Perancangan Sistem Informasi Pembelian dan Pejualan Bahan Bangunan Berbasis Client Server Pada CV. Albet Betung
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata Satu)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
DANIEL 10512905
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
(2)
v DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR SIMBOL ... xv
BAB I ... 1
PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 3
1.2.1. Identifikasi Masalah ... 3
1.2.2. Rumusan Masalah ... 3
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1. Maksud Penelitian ... 4
1.3.1. Tujuan Penelitian ... 4
1.4. Kegunaan Penelitian... 5
1.4.1. Kegunaan Akademis ... 5
1.4.2. Kegunaan Praktis ... 5
1.5. Batasan Masalah... 6
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7
1.7.1 Sistematika Penulisan ... 7
(3)
vi
2.1.2. Sistem ... 11
2.1.3. Informasi ... 12
2.1.4. Sistem Informasi ... 12
2.1.5. Pembelian ... 13
2.1.6. Penjualan ... 13
2.1.7. Bahan Bangunan ... 14
2.2. Persediaan ... 14
2.3. Retur Pembelian ... 14
2.4. CV (Commanditaire Vennootschap) ... 15
2.5. Client Server... 15
2.6. Basis Data (Database)... 16
2.7. Perangkat Lunak Pendukung... 16
2.7.2. Java ... 16
2.7.3. Netbeans ... 17
2.7.4. PhpMyAdmin ... 18
2.7.5. MySQL (My Structure Query Language) ... 19
2.7.6. iReport ... 20
2.7.7. XAMPP ... 20
BAB III ... 22
OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 22
3.1. Objek Penelitian ... 22
(4)
vii
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 23
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 23
3.1.4. Deskripsi Tugas ... 24
3.2. Metode Penelitian... 25
3.2.1. Desain Penelitian ... 26
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 26
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 28
3.2.4. Pengujian Software ... 35
3.3. Analisis Sistem yang Berjalan ... 37
3.3.1. Analisis Dokumen ... 38
3.3.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 40
3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 47
BAB IV ... 48
HASIL DAN PEMBAHASAN ... 48
4.1. Perancangan Sistem ... 48
4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 48
4.1.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 49
4.1.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 49
4.2 Perancangan Antar Muka ... 81
4.2.1 Struktur Menu ... 82
4.2.2 Perancangan Input ... 83
4.2.3. Perancangan Output ... 90
4.3. Perancangan Arsitektur Jaringan... 93
4.4. Implementasi ... 95
(5)
viii
4.4.5. Implementasi Antar Muka... 106
4.4.6. Implementasi Instalasi Program... 110
4.4.7. Penggunaan Program ... 115
4.5 Pengujian ... 143
BAB V ... 152
KESIMPULAN DAN SARAN ... 152
5.1. Kesimpulan ... 152
5.2. Saran ... 152
(6)
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alvabeta: Bandung.
Bin Ladjamudin, Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Koniyo, Andri dan Kusrini. 2007. Membangun Sistem Informasi Akuntansi
dengan Visual Basic & SQL Server. Yogyakarta: Andi.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi Edisi Ke-3. Jakarta : Salemba Empat.
Pudjo, Widodo Prabowo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML (Unified
Modeling Language). Bandung : Informatika.
S., Roger Pressman. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Andi Offset.
Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar Buku 1 Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiarto, Aan.2005.Kajian Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia. Bandung : Badan Penelitian dan Pengembangan Pemukiman Departemen PU. Sugiri, Haris Saputro. 2008. Pengelolaan Database MySQL dengan
(7)
iii
Assalammualaikum Wr. Wb.
“Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Bahan Bangunan Berbasis Client Server Pada CV ALBET”.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar strata satu (S1) pada program studi Sistem Informasi fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Univesitas Komputer Indonesia.
Dengan selesainya skripsi ini, penulis banyak mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.
2. Bapak Prof. Dr.H. Denny Kurniadie,Ir.,M.Se., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.
3. Ibu Citra Noviyasari, S.Si, MT., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
4. Bapak Tono Hartono, S.Si.,MT., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan pengarahan kepada penulis.
(8)
iv
5. Ibu Wahyuni, S.Si., M.T., selaku dosen wali IS-KONV/S1/IV.
6. Seluruh Staf Pengajar dan Staf Administrasi, khususnya Dosen Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
7. Bapak Abdul Hanif, selaku Pimpinan CV ALBET yang telah mengizinkan penulis dalam melakukan penelitian skripsi ini, seluruh staf dan karyawannya. 8. Kedua Orang Tua dan keluargaku yang tidak bosannya memberikan kasih
sayang dan motivasi kepada penulis.
9. Semua rekan-rekan mahasiswa kelas konversi 2012-2013, yang telah banyak memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan laporan ini
10.Seluruh Staf dan karyawan Universitas Komputer Indonesia
11.Semua pihak yang telah banyak mendukung dan membantu secara langsung maupun tidak langsung sehingga terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi materi maupun susunan tata bahasanya, hal ini karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangatlah penulis harapkan.
Akhir kata semoga Allah SWT yang maha pengasih dan penyanyang membalas segala kebaikan dari semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Skripsi ini. AminYa Rabbalalamin.
Bandung, 05 Juni2014
Daniel NIM. 10512905
(9)
1 1.1. Latar Belakang
Teknologi yang merupakan upaya atas landasan akal budi manusia, telah mengubah manusia menuju perkembangan dunia teknologi. Kondisi dinamis ini memunculkan terobosan-terobosan sistem informasi sebagai jawaban atas sistem lama. Sistem lama yang dilakukan secara konvensional mulai ditinggalkan dan beralih ke sistem komputerisasi, yang dirasa lebih cepat dan akurat dalam penyampaian informasi serta kecepatan pengolahan data dalam sistem. Penyampaian informasi memiliki peran yang sangat penting bagi setiap perusahaan, terutama pada perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat rutinitas yang tinggi dan memiliki data yang harus diolah.
Untuk meningkatkan pelayanan dan dalam menghadapi persaingan di dunia bisnis maka diperlukan suatu sistem informasi untuk pengolahan data, dimana informasi merupakan aset penting dalam menghadapi persaingan dunia bisnis saat ini. CV ALBET yang beralamat di Jl. Palembang - Betung KM 66 Betung RT/RW. 031/008, No. 26, Kec. Betung Kab. Banyuasin – Sumatera Selatan 40758, merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan bahan bangunan di Betung yang membutuhkan sistem informasi memadai dalam mengelola dan menjalankan segala aktivitas perusahaan agar dapat memaksimalkan dalam peningkatan kinerja perusahaan. Pada saat ini perusahaan menjalankan proses bisnisnya pada setiap bagian dilakukan secara manual atau
(10)
2
belum terkomputerisasi contohnya dalam transaksi pembelian dan penjualan yang belum efektif dan efesien. Seperti dalam pembuatan nota penjualan masih dilakukan dengan cara dicatat dan disimpan dengan dalam bentuk berkas. Selain itu juga ada masalah yang lainnya yaitu sering hilangnya faktur pembelian dan data penjualan yang merupakan bukti dari transaksi-transaksi yang dilakukan karena penyimpanan dokumen yang masih disimpan menggunakan arsip, oleh karena itu dalam pencarian dokumen yang dibutuhkan akan memakan waktu yang cukup lama. Padahal jika setiap proses bisnisnya dibantu dengan sistem komputerisasi tentunya akan memberikan banyak kemudahan bagi perusahaan tersebut.
Dari hasil observasi yang dilakukan di perusahaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa CV ALBET membutuhkan sebuah sistem informasi pengelolaan data transaksi baik pembelian maupun penjualan barang serta pembuatan laporan agar dapat meminimalisir kesalahan dalam melakukan kegiatan tersebut. Untuk itu perlu dibangun sebuah sistem informasi dan sebuah
database yang dapat menampung data dalam jumlah banyak sehingga apabila
dilakukan pengaksesan terhadap suatu data akan lebih mudah untuk mendapatkannya dan juga memudahkan untuk melakukan perhitungan penjualan dalam jumlah banyak sehingga informasi yang diperoleh lebih efektif dan efesien.
Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mempermudah dalam pencatatan, penyimpanan dan pencarian data barang serta pembuatan laporan di CV ALBET. Oleh karena itu penulis mengambil judul
(11)
: “Perancangan Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Bahan Bangunan Berbasis Client Server Pada CV ALBET Betung“.
1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat mengidentifikasikan dan menyimpulkan permasalahan-permasalahan yang ada sebagai berikut :
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah diantaranya:
1. Penerapan teknologi sistem informasi masih dilakukan secara manual seperti masih melakukan pencatatan secara manual pada dokumen tertentu untuk transaksi pembelian dan penjualan sehingga membutuhkan ketelitian dan waktu relatif lama dalam proses transaksi pembelian dan penjualan. 2. Sulitnya untuk memperoleh data persediaan bahan bangunan, data
pembelian dan data penjualan yang dibutuhkan dalam waktu yang relatif singkat.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka dapat dikemukakan permasalahan pada CV ALBET adalah bagaimana membangun sistem informasi persediaan dan penjualan bahan bangunan pada CV ALBET di antaranya :
(12)
4
1. Bagaimana cara merancang sistem yang terkomputerisasi sehingga berfungsi secara efektif dan efisien serta dapat mendukung proses transaksi pembelian dan penjualan bahan bangunan agar dapat membantu dalam proses pembuatan laporan ?
2. Bagaimana cara merancang sistem informasi yang terkomputerisasi sehingga membantu dalam proses pengolahan persediaan bahan bangunan, data pembelian dan data penjualan ?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, penulis mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut :
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi penjualan bahan bangunan pada CV ALBET agar menggunakan sistem komputerisasi dalam melakukan transaksi, pengecekan persediaan barang serta pembuatan laporan.
1.3.1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk meracang sistem informasi pembelian dan penjualan bahan bangunan di CV ALBET sehingga berfungsi secara efektif dan efisien serta dapat mendukung proses pengolahan pembelian dan penjualan bahan bangunan agar dapat membantu dalam proses pembuatan laporan.
(13)
2. Untuk merancang sistem informasi pembelian dan penjualan bahan bangunan di CV ALBET untuk membantu dalam memperoleh data persediaan barang, data pembelian dan data penjualan yang dibutuhkan.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian dari penelitian yang dapat diperoleh pada CV ALBET diantaranya adalah:
1.4.1. Kegunaan Akademis
Kegunaan atau manfaat akademis yang didapat diantaranya : a. Bagi Peneliti
Untuk menambah dan memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisis dan melatih daya pikir dalam mengambil kesimpulan atas permasalah yang ada didalam lapangan, khususnya dalam perancangan dan pembuatan sistem informasi pejualan bahan bangunan sebagai upaya mengaplikasikan ilmu yang diperoleh pada ssat kuliah yaitu JAVA (J2EE) dan MySQL.
b. Bagi Peneliti Lainnya
Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain jika ingin melanjutkan atau mengembangkan tema yang sama yaitu mengenai sistem informasi penjualan bahan bangunan berbasis client server.
1.4.2. Kegunaan Praktis
(14)
6
a. Bagi Perusahaan
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang sistem informasi pejualan bahan bangunan sebagai solusi dalam mengelola dan membuat laporan transaksi dengan lebih cepat , tepat, dan akurat serta memberi kemudahan dalam pengelolaan data-data barang perusahaan. b. Bagi Masyarakat
Diharapkan berguna bagi masyarakat sebagai referensi perancangan system informasi yang efektif dalam menjalankan sebuah usaha.
1.5. Batasan Masalah
Adapun pembatasan masalah dari pembuatan aplikasi yang penulis buat adalah sebagai berikut:
a. Transaksi pembelian, penjualan dan pembuatan laporan dalam perancangan sistem informasi ini hanya membahas pembayaran secara tunai.
b. Transaksi retur hanya dibahas mengenai retur pembelian dan bukan retur penjualan.
c. Pengembangan sistem informasi penjualan bahan bangunan berbasis client
(15)
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun lokasi penelitian di CV ALBET yang beralamatkan Jl. Palembang – Betung KM 66 Rimba Asam RT/RW. 031/008, No. 26, Kec. Betung Kab. Banyuasin – Sumatera Selatan 40758 .
Untuk mempermudah kegiatan penelitian hingga pembuatan laporan skripsi penulis membuat jadwal waktu penelitian yaitu sebagai berikut:
Tabel 1. 1 Waktu Penelitian N
o Kegiatan
2014
Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
Identifikasi Kebutuhan
Pemakai 2 Membuat
Prototype
3 Menguji
Prototype
4 Memperbaik
i Prototype
5
Mengemban gkan Versi
Produksi
1.7.1 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan dimaksudkan agar proses pembuatan dokumentasi laporan dapat dibuat secara terstruktur dan sistematis tidak menyimpang dari batasan-batasan masalah yang ada. Adapun sistematika penulisan skripsi mengenai Perancangan Sistem Informasi Penjualan Bahan Bangunan Pada CV ALBET terdiri dari:
(16)
8
Bab ini membahas ruang lingkup permasalahan secara umum dan singkat yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, objek dan metode penelitian, kegunaan penelitian, lokasi dan waktu penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini diuraikan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan perancangan sistem informasi pembelian dan penjualan. Teori-teori tersebut diperoleh dari buku-buku dan referensi lain.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Bab ini dijelaskan secara lebih rinci dan terurut mengenai objek penelitian, metode penelitian, metodologi penelitian dan struktur pengembangan sistem.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan sistem informasi penjualan yang diusulkan, perancangan model sistem yang diusulkan, perancangan struktur menu, perancangan interface dan laporan, tampilan dan kode program aplikasi yang dibuat, komponen sistem yang dikonversi, jaringan komputer, serta menjelaskan kelebihan dan kelemahan sistem yang diusulkan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
(17)
Bab ini menguraikan kesimpulan yang diperoleh setelah merangcang sebuah sistem informasi, beserta saran yang diusulkan.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
(18)
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Untuk mengetahui pengertian perancangan sistem informasi pembelian dan penjualan bahan bangunan, penulis akan menjelaskan pengertian dari masing-masing kata agar lebih mudah dalam memahami.
2.1.1. Perancangan
Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:79) perancangan adalah kegiatan membuat suatu model tertentu dan definisi ”perancangan sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem”. Sedangkan definisi lain dari menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:38) perancangan adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk
men-design sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik”.
Berdasarkan pengertian perancangan di atas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah kegiatan dengan membuat sebuah pola sistem baru yang bertujuan untuk mengembangkan sistem sebelumnya dan dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan yang ada.
(19)
2.1.2. Sistem
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:3) terdapat dua kelompok pendekatan yang digunakan dalam mendefinisikan sistem, yaitu :
1. Lebih menekankan pada prosedur yang digunakan dalam sistem, diantaranya Jery FitzGerald, Ardra F. FitzGerald, Warren D. Stallings mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. 2. Lebih menekankan pada elemen atau komponen penyusun sistem,
diantaranya :
a. McLeod berpendapat sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. b. Robert G. Murdick mendefinisikan sistem sebagai seperangkat
elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Berdasarkan pengertian sistem di atas dapat disimpulkan bahwa sistem menekankan pada dua hal yaitu prosedur yang digunakan dalam sistem dan pada elemen atau komponen penyusun sistem. Sistem adalalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur atau kumpulan elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
(20)
12
2.1.3. Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:8) dalam menganalisis dan merencanakan suatu sistem harus mengerti terlebih dahulu komponen-komponen yang ada dalam sistem tersebut. Darimana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan.
a. Gordon. B. Davis mendefinisikan infromasi sebagai data yang dioleh menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang. Informasi mempunyai ciri benar atau salah, baru, tambahan, dan korektif.
b. Raymond McLeod mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat pengolah informasi dapat melipti elemen komputer, elemen non komputer atau kombinasinya.
Berdasarkan pengertian informasi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang.
2.1.4. Sistem Informasi
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:13) sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut.
a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
(21)
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/ atau untuk mengendalikan organisasi.
c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Berdasarkan pengertian sistem informasi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem atau sekumpulan prosedur pada suatu organisasi yang dijalankan bertujuan memberikan informasi kepada pihak dalam organisasi sebagai masukan untuk mengambil keputusan dan / atau untuk mengendalikan organisasi.
2.1.5. Pembelian
Pengertian pembelian menurut Mulyadi (2008 : 316) adalah serangkaian tindakan untuk mendapatkan barang dan jasa melalui penukaran, dengan maksud untuk digunakan sendiri atau dijual kembali.
2.1.6. Penjualan
Definisi penjualan menurut Soemarso (2009:164) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar, menyatakan: penjualan adalah penjualan barang dagang oleh perusahaan, penjualan dapat dilakukan secara kredit dan tunai. Definisi lain mengenai penjualan menurut Kotler (2006:457) penjualan
(22)
14
merupakan sebuah proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjualan dipenuhi, melalui antar pertukaran informasi dan kepentingan.
2.1.7. Bahan Bangunan
Menurut Aan Sugiarto (2005:1) bahan bangunan terdiri dari tiga bagian yaitu Bagian A : bahan bangunan non logam, Bagian B : bahan bangunan logam, besi dan baja dan bagian, Bagian C : spesifikasi bahan bangunan bukan besi dan baja. Dari penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan, bahan bangunan adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan konstruksi, terbuat dari bahan alami, seperti tanah liat, pasir, kayu dan batu, bahkan ranting dan daun serta produk buatan dan kurang sintetik.
2.2. Persediaan
Menurut Sofjan Assauri (1993:169)persediaan dapat didefinisikan sebagai berikut: “Persediaan adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal”.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa persediaan adalah modal atau kepemilikan barang-barang oleh suatu perusahaan dalam menjalankan bisnis pada waktu tertentu .
2.3. Retur Pembelian
Menurut W.J.S. Poerwadarminta (2003:975) dalam bukunya yang berjudul Kamus Umum Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa retur adalah kembali atau
(23)
mengembalikan. Sedangkan pengertian pembelian menurut Mulyadi (2008 : 316) pembelian adalah serangkaian tindakan untuk mendapatkan barang dan jasa melalui penukaran, dengan maksud untuk digunakan sendiri atau dijual kembali.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa retur pembelian adalah pengembalian barang oleh pemesan kepada pemasok dengan beberapa alasan seperti barang yang diterima rusak atau tidak sesuai dengan yang telah dipesan.
2.4. CV (Commanditaire Vennootschap)
Menurut Buchari Alma (2006:62) yang dimaksud dengan persekutuan komanditer adalah bentuk persekutuan yang didirikan oleh seseorang atau lebih sekutu yang merupakan pemberi modal dan bertanggung jawab terbatas sebesar modal penyertaannya.
Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan persekutuan komanditer atau yang disebut dengan CV adalah suatu bentuk kerja sama yang terdiri dari satu atau beberapa orang (sekutu) yang mempercayakan uang atau barang kepada seseorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin
2.5. Client Server
Menurut Arief Ramadhan (2005:3) dalam buku SQL Server 2000 dan Visual Basic 6.0, menyebutkan bahwa: Client dan server pada dasarnya tidaklah berarti dua buah komputer yang berbeda. client dan server adalah dua buah
(24)
16
aplikasi yang berjalan dan saling berinteraksi satu sama lain sehingga aplikasi
client dan server bisa saja berada bersama dalam satu buah komputer secara sekaligus.
2.6. Basis Data (Database)
Menurut Al-Barha bin Jadmudin (2005: 130) dalam bukunya Sistem Informasi menjelaskan bahwa:basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi masalah pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas.
2.7. Perangkat Lunak Pendukung
Untuk membuat sistem informasi yang terkomputerisasi tentu memerlukan perangkat lunak, yang berfungsi sebagai pendukung pembuatan sistem informasi tersebut. Dibawah ini akan dijelaskan perangkat lunak pendukung yang digunakan penulis.
2.7.2. Java
Java dikembangkan oleh Sun Microsyste. Java berdiri di atas sebuah mesin interpreter yang diberi nama Java Virtual Machine (JVM). JVM inilah yang membaca bytecode dalam file class dari suatu program sebagai representasi langsung program yang berisi bahasa mesin. Oleh karena itu bahasa Java disebut
(25)
sebagai bahasa pemrograman yang portable karena dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi, asalkan pada sistem operasi tersebut terdapat JVM.
Menurut Bella Hardiyana dan Julian Chandra (2013 : 11) java adalah bahasa pemograman yang bisa digunakan untuk membuat aplikasi desktop,
website, mobile dan sebagainya.
Sumber : Abdul Kadir, 2003 : 232
Gambar 2. 1 Penerjemahan dan Pengeksekusian Program Java
2.7.3. Netbeans
Menurut Miftakhul Huda (2010:23) menjelaskan bahwa: “NetBeans merupakan sebuah alat bantu yang terdiri atas Editor, Compiler, Debuger, dan
Design yang terintegrasi dalam satu aplikasi”.
NetBeans memiliki Integrated Development Environment (IDE) yang berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas swing. Swing
(26)
18
dapat berjalan pada berbagai macam platform seperti windows, linux, Mac OS X dan Solaris.
Tidak hanya itu NetBeans juga dapat juga mendukung bahasa pemrograman lainnya dan program ini pun bebas untuk digunakan dan untuk membuat professional desktop, enterprise, web, dan mobile applications dengan Java language, C/C++, dan bahkan dynamic languages seperti PHP,
JavaScript, Groovy, dan Ruby.
2.7.4. PhpMyAdmin
Setiap RDMBS (Relation Database Management System) seperti Oracle,
SQL Server, MySQL dan lain-lain, pasti memiliki tool yang dapat digunakan
untuk mempermudah pengoperasian database.
Oracle memiliki TOAD. SQL Server memiliki Enterprise Manager dan
SQL Query Analyzer. Sedangkan MySQL memiliki tool yang disebut Php MyAdmin.
Menurut Sugiri Haris Saputro (2008 :4) dalam bukunya Pengelolaan
Database MySQL dengan PhpMyAdmin menjelaskan bahwa: “PhpMyAdmin
merupakan aplikasi berbasis web yang dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Melalui PhpMyAdmin, user dapat menggunakan perintah
query tanpa harus mengetikan seperti pada MS DOS. Perintah tersebut misalnya
administrasi user dari privileges, export dan import database, manajemen
(27)
sangat membantu karena user friendly, sehingga mudah untuk digunakan walalupun pengguna baru (newbie)”.
Hampir semua virtual server mendukung database MySQL. Dengan menggunkan fasilitas yang ada pada phpMyAdmin. Programmer bisa melakukan manipulasi dengan mudah tanpa harus direpotkan dengan menghafalkan perintahperintah MySQL jika menggunakan database MySQL berbasis DOS.Selain memakai MySQL untuk menjalankannya, PhpMyAdmin memerlukan web server yang sering digunakan berpasangan dengan Php yaitu Apache web server. Apache merupakan web server yang paling banyak digunakan di internet. Hal itu disebabkan karena beberapa faktor seperti kecepatan, performasi dan tanpa biaya (gratis).
2.7.5. MySQL (My Structure Query Language)
MySQL merupakan database yang bersifat client server, dimana data diletakan di server yang bisa diakses melalui komputer client. Berbeda dengan
database desktop, dimana segala pemrosesan data harus dilakukan pada komputer
yang bersangkutan.
Menurut Sugiri Haris Saputro (2008:1) dalam bukunya Pengelolaan
Database MySQL dengan PhpMyAdmin menjelaskan bahwa: “MySQL
merupakan database yang dikembangkan dari bahasa SQL (Structure Query Language). SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk interaksi antara script program dengan database server dalam hal pengolahan data. Dengan SQL, maka dapat dibuat table yang akan diisi data, memanipulasi data
(28)
20
seperti menambah, menghapus dan meng-update data, serta membuat suatu perhitungan berdasarkan data yang ditemukan”.
MySQL didesain agar dapat berjalan dan malakukan akses secara berkesinambungan. MySQL dibuat untuk berjalan dengan cepat, sehingga harus membuang beberapa kemampuan, misalnya partition table seperti saat menggunakan database oracle.
2.7.6. iReport
iReport adalah merupakan perangkat lunak bantu untuk perancangan
laporan secara visual yang nantinya dapat di kompilasi dengan menggunakan JasperReport sehingga menjadi file *.jasper atau *.jrxml yang dapat langsung dipanggil oleh program Java. JasperReport itu sendiri merupakan library di lingkungan Java untuk pemroses laporan. Dengan library ini, kita dapat menampilkan laporan dalam bentuk print preview, melakukan export ke beberapa
format dokumen lain (antara lain PDF, HTML, text, Excel), menampilkan gambar, grafik maupun tabel. Berikut beberapa library lain yang digunakan juga dalam JasperReport : beanutils.jar, collections.jar, commons-digester.jar, commons-logging.jar, itext-1.02b.jar, jfreechart-0.9.21.jar.
2.7.7. XAMPP
XAMPP perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa
(29)
pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General PublicLicense dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resminya.
(30)
22 BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian yang dilakukan penulis disini akan diuraikan sejarah
singkat perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi tugas di CV
ALBET.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
CV ALBET Betung yang beralamatkan di Jl. Palembang - Betung KM 66 Betung RT/RW. 031/008, No. 26, Kec. Betung Kab. Banyuasin – Sumatera Selatan 40758, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan bahan bangunan di Betung. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2004. Dari awal berdirinya perusahaan ini memiliki 4 karyawan, tetapi sekarang telah memiliki 9 orang karyawan. Setiap karyawan mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
(31)
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan dari CV ALBET adalah menjadi toko bahan bangunan yang senantiasa mampu bersaing dalam menyediakan bahan bangunan yang berkualitas.
Misi dari CV ALBET yaitu:
1. Mengutamakan kepentingan bersama bagi semua pihak yang terkait; 2. Memberikan pelayanan terbaik terhadap consumen / serviceexcellent; 3. Selalu meningkatkan kualitas manajemen dan inovasi produk secara terus
menerus dan berkesinambungan;
4. Menghadirkan barang – barang berkualitas untuk konsumen; 5. Mengoptimalkan sumber daya manusia;
6. Menjadi mitra sejati yang akan memberikan nilai tinggi kepada supllier, konsumen dan karyawan.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam sebuah organisasi agar semua kegiatan berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan, perlu adanya suatu struktur organisasi dan pembagian kerja (job description) yang jelas. Struktur organisasi yang baik harus menggambarkan dengan jelas wewenang dan tanggung jawab serta fungsi-fungsi dari setiap bagian yang ada dalam perusahaan, yang mana dalam hal ini merupakan salah satu syarat terciptanya suatu pengendalian internal yang memadai. Adapun struktur organisasi pada CV ALBET Betung adalah sebagai berikut:
(32)
24
Bag. Administrasi Bag. Logistik Kasir
Pimpinan
Sopir
Gambar 3. 2 Struktur Organisasi CV ALBET Betung
3.1.4. Deskripsi Tugas
Untuk melengkapi struktur organisasi suatu perusahaan, diperlukan uraian tugas yang akan menjelaskan tentang wewenang dan tanggung jawab dari masingmasing fungsi dalam perusahaan. Uraian tugas pada CV ALBET Betung adalah sebagai berikut:
A. Pemilik / Pimpinan
1. Berwenang dalam memimpin kegiatan perusahaan 2. Bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan 3. Mengontrol dan mengkoordinir perusahaan
4. Menetapkan peraturan dalam perusahaan
5. Mengawasi kinerja karyawan dan memberikan arahan kepada setiap pegawai
6. Menindak dengan tegas segala bentuk kesalahan dan kecurangan dari setiap bagian kepegawaian
7. Menerima dan mengecek laporan-laporan kegiatan usaha 8. Mengontrol keluar – masuk uang di perusahaan
(33)
B. Bagian Administrasi 1. Mengelola data master C. Kasir
1. Melayani danmelakukan transaksi dengan customer
2. Mengelola transaksi penjualan
3. Membantu atasan dalam membuat laporan keuangan 4. Membuat laporan penjualan
D. Bagian Logistik
1. Memberikan pelayanan dan melakukan transaksi kepada pemasok /
supplier
2. Mengelola transaksi pembelian E. Pengantar Barang/Sopir
1. Bertanggung jawab dalam pengiriman bahan bangunan kepada customer
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan yaitu metode tindakan. Metode tindakan yang dilakukan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan mutu atau pemecahan suatu masalah yang sedang terjadi dikehidupan nyata. Sehingga dari penilitan yang dilakukan dapat mendapatkan sebuah tindakan lanjutan yang bersifat menyempurnakan kondisi yang terjadi saat ini sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik dan benar.
(34)
26
3.2.1. Desain Penelitian
Menurut M. Nazir (2005:84) dalam bukunya Motode Penelitian mengatakan bahwa: “desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.
Dari uraian diatas maka dapat dikatakan bahwa, desain penelitian merupakan seluruh proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian yang di mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.
Dalam penelitian ini, penulis menetapkan desain penelitian yang lebih luas, yang mencangkup proses-proses berikut ini :
a) Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian b) Pemilihan kerangka konsepsual
c) Memformulasikan masalah penelitian dan membuat hipotesis d) Membangun penyelidikan atau percobaan
e) Memilih serta member definisi terhadap pengukuran variabel-variabel f) Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan
g) Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data
h) Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data i) Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistik
j) Pelaporan hasil penelitian
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Dalam pengambilan data, penulis menggunakan beberapa teknik. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
(35)
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Menurut M.Nazir (2002:20) dalam bukunya yang berjudul Metodologi
Penelitian menjelaskan bahwa: jenis data primer adalah peneliti harus
menggunakan teknik dan alat untuk mengumpulkan data seperti observasi langsung (partisipant atau nonparticipant), menggunakan informan, menggunakan questionair, schedule atau interview guide dan sebagainya.
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah : Observasi, yaitu mengumpulkan data dengan cara mengamati langsung dan melihat setting lingkungan yang ada di mana terjadinya kegiatan sehingga pemahaman situasi akan lebih komprehensif.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder menurut Sugiyono (2010 : 37) adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Alasan penulis menggunakan data sekunder karena penulis juga mengumpulkan informasi dari data yang telah diolah oleh pihak lain, yaitu informasi mengenai data -data terkait mengenai pembelian dan penjualan bahan bangunan.
Adapun data yang berasal dari sumber data sekunder diperoleh dengan teknik dokumentasi dengan melakukan pengumpulan data melalui dokumen-dokumen hasil dokumen-dokumentasi kegiatan pembelian dan penjualan tunai berupa faktur pembelian tunai, nota penjualan tunai dan surat jalan pada CV ALBET Betung.
(36)
28
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem digunakan untuk memenuhi kebutuhan sistem karena sebelum memulai pembuatan coding
hendaknya merancang terlebih dahulu metode pemodelan seperti apa yang harus digunakan dengan memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan efektifitas dalam perancangan sebuah sistem.
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis untuk merancang sistem informasi pembelian dan penjualan bahan bangunan berbasis java pada CV ALBET Betung ini adalah adalah metode pendekatan sistem yang berorientasi objek (Object-Oriented). Pendekatan berorientasi objek merupakan suatu teknik atau pendekatan dalam melihat permasalahan dari suatu sistem (sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek ini akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan dalam pengembangan untuk membangun sistem informasi pembelian dan penjualan bahan bangunan berbasis java pada CV ALBET Betung ini yaitu metode prototype. Metode prototype yaitu salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan karena dengan metode prototype ini pengembang dan user dapat saling berinteraksi selama
(37)
proses pembuatan sistem sehingga apabila terjadi kesalahan dapat langsung dievaluasi.
Prototype dapat digunakan untuk menyambungkan ketidak sepahaman
user mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan
user kepada pengembang perangkat lunak.
Metode prototype dimulai dari mengumpulkan kebutuhan user terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlah program prototype agar user
lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototype
biasanya merupakan program yang belum jadi. Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak yang sudah jadi. Program prototype ini dievaluasi oleh user sampai dispesifikasi yang sesuai dengan keinginan user. Dengan demikian penulis dapat mempelajari kebutuhan
user dan menterjemahkan kebutuhan user ke dalam medi bahasa pemrograman.
Sumber : Abdul Kadir, 2003:416
(38)
30
Berikut ini adalah tahapan – tahapan yang harus dilaksanakan apabila menggunakan metode Prototype :
a) Pengumpulan Kebutuhan
Dalam tahapan ini user dan pengembang bersama-sama mendefinisikan
format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan gambaran umum sistem yang akan dibuat.
b) Membangun Prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input
dan format output).
c) Evaluasi Protoptyping
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.
d) Mengkodekan Sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
e) Menguji Sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box,
(39)
f) Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan
g) Menggunakan Sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.
Keunggulan prototype adalah:
1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan user
2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan user 3. User berperan aktif dalam pengembangan sistem
4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
5. Penerapan menjadi lebih mudah karena user mengetahui apa yang diharapkannya.
Kelemahan prototype adalah :
1. User kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama. 2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga
menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototype lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem (blueprint system).
(40)
32
3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan oleh penulis adalah UML (Unified Modeling Language). Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Heriawati dalam bukunya Menggunakan UML, UML (Unified Modeling
Language) merupakan pemodelan standar (2011 : 6).
UML muncul karena adanya kebutuhan permodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.
Karena UML ini merupakan bahasa visual untuk pemodelan bahasa berorientasi objek, maka semua elemen dan diagram berbasiskan pada paradigma object oriented. Adapun metode desain yang ada pada langkah perancangan ini akan digambarkan sebagai berikut:
A. Use Case Diagram
Use case diagram merupakan permodelan untuk melakukan (behavior)
terhadap sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan
(41)
fungsi-fungsi itu. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.
1. Actor, Dalam use case diagram actor merepresentasikan seseorang atau
sesuatu(seperti perangkat sistem lain ) yang berinteraksi dengan sistem. Sebuah actor mungkin hanya memberikan inputan informasi pada sistem, hanya menerima informasi dari sistem, atah dapat melakukan keduanya. actor
digambarkan dengan stick man.
2. Use Case, adalah gambaran dari fungsionalitas suatu sistem dimana
penggambaran tersebut diambil dari sudut pandang pengguna sistem (user), sehingga pembuatan use case lebih dititik beratkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian.
3. Relasi, menggambarkan aliran data atau informasi. Relasi juga digunakan untuk menggambarkan bagaimana actor terlibat dalam use case. Relasi digambarkan sebagai bentuk garis antara dua simbol dalam use case diagram. Relasi-relasi yang sering terjadi pada use case diagram bisa antara actor dengan use case atau antara use case.
4. Ekstensi (Extension), usecase ekstensi tidak selalu dibutuhkan oleh use case
dasar dan yang memutuskan kapan dipanggilnya usecase ekstensi adalah use case ekstensi itu sendiri.
(42)
34
5. Inklusi (Inclusion), use case inklusi terpanggil (included use case) selalu dibutuhkan oleh use case dasar dan yang memutuskan kapan dipanggilnya
usecase ekstensi adalah usecase dasar.
B. Skenario Use Case
Mendeskripsikan aktor-aktor yang melakukan prosedur dalam sistem, serta menjelaskan respon yang ditanggapi oleh sistem tersebut terhadap prosedur yang dilakukan oleh aktor.
C. Activity Diagram
Diagram aktivitas lebih memfokuskan diri pada ekseskusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit. Diagaram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
D. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan kelakukan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek atau message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sequence maka harus
(43)
diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.
E. Class Diagram
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem informasi. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.
1. Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. 2. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
F. Component Diagram
Component Diagram atau diagram komponen adalah diagram yang
menunjukan model secara fisik komponen perangkat lunak dalam sistem dan hubungan antar mereka.
G. Deployment Diagram
Deployment Diagram merupakan suatu tampilan atau pandangan kinerja
dari sebuah sistem yang baru dengan perancangan data yang diambil dari beberapa objek.
3.2.4. Pengujian Software
Metode pengujian perangkat lunak adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk mementukan data uji yang dapat
(44)
36
menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Perangkat lunak dapat diuji dengan dua cara yaitu:
A. White Box Testing
Menurut Roger S. Pressman (2002 : 551) dalam bukunya dalam bukunya Rekayasa Perangkat Lunak, pengujian white box (glass box) adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Dalam pengujian White White Box (glass box) memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak apakah berlebihan atau tidak.
B. Black Box Testing
Menurut Roger S. Pressman (2002 : 525) black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Selain itu, pengujian Black Box juga merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.
Untuk pengujian perangkat lunak (software) pada penelitian ini yang akan digunakan adalah menggunakan pengujian black box. Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Pengujian black box memungkinkan perangkat lunak
(45)
mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black box bukan merupakan alternatif dari tehnik white box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan daripada metode white box.
Pengujian black box sebaiknya dilakukan sebagai berikut :
1. Difokuskan pada persyaratan fungsional dari perangkat lunak (software). 2. Dilakukan tidak pada tahap awal pengujian
3. Mengungkap kesalahan-kesalahan pada: a. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang b. Antar muka
c. Akses ke basis data external d. Kinerja
e. Inisialisasi dan terminasi program.
3.3. Analisis Sistem yang Berjalan
Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan merupakan salah satu langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan analisis sistem kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem yang kita buat.
Analisis sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dapat dijadikan identifikasi masalah dari perancangan sistem yang sedang
(46)
38
berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada pada suatu organisasi.
Selama penulis melakukan analisis pada bagian gudang dan penjualan bahan bangunan pada CV ALBET Betung telah ditemukan permasalahan pada pengolahan data pada sistem yang berjalan, diantaranya belum berjalan dengan baiknya proses operasional perusahaan berupa pembelian dan penjualan serta belum adanya pencatatan stok barang bahan bangunan yang dimana tidak ada keterangan terperinci mengenai stock barang sehingga terjadi keterlambatan dalam persediaan bahan bangunan yang menyebabkan CV ALBET Betung kehabisan stok bahan bangunan. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya data persediaan stok bahan bangunan yang hampir habis atau sudah habis.
Dikarenakan seluruh kegiatan transaksi seperti pembelian dan penjualan bahan bangunan masih dicatat secara manual sehingga proses transaksi sering terjadi kekeliruan dan prosesnya cukup lama karena masih menggandalkan kalkulator sebagai alat hitung.
3.3.1. Analisis Dokumen
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelian dan penjualan bahan bangunan pada CV ALBET Betung menerima dan mengeluarkan beberapa dokumen berupa transaksi pembelian dan penjualan sebagai bukti dari pelaksanaan kegiatan pembelian dan penjualan bahan bangunan yang telah dilakukan seperti yang telah dilampirkan pada skripsi. Dokumen yang dimaksud adalah:
(47)
A. Faktur Pembelian
Nama Dokumen : Faktur Pembelian Sumber : Kasir
Rangkap : 1 (Satu)
Keterangan : Digunakan sebagai catatan dan bukti pembelian bahan bangunan
Elemen Data : Tanggal Faktur, Nama Pemasok, Alamat Pemasok, No Faktur, Nama Pemesan, Alamat Pemesan, Nama_Barang, Jumlah Barang, Harga Barang, Total Pembayaran
B. Nota Penjualan
Nama Dokumen : Nota Penjualan Sumber : Kasir
Rangkap : 2 (Dua)
Keterangan : Digunakan sebagai catatan dan bukti transaksi penjualan bahan bangunan yang terjual
Elemen Data : Tanggal Nota, No Nota, Nama Konsumen, Alamat Konsumen, Nama dan Alamat Penjual, Nama Barang, Harga, Satuan, Jumlah, Jumlah Total, Tanda Tangan Konsumen dan Penjual
(48)
40
C. Surat Jalan
Nama Dokumen : Surat Jalan Sumber : Kasir Rangkap : 2 (Dua)
Keterangan : Digunakan sebagai catatan dan bukti transaksi pengeluaran bahan bangunan yang terjual
Elemen Data : Tanggal Surat Jalan, No Surat Jalan, No Kendaraan / No. Pol., Nama Konsumen, Alamat Konsumen, Nama dan Alamat Penjual, Nama Barang, Satuan, Jumlah, Tanda Tangan Konsumen dan Penjual
3.3.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Analisis prosedur merupakan penganalisaan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh CV ALBET Betung diantaranya dalam proses pembelian dan penjualan bahan bangunan. Analisis terhadap prosedur yang sedang berjalan hendaknya perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukannya perancangan terhadap sistem yang akan diusulkan. Harus diketahui pula hal-hal yang menjadi tujuan user sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas dan dapat dilakukannya pengembangan sistem.
(49)
3.3.2.1. Use Case Diagram yang Sedang Berjalan
Use case diagram merupakan pemodelan untuk melakukan (behavior)
sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.
Use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam
sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi -fungsi itu. Dibawah ini merupakan model Use Case Sistem Informasi Pembelian Dan Penjualan Bahan Bangunan Pada CV ALBET Betung yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:
Pemilik
Pembayaran Barang
Pemasok
Bag. Logistik
Konsumen
Penjualan Barang
Pembayaran Barang Kasir
<<include>>
Pembelian Barang
<<include>>
Penyerahan Barang <<include>>
Penerimaan Barang
(50)
42
3.3.2.2. Skenario Use Case Diagram yang Sedang Berjalan
Skenario Use Case mendeskripsikan aktor-aktor yang melakukan prosedur dalam sistem, serta menjelaskan respon yang ditanggapi terhadap prosedur yang dilakukan oleh aktor. Adapun tahapan-tahapan skenario use case pada CV ALBET Betung yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:
A. Nama Use Case : Pembelian Bahan Bangunan
Aktor : Pemilik, Bagian Logistik, Supplier
Tujuan : Melakukan pembelian bahan bangunan yang stok telah kurang kepada supplier
Tabel 3. 1 Skenario Use Case Pembelian yang Sedang Berjalan
Pemilik Supplier / Pemasok Bagian Logistik
Melakukan pemesanan bahan bangunan yang telah berkurang stoknya
Mencatat data pesanan bahan bangunan dan memproses permintaan pembelian
Menyerahkan bahan bangunan yang telah dipesan dan faktur pembelian
(51)
Pemilik Supplier / Pemasok Bagian Logistik barang
Membayar total tagihan
B. Nama Use Case : Melakukan Penjualan Bahan Bangunan Aktor : Konsumen, Bagian Logistik, Kasir
Tujuan : Melakukan penjualan bahan bangunan kepada konsumen.
