TEKNIS KHUSUS PELAKASANAAN DAN PENYELESAIAN PEKERJAAN MEKANIKAL

Dokumen Pengadaan Rehab BangunanTower Lampung 142 - Modulus elastisitas tinggi : 100 gerakan - Kering sentuh : 15 menit - Waktu pengerjaan : kurang dari 10 menit - Menyatu sepenuhnya : 24 jam. - Warna : akan ditentukan kemudian. - Tidak terpengaruh terhadap : sinar matahari, hujan, ozon dan perubahan temperatur yang tinggi 62 C sd 205C. - Fire rating : tidak kurang dari 2 jam. - Daya kedap suara : 30 Db Khusus untuk perlakuan terhadap aluminium yang menggunakan finishing Flourocarbon, sealant harus dipilih dari silicone rubber yang compatible terhadap Flourocarbon. BACK UP MATERIAL. a. Aluminium harus dilindungi dengan Blue Protection Masking Tape sekualitas GINZA atau setara. b. Filler menggunakan Polyurethane Backer Rod dengan sel terbuka yang direkomendasikan dari Dow Corning.

51.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN.

a. Pekerjaan silicone sealant ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor khusus yang ahli dalam bidang pekerjaan sealant, dibuktikan dengan melamirkan CV tenaga ahli yang bersangkutan. b. Untuk akca, alumunium, beton dan steel sebelum diberi perlakuan sealant harus terlebih pembersihan, bebas dari debu, minyak dan lain sebagainya yang mengakibatkan berkurangnya saya rekat sealant. c. Pembersihan dilakukan dengan Toluol d. Aplikasi harus dilakukan dengan menggunakan tekanan udara, kerena dapat mengatur keluarnya sealant dengan baik. Sesuaikan tekanan udara untuk memperoleh pengisian joint yang cukup. e. Jika joint sudah diisi , aratakan saelant dengan alat yang direkomendasikan oleh pabrik pembat saelant. Masking tape harus segera diangkat sebelum sealant menering kira-kira 10 – 15 menit f. Silicone sealant harus dibersihkan sebelum mengering, dengan menggunakan kain lap yang dibasahi dengan cairan pelarut. g. Jika ada yang tercecer dan sealant sudah mengeras dapat dirapikan dengan pisau silet tajam. h. Ukuran joint yang dipergunakan untuk sealant minimal harus 6 mm dengan perbandingan lebar dan dalam -= 2: 1 sebagai contoh untuk lebar 10 mm adalah 5 mm.

E. TEKNIS KHUSUS PELAKASANAAN DAN PENYELESAIAN PEKERJAAN MEKANIKAL

DAN ELEKTRIKAL PEKERJAAN MEKANIKAL 53.1 PENDAHULUAN a. Uraian dan syarat-syarat ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara pemasangan Peralatan Pompa Air berikut perlengkapannya meliputi pekerjaan secara lengkap dan sempurna mulai dari penyediaan bahan sampai di site, upah pemasangan, penyimpanan, transportasi, pengujian, supervisi, pemeliharan dan memberi jaminan. b. Dalam melaksanakan pekerjaan ini Kontraktor harus mengikuti mematuhi semua peraturan-peraturan yang ada antara lain :  Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987  VDE, BS, ISO, LMK, dll c. Kontraktor harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang ada seperti:  Syarat-syarat Umum. Dokumen Pengadaan Rehab BangunanTower Lampung 143  Spesifikasi Teknis  Gambar Rencana  Berita Acara Aanwijzing d. Semua peralatan harus dihubungkan dengan sistem pentahaan grounding dengan ukuran kabel ;  Pompa-pompa menggunakan kabel BC 25 mm² e. Syarat-syarat Kontraktor  Harus memegang keagenan dari merek yang ditawarkan atau bekerja sama dengan pemegang keagenan atau instalasi listrik yang bekerja sama dengan pemegang keagenan.  Harus mempunyai SIKA-PLN golongan C yang masih berlaku atau bekerja sama dengan pemegang SIKA-PLN.  Harus dapat disetujui oleh Panitia Lelang.

53.2 KETENTUAN UMUM

a. Pengetesan Semua pealatan yang telah dipasang sebelum diserah terimakan dari kontraktor kepada direksi proyek harus telah dilakukan pengetesan pada peralatan tersebut minimal 1 x 24 jam berturut-turut. Segala biaya yang digunakan untuk proses pengetesan dan pengujian merupakan tanggungan langsung dari kontraktor b. Membuat gambar kerja dan menyerahkan gambar revisi. c. Melaksanakan supervisi dan melaksanakan pemeliharan. d. Menyerahkan brosur, maintenance dan operation manual. e. Memberikan masa jaminan kepada Pemberi Tugas. f. Melatih tenaga operator dan maintenance dari Pemberi Tugas. Catatan : Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan tersebut diatas adalah menyediakan dan memasang sehingga seluruh sistem bekerja dengan sempurna

