Tolok Ukur Metode Pengembangan Karyawan

22

2.5 Tolok Ukur Metode Pengembangan Karyawan

Metode pengembangan development karyawan yang diterapkan perlu diukur apakah baik atau tidak. Metode pengembangan dikatakan baik jika mencapai sasaran sesuai dengan yang diinginkan, yaitu dapat meningkatkan kualitas karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya. Dengan pengukuran metode, kita dapat menarik kesimpulan apa perlu diganti atau hanya perlu disempurnakan saja. Indikator-indikator yang diukur dari metode pengembangan yang di terapkan antara lain, sebagai berikut: a. Prestasi kerja karyawan Apabila prestasi atau produktivitas kerja karyawan setelah mengikuti pengembangan, baik kualitas maupun kuantitas kerjanya meningkat maka berarti metode pengembangan yang diterapkan cukup baik. Tetapi jika prestasi kerjanya tetap, berarti metode pengembangan yang dilakukan kurang baik, jadi perlu diadakan perbaikan. b. Kedisiplinan Karyawan Jika kedisiplinan karyawan setelah mengikuti pengembangan semakin baik berarti metode pengembangan yang di lakukan baik, tetapi apabila kedisiplinan tidak meningkat berarti metode pengembangan yang diterapkan kurang baik. c. Absensi Karyawan Kalau absensi karyawan setelah mengikuti pengembangan menurun maka metode pengembangan itu cukup baik, sebalikny jika absensi karyawan tetap,berarti metode pengembangan yang diterapkan kurang baik. 23 d. Tingkat Kerusakan Produksi, Alat dan Mesin-mesin. Kalau tingkat kerusakan produksi, alat dan mesin-mesin setelah karyawan mengikuti pengembangan berkurang maka metode itu cukup baik, sebaliknya jika tetap berarti metode pengembangan itu kurang baik. e. Tingkat Kecelakaan Karyawan Tingkat kecelakaan karyawan harus berkurang setelah mereka mengikuti program pengembangan. Jika tidak berkurang berarti metode pengembangan itu kurang baik, jadi perlu disempurnakan. f. Tingkat Pemborosan Bahan Baku, Tenaga dan Waktu Tingkat pemborosan bahan baku,tenaga dan waktu berkurang atau efisiensi semakin baik maka metode pengembangan itu baik. Sebaliknya, jika tetap berarti metode pengembangan itu kurang baik. g. Tingkat kerja sama Tingkat kerjasama karyawan harus semakin serasi, harmonis,dan baik setelah mereka mengikuti pengembangan, jika tidak ada perbaikan kerja sama maka metode pengembangan itu tidak baik. h. Tingkat Upah Insentif Karyawan Jika upah insentif karyawan meningkat setelah mengikuti pengembangan maka metode pengembangan itu baik, sebaliknya jika tetap berarti metode pengembangan itu kurang baik. i. Prakarsa Karyawan Prakarsa karyawan harus meningkat setelah mengikuti pengembangan, jika tidak meningkat atau tetap berarti metode pengembangan itu kurang baik. 24 Dalam hal ini karyawan diharapkan dapat bekerja mandiri serta bisa mengembangkan kreativitasnya. j. Kepemimpinan dan Keputusan Manajer Kepemimpinan dan keputusan-keputusan yang ditetapkan oleh menejer setelah dia mengikuti pengembangan harus semakin baik, kerja sama semakin serasi, sasaran yang dicapai semakin besar, ketegangan-ketegangan berkurang, serta kepuasan kerja karyawan meningkat. Kalau hal-hal diatas tercapai berarti metode pengembangan yang di laksanakan itu baik. Sebaliknya, jika hal-hal di atas tidak tercapai berarti metode pengembangan kurang baik.

2.6 Kendala- Kendala Pengembangan Kualitas Karyawan