Tabel 3. 2 Skenario Use Case Penjualan yang Sedang Berjalan
Konsumen Kasir Bag. Logistik
Melakukan permintaan pembelian bahan bangunan
Mencatat data bahan bangunan
Menghitung total
pembayaran bahan bangunan dan menyerahkan faktur penjualan
Membayar total tagihan
Menyimpan data penjualan ke pengarsipan
(52)
44
Konsumen Kasir Bag. Logistik
Menyerahkan barang yang telah dipesan Menerima barang
3.3.2.3. Activity Diagram yang Sedang Berjalan
Dibawah ini merupakan activity diagram sistem informasi pembelian dan penjualan bahan bangunan pada CV ALBET Betung yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:
A. Activity Diagram Transaksi Pembelian Bahan Bangunan yang Sedang
Berjalan
Pemilik melakukan pemesanan bahan bangunan untuk stok barang yang telah kurang kepada pemasok. Pemasok mencatat data pesanan bahan bangunan bangunan dan memproses permintaan pembelian serta menyerahkan faktur pembelian. Pemilik melakukan pembayaran total tagihan pembelian, kemudian pemasok menyerahkan bahan bangunan yang telah dipesan. Bagian logistik menerima bahan bangunan.
(53)
Melakukan Pemesanan
Bahan Bangunan
Melakukan Pemesanan
Bahan Bangunan
Mencatat Data
Pesanan Bahan
Bangunan
Mencatat Data
Pesanan Bahan
Bangunan
Memproses Permintaan
Pembelian dan
Menyerahkan Faktur
Pembelian
Memproses Permintaan
Pembelian dan
Menyerahkan Faktur
Pembelian
Membayar Total
Tagihan Faktur
Membayar Total
Tagihan Faktur
Menyerahkan Bahan
Bangunan yang telah
Dipesan
Menyerahkan Bahan
Bangunan yang telah
Dipesan
Menerima Bahan
Bangunan
Menerima Bahan
Bangunan
Pemilik
Pemasok
Bagian Logistik
(54)
46
B. Activity Diagram Transaksi Penjualan Bahan Bangunan yang Berjalan
Konsumen melakukan permintaan bahan bangunan dan kasir melakukan pecatatan data bahan bangunan yang dibutuhkan selanjutnya kasir melakukan perhitungan total penjualan bahan bangunan. Setelah itu konsumen melakukan pembayaran atas total tagihan pembelian bahan bangunan, kemudian kasir menyimpan data penjualan ke pengarsipan. Bagian logistik menyerahkan bahan bangunan dan konsumen menerima bahan bangunan.
Melakukan Permintaan Bahan Bangunan Melakukan Permintaan Bahan Bangunan Mencatat Data Bahan Bangunan Mencatat Data Bahan Bangunan Menghitung Total Pembayaran Bahan Bangunan Menghitung Total Pembayaran Bahan Bangunan Membayar Total Tagihan Membayar Total Tagihan Menyimpan Data Penjualan ke Pengarsipan Menyimpan Data Penjualan ke Pengarsipan Menyerahkan Bahan Bangunan Menyerahkan Bahan Bangunan Menerima Bahan Bangunan Menerima Bahan Bangunan
Konsumen Kasir Bagian Logistik
Membuat Faktur Penjualan dan Menyerahkan Faktur Membuat Faktur Penjualan dan Menyerahkan Faktur
(55)
3.3.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian dari sistem informasi yang sedang berjalan pada CV ALBET Betung maka penulis mengevaluasi sistem sebagai berikut:
Tabel 3. 3 Evaluasi Sistem yang Berjalan
No. Permasalahan Aktor Solusi
1. Penerapan teknologi sistem informasi masih dilakukan secara manual seperti masih melakukan pencatatan secara manual pada dokumen tertentu untuk transaksi pembelian dan penjualan sehingga membutuhkan ketelitian dan waktu relatif lama dalam proses transaksi pembelian dan penjualan.
Kasir dan Bagian Logistik
Merancang sistem informasi pembelian dan penjualan bahan bangunan di CV ALBET sehingga berfungsi secara efektif dan efisien serta dapat mendukung proses pengolahan pembelian dan penjualan bahan bangunan agar dapat membantu dalam proses pembuatan laporan.
2. Sulitnya untuk memperoleh data persediaan bahan bangunan, data pembelian dan data penjualan yang dibutuhkan dalam waktu yang relatif singkat
Bagian Logistik
merancang sistem informasi pembelian dan penjualan bahan bangunan di CV ALBET untuk membantu dalam memperoleh data persediaan barang, data pembelian dan data penjualan yang dibutuhkan.
(56)
48 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perancangan Sistem
Tahap ini adalah tahap selanjutnya setelah dilakukannya analisis pada sistem yang berjalan. Adapun dari tahap ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai sistem pembelian dan penjualan bahan bangunan yang akan diusulkan. Pada tahap ini juga dilakukan mengidentifikasi komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara rinci dengan maksud untuk merancang sisitem informasi yang akan diimplementasikan.
Perubahan sistem yang akan dilakukan ialah pada proses pengolahan data pembelian dan penjualan bahan bangunan berupa transkasi penjualan serta penginputan datanya secara komputerisasi, sedangkan untuk pembelian yaitu pembuatan data bahan bangunan yang akan dipesan kepada supplier serta penginputan data barang pembeliannya, semuanya dilakukan secara terkomputerisasi .
4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan adanya perancangan sistem adalah untuk menghasilkan suatu rancangan sistem yang baik, karena dengan adanya rancangan sistem yang tepat maka akan menghasilkan sistem yang stabil dan mudah dikembangkan di masa mendatang. Karena jika perancangan kurang baik akan mengakibatkan sistem yang dibangun harus di rubah total atau sistem yang dibangun akan melebihi kebutuhan yang diperlukan.
(57)
4.1.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Sistem yang diusulkan adalah sebuah system yang digunakan untuk membantu mengatasi permasalahan yang sering muncul pada sistem informasi yang telah ada dikarenakan akibat pengolahan data yang masih dilakukan semua secara manual seperti data penjualan dan pembelian bahan bangunan maka penulis mempunyai gambaran umum yang akan diusulkan yaitu untuk memperbaiki proses pengolahan data penjualan bahan bangunan maka dirancang suatu sistem informasi penjualan dan pembelian yang terkomputerisasi agar dapat meningkatkan kinerja proses yang efektif dan efesien.
4.1.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Perancangan prosedur sistem informasi pembelian dan penjualan bahan bangunan berbasis java yang diusulkan pada CV ALBET ini mencakup use case diagram, skenario use case, activity diagram , sequence diagram, class diagram, deployment diagram.
4.1.3.1. Use Case Diagram yang Diusulkan
Use Case Diagram sangat penting untuk mengorganisasi dan
memodelkan perilaku suatu system yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna. Adapun use case diagram yang diusulkan dari sistem informasi pembelian dan penjulan pada CV ALBET adalah sebagai berikut:
(58)
50
Pemasok
Pemilik Bag. Logistik
Kasir
Cetak Laporan Pembelian
Penjualan
Sistem
Konsumen
Pengolahan
Data Master Bag. Administrasi
Gambar 4. 1 Use Case Diagram yang Diusulkan
Dalam use case diagram diatas, dapat terlihat terdapat 5 proses inti yang akan diusulkan pada CV ALBET, yaitu sebagai berikut :
1. Proses pertama, yaitu aktivitas login yang terlebih dahulu harus dilakukan oleh pengguna sistem yaitu pemilik, bagian logistik, kasir dan bagian administrasi agar bisa berinteraksi dengan sistem.
2. Proses kedua, yaitu pengolahan seluruh data master seperti data pengguna, data pemasok, data kategori barang, data jenis barang, data satuan dan data barang yang dilakukan oleh bagian administrasi yang mempunyai hak akses penuh terhadap pengolahan data master pada sistem ini.
(59)
3. Proses ketiga, yaitu proses pembelian seperti pembuatan nota pembelian, penerimaan barang dan pembayaran pembelian yang dilakukan oleh kasir kepada pemasok serta sebagai bahan input untuk laporan pembelian yang akan bisa diakse oleh pemilik.
4. Proses keempat, yaitu proses penjualan dimana kasir melakukan proses transaksi penjualan kepada pelanggan, serta pencarian stok data barang yang nantinya akan digunakan dalam pengolahan data bahan input untuk laporan penjualan yang akan bias diakse oleh pemilik.
5. Proses kelima, yaitu proses cek laporan yang dilakukan oleh pemilik untuk menngecek laporan pembelian dan penjualan
4.1.3.2. Scenario Use Case yang Diusulkan
Scenario Use Case digunakan untuk memudahkan dalam
menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Berikut merupakan
scenario use case pada yang diusulkan pada CV ALBET:
4.1.3.2.1. Scenario Use Case Login
Berikut merupakan scenariousecaselogin : Nama Use Case : Login
(60)
52
Tujuan : Proses user melakukan login dengan mengisi username dan password
kemudian di verifikasi oleh sistem.
