yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan menjadi sebuah informasi. Statistik deskriptif dalam penelitian ini
(42)
digunakan untuk memberikan gambaran umum relevan dengan responden.
b. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas
Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2011). Analisis normalitas dengan menggunakan uji K-S dilakukan dengan melihat nilai probabilitas signifikansi atau asymp. Sig (2-tailed). Apabila nilai probabilitas signifikansi < (0,05) , maka data tidak terdistribusi secara normal. Dan apabila nilai probabilitas signifikansi lebih dari nilai > (0,05) , maka data terdistribusi secara normal.
2) Uji Multikolinearitas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2011).Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah dengan cara melihat nilai tolerance dan nilai variace inflationfactor (VIF). Jika nilai tolerance lebih kecil dari 0.10 dan nilai VIF lebih besar dari 10, maka terjadi multikolinieritas.
3) Uji Heteroskedastisitas
Model Regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas/tidak terjadi Heteroskesdatisitas (Ghozali, 2011). Untuk mendeteksi
(43)
adanya heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji glejser yaitu dengan cara meregresi variabel dependen melalui absolute dari residual (Abs_Res) jika hasil pengujian yang diperoleh nilai sig > (0,05) maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 2. Model Regresi
Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda. Model regresi yang digunakan dapat dirumuskan dengan persamaan berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Keterangan:
Y = minat penggunaan jasa konsultan pajak X1 = pengetahuan perpajakan
X2 = pelayanan aparat pajak
X3 = sanksi perpajakan
X4 = kualitas layanan konsultan pajak
b = koefisien regresi e = error
3. Analisis Regresi
1) Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
(44)
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel independen amat terbatas. Nilai yang mendekati variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).Menurut Ghozali (2011), jika dalam uji empiris didapatkan nilai Adjusted R2 negatif, maka nilai Adjusted R2
dianggap bernilai nol. 2) Uji F
Untuk melakukan uji statistik F dalam penelitian ini kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai sig < (0,05) maka diterima bahwa semua variabel independen secara serentak mempengaruhi variabel dependen (Nazaruddin dan Basuki,2016).
3) Uji t
Untuk melakukan uji statistik t dalam penelitian ini kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai sig < (0,05) dan arah nya sama maka hipotesis diterima, dan apabila nilai sig > (0,05) maka hipotesis ditolak (Nazaruddin dan Basuki,2016).
(45)
32
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah wajib pajak badan hotel yang berada di Kota Yogyakarta yang menggunakan jasa konsultan pajak. Berdasarkan waktu yang ditetapkan, penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 7 November sampai 10 Desember 2016. Peneliti berhasil menyebarkan kuesioner sebanyak 110 buah kepada wajib pajak badan hotel. Kuesioner yang berhasil terkumpul kembali sebanyak 102 kuesioner, tidak diisi dengan lengkap dan rusak sebanyak 7 kuesioner, dan total kuesioner yang dapat diolah sebanyak 95 kuesioner. Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja.
Tabel 4.1
Analisis Pengembalian Kuesioner
Dasar klasifikasi Jumlah Persen (%)
Jumlah kuesioner yang disebar 110 100,00
Kuesioner yang kembali 102 92,73
Kuesioner yang tidak diisi dengan lengkap 7 6,37
Total kuesioner yang dapat diolah 95 86,37
(46)
Untuk mengetahui karakteristik responden pada penelitian ini digunakan analisis persentase. Ringkasan hasil analisis diskriptif statistik yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Profil Responden
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Kategori Frekuensi Persen (%)
Laki-Laki 20 21.1
Perempuan 75 78.9
Total 95 100.0
Sumber: data primer yang diolah 2016
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelaminpara wajib pajak badan hotel berbintang di kota Yogyakarta, responden yang paling banyak berpartisipasi dalam pengisian kuesioner termasuk dalam kategori perempuan yaitu sebanyak 75 responden atau 78,9% dan sebanyak 20 responden atau 21,1 % adalah laki-laki.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Kategori Frekuensi Persen (%)
< 30 Tahun 69 72.6
(47)
41-50 Tahun 7 7.4
51-60 Tahun 2 2.1
Total 95 100.0
Sumber: data primer yang diolah 2016
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan Usiapara wajib pajak badan hotel berbintang di kota Yogyakarta, sebagian besar adalah responden termasuk dalam kategori <30 tahun yaitu sebanyak 69 responden atau 72,6%, kemudian sebanyak 17 responden atau 17,9% termasuk dalam kategori usia 31-40 tahun, sebanyak 7 responden atau 7,4% termasuk dalam kategori usia 41-50 tahun dan 2 responden atau 2,1% termasuk dalam kategori > 50 tahun.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
Kategori Frekuensi Persen(%)
SMA 4 4.2
D3 30 31.6
S1 61 64.2
Total 95 100.0
Sumber: data primer yang diolah 2016
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan pendidikan para wajib pajak badan hotel berbintang di kota Yogyakarta, sebagian besar adalah responden termasuk dalam kategori S1 yaitu sebanyak 61 responden atau 64,2%, kemudian 30 responden atau 31,6%
(48)
termasuk dalam kategori D3 dan sebanyak 4 responden atau 4,2% termasuk dalam kategori SMA.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Kategori Frekuensi Persen (%)
< 1 Tahun 25 26.3
1-5 Tahun 58 61.1
6-10 Tahun 8 8.4
11-20 Tahun 2 2.1
> 20 Tahun 2 2.1
Total 95 100.0
Sumber: data primer yang diolah 2016
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan Lama Bekerja para wajib pajak badan hotel berbintang di kota Yogyakarta, sebagian besar responden termasuk dalam kategori 1-5 tahun yaitu sebanyak 58 responden atau 61,1%, kemudian sebanyak 25 responden atau 26,3% termasuk dalam kategori < 1 tahun, sebanyak 8 responden atau 8,4% termasuk dalam kategori 6-10 tahun, 2 responden atau 2,1% termasuk dalam kategori 11-20 tahun dan 2 responden atau 2,1% termasuk dalam kategori > 20 tahun.