53.3 POMPA DISTRIBUSI

a. Spesifikasi peralatan 1. Mempunyai jaminan layanan garansi terhadap kerusakan lebih lama . 2. Mempunyai jaminan ketersediaan spare part dipasaran. 3. Barang yang dipilih menunjukkan jaminan mutu yang memuaskan baik yang dibuktikan dengan telah teruji oleh pasaran. 4. Bodi luar terbuat dari bahan yang kuat besi yang dilapisi bahan anti karat ataupun stainless steel. 5. Komponen bagian dalam terbuat dari bahan tidak mudah aus atau berkarat bahan logambesi anti karat stainslesscooper tidak mudah terpengaruh akibat panas dari dampak putar ataupun lamanya pemakaian. 6. Mempunyai total head 25 - 30 m 7. Mempunyai kapasitas layanan 150 lmenit sampai 250 lmenit 8. Besar pipa inlet dan outlet mengikuti besaran standar dari pompa yang digunakan 9. Mempunyai power paling tidak 1.5 Hp 10. Data elektris pendukung phase 380 V, RPM + 2800, 50 hz 11. Standar minimal sekualitas TERRA atau sekelas TERRA, GOUNDFOS, FRANKLIN direkomendasikan merek TERRA b. Lingkup pekerjaan 1. Pemasangan Panel Box Distribusi Panel  Ketentuan lihat pada cara pemasangan Box Panel DP pada pompa 2. Pengkabelan  Dari tiang listrik ke panel DP menggunakan kabel jenis NYFGBy dia 4 x 16 mm². Sistem penyambungan Dokumen Pengadaan Rehab BangunanTower Lampung 144 mengikuti standar yang berlaku untuk jaringan dalam tanah dan melintas di bawah jalan raya.  Dari panel DP ke mesin menggunakan kabel khusus jenis NYY 4 x 10 mm² dengan penggunaan khusus yang tahan terhadap air water proof. Atau menggunakan kabel dengan persyaratan yang direkomendasikan dari pabrik yang memproduksi peralatan tersebut.  Dari panel DP mesin ke alat automatic water level dalam air menggunakan kabel khusus jenis NYY yang tahan terhadap air water proof. Atau menggunakan kabel dengan persyaratan yang direkomendasikan dari pabrik yang memproduksi peralatan tersebut.  Kabel yang digunakan untuk groundingpentanahan dari mesin panel menggunakan kabel BC 25 mm² 3. Pemipaaan Pemipaan memeliputi  Pipa yang digunakan sebagai pengisap air menggunakan pipa GIP medim atau pipa produksi Bakrei dengan dia 2 “  Pipa yang digunakan sebagai out put air dari mesin ke tower air menggunakan pipa GIP medim atau pipa produksi Bakrei dengan dia 2 “  Semua pipa yang digunakan harus tahan terhadap karat. 4. Pemasangan fleksible joint Pemasangan fleksible joint berikut ukuran dan jumlah menyesuai kan dengan kebutuhan . PEKERJAAN ELEKTRIKAL

54.1 LINGKUP PEKERJAAN

Kontraktor harus menawar seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan- ketentuan spesifikasi ini. Pekerjaan instalasi listrik untuk seluruh jaringan instalasi listrik luar bangunan Sambungan Udara Tegangan Rendah SUTR yang meliputi ; a Pengurusan ijin PLN untuk pemasukan daya konsumen b Penyambungan ke jaringan PLN dari tegangan menengah, c Penyambungan dari jaringan ke tiap tiap bangunan yang meliputi sambungan satu fase dan tiga fase d Pemasangan panel panel distribusi luar bangunan yang digunakan untuk suplai peratalan penerangan luar bangunan dan taman e Instalasi- peralatan lain yang belum disebutkan yang merupakan standar yang harus diadakan menurut standar PLN. Pekerjaan instalasi listrik untuk seluruh jaringan instalasi listrik dalam bangunan yang meliputi ; a Pengadaan dan pemasangan instalasi panel-panel induk dan panel- panel pembagi sesuai standar yang berlaku b Pemasangan standar pengamanan pada peralatan kedokteran yang akan dioperasikan meliputi ; - Phase piller untuk semua peralatan yang menggunakan daya tiga phase - Grounding untuk semua peralatan yang dialiri listrik terhadap induksi listrik dan sengatan petir misal meja operasi, mesin dan meja rongent, mesin-mesin laboratorium c Pemasangan instalasi penangkal petir pengamanan standar bangunan terhadap sengatan petir. d Pemasangan konstruksi pendukung yang digunakan dudukan peralatan elektrik antara lain ; besi INP yang dipasang di atas rangka plafond sebagai dudukan lampu operasi. e Pemasangan instalasi pengamanan kesehatan pemasangan lembaran Timah Hitam Pb pada dinding di ruang radiologi. f Pengadaan dan pemasangan instalasi jaringan listrik dalam bangunan Dokumen Pengadaan Rehab BangunanTower Lampung 145 g Pengadaan dan pemasangan armature-armature penerangan ruang dan armature-armature peralatan yang tercantum dalam daftar peralatan Menyiapkan jaringan listrik instalasi pendukungperalatan yang harus disediakan pada tahap berikutnya h Melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan daftar Rab i Dll

