PEMANFAATAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENYEBARLUASAN INFORMASI PUBLIK HUMAS KABUPATEN KENDAL TAHUN 2012-2015

(1)

PEMANFAATAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENYEBARLUASAN INFORMASI PUBLIK HUMAS KABUPATEN KENDAL TAHUN 2012-2015

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta

Disusun Oleh: Azhar Lukika 20120530109

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(2)

ii

PEMANFAATAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PENYEBARLUASAN INFORMASI PUBLIK HUMAS KABUPATEN KENDAL TAHUN 2012-2015

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh: Azhar Lukika 20120530109

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(3)

iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang membuat pernyataan dibawah ini :

Nama : Azhar Lukika

NIM : 20120530109

Jurusan : Ilmu Komunikasi / Public Relations

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah dituliskan dengan benar. Sumber yang berasal atau dikutip dari sumber lain telah disebutkan dalam teks menggunakan aturan yang berlaku. Apabila di kemudian hari karya ini terbukti merupakan hasil plagiat / menjiplak karya orang lain maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Penulis


(4)

iv

MOTTO

Live Like a Sniper

Tidak Perlu Menampakkan Diri Agar Meperoleh Pujian

Tidak Perlu Banyak Bicara Untuk Mendapatkan Kepercayaan

Tidak Perlu Bertingkah Untuk Mencari Perhatian

Cukup Diam dan Lakukan Apa yang Menjadi Tugas Kita


(5)

v Assalamualaikum, wr, wb.

Segala puji syukur hanya milik Allah SWT tuhan semesta alam. Shalawat salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW. Alhamdulillah Atas limpahan nikmat dan karunia-Nya, penulis dapat menuntaskan penelitian ini sebagai syarat memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Penulisan skripsi tidak terlepas dari dukungan, bimbingan dan kerjasama dengan berbagai pihak, maka dari itu peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Cipto selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

2. Bapak Haryadi Arief Nuur Rasyid, S.IP, M.Sc selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Univesitas Muhammadiyah Yogyakarta

3. Ibu Adhianty Nurjanah, S.sos, M.si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan masukan dan nasehat dalam penulisan skripsi ini

4. Ayu Amalia, S.Sos, M.Si dan Erwan Sudiwijaya, S.Sos, MBA sealaku Dosen Penguji I dan II yang telah memberikan kritik, saran dan masukan yang membangun bagi penulis


(6)

vi

5. Seluruh dosen dan staf jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan ilmu dan pelayanan selama proses perkuliahan dan penyesunan skripsi.

6. Bapak Heri Wasito, Mokh. Fatkhurahman, Heri Aryanto dan Muhammad Arif Prayoga yang telah bersedia menjadi informan sehingga peneliti dapat memperoleh informasi sebagai bahan untuk menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, maka dari itu kritik dan saran yang membangun diharapkan akan memperbaiki dan menyempurnakan hasil penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dalam pengelolaan website Kabupaten Kendal.

Wassalamualaikum, wr, wb.

Yogyakarta, 30 Agustus Juli 2016


(7)

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillah dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT peneliti dapat menyelesaikan menyelesaikan skripsi ini dengan lancar tanpa ada kendala yang berarti. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dorongan dan masukan selama proses penelitian. Hasil penelitian ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua dan kakakku yang telah memberikan dukungan, dorongan dan doa yang tiada henti, terimakasih telah memberikan segalanya yang tidak mungkin dapat dibalas dalam bentuk materi. Semoga ini menjadi awal dari perjuangan untuk menjadi kebanggaan bagi kalian.

2. Vonti Afrian Sanita best partner dalam susah maupun senang, terimakasih telah menjadi penyemangat dan motivasi. Semoga menjadi permulaan dari cita-cita yang kita harapkan.

3. Teman-teman seperjuangan Ilmu Komunikasi angkatan 2012 dan sahabat kos Bagio, terimakasih telah memberikan pengalaman luar biasa selama 4 tahun, sukses untuk kita semua.

4. Semua pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih telah membantu penyusunan skripsi ini.


(8)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PENGESAHAN ………. ii

HALAMAN PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………. iii

MOTTO ……….. iv

KATA PENGANTAR ……….………… v

HALAMAN PERSEMBAHAN ……….... vii

DAFTAR ISI ……… viii

DAFTAR TABEL ……… xii

DAFTAR GAMBAR ………...….…... xiii

ABSTRAKSI ………..…………... xv

ABSTRACT ………....…………... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……….………..……… 1

B. Rumusan Masalah ………..………. 11

C. Tujuan Penelitian ……….………... 11

D. Manfaat Penelitian ………...………..………. 12

E. Kerangka Teori ……….……….……….. 13

1. Humas Pemerintah ………..……… 13

2. Peran dan Fungsi Humas Pemerintah ………..………... 14


(9)

ix

4. Media Publikasi Humas Pemerintah ………..………. 19

5. Electronic Public Relations………...………..………... 21

6. Penelitian Terdahulu ………..………. 30

F. Metode Penelitian ………..……….. 32

1. Jenis Penelitian ……….……….. 32

2. Waktu dan Lokasi Penelitian ……….……….… 33

3. Teknik Pengambilan Informan ……….………... 33

4. Teknik Pengumpulan Data ……….……… 35

5. Teknik Analisis Data ……….………. 37

6. Uji Validitas Data ……….……….. 38

7. Sistematika Penulisan ……….……… 40

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Kabupaten Kendal ………..……… 42

B. Visi dan Misi Kabupaten Kendal ……… 43

1. Visi Kabupaten Kendal ………... 43

2. Misi Kabupaten Kendal ……….. 45

C. Falsafah Lambang Kabupaten Kendal ……….... 48

D. Struktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Kendal …………... 51

E. Kondisi dan Letak Geografis Sekretariat Daerah Kendal ……..….…… 53

F. Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kendal ………. 53

G. Hubungan Masyarakat Kabupaten Kendal ………. 54


(10)

x

2. Visi Humas Kabupaten Kendal ……….………. 55 3. Misi Humas Kabupaten Kendal ………. 56 4. Struktur Organisasi Humas Kabupaten Kendal ………….…………. 57 BAB III SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

A. Sajian Data ……….. 59 1. Peran Humas Dalam Penyebarluasan Informasi Website ……….….. 60 2. Website Kabupaten Kendal ………...………. 63

a. Pengadaan Website Kabupaten Kendal …………..…………... 64 b. Tujuan dan Sasaran Website Kabupaten Kendal ……...………… 67 c. Tim Website Kabupaten Kendal …………..……...………... 69 d. Pengisian Konten Website Kabupaten Kendal ……..……… 71 e. Konten Website Pemerintah Kabupaten Kendal …………..…….. 78 f. SOP Pengisian Konten Website Kabupaten Kendal ……....…...… 91 g. Kolom Pengaduan ………...………... 96 h. Rapat Koordinasi ………...…... 101 i. Perbedaan Website Kabupaten Kendal Tahun 2012 – 2015 ……. 101 j. Program Masyarakat Dengan Keterbatasan Akses Internet ..….... 106 k. Faktor Pendukung dan Penghambat Website ………...… 112 3. Tanggapan Masyarakat ………...……….. 114 B. Pembahasan

1. Peran Humas Dalam Penyebarluasan Informasi Website …………. 118 2. Website Kabupaten Kendal ………..………… 123


(11)

xi

a. Pengadaan Website Kabupaten Kendal ……… 123 b. Tujuan Dan Sasaran Website Kabupaten Kendal ……..……….. 124 c. Tim Website Kabupaten Kendal …………...…………..………. 125 d. Pengisian Konten Website Kabupaten Kendal ……..………….. 126 e. Konten Website Pemerintah Kabupaten Kendal ………..……… 127 f. SOP Pengisian Konten Website Kabupaten Kendal ……….…… 128 g. Kolom Pengaduan ………...………. 129 h. Rapat Koordinasi ………...134 i. Perbedaan Website Kabupaten Kendal Tahun 2012 – 2015 …... 135 j. Program Masyarakat Dengan Keterbatasan Akses Internet .……. 137 k. Faktor Pendukung dan Penghambat Website ………...… 138 3. Tanggapan Masyarakat ………...……….. 139 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………... 141 B. Saran ………. 142 DAFTAR PUSTAKA


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data Tanggapan & Keluhan Terakhir ……….……...……… 9

Tabel 2.1 Skretariat Daerah ………... 73

Tabel 2.2 Lembaga Lain-lain ………. 74

Tabel 2.3 Dinas Daerah ………. 74

Tabel 2.4 Lembaga Teknis ……… 75

Tabel 2.5 Kecamatan ………. 76

Tabel 2.6 Perusahaan Daerah ……… 77

Tabel 2.7 Organisasi ……….. 77

Tabel 3 SOP Pengisian konten Website ……….…...………….... 95

Tabel 4 Sampel Pengguna Internet di Kabupaten Kendal ………..……. 107


(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Daftar Pemenang Lomba AMH Tahun 2012 ………...…………...……… 7

