Wahyu Purnama, 2014 Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an
Sma Negeri Se-Kecamatan Ujungberung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
A. KAJIAN PUSTAKA 1. Hakikat Pendidikan Jasmani
a. Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan aspek kognitif, afektif dan
psikomotor dalam mencapai tujuan pendidikan. Mengenai hal ini menurut Mahendra 2008:15 menjelaskan bahwa “Pendidikan jasmani adalah proses
pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga untuk mencapai tujuan pendidikan.” Lebih lanjut menurut Abduljabar 2008:27 menjelaskan
bahwa pendidikan jasmani adalah “Proses pendidikan yang memiliki tujuan untuk
mengembangkan penampilan manusia melalui media aktivitas jasmani yang terpilih untuk mencapai tujuan
pendidikan.” Berdasarkan pengertian di atas maka dapat dipahami bahwa pendidikan
jasmani merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan.
Meskipun pendidikan jasmani itu merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan olahraga, namun tujuan yang hendak dicapai oleh
pendidikan Jasmani bukan hanya aspek fisik, tapi bersifat pedagogis proporsional. Artinya nilai-nilai pendidikan yang terkait dengan aspek intelektual, moral, sikap,
keterampilan fisik dan kebugaran jasmani, serta estetika dikembangkan secara selaras, seimbang dan serasi.
b. Tujuan Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani merupakan sebuah pendidikan yang sangat unik karena menekankan pada tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
Pendidikan jasmani meliputi ketiga aspek tersebut tidak halnya seperti mata
Wahyu Purnama, 2014 Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an
Sma Negeri Se-Kecamatan Ujungberung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelajaran lain yang hanya menekankan pada aspek kognitif dan afektif. Psikomotor disinilah peran penting pendidikan jasmani di dalamnya, melibatkan
berbagai unsur gerak. Dengan demikian abduljabar 2009:7 menyatakan bahwa “pendidikan jasmani memusatkan diri pada semua bentuk kegiatan aktivitas
jasmani yang mengaktifkan otot-otot besar gross motorik, memusatkan diri pada gerak fisik dalam permainan, olahraga, dan fungsi dasar tubuh manusia.
” Pendidikan Jasmani mempunyai tujuan yang sangat besar terhadap
pertumbuhan dan perkembanagan siswa. Seperti yang dijelaskan oleh Samsudin 2008:3 tujuan pendidikan jasmani adalah sebagai berikut:
a. Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai
dalam pendidikan jasmani. b.
Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial, dan toleransi.
c. Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui tugas pembelajaran
pendidikan jasmani. d.
Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani.
e. Mengembangkan ketrampilan gerak dan ketrampilan teknik.
f. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat.
g. Mengembangkan ketrampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri
dan orang lain. h.
Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran dan pola hidup sehat.
i. Mampu mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat
rekreatif. Sedangkan menurut Mahendra 2009:10 mengemukakan bahwa tujuan
pendidikan jasmani adalah:
a. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan
dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.
Wahyu Purnama, 2014 Perbedaan Partisipasi Siswa Putri D alam Pembelajaran Pendidikan Jasmani D i Sd, Smp D an
Sma Negeri Se-Kecamatan Ujungberung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai
keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
c. Mendapatkan dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang
optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.
d. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas
jasmani baik secara kelompok maupun perorangan. e.
Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif
dalam hubungan antar orang. f.
Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.
Salah satu prinsip penting dalam Pendidikan Jasmani adalah partisipasi siswa secara penuh dan merata. Oleh karena itu guru Pendidikan Jasmani harus
memperhatikan kepentingan setiap siswa. Siswa didorong untuk mendapatkan pengalaman belajar berupa pengantar yang merujuk pada komponen antisipasi.
Dalam memulai pelajaran, guru mempersiapkan siswa dengan merangsang minat mereka pada pelajaran tersebut. Dalam mempersiapkan siswa, seorang guru harus
menyampaikan apa yang akan dipelajari dan hubungannya dengan pelajaran sebelumnya dan aktivitas saat ini atau yang akan datang.
c. Fungsi Pendidikan Jasmani