54.2 BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN

 Batang Grounding dan Penangkal Petir - Batang Grounding berbentuk batang rod dengan bahan penyusun cooper - Batang ujung penangkal petir berbentuk pipa yang lancip pada ujungnya dengan bahan menyusun dari cooper  Kabel BC - Kabel tanpa pelindung isolasi inti dari cooper - Ukuran inti yang digunakan kabel 6 mm²; 16,0 mm²; 50 mm² - Besaran inti kabel yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan ijin kabel saat dialiri listrik - Digunakan untuk grounding dan penangkal petir - Bahan yang digunakan Standar PLN  Kabel NYA - Ukuran inti yang digunakan kabel 2,5 mm²; 4,0 mm² - Besaran inti kabel yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan ijin kabel saat dialiri listrik - Kabel dengan jumlah inti tunggal dan bahan inti dari cooper - Lapisan isolasi PVC melindungi setiap inti - Digunakan untuk penyambungan jaringan dalam bangunan meliputi penerangan, instalasi peralatan stop kontak yang ditanam dalam tembok ataupun di atas plafond - Untuk menyusun jaringan kabel ini digunakan lebih dari satu disesuaikan kebutuhan 2 x 2,5 mm²; 3 x 2,5 mm² atau bisa lebih dan biasanya juga diganti dengan kabel NYA yang berinti lebih dari satu dengan alasan kemudahan pelaksanaan dan efisiensi. - Bahan yang digunakan Standar PLN merk Prima, Tranka  Kabel NYM - Kabel dengan inti lebih dari satu - Inti copper dibungkus dengan isolasi PVC dan ditambah filler isolasi di tiap-tiap antara kabel - Digunakan sebagai pengganti kabel NYA untuk penyambungan jaringan dalam bangunan meliputi penerangan, instalasi peralatan stop kontak yang ditanam dalam tembok ataupun di atas plafond dengan besar yang tidak terlalu besar - Digunakan untuk satu phase - Dipasaran warna kabel tersebut biasanya berwarna putih - Bahan yang digunakan Standar PLN merk Prima, Tranka  Kabel NYY - Kabel dengan inti berjumlah mulai dari satu sampai lima inti - Inti terbuat daru copper yang dibungkus dengan isolasi PVC dan ditambah filler isolasi di tiap-tiap antara kabel - Digunakan untuk penyambungan jaringan dengan kegunaan khusus antara lain peralatan Panel utama, Panel distribusi dan stop kontak handle yang pada pemakaiannya akan digunakan untuk UPS, AC, Peralatan CSSD, Operasi, melahirkan, Londry, Dapur , Lab. Bank Darah, lampu penerangan taman dan jalan dengan arus yang melewati ralatif besar yang ditanam dalam tembok, di atas plafond ataupun ditanam dalam tanah. - Digunakan untuk arus listrik satu dan tiga phase - Dipasaran warna kabel tersebut biasanya berwarna hitam - Kabel besifat lebih elastis namun isolasi lebih kuat - Bahan yang digunakan Standar PLN merk Prima, Tranka  Kabel NYFGbY Dokumen Pengadaan Rehab BangunanTower Lampung 146 - Kabel dengan inti berjumlah mulai dari satu sampai lima inti - Inti terbuat dari copper yang dibungkus dengan isolasi PVC dan ditambah filler isolasi di tiap-tiap antara kabel dan sebelum isolasi paling luar terdapat pelindung yang terbuat dari Amour stell flat sebagai pelindung. - Digunakan untuk penyambungan jaringan dengan kegunaan khusus antara lain peralatan khusus al. Jaringan luar ke Panel Induk atau sebaliknya, panel Utama dengan arus yang melewati ralatif besar dan ditanam dalam tanah, atapun jaringan yang tertaman melintang pada jalan untuk jaringan distribusi pompa air submersible, distribusi dan hidrant dengan standar keamanan cukup tinggi - Digunakan untuk listrik satu dan tiga phase - Bahan yang digunakan Standar PLN merk Prima, Tranka  Kabel Udara Al LVTC - Kabel dengan inti tersusun lebih dari satu kawat yang saling melilit - Ukuran besaran kabel yang digunakan - LVTC AL 2 3 x 70 + 50 mm² digunakan untuk jaringan Utama dari trafo ke panel induk - LVTC AL 3 x 70+50 mm² digunakan untuk jaringan distribusi line 1 dan 2 yang menghubungkan panel induk dengan sambungan ke bangunan-bangunan - LVTC AL 4 x 35 