1
BAB II LANDASAN KONSEPTUAL
A. Desain
1. Pengertian Desain
Desain berasal dari bahasa Latin yaitu designare, bahasa Inggris design
yang berarti menggambar atau merancang. Desain sama halnya dengan merancang. Merancang adalah proses pencipta rupa untuk maksud
tertentu. Desain adalah bidang keterampilan, pengetahuan dan pengalaman manusia yang mencerminkan ketertarikannya dengan apresiasi dan adaptasi
lingkungannya ditinjau
dari kebutuhan-kebutahan
kerohanian dan
kebendaannya Sachari dalam Taufik Irfanudin. Desain adalah gejala terakhir dalam perkembangan seni rupa, lahir setelah revolusi industri sebagai
akibat adanya nilai dan parameter baru karena bertemunya seni dan teknologi Widagdo dalam Taufik Irfanudin.
2. Unsur – Unsur Desain
Menurut Kusrianto 2007: 29 untuk mewujudkan suatu tampilan desain, ada beberapa unsur yang diperlukan yaitu:
a. Titik
Titik adalah salah satu unsur desain yang wujudnya relatif kecil, di mana dimensi memanjang dan lebarnya dianggap tidak berarti. Titik
cenderung ditampilkan dalam bentuk kelompok, dan variasi jumlah, susunan, dan kepadatan tertentu.
b. Garis
Garis dianggap sebagai unsur desain yang banyak berpengaruh dalam suatu pembentukan objek. Sehingga garis, selain dikenal sebagai goresan atau
coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna. Ciri khas garis adalah terdapatnya arah serta dimensi memanjang. Garis dapat tampil dalam
bentuk lurus, lengkung, zigzag, dan lainnya. Kualitas garis ditentukan oleh tiga hal, yaitu orang yang membuatnya, alat yang digunakan serta bidang
dasar tempat garis di goreskan. c.
Bidang Bidang merupakan unsur desain yang berdimensi panjang dan lebar.
Ditinjau dari bentuknya, bidang dikelompokkan menjadi dua, yaitu bidang geometriberaturan dan non geometri tidak beraturan. Bidang geometri
adalah bidang yang relatif mudah diukur keluasannya, sedangkan bidang non geometri merupakan bidang yang relitif sukar untuk diukur keluasannya.
Bidang biasa dihadirkan dengan menyusun titik maupun garis dalam kepadatan tertentu, dan dapat pula dihadirkan dengan mempertemukan
potongan hasil goresan satu garis atau lebih. d.
Ruang Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian bidang atau
jarak antar objek berunsur titik, garis, bidang, dan warna. Ruang lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga dapat dibagi dua, yaitu
ruang nyata dan semu. Keberadaan ruang sebagai salah satu unsur desain sebenarnya tidak dapat diraba tetapi dapat dimengerti.
e. Warna
Warna sebagai unsur yang berkaitan dengan bahan yang mendukung keberadaannya ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan yang diterima oleh
mata lebih ditentukan oleh cahaya. Warna seperti yang diungkapakan Hasan Shadily 1997 :1164, adalah sifat cahaya yang berkantung pada panjang
gelombang cahaya atau spektrum adalah merah, hijau, dan biru dan kombinasi-kombinasi dapat terbentuk segala warna. Golongan warna ada 3
yaitu: 1
Warna primer : Merupakan warna pokok yang terdiri merah, kuning, dan biru
2 Warna sekunder : Pencampuran dari warna-warna primer.
3 Warna tertier : Hasil pencampuran satu warna primer dan warna
sekunder. f.
Tekstur Permukaan suatu benda atau sering kita sebut dengan tekstur, dapat
kita temukan baik dari benda alami atau benda manusia dan tidak semua permukaan benda itu sama. Lebih lanjut dikatakannya macam-macam kualitas
tekstur adalah kasar, licin, berbutir, lunak dan keras. Para seniman seringkali menggunakan kesan-kesan tersebut untuk ungkapan dan untuk menampakkan
variasi. Dalam bahasa yang paling mudah dikatakan tekstur merupakan kesan raba yang dapat kita rasakan. Setiap material atau bahan memiliki tekstur
masing-masing Sunaryo dalam Dhida Leksana,2010: 12.
g. Bentuk
Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak rectangle, lingkaran circle,
dan segitiga triangle. Sementara kategori sifatnya, bentuk dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
1. Huruf character : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang
dapat digunkan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, seperti A,B,C, dsb.
2. Simbol symbol : yang dipresentasikan dalam bentuk visual yang
mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk
benda nyata, misalnya gambar orang, matahari dalam bentuk sederhana simbol, bukan dalam bentuk nyata dengan detail.
3. Bentuk Nyata form : bentuk ini betul- betul cerminkan kondisi fisik dari
suatu obyek. Seperti gambar manusia, hewan atau benda lainnya.
3. Prinsip – Prinsip Desain