Gambar 2 Polling Kepuasan Terhadap Informasi Website ………..………….…….. 9

Gambar 3 Tampilan Website Pemerintah Kabupaten Kendal ………...…...…. 10

Gambar 4 Peta Wilayah Kabupaten Kendal ………...………... 43

Gambar 5 Lambang Kabupaten Kendal ………...………. 48

Gambar 6 Struktur Organisasi Sekretariat Pemerintah Kabupaten Kendal …...…… 51

Gambar 7 Struktur Organisasi Humas Kabupaten Kendal ………..…...……... 57

Gambar 8 Beranda Website Kabupaten Kendal ……….…….…….. 78

Gambar 9 Selayang Pandang Kabupaten Kendal …,,,………... 79

Gambar 10 Link Pemerintahan Website Kabupaten Kendal ………...….. 79

Gambar 11 Link Perusda Website Kabupaten Kendal ……….……. 80

Gambar 12 Gambar Link Organisasi Website Kabupaten Kendal ……….... 81

Gambar 13 Link Informasi Pelayanan Website Kabupaten Kendal ……….. 81

Gambar 14 Link E-Majalah Website Kabupaten Kendal ………...….….. 82

Gambar 15 Link Pengumuman Website Kabupaten Kendal ……….… 83

Gambar 16 Link Peta Website Kabupaten Kendal ……….…... 83

Gambar 17 Link Berita Website Kabupaten Kendal ……….… 84

Gambar 18 Link Rup Barang Dan Jasa Website Kabupaten Kendal ……….... 84

Gambar 19 Link Produk Hukum Website Kabupaten Kendal ……….. 85


(14)

xiv

Gambar 21 Link E-Procurement Dan Non E-Procurement ………..….……86

Gambar 22 Link Galeri Website Kabupaten Kendal ……….……… 87

Gambar 23 Link Pengaduan Website Kabupaten Kendal ……….……… 87

Gambar 24 Link Polling Website Kabupaten Kendal ……….…….. 88

Gambar 25 Link Knowledge BaseWebsite Kabupaten Kendal ………….………... 88

Gambar 26 Link Statistik Pengunjung Website Kabupaten Kendal ……….…….… 89

Gambar 27 Link Menu Tambahan Website Kabupaten Kendal ………..….. 90

Gambar 28 Kolom Pengaduan Yang Berada Di Bagian Bawah Website ……...….. 98

Gambar 29 Formulir Syarat Pengiriman Pesan Pengaduan ………..…..….….. 99

Gambar 30 Tampilan Kolom Pengaduan ………...…... 99

Gambar 31 Tampilan Bagian Atas Website Kabupaten Kendal Tahun 2012 ……. 102

Gambar 32 Tampilan Bagian Bawah Website Kabupaten Kendal Tahun 2012 …. 103 Gambar 33 Tampilan Website Kabupaten Kendal Tahun 2013 ………... 103

Gambar 34 Tampilan Bagian Atas Website Pada Tahun 2014 ………... 104

Gambar 35 Tampilan Kolom Berita Website Pada Tahun 2014 ……….… 105

Gambar 36 Tampilan Bagian Bawah Website Pada Tahun 2014 ………... 105


(15)

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lembaga pemerintah sebagai alat penyelenggara negara mempunyai kewajiban memberikan layanan kepada publik, dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai pelayan masyarakat. Pelayanan informasi adalah salah satu hak yang dimiliki publik sebagai akses untuk mendapatkan informasi tentang berbagai produk pemerintah dan laporan tentang program pemerintahan yang telah dilakukan. Hal ini didasarkan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), yang mengatur hak warga negara dalam pemenuhan kebutuhan akan informasi. Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama dalam mendapatkan hak tersebut, terkecuali beberapa informasi yang bersifat rahasia dan terbatas sebagai bentuk perlindungan terhadap kepentingan yang lebih besar.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 61 tahun 2010 definisi informasi publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya sesuai dengan Undang-Undang tentang keterbukaan informasi publik serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.


(17)

2 Berdasarkan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Nomor 18 Tahun 2008 pasal 3 bagian (b) menyatakan bahwa, “Kesempatan warga negara dalam mendapatkan informasi bertujuan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik”. Dilanjutkan pada bagian (c) disebutkan,

“untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan badan publik yang baik”. Berdasarkan kedua sub pasal yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa lembaga negara harus mampu menyediakan sarana bagi publik untuk dapat mendapatkan apa yang menjadi kebutuhannya.

Merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 yang tercantum dalam bab IV pasal 12 ayat (1) menyatakan bahwa, “Pejabat yang dapat ditunjuk sebagai PPID (Pejabat Penggelola Informasi dan Dokumentasi) di lingkungan badan publik negara yang berada di pusat dan di daerah merupakan pejabat yang membidangi informasi publik”. Dilanjutkan dalam pasal 13 ayat (1) yang berbunyi, “PPID dijabat oleh seseorang yang memiliki kompetensi di bidang pengelolaan informasi dan dokumentasi”. Dalam lingkungan pemerintahan divisi yang berkompetensi menjalankan peran dalam pengelolaan informasi dan dokumentasi adalah bagian hubungan masyarakat (Humas).

Peran humas dalam dunia pemerintahan sangatlah sentral, humas berperan sebagai jembatan penghubung antara pihak pemerintah dengan publiknya, hubungan kedua pihak tersebut harus berjalan dengan harmonis agar menciptakan suasana yang kondusif dalam rangka membangun dan mencapai tujuan negara,


(18)

3 demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Tanpa rakyat yang terinformasi dan aktif, pejabat-pejabat terpilih yang diangkat dapat kehilangan hubungan dengan pemberi suara mereka.

Untuk mewujudkan pelayanan informasi publik yang prima maka dibutuhkan banyak faktor yang harus dipersiapkan, mulai dari sumber daya manusia, yaitu baik dari pihak lembaga pemerintah sebagai fasilitator dan eksekutor pelayanan informasi, maupun dari pihak pemohon yang dituntut mempunyai tanggung jawab dalam penggunaan informasi secara bijaksana. Selain itu media penghubung antara pihak pelayan dan pihak pemohon informasi harus mudah dijangkau oleh semua kalangan, sesuai dengan Undang-Undang KIP pasal 2 ayat (3) yang berbunyi,

“Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon Informasi Publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana”.

Penggunaan fasilitas internet adalah salah satu solusi dari Undang-Undang KIP pasal 2 ayat (3) yang telah disebutkan sebelumnya, internet yang dapat diakses oleh siapa saja menjadikan media ini banyak digunakan oleh lembaga pemerintah dalam merangkul publik sebagai pemangku kebijakan tertinggi. Website adalah salah satu jenis fasilitas dalam internet yang paling banyak digunakan, karena dapat memuat berbagai macam konten seperti tulisan, gambar, suara maupun video, sehingga sangat mendukung dalam proses penyebarluasan informasi.

Penggunaan internet atau sering juga disebut dengan media baru yang semakin masif, dilakukan oleh berbagai tingkatan pemerintahan demi mewujudkan


(19)

4 e-Government. e-Government adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan. Dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan Dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government, memerintahkan kepada pemerintah setingkat Bupati/Walikota untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing guna terlaksananya pengembangan e-Government secara nasional.

Dalam praktek menjalankan e-Government ada berbagai macam sarana yang digunakan, salah satunya adalah website (situs) sebagai salah satu media yang dapat menjangkau publik secara masif, hal tersebut sesuai dengan Peraturan Komisi Informasi Pusat Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Standar Informasi Publik, pada pasal 20 ayat (2) disebutkan bahwa “Badan Publik negara wajib mengumumkan informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 sekurang-kurangnya melalui situs resmi (website) dan papan pengumuman dengan cara yang mudah diakses oleh masyarakat”. Hal tersebut juga didukung oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 152 ayat (3) yang menyatakan “Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah, untuk tercapainya daya guna dan hasil guna, pemanfaatan data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikelola dalam sistem informasi daerah yang terintegrasi secara nasional”.


(20)

5 Kabupaten Kendal adalah salah satu daerah yang menggunakan media internet sebagai salah satu sarana untuk mewujudkan e-Government, berdasarkan data pemeringkatan e-Government Indonesia lingkup wilayah Jawa Tengah yang dilakukan Kementrian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2012 dan 2014, Kabupaten Kendal selalu mampu menempati posisi 10 besar, namun yang menjadi catatan adalah penurunan hasil di tahun 2014, jika di tahun 2012 Kabupaten Kendal menduduki posisi lima, di tahun 2014 justru turun dua peringkat dengan menempati posisi tujuh. Hal ini tentu sebuah pertanda penurunan kualitas pemerintahan ditengah tuntutan publik yang semakin sadar akan pelayanan yang seharusnya mereka dapatkan, termasuk pelayanan informasi melalui media website.

Website Kabupaten Kendal adalah salah satu sarana yang digunakan untuk memuat berbagai macam informasi, yang berkaitan dengan produk maupun kegiatan pemerintahan, sebagai wujud transparansi pemerintah Kabupaten Kendal pada masyarakat. Sarana komunikasi yang berfungsi sebagai wajah Kabupaten Kendal di dunia maya ini merupakan salah satu program pemerintah yang digunakan sebagai jalan penghubung dengan masyarakat, karena selain dapat dimanfaatkan sebagai media pemberitaan, website juga menyediakan fasilitas kolom tanggapan, sehingga dapat digunakan untuk kepentingan komunikasi dua arah. Pada tahun 2012 website Kabupaten Kendal berhasil meraih juara satu kategori pelayanan informasi melalui internet/website dalam lomba Anugerah


(21)

6 Media Humas (AMH) yang berlangsung di Kota Makassar, hal ini menjadi indikator bahwa pada tahun 2012 www.kendalkab.go.id telah dikelola dengan baik menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika. Sedangkan untuk kriteria pemenang pelayanan informasi melalui internet (website) berdasarkan Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah adalah sebgai berikut:

1. Desain

a. Proporsi dan komposisi tata letak/tampilan;

b. Kemudahan dan kenyamanan menu serta navigasi; c. Waktu muat halaman (loading time)

2. Kebermanfaatan Konten

a. Terbaharukan secara berkala dan dinamis;

b. Kontekstual - bermanfaat dan mudah dipahami, sesuai dengan visi dan misi institusi, selaras dengan implementasi UU Keterbukaan Informasi Publik. 3. Interaktivitas Komunikasi

a. Pemanfaatan fitur interaksi (media sosial, forum terintegrasi); b. Tingkat interaktivitas (informasi satu arah vs dialog).


(22)

7 Gambar 1

Daftar pemenang lomba AMH tahun 2012

Sumber: Dokumen humas

Pemerintah kabupaten yang berdiri di bawah naungan pemerintah pusat merupakan salah satu institusi yang harus menerapkan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 berkaitan dengan pejabat yang berwenang dalam pengelolaan informasi dan dokumentasi. Pihak pemerintah dalam pengelolaan konten utama website diwakili oleh bagian hubungan masyarakat yang mempunyai kompetensi dalam bidang jurnalistik, dengan kata lain penyebarluasan informasi publik melalui website adalah salah satu program humas Kabupaten Kendal. Dinas Kominfo adalah pihak penyedia fasilitas website tersebut, sedangkan fungsi utama media website ini adalah sebagai penyebarluasan


(23)

8 informasi melalui update berita yang secara langsung dikelola oleh bagian hubungan masyarakat.

