berkomunikasi dengan gajah lain yang tidak terlihat atau saat gajah merasa terganggu atau saat menjadi marah Eltringham  1982.
Menurut McKay 1973  dalam  Eltringham, 1982 gajah Asia biasa mengeluarkan 3 suara dasar, yaitu: mencicit dan memekik squeak dan squeel,
mengeram growl dan mendengus snort.
2.10. Biomassa  Pakan  Gajah
Biomassa  atau  standing stock  adalah  berat bahan  organik per unit area yang ada dalam komponen  ekosistem pada waktu tertentu. Biomassa umumnya
dinyatakan dalam satuan berat  kering dry weight  dan kadang dinyatakan  dalam ash free dry weight Chapman 1986. Sedangkan menurut Brown 1997, biomassa
didefinisikan sebagai jumlah total bahan organik hidup pada pohon yang dinyatakan dalam berat kering oven BKO ton per unit area. Biomassa  adalah
jumlah bahan hidup yang terdapat di dalam suatu atau beberapa jenis organisme yang berada di dalam habitat tertentu, biasanya dinyatakan dalam berat  organisme
per satuan luas habitat, yang dinyatakan dalam kgm
2
Sukumar 2003. Berat bahan organik ini dinyatakan dalan satuan berat kering bebas abu ash free dry weight.
Biomassa dapat dibedakan  menjadi dua yaitu biomassa  di atas permukaan tanah above ground biomass dan biomassa di bawah permuakaan tanah below ground
biomass. Whitmore 1985 menyatakan  bahwa berat   kering  total dari suatu
komunitas tumbuhan, termasuk daun, cabang, batang dan akar disebut  biomassa tumbuhan. Berat kering tersebut meningkat oleh proses  fiksasi karbon dari
atmosfir dalam fotosintesis. Biomassa hutan menyediakan penaksiran gudang karbon dalam tumbuhan
hutan karena sekitar 50-nya adalah karbon. Karena itu, biomassa  menunjukkan jumlah potensial karbon yang dapat dilepas ke atmosfir sebagai karbondioksida
ketika hutan ditebang danatau dibakar. Sebaliknya, melalui penaksiran biomassa dapat dilakukan perhitungan jumlah karbondioksida yang dapat dipindahkan dari
atmosfer dengan cara melakukan reboisasi atau dengan penanaman Brown  1997. Pengaruh pengelolaan hutan yang tidak bijaksana seperti pembukaan hutan
dan perubahan penggunaan lahan akan mengakibatkan pengurangan biomassa
dalam jumlah yang sangat besar, yaitu  ± 100 tonha di hutan dataran rendah dan 2 tonha di padang alang-alang. Kesuburan tanah dan zat-zat hara yang semakin
menurun akibat eksploitasi biomassa tumbuhan secara berlebihan merupakan ancaman bagi kelestarian ekosistem hutan  Whitten et al. 1984.
Biomassa tumbuhan yang semakin menurun akan mempengaruhi perubahan iklim. Perubahan iklim ini disebabkan karena hutan yang berfungsi untuk mengikat
karbondioksida, berkurang jumlahnya. Peningkatan kadar CO
2
akan  menimbukan perubahan iklim secara  nyata, terutama ik lim regional, yaitu dengan terjadinya
peningkatan suhu sekitar 1  –  2
o
C dan  menyebabkan penurunan curah hujan sebesar 10  Whitten  et al.    1984. Pada  pohon  yang sudah dewasa,
pertumbuhan pohon dapat terhenti atau bahkan kehilangan biomassanya Brown 1997.
Biomassa bagian atas permukaan tanah dapat ditentukan secara langsung dengan cara mengukur berat basah dari bagian-bagian yang berbeda batang pohon,
dahan, ranting dan daun, kemudian menghitung berat kering oven dari sub sampel di laboratorium  Whitmore  1985.
Berat kering oven pohon-pohon di atas permukaan tanah dapat diukur langsung  dengan cara  menebang pohon tersebut, mengoven seluruh bagiannya
hingga kering dan kemudian menimbangnya. Tetapi, tidak realistis untuk mengerjakannya  untuk semua  data inventarisasi pohon. Oleh karena itu, solusi
praktisnya adalah dengan menyusun suatu persamaan regresi berdasarkan data dari pohon-pohon yang ditebang. Fungsi yang digunakan seharusnya menggunakan
dimensi pohon yang dapat diukur dengan mudah seperti diameter, dan tinggi pohon Brown  1997.
Brown dan Lugo 1982,1984  dalam  Brown, Gillespie dan Lugo 1989 telah membuat dua cara penaksiran biomassa total bagian atas dan bawah
permukaan tanah untuk hutan tropis dari dua sumber data yang berbeda.  Untuk penaksiran pertama, Brown dan Lugo memperoleh data dari literatur untuk
biomassa total hutan tropis yang ditaksir dengan pengukuran langsung pada plot- plot percobaan dengan teknik destruktif atau dengan persamaan  regresi yang
diperoleh dari pohon-pohon yang  ditebang.  Dalam analisis kedua, mereka menggunakan data yang dilaporkan oleh  berbagai negara untuk semua tipe hutan.
Volume kayu komersial dikonversi  ke dalam  total above-ground  biomass TAGB  yang  menggunakan kerapatan kayu rata-rata dan  faktor ekspansi.
Nilai biomassa bagian atas permukaan tanah pada negara-negara tropis Asia Tabel  2. Setelah persamaan dibangun, dapat dilakukan perhitungan berat
biomassa dengan menggunakan berbagai dimensi pohon yang diperlukan dari tegakan yang ada dalam wilayah contoh Chapman  1986.
Tabel  2  Nilai biomassa bagian atas  permukaan tanah pada negara-negara tropis Asia
Negara Tipe Hutan
Iklim Secara Umum
Biomassa Bagian Atas Permukaan
Tanah tonha Bangladesh
Closed-large crowns
Closed-small crowns
Disturbed closed Disturbed  open
Lembab Lembab
Lembab Lembab
210 150
190 85
Bangladesh Closed-large
crowns Closed-small
crowns Lembab
Lembab 206
162 Cambodia
Dense Semi-dense
Secondary Open
Open Lembab
Lembab Lembab
Lembab
Kering 295
370 190
160
70 Cambodia
Well to poorly stocked evergreen
Deciduous Lembab
Lembab 100-155
120 India
High to low volume closed
Forest fallow Kering
Kering 44-81
16 Philippines
Old growth dipterocarp
Logged dipterocarp
Lembab Lembab
370-520 300-370
Tabel  2  Lanjutan. Negara
Tipe Hutan Iklim Secara
Umum Biomassa Bagian
Atas Permukaan Tanah tonha
Srilanka Evergreen-high
yield Evergreen-
medium yield Evergreen-low
yield Evergreen- logged
Secondary Lembab
Lembab Lembab
Lembab Lembab
435-530 365-470
190-400 255
280 Malaysia-
Peninsular National
Superior to moderate hill
Poor hill Upper hill
Disturbed hill Logged hill
Forest fallow Freshwater
swamp Disturbed
freshwater swam Logged freshwater
swam Lembab
Lembab Lembab
Lembab Lembab
Lembab Lembab
Lembab Lembab
245-310 275
200 180
140 220
285
185
Malaysia- Serawak
Mixed dipterocarps-
dense Stocking, flat to
undulating terrain Mixed
dipterocarps- dense
Stocking, mountainous
Mixed dipterocarps-
medium Stocking, flat to
mountainous Lembab
Lembab
Lembab 325-385
330-405
280-330
Sumber: Brown  1997
Persamaan empiris untuk menduga biomassa total diperoleh dari bentuk polynom Y = a + b D + c D
2
+ d D
3
, atau dengan fungsi pangkat: Y = a D
b
. Persamaan yang dikembangkan oleh Brown  1997 did asarkan pada diameter D
setinggi dada 1,3 m; tinggi pohon H; dan  specific gravitys  g cm
-3
Tabel 3 digunakan  dalam pendugaan biomassa ini.  Fungsi allometrik  untuk  perhitungan
biomassa   pohon dan  tiang    menurut Kira  et al. 1989 dalam Prasetyo  et al. 2000 disajikan pada Tabel 4. Beberapa persamaan terpisah tersebut dibuat untuk
hutan tropika  berdasarkan  perbedaan  rezim curah hujan, yaitu: kering dengan curah hujan  1500 mm per tahun, lembab dengan curah hujan antara 1500 – 4000
mm per tahun, dan basah dengan curah hujan  4000 mm per tahun. Tabel 3    Hubungan allometrik untuk pendugaan biomassa berdasarkan diameter
pohon D  5 cm dan tinggi Zona Wilayah
Curah Hujan, mmtahun
Persamaan Y=biomassa
pohon, kgpohon, D = DBH; H =
height, m Kisaran Diameter
cm Jumlah
Pohon
Kering  1500 mm
Y=0,139 D
2,.32
5-40 28
Lembab 1500- 4000 mm
Alternatif Y=42,69  –  12,8D
+ 1,24 D
2
Y= 0,118D
2,53
Y=0,092D
2,60
5-148 5-148
5-148 170
170 170
Basah  4000 mm
Y=21,3- 6,95D+0,74D
2
Y=0,037D
1,89
H 4-112
4-112 169
169
Sumber:Hairiah  et al.  1999
Tabel  4  Fungsi allometrik untuk  perhitungan  biomassa   pohon dan  tiang Bagian-bagian pohon
Persamaan Berat batang BB
0,0396 D
2
H
0,9326
Berat cabang 0,006002 D
2
H
1,027
Berat cabang untuk tiang 0,003487 D
2
H BB Berat daun
13,75 + 0,025 BB Berat daun untuk tiang
2,5 + 0,025 BB Berat akar
0,0264 D
2
H
0,775
Sumber: Kira et al.  1989 dalam  Prasetyo et al.  2000 Keterangan: Berat= kg,  D=diameter cm, H= tinggi m, BB=berat batang
Berdasarkan  jenis-jenis  vegetasi yang  di makan gajah, Zahrah 2002 menemukan jenis-jenis pakan gajah Sumatera termasuk dalam lebih dari 20 suku
antara  lain:
Poaceae dan Cyperaceae. Jenis  rumput pakan gajah  yang ditemukan di
lokasi penelitian adalah suku      Cyperaceae  adalah  rumput  kerisan Carex
fragrans, sedangkan lainnya adalah dari suku Poaceae, yaitu  Cynodon dactylon, Sporobulus diander, Pennisetum purpureum, Eleusine indica, axonopus
compressus, Setaria palmifolia, Imperata cylindrica, polytrias praemorsa, Brachiaria mutica, Brachiaria reptans, dan Saccharum spontaneum. Meskipun
gajah memakan hampir semua jenis rumput, namun jenis rumput yang paling disukai gajah adalah jenis rumput yang besar seperti gelagah Saccharum
spontaneum.