mm² digunakan untuk jaringan distribusi line 3 dan 4 yang menghubungkan panel induk dengan sambungan Panel distribusi taman dan selasar penghubung bangunan - Inti terbuat dari kawat alumunium yang dibungkus dengan isolasi PVC - Bahan yang digunakan Standar PLN  Armature Penerangan - Semua armature penerangan bola lampu pijar, Fluorneon berikut armature pendukung Kondensator, balas, transfomator, stater menggunakan standar Phillips, GE - Semua Armature Cassing lampu yang berasal dari logam terbuat dari baja atau logam lain yang dilapisi di cat anti karat - Semua armature cassing penerangan TL, Down light, dinidng, gantung dan jalan menggunakan produk dalam negeri nasional standar Artolite  Steker Outlet Stop Kontak Biasa General Purpose Outlet - Type Lubang : Dua lubang dan tiga lubang lihat gambar - Dimensi warna : 120 x 70 mm putih - Pole : Phase + Neutral + Earth - Tegangan : 220 volt, 1 phase, 50 Hz - Rating arus : 10 Ampere , 16 ampere lihat gambar - Type : Pemasangan sistem tanam - Bahan : Ebonit warna putih - Merek standar : Merek National - Kabel jaringan : NYA, NYM, NYY 3 x 2,5 mm², 3 x 4 mm², 3 x 6 mm²  Plug dan Socket 3 Phase untuk Power - Type : Handle - Pole : 3 phase + Neutral + Eart - Tegangan : 380 volt, 3 phase, 50 Hz - Rating arus : 10 Ampere, 20 Ampere, 40 Ampere dan 60 Ampere - Merek standar : Ex Germany - Type : Menempel pada dinding - Kabel jaringan : NYA, NYM, NYY dengan inti 4 Dokumen Pengadaan Rehab BangunanTower Lampung 147 mm², 6 mm²  Saklar Switches - Type : Piano, tunggal, double, triple, double twin, triple twin - Dimensi warna : 120 x 70 mm putih - Bahan : Ebonit warna putih - Rating arus : Minimum 16 ampere - Pemasangan : Sistem tanam dalam tembok - Merek standar : Merek National - Kabel jaringan : NYA, NYM dengan inti 2,5 mm²  Panel Box Panel Tegangan rendah a Panel tegangan rendah harus mengikuti standar VDE DIN dan juga harus mengikuti peraturan IEC dan PUIL b Panel panel harus dibuat dari pelat besi tebal 2 mm dengan rangka besi dan seluruhnya harus sizinckromat dan diduco 2 kali dan harus dipakai cat dengan cat bakar warna abu-abu merk ICI atau yang setaraf. Pintu panel-panel tersebut harus dilengkapi master key c Konstruksi dalam panel-penal serat letak dari komponen- komponen dan sebagainya harus diatur dengan sedemikian rupa, sehingga bila perlu diilaksanakan perbaikan perbaikan, penyambungan-penyambungan pada komponen-komponen dapat mudah dilaksanakan tanpa menggangu komponen-kompnen lainnya. d Setiap panel harus mempunyai 5 bus bar copper terdiri dari tiga bus bar phase R-S-T, 1 busbar netral dan 1 bus bar untuk grounding. Besarnya bus bar harus diperhitungan untuk besar arus yang akan mengalir dalam busbar tersebut tanpa menyebabkan suhu yang lebih dari 45 o C . Setiap bus bar copper harus diberi warna sesuai peraturan PLN , lapisan yang dipergunakan untuk memberi warna bus bar dan saluran harus dari jenis yang tahan terhadap kenaikan suhu yang diperbolehkan. e Alat ukur yang dipergunakan adalah jenis semi Under Mounting dalam kotak tahan getaran, untuk ampere meter dan volt meter dengan ukuran 96 x 96 mm dengan skala linier dan ketelitian 1 dan bebas dari pengaruh induksi serta ada sertifikat tera dari LMKPLN minimum 1 bh untuk jenis alat ukur f Ukuran dari tiap tiap panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperluan sesuai dengan yang telah disetujui oleh direksi lapangan. g Komponen-komponen pengaman yang dapat dipakai adalah sbb; disesuai kan dengan gambar perencanaan - MCCB - Miniatur Circuit Breaker MCB - Auxilery relay - Kabel jamper h Kompoenen-komponen penukuran yang dapat dipakai ; - Current transformer - Ampere meter - Volt meter - Frequensi meter Yang dilengkapi fuse, switch untuk pembagian group pemasangan instalasi listrik, Produksi dalam Negeri Nasional atau sekualitas, dengan grade pentanahan dari kabel B.C.

