Upaya Pengembangan Pariwisata Dampak Pengembangan Pariwisata

1.3.5 Upaya Pengembangan Pariwisata

Dalam GBHN 1999 disebutkan bahwa pengembangan pariwisata melalui pendekatan sistem yang utuh dan terpadu bersifat interdisipliner dan partisipatoris dengan menggunakan kriteria ekonomis, teknis, agronomis, sosial budaya, hemat energi, melestarikan alam dan tidak merusak lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, maka pembangunan kepariwisataan mempunyai tiga fungsi atau tri fungsi, yaitu: a. Menggalakkan kegiatan ekonomi. b. Memelihara kepribadian bangsa dan kelestarian fungsi lingkungan hidup, dan c. Memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa serta menanamkan jiwa, semangat dan nilai-nilai luhur bangsa dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Disamping itu untuk tercapainya tri fungsi tersebut diatas, maka harus ditempuh tiga macam cara atau upaya, yaitu: a. Pengembangan obyek dan daya tarik wisata. b. Meningkatkan dan mengembangkan promosi dan pemasaran wisata. c. Meningkatkan pendidikan dan pelatihan kepariwisataan Sunardi, 2001:40.

1.3.6 Dampak Pengembangan Pariwisata

Dalam pengembangan obyek wisata perlu dipertimbangkan pula dampak- dampak yang ditimbulkan dari adanya pengembangan baik dampak positif maupun dampak negatif. Menurut Marpaung 2002:19 Dampak pengembangan wisata meliputi : 1. Dampak Ekonomi Penukaran pendapatan luar negeri devisa sampai pendapatan dan pekerjaan memberikan kontribusi kepariwisataan sehingga mampu memperbaiki struktur ekonomi dan memacu perkembangan bisnis kecil-kecilan. Kemudian akan membawa keuntungan ekonomi dengan naiknya penghasilan penduduk, serta semakin dikenalnya daerah wisata. Dalam ekonomi makro, keuntungan yang didapatkan secara merata akan meningkatkan PAD masyarakat lokal dan dalam kesempatan berikutnya akan meningkatkan citra sebagai daerah tujuan wisata. 2. Dampak Sosial. Dalam peningkatan kualitas produk maupun penambahan daerah tujuan wisata banyak pengaruh sosial kepariwisataan yang terdapat pada daerah asal wisatawan, yakni terjadinya pengaruhperubahan bagi manusia akibat dari interaksi antara wisatawan tamu dan masyarakat pemilik. Pariwisata mempercepat terjadinya perubahan, dimana masyarakat tradisional mulai bersikap kebaratan, beberapa orang akan merasa terluka sementara yang lain akan merasa beruntung. 3. Dampak Kebudayaan. Kebudayaan manusia terdiri dari kepercayaan, nilai, sikap dan kelakuan, semua itu bagian dari masyarakat yang dilewati dari satu generasi ke generasi lain. Penerimaan terhadap suatu kebudayaan terjadi ketika kebudayaan yang kuat datang ke hubungan yang kebudayaannya lemah, lalu yang lemah ini mempelajari kebudayaan yang kuat. Pariwisata banyak melibatkan turis dari kebudayaan yang kuat. Kebudayaan lokal yang lemah merupakan satu- satunya yang akan berubah. 4. Dampak Lingkungan. Pembangunan kepariwisataan, seperti pembangunan lainnya mempunyai dampak terhadap lingkungan. Kondisi lingkungan yang natural merupakan atraksi utama bagi wisatawan. Pengunjung diharapkan tertarik pada area yang menawarkan produk wisata yang menyenangkan. Semakin luas wilayah yang digunakan, maka dampak yang akan ditimbulkan akan semakin besar. Banyaknya manusia yang menggunakan wilayah tersebut daripada memberikan dukungan terhadap lingkungan.

1.3.7 Manfaat Pembangunan Pariwisata Nasional