Namun tiga tahun pasca diberikannya penghargaan Anugerah Media Humas, terdapat fakta yang menunjukkan bahwa fungsi website belum sesuai dengan yang diharapkan oleh publik, selain itu fasilitas komunikasi dua arah antara pihak pemerintah dengan publik belum mampu menggugah partisipasi publik dalam penyampaian informasi.

Portal resmi Kabupaten Kendal hingga 25 November 2015 telah mendapatkan 806.130 pengunjung, sedangkan pada 23, 24, 25 November 2015 telah terjadi kunjungan sebanyak 1430, 1508, dan 1539 kali. Data tersebut menunjukan jumlah angka yang besar, dilihat dari segi banyaknya akses yang dilakukan terhadap website Kabupaten Kendal. Namun terdapat dua kekurangan yang sangat menonjol yaitu dari segi pemanfaatan kolom pengaduan yang ternyata belum mampu meningkatkan jumlah partisipasi publik dalam menyampaikan aspirasi sebagai bagian dari penerapan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik, selain itu polling yang dilakukan terhadap kepuasan pengunjung terhadap penyebarluasan informasi melalui website menunjukkan hasil yang tidak bisa dikatakan baik. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan data sebagai berikut:


(24)

9 Tabel 1

Data tanggapan & keluhan terakhir No. Jumlah

Kunjungan

Waktu Kunjungan 1 1 Oktober 2014 2 5 Maret 2014 3 3 Januari 2014 4 6 Desember 2013 5 2 November 2013

Sumber: .www.kendalkab.go.id

Gambar 2

Polling kepuasan terhadap informasi web


(25)

10 Gambar 3

Tampilan website pemerintah Kabupaten Kendal

Sumber: www.kendalkab.go.id

Penegasan website Kabupaten Kendal sebagai salah satu sarana untuk berinteraksi dengan publik melalui penyebarluasan informasi disampaikan oleh Drs. Heri Wasito, yang mengetahui secara langsung pengisian konten website

Website Kabupaten Kendal dengan alamat kendalkab.go.id memang dibikin untuk keperluan penyebarluasan informasi tentang pembangunan yang ada di Kendal, maupun informasi-informasi yang dibutuhkan masyarakat yang bersumber dari pemerintah Kabupaten Kendal, website itu memang dibikin untuk keperluan penyebarluasan informasi, disamping juga media-media lain yang kita manfaatkan. (Heri Wasito, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Setda Kabupaten Kendal, wawancara tanggal 11 Januari 2016)

Seiring dengan terus berlangsungnya tahapan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kendal, maka diperlukan sebuah media publikasi yang secara teratur dapat menyampaikan setiap perkembangan program dan capaian yang telah diraih oleh pemerintah. Kebutuhan masyarakat seputar informasi


(26)

11 perkembangan Kabupaten Kendal dapat secara langsung didapatkan dari sumber yang terpercaya, karena website tersebut secara langsung dikelola oleh pemerintah.

Berdasarkan kutipan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemerintah Kabupaten Kendal memanfaatkan berbagai macam media untuk menginformasikan segala bentuk kegiatan dan produk pemerintah kepada khalayak, termasuk penggunaan website sebagai salah satu media terdepan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjabaran latar belakang tersebut, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

Bagaimana pemanfaatan website sebagai media penyebarluasan informasi publik humas Kabupaten Kendal tahun 2012-2015?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah pencapaian kontekstual dari pencapaian kegiatan penelitian yang akan dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan penjelasan yang mendalam dan mendetail tentang bagaimana pemanfaatan website sebagai media penyebarluasan informasi publik humas Kabupaten Kendal tahun 2012-2015.


(27)

12 D. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan akan ada manfaat bagi pihak terkait, baik manfaat secara langsung maupun tidak langsung dalam bentuk:

1. Manfaat Teoritis

a. Dalam bidang akademis, referensi bagi peneliti berikutnya berkaitan dengan perkembangan penggunaan website sebagai salah satu media untuk menyebarluaskan informasi kepada publik dengan biaya yang murah dan akses yang cepat.

b. Bagi intansi pemerintah terkait, sebagai bahan pertimbangan dalam pemanfaatan internet sebagai media penghubung antara pemerintah dan publiknya melalui website, dalam rangka meningkatkan pelayanan informasi pemerintah yang berbasis elektronik.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan gambaran dan informasi kepada pemerintah Kabupaten Kendal, agar lebih memaksimalkan praktek e-Government khususnya melalui penggunan website sebagai media informasi dan edukasi bagi masyarakat.

b. Memberikan informasi bagi publik, khususnya masyarakat Kabupaten Kendal untuk dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia dalam rangka membangun Kabupaten Kendal melalui media baru.


(28)

13 c. Memberikan gambaran bagi individu yang tertarik dengan dunia pemerintah, khususnya keterbukaan informasi publik melalui potret yang terjadi pada website pemerintah Kabupaten Kendal.

E. Kerangka Teori 1. Humas Pemerintah

Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas humas yang terdapat di instansi pemerintahan dengan nonpemerintah adalah tidak adanya unsur komersial, walaupun humas pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam kegiatan publikasi, promosi dan periklanan. Humas pemerintah lebih menekankan pada pelayanan publik atau demi meningkatkan pelayanan umum.

Coulin Cuolson dan Thomas (1993:3) menyatakan bahwa menurut lembaga public relations di Amerika, public relations didefinisikan sebagai

“Usaha yang diusahakan secara terus menerus dengan sengaja, guna membangun dan memepertahankan pengertian timbal balik antara organisasi

dan masyarakatnya”.

Menurut Sam Black (Onong, 1992: 39-40) ada empat tujuan utama humas Pemerintah Daerah, yaitu:

a. Memelihara penduduk agar tahu jelas mengenai kebijaksanaan lembaga beserta kegiatannya sehari-hari.


(29)

14 b. Memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyatakan pandangannya mengenai proyek baru yang penting sebelum lembaga mengambil keputusan.

c. Memberikan penerangan kepada penduduk mengenai cara pelaksanaan sistem pemerintahan daerah dan mengenai hak-hak dan tanggung jawab mereka.

d. Mengembangkan rasa bangga sebagai warga negara.

2. Peran dan Fungsi Humas Pemerintah

Rusady Ruslan dalam bukunya Etika Kehumasan, Konsepsi dan Aplikasi (2001: 107-109) menjelaskan bahwa

Peranan humas pemerintah dapat merupakan bagian dari alat atau saluran instansi pemerintah (the public relations are functional as atools or channels of government publication activity), yaitu untuk memperlancar proses interaksi positif dan menyebarluaskan informasi mengenai publikasi pembangunan nasional atau daerah dan provinsi melalui kerja sama dengan pihak media/pers.

Perkembangan peran humas dalam suatu organisasi atau perusahaan, menurut Dozier D. M., (1992) merupakan salah satu kunci untuk memahami fungsi humas, peranan humas dalam organisasi dapat dibagi dalam empat kategori (Betty, 2012: 9-10):


(30)

15 a. Penasehat Ahli

Seorang praktisi humas yang berpengalaman dan berkemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya.

b. Fasilitator Komunikasi

Dalam hal ini, praktisi humas bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membatu pihak manajemen untuk mendengar apa yang diaharapkan dan diinginkan publiknya.

c. Fasilitator Pemecahan Masalah

Peranan praktisi humas dalam proses pemecahan masalah merupakan salah satu fungsi manajemen, hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat hingga tindakan mengambil eksekusi dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional.

d. Teknisi Komunikasi

Peranan teknisi komunikasi ini menjadikan praktisi humas sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunukasi.

Menurut Effendy (1992: 37-39) menjelaskan bahwa fungsi humas pemerintah pusat dengan humas pemerintah daerah adalah sama, yang


(31)

16 membedakan adalah ruang lingkupnya, ada dua fungsi utama yang harus diajalankan oleh humas yaitu: pertama, menyebarkan informasi secara teratur mengenai kebijakan, perencanaan, dan hasil yang telah dicapai. Kedua, menerangkan dan mendidik publik mengenai perundang-undangan, peraturan-peraturan, dan hal-hal yang bersangkutan dengan kehidupan rakyat sehari-hari. Selain itu humas juga mempunyai keistimewaan dengan wewenang untuk memberikan masukan kepada pimpinan departemen berkaitan dengan reaksi atau tanggapan publik terhadap kebijakan yang dijalankan.

Bonar (1993: 89-91) menambahkan peran humas sebagai lembaga

penerangan informasi harus berada dalam “satu bendera”, hal tersebut dengan

jelas menggambarkan fungsi penerangan sebagai koordinator seluruh penerangan pemerintah dari semua departemen, segala penyebarluasan informasi yang dikeluarkan pemerintah harus terlebih dahulu diatur secermat-cermatnya dan direncanakan sebaik-baiknya, agar tujuan dan maksudnya dapat segera meresap kepada masyarakat, dan jika suatu departemen hendak mempublikasikan sebuah informasi baik berupa persoalan, penjelasan politik, keterangan teknis dan sebagainya, maka tugas hubungan masyarakatlah yang mengatur bentuk penerbitan atau publiksi yang terbaik.


(32)

17 3. Aktivitas Humas Pemerintah

Aktivitas humas pemerintah adalah berbagai macam kegiatan yang dilakukan dalam usaha sebagai bentuk realisasi dari peran dan fungsi humas, Scoot M. Cutlip dkk. (2006: 468-479) mengemukakan aktifitas humas pemerintahn sebagai berikut:

a. Memberi informasi kepada masyarakat

Tugas utama dari humas pemerintah adalah memberikan pelayanan informasi, yaitu memastikan arus informasi kepada orang yang berada di dalam maupun di luar pemerintahan terutama masyarakat. Tugas penyebarluasan informasi ini dapat bersifat global ketika informasi harus disampaikan melintasi batas negara.

b. Melibatkan masyarakat dalam program pemerintah

Tanpa adanya warga negara yang aktif dan mempunyai informasi, pejabat pemerintah tidak akan mengetahui kebutuhan dan kepentingan publiknya. Dalam setiap pembuatan kebijakan, secara langsung akan berpengaruh terhadap publik, sehingga publik harus dilibatkan guna meminimalisir kesalahpahaman antara kedua pihak.