54.3 PEDOMAN PELAKSANAAN

a. PENJELASAN UMUM UMUM 1. Peraturan yang mengikat dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah Dokumen Pengadaan Rehab BangunanTower Lampung 148  Standar PLN, peraturan Umum Instalasi Listrik PUIL 1987, untuk hal ini yang belum diatur dalam SPLN dan PUIL 1987, berlaku standar Industri Indonesia SII  Uraian dalam rencana Kerja dan syarat-syarat  Penjelasan yang telah dan akan diberikan oleh direksi pekerjaan secara tertulis, dibuku harian pekerjaan maupun dengan surat.  Peraturanketentuan dan syarat-syarat lain yang berlaku yang belum disebutkan dari instalasi yang bersangkutan 2. Ukuran Ukuran pokok dan penetapan bagian pekerjaan telah tertera pada gambar dalam dokumen lelang dan berdasarkan ijin penempatan dari instansi yang bersangkutan. 3. Pengangkutan.  Pengangkutan material sampai ke sitelokasi menjadi tanggungan PIHAK KEDUA  Segala kerusakan atau kehilangan barang material pada waktu pengangkutan adalah tanggung jawab PIHAK KEDUA  Semua material yang keluar dari gudang dianggap telah diterima dalam keadaan baik. 4. Ijin Pemasangan Semua ijin pemasangan ganti rugi menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA 5. PIHAK KEDUA harus bekerja dengan mengikuti ketentuan- ketentuan yang tercantum dalam RKS, petunjuk dari DIREKSI dan PENGAWAS LAPANGAN baik lisan maupun tulisan serta petunjuk resmi dari peraturan pembangunan dan Master Plan instansi yang bersangkutan. 6. Kecakapan  Untuk setiap pekerjaan PIHAK KEDUA diharuskan mempekerjakan orang yang mempunyai kecakapan dan pengalaman yang cukup.  Pekerjaan yang dalam penilaian DIREKSI PEKERJAAN dianggap kurang cakap harus segera diganti atas perintah tertulis dari DIREKSI PEKERJAAN. 7. Alat-Alat Kerja  PIHAK KEDUA yang menyediakan alat-alat kerja yang diperlukan dan sesuai akan tetapi tidak terbatas hanya pada RKS “Daftar alat-alat” yang tercantum dalam daftar ini, sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar.  Alat-alat kerja yang dalam penilaian DIREKSI PEKERJAAN perlu ditambah atau diganti, harus segera dipenuhi atas permintaan tertulis dari DIREKSI PEKERJAAN. Bila dalam 7 tujuh hari alat-alat kerja tersebut belum disediakan oleh PIHAK KEDUA, maka DIREKSI PEKERJAAN berhak menyediakan atas beban PIHAK KEDUA. PEKERJAAN PERSIAPAN Sebelum pekerjaan dimulai, PIHAK KEDUA harus membuat persiapan-persiapan pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :  Pengukuran dan pematokan sesuai penempatan pekerjaan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA dan ditentukan dengan bimbingan DIREKSI PEKERJAAN dan INSTANSI yang bersangkutan setempat.  Pengurusan ijin pemasangan, ganti rugi dan segala sesuatu yang erat hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan  Peralatan perlengkapan pekerjaan yang digunakan telah Dokumen Pengadaan Rehab BangunanTower Lampung 149 siap ditempat.  Bila kemungkinan ada kerusakan peralatanperlengkapan, PIHAK KEDUA harus segera memperbaiki atau mengganti yang baru.  Hal-hal lain yang berhubungan erat dengan persiapan pelaksanaan pekerjaan. b. KONSTRUKSI PEMASANGAN SALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH SUTR LVTC.  Pemasangan jaringan harus disesuaikan dengan standar PLN  Tiang yang digunakan, tiang beton tinggi 12 meter dan tiang beton tinggi 10 meter.  Untuk jaringan yang membentuk sudut lebih kecil dari 25 o digunakan suspension sedangkan sudut 25 o sampai 90 o digunakan Large angel assembly.  Pada persimpangan jaringan TR digunakan fixed atau adjustable assembly yang disesuaikan dengan kondisi jaringan.  Pada tiang-tiang akhir harus digunakan fixed atau adjustable assembly dengan memakai bundle protection.  Penghantar netral diardekan pada - Ujung-ujung jaringan - Persimpangan-persimpangan jaringan - Untuk kondisi jaringan yang lurus tidak ada persimpangan setiap 3 tiga gawang diardekan  Pemasangan schoorkontramast lengkap disesuaikan dengan kebutuhan dan petunjuk-petunjuk yang diberikan.  Untuk kondisi-kondisi khusus dimana digunakan konstruksi SUTR selain yang tersebut diatas, akan ditentukan dalam SURAT PERJANJIAN KONTRAK.  Kemudian segala sesuatu yang belum jelas dan dianggap wajar persyaratannya merupakan ketentuan RKS ini.

54.4 PEKERJAAN MONTAG DAN MENDIRIKAN TIANG

a. Galian tanah dilaksanakan dengan jalan pengeboran atau dengan cara lain yang lazim. b. Pada tiang besi harus dipasang beton manset dengan campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr, ukuran beton manset : 1. Untuk Saluran Udara Tegangan Rendah SUTR : atas 40 x 40 cm, bawah 50 x 50 cm dan tinggi 60 cm. 2. Untuk gardu tiang : kedua tiang dicor jadi satu dengan ukuran : atas 210 x 50 cm, bawah 240 x 60 cm dan tinggi 60 cm. 3. Pemasangan tiang beton tidak perlu dicor, kecuali pada tiang double ganda untuk gardu tiang dengan campuran dan ukuran sama dengan cor manset tiang besi. c. Pemasangan tiang harus tegak lurus, tidak boleh miring, condong dan sebagainya. Toleransi yang diperkenankan maksimum 2 mm. d. Pada tiang besi untuk bagian tiang tertanam, keseluruhan dilapisi diter dengan Sheel Flinkote Emulsion 2 dua kali sampai rata sebelum ditanam. e. Pekerjaan pemasangan tiang meliputi : Penggalian lobang pemasangan tiang, meratakan kelebihan tanah pemasangan terminal pertanahan, pole block, step bolts, ground rods, kawat-kawat pertanahan dan lain-lain perlengkapannya. f. Pada konstruksi dengan dengan tiang besi, tiang dan seluruh pembesian harus dicat allumunium sampai rata dan baik. Warna cat dari tiang : a. Dari permukaan tanah sampai setinggi 2 meter dicat berwarna hitam. b. Dari setinggi 2 meter sampai ke ujung tiang paling atas dicat Dokumen Pengadaan Rehab BangunanTower Lampung 150 berwarna putih perak. Warna cat bracket dan pembesian lainnya adalah putih perak. g. Pada konstruksi dengan tiang beton, seluruh pembesian harus digalvanis dot-dip tebal 70 Rak TR pada Gardu tiang tidak digalvanis, tetapi harus dicat. h. Pekerjaan cat dilaksanakan sebagai berikut : Bidang yang akan dicat harus dibersihkan dan digosok dahulu sehingga bebas dari karat, minyak, debu dan lain-lain, dicat 2 dua kali dengan menie besi, digosok kemudian dicat allumunium berwarna hitamperak 3 tiga kali sampai rata dan baik sehingga tidak ada garis bekas kuas, tidak ada bagian yang tidak tercat dan gelombang-gelombang cat harus kelihatan rata dan halus baik pengecatannya maupun warnanya. i. Segala sesuatu yang belum jelas dan dianggap wajar persyaratannya, merupakan ketentuan Dokumen Lelang ini.

