Tinjauan Umum Tindak Pidana

e. Moeljatno Tindak pidana menurut Moeljatno terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1 Perbuatan pidana adalah perbuatan oleh suatu aturan hukum dilarang dan diancam pidana; 2 Larangan ditujukan kepada perbuatan, sedangkan ancaman pidana ditujukan kepada orang yang menimbulkan kejadian itu; 3 Antara larangan dan ancaman pidana ada hubungan yang erat,, oleh karena antara kejadian dan orang yang menimbulkan kejadian itu ada hubungan erat pula. 30 2. Unsur-unsur Tindak Pidana Unsur-unsur tindak pidana yaitu : a. Subyek dari pelaku tindakan; b. Kesalahan dari tindakan; c. Bersifat melawan hukum dari tindakan tersebut; d. Suatu tindakan yang dilarang atau diharuskan oleh undang-undang perundangan dan terhadap pelanggarnya diancam dengan pidana; e. Waktu, tempat dan keadaan terjadinya suatu tindak pidana. Setiap tindak pidana yang terdapat didalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana itu pada umumnya dapat dijabarkan kedalam unsur-unsur yang dapat dibagi menjadi 2 dua macam yaitu : a. Unsur-unsur subjektif 30 Nikmah Rosida, 2011, Asas-asas Hukum Pidana, Semarang: Pustaka Megister Semarang, hlm 10 Yang dimaksud dengan unsur-unsur subjektif adalah unsur-unsur yang melekat pada diri sipelaku atau yang berhubungan dengan diri sipelaku dan termasuk kedalamnya yaitu segala sesuatu yang terkandung didalam hatinya, dimana unsur-unsur subjektif dari sesuatu tindak pidana itu adalah : a Kesengajaan atau tidak kesengajaan dolus atau culpa, b Maksud atau voornemen pada suatu percobaan atau poging seperti yang dimaksud didalam Pasal 53 ayat 1 KUHP, c Macam-macam maksud atau oogmerk seperti yang terdapa misalnya didalam kejahatan-kejahatan pencurian, penipuan, pemerasan, pemalsuan dan lain-lain, d Merencanakan terlebih dahulu atau voorbedachte raad seperti yang misalnya yang terdapat didalam kejahatan pembunuhan menurut Pasal 340 KUHP, e Perasaan takut atau vress seperti antara lain yang terdapat didalam rumusan tindak pidana menurut Pasal 308 KUHP. b. Unsur-unsur objektif Yang dimaksud dengan unsur-unsur objektif adalah unsur-unsur yang ada hubungannya dengan keadaan-keadaan, yaitu didalam keadaan- keadaan mana tindakan-tindakan dari sipelaku itu harus dilakukan, dimana unsur-unsur objektif dari sesuatu tindak pidana itu adalah : a Sifat melanggar hukum atau wederrechtelijkheid, b Kualitas dari sipelaku, misalnya “keadaan sebagai seorang pegawai negeri” didalam kejahatan jabatan menurut Pasal 415 KUHP atau “keadaan sebagai pengurus atau komisaris dari suatu perseroan terbatas” didalam kejahatan menurut Pasal 398 KUHP, c Kausalitas, yakni hubungan antara sesuatu tindakan sebagai penyebab dengan sesuatu kenyataan sebagai akibat.

C. Peraturan Tentang Tindak Pidana Pembunuhan

Penjelasan tentang tindak pidana pembunuhan dapat dlihat dalam ketentuan Pasal 338, 339, 340, 344 dan 359 KUHPidana yaitu: 1. Pembunuhan yang di lakukan dengan sengaja a. Pembunuhan Biasa Tindak pidana yang diatur dalam Pasal 338 KUHP merupakan tindak pidana dalam bentuk pokok Doodslag In Zijn Grondvorm, yaitu delik yang telah dirumuskan secara lengkap dengan semua unsur-unsurnya. Adapun rumusan Pasal 338 KUHP adalah: “Barangsiapa sengaja merampas nyawa orang lain, diancam, karena pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun”. Dari ketentuan dalam Pasal tersebut, maka unsur-unsur dalam pembunuhan biasa adalah sebagai berikut: 1 Unsur subyektif : perbuatan dengan sengaja 2 Unsur obyektif : perbuatan menghilangkan, nyawa, dan orang lain b. Pembunuhan Dengan Pemberatan Hal ini diatur Pasal 339 KUHP yang bunyinya sebagai berikut: “Pembunuhan yang diikuti, disertai, atau didahului oleh kejahatan dan yang dilakukan dengan maksud untuk memudahkan perbuatan itu, jika tertangkap tangan, untuk melepaskan diri sendiri atau pesertanya daripada hukuman, atau supaya barang yang didapatkannya dengan melawan hukum tetap ada dalam tangannya, dihukum dengan hukuman penjara seumur hidup atau penjara sementara selama- lamanya dua puluh tahun.” Perbedaan dengan pembunuhan Pasal 338 KUHP ialah : “diikuti, disertai, atau didahului oleh kejahatan”. Kata “diikuti” gevold dimaksudkan diikuti kejahatan lain. Pembunuhan itu dimaksudkan untuk mempersiapkan dilakukannya kejahatan lain. Misalnya : Seorang yang sakit hati ingin melakukan pembunuhan terhadap Bupati; tetapi karena Bupati dikawal oleh seorang bodyguard pengawal, maka orang yang sakit hati tadi lebih dahulu menembak pengawalnya, baru kemudian membunuh Bupati. Unsur-unsur dari tindak pidana dengan keadaan-keadaan yang memberatkan dalam rumusan Pasal 339 KUHP itu adalah sebagai berikut: 1 Unsur subyektif: a Dengan sengaja b Dengan maksud 2 Unsur obyektif: a Menghilangkan nyawa orang lain b Diikuti, disertai, dan didahului dengan tindak pidana lain c Untuk menyiapkanmemudahkan pelaksanaan dari tindak pidana yang akan, sedang atau telah dilakukan d Untuk menjamin tidak dapat dipidananya diri sendiri atau lainnya peserta dalam tindak pidana yang bersangkutan e Untuk dapat menjamin tetap dapat dikuasainya benda yang telah diperoleh secara melawan hukum, dalam ia mereka kepergok pada waktu melaksanakan tindak pidana c. Pembunuhan Berencana Tindak pidana ini diatur dalam Pasal 340 KUHP, yang menyebutkan sebagai berikut : “Barangsiapa dengan sengaja dan dengan direncanakan terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan berencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun.” Dari rumusan tersebut, maka unsur-unsur pembunuhan berencana adalah sebagai berikut: 1 Unsur subyektif: a Dilakukan dengan sengaja b Direncanakan terlebih dahulu 2 Unsur obyektif : menghilangkan nyawa orang lain. Jika unsur-unsur di atas telah terpenuhi, dan seorang pelaku sadar dan