(33)

18 c. Membangun dukungan masyarakat

Dalam pemerintahan yang demokratis, setiap aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah harus dilaporkan kepada publiknya, hal ini sebagai wujud transparansi penyelenggaraan pemerintahan, selain itu pemerintahan yang efektif juga didukung oleh partisipasi masyarakat melalui tanggapan berkaitan dengan informasi yang disebarluaskan pihak pemerintah.

d. Sebagai perantara pemerintah kepada masyarakat

Penyelenggaraan pemerintahan identik dengan birokrasi yang panjang dan rumit yang berpengaruh terhadap kualitas layanannya, salah satu aktifitas humas adalah menjadi jembatan bagi publik untuk terhubung dengan pemerintah, dengan membina hubungan yang baik dengan masyarakat.

e. Mengelola media eletronik dan partisipasi masyarakat

Dalam negara yang menganut azas demokrasi menganggap bahwa informasi berhubungan erat dengan hak asasi manusia, bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan informasi mengenai hasil kerja pemerintahnya, Selain itu humas juga mengelola segala bentuk masukan dari masyarakat. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai media termasuk menggunakan internet, sehingga diperlukan pengelolaan terhadap media tersebut untuk memaksimalkan efektifitasnya.


(34)

19 f. Mengelola informasi internal

Pengelolaan informasi internal merupakan salah satu aktivitas utama humas, walaupun informasi internal adalah hal yang biasa dalam sebuah organisasi, akan tetapi informasi internal dalam pemerintahan adalah sebuah hal yang sangat penting, karena setiap penyebarluasan informasi publik harus dilakukan secepat dan seakurat mungkin, maka dari itu setiap pegawai pemerintahan harus terinformasi terlebih dahulu dan memahami isu yang ada.

g. Memfasilitasi hubungan media

Setiap pemberitaan yang berkaitan dengan pemerintahan akan menjadi sasaran utama para awak media, oleh karena itu membangun hubungan media merupakan salah satu aktivitas utama dari petugas humas. Hal tersebut bertujuan agar pemeberitaan yang beredar di masyarakat melalui media massa dapat tekontrol.

4. Media Publikasi Humas Pemerintah

Pemilihan media publikasi baik media konvensional maupun media baru yang sesuai dengan khalayak sasaran sangat penting, publikasi berita atau informasi tanpa pertimbangan pemilihan media, isi redaksional, khalayak dan kebijaksanaan redaksionalnya adalah sebuah hal yang sia-sia, hal tersebut dikarenakan setiap media mempunyai kelompok publiknya masing-masing


(35)

20 (pembaca/pendengar/pemirsa). Selain itu karakter setiap media juga berbeda yang sangat menentukan kelompok publiknya.

Menyadari bahwa potensi yang dimiliki media massa sangat besar untuk penyebarluasan informasi dan berita, maka diperlukan pertimbangan dalam pemilihan media tersebut, agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Terdapat beberapa media publikasi konvensional yang dapat digunakan oleh humas yaitu (Betty, 2012: 47-49):

a. Surat Kabar

Surat kabar merupakan media publikasi utama yang banyak dibaca orang, mendapat kepercayaan dari pembaca, mempengaruhi opini publik, muncul secara teratur, dan secara intensif meliputi berita-berita lokal dan regional.

b. Majalah

Majalah merupakan salah satu media yang penting untuk mengasilkan ide-ide feature dan publisitas bergambar. Majalah akan dibaca dan cenderung akan disimpan sebagai bahan referensi untuk masa yang akan datang.

c. Siaran Radio

Radio mempunyai jangkauan yang luas tanpa terhalang letak geografis suatu daerah dan telah mempunyai publiknya sendiri, siaran radio mempunyai


(36)

21 keunggulan untuk mengutarakan gagasan atau pendapat secara sederhana dan langsung.

d. Siaran Televisi

Televisi adalah salah satu media informasi yang menjadi favorit publik, sehingga sangat efektif untuk penyebarluasan informasi. Televisi mempunyai cakupan wilayah siaran yang luas ditambah dengan daya tarik audio visual.

e. Newsletter

Newsletter adalah bentuk publikasi dari perusahaan yang berisikan informasi khusus yang tidak dapat ditemukan di buku atau media massa umum lainnya.

5. Electronic Public Relations

Terus meningkatnya kebutuhan atas informasi dalam kehidupan telah berdampak secara signifikan terhadap cara berkomunikasi manusia, didorong dengan perkembangan teknologi, membuat interaksi manusia tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu. Imbas dari perkembangan teknologi juga berdampak terhadap pekerjaan pelaku humas, tuntutan publik akan respon yang cepat dari setiap perubahan dan kebutuhan informasi yang up to date menuntut humas untuk menyesuaikan diri. Pesan yang disampaikan oleh humas tidak hanya melalui media konvensional, melainkan melalui semua media dengan transfer


(37)

22 yang sangat cepat seperti internet. Hal tersebut menimbulkan suatu pendekatan baru dalam pekerjaan humas yang disebut dengan E-PR ( Electronic Public Relations)

Electronic Public Relations jika didefinisikan berdasarkan penggalan katanya yaitu, Electronic yang mengacu pada media elektronik internet, Public mengacu pada masyarakat atau pasar konsumen, dan Relations yang berarti hubungan. Seacara keseluruhan E-PR didefinisikan sebagai inisiatif public relations yang menggunakan media internet sebagai sarana publikasinya (Ongo, 2004: 1-2)

Jika humas konvensional memerlukan mediator dalam dalam penyampaian pesan pada publiknya, berbeda dengan E-PR yang tidak memerlukan mediator, selain itu E-PR juga memiliki kelebihan sebagai berikut (Betty, 2012: 64-64):

a. Jangkauan luas

b. Informasi dapat diakses 24 jam

c. Interaktif

d. Respon cepat

e. Banyak tersedia informasi


(38)

23 g. Materi mudah diperbarui

h. Biaya murah

i. Kontak dengan media mudah dilakukan

Berdasarkan kelebihan yang telah dijelaskan, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pelaku humas dengan menggunakan media internet (Betty, 2012: 65-66):

a. Publikasi

Humas dapat melakukan publikasi tentang perusahaan/instansi atau tentang produk dan jasa yang dihasilkan perusahannya melalui internet.

b. Media Relations

Hubungan dengan media dapat dilakukan melalui internet. Bahkan dapat dikatakan internet sangat membantu dan mempermudah hubungan dengan media.

c. Mencari informasi yang up to date

Segala bentuk informasi dapat dicari menggunakan internet, informasi yang disediakan internet adalah informasi sepanjang jaman dan informasi yang paling up to date.


(39)

24 Berbagai macam fasilitas tersedia dalam internet, hal ini jelas sangat membantu kerja humas, setiap fasilitas yang tersedia dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, fasilitas tersebut adalah (Betty, 2012: 67-70):

a. E-mail

b. Chat

c. Mailling list

d. Newsgroup

e. E-Newsletter

f. Layanan Jaringan Internet

g. Media Relations

h. World wide web (Website)

Pemanfaatan internet di lingkungan pemerintah daerah untuk mendukung berbagai macam aktifitas pemerintahan kini telah berkembang dengan sangat pesat, berbagai macam pilihan fasilitas telah banyak digunakan termasuk website. Sarana website sebagai bagian dari internet pada hakikatnya merupakan sebuah model komunikasi, seiring dengan perkembangan dan inovasi yang terus muncul, membuat penggunaan dan pemanfaatan website semakin masif karena kemudahan operasionalnya.


(40)

25 Definisi situs website menurut Supriyanto adalah sebuah koleksi dokumen-dokumen multimedia yang saling terhubung dan diakses melalui jaringan internet menggunakan protokol http (Ana dkk, 2014: 148)

Website adalah sarana terpopuler yang dicari individu ketika hendak mencari informasi tentang sebuah organisasi atau instansi. Oleh sebab itu setiap organisasi maupun instansi harus melengkapi sarana komunikasinya dengan website. Website telah bertransformasi menjadi sebuah wajah bagi organisasi maupun instansi, bahkan bagi sebagian organisasi website adalah

sebuah rumah “virtual” dimana publiknya dapat merasakan alamat website senyata alamat aslinya (Rachmat, 2008: 260-263).

Agar website bermanfaat dengan baik, maka diperlukan pengelolaan yang baik. Louis K. Falk memberikan beberapa tips seputar pengelolaan website melalui enam aturan, yaitu:

a. Setiap link yang ditawarkan harus online (no dead links)

Link yang tidak aktif dan terjadi terus-menerus akan mengecewakan para penggunjung website yang berimbas pada jatuhnya kepercayaan publik.

b. Tersedia kontak informasi (contact information)

Ketersediaan kontak informasi sebagai salah satu sarana untuk mendapatkan informasi yang lebih, menjadi salah satu indikator profesionalisme sebuah organisasi.


(41)

26 c. Penataan penempatan informasi (Placement of Information)

Kebiasaan membaca dari kiri ke kanan menjadi salah satu pertimbangan dalam penataan konten website, maka dari itu informasi yang lebih penting normalnya ditempatkan di sebelah kiri agar mendapatkan perhatian dari pengakses.

d. Pewarnaan (Use of Color)

Penggunaan warna selain agar informasi semakin mudah dibaca juga bertujuan untuk menambah daya tarik website, dengan catatan pemilihan warna tidak mengganggu upaya membaca informasi.

e. Mudah penggunaan

Informasi dalam website mesti siap tersedia dan ditempatkan dalam urutan logis, Hyperlink harus akurat dan ditandai secara jelas. Setiap level dalam website seharusnya memungkinkan pengakses untuk kembali lagi pada level sebelumnya dan melangkah ke level selanjutnya (previous & forwar level). Link menuju homepage juga harus tersedia guna mempermudah pengakses.

f. Bertujuan

Tujuan website akan menentukan kualitas dan tipe informasi di dalamnya. Website dibagi menjadi tiga kategori:


(42)

27 1) Presence model, digunakan untuk alat promosi

2) Informational model, dipenuhi dengan beragam materi pesan, termasuk informasi untuk pers.

