15
2.2 Kondisi Fisik
Kondisi fisik dalam olahraga di definisiksan sebagai kemampuan seorang olahragawan dalam melaksanakan kegiatan olahraga Remmy Muchtar,1992:81 .
Lebih lanjut Remmy Muchtar menjelaskan tentang bahwa kondisi fisik di bagi atas; a kondisi fisik umum, b kondisi fisik khusus, dalam kondisi fisik ini, atau kita
pakai istilah yang lebih khusus physical fitness, mengandung berbagai unsur yang merupakan kualitas fisik atau pysical qualities yang menentukan dalam kegiatan
olahraga pada umumnya. Unsur-unsur tersebut terdiri atas: a Speed atau kecepatan, b Strenght atau kekuatan, c Endurance atau daya tahan, d Flexibility atau
kelentukan dan, e Agility atau kelincahan. Unsur-unsur tersebut diatas,merupakan kualitas fisik yang menentukan untuk pencapaian hasil dalam olahraga, oleh karena
itu tidak dapat dilihat sebagai komponen yang terpisah-pisah.
2.3 Kekutan Otot Tungkai
Kekuatan merupakan dasar utama dalam melakukan aktivitas, dimana apabila tubuh tidak dalam keadaan kuat maka tidak bisa menerima beban
darimanapun. Suharno HP 1978:21 mengartikan kekuatan sebagai kemampuan dari otak untuk dapat mengatasi tahanan beban dalam menjalankan aktivitas.
Kekuatan merupaka faktor biologis yang timbul dari manusia sendiri. Kekuatan strength adalah komponen kondisi fisik, yang menyangkut
masalah kemampuan seseorang atlit pada saat mempergunakan otot-ototnya, menerima beban dalam waktu kerja tertentu M. Sajoto, 1988:58. Dalam melatih
kekuatan otot dapat dilakukan dengan latihan beban yang berdasarkan kontraksi
16
otot yang digolongkan dalam tiga kategori yaitu kontraksi isometris, kontraksi konsentris dan kontraksi eksentris Paulus L. P dan Dikdik Z. S, 2006: 14-15.
Harsono 1988:47 mengatakan kekuatan adalah energi untuk melawan suatu tekanan atau kemampuan untuk membangkitkan tenaga tension terhadap suatu
tahanan resistance. Dari beberapa pengertian tersebut kekuatan dapat diartikan sebagai
kualitas tenaga otot atau sekelompok otot dalam membangun kontraksi secara maksimal untuk mengatasi beban yang datang baik dari dalam maupun dari luar.
Jadi gerakan yang dilakukan oleh otot-otot tungkai akan menghasilkan gerakan aktifitas seperti menendang, berjalan, melompat, dan lain sebagainya. Dimana
gerakan tersebut dibutuhkan dalam melakukan gerakan olahraga terutama cabang olahraga yang dominan menggunakan kaki seperti: sepakbola, pencak silat,
bersepeda dan sebagainya. Otot-otot addukter sangat terkait dalam melakukan tembakan pada
permainan sepakbola. Otot-otot adduktor menggerakkan tungkai atas ke arah garis tengah badan. Otot-otot ini semua berorigo pada rami os pubis dan os ischii dan
berinsersio pada permukaan dorsal os femur di linea aspera Surja Widjaja, 1998:81.
Dengan demikian seperti halnya yang dikatakan Poerwodarminto 1982:1107 tentang kekuatan otot tungkai adalah kemampuan otot untuk menerima
beban dalam waktu tertentu dimana kemampuan itu dihasilkan oleh adanya kontraksi otot pada tungkai. Dalam olahraga kita temukan situasi atau keadaan
17
adanya kontraksi terhadap berat badan sendiri atau beban tambahan yang harus diberi percepatan. Kontraksi ini timbul ketika kita menendang bola, supaya bola
hasil tendangan bergerak kencang maka memerlukan kekuatan tungkai yang baik. Selain itu juga kekuatan dibutuhkan untuk mengatasi tahanan berat tubuh untuk
menjaga keseimbangan pada saat melakukan tendangan. Guna mengukur kekuatan otot tungkai diperlukan suatu alat yang dinamakan dengan Leg Dynamometer.
2.4 Panjang Tungkai