54.5 SYARAT DAN KETENTUAN PELAKSANAAN

a. Pekerjaan Pemasangan Gardu Tiang 1. Sebelum pekerjaan dimulai, semua peralatan kerja yang diperlukan sudah tersedia dan harus diperiksa dahulu untuk meyakinkan bahwa peralatan dalam keadaan baik. 2. Bila akan bekerja di daerah yang bertegangan, sesuai tindakan- tindakan pendahuluan mengenai keselamatan kerja, harus mendapatkan perhatian yang utama dan sebelum memulai harus melapor terlebih dahulu kepada DIREKSI PEKERJAAN PLN setempat untuk diperiksa dan diamankan. 3. Pekerjaan pemasangan transformator meliputi : memasang bracket-bracket palang UNP –10, menempatkan transformator pada rangka besi dudukannya, memasang pipa pelindung untuk kawat pentanahan arrester, memasang isolator tumpu, pemasangan load wires untuk tegangan tinggi dan rendah. 4. Pekerjaan switch pemutusan meliputi :  Peda tegangan tinggi : menempatkan arrester lengkap dengan hubungan ke tanahnya, pemasangan cut out lengkap dengan fuse link.  Pada tegangan rendah pada rak TR : menempatkan On Load Switch, NH Fuse. Khusus untuk Non Desa, juga memasang stop kontak, saklar, sekring dan time switch penerangan lampu jalan.  Pemasangan Load Wires dan wiring transformator. 5. Pekerjaan-pekerjaan pada point 3, 4 dan lainnya harus mengikuti petunjuk KONSTRUKSI PEMASANGAN GARDU TIANG. 6. Segala sesuatu yang belum jelas dan dianggap wajar persyaratannya merupakan ketentuan Dokumen Pelelangan ini. b. PemasanganPenarikan Penghantar Kabel Twisted CableTC 1. Untuk melaksanakan pemasangan penarikan penghantar TC, PIHAK KEDUA wajib menyediakan semua alat-alat kerja yang diperlukan sesuai petunjuk DIREKSI PEKERJAAN. 2. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh DIREKSI PENGAWAS LAPANGAN dan mendapat persetujuan, maka penarikan penghantar kabel TC SUTR dan atau penanaman kabel tanah TR dapat dilaksanakan dengan tetap mendapatkan pengawasan petugas. 3. Tidak dibenarkan membuka kabel TC dari haspel tanpa dongkrak kabel serta tidak diperbolehkan kabel TC yang sedang ditarik sampai menyentuh tanah ataupun jalan trotoar. 4. Penarikan penghantar kabel TC harus menggunakan alat penarik kabel LIER. 5. Pada setiap tiang harus dipasang stringing block atau rel yang khusus untuk kabel TC. Dokumen Pengadaan Rehab BangunanTower Lampung 151 6. Memasangan tali pancingan pada ujung kabel TC yang akan ditarik. Sebelum kabel TC dimatikan, pada setiap fitting harus diatur besar andongan yang disesuaikan dengan kemampuan tegangan tarik dan mengikuti ketentuan yang akan diberikan langsung oleh DIREKSI PEKERJAAN. 7. Kabel TC yang akan ditarik harus dalam keadaan baik dan lengkap, misalnya huruf-huruf yang menyatakan phasa 1, 2, 3 dan nol serta tanda lain yang menyatakan untuk lampu jalan pada Non Desa . Hal ini berguna untuk mengefektifkan pekerjaan yang diperlukan pada waktu pemadamangangguan listrik. 8. Setelah penarikan kabel TC SUTR selesai, harus dibetulkan kembali saluran sambungan rumah yang putus ke phasa semula, juga segala kerusakan-kerusakan milik pihak ketiga yang diakibatkan penarikan kabel TC SUTR. 9. Segala sesuatu yang belum jelas dan dianggap wajar persyaratannya, merupakan ketentuan Dokumen Pelelangan ini. c. Pekerjaan Di Daerah Yang Bertegangan 1. Mengingat lingkungan tempat kerja di daerah yang bertegangan, maka tindakan-tindakan keselamatan harus diutamakan, antara lain dengan memberi tanda untuk daerah berbahaya. 2. Daerah bertegangan yang berbahaya bila terdapat pelaksanaan tegangan tersebut harus dimatikan dan dipasang aparatus short circuit grounding alat penghubung singkat dan pentanahan. 3. Untuk pemadaman Jaringan Tegangan Menengah, 14 empat belas hari sebelumnya PIHAK KEDUA harus mengajukan permohonan tertulis kepada DIREKSI PEKERJAAN atau PLN setempat. 4. Setiap pekerjaan di daerah bertegangan harus dilengkapi dengan sabuk pengaman sarung tangan safety glooves, sepatu safety boots dan topi sfety helmet yang khusus untuk pekerjaan listrik. 5. Setiap hari PIHAK KEDUA harus melapor dahulu kepada petugas setempat sebelum memulai pekerjaan dan sesudahnya. 6. Dalam pelaksanaan PIHAK KEDUA harus mengikuti sepenuhnya petunjuk-petunjuk dari DIREKSI PEKERJAAN petugas yang ditunjuk DIREKSI PROYEK. d. Pekerjaan Pemasangan Schoor 1. Pada setiap tiang awal, tiang akhir, tiang sudut dan pada tiang dimana terdapat penggantian penghantar atau penggantian penampang penghantar supaya dipasang schoor. 2. Kontramast digunakan apabila tidak memungkinkan untuk dipasang track schoor, apabila tiang kontramast menggunakan tiang besi, maka tiang harus dicat dengan ukuran sama dengan tiang TR 9 meter dan dicat 3. Kawat schoor guy wire digunakan kawat seng nomor 8 :  4 empat lilit untuk konstruksi SUTM dan gardu tiang.  3 tiga lilit untuk konstruksi SUTR. 4. Schoor dan kontramast harus dipasang sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar yang terlampir. 5. Dalam pelaksanaan, PIHAK KEDUA harus mengikuti petunjuk bimbingan DIREKSI PROYEK seperlunya. e. Pekerjaan Pentanahan 1. Pada setiap gardu tiang, lightning arrester dan pada setiap 3 tiga gawang persimpangan-persimpangan tiang akhir SUTR harus dipasang pentanahan. 2. Saluran pentanahan menggunakan kawat tembaga BC dengan luas penampang 50 mm 2 . 3. Pentanahan menggunakan minimal 1 satu buah tongkat pentanahan batang arde dari pipa air galvanis berdiameter ¾” ujungnya disolder timah dengan panjang 3000 mm. Dokumen Pengadaan Rehab BangunanTower Lampung 152 4. Pada tiang 2750 milimeter diatas tanah, kawat dilindungi dengan pipa air galvanis berdiameter ¾” panjang pipa ini 3000 mm, yang mana 250 mm-nya tertanam di bawah tanah. 