3) E-commerce model, didesain untuk menciptakan dan menjaga penjualan.

Dalam sebuah website yang baik terdapat beberapa hal-hal yang harus dipenuhi baik darisegi desain, navigasi maupun konten yang ada di dalam website tersebut. Menurut Ajen Dianawati dalam skripsi Citra Paramita (2011: 20) website yang baik perlu memenuhu kriteria sebagai berikut:

a. Isi

Kemampuan menulis sangat dibutuhkan dalam pengisian konten website, jika diperlukan tambahkan gambar pendukung yang relevan. Kelengkapan isi website yang didukung dengan informasi yang selalu diperbarui akan menunujukan profesionalitas pengelola website.

b. Struktur Menu

Perancangan menu digunakan sebagai navigator yang akan mengelompokan konten website, sehingga akan memudahkan penggunaan website.


(43)

28 c. Desain dan Layout website Semenarik Mungkin

Desain dan Layout website adalah suatu aspek pendukung dalam pemenfaatan sebuah media website, desain dan layout yang menarik akan membuat pengunjung tertarik untuk membuka website tersebut di masa yang akan datang.

d. Proses Loading Harus Cepat

Kelengakapan isi dan desai website yang menarik tidak akan bermanfaat jika loading website berjalan website, kecepatan akses adalah faktor yang menunjang kepuasan pengunjung.

e. Teknologi Website dan Sofware Tambahan

Website harus menyediakan fasilitas file yang dapat diunduh untuk memudahkan para pengunjung mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Menurut Ana dkk. dalam bukunya Demokrasi Ber-media Online (2014: 146-148) untuk menentukan ragam konten yang diklasifikasikan sebagai informasi, merujuk pada Panduan Standar Konten minimal situs website pemerintah yang disusun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, panduan tersebut mengamanatkan kriteria standar yang disarankan untuk situs website pemerintah yaitu:


(44)

29 a. Selayang Pandang

b. Pemerintahan Daerah

c. Geografi

d. Peta Wilayah dan Sumber Daya

e. Peraturan/Kebijakan Daerah dan Berita

f. Forum Diskusi dan Saran/Komentar

Menurut Schumann, Artis, dan Rivera, interaktivitas yang ada pada situs website sebagai fasilitas internet tidak dimaknai sebagai karateristis media, tetapi merupakan karateristis pengguna, media hanya memfasilitasi interaksi. Hal ini mengandung arti bahwa aktifitas interaksi yang terjadi tidak secara utuh muncul dari fasilitas yang diberikan situs website, tetapi muncul dari penggunanya (Ana dkk, 2014: 156).

Dalam tahap ini peran pemerintah selaku pengelola situs website sangat penting, agar tidak hanya sekadar menyediakan fasilitas interaksi melalui website, akan tetapi juga turut mendorong publik untuk turut berpartisipasi dalam ruang interaksi yang telah disediakan.


(45)

30 6. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini penulis juga menggunakan dua hasil penelitian sejenis yang terfokus pada pemanfaatan website sebagai sebuah media untuk menyebarkan informasi. Hal ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa penelitian tentang pemanfaatan website sebagai media penyebarluasan informasi publik humas Kabupaten Kendal tahun 2012-2015 belum pernah dilakukan. Berdasarkan penelitian terdahulu didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Judul : Pemanfaatan Website Sebagai Sarana Pengelolaan Tanggapan dan Keluhan Masyarakat di Kabupaten Sleman

Nama : Nima Hikmawati Tahun : 2014

Hasil : Sebagai sebuah media untuk membangun komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat, website Kabupaten Sleman dapat dikatakan terlambat karena dimulai sejak tahun 2004, namun hal tersebut tidak menghilangkan kredibilitas website sebagai sebuah media informasi. Hal tersebut ditunjukan dengan keadaan website yang responsif terhadap keluhan yang disampaikan masyarakat dengan menyediakan website yang mudah dalam segi penggunaannya. Website Kabupaten Sleman


(46)

31 juga tidak terlepas dari permasalahan yaitu dengan adanya pegawai yang belum sepenuhnya menyadari pentingnya website. Perbedaan

Perbedaan : Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada tujuan penggunaan website, karena pada penelitian ini hanya fokus pada pengelolaan tanggapan dan keluhan. Perbedaan selanjutnya adalah teori yang digunakan hanya tentang media baru. Selain itu teknik pengumpulan datanya juga tidak menggunakan observasi.

2. Judul : Pemanfaatan Website Sebagai Media Promosi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Nama : Citra Paramita Tahun : 2011

Hasil : Penggunaan website sebagai media promosi UMY dinilai sudah cukup baik dengan menggunakan berbagai macam fasilitas dukungan yang dapat meningkatkan nilai promosi, namun website ini juga masih memiliki kekurangan dari segi desain yang masih terlihat sederhana. Selain itu update informasi yang dilakukan tiap fakultas tidak merata, hal tersebut tentu akan berpengaruh juga terhadap hasil promosi.


(47)

32 Perbedaan : Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada tujuannya yaitu hanya terbatas sebagai media promosi. Selain itu lokasi dan waktu penelitian juga jauh berbeda yaitu pada tahun 2011.

F. Metode Penelitian 1. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang terjadi secara tepat dan terperinci mengenai bagaimana pemanfaatan website sebagai media penyebarluasan informasi publik humas Kabupaten Kendal tahun 2012-2015.

Bogdan dan Taylor (Moleong, 2001: 3) mendefinisikan “metodologi

kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Data yang didapatkan dari penelitian yang menggunakan metode deskriptif berupa kata-kata, gambar dan bukan angka. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian maka hasil penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan-lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya (Moleong, 2001: 6).


(48)

33 2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember 2015 hingga Maret 2016. Penelitian dilakukan di Sekretariat Daerah Kabupaten Kendal, dan terfokus pada bagian Hubungan Masyarakat dan Dinas Komunikasi dan Informatika.

3. Teknik Pengambilan Informan

Teknik pengambilan informan yang digunakan adalah teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan sebuah pertimbangan yang mempunyai sebuah tujuan tertentu (Sugiyono, 2005: 53-54)

Dalam penelitian ini ada beberapa informan yang akan dijadikan sumber data melalui wawancara, yaitu kepala humas Kabupaten Kendal, kepala sub bagian media massa, kepala Seksi Aplikasi dan Telematika Dinas Kominfo Kabupaten Kendal, Dan sumber data yang terakhir adalah masyarakat Kabupaten Kendal. Secara lebih detail berikut adalah penjelasan tentang informan-informan tersebut:

1. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Kendal

Drs. Heri Wasito

Informan merupakan kepala bagian hubungan masyarakat yang bertanggung jawab dalam penyebarluasan informasi melalui media website.


(49)

34 2. Kepala Sub Bagian Media Massa Setda Kabupaten Kendal

Mokh. Fatkhurahman, SH, ME.

Informan merupakan kepala sub bagian media massa yang secara langsung mengisi konten berita dalam website, dan mengetahui secara pasti informasi apa yang harus dipublikasikan oleh staf-stafnya.

3. Kepala Seksi Aplikasi dan Telematika Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kendal

Heri Aryanto

Informan merupakan kepala Seksi Aplikasi dan Telematika Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kendal yang mengetahui seluk-beluk pengelolaan sarana website sebagai salah satu media penyebarluasan informasi, mulai dari pengadaan website hingga pembagian tugas dalam pemanfaatan website tersebut.

4. Masyarakat Kabupaten Kendal yang mempunyai akses internet

Muhammad Arif Prayoga

Informan merupakan masyarakat Kabupaten Kendal yang memiliki akses internet dan menjadi sasaran penyebarluasan informasi melalui media website.


(50)

35 4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi Terfokus

Pada tahap ini peneliti melakukan mini tour observation, yaitu suatu observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu (Sugiyono, 2005: 70). Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan terhadap website Kabupaten Kendal beserta pengelolaanya pada tahun 2015.

b. Wawancara

Menurut Rachmat Kriyantono wawancara adalah percakapan antara periset (seseorang yang berharap mendapatkan informasi) dan informan (seseorang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek) (Berger, 2000: 11)

Dalam penelitian ini digunakan teknik wawancara semistruktur (semistructured interview). Dalam wawancara semistruktur ini, pewawancara mempunyai daftar pertanyaan tertulis, namun juga memungkinkan untuk menanyakan pertanyaan-pertanyaan secara bebas yang terkait dengan permasalahan (Rachmat, 2006: 99)

Wawancara dalam penelitian ini akan ditujukan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan dan pemanfaatan website www.kendalkab.go.id, yaitu Dinas Komunikasi dan Informatika selaku


(51)

36 penyedia sarana berupa website dan bagian hubungan masyarakat selaku bagian yang mempunyai wewenang dalam penyebarluasan informasi melalui website, serta masyarakat Kabupaten Kendal yang mempunyai akses internet sebagai target sasaran penyebarluasan informasi melalui website.

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang bersumber dari macam-macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada informan dalam bentuk peninggalan budaya, karya seni dan dan karya pikir. Studi dokumentasi dalam penelitian kualitatif adalah pelengkap dari metode observasi dan wawancara. Studi dokumentasi adalah mengumpulkan dokumen dan data-data yang berhubungan dengan permasalahan penelitian, yang ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan serta pembuktian suatu kejadian (Satori & Komariah, 2012: 148-149).

Dalam penelitian ini dokumen yang di gunakan adalah histori website dan berkas-berkas yang berhubungan dengan pengelolaan website tahun 2012-2015.


