DESAIN PENELITIAN POPULASI DAN SAMPEL

19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini meupakan penelitian kausalitas untuk menjelaskan explanatory hubungan dan pengaruh di antara variabel-varibel melalui pengujian hipotesis. Variabel yang akan diuji dalam penelitian ini adalah variabel pendidikan, pengalaman, profesionalisme APIP dan kualitas reviu LKPD. Hubungan antara variabel tersebut di atas dapat digambarkan dalam model penelitian berikut ini. Gambar 3.1. Model Penelitian Penelitian ini melibatkan campuran data kualitatif dummy variable dan data kuantitatif, oleh karena itu alat statistik yang digunakan adalah Analysis of Covariance ANCOVA Ghozali dan Ratmono, 2013. ANCOVA digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh dari variabel bebas yang terdiri dari variabel pendidikan EDUC, Pengalaman EXP dan Profesionalisme APIP PROF, terhadap Kualitas Reviu LKPD REVQT. Pendidikan Pengalaman Profesionalisme APIP Kualitas Reviu LKPD 20 Persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: REVQT = α + β 1 EDUC + β 2 EXP + β3PROF + µ Dimana: α = konstanta REVQTY = Kualitas Reviu LKPD EDUC = pendidikan EXP = Pengalaman PROV = Profesionalisme

B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

1. Variabel Bebas

a. pendidikan. Variabel pendidikan EDUC adalah variabel dummy, dimana variabel pendidikan diukur dengan menggunakan latar belakang pendidikan pada fakultas ekonomi. Apabila auditor memiliki latar belakang pendidikan pada fakultas ekonomi maka akan diberi nilai 1 satu, sedangkan di luar fakultas ekonomi di beri nilai 0 nol. b. Pengalaman Variabel pengalaman EXP seorang auditor akan diukur menggunakan jumlah tahun lamanya auditor bekerja sebagai internal auditor. Makin lama seseorang bekerja sebagai auditor, maka APIP tersebut makin berpengalaman. c. Profesionalisme Variabel Profesionalisme PROF adalah variabel dummy. Variabel ini akan mempunyai nilai 1 satu apabila auditor tersebut tercatat dalam Pejabat Fungsional Auditor PFA, sedangkan auditor yang bukan PFA akan mendapatkan nilai 0 nol. 21 Reviu LKPD adalah pekerjaan tim team work, sedangkan nilai yang diberikan kepada masing-masing variabel bebas adalah nilai per individu auditor, maka perlu menentukan nilai masing-masing variabel pada tingkat tim. Oleh karena itu digunakan perlakuan sebagai berikut: a. Nilai variabel pendidikan dan profesionalisme untuk tingkat tim yang merupakan variabel dummy, ditentukan dengan cara menghitung nilai modus atau nilai yang paling sering muncul dari nilai individu masing-masing variabel b. Nilai Variabel pengalaman untuk tingkat tim, ditentukan dengan menghitung rata-rata dari nilai masing-masing variabel individu.

2. Variabel Terikat

Reviu LKPD pada dasarnya adalah filter terakhir sebelum LKPD diaudit oleh BPK RI. Semakin baik temuan dan rekomendasi yang dihasilkan Reviu LPKD, maka diharapkan LKPD makin berkualitas dan temuan hasil audit BPK RI makin kecil. Oleh karena itu variabel kualitas Reviu LKPD REVQ akan diukur berdasarkan perbedaan gap antara jumlah temuan hasil Reviu LKPD dengan jumlah temuan hasil audit BPK RI. Semakin kecil gap yang dihasilkan, berarti Reviu LKPD yang dilaksanakan makin berkualitas.

C. POPULASI DAN SAMPEL

Penelitian dilakukan kepada auditor yang melakanakan tugas Reviu LKPD Tahun 2014. Variabel pendidikan, pengalaman dan profesionalisme cenderung meningkat dengan berjalannya waktu. Penggunaan data runtut waktu time series dikhawatirkan muncul masalah autorkorelasi Ghozali dan Ratmono, 22 2013. Lokasi penelitian ini adalah seluruh Inspektorat Pemerintah Daerah di Sumatera Bagian Selatan. Total pemerintah daerah di Sumatera Bagian Selatan berjumlah 84 Pemerintah Daerah, yang terdiri dari 6 Pemerintah Provinsi, 78 Pemerintah Kabupaten Kota. Oleh karena penelitian ini akan membandingkan hasil audit BPK RI dengan hasil Reviu LKPD, maka data populasi yang diambil adalah pemerintah daerah yang dilakukan audit oleh BPK RI. Berdasarkan Ikhtisar Hasil Pengawasan Semester I Tahun 2015 BPK RI, 84 Pemerintah Daerah tersebut telah dilakukan audit seluruhnya. Penentuan sampel penelitian menggunakan metode acak stratifikasi Stratified random sampling. Populasi akan dilakukan stratifikasi berdasarkan opini atas LKPD yaitu WTP, WDP, TW dan TMP. Jumlah sampel yang diuji sebanyak 48 Inspektorat ProvinsiKabupatenKota. Jumlah tersebut diperoleh setelah menggunakan rumus Slovin dengan perhitungan sebagai berikut: n = N = 84 = 84 = 47,66 = 48 1+Ne 2 1 + 840,05 2 1,76 Selanjutnya jumlah sampel tersebut didistribusikan kepada masing-masing strata menurut opini atas hasil audit BPK, secara proporsional menggunakan rumus berikut: ni = Ni x n N Dimana: ni : jumlah sampel menurut jenis opini Ni : jumlah populasi menurut jenis opini N : jumlah populasi seluruhnya n : jumlah sampel seluruhnya Berdasarkan rumus perhitungan sampel di atas, maka diperoleh komposisi ukuran sampel menurut jenis opini sebagai berikut: 23 Tabel 3.1 Perhitungan Proporsi Sampel Per Jenis Opini Audit No. Jenis Opini Populasi Sampel 1 WTP 41 4184 x 48= 2,28 = 24 2 WDP 37 3784 x 48= 2,28 = 21 3 TW 2 284 x 48= 2,28 = 1 4 TMP 4 484 x 48= 2,28 = 2 Jumlah 84 48

D. METODE PENGUMPULAN DATA