Tabel 4. 1 ScenarioUse CaseLogin yang Diusulkan Nama Use Case : Login
Tujuan : Untuk melakukan login
Aktor : Bagin Administrasi, Kasir, Pemilik Kondisi Awal : Masuk ke menu utama
Skenario Utama
Aksi Aktor Aksi Sistem
1. Memilih menu “File” 2. Klik tombol “Login”
3. Menampilkan form login
4. Menginput username dan password
5. Sistem akan melakukan validasi username dan password (jika data login valid maka user bisa masuk ke dalam sistem, jika data login tidak valid makan user tidak bisa masuk ke dalam sistem)
6. Masuk ke halaman utama user
(61)
4.1.3.2.2. Scenario Use Case Kelola Data Master
Berikut merupakan scenario kelola data master : Aktor : Bagian Administrasi
Tujuan : Proses pengolahan data master sebagai mengelola data untuk melakukan proses lain seperti pembelian dan penjualan
Tabel 4. 2 ScenarioUse Case Kelola Data Master yang Diusulkan Nama Use Case : Kelola Data Master
Tujuan : Mengola data master diantaranya: data pengguna, data pemasok, data kategori barang, satuan barang dan barang. Aktor : Bagian Administrasi
Kondisi Awal : Masuk ke menu utama Skenario Utama
Aksi Aktor Aksi Sistem
1. Memilih menu “Data Master”
2.Menampilkan menu-menu yang ada.
3. Pilih ke form master
4.Menampilkan halaman form master. 5. Input data master
6. Memilih tombol-tombol ekseskusi data seperti tambah, ubah, hapus, batal dan keluar.
7. Memvalidasi data master sesuai dengan pemilihan tombol ekseskusi seprtijika kita memilih tombol eksekusi tambah maka sistem akan menampilkan pesan “Data Berhasil Disimpan” jika data tersebut valid. 8. Sistem akan menyimpan data master dan
(62)
54
menampilkan data master ketika kita memilih tombol eksekusi tambah dan ubah. Begitu juga jika memilih tombol eksekusi lain makan sistem akan melakukan sesuai dengan tombol yang dipilih.
Kondisi Akhir : Data master tersimpan dalam database.
4.1.3.2.3. Scenario Use Case Pembelian
Proses pembelian terdiri dari 3 proses, yaitu: pemesanan pembelian
(purchases order), penerimaan barang dan pembayaran pembelian barang.
Tabel 4. 3 Skenario Use Case Purchase Order yang Diusulkan Nama Use Case : Pesanan Pembelian Barang
Tujuan : Untuk melakukan pemesanan pembelian barang.
Aktor : Kasir
Kondisi Awal : Masuk ke menu utama Skenario Utama
Aksi Aktor Aksi Sistem
1. Memilih menu “Data Transaksi”
2.Menampilkan menu-menu yang ada.
3. Pilih “Pesanan Pembelian”
4.Menampilkan halaman Form Pesanan Pembelian.
(63)
5. Memeriksa stok barang minimum 6. Input daftar barang yang akan di
beli.
7. Klik tombol “Simpan”.
8. Memvalidasi data, apabila ada data yang sama maka sistem akan menampilkan pesan “data tersebut sudah tersimpan di database”, bila
berhasil sistem akan menampilkan pesan “Input Berhasil”. Bila simpan data gagal Sistem akan menampilkan pesan “Simpan data gagal”.
9.Menyimpan data pesanan barang ke dalam database (po_barang dan pobarang_detail).
10.Mencetak Purchases Order.
Kondisi Akhir :
Data pesanan barang yang akan dibeli tersimpan di dalam
database (po_barang dan pobarang_detail) dan purchases
(64)
56
Tabel 4. 4 ScenarioUse Case Penerimaan Barang yang Diusulkan Nama Use Case : Penerimaan Barang
Tujuan : Untuk melakukan penerimaan pembelian barang
Aktor : Kasir
Kondisi Awal : Masuk ke menu utama Skenario Utama
Aksi Aktor Aksi Sistem
1. Memilih menu “Data Transaksi”
2.Menampilkan menu-menu yang ada.
3. Pilih “Penerimaan Barang”
4.Menampilkan halaman Form
Penerimaan Barang. 5. Pilih No PO barang
6. Input No. Bukti, No. Surat Jalan, Jumlah Barang yang diterima dari pemasok/supplier.
7. Klik tombol “Simpan Penerimaan”.
8. Memvalidasi data, apabila ada data yang sama maka sistem akan menampilkan pesan “data tersebut sudah tersimpan di database”, bila
(65)
pesan “Input Berhasil”. Bila simpan data gagal Sistem akan menampilkan pesan “Simpan data gagal”.
9.Menyimpan data penerimaan barang ke dalam database (po_masuk dan pomasuk_detail).
Kondisi Akhir :
Data penerimaan barang yang dibeli tersimpan di dalam
database (po_masuk dan pomasuk_detail).
Tabel 4. 5 Skenario Use Case Pembayaran Pembelian yang Diusulkan Nama Use Case : Pembayaran Pembelian Barang
Tujuan : Untuk melakukan pembayaran pembelian barang
Aktor : Kasir
Kondisi Awal : Masuk ke menu utama Skenario Utama
Aksi Aktor Aksi Sistem
1. Memilih menu “Data Transaksi”
2.Menampilkan menu-menu yang ada.
3. Pilih “Pembayaran Pembelian Barang”
4.Menampilkan Form Pembayaran Pembelian Barang.
(66)
58
5. Klik Tombol “Tambah” 6. Pilih No. PO barang
7.Hitung Total Pembayaran 8. Pilih Metode Pembayaran
9. Input jumlah bayar 10.Klik tombol “Simpan”.
11.Memvalidasi data, apabila ada data yang sama maka sistem akan menampilkan pesan “data tersebut sudah tersimpan di database”, bila
berhasil sistem akan menampilkan pesan “Input Berhasil”. Bila simpan data gagal Sistem akan menampilkan pesan “Simpan data gagal”.
12. Menyimpan data pembayaran pembelian barang ke dalam
database (pembayaran_beli dan
pembayaranbeli_detail).
Kondisi Akhir :
Data pembayaran barang yang dibeli tersimpan di dalam
(67)
4.1.3.2.4. Scenario Use Case Penjualan
Proses penjualan terdiri dari 3 proses, yaitu: penjualan, dan pencetakan surat jalan
.
Tabel 4. 6 ScenarioUse Case Penjualan yang Diusulkan Nama Use Case : Penjualan Barang
Tujuan : Untuk melakukan penjualan
Aktor : Kasir.
Kondisi Awal : Masuk ke menu utama Skenario Utama
Aksi Aktor Aksi Sistem
1. Memilih menu “Data Transaksi”.
2.Menampilkan menu-menu yang ada.
3. Pilih “Penjualan”.
4.Menampilkan halaman Form
Penjualan. 5. Memeriksa stok barang.
6. Input data konsumen (Nama Konsumen, Alamat, No. Telepon) dan data barang (kode barang, nama barang, jumlah) yang dipesan konsumen.
(68)
60
8. Input Jumlah yang dibayar oleh konsumen.
9. Klik tombol “Simpan”.
10.Memvalidasi data, apabila ada data yang sama maka sistem akan menampilkan pesan “data tersebut sudah tersimpan di database”, bila
berhasil sistem akan menampilkan pesan “Input Berhasil”. Bila simpan data gagal Sistem akan menampilkan pesan “Simpan data gagal”.
11. Menyimpan data barang yang dijual ke dalam database (penjualan dan penjualan_detail).
12.Mencetak faktur penjualan.
Kondisi Akhir :
Data barang yang dijual tersimpan di dalam database
(penjualan dan penjualan_detail) dan faktur penjualan telah dicetak.
(69)
Tabel 4. 7 ScenarioUse Case Pengeluaran Barang yang Diusulkan Nama Use Case : Pengeluaran Barang
Tujuan : Untuk melakukan pengeluaran barang
Aktor : Kasir
Kondisi Awal : Masuk ke menu utama Skenario Utama
Aksi Aktor Aksi Sistem
1. Memilih menu “Data Transaksi”
2. Menampilkan menu-menu yang ada.
3. Pilih “Pengeluaran Barang”
4. Menampilkan halaman Form
Pengeluaran Barang. 5. Pilih No. SO Barang
6. Input nama sopir dan nomor
kendaraan
7. Input jumlah barang keluar 8. Klik tombol “SimpanTransaksi”
9. Memvalidasi data, apabila ada data yang sama maka sistem akan menampilkan pesan “data tersebut sudah tersimpan di database”, bila
(70)
62
pesan “InputBerhasil”. Bila simpan data gagal Sistem akan menampilkan pesan “Simpan data gagal”.