(52)

37 5. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif, selama dan setelah proses wawancara peneliti telah melakukan analisis, namun jika data yang dianalisis terasa belum memuaskan maka peneliti akan mengembangkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu dimana informasi yang didapatkan sudah kredibel. menurut Miles dan Huberman analisis interaktif adalah aktifitas analisis yang dilakukan secara terus menerus sampai tuntas, ada beberapa tahapan dalam melakukaan analisis data ini yaitu (Sugiyono, 2005: 91-99).

a. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data melalui teknik-teknik yang sesuai dengan teknik-teknik pengupulan data yang digunakan, yaitu melalui kata-kata & tindakan, sumber tertulis, foto, data statistik, dan wawancara.

b. Reduksi Data

Data yang didapatkan dari lapangan jumlahnya cukup banyak, sehingga perlu dilakukan pencatatan secara teliti dan rinci. Informasi-informasi yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis melalui teknik reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan menghasilkan gambaran yang lebih


(53)

38 jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

c. Penyajian Data

Penyajian data dalam penelitian ini dituliskan dalam bentuk teks yang bersifat naratif, untuk menggambarkan fenomena yang terjadi di lapangan. Penyajian data berfungsi untuk mengorganisasikan data, sehingga data tersusun rapi dan mudah difahami, agar dapat digunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya berdasarkan hal yang telah difahami tersebut.

d. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

6. Validitas Data

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan metode triangulasi, triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu (Sugiyono, 2005: 125).


(54)

39 Lebih spesifik teknik yang digunakan adalah triangulasi sumber, menurut Patton, triangulasi sumber berarti membandingkan dan menegecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Teknik triangulasi sumber ini dapat dilakukan dengan cara (Moleong, 2001:178):

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan.

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Dalam penelitian ini data yang didapatkan dari wawancara akan dibandingkan dengan data yang diambil dari hasil pengamatan dan isi dokumen yang berkaitan dengan penelitian, sehingga data yang didapatkan akurat dan dapat dipercaya, serta agar ada keseimbangan dari data yang satu dengan data yang lain.


(55)

40 7. Sistematika Penulisan

Agar dapat memberikan gambaran yang jelas tentang isi dari penelitian ini, maka disusunlah sistematika penelitian yang akan menjelaskan perihal apa saja yang akan dibahas dalam setiap bab. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan alasan pengambilan judul penelitian ini, informasi yang tercantum dalam bab ini yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Bab dua akan membahas tentang informasi tentang Kabupaten Kendal pada umumnya dan humas serta Dinas Kominfo pada khususnya, informasi tersebut meliputi sejarah, visi dan misi,tugas pokok & fungsi serta struktur organisasi.

BAB III SAJIAN DATA DAN ANALISIS

Dalam bab ini akan dilakukan pemaparan tentang pengelolaan website milik pemerintah Kabupaten Kendal yang dimanfaatkan sebagai salah satu media untuk mempublikasikan setiap informasi yang berhubungan dengan pemerintahan, pemaparan informasi tersebut akan menjelaskan mulai dari


(56)

41 pengadaan website, pembagian tugas pengisian konten website, serta proses publikasi melalui website.

BAB IV PENUTUP

Bab terakhir dari penelitian ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, selain itu peneliti juga menuliskan saran yang ditujukan bagi pengelolaan website Kabupaten Kendal.


(57)

42 BAB II

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Kabupaten Kendal

Kabupaten Kendal salah satu dari 35 Kabupaten/Kota yang berada dalam

wilayah Jawa Tengah, dengan posisi 109” 40’ – 109” 18’ Bujur Timur dan 6” 32’ – 7” 24’ Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Kendal di sebelah utara : Laut Jawa. Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Semarang, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Temanggung Sedangkan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Batang. Letak Kabupaten Kendal yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang sebagai Ibukota Propinsi Jawa Tengah sedikit banyak memberikan pengaruh bagi perkembangan wilayah Kabupaten Kendal.

Topografi Kabupaten Kendal terbagi dalam tiga jenis yaitu: daerah pegunungan yang terletak di bagian paling selatan dengan ketinggian antara 0 sampai dengan 2.579 m dpl. Suhu berkisar 25 C. Kemudian daerah perbukitan sebelah tengah dan dataran rendah serta pantai disebelah utara dengan ketinggian antara 0 s/d 10 m dpl dan suhu berkisar 27 C.


(58)

43 Gambar 4

Peta Wilayah Kabupaten Kendal

Sumber: www.bappeda.kendalkab.go.id

B. Visi dan Misi Kabupaten Kendal 1. Visi Kabupaten Kendal

Visi pembangunan jangka menengah Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut :

"Masyarakat Kendal yang Maju, Agamis dan Sejahtera Didukung oleh Pemerintahan yang Bersih, dan Sumberdaya Manusia yang Produktif"

Rumusan visi tersebut diatas terdiri dari 2 (dua) frase pembentuk kalimat. Frase pertama terkait dengan cita-cita terwujudnya kondisi masyarakat Kabupaten Kendal, yaitu masyarakat yang maju, agamis dan sejahtera. Frase kedua mengandung arti dukungan dari berbagai pihak, baik


(59)

44 kalangan dunia usaha, masyarakat dan pemerintah daerah, untuk mewujudkan cita-cita tersebut yaitu Pemerintahan yang bersih, dan Sumberdaya Manusia yang produktif.

Secara rinci pengertian atas visi tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Masyarakat Kendal yang Maju, adalah masyarakat yang memiliki pranata sosial yang baik, inovatif, tertib hukum dan partisipatif dalam pemerintahan dan pembangunan daerah. Pranata sosial yang baik menunjukkan masyarakat yang teratur, tertib hukum dan menghargai rasa kemanusiaan yang tinggi serta partisipatif dalam pemerintahan dan pembangunan.

b. Masyarakat Kendal yang Agamis, adalah masyarakat yang toleran dan memiliki religiusitas tinggi, yang dapat menjadi modal dasar pembangunan daerah. Religiusitas yang tinggi menunjukkan masyarakat yang taat terhadap tatanan moral, kemanusiaan yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

c. Masyarakat Kendal yang Sejahtera, kondisi Kabupaten Kendal dengan masyarakat yang bahagia baik lahir maupun batin. Kebahagian lahir ditunjukkan oleh tingginya derajat kesehatan, tingginya pendapatan per kapita, kecukupan sandang, pangan dan perumahan. Sedangkan kebahagiaan batin yang dimaksudkan adalah ketentraman dalam kehidupan berumah tangga dan bermasyarakat.


(60)

45 d. Pemerintahan yang Bersih, adalah pemerintahan Kabupaten Kendal yang demokratis, akuntabel, transparan dan responsif dalam menjalankan tugas pelayanan publik, didukung teknologi komunikasi dan informasi (e-government) yang baik.

e. Sumberdaya Manusia yang Produktif, adalah sumber daya manusia yang unggul, berpendidikan, memiliki etos kerja yang tinggi, mengusai ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga dapat bersaing di tingkat regional dan global sesuai perkembangan jaman.

2. Misi Kabupaten Kendal

Dalam rangka mencapai visi pembangunan jangka menengah Kabupaten Kendal Tahun 2011-2015, dirumuskan sejumlah misi sebagai berikut : a. Meningkatkan akses, mutu dan kesesuaian pendidikan.

Disadari sepenuhnya bahwa peningkatan kualitas SDM sangat penting artinya bagi kemajuan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu harus diwujudkan adanya jaminan bagi masyarakat untuk dapat melaksanakan pendidikan dasar sampai menengah, dan adanya peningkatan mutu pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan dan adanya peningkatan kesesuaian output lembaga pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja.

b. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan.

Masyarakat yang sehat adalah salah satu tolok ukur kesejahteraan masyarakat, maka perlu ada upaya untuk mewujudkan pelayanan


(61)

46 kesehatan yang semakin bermutu dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama masyarakat miskin.

c. Meningkatkan perkembangan usaha ekonomi produktif masyarakat. Peningkatan pendapatan masyarakat perlu dilakukan agar masyarakat memiliki daya beli untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup, untuk itu perlu upaya menumbuhkembangkan usaha ekonomi produktif masyarakat termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Usaha Dagang Kecil dan Menengah (UDKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) dalam berbagai sektor lapangan usaha.

d. Meningkatkan keberdayaan masyarakat.

Perkembangan masyarakat dapat diwujudkan melalui adanya penguatan dan keberdayaan, yaitu meningkatnya kelembagaan masyarakat dan jaminan terwujudnya hak sipil dan hak politiknya.

e. Meningkatkan daya saing investasi daerah.

Peningkatan daya saing investasi daerah diharapkan dapat menjadi pemicu pertumbuhan sektor riil dan memiliki dampak berganda (multiplier effects) pada pertumbuhan usaha ekonomi, peningkatan lapangan kerja, peningkatan pendapatan dan mengembangkan perekonomian daerah.

f. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas infrastruktur.

Berkembang dan meningkatnya kualitas infrastrukur dasar diharapkan dapat memicu peningkatan produktivitas daerah disamping meningkatnya kualitas pelayanan bagi masyarakat.


(62)

47 g. Menciptakan kondisi lingkungan kehidupan masyarakat yang aman,

tenteram, dan agamis.

Kondisi aman, tenteram dan agamis dalam masyarakat perlu diwujudkan sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya kegiatan pembangunan dan rasa tenteram bagi seluruh masyarakat.

h. Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender serta penghargaan yang tinggi terhadap HAM.

Kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam memperoleh kesempatan (akses) dan memafaatkan berbagai pelayanan publik, serta kesetaraan dalam berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan perlu terus dikembangkan. Disamping itu perlu adanya jaminan dan penghargaan yang tinggi pada hak asasi manusia.

i. Menyelenggarakan pemerintahan yang amanah (good governance). Penyelenggaraan pemerintahan yang amanah, yaitu pemerintahan yang berpandangan jauh kedepan (visioner), demokratis, transparan, akuntabel, efisien dan efektif, professional, demokratis, partisipatif, responsif, serta memiliki komitmen yang tinggi pada pengurangan berbagai kesenjangan yang terjadi.

j. Merwujudkan lingkungan hidup yang lestari.

