PIUTANG USAHA lanjutan TRADE RECEIVABLES continued

PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 30 Juni 2017 dan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of June 30, 2017 and for the Six-month Period Then Ended Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated 72 6. PIUTANG USAHA lanjutan 6. TRADE RECEIVABLES continued Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade receivables is as follows: 30 Juni 2017 31 Desember 2016 June 30, 2017 December 31, 2016 Pihak ketiga Third parties Belum jatuh tempo 1.206.960.073 812.176.716 Current Lewat Jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 374.621.817 347.642.516 1 - 30 days 31 - 60 hari 225.934.152 256.133.451 31 - 60 days 61 - 90 hari 159.853.902 157.967.330 61 - 90 days 91 - 180 hari 133.238.077 94.829.006 91 - 180 days Lebih dari 180 hari 81.129.731 34.886.415 Over 180 days Total pihak ketiga 2.181.737.752 1.703.635.434 Total third parties Cadangan kerugian penurunan nilai 2.945.293 2.945.293 Allowance for impairment losses Pihak ketiga - neto 2.178.792.459 1.700.690.141 Third parties - net Pihak berelasi Related party Belum jatuh tempo 28.608.546 9.852.149 Current Total 2.207.401.005 1.710.542.290 Total Perusahaan dan entitas anak telah membentuk provisi penurunan nilai piutang usaha berdasarkan historis kredit para pelanggan secara individual. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, nilai tercatat piutang usaha Perusahaan dan entitas anak yang telah jatuh tempo tetapi tidak diturunkan nilainya masing-masing sebesar Rp971,83 miliar dan Rp888,51 miliar. Manajemen telah menyimpulkan bahwa piutang usaha yang telah jatuh tempo dan tidak diturunkan nilainya, termasuk piutang usaha yang belum jatuh tempo atau tidak diturunkan piutangnya adalah terutang dari para pelanggan dengan rekam jejak kredit historis yang baik dan diharapkan dapat terpulihkan. The Company and subsidiaries have made provision for impairment of trade receivables based on the individual assessment of their customers’ credit history. As of June 30, 2017 and December 31, 2016, the carrying amount of trade receivables of the Company and subsidiaries considered past due but not impaired amounted to Rp971.83 billion and Rp888.51 billion, respectively. Management has concluded that receivables past due but not impaired, along with trade receivables that are neither past due nor impaired, are due from customers with good credit history and are expected to be recoverable. Rincian atas piutang usaha dalam mata uang asing disajikan dalam Catatan 38. The details of trade receivables denominated in foreign currencies are disclosed in Note 38. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, piutang usaha ke PT Telkomsel, PT Aplikanusa Lintasarta, PT Primacom Interbuana, PT AJN Solusindo dan PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk milik PT Abhimata Citra Abadi dengan total sebesar Rp37,36 miliar dijadikan jaminan untuk pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Catatan 16. As of June 30, 2017 and December 31, 2016, trade receivables from PT Telkomsel, PT Aplikanusa Lintasarta, PT Primacom Interbuana, PT AJN Solusindo and PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk of PT Abhimata Citra Abadi with a total amount of Rp37.36 billion are pledged as collateral for loan obtained from PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Note 16. PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM Tanggal 30 Juni 2017 dan untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain PT ELANG MAHKOTA TEKNOLOGI Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of June 30, 2017 and for the Six-month Period Then Ended Expressed in Thousands of Rupiah, Unless Otherwise Stated 73 7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES Persediaan terdiri dari: Inventories consist of: 30 Juni 2017 31 Desember 2016 June 30, 2017 December 31, 2016 Persediaan materi program 793.301.507 678.847.397 Program material inventories Perangkat keras, peralatan Hardware, tools, and computer dan suku cadang komputer 256.990.161 231.642.797 spareparts Vouchers 109.042.479 18.064.776 Vouchers Obat-obatan 5.719.392 4.793.334 Medicines Lain-lain 37.628.650 33.044.416 Others 1.202.682.189 966.392.720 Cadangan penurunan nilai - vouchers 68.783 246.919 Allowance for impairment - vouchers Total 1.202.613.406 966.145.801 Total Biaya materi program yang dibebankan pada usaha adalah sebesar Rp775,48 miliar dan Rp757,31 miliar untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 Catatan 31. Cost of program materials charged to operations amounted to Rp775.48 billion and Rp757.31 billion for the six-month periods ended June 30, 2017 and 2016, respectively Note 31. Biaya persediaan vouchers yang terjual untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 masing-masing sebesar Rp608,66 miliar dan Rp514,08 miliar Catatan 31. Cost of voucher inventories sold for the six-month periods ended June 30, 2017 and 2016 amounted to Rp608.66 billion and Rp514.08 billion, respectively Note 31. Persediaan di atas, kecuali persediaan materi program, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kerusakan, bencana alam, kerusuhan huru-hara dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan berjumlah Rp235 miliar dan Rp179,34 miliar masing-masing pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut. The above inventories, except for the program material inventories, are covered by insurance against losses from fire, damage, disasters, riots and other risks with a total sum insured amounting to Rp235 billion and Rp179.34 billion as of June 30, 2017 and December 31, 2016 respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks. Manajemen tidak mengasuransikan persediaan materi program terhadap risiko kerugian atas kebakaran atau pencurian karena manajemen dapat meminta penggantian dari distributor film yang bersangkutan apabila terjadi kebakaran atau pencurian atas persediaan materi program yang dibeli. The management did not insure program materials inventories against losses from fire or theft since the management could ask for replacements of purchased program materials from the related film suppliers in case of fire or theft. Pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016, persediaan voucher milik SS dijadikan jaminan untuk pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri Persero Tbk Catatan 16. As of June 30, 2017 and December 31, 2016, voucher inventories of SS are pledged as collateral for the loans obtained from PT Bank Mandiri Persero Tbk Note 16. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik dan nilai realisasi neto persediaan pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa cadangan keusangan dan penurunan nilai persediaan cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari penurunan nilai persediaan. Based on the review of physical condition and net realizable value of inventories at the end of period, management believes that allowance for obsolescence and decline in value of inventories is adequate to cover possible losses arising from impairment of inventories.