3. Penilaian Ganti Kerugian Untuk Tanah Yang akan dibebaskan 4. Musyawarah Tentang Penetapan Besaran dan Bentuk Ganti Kerugian
5. Pemberian Ganti Kerugian Kepada Masyarakat Yang Terkena Pembebasan Lahan
d. Tahap Penyerahan Hasil
2. Hambatan Dalam Mekanisme Pelepasan Hak Atas Tanah
a. Proses pendataan kepemilikan tanah masyarakat b. Koordinasi dengan masyarakat yang berdomisili diluar desa
c. Ketidaktepatan waktu masyarakat dalam mengumpulkan data kepemilikan tanah
d. Bukti kepemilikan tanah masyarakat
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Proaktif Masyarakat Dalam Pembangunan
a. Kebijakan Ganti Rugi Yang Menguntungkan b. Pemahaman Terhadap Pentingnya Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
Jalan Tol Trans Sumatera c. Kualitas Layanan Publik
1. Transparasi mekanisme pemberian ganti rugi 2. Komunikasi dua arah yang dilakukan oleh tim pelepasan hak atas tanah
d. Peran Kepala Desa e. Pemaksaan atau takut pada sanksi yang berlaku
D. Teknik Penentuan Informan
Informan narasumber adalah orang yang mengetahui serta memiliki informasi yang luas terkait dengan permasalahan yang akan diteliti. Keberadaan atau
peran informan dalam suatu penelitian sangat vital, karena dari informanlah peneliti mendapatkan informasi tentang suatu yang menarik untuk diteliti lebih
lanjut. Teknik penentuan informan yang digunakan dalam penelitian adalah dengan teknik purposive yaitu penentuan informan dengan pertimbangan dan
tujuan tertentu Sugiyono, 2014:52.
Kriteria informan dalam penelitian ini adalah meliputi berapa hal diantaranya; 1. Warga yang terkena pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol
Trans Sumatera. Dimana warga tersebut dipilih berdasarkan variasi luas tanah yang dimiliki dan variasi latar belakang pekerjaan.
2. Tim pelepasan tanah yang melakukan proses pelepasan hak tanah dari awal hingga akhir.
3. Individu yang memiliki informasi mengenai mekanisme pelepasan hak atas tanah di Desa Sabah Balau
Dalam penelitian ini, informan terdiri dari tujuh orang dengan rincian profil masing-masing informan:
1. Su 49 Su adalah salah satu tim pembebasan lahan dari Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Lampung. Beliau menjabat sebagai kepala urusan tata usaha. Beliau selalu mengontrol kerja tim persiapan dan
tim pengadaan tanah dalam menjalankan tugasnya. Dalam beberapa