5. Hubungan saluran pentanahan dengan penghantar netral harus menggunakan tap konektor bimetal Al-Cu. 6. Tahanan pentanahan maksimum : 5 ohm 7. Setelah kawat dan pipa terpasang dan diurug kembali, tahan pentanahan diukur, jika tahanan yang dikehendaki belum tercapai harus ditambah batang arde hingga tercapai nilai tahanan yang dikehendaki. 8. PIHAK KEDUA harus mengikuti petunjuk DIREKSI PROYEK dan gambar yang terlampir. 54.6 JARINGAN DALAM BANGUNAN PEMBAGIAN GROUP a. Dalam malaksanakan pekerjaan PIHAK KEDUA harus mengikuti diagram jaringan yang tersedia untuk mempermudah saat pelaksanaan. b. MCB MCCB selalu melayani hanya satu grup lihat gambar jaringan listrik dan PIHAK KEDUA harus mengikuti kaidah nomen klatur yang ada Pada setiap MCBMCCB selalu diberi tanda sesuai dengan Penomoran dalam gambar jaringan. Penomoran menggunakan kertas stiker yang kerkualitas baik sedangkan penulisan huruf menggunakan spidol permanen c. PIHAK KEDUA harus membuat keseragaman dalam Penyambungan kabel untuk jaringan, pemilihan warna kabel. Untuk kabel tunggal maupun majemuk Kabel dengan wana MERAH selalu akan dialiri arus Positif Kabel dengan wana BIRU selalu akan dialiri arus Positif Kabel dengan wana KUNING selalu akan dialiri arus Positif Kabel dengan wana HITAM selalu akan dialiri arus Negatif d. Tempat dudukan Stop kontak maupun Skalar menggunakan dudukan berkuliatas baik terbuat dari bahan isolasi yang kuat merek National URAIAN PEMASANGAN a. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan, kecuali pada kabel penerangan. b. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih 1 m di setiap ujungnya. c. Semua kabel yang dipasang menembus dinding atau beton harus dibuat sleeve pipa pelindung dari pipa galvanised dengan diameter penampang pipa minimal 2½ kali penampang kabel. d. Kabel jaringan yang ditanam dalam tembok maupun yang terpasang di atas plafond, harus terlindung dalam pipa PVC Standar PLN. Sedangkan jaringan kabel yang ditanam dalam tanah ataupun yang melintas di bawah jalan mengguanakan kabel NYFGbY yang terlindung dalam pipa selongsong pipa GIP dengan diameter pipa yang disesuaikan dengan kebutuhan diameter kabel. e. Kabel yang terpasang diatas plafon atau pada rangka atap terpaksa harus terlihat pipa PVC pelindung harus diklem sejarak 80 untuk pipa yang lurus dan setiap sudut sambungan dan setengah pajang pipa jika jarak lurusnya kurang dari 80 cm. f. PIHAK KEDUA juga harus memperhatikan nilai estetis kerapian pekerjaan, jika jaringan tersebut terpaksa harus terlihat. g. Kabel yang pemasangannya terpaksa harus ditanam dalam tanah atau selokan, pada saat penimbunan kabel tersebut, penimbunan menggunakan pasir setebal 10 cm dan pada bagian atas pasir ditutup dengan tanda bata merah sebagai pelindung untuk memberi tanda apabila dikemudian hari ada pekerjaan galian yang melintas pada kabel tersebut. PEMASANGAN JARINGAN a. Semua jaringan yang berhubungan dengan lampu penerangan yang terletak dalam gedung menggunakan kabel NYA atau NYM dengan Dokumen Pengadaan Rehab BangunanTower Lampung 153 diameter minimal 2 x 1 x 2,5 mm² atau 2 x 2,5 mm². b. Semua jaringan yang berhubungan dengan instalasi stop kontak peralatan yang terletak dalam gedung menggunakan kabel NYA atau NYM dengan diameter minimal 3 x 1 x 2,5 mm² atau 3 x 2,5 mm². c. Semua jaringan yang berhubungan dengan instalasi stop kontak peralatan AC yang terletak dalam gedung menggunakan kabel NYY dengan diameter minimal 3 x 2,5 mm². d. Semua jaringan yang berhubungan dengan instalasi Saklar Handle peralatan dengan rating 3 tiga phase yang terletak dalam gedung menggunakan kabel NYY dengan diameter minimal 4 x 4 mm² atau pemakaian kabel disesuaikan dengan kebutuhan luas penampang minimum yang di syaratkan yang mampu dilalui oleh arus listrik. e. Semua jaringan yang berhubungan dengan instalasi Penerangan luar lampu taman, peralatan Pompa dll yang tertanam dalam tanah dengan rating satu phase ataupun 3 tiga phase yang terletak dalam maupun luar gedung menggunakan kabel NYFGbY dengan diameter minimal 4 x 4 mm² atau pemakaian kabel disesuaikan dengan kebutuhan luas penampang minimum yang di syaratkan yang mampu dilalui oleh arus listrik. f. Apabila dalam gambar tidak tercantum luas penampang kabel yang digunakan, maka penggunaan penampang kabel harus dihitung cukup aman dengan pembulatan luasan penampang ke atas yang mampu dilayani oleh kabel jika dialiri arus listrik. g. Apabila dalam suatu jaringan terdapat jaringan yang disusun secara paralel penerangan selasar, penerangan lampu taman maka penyambungan kabel hanya boleh dilakukan diterminal lampu. h. Pada sistem jaringan untuk penerangan bangunan, kabel yang masuk dalam skalar adalah kabel yang berarus Positif i. Kawat arde dilindungi dengan pipa galvanisir. PEMASANGAN PENANGKAL PETIR a. Untuk spit penangkal petir diguanakn coopper rod konvensional dengan maksimum tahanan grounding 2 ohm. b. Untuk menghantar penurun petir digunakan kabel BC dengan disesuaikan dengan referensi pabrik c. Klem penyangga harus dibuat dari bahan siku sebelum dipasang harus dizincchromat terlebih dahulu dan kemudian dicat besi anti karat sebanyak dua kali d. Untuk electroda pentanahan digunakan pipa galvanised dengan diameter minimum 1 “ dan pada ujung bawah pipa harus dipasang copper rod yangdibuat runcing sepanjang 80 cm e. Electroda yang dipantek dalam tanah minimal 10 m f. Nilai tahanan pentanahan maximum 5 ohm diukur setelah minimal 3 hari turun hujan.