2. Statistik Deskriptif
Hasil tabel statistik deskriptif yang disajikan memberikan gambaran deskripsi yang terdiri dari variabel dependen (minat penggunaan jasa konsultan pajak)
(49)
dan variabel independen (pengetahuan perpajakan, pelayanan aparat pajak, sanksi perpajakan dan kualitas layanan konsultan pajak). distribusi data dapat dikatakan baik apabila standar deviasinya dibawah nilai rata-rata.
Tabel 4.6
Statistik Deskriptif Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pengetahuan Perpajakan 95 2 8 6.79 1.352
Pelayanan Aparat Pajak 95 10 23 16.87 3.418
Sanksi Perpajakan 95 11 19 15.22 1.969
Kualitas Layanan Konsultan Pajak 95 12 24 18.87 2.799 Minat Penggunaan Jasa Konsultan
Pajak
95 11 20 16.14 1.938
Valid N (listwise) 95
Sumber: data primer yang diolah 2016
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa variabel pengetahuan perpajakan memiliki rata-rata sebesar 6,79 dengan standar deviasi 1,352 berarti pengetahuan perpajakan dalam penelitian ini termasuk dalam kategori tinggi. Variabel pelayanan aparat pajak memiliki rata-rata sebesar 16,87 dengan standar deviasi sebesar 3,418 berarti pelayanan aparat pajak dalam penelitian ini termasuk dalam kategori tinggi. Variabel sanksi perpajakan memiliki rata-rata 15,22 dengan standar deviasi 1,969 berarti sanksi perpajakan dalam penelitian ini termasuk dalam kategori tinggi. Variabel kualitas layanan konsultan pajak memiliki rata-rata 18,87 dengan standar deviasi 2,799 berarti pengetahuan perpajakan dalam penelitian ini temasuk dalam kategori tinggi. Variabel
(50)
penggunaan jasa konsultan pajak memiliki rata-rata sebesar 16,14 dengan standar deviasi 1,938 berarti penggunaan jasa konsultan pajak dalam penelitian ini termasuk dalam kategori tinggi.
B. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Pengujian validitas dalam penelitian ini memakai teknik korelasi Product Moment.Variabel dapat dikatakan valid apabila nilai componentmatrix
lebih dari atau sama dengan 0,50 (Nazaruddin dan Basuki,2016).
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas
Variabel Pernyataan r-hitung Keterangan
Pengetahuan Perpajakan PP.1 PP.2 PP.3 PP.4 PP.5 PP.6 PP.7 PP.8 0.703 0.660 0.581 0.556 0.740 0.467 0.665 0.594 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
(51)
Pajak PAP.2 PAP.3 PAP.4 PAP.5 PAP.6 0.887 0.827 0.874 0.735 0.740 Valid Valid Valid Valid Valid Sanksi Perpajakan SP.1 SP.2 SP.3 SP.4 SP.5 0.739 0.738 0.777 0.764 0.724 Valid Valid Valid Valid Valid Kualitas Layanan Konsultan KL.1 KL.2 KL.3 KL.4 KL.5 KL.6 0.829 0.905 0.920 0.898 0.806 0.774 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Minat Penggunaan Jasa Konsultasi Pajak MPJK.1 MPJK.2 MPJK.3 MPJK.4 MPJK.5 0.757 0.746 0.810 0.809 0.875 Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: data primer yang diolah 2016
(52)
Hasil uji validitas yang telah dilakukan seperti telah disajikan di atas diketahui semua butir pertanyaan memilikinilai componentmatrix lebih dari atau sama dengan (0,50) (Nazaruddin dan Basuki,2016).
b. Uji Realibilitas
Kuesioner yang telah dinyatakan valid, selanjutnya akan di uji reliabilitasnya. Tujuan dari pengujian reabilitas ini adalah untuk menguji apakah kuesioner yang dibagikan kepada responden benar-benar dapat diandalkan sebagai alat pengukur.Pengujian ini hanya dilakukan pada butir-butir pertanyaan yang sudah di uji validitas nya dan telah dinyatakan butir yang valid. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas item digunakan rumus Alpha Cronbach’s. Suatu instrument dinyatakan reliabel jika nilai
Cronbach's Alpha> 0,6 (Ghozalli, 2011).
Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Pengetahuan Perpajakan 0,727 Reliabel
Pelayanan Aparat Pajak 0,803 Reliabel
Sanksi Perpajakan 0,803 Reliabel
Kualitas Layanan Konsultan Pajak
0,925 Reliabel
Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak
0,858 Reliabel
(53)
Pada Tabel 4.8 menunjukkan nilai cronbach’s alpha > 0,6 pada setiap variabel, hal ini menunjukkan seluruh instrumen adalah reliabel atau konsisten dari waktu ke waktu, sehingga variabel bisa dipilih.
2. Hasil Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah pengamatan berdistribusi secara normal atau tidak, uji normalitas menggunakan metode One-Sample Kolmogorov-Smirnov (KS). Berikut ini hasil uji normalitas atas pengetahuan perpajakan, pelayanan aparat pajak, sanksi perpajakan dan kualitas layanan konsultan pajak terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.9 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 95
Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.30113380
Most Extreme Differences
Absolute .123
Positive .123
Negative -.075
Kolmogorov-Smirnov Z 1.199
Asymp. Sig. (2-tailed) .113
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(54)
Sumber: data primer yang diolah 2016
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui nilai asymp.sig sebesar 0,113 > (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa data diatas berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas maka dapat dilihat dari nilai
Varians Inflation Factor (VIF) dan tolerance(α).
Tabel 4.10
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Pengetahuan Perpajakan .762 1.312 Tidak terjadi multikolinieritas Pelayanan Aparat Pajak .700 1.429 Tidak terjadi multikolinieritas Sanksi Perpajakan .699 1.431 Tidak terjadi multikolinieritas Kualitas Layanan Konsultan .614 1.628 Tidak terjadi multikolinieritas
Sumber: data primer yang diolah 2016
Tabel 4.10 memperlihatkan tidak terdapat variabel bebas yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai variance inflation factor (VIF) tidak ada yang lebih dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi tidak terjadi gejala multikolinearitas.
(55)
c. Uji Heteroskedastisitas
Suatu asumsi penting dari model regresi linier klasik adalah bahwa gangguan (disturbance) yang muncul dalam regresi adalah homoskedastisitas, yaitu semua gangguan tadi mempunyai varian yang sama. Hasil uji Heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.11
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel sig Keterangan
Pengetahuan Perpajakan .540 Tidak terjadi heterokedasitas Pelayanan Aparat Pajak .534 Tidak terjadi heterokedasitas Sanksi Perpajakan .669 Tidak terjadi heterokedasitas
Kualitas Layanan Konsultan
.409
Tidak terjadi heterokedasitas Sumber: data primer yang diolah 2016
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai probabilitas lebih besar dari (0,05) ,dengan demikian variabel yang diajukan dalam penelitian ini tidak terjadi heterokedasitas.
C. Hasil Penelitian dan Pengujian Hipotesis 1. Hasil Pengujian Regresi Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel pengetahuan perpajakan, pelayanan aparat pajak, sanksi perpajakan, dan kualitas layanan konsultan pajak terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak. Berdasarkan analisis data diperoleh
(56)
hasil regresi linear berganda yang dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.12
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Variabel B t hitung Sig t Keterangan
(Constant) 3.999
Pengetahuan Perpajakan 0.430 3.703 0.000 Signifikan
Pelayanan Aparat Pajak 0.101 2.097 0.039 Signifikan
Sanksi Perpajakan 0.216 2.597 0.011 Signifikan
Kualitas Layanan Konsultan 0.224 3.581 0.001 Signifikan
Nilai F 27.441
Sig F 0.000
Adjusted R square 0.529
Sumber: data primer yang diolah 2016 Persamaan regresi: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
2. Hasil Uji nilai F
Berdasarkan Regresi Simultan, diperoleh nilai F-hitung sebesar 27.441 dengan probabilitas (p) = 0,000. Berdasarkan ketentuan uji F dimana nilai probabilitas (p) ≤ 0,05, pengetahuan perpajakan, pelayanan aparat pajak, sanksi perpajakan dan kualitas layanan konsultan pajak secara simultan mampu memprediksi perubahan minat penggunaan jasa konsultan pajak.