10.Menyimpan data pembayaran penjualan ke dalam database
(barang_keluar dan
barangkeluar_detail). 11.Mencetak surat jalan.
Kondisi Akhir :
Data pembayaran barang yang dijual tersimpan di dalam
database (barang_keluar dan barangkeluar_detail) dan
mencetak surat jalan.
4.1.3.2.5. Scenario Use Case Cetak Laporan Aktor : Pemilik
Tujuan Untuk mencetak laporan pembelian dan penjualan. Tabel 4. 8 ScenarioUse Case Cetak Laporan Nama Use Case : Cetak Laporan
Tujuan : Untuk mencetak laporan pembelian dan penjualan.
Aktor : Pemilik
Kondisi Awal : Masuk ke menu utama Skenario Utama
Aksi Aktor Aksi Sistem
(71)
2.Menampilkan menu-menu yang ada. 3. Pilih menu laporan.
4.Menampilkan halaman Form laporan. 5. Masukan tanggal cetak
6. Klik tombol “Cetak”
7.Menampilkan dokumen laporan yang akan dicetak.
8. Mencetak laporan
Kondisi Akhir : Laporan seperti laporan pembelian dan laporan penjualan akan tercetak.
4.1.3.3. Activity Diagram yang Diusulkan
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Adapun activity diagram yang diusulkan dari sistem informasi pembelian dan penjualan bahan bangunan pada CV ALBET adalah sebagai berikut:
4.1.3.3.1. Activity Diagram Login
Ini merupakan proses user pengguna (bagian administrasi, kasir dan pemilik) melakukan login dengan mengisi username dan password kemudian di verifikasi oleh sistem.
(72)
64
Memilih Menu File
Aksi Aktor
Klik Sub Menu Keluar
Aksi Sistem
Menampilkan form login
Input Username dan
Password Validasi Data
Menampilkan Menu Utama User
Berhasil Gagal
ActivityDiagram_Login
Gambar 4. 2 Activity Diagram Login yang diusulkan
Pada gambar 4.2 diatas, memperlihatkan aktivitas login, yang berfungsi untuk masuk kedalam sistem, dimana pada tahapan pertama, aktivitas login adalah dengan mengklik menu login, kemudian sistem akan menampilkan halaman login, kemudian aktivitas selanjutnya aktor mengisi (input) username dan password, kemudian mensubmitnya, aktivitas selanjutnya sistem akan mengecek (validasi) apakah username dan password sudah valid atau belum, jika sudah, maka aktor
(73)
akan masuk kedalam menu utama sistem, jika tidak, maka akan ada pesan bahwa
username atau password yang dimasukan salah dan akan mengulangi aktivitas
dimulai mengisi (input) username dan password.
4.1.3.3.2. Activity Diagram Kelola Data Master
Ini merupakan proses memasukan, mengubah, dan menghapus data master (barang, kategori, satuan, pengguna, pemasok) yang ada didalam sistem informasi pembelian dan penjualan pada CV ALBET yang dilakukan oleh bagian administrasi :
Memilih Menu Data Master
Aksi Aktor
Pilih Sub Menu Master
Aksi Sistem
Menampilkan Sub Menu yang ada
Input data master
Validasi Data
Menyimpan data master Berhasil Gagal
ActivityDiagram_Kelola_DataMaster
Manampilkan halaman form Master
Klik tombol Simpan
Menampilkan data master
(74)
66
Pada gambar 4.3 diatas, memperlihatkan aktivitas kelola data master, yang berfungsi untuk mengola data master diantaranya: data pengguna, data pemasok, data kategori barang, satuan barang dan barang. Dimana pada tahapan pertama, aktivitas kelola data master adalah aktor melakukan aktivitas memilih menu “Data Master”, selanjutnya sistem menampilkan menu-menu yang ada dan form
pada menu yang dipilih. Setelah itu sistem akan menampilkan halaman form
master, dimana aktor mengisi atau input data master dan memilih tombol-tombol ekseskusi data seperti tambah, ubah, hapus, batal dan keluar. Selanjutnya sistem akan memvalidasi data master sesuai dengan pemilihan tombol ekseskusi seprtijika kita memilih tombol eksekusi tambah maka sistem akan menampilkan pesan “Data Berhasil Disimpan” jika data tersebut valid. Sistem akan menyimpan data master dan menampilkan data master ketika kita memilih tombol eksekusi tambah dan ubah. Begitu juga jika memilih tombol eksekusi lain makan sistem akan melakukan sesuai dengan tombol yang dipilih. Dan akan ditampilkan dalam bentuk tabel.
4.1.3.3.3. Activity Diagram Pembelian
Ini merupakan proses kasir melakukan penginputan data pesanan pembelian (purchases order), penerimaan barang, pembayaran pembelian barang bahan bangunan dan retur pembelian kepada pemasok/supplier.
(75)
Memilih Menu Transaksi
Aksi Aktor
Pilih Sub Menu Pembuatan PO
Aksi Sistem
Menampilkan Sub Menu yang ada
Memeriksa stok barang minimun
ActivityDiagram_PembuatanPO
Manampilkan halaman Form Pembuatan PO
Input data barang pesanan pembelian
Klik Tombol "Simpan"
Menyimpan data pesanan barang
Cetak PO ( Purchases Order)
Tersedia?
Ya
Tidak
Validasi Data
Berhasil? Ya Tidak
(1)
151
13.Pengujian Laporan Penjualan Barang
Tabel 4. 25 Pengujian Laporan Penjualan Barang Kasus Dan Hasil Uji Coba (Data Normal)
Data Masukan Hasil Di Harapkan Pengamatan Kesimpulan Mengisi tanggal
periode laporan, laporan penjualan bahan bangunan yang sesuai dengan
data yang
diinginkan.
Dapat mencetak laporan penjualan bahan bangunan sesuai dengan tanggal periode yang dipilih.
Mencetak laporan penjualan bahan bangunan.
[ √ ] diterima
[ ] ditolak
4.5.3 Kesimpulan Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak Sistem Informasi Pengolahan Data Pembelian dan Penjualan bahan-bahan bangunan pada CV ALBET tidak menemukan kesalahan sintak dan secara fungsional mengeluarkan hasil sesuai yang diharapkan.
(2)
152 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan riset selama penelitian di CV ALBET, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Sistem informasi pembelian dan penjualan bahan bangunan berbasis client server pada CV ALBET Betung dapat membantu proses transaksi pembelian dan penjualan secara terkomputerisasi.
2. Sistem informasi pembelian dan penjualan bahan bangunan berbasis client server pada CV ALBET Betung dapat membantu untuk memperoleh data persediaan bahan bangunan, data pembelian dan data penjualan yang dibutuhkan dalam waktu yang relatif singkat karena sistem pengolahan data sudah disimpan dalam database.
1.2. Saran
Untuk meningkatkan kinerja dari sistem informasi pengolahan data pembelian dan penjualan bahan-bahan bangunan pada CV ALBET serta memberikan kemudahan kepada pihak CV ALBET , penulis mencoba memberikan saran. Adapun beberapa saran yang diusulkan sebagai berikut :
1. Diharapkan transaksi pembelian dan penjualan dapat melayani non tunai seperti pemakaian kartu kredit karena hal ini dapat bermanfaat apabila
(3)
153
konsumen menginginkan pembayar memakai kartu kredit ataupun pembelian kepada pemasok/supplier.
2. Menambahkan fitur alert sebagai pengingat jumlah stok minimum barang. 3. Diharapkan adanya laporan keuangan yang sesuai dengan standar
(4)
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI llffiI :gmrTrMrl21u.(@)dtt1a%
&ll@i :L*AaABir5]@-(@25&2!@ MU :&mffilj@telu.(@ryF&&t$ ll|i,!|ll|6$ :Lm!tl@ur@.(q&tz?@
llMS' EWET M0!2
DATA PRIBADI:
Nim Nama
TempattTgl. Lahir
Jenis Kelamin
Sernester
Jenjang Pendidikkan
AlamatRumatr
AlamatBandung E-Mail
No. Telepon
DATA KELUARGA:
NamaAyah Namalbu Alama, Orang Tua
No. TelponOrang Tua
Pekerjaan Orang Tua
BIODATA MAHASISWA
r989-08-10
RW.008 Kel. RimbaAsam Kec. Betung
Kel. trbak Gede Bandung
: M. Alwi Abdullatr : Herma
: Jl. Palembang - Betung LK.
Mo.
26 RT. 031 RW. 00E Kel. Rimba Asam Kec. Betung Kab. Banyuasin Sumatera Solatan: 08526800,1488
: Wirausaha
Dengan ini sayq yang b€rtandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di a*as adalah benar.
Hormat Saya,
8^-\
Daniel(5)
(6)