13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai “Arti Penting Alat Bukti Sumpah Dalam Persidangan Pada Proses Peradilan Pidana Studi Yuridis Sosiologis Di
Pengadilan Negeri Ungaran ” merupakan karya asli penulis. Sebelumnya
sudah ada penulis yang meneliti tentang alat bukti antara lain sebagai berikut : 1.
Natalia Mayasari tahun 2008 dalam penelitiannya mengambil judul “Penerapan Alat Bukti Pada Proses Penyelesaian Tindak Pidana
Insubordinasi Yang Dilakukan Oleh Anggota TNI Dalam Lingkungan Peradilan Militer Studi Kasus Di Pengadilan Militer II-
11 Yogyakarta” dengan tujuan penelitian sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan alat bukti pada proses
penyelesaian tindak pidana insubordinasi yang dilakukan oleh anggota TNI
b. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang timbul dalam penerapan
alat bukti pada proses penyelesaian tindak pidana insubordinasi yang dilakukan oleh anggota TNI dan untuk memberikan solusi dalam
mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
Adapun simpulan berdasarkan hasil penelitiannya adalah sebagai berikut : a.
Penerapan alat bukti terhadap tindak pidana insubordinasi di Pengadilan Militer II-11 Yogyakarta dimulai dari pemeriksaan para
saksi yaitu Saksi korban Letda Suwardi, Serka Usman Umar, Praka Fendi Yulianto, Praka Lyoner Manullang, dan Praka Agus Sukaryono.
Setelah itu dilanjutkan dengan pemeriksaan Visum Et Repertum sebagai alat bukti surat dan yang terakhir adalah keterangan Terdakwa.
b. Ada beberapa hambatan yang dihadapi oleh Pengadilan Militer II-11
Yogyakarta dalam penerapan alat bukti terhadap tindak pidana insubordinasi, yaitu berkaitan dengan tugas dinas para saksi, korban
maupun terdakwa yang berpindah-pindah sehingga menyulitkan diadakannya pemeriksaan saksi di persidangan dan adanya perbedaan
kesaksian yang diungkapkan oleh saksi korban dengan kesaksian Terdakwa.
Perbedaan antara penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian milik Natalia Mayasari terletak pada objek penelitian. Pada
penelitian milik Natalia Mayasari alat bukti yang dibahas bersifat menyeluruh pada tindak pidana insubordinasi. Sedangkan pada
penelitian yang dilakukan oleh penulis alat bukti yang diteliti hanya untuk alat bukti keterangan saksi yang berkaitan dengan pengambilan
sumpah pada proses peradilan pidana.
2. Sekar Dianing Pertiwi Soetanto tahun 2008 dalam penelitiannya yang
berjudul “Perkembangan Alat Bukti Dalam Pembuktian Tindak Pidana Pada Kuhap Dan Undang-Undang Khusus Di Ind
onesia” dengan tujuan penelitian sebagai berikut:
a. Untuk mengkaji bagaimana pengaturan mengenai perkembangan alat
bukti pada pembuktian tindak pidana dalam ketentuan KUHAP dan perundang-undangan khusus di Indonesia.
b. Untuk mengetahui bagaimana implikasi perkembangan alat bukti
dalam KUHAP dan perundang-undangan di Indonesia Adapun simpulan terhadap hasil penelitiannya sebagai berikut:
a. Perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi, kejahatan dan
modus operandinya, serta masyarakat akan selalu mempengaruhi perkembangan alat bukti pada hukum acara pidana di Indonesia, baik
yang diatur dalam KUHAP maupun dalam perundang-undangan khusus.
b. Perkembangan alat bukti baik pada pembuktian tindak pidana di
Indonesia, baik yang sudah diatur dalam perundang-undangan khusus maupun masih murni berlandaskan KUHAP tentunya memberi
dampak kemajuan bagi penegakkan hukum di Indonesia. Namun persebarannya dalam undang-undang khusus maupun belum adanya
ketegasan dalam pengaturan di KUHAP akan memberikan implikasi tersendiri
Perbedaan antara penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian dari Sekar Dianing PS terdapat pada objek penelitiannya.
Dimana pada penelitian milik Sekar Dianing PS bersifat umum dengan meneliti berbagai alat bukti sebagai objek penelitiannya. Sedangkan pada
penelitian yang dilakukan penulis dalam objek penelitiannya lebih dikhususkan terhadap alat bukti yang berkaitan dengan sumpah dalam
proses peradilan pidana.
B. Landasan Teori