PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PROFESIONALISME AUDITOR DAN SISTEM REWARD TERHADAP KINERJA AUDITOR INSPEKTORAT SUMATERA UTARA.

(1)

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PROFESIONALISME

AUDITOR DAN SISTEM REWARD TERHADAP KINERJA

AUDITOR INSPEKTORAT PROVINSI

SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: LISNAWATI NIM. 709330031

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Profesionalisme auditor dan Sistem Reward terhadap kinerja Auditor Inspektorat provinsi Sumatera Utara”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan penulisan ini, segala upaya maksimal telah penulis berikan untuk mendapatkan hasil yang terbaik agar kelak dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang memerlukan. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terwujud tanpa adanya dukungan doa, bimbingan, pengarahan, bantuan, kerja sama semua pihak yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang setulusnya kepada pihak yang telah memberikan bantuan, usaha, bimbingan serta dorongan moral sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasannya. Dengan ini ucapkan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. La Ane, M.Si, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Pembanding Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang telah membangun dalam penyusunan skripsi ini.


(5)

iii

5. Bapak Drs. Jihen Ginting, M.Si, Ak, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan, sekaligus Dosen Pembanding Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang telah membangun dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Azizul Kholis, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang selalu memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Chandra Situmeang, SE, M.SM, Ak. Selaku Dosen Pembanding Utama yang telah memberikan kritik dan saran yang telah membangun dalam penyusunan skripsi ini.

8. Seluruh Dosen Akuntansi Pemerintahan yang selama ini member pelajaran dan bimbingan kepada penulis dalam menjalankan perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh pegawai dan staff adiministrasi di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

10. Kedua Orangtua ku “Rokjen Ritonga dan Roma Ito Situmeang” yang senantiasa menjadi penyemangat penulis untuk terus menyelesaikan skripsi ini.

11. Abangku tersayang Cakra solfador serta juga kedua adikku apriyani natalia dan indri rezeki wati, yang selalu memberikan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

12. Seluruh pegawai Inspektorat Provinsi Sumatera Utara yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Sahabat terbaik penulis Fatma Hayati Hutasuhut, Juni Rembulan Pane, Nova Betries Situmorang dan Reza Handoko Lubis yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Sahabat-sahabat seperjuangan penyelesaian skripsi, indah, sri fitria, sinta, giot, nanda, devi, ridwan, rifka dan sari terimah kasih banyak atas kebersamaannya. 15. Buat yang katanya “Genk Cantik” dinda, lelan dan upeh makasih buat


(6)

iv

16. Buat Rury dan anawiyah makasih atas bantuannya dan kebersamaannya serta kerelaannya didalam proses penulisan skripsi ini.

17. Teman-teman AKP, terimahkasih buat kebersamaannya selama perkuliahan. 18. Dan semua pihak yang memberikan dukungan dan doa kepada penulis yang tidak

dapat disebutkan satu per satu, Terimah kasih.

Akhirnya penulis merasa bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Dan akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang memerlukan.

Medan, Maret 2013 Penulis

Lisnawati 709330031


(7)

v

DAFTAR ISI

HAL

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi masalah ... 2

1.3 Pembatasan masalah ... 6

1.4 Rumusan masalah ... 6

1.5 Tujuan penelitian ... 6

1.6Manfaat penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori ... 8

2.1.1 Kinerja Auditor ... 8

2.1.2 Tingkat Pendidikan ... 14

2.1.3 Profesionalisme Auditor ... 16

2.1.4 Sistem Reward ... 17

2.2 Penelitian terdahulu ... 21

2.3 Kerangka Berpikir ... 23

2.4 Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

3.2Populasi dan sampel ... 26

3.3Jenis dan Sumber Data ... 27

3.4Variabel penelitian dan Definisi Operasional ... 27

3.5Teknik Pengumpulan Data ... 31


(8)

vi

3.6.1 Model Analisis Data ... 31

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 32

3.6.3 Analisis Regresi Berganda……….. 33

3.6.4 Pengujian Hipotesis………. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 35

4.1.2 Gambaran Umum Responden……….. 36

4.2 Hasil Analisis Data ... 37

4.2.1 Statistik Deskriptif ... 37

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 38

4.2.2.1 Uji Normalitas Data ... 38

4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas... 39

4.2.3 Uji Analisis Regresi ... 41

4.2.4 Uji Hipotesis ... 42

4.2.4.1 Uji F ... 42

4.2.4.2 Uji R ... 43

4.2.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 46

5.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 48 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

2.1 Daftar rincian penelitian terdahulu……… 22

3.1 Defenisi Operasional Variabel, indikator dan skala pengukurannya……. 29

3.2 Alternatif setiap jawaban……… 30

4.1 Distribusi dan pengembalian kuesioner………. 36

4.2 Profil Responden……… 37

4.3 Hasil Deskriptive variable……….. 38

4.4 Hasil uji normalitas……….. 39

4.5 Hasil uji regresi berganda……… 41

4.6 Hasil uji simultan……… 43


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.2 Kerangka Berpikir……… 23 4.1 Uji Heterokedastisitas………. 44


(11)

i ABSTRAK

Lisnawati, NIM 709330031. Pengaruh Tingkat Pendidikan, Profesionalisme

Auditor dan Sistem Reward terhadap Kinerja Auditor Inspektorat Sumatera Utara.

Skripsi, Jurusan Akuntansi, Kekhususan Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2013.

Permasalahan dalam penelitian ini apakah terdapat pengaruh positif tingkat pendidikan, profesionalisme auditor dan sistem reward terhadap kinerja auditor inspektorat Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat pendidikan, profesionalisme auditor dan sistem reward berpengaruh secara simultan terhadap kinerja auditor Inspektorat Sumatera Utara.

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah auditor InspektoratProvinsi Sumatera Utara. Lokasi penelitian berada pada inspektorat Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah responden sebanyak 73 orang dengan menggunakan metode sensus.

Hasil Penelitian diperoleh nilai Fhitung 50,293 > Ftabel 2,911 dan p value pada signifikansi dengan level of significant (α) 0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa secara simultan variable independen yaitu tingkat pendidikan, profesionalisme auditordansistem reward berpengaruhsignifikanterhadapkinerja auditor Inspektorat provinsi Sumatera Utara maka Ha diterima.

Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan, profesionalisme auditor dan sistem reward berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap kinerja auditor Inspektorat Sumatera Utara.

Kata Kunci : Tingkat pendidikan, Profesionalisme Auditor, Sistem Reward, Kinerja Auditor


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam melakukan tugas audit, auditor harus mengevaluasi berbagai alternatif informasi dalam jumlah yang relatif banyak untuk memenuhi standar pekerjaan lapangan yaitu bukti audit yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit. Lebih lanjut IAI menyatakan bahwa untuk dapat dikatakan kompeten, bukti audit terlepas dari bentuknya harus sah dan relevan. Pertimbangan waktu dan biaya menyebabkan auditor sulit untuk menggunakan semua informasi yang diperolehnya sebagai dasar yang memadai untuk memberikan pendapat. Batasan waktu dan biaya berpotensi menimbulkan masalah yang serius bagi auditor dalam penggunaan bukti, selain itu semua bukti audit bercampur baik relevan sehingga auditor akan kesulitan untuk memberikan pertimbangannya.

Memasuki era otonomi daerah dengan prinsip desentralisasi, perubahan yang cukup fundamental terjadi di dalam mekanisme penyelenggaraan pemerintah sesuai dengan konsep otonomi daerah yang tercantum di dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah:


(13)

2

“Otonomi daerah adalah hak wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Hal ini tentunya membawa perubahan juga terhadap pengelolaan keuangan (fiskal) negara sehubungan dengan penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah mengatur sendiri mengenai pengelolaan keuangan daerahnya.

Fungsi pengawasan mempunyai peranan yang sangat penting terutama untuk melakukan pengawasan pada pengelolaan keuangan negara sehingga dapat berwujud pemerintahan yang baik atau GCG (Good Corporate Governance) dan pemerintah yang bersih (Clean Government). GCG tersebut mempunyai sepuluh prinsip, yaitu Akuntabilitas (accountability), Pengawasan (controlling), Daya tanggap, Profesionalisme (profesionalism), Efisiensi & Efektivitas (efficiency and effectivity), Transparansi (transparancy), Kesetaraan, Wawasan ke depan, partisipasi (participation) dan Penegakan Hukum.

Penelitian yang dilakukan oleh Adi Kurniawan Dwi Widiyanto & Indrawati Yuhertiana dalam judul “Pengaruh Pendidikan, Pengalaman dan Pelatihan terhadap Profesionalisme Auditor pemerintah yang bekerja pada Badan Pengawas Kota Surabaya” menyebutkan bahwa Pengawasan yang dilakukan oleh auditor pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan efisiensi nasional, sehingga auditor pemerintah harus menjaga dan senantiasa meningkatkan profesionalisme dalam melaksanakan tugasnya, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adalah tingkat pendidikan auditor tersebut, dengan pendidikan yang semakin tinggi maka


(14)

3

seorang auditor dapat memperoleh pengetahuan dan pemahaman dalam kaitannya melaksanakan tugas audit. Untuk membuktikan keahlian atau profesionalisme seorang auditor harus memiliki pengalaman dalam praktek audit, karena auditor yang tidak berpengalaman akan melakukan atribusi kesalahan lebih besar dibandingkan auditor yang berpengalaman. Senada dengan hal tersebut Tubbs (1992) menunjukkan bahwa semakin banyak pengalaman seseorang, maka hasil pekerjaan akan semakin akurat dan lebih banyak mempunyai memori tentang struktur kategori-kategori yang rumit. Dan Ashton menyebutkan Pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman merupakan komponen penting dari audit Expertise. Kinerja auditor pemerintah juga dapat dipengaruhi oleh pelatihan-pelatihan yang diikuti. Pelatihan ini harus mencakup aspek teknis maupun pengetahuan umum, karena dengan pelatihan akan dapat meningkatkan reaksi positif yang ada pada akhirnya akan meningkatkan job performance seseorang.

Sering ditemukan di dalam kenyataan bahwa kualitas hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Inspektorat tersebut tidak berjalan secara efektif bahkan hasil pemeriksaan tersebut belum memenuhi prinsip akuntansi. Hal ini dipengaruhi oleh faktor bahwa hasil pengawasan Inspektorat tersebut di dalam pelaporannya kepada Gubernur/ Bupati/ Walikota/ harus melalui Sekretariat Daerah (Sekda) adalah objek pemeriksaan Inspektorat, sehingga dapat memberikan peluang intervensi terhadap hasil pengawasan dan pemeriksaan tersebut. Faktor lainnya adalah kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) pada inspektorat yang masih memprihatinkan. Hal ini ini dapat dirujuk dari hasil survey ADB pada tahun 2006 yang menyatakan bahwa jumlah staf


(15)

4

BAWASDA yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi hanya 10% dari 8.995 orang responden, kemudian jumlah staf Inspektorat Jenderal yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi hanya 16% dari 2.308 orang responden. Artinya, sangat sedikit SDM aparatur pengawasan yang memiliki pengetahuan teknis yang relevan untuk melaksanakan mandat auditnya. Seharusnya dan seyogianya, sesuai dengan fungsi Inspektorat yang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap aspek-aspek yang beraneka ragam, maka Sumber Daya Manusianya juga harus menguasai aspek-aspek tersebut yang antara lain adalah aspek pemerintahan, keuangan, teknik, dan aspek lainnya. Bahkan pemeriksa sebaiknya memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi daripada tingkat pendidikan yang diperiksa dengan kualitas yang dapat diandalkan dan memadai.

Auditor harus meningkatkan kinerjanya agar dapat menghasilkan produk audit yang dapat diandalkan bagi pihak yang membutuhkan. Guna peningkatan kinerja, hendaknya auditor memiliki sikaf professional dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan. Gambaran tentang profesionalisme seorang auditor menurut Hall (1968) dalam Herawati dan Susanto, (2009) tercermin dalam lima hal yaitu: pengabdian pada profesi, kewajiban social, kemandirian, kepercayaan terhadap peraturan profesi dan hubungan dengan rekan seprofesi. Dengan profesionalisme yang tinggi, kebebasan auditor akan terjamin.

Berbagai penghargaan yang diberikan kepada personal yang berhasil meningkatkan keuntungan instansi adalah merupakan dukungan yang sangat mendukung dalam rangka memotivasi pelaksanaan pekerjaan. Dengan adanya


(16)

5

pemberian penghargaan berupa prestasi maupun materi yang diberikan kepada personal secara tidak lansung dapat meningkatkan kinerja personal dan menimbulkan daya saing antar personal untuk kemajuan diri dan instansi itu sendiri. Inspektorat Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu bagian/ biro di Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara yang mempunyai potensi daerah cukup tinggi. Dengan adanya otonomi daerah, maka pemerintah pusat memberikan kewenangan di dalam pengelolaan keuangan kepada pemerintah daerah. Oleh karena itu, maka di dalam pelaksanaannya, Inspektorat Provinsi Sumatera Utara lebih meningkatkan fungsi pengawasan atas penyelenggaraan fungsi pemerintah dan pembangunan agar efektif dan efisien dengan orientasi pada kepentingan masyarakat

Berdasarkan hal tersebut maka penulis termotivasi melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Tingkat Pendidikan, Profesionalisme Auditor dan Sistem Reward terhadap kinerja Auditor Inspektorat provinsi Sumatera Utara”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dirumuskan masalah sebagai berikut : a. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kinerja auditor Inspektorat

provinsi Sumatera Utara?

b. Apakah profesionalisme auditor berpengaruh terhadap kinerja auditor Inspektorat provinsi Sumatera Utara?


(17)

6

c. Apakah sistem reward berpengaruh terhadap kinerja auditor Inspektorat provinsi Sumatera Utara?

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas yang cukup luas, maka penulis hanya membatasi penelitian ini pada pengaruh tingkat pendidikan, profesionalisme auditor dan sistem reward terhadap kualitas auditor Inspektorat provinsi Sumatera Utara.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang daan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah tingkat pendidikan, profesionalisme auditor dan sistem reward berpengaruh secara simultan terhadap kinerja Auditor Inspektorat provinsi Sumatera Utara?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan pokok yang telah dikemukakan di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tingkat pendidikan, profesionalisme auditor dan sistem reward terhadap kinerja auditor Inspektorat provinsi Sumatera Utara.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan dalam memahami peran strategis aparatur fungsional auditor Inspektorat.


(18)

7

2. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi yang ingin mengkaji masalah yang sama di masa yang akan datang.

3. Bagi Gubernur Sumatera Utara, sebagai bahan masukan dan pertimbangan bahwa Inspektorat Provinsi Sumatera Utara memiliki peran yang strategis dan penting dalam era otonomi daerah dewasa ini dalam menegakkan Good Corporate Governance.

4. Bagi akademisi dan auditor, sebagai bahan masukan dan nilai tambah mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja auditor.


(19)

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan penelitian, maka penulis mengambil kesimpulan yaitu tingkat pendidikan, profesionalisme auditor dan system reward berpengaruh secara simultan terhadