meliputi parameter amonium, nitrat, ortofosfat, bahan organik total TOM, COD, C dan N di seston, kesadahan, logam merkuri di air, sedimen, dan biota.
Tabel 3. Parameter lingkungan yang diukur dan dianalisis dalam penelitian
No. Parameter
Satuan Alat
Pengukuran Keterangan
1.
Parameter fisika
a. Suhu air b. Kecepatan arus
c. Distribusi partikel
d. Kekeruhan e. Konduktivitas
f. CPOM
o
mdt C
NTU mSdt
g Termometer
Current meter Saringan
bertingkat Turbidimeter
Konduktimeter Timbangan
analitik Langsung
Langsung Tidak langsung
Lin et al.2003 Langsung
Langsung Tidak langsung
Barlocher 1983
2.
Parameter kimia
a. pH air b. Oksigen terlarut
c. COD
d. Amonium e. Nitrat
g. Ortofosfat h. Kesadahan
i. C dan N di Seston j. TOM
k. Merkuri air l. Merkuri sedimen
m. Merkuri di biota -
mgL mgL
mgL mgL
mgL mgl setara
CaCO mgl
3
mgl ppb
ppb
ppb pH meter
DO meter Buret titrator
Spektrofotometer Spektrofotometer
Spektrofotometer Buret titrator
CHN Analyzer Buret titrator
Mercury analyzer
Mercury analyzer
Mercury analyzer
Langsung Langsung
Tidak langsung Eaton 1995
Tidak langsung Eaton 1995
Tidak langsung Eaton 1995
Tidak langsung Eaton 1995
Tidak langsung Eaton 1995
Tidak langsung Jin Ward 2007
Tidak langsung Eaton 1995
Tidak langsung Smoley 1992
Tidak langsung Akagi Nishi-
mura 1991 Tidak langsung
Pennuto et al. 2005
3.5.2 Parameter biologi Parameter biologi meliputi komposisi taksa genus dan kelimpahan dari
organisme perifiton dan larva Trichoptera yang dianalisis di laboratoriun ekotoksikologi Puslit Limnologi-LIPI. Identifikasi larva Trichoptera diusahakan
hingga tingkat genus menurut Pescador et al. 1995, Merrit Cummins 1996, Gooderham Tsyrlin 2003, dan Dean et al. 2010. Status ekologi feeding larva
Trichoptera digolongkan menurut US-EPA 1999. 3.5.3 Biomassa dan Produktivitas sekunder
Pengukuran biomassa dan produktivitas sekunder larva Cheumatopsyche sp. dilakukan dengan cara mengukur lebar kepala dan berat kering individu.
Pengukuran lebar kepala dengan menggunakan mikrometer okuler dalam sebuah mikroskop cahaya. Penentuan berat kering ditentukan dengan cara pengeringan
pada sebuah inkubator yang bersuhu 60
3.6 Analisis Data
C selama 24 jam, kemudian didinginkan dalam suhu ruangan pada alat desikator Alexander Smock 2005. Kemudian
larva tersebut ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik merek sartorius tingkat ketelitian 0.0001 g.
Status pencemaran organik di air dengan menggunakan indeks kimia Kirchoff 1991, sedangkan untuk logam merkuri di sedimen dengan
memodifikasi indeks pencemaran logam pollution indexPI dari Chen et al. 2005. Komponen parameter kimia dan fisik yang digunakan untuk menghitung
indeks kimia meliputi: DO, pH, suhu, amonium, nitrat, ortofosfat, dan konduktivitas. Hasil analisis parameter kimia di atas selanjutnya digunakan untuk
menghitung nilai indeks kimia dengan menggunakan rumus Kirchoff 1991 sebagai berikut:
Dengan: CI = Nilai indeks kimia pada setiap titik sampling
n = banyaknya jumlah parameter q = parameter sub-indeks diperoleh dari pengurangan anggota parameter
diantara skala 0 sampai 100 w = nilai bobot kepentingan dari setiap parameter, nilainya dari 0 – 1.
wn w
w w
wi
xqn x
xq xq
q qi
CI .......
3 2
1
3 2
1
= =
∑
………………… 1
Kriteria pencemaran organik menurut indeks kimia dapat dilihat dalam Tabel 4.
Kandidat daerah yang akan ditetapkan sebagai situs rujukan diusahakan memiliki nilai skor indeks 84 ke atas.
Tabel 4 : Kriteria indeks kimia Kirchoff 1991 guna menggolongkan status
pencemaran organik.
Skor indeks kimia Statuskondisi
0 – 27 28 – 56
57 – 83 84 – 100
Tercemar berat Tercemar sedang
Tercemar ringan Belum tercemar
Status kontaminasi logam merkuri di sedimen diprediksi dengan menggunakan indeks pencemaran logam yang dihasilkan dari akar konsentrasi
logam di daerah situs uji C
i
dibagi dengan konsentrasi logam di situs rujukan C
oi
. Tabel 5 merupakan kriteria dari indeks polusi logam di sedimen Chen et
al. 2005. Rumus indeks pencemaran logam adalah sebagai berikut :
Dengan: PI = indeks pencemaran logam
x = C
i
C C
oi i
C = konsentrasi logam i di sedimen di daerah situs uji
oi
= konsentrasi logam di stasiun yang berfungsi sebagai situs rujukan.
Tabel 5. Klasifikasi status pencemaran logam di sedimen dari Chen et al. 2005
Skor Kriteria
1 Terpolusi ringan
1 IPI ≤ 2
Terpolusi sedang 2
Terpolusi berat Fenomena abnormalitasnekrosis pada bagian insang abdominal larva
Hydropsychid dilakukan pengamatan di masing-masing stasiun. Adanya nekrosis pada insang abdominal umumnya ditandai dengan penghitaman warna atau abrasi
insang. Insang dalam kondisi normal akan tampak putih bening. Persentase jumlah individu yang mengalami abnormalitas Y dilakukan analisis korelasi
…………………………. 2