Mekanisme Sedimentasi Prosedur Kerja Hasil

Aplikasi sedimentasi mencakup penyisihan padatan dari limbah cair, pengendapan kristal-kristal dari larutan induk, pemisahan Campuran cair-cair dari suatu tahapan ektraksi di dalam settler, pengendapan partikel-partikel pangan padat dari pangan cair dan pengendapan campuran kental dari proses leaching kacang kedelai. Partikel-partikel tersebut dapat berupa partikel-partikel padat atau tetesan-tetesan cairan. Fluida yang dimaksud dapat berupa cairan atau gas yang sedang bergerakatau dalam keadaan diam. Sedimentasi bisa berlangsung secara batch dan kontinu thickener, sebagai penjelasan dibawah ini : 1. Sedimentasi batch Sedimentasi ini merupakan salah satu cara yang paling ekonomis untuk memisahkan padatan dari sutau suspensi, bubur atau slurry. Operasi ini banyak digunakan pada proses-proses untuk mengurangi polusi dari limbah industri. Suatu suspensi yang mempunyai ukuran partikelnya hampir seragam dimasukkan dalam tabung gelas yang berdiri tegak. 2. Sedimentasi kontinu Pada industri operasi sedimentasi sering dijalankan dalam proses kontinu yang disebut thinckener. Thinckener kontinu memiliki diameter besar, tangki dangkal dalam dengan putaran hambatan untuk mengeluarkan sludge, slurry diumpankan ke tengah tangki, sekitar tepi puncak tangki adalah suatu clear liquid overflow. Untuk garukan sludge ke arah pusat bottom untuk mengalirkan keluar. Gerakan menggaruk yang “stirs” hanya lapisan sludge. Bantuan pengadukan dalam pembersihan air dan sludge Brown, 1978.

2.7 Mekanisme Sedimentasi

Gambar 1.2. menunjukkan hasil pengujian sedimentasi secara batch. Pada Gambar 1.2.a semua partikel mengendap secara bebas di zona suspensi B. Pada mulanya partikel–partikel di zona B mengendap dengan laju yang seragam dan muncul suatu zona jernih a di Gambar 1.2.b. Ketinggian z menurun dengan laju reaksi yang konstan. Zona D juga mulai muncul, zona ini mengandung partikel- partikel yang telah mengendap di dasar silinder. Zona C adalah lapisan transisi yang kandungan padatannya berada diantara zona B dan zona D. Setelah settling lebih jauh zona B dan C menghilang seperti ditunjukkan dalam Gambar 1.2.c. Kemudian muncul kompresi, cairan keluar menuju ke atas dari zona D dan ketebalan zona D berkurang. B A B A z z C D D z a b c Gambar 1.2.Hasil-hasil sedimentasi secara batch Sumber : Brown, 1978. BAB III METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat–alat

Adapun alat-alat yang digunakan: 1. Beaker Glass 1000 ml 2. Gelas Ukur 1000 ml 3. Stopwacth 4. Pengaduk

3.1.2 Bahan–bahan

Adapun bahan-bahan yang digunakan: 1. Air 2. Tepung Kanji

3.2 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja percobaan ini: 1. Disiapkan alat dan bahan 2. Lalu dicampurkan 30 gr, 60 gr dan 90 gr tepung masing-masing ke dalam 1 liter air. 3. Diaduk merata, kemudian 30 gr tepung dalam 1 liter air dimasukkan ke dua wadah yaitu beaker glass dan gelas ukur dengan ketinggian masing–masing 10 cm, kemudian begitu pula untuk 60 gr dan 90 gr 4. Campuran dibiarkan membentuk endapan dan dicatat perubahan ketinggian endapan tiap 3 menit hingga konstan. 87 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Adapun data percobaan yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Data Percobaan Sedimentasi No Waktu menit Tinggi endapan pada Beaker Glass cm Tinggi endapan pada Gelas Ukur cm 60 gr 90 gr 120 gr 60 gr 90 gr 120 gr 1 1 9,4 10 9,8 10,1 10 10 2 2 8,1 8,9 9 9,3 9,3 9,5 3 3 6,8 7,4 8 7,8 8,2 8,5 4 4 6,5 6,5 7 6,8 7,2 7,5 5 5 5 5,5 6,8 6,5 6,3 7 6 6 4 4,8 6,1 4,2 6 6,5 7 7 1,4 3,1 5,3 2,2 3,4 5,5 8 8 1,4 2,9 3,3 2,2 3 4,4 9 9 1,4 2,9 3,3 2,2 3 4,4 10 10 1,4 2,9 3,3 2,2 3 4,4 Berdasarkan data percobaan pada tabel 4.1 maka diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.2 dan 4.3. Tabel 4.2 Hasil perhitungan Co dan V pada Beaker Glass No 60 Gram 90 Gram 120 Gram Co GrL V cmmenit Co GrL V cmmenit Co GrL V cmmenit 1 70,21 0,94 99 1 134,69 0,98 2 81,48 0,81 111,24 0,89 146,67 0,9 3 97,05 0,68 133,73 0,74 165 0,8 4 101,54 0,65 152,31 0,65 188,57 0,7 5 132 0,5 180 0,55 194,12 0,68 6 165 0,4 206,5 0,48 216,39 0,61 7 471,43 0,14 319,35 0,31 249,05 0,53 8 471,3 0,14 341,28 0,29 400 0,33 9 471,3 0,14 341,28 0,29 400 0,33 10 471,3 0,14 341,28 0,29 400 0,33 Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Co dan V pada Gelas ukur No 60 Gram 90 Gram 120 Gram Co GrL V cmmenit Co GrL V cmmenit Co GrL V cmmenit 1 65,35 1,01 99 1 132 1 88 2 70,96 0,93 106,45 0,93 138,95 0,95 3 84,62 0,78 120,73 0,82 155,29 0,85 4 90,06 0,68 137,5 0,72 176 0,75 5 101,54 0,65 157,14 0,63 188,57 0,7 6 157,14 0,42 165 0,6 203,08 0,65 7 300 0,22 291,18 0,34 240 0,55 8 300 0,22 330 0,3 300 0,44 9 300 0,22 330 0,3 300 0,44 10 300 0,22 330 0,3 300 0,44

4.2 Pembahasan