Yang dimaksudkan dengan “labour intensif “ yaitu pariwisata sebagai suatu industri banyak menyerap tenaga kerja.
c. Capital Intensive
Untuk membangun sarana dan prasarana industri pariwisata diperlukan modal yang besar untuk investasi, akan tetapi dilain pihak
pengembalian modal yang diinvestasikan tersebut relatif lama dibandingkan dengan industri manufaktur lainnya.
d. Sensitive
Industri pariwisata sangat peka terhadap keamanan dan kenyamanan. Dalam hal ini wisatawan adalah orang-orang yang mencari kesenangan, dan
untuk itu tidak seorang pun yang mau mengambil resiko menderita dalam perjalanan yang mereka lakukan.
e. Seasonal
Industri pariwista dipengaruhi oleh musim. Apabila datang masa liburan, semua kapasitas wisata terjual habis. Sebaliknya apabila saat masa
libur selesai, maka semua kapasitas wisata terbengkelai. f.
Quick Yielding Industry Dengan
mengembangkan pariwisata
sebagai suatu
industri, penerimaan devisa akan lebih cepat bila dibandingkan dengan kegiatan
ekspor uang dilakukan secara konvensional Yoeti, 2008:67-69.
1.3.3 Produk Industri Pariwisata
Pada hakikatnya produk wisata adalah keseluruhan pelayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak ia meninggalkan
tempat tinggalnya, sampai ke daerah tujuan wisata yang telah dipilihnya dan kembali ke rumah dimana ia berangkat semula. Hubungan antara kunjungan
wisatawan dan produk-produk wisata yang menentukan citra pariwisata di suatu negarawilayah secara lebih jelas tampak pada pola perjalanan dan kebutuhan
wisatawan Suwantoro,1997:49. Kotler dan Fox dalam Yoeti 2005:125 memberikan batasan tentang
produk industri pariwisata sebagai berikut: “ A product is a anything thats can be offered to market for
attention, acquisition,or consumptionthat might satisfy a need and want. It includes physicial obyek, program, services, persons, places,
organizations and ideas. Other name for a product would be the offer, value package or benefit bundle
“ Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk menarik perhatian target pasar
agar mengambil alih atau memiliki, memakai atau mengkonsumsi, yang dapat memuaskan wisatawan tentang kebutuhan dan keinginan
mereka yang bermacam-macam. Termasuk dalam pengertian ini adalah obyek-obyek pariwisata yang berwujud, program perjalanan,
berbagai bentuk layanan yang bersifat pribadi di tempat-tempat yang disiapkan organisasi yang dianggap memiliki nilai dan bermanfaat
bagi wisatawan.
Menurut Yoeti 2001:3 produk industri pariwisata adalah semua bentuk pelayanan yang dinikmati wisatawan, semenjak ia meninggalkan dimana ia biasa
berdiam, selama berada di daerah tujuan wisata yang dikunjungi, hingga ia kembali pulang ke tempat asalnya semula. Produk industri wisata terdiri dari tiga
komponen yang satu dengan yang lain sangat erat hubungannya, yaitu : 1.
Aksesibilitas Yaitu semua yang dapat memberi kemudahan kepada wisatawan untuk
datang berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata, antara lain : infrastruktur, transportasi, peraturan pemerintah dan prosedur operasional.
2. Fasilitas
Fasilitas berfungsi untuk memenuhi kebutuhan wisatawan selama tinggal untuk sementara waktu di daerah tujuan wisata yang kunjungi.
3. Atraksi
Yaitu semua yang menjadi daya tarik mengapa wisatawan tertarik datang berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata. Termasuk dalam kelompok ini
adalah : atraksi alam, atraksi budaya, atraksi sosial dan atraksi buatan. Menurut Salah Wahab 2003:109 penawaran pariwisata mencakup yang
ditawarkan oleh destinasi pariwisata kepada wisata yang real maupun yang potensial. Penawaran dalam pariwisata menunjukkan khasanah atraksi wisata
alamiah dan buatan manusia, jasa maupun barang yang kira-kira akan menarik orang untuk mengunjungi suatu negara tertentu.
1.3.4 Pengembangan Kepariwisataan