makanan, pengolahan makanan, penyimpanan makanan matang, pengangkutan makanan, penyajian makanan Depkes RI, 2014.
5.1.4 Hubungan Antara Pengelolaan Sampah Dengan Kejadian Diare Pada
Balita
Hasil penelitian tentang hubungan pengelolaan sampah dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kepil 2 Kecamatan Kepil Kabupaten
Wonosobo tahun 2015 dengan sampel 62 responden, menunjukkan proporsi sampel yang menderita diare dengan pengelolaan sampah buruk sebesar 72,2 dan sampel
dengan pengelolaan sampah baik sebesar 20,5. Sedangkan sampel yang tidak menderita diare dengan pengelolaan sampah buruk sebesar 27,8 dan sampel dengan
pengelolaan sampah baik sebesar 79,5. Pada hasil analisis bivariate diperoleh p value 0,0001 0,00010,05 menunjukkan adanya hubungan antara pengelolaan
sampah dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kepil 2. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, responden dengan pengelolaan
sampah yang buruk disebabkan karena responden tidak membuang sampah setiap hari, tidak melakukan pemisahan sampah organik dan anorganik, dan masih
membuang sampah sembarangan di sungai dan di kebun serta konstruksi tempat sampah yang digunakan belum saniter yaitu tidak berpenutup, konstruksinya tidak
kuat dan tidak kedap air. Sedangkan responden dengan pengelolaan sampah yang baik sudah membuang sampah setiap hari, melakukan pemisahan sampah organik dan
anorganik, tidak membuang sampah sembarangan di sungai dan kebun serta
konstruksi tempat sampah yang digunakan sudah saniter yaitu sudah bertutup, konstruksinya kuat dan kedap air.
Sampah merupakan sumber penyakit dan tempat berkembang biaknya vektor penyakit seperti lalat, nyamuk, tikus, kecoa. Selain itu sampah dapat mencemari tanah
dan menimbulkan gangguan kenyamanan dan estetika seperti bau yang tidak sedap dan pemandangan yang tidak enak dilihat. Oleh karena itu pengelolaan sampah
sangat penting, untuk mencegah penularan penyakit tersebut. Tempat sampah harus disediakan, sampah harus dikumpulkan setiap hari dan dibuang ke tempat
penampungan sementara. Bila tidak terjangkau oleh pelayanan pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir dapat dilakukan pemusnahan sampah dengan cara
ditimbun atau dibakar Kemenkes RI, 2011. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dari Hamzah B 2012 tentang
hubungan perilaku hidup bersih sehat dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo, yang menunjukkan adanya hubungan antara pengelolaan
sampah dengan kejadian diare pada balita di Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo. Dari hasil uji bivariate didapatkan nilai p value = 0,001.
5.1.5 Hubungan Antara Pengelolaan Limbah Dengan Kejadian Diare Pada