Pemanfaatan sumberdaya alam dalam mendukung pelaksanaan pembangunan daerah secara bijaksana, dengan memperhatikan kemampuan daya dukung dan mencegah timbulnya dampak negatif demi terwujudnya kelestarian lingkungan hidup.


(63)

48 C. Falsafah Lambang Kabupaten Kendal

Gambar 5

Lambang Kabupaten Kendal

Sumber: www.kendalkab.go.id

1. Bentuk Dasar a. Berbentuk perisai.

b. Warna kuning sebagai back ground dimaknai masyarakat Kendal mempunyai kerukunan,kemuliaan akhlaq dengan bertuliskan "NGESTI WIDDHI" menandakan bahwa niat usaha dilandasi karena mencari Ridlo-Nya.

c. Warna merah di dalam roda bergerigi dikandung maksud masyarakat Kendal mempunyai makna keberanian dan ketegasan dalam menghadapi tantangan yang menghadang.

d. Warna putih di tengah lingkaran merah adalah cahaya kemuliaan, dan keagungan.


(64)

49 e. Warna biru pada bagian bawah perisai dimaknai sebagai jiwa masyarakat Kendal suka damai, optimis mencapai harapan, warna biru juga melambangkan bahwa Kendal adalah termasuk daerah maritim yang kaya dengan hasil laut dan memiliki pelabuhan yang strategis. 2. Lambang Bintang

a. Melambangkan masyarakat Kendal memiliki jiwa religius dan taat menjalankan agamanya.

b. Bintang bersudut lima juga melambangkan Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara.

c. Warna putih diantara padi dan kapas juga menggambarkan pohon Kendal yang bermakna cahaya kemuliaan dan keagungan.

3. Pita Merah Putih

Menggambarkan bahwa Kabupaten Kendal adalah bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Selendang Hijau

menggambarkan Kendal sebagai kota seni budaya, juga dimaknai Kendal memiliki wilayah dataran tinggi dan dataran rendah dengan beraneka hasil alamnya baik tanaman pangan maupun perkebunan. 5. Keris

Keris memiliki maksud sifat-sifat perjuangan Tumenggung Bahurekso yang lihai, ulet, pemberani, dan pantang menyerah. Keris dengan memiliki bengkok (jawa : luk) berjumlah 9 (sembilan) merupakan perwujudan angka sembilan sebagai angka tertinggi dalam


(65)

50 hitungan yang didalamnya memiliki arti kesempurnaan, utama, tertinggi, cita-cita luhur yang menjadi tujuan hidup seluruh masyarakat Kendal. 6. Padi Kapas

a. Bermakna masyarakat Kendal yang makmur sejahtera berkecukupan sandang dan pangan.

b. Makna padi, kapas, dan angka 1605 : Bila dirangkaikan antara gambar padi, kapas, dan angka 1605, maka akan memiliki arti bahwa hari jadi Kendal yaitu pada tanggal 28 Juli 1605.

1. Padi berjumlah 28 butir, merupakan simbol dari tanggal 28.

2. Kapas berjumlah 7 buah, memiliki maksud simbol dari bulan ke 7 (Juli) dalam kalender Masehi.

3. Angka bertuliskan 1605, merupakan tahun 1605 masehi. 7. Roda Bergerigi

menggambarkan roda pembangunan di segala bidang berjalan terus. Bermakna Kendal mempunyai jalur transportasi darat dan laut serta sebagai penghubung lintas Pantura.Mengandung arti silaturahmi yang terjalin erat antara masyarakat Kendal.

8. Perahu Bermotif Batik

melambangkan Kabupaten Kendal sebagai kota pelabuhan yang mempunyai peran penting di Jawa Tengah dalam dunia transportasi dan perdagangan. melambangkan mata pencaharian sebagian warga masyarakat Kabupaten Kendal sebagai nelayan. Perahu bermotif batik


(66)

51 bermakna Kendal punya seni batik yang khas dengan nilai budaya yang tinggi.

D. Struktur Organisasi Sekretariat Pemerintah Kabupaten Kendal Gambar 6

Struktur Organisasi Sekretariat Pemerintah Kabupaten Kendal

Sumber: www.bappeda.kendalkab.go.id

Penjabaran tentang struktur pemerintahan beserta tugas pokok dan fungsi pemerintah Kabupaten Kendal tertera dalam Peraturan Bupati Kendal Nomor 57 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Tata Kerja Pada Sekretariat Daerah dan Staf Ahli Bupati Kabupaten Kendal.


(67)

52 Penyusunan Peraturan Bupati Kendal bertujuan untuk memberikan landasan operasional bagi pejabat struktural dalam melaksanakan tugas-tugas kedinasan dan pengusulan serta pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kendal setiap tahun anggaran. Selain itu, Peraturan Bupati tersebut berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan koordinasi antar pejabat struktural maupun antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di Kabupaten Kendal, sehingga tidak terjadi duplikasi atau tumpang tindih penyusunan program dan penanganan sebuah kegiatan, dan pada akhirnya tujuan pelaksanaan kegiatan dapat tercapai secara berdaya guna dan berhasil guna.

Pengaturan tata kerja dalam Peraturan Bupati ini, dimaksudkan untuk meningkatkan koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi baik secara vertikal maupun horisontal dalam pelaksanaan tugas-tugas internal organisasi dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut. Tata kerja juga menunjukkan garis komando yang merupakan gambaran hierarkhi yang ada di dalam organisasi.

E. Kondisi dan Letak Geografi Sekretariat Pemerintah Kabupaten Kendal Pusat pemerintahan Kabupaten kendal yaitu Sekretariat Daerah Kabupaten Kendal berada di Jl. Soekarno-Hatta No.193 Kendal. Terdapat pendopo dan ruang kerja bupati dilengkapi dengan tiga gedung utama yang digunakan sebagai kantor dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah


(68)

53 (SKPD). Lokasi pusat pemerintahan juga berdekatan dengan alun-alun sebagai salah lokasi dimana berbagai kegiatan sering dilakukan, selain itu kantor Sekretariat Daerah juga memiliki akses yang mudah menuju berbagai pusat pelayanan umum seperti kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kantor Kedinasan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kantor Perbankan, Kantor Pos, dan Kantor Polisi Resort Kendal.

F. Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kendal

Dinas komunikasi dan Informatika yang berkantor di area sekretariat daerah Kabupaten Kendal adalah pihak yang beperan sebagai penyedia sarana website milik pemerintah, secara lebih spesifik bagian yang menjalankan tugas tersebut adalah bagian Aplikasi dan Telematika. Bagian Aplikasi dan telematika mempunyai fungsi melakukan pengelolaan terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan, hal tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang diatur dalam Peraturan Bupati Kendal Nomor 52 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Tata Kerja pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kendal:

1. perencanaan program kegiatan, penyusunan petunjuk teknis dan naskah dinas di bidang telematika, perangkat lunak, aplikasi sistem informasi, perangkat keras dan jaringan;

2. pengordinasian, pengembangan, dan fasilitasi kegiatan bidang telematika, perangkat lunak, aplikasi sistem informasi, perangkat keras dan jaringan;


(69)

54 3. pembinaan dan pengendalian kegiatan bidang telematika, perangkat lunak,

aplikasi sistem informasi, perangkat keras dan jaringan; dan

4. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang telematika, perangkat lunak, aplikasi sistem informasi, perangkat keras dan jaringan.

G. Hubungan Masyarakat Kabupaten Kendal

Berdasarkan Peraturan Bupati Kendal Nomor 57 tahun 2011 Tentang Penjabaran tugas pokok, fungsi, uraian tugas jabatan struktural Dan tata kerja pada sekretariat daerah dan staf ahli bupati Kabupaten Kendal Bagian Hubungan Masyarakat berada dibawah Asisten Pemerintahan yang berkantor di area Sekretariat Daerah yang beralamat di jalan raya Soekarno-Hatta Nomor 193 Kendal. Bagian Humas menempati Gedung C lantai satu sebagai Kantor pusat, terdapat 4 ruang utama yang digunakan, satu ruang sebagai kantor kepala bagian dan tiga ruang yang lain digunakan untuk tiga sub bagian. Selain itu bagian Humas juga menaungi sebuah media penyiaran publik lokal berupa radio yang bernama Radio Swara Kendal, letaknya berada diluar area Sekretariat Dearah. Bagian hubungan masyarakat Kabupaten Kendal adalah pihak yang diberi kewenangan untuk melakukan pembaharuan informasi dalam menu utama website pemerintah, publikasi informasi disesuaikan dengan kegiatan yang dijalakan oleh pemeritah.


(70)

55 1. Tugas Pokok dan Fungsi Humas

Humas Kabupaten Kendal secara umum mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang media massa, publikasi dan dokumentasi serta protokol di daerah

b. Pengoordinasian dan penyelenggaraan kegiatan bidang pelayanan media massa, publikasi dan dokumentasi serta protokol di daerah

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan di bidang media massa, publikasi dan dokumentasi serta protokol di daerah; dan d. Pengelolaan kesekretariatan Bagian.

2. Visi

"Terwujudnya Mayarakat Kabupaten Kendal yang Komunikatif dan Partisipatif"

a. Komunikatif

Dengan banyaknya media yang digunakan lembaga pemerintah, diharapkan masyarakat Kendal menjadi lebih peduli dengan proses penyelengaraan negara yang sudah seharusnya mendapat pengawasan dari pemegang demokrasi, masyarakat diarahkan untuk lebih sadar akan pentingnya masukan melalui sarana yang telah tersedia.

b. Partisipatif

Masyarakat Kendal tak selayaknya apatis, justru pemerintah mengharapkan tindakan nyata dari masyarakat untuk menyambut ayunan tangan pemerintah untuk secara bersama-sama membangun Kabupaten


(71)

56 Kendal ke arah yang lebih baik, karena tanpa pastisipasi dari masyarakat program yang dijalankan pemerintah juga tidak akan berjalan dengan maksimal.