Palmae.
Seperti  halnya  kelapa sawit jenis tanaman perkebunan, gajah juga sangat menyukai tumbuhan sejenisnya. Palem Sang Datuk Jonnesteijsmannia
altifrons dan Palem Sang Minyak  Jonnesteijsmannia  sp. adalah pakan yang disukai gajah terutama bagian daun dan batangnya.  Jonnesteijsmannia altifrons
berdaun lebar dan berbentuk lipatan-lipatan seperti halnya Palem payung termasuk tumbuhan yang dilindungi mengingat kisaran penyebarannya sempit.
Daunnya dapat digunakan  sebagai atap rumah, karena lebar dan cukup kuat.  Jenis lain dari suku Palem yang juga disukai gajah adalah Aren Arenga sp yang bagian
umbutnya menjadi santapan gajah.
Arecaceae.
Jenis pohon  dari suku ini bagian batangnya merupakan makanan yang paling disukai gajah. Jenis  tumbuhan ini batangnya berduri  seperti:
rotan Callamus sp., salak hutan Salacca affinis, Kumbar dan palas duri Licuala spinosa.
Moraceae. Tumbuhan dan suku ini ditemukan sebagai pakan gajah
diantaranya adalah jenis  Ficus lepicarpa dan  Ficus  asperiuscula  yang oleh gajah tumbuhan ini di pilih bagian buah  dan kulit batangnya.  Suku yang sama, yaitu
Arthocarpus elasticus dan Arthocarpus komendo, buahnya sangat disukai gajah.
Euphorbiaceae. Kulit  batang suku ini, yaitu  jenis  Mallotus paniculatus
dan Macaranga sp sering dijumpai  terkupas dari batangnya. Diduga gajah hanya memakan kulit batang dari jenis-jenis ini.
Mimosaceae.
Batang dari tumbuhan  Mimosa pudica  dan  Mimosa  pigra yang berduri dipilih oleh gajah untuk menjadi santapannya. Jenis lain dari suku ini
adalah  Pithecellobium ellipticum  jengkol utan dan  Pithecellobium jeringa jering, menurut informasi  akar dan kulit batangnya dimakan  oleh gajah.
Zingiberaceae. Jenis-jenis tumbuhan dari  suku ini dipilih oleh gajah
bagian umbinya untuk dimakan diantaranya  adalah    Amomum foetus  bili, Elasteriospermum tapos tepos, dan  Nicolaia speciosa  kecombrang. Jenis-jenis
ini membentuk rumpun yang cukup padat, sehingga di beberapa tempat kadang menjadi dominan.
Dilleniaceae. Buah dari  Dellenia  sp mampre yang berasa asam  dan kelat
sepat sangat disukai gajah.   Buah berbentuk bulat, berwarna hijau muda  sampai hijau kekuningan, kulitnya tebal dan berserat. Tumbuhan jenis ini dijumpai pada
tingkat  pohon dengan batang yang coklat kemerahan menyerupai warna batu bata.
Musaceae. Beragam jenis pisang hutan Musa  spp.  Buah dan pelepah
pisang hutan merupakan pakan kesukaan gajah.
Jenis-jenis Liana. Ada beberapa  jenis liana yang sangat disukai bagian
batangnya oleh gajah, antara lain akar daging dan  Phaneara finlaysoniana. Jenis- jenis  ini banyak ditemukan ditipe vegetasi hutan sekunder  tua dan hutan primer.
2.11. Tekanan  Penduduk  dan  Persepsi  Masyarakat