54.7 PEMBONGKARAN DAN SISA MATERIAL

a. Pembongkaran pada instalasi lama dan tidak terpakai lagi berhubung telah diperbaharui atau lain hal yang perlu dibongkar dilaksanakan secara hati-hati dan bertahap berurutan dengan disesuaikan tahap pemasangan baru, mengingat peralatan yang dibongkar akan dipasang kembali hal ini bila diperlukan dipasang kembali juga melihat situasi dan kepentingan pemakaian listrik serta kepentingan umum, sehingga materialperalatan tersebut dapat dipergunakan kembali tanpa kerusakan dan cacat. b. Kerusakan materialperalatan yang diakibatkan oleh pembongkaran dan transfort menjadi tanggung jawab pemborong dengan segala resiko dan akibatnya. Untuk ini akan dikenakan ganti rugi, menurut jenis dan jumlah kerusakan.

54.8 PENGUJIAN DAN PEMERIKSAAN

Untuk pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah selesai, DIREKSI PROYEK akan mengadakan pengujian dan pemeriksaan sebagai berikut : Dokumen Pengadaan Rehab BangunanTower Lampung 154 a. Pemeriksaan visual b. Pengukuran tahanan isolasi. c. Pengukuran tahanan pentanahan. d. Percobaan pemberian tegangan. e. Percobaan penyalaan pemberian arus Semua biaya yang timbul untuk keperluan pengujian dan pemeriksaan ini misal sewa alat penguji dan lain-lain menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

54.9 PENYELESAIAN DAN KETENTUAN LAIN

a. Apabila pekerjaan telah selesai maka PIHAK KEDUA harus memberitahukan kembali DIREKSI PROYEK bahwa pekerjaan telah selesai dan aman serta telah di test dengan hasil baik dan siap untuk beroperasi. b. Ketentuan dan hal-hal lain yang belum masukdiatur dalam dokumen pelelangan ini, dilaksanakan menurut kebiasaankelaziman berdasarkan normalisasi atau ketentuan pada umumnya, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan syarat-syarat yang telah disahkan.

F. TEKNIS KHUSUS PELAKASANAAN DAN PENYELESAIAN PEKERJAAN UTILITAS DAN