3. Misi

Misi adalah adalah bentuk tindakan yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan instansi sesuai dengan visi yang telah ditetapkan, misi dari Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Kendal adalah:

a. Menggalang Kerjasama Seluruh Potensi Kehumasan Bagi Pelayanan Informasi.

Dalam rangka untuk memberikan pelayanan yang prima, Humas harus mampu membangun team work yang solid, baik terhadap stakeholder internal maupun eksternal

b. Meningkatkan Pelayanan Informasi Pembangunan Bagi Seluruh Lapisan Masyarakat.

Kualitas dan kuantitas informasi yang diberikan Humas harus terus ditingkatkan guna menjangkau seluruh segmen masyarakat tanpa terkecuali.

c. Mendukung Terciptanya Situasi yang Kondusif Bagi Pelaksanaan Pemerintahan dan Pembangunan.

Kondisi masyarakat yang teratur dan tertib wajib dijaga dengan segala usaha untuk menumbuhkan perekonomian sebagai wujud pemerintahan yang bertanggung jawab.


(72)

57 4. Struktur Organisasi Humas Kabupaten Kendal

Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Kendal terbagi dalam tiga Sub Bagian yang mempunyai program kerja yang berbeda namun saling berkesinambungan, tiga Sub bagian tersebut adalah Publikasi dan Dokumentasi, Protokol, dan Media Massa yang membawahi radio swara kendal.

Gambar 7

Struktur organisasi humas Kabupaten Kendal

Sumber: Dokumen humas Kabupaten Kendal

a. Divisi Publikasi dan Dokumentasi

Subbagian Publikasi dan Dokumentasi dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dalam penyiapan


(73)

58 bahan perumusan kebijakan, koordinasi, evaluasi, pengendalian dan pembinaan penyelenggaraan di bidang publikasi dan dokumentasi. b. Divisi Protokol

Subbagian Protokol dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, evaluasi, pengendalian dan pembinaan penyelenggaraan di bidang protokol.

c. Divisi Media Massa

Subbagian Media Massa dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, evaluasi, pengendalian dan pembinaan penyelenggaraan di bidang Media Massa.

Divisi media massa menjadi sub bagian yang mempunyai peran paling besar dalam pembaharuan informasi seputar kegiatan pemerintah, dalam divisi ini terdapat lima pegawai yang konsen dalam pengisian konten informasi yang diperbaharui sesuai dengan kegiatan pemerintahan yang dilakukan.


(74)

59 BAB III

SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Sajian Data

1. Peran Humas Kabupaten Kendal

Humas Kabupaten Kendal melakukan tugas berdasarkan perintah yang diamanatkan oleh pemerintah pusat dan juga undang-undang, pengelolaan website pemerintah oleh bagian humas didasari oleh kerterbukaan informasi publik yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Keterbukaan informasi publik di Kabupaten Kendal diterapkan sejak pemerintahan berdiri dan terus mengalami perubahan.

Undang-undang tersebut memang menjadi dasar bagi kita, pemerintahan, untuk melaksanakan kegiatan dan program itu dasarnya adalah undang salah satunya adalah undang-undang keterbukaan informasi publik itu. (Heri Wasito, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Setda Kabupaten Kendal, wawancara tanggal 2 Maret 2016)

Sebenarnya sebelum ada undang-undang keterbukaan informasi publik, keterbukaan informasi publik sudah kita laksanakan, sejak pemerintahan berdiri, namun itu kan berproses, artinya keterbukaan mana yang perlu kita buka ke publik dan mana yang tidak, itu memang belum diatur sebelum ada undang-undang tersebut, setelah ada undang-undang nomor 18 ini informasi-informasi apa yang harus disampaikan publik dan mana yang dikecualikan itu diatur, jadi prinsipnya kita sudah melakukan keterbukaan informasi publik lewat media informasi yang ada. (Heri Wasito, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Setda Kabupaten Kendal, wawancara tanggal 2 Maret 2016)


(1)

Peneliti : Bagaimana Penyampaian informasi terhadap masyarakat yang tidak memiliki akses internet?

Informan : Dalam pemerintah Kabupaten Kendal ada yang namanya FK METRA Forum Komunikasi Media Tradisional, jadi tidak semua masyarakat di Kendal termasuk yang plosok-plosok itu melek internet, yang tidak melek internet itu ada forum komunikasi media tradisional itu, yang menyebarluaskan melalui tarian-tarian dan lain-lain yang diselingi dengan informasi, termasuk salah satu kegiatannya di Kendal Expo. FK METRA diselenggarakan setiap setahun sekali pada tanggal 17 agustus tepatnya di alun-alun, acara utamanya adalah hiburan bagi masyarakat Kendal, tapi kita selingi dengan pengumuman-pengumuman.

Peneliti : Menurut Anda apa kelebihan website Kabupaten Kendal?

Informan : Sebenarnya sama saja si seperti website daerah lain karena memang standar website yang dimiliki oleh pemerintah sudah ditentukan jadi harus dibuat serupa.

Peneliti : Menurut Anda apa kekurangan website Kabupaten Kendal?

Informan :Ini memang ada masukan dari masyarakat, pertama masyarakat membutuhkan informasi yang memang mereka butuhkan, bukan semata-mata tentang pemerintah daerah. Kedua, masyarakat ingin


(2)

informasi tentang prosedur pelayanan masyarakat. Selain itu syarat pengisian kolom pengaduan juga sedikit banyak memang membuat masyarakat jadi enggan untuk melakukan pengaduan, karena tidak semua masyarakat kendal punya email, tapi kita juga sudah coba memperbaikinya dengan menghilangkan pengisian nomer KTP, jika ternyata masih ada nanti coba kami periksa lagi. Kalau soal website yang tidak dapat diakses itu memang karena faktor teknis, yaitu karena UPS yang kita miliki belum disetting otomatis menyala ketika listrik yang bersal dari PLN padam, jadi ketika listrik mati maka server website juga menggalami gangguan

Peneliti : Bagaimana harapan anda terhadap website Kabupaten Kendal?

Informan : Kalau saya pengennya bisa interaktif antara masyarakat dan pemerintah, nah permasalahannya kita tidak bisa menjawab pertanyaan yang bukan tuposi kita


(3)

D. Masyarakat/Publik Kabupaten Kendal

I. Data Informan

Nama : Muhammad Arif Prayoga

Jabatan : Masyarakat Kabupaten Kendal

II. Pertanyaan

Peneliti : Menurut Anda seberapa penting keterbukaan informasi publik?

Informan : Penting sekali, karena masyarakat perlu tau apa saja hal yang sudah dilakukan oleh pemerintah, pemerintah kan juga wajib mempublikasikan segala bentuk informasi sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada masyarakatnya.

Peneliti : Bagaiaman anda tahu tentang keberadaan website Kabupaten Kendal?

Informan : Saya tahu website Kabupaten Kendal dari searching di google, alasannya pengen tahu kegiatan pemerintah Kabupaten Kendal itu seperti apa. Begitu tau ada website pemerintah kemudian saya buka karena pasti informasinya dapat dipertanggungjawabkan.


(4)

Peneliti : Bagaimana pendapat Anda mengenai website Kabupaten Kendal?

Informan : Kalo menurut saya sudah baik, tapi belum maksimal karena yang di update cuma berita saja, itupun cuma kegiatan pemerintahan, harusnya setiap instansi punya website jadi informasinya lebih jelas.

Peneliti : Informasi apa yang paling sering Anda lihat?

Informan : Biasanya saya mencari berita tentang pemerintah, karena saya pengen tau sejauh mana aktivitas pemerintah Kendal yang sedang berjalan, kalau bukan kita yang peduli dengan daerah kita sendiri siapa lagi yang mau peduli.

Peneliti : Menurut Anda bagaimana kualitas dari konten website Kabupaten Kendal?

Informan : Sudah cukup lumayan kalau dari pemberitaan pemerintahan, namun akan lebih baik jika ditambahi dengan informasi yang lebih lengkap lagi seputar keadaan Kabupaten Kendal.

Peneliti : Menurut Anda seberapa efektif website sebagai media penyebarluasan informasi? Alasannya?

Informan : Belum terlalu efektif, ya karena itu masih ada kekurangan dari segi informasinya. Kalau mau lebih mendapat atensi dari masyarakat,


(5)

informasi yang disampaiakan jangan yang membosankan, memang itu media milik pemerintah, tapi kalau dari segi penyampaian informasinya saja kurang menarik bagaimana bisa menjadi media yang efektif.

Peneliti : Apakah Anda mengetahui adanya fasilitas komunikasi dua arah yang disediakan website Kabupaten Kendal?

Informan : Saya malah tidak tahu adanya kolom tersebut. Sebenarnya baik supaya bisa tahu efek pemeberitaan di masyarakat. Kalo buat saya website ini belum mencukupi kebutuhan informasi.

Peneliti : Apakah website Kabupaten Kendal sebagai media

penyebarluasan informasi sudah sesuai dengan harapan? Alasannya?

Informan : Belum sesuai, karena saya merasa belum tercukupi informasinya. Saya berharap website itu juga memuat informasi seputar topic hangat yang ada di wilayah Kendal, jadi tidaj kalah dengan situs website milik media swasta.

Peneliti : Apakah informasi yang disebarluaskan melalui website Kabupaten Kendal sudah mencukupi kebutuhan informasi yang Anda butuhkan?


(6)

Informan : Belum, karena informasi yang dipublikasikan hanya itu-itu saja, harusnya ada informasi seputar kegiatan pemerintahan yang berasal dari kecamatan atau mungkin kelurahan, maka dari itu kalo menurut saya informasinya belum sesui dengan kebutuhan.

Peneliti : Bagaimana harapan Anda terhadap website Kabupaten Kendal?

Informan : Harusnya tidak hanya pemerintah daerah yang mempunyai website, kecamatan juga sebaiknya punya, agar informasi lebih bervariasi karena selama ini berita yang dimuat sebagian besar hanya mengulas tentang keadaan pemerintah setingkat kabupaten saja.