(57)
3. Hasil Pengujian Hipotesis a. Pengetahuan Perpajakan
Berdasarkan hasil olah data dimana nilai probabilitas ≤ (0,05) dapat disimpulkan bahwa pengetahuan perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak. Ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh wajib pajak badan ini memberi pengaruh positif terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan.
b. Pelayanan Aparat Pajak
Berdasarkan hasil olah data dimana nilai probabilitas ≤ (0,05) dapat disimpulkan bahwa pelayanan aparat pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak. Ini menunjukkan bahwa pelayanan yang diterima oleh wajib pajak badan dari aparat pajak meningkatkan minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan.
c. Sanksi Perpajakan
Berdasarkan hasil olah datadimana nilai probabilitas ≤ (0,05) dapat disimpulkan bahwa sanksi perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak. Ini menunjukkan semakin berat sanksi perpajakan yang akan diterima oleh wajib pajak
(58)
badan maka akan meningkatkan minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan.
d. Kualitas Layanan Konsultan Pajak
Berdasarkan hasil olah datadimana nilai probabilitas ≤ (0,05) dapat disimpulkan bahwa kualitas layanan konsultan pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak. Ini menunjukkan semakin baik kualitas layanan yang dilakukan oleh konsultan pajak bagi penggunanya maka akan mampu meningkatkan minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan hotel.
4. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Besar pengaruh pengetahuan perpajakan, pelayanan aparat pajak, sanksi perpajakan dan kualitas layanan konsultan pajak secara simultan terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,529. Artinya, 52,9% minat penggunaan jasa konsultan pajak dipengaruhi oleh pengetahuan perpajakan, pelayanan aparat pajak, sanksi perpajakan dan kualitas layanan konsultan pajak dan 47,1 % dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti oleh peneliti.
(59)
D. Pembahasan
1. Pengaruh Pengetahuan Perpajakan Terhadap Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak Oleh Wajib Pajak Badan Di Kota Yogyakarta
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pengetahuan Perpajakan berpengaruh positif terhadap Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak Oleh Wajib Pajak Badan Di Kota Yogyakarta. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Que (2013) yang menemukan bahwa variabel pengetahuan perpajakan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak namun hasil ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Hartanto (2013) yang menemukan bahwa variabel pengetahuan perpajakan berpengaruh negatif terhadap minat penggunaan jasaa konsultan pajak oleh wajib pajak.
2. Pengaruh Pelayanan Aparat Pajak Terhadap Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak Oleh Wajib Pajak Badan Di Kota Yogyakarta
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pelayanan Aparat Pajak berpengaruh positif terhadap Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak Oleh Wajib Pajak Badan Di Kota Yogyakarta. Hasil penelitian ini sejalan yang dilakukan oleh Cahyono (2008) yang menemukan bahwa variabel pelayanan aparat pajak berpengaruh positif terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak namun hasil ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Hartanto (2013) yang menemukan bahwa variabel
(60)
pelayanan aparat pajak berpengaruh negatif terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan.
3. Pengaruh Sanksi Perpajakan Terhadap Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak Oleh Wajib Pajak Badan Di Kota Yogyakarta
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sanksi Perpajakan berpengaruh positif terhadap Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak Oleh Wajib Pajak Badan Di Kota Yogyakarta. Hasil penelitian ini sejalan yang dilakukan oleh Que (2013) menemukan bahwa variabel sanksi perpajakan berpengaruh signifikan terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak namun hasil ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Selly (2010) yang menemukan bahwa variabel sanksi perpajakan berpengaruh tidak signifikan terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan.
4. Pengaruh Kualitas Layanan Konsultan Terhadap Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak Oleh Wajib Pajak Badan Di Kota Yogyakarta
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kualitas Layanan Konsultan Pajak berpengaruh positif terhadap Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak Oleh Wajib Pajak Badan Di Kota Yogyakarta. Hasil penelitian ini sejalan yang dilakukan oleh Wijaya (2013) menemukan bahwa kualitas layanan konsultan pajak berpengaruh positif terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak.
(61)
48
A. Simpulan
1. Pengetahuan perpajakan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan di kota Yogyakarta.
2. Pelayanan aparat pajak berpengaruh positif terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan di kota Yogyakarta.
3. Sanksi perpajakan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan di kota Yogyakarta.
4. Kualitas layanan konsultan pajak berpengaruh positif terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak oleh wajib pajak badan di kota Yogyakarta.
B. Saran
1. Kantor konsultan pajak yang ada di Kota Yogyakarta hendaknya dapat lebih meningkatkan kualitas nya sehingga wajib pajak badan akan tetap menggunakan jasa konsultan pajak.
2. Metode pengumpulan data selanjutnya dilengkapi dengan metode lainnya seperti observasi dan wawancara yang mendukung hasil kuesioner agar data yang dikumpulkan lebih akuran dan menghindari perbedaan persepsi responden.
(62)
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan sebagai berikut :
1. Dalam penelitian ini subyek penelitian hanya wajib pajak badan hotel yang ada di Kota Yogyakarta dimana cakupannya masih terlalu sempit untuk digeneralisir untuk wajib pajak di Provinsi DIY atau Indonesia. 2. Penelitian ini hanya meneliti empat variabel (pengetahuan perpajakan,
pelayanan aparat pajak, sanksi perpajakan dan kualitas layanan konsultan pajak) yang berpengaruh terhadap minat penggunaan jasa konsultan pajak, penelitian berikutnya dapat menambah variabel lain seperti kepercayaan, kemudahan dan sebagainya.
D. Dampak Penelitian
1. Dampak Lingkungan
Diharapkan penelitian ini dapat menumbuhkan kesadaran pelaksanaan kewajiban perpajakannya bagi masyarakat secara merata.
2. Dampak Sosial
Diharapkan penelitian ini dapat menumbuhkan minat masyarakat secara umum dan wajib pajak secara khusus untuk melaksanakan kewajiban perpajakannya.
3. Dampak Ekonomi
Diharapkan penelitian ini dapat menambah minat masyarakat secara umum dan wajib pajak secara khusus untuk memenuhi kewajiban
(63)
perpajakannya sehingga dapat menambah pemasukan perpajakan dan meningkatkan perekonomian negara
(64)
manfaat-konsultan-pajak_551938f8a33311fb15b65936 Diakses 23 Juli 2016
Anonim. “Jenis Sanksi Pidana”, http://goo.gl/LleHQ9. Diakses 23 Juli 2016. Anonim. “definisi aparat”,“ http://kbbi.web.id/aparat. Diakses 23 Juli 2016 Anonim. “definisi kualitas”,“http://kbbi.web.id/kualitas. Diakses 23 Juli
2016
Brotodihardjo, R.Santoso, 2003, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Brotodihardjo, R.Santoso, 2003
Cahyono, K. B. 2008. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Wajib Pajak Menggunakan Jasa Konsultan Pajak: Studi Persepsi Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Cirebon”. Tesis, Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada.
Djalal, T. D. 2016. “Peluang Indonesia Menjadi Ekonomi Dunia.” Tersedia di http://indonesiana.tempo.co
Direktorat Jenderal Pajak. 2007. Undang-undang No 28 Tahun 2007 tentang “Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan”, Jakarta.
http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2007_28.pdf / Diakses 27 Mei 2016
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19.Semarang: BP Universitas Diponegoro.
Hartanto, Bobby. 2014. “Pengaruh persepsi wajib pajak atas pengetahuan
perpajakan, super ego motives, pelayanan aparat pajak dan peran sebagai wakil wajib pajak terhadap permintaan wajib pajak orang pribadi atas jasa konsultasi pajak di wilayah KPP Mulyorejo Surabaya”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra.
Kementrian Keuangan. 2007. Undang – Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Jakarta
Kementrian Keuangan. 2009. Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Jakarta
(65)
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 98/PMK.03/2005 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 485/KMK.03/2003 Tentang Konsultan Pajak Indonesia.
http://goo.gl/1H4oV4 Diakses 23 Juli 2016.
Resmi, Siti.2014. Perpajakan Teori dan Kasus Edisi 8 buku 1. Salemba Empat. Siti Resmi, 2014
Selly, F. M. 2010. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wajib Pajak
menggunakan Jasa Tenaga Ahli Pajak”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Katolik Soegijapranata.
Titis, Winna. 2011. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak untuk Menggunakan E-filling.”Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.
Que, S. S. 2013. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Jasa
Konsultan Pajak oleh Wajib Pajak Orang Pribadi di Kota Surabaya.”
Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra.
Wijaya, F. A. 2013. “Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi wajib pajak
badan menggunakan jasa konsultan pajak”.Skripsi Tidak Dipublikasikan,
(66)
LAMPIRAN 1
KUESIONER
(67)
LAMPIRAN 2
PROFIL
(68)
2 S1 41-50 P 6-10 TAHUN
3 D3 41-50 P 6-10 TAHUN
4 S1 < 30 L 1-5 TAHUN
5 S1 < 30 P 1-5 TAHUN
6 D3 < 30 P 1-5 TAHUN
7 S1 31-40 L 6-10 TAHUN
8 S1 < 30 P 1-5 TAHUN
9 S1 < 30 P 1-5 TAHUN
10 S1 < 30 P < 1 TAHUN
11 S1 < 30 L 1-5 TAHUN
12 SMA 51-60 P > 20 TAHUN
13 SMA 41-50 P 11-20 TAHUN
14 SMA 41-50 L > 20 TAHUN
15 SMA < 30 P 1-5 TAHUN
16 S1 31-40 P 1-5 TAHUN
17 S1 < 30 P < 1 TAHUN
18 S1 31-40 P 1-5 TAHUN
19 S1 31-40 P 1-5 TAHUN
20 S1 31-40 P 1-5 TAHUN
21 D3 < 30 P < 1 TAHUN
22 S1 31-40 P 1-5 TAHUN
23 S1 41-50 P 6-10 TAHUN
24 D3 31-40 P 1-5 TAHUN
25 S1 31-40 L 1-5 TAHUN
26 D3 < 30 P < 1 TAHUN
27 S1 < 30 P < 1 TAHUN
28 S1 < 30 P < 1 TAHUN
29 D3 < 30 P < 1 TAHUN
30 S1 < 30 P 1-5 TAHUN
31 D3 < 30 P < 1 TAHUN
32 S1 < 30 P < 1 TAHUN
33 S1 < 30 P 1-5 TAHUN
34 S1 <30 P 1-5 TAHUN
35 D3 < 30 P < 1 TAHUN
36 S1 < 30 P 1-5 TAHUN
37 S1 41-50 P 1-5 TAHUN
38 D3 < 30 P < 1 TAHUN
39 S1 < 30 L 1-5 TAHUN
40 S1 < 30 L 1-5 TAHUN
(69)
47 D3 < 30 P 1-5 TAHUN
48 S1 < 30 P 1-5 TAHUN
49 D3 < 30 P < 1 TAHUN
50 S1 < 30 P < 1 TAHUN
51 S1 < 30 P 1-5 TAHUN
52 S1 <30 L 1-5 TAHUN
53 D3 < 30 L 1-5 TAHUN
54 S1 < 30 P 1-5 TAHUN
55 S1 41-50 P 6-10 TAHUN
56 D3 < 30 P 1-5 TAHUN
57 S1 < 30 P 1-5 TAHUN
58 S1 < 30 P < 1 TAHUN
59 S1 < 30 P < 1 TAHUN
60 S1 < 30 P 1-5 TAHUN
61 S1 <30 L 1-5 TAHUN
62 D3 < 30 L 1-5 TAHUN
63 S1 < 30 P 1-5 TAHUN
64 S1 31-40 P 1-5 TAHUN
65 D3 < 30 P 1-5 TAHUN
66 S1 < 30 P < 1 TAHUN
67 S1 < 30 P 1-5 TAHUN
68 D3 < 30 P 1-5 TAHUN
69 S1 < 30 P 1-5 TAHUN
70 S1 < 30 P 1-5 TAHUN
71 S1 <30 P 1-5 TAHUN
72 S1 < 30 P < 1 TAHUN
73 D3 < 30 P 1-5 TAHUN
74 D3 < 30 P < 1 TAHUN
75 S1 < 30 P 1-5 TAHUN
76 S1 < 30 L 1-5 TAHUN
77 S1 31-40 L 1-5 TAHUN
78 D3 31-40 P 1-5 TAHUN
79 D3 < 30 P 1-5 TAHUN
80 S1 31-40 P 1-5 TAHUN
81 D3 < 30 P 1-5 TAHUN
82 D3 < 30 P < 1 TAHUN
83 S1 31-40 L 1-5 TAHUN
84 D3 < 30 P 1-5 TAHUN
(70)
91 S1 31-40 L 6-10 TAHUN
92 S1 31-40 P 1-5 TAHUN
93 S1 31-40 P 1-5 TAHUN
94 D3 < 30 L 1-5 TAHUN
(71)
1 1 1 0 1 1 1 1 7
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 0 1 0 1 1 6
1 0 1 0 1 0 0 1 4
1 1 1 1 1 1 1 1 8
0 0 0 1 0 1 0 0 2
1 1 1 1 1 1 1 1 8
0 1 1 1 1 0 1 1 6
1 1 1 1 1 1 1 1 8
0 1 0 1 1 1 0 1 5
1 1 1 0 1 0 1 1 6
1 1 1 0 1 0 1 1 6
1 1 1 0 1 1 1 1 7
1 0 1 0 1 1 1 1 6
1 0 1 0 1 1 1 1 6
1 1 1 0 1 0 1 1 6
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 0 1 0 1 1 6
1 1 1 0 1 0 1 1 6
1 1 1 0 1 1 1 0 6
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 0 1 1 7
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 0 1 1 1 1 7
1 1 1 1 1 0 1 1 7
1 1 1 1 1 1 0 0 6
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 0 1 1 7
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 0 1 1 7
0 0 1 0 0 0 0 1 2
1 1 1 0 1 1 1 1 7
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 0 1 0 1 1 6
(72)
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 0 1 0 1 1 6
1 1 1 0 1 0 1 1 6
1 1 1 0 1 1 1 1 7
1 0 1 0 1 1 1 1 6
1 0 1 0 1 1 1 1 6
1 1 1 0 1 0 1 1 6
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 0 1 0 1 1 6
1 1 1 0 1 0 1 1 6
1 1 1 0 1 1 1 0 6
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 0 0 0 5
1 1 1 1 1 0 1 1 7
1 1 0 1 1 1 1 0 6
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 0 1 1 1 1 7
1 1 1 1 1 0 1 1 7
0 0 1 1 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 0 0 1 0 1 1 5
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 0 1 1 7
1 1 0 0 1 1 1 1 6
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 0 1 1 1 1 7
1 1 1 0 1 0 1 1 6
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 0 1 0 1 0 1 1 5
1 1 1 1 1 0 1 1 7
1 1 1 0 1 0 1 1 6
1 1 1 0 1 1 1 1 7
1 1 0 1 1 1 1 1 7
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 0 1 0 1 6
1 1 1 1 1 1 1 1 8
(73)
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 1 1 1 1 1 1 1 8
PELAYANAN APARAT PAJAK X2
TOTAL
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
2 2 2 3 3 2 14
2 2 2 2 3 2 13
3 4 4 4 4 4 23
4 3 3 3 3 4 20
3 3 3 3 3 3 18
2 1 2 1 2 2 10
2 2 1 2 1 2 10
3 2 3 2 2 2 14
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 2 2 2 15
3 3 3 2 3 2 16
4 4 4 4 4 3 23
3 3 3 3 3 3 18
2 2 2 2 2 2 12
2 3 2 3 2 3 15
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 2 2 2 15
3 3 3 3 3 3 18
2 2 2 3 3 3 15
2 2 2 2 3 3 14
3 2 3 3 3 3 17
2 2 3 2 3 3 15
2 2 2 2 2 3 13
4 4 3 4 4 4 23
3 3 3 3 3 3 18
2 2 3 2 3 3 15
2 3 2 3 3 2 15
2 2 2 3 3 3 15
3 4 4 4 4 4 23
2 2 3 2 3 3 15
3 3 3 3 3 3 18
(74)
1 2 2 3 3 2 13
4 4 4 4 3 4 23
4 3 3 3 3 4 20
3 3 3 3 3 3 18
2 1 2 1 2 2 10
2 2 1 2 1 2 10
3 2 3 2 2 2 14
2 2 3 2 3 3 15
3 3 3 2 2 2 15
3 3 3 2 3 2 16
4 4 4 4 4 3 23
3 3 3 3 3 3 18
2 2 2 2 2 2 12
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
2 2 2 2 3 3 14
3 2 3 3 3 3 17
2 2 3 2 3 3 15
2 2 3 2 2 2 13
4 4 4 4 3 4 23
3 3 3 3 3 3 18
2 2 3 2 3 3 15
3 3 3 3 3 3 18
2 2 2 3 3 3 15
2 3 3 2 3 3 16
2 2 3 2 3 3 15
3 3 3 3 3 3 18
2 2 3 2 3 3 15
4 4 4 4 4 3 23
2 3 2 2 3 3 15
2 2 2 2 3 3 14
2 2 2 2 3 3 14
3 2 2 2 3 3 15
4 4 4 4 3 4 23
2 2 2 2 3 2 13
3 3 3 3 3 3 18
(75)
3 3 4 3 3 3 19
3 3 3 3 4 4 20
4 3 3 3 4 3 20
3 4 4 4 3 3 21
3 4 3 3 4 3 20
4 4 4 3 3 3 21
3 3 3 3 4 4 20
3 3 4 4 4 4 22
3 3 3 3 4 3 19
3 3 3 4 4 3 20
4 4 4 4 3 3 22
3 3 3 3 4 4 20
3 3 3 3 4 3 19
SANKSI PERPAJAKAN X3
TOTAL
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5
2 2 2 3 2 11
4 3 2 3 2 14
3 4 4 4 4 19
2 3 2 3 2 12
2 3 3 2 3 13
3 3 3 3 3 15
3 2 2 2 2 11
3 3 4 4 3 17
3 3 3 3 3 15
3 3 4 4 3 17
3 3 4 4 3 17
3 3 3 3 3 15
3 3 3 4 4 17
3 3 3 4 3 16
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
2 2 3 3 3 13
3 3 3 3 3 15
2 2 3 3 3 13
3 3 4 4 3 17
3 3 3 3 3 15
3 2 3 4 3 15
(76)
4 4 3 4 4 19
3 3 3 4 3 16
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 4 4 17
3 3 3 3 3 15
2 2 2 3 2 11
3 3 3 3 2 14
4 4 3 4 4 19
2 3 2 3 2 12
2 3 3 2 3 13
3 3 3 3 3 15
2 2 3 2 2 11
3 3 4 4 3 17
3 3 3 3 3 15
3 3 4 4 3 17
3 3 4 4 3 17
3 3 3 3 3 15
3 3 3 4 4 17
3 3 3 4 3 16
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
2 2 3 3 3 13
3 3 3 3 3 15
2 2 3 3 3 13
3 3 4 4 3 17
3 3 3 3 3 15
3 2 3 4 3 15
2 3 3 3 3 14
4 3 4 4 4 19
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 4 4 4 4 19
3 3 3 4 3 16
3 3 3 3 3 15
(77)
4 4 4 4 3 19
3 3 3 4 3 16
3 3 3 3 3 15
3 3 4 4 4 18
2 2 3 4 3 14
3 3 4 4 3 17
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 3 15
3 3 3 3 4 16
3 3 3 3 3 15
2 2 3 3 3 13
3 2 3 3 3 14
3 2 2 3 3 13
2 2 2 3 3 12
2 2 3 3 3 13
4 3 3 4 3 17
3 2 2 3 3 13
3 4 4 3 3 17
3 2 2 3 3 13
3 2 2 3 3 13
4 4 3 3 3 17
3 3 2 3 3 14
KUALITAS PELAYANAN KONSULTAN
TOTAL
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X5.5 X6.6
2 2 2 2 2 2 12
1 2 2 2 3 3 13
4 4 4 4 4 4 24
3 2 2 2 2 3 14
4 4 3 4 3 3 21
2 3 3 3 3 3 17
3 3 3 3 3 3 18
2 2 2 3 3 3 15
3 3 3 3 3 3 18
2 2 2 3 3 3 15
3 3 3 3 3 3 18
3 4 3 3 4 3 20
4 3 3 3 3 3 19
(78)
3 3 3 3 3 3 18
2 3 3 3 3 3 17
3 3 3 4 4 4 21
3 3 3 3 3 3 18
4 4 4 4 4 4 24
3 3 3 3 3 3 18
4 4 4 4 3 4 23
4 4 4 4 4 4 24
3 3 3 3 3 3 18
4 4 4 4 4 4 24
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
4 4 4 4 4 4 24
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
2 2 2 2 2 2 12
1 2 2 2 3 3 13
4 4 4 4 4 4 24
2 2 2 3 2 3 14
4 4 3 4 3 3 21
2 3 3 3 3 3 17
3 3 3 3 3 2 17
2 2 2 3 3 3 15
3 3 3 3 3 3 18
2 2 2 3 3 3 15
3 3 3 3 3 3 18
3 4 3 3 4 3 20
4 3 3 3 3 3 19
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
2 3 3 3 3 3 17
3 3 3 4 4 4 21
(79)
3 4 4 4 4 4 23
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
4 4 4 4 4 4 24
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
4 4 4 4 4 4 24
3 3 3 3 3 4 19
3 3 3 3 3 3 18
2 3 3 3 3 4 18
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
4 4 4 4 4 4 24
3 3 3 3 3 3 18
4 4 4 4 3 3 22
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 3 3 3 18
3 4 3 3 4 3 20
4 3 4 3 4 3 21
3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 4 4 3 20
3 4 4 4 3 3 21
3 3 4 4 4 4 22
3 4 3 3 4 4 21
3 3 3 4 4 4 21
3 4 4 3 3 3 20
3 4 4 4 4 3 22
PENGGUNAAN JASA KONSULTAN
TOTAL
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5
2 2 2 3 3 12
4 3 4 3 4 18
4 4 4 4 4 20
4 3 3 3 3 16
(1)
(2)
LAMPIRAN 5
UJI
(3)
HASIL UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 95
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.30113380 Most Extreme Differences
Absolute .123 Positive .123 Negative -.075 Kolmogorov-Smirnov Z 1.199 Asymp. Sig. (2-tailed) .113 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) 3.999 1.229 3.254 .002
Pengetahuan Perpajakan .430 .116 .300 3.703 .000 .762 1.312 Pelayanan Aparat Pajak .101 .048 .177 2.097 .039 .700 1.429 Sanksi Perpajakan .216 .083 .220 2.597 .011 .699 1.431 Kualitas Layanan Konsultan
Pajak
.224 .063 .323 3.581 .001 .614 1.628 a. Dependent Variable: Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(4)
Kualitas Layanan Konsultan Pajak
-.030 .036 -.110 -.829 .409 a. Dependent Variable: ABS_RES
(5)
LAMPIRAN 7
UJI REGRESI
(6)
HASIL UJI REGRESI LINEAR BERGANDA
Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1 .741a .549 .529 1.330
a. Predictors: (Constant), Kualitas Layanan Konsultan Pajak,
Pengetahuan Perpajakan, Pelayanan Aparat Pajak, Sanksi Perpajakan
Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1
Regression 194.084 4 48.521 27.441 .000b
Residual 159.137 90 1.768 Total 353.221 94
a. Dependent Variable: Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak
b. Predictors: (Constant), Kualitas Layanan Konsultan Pajak, Pengetahuan Perpajakan, Pelayanan Aparat Pajak, Sanksi Perpajakan
Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
(Constant) 3.999 1.229 3.254 .002 Pengetahuan Perpajakan .430 .116 .300 3.703 .000 Pelayanan Aparat Pajak .101 .048 .177 2.097 .039 Sanksi Perpajakan .216 .083 .220 2.597 .011 Kualitas Layanan Konsultan Pajak .224 .063 .323 3.581 .001 a. Dependent Variable: Minat Penggunaan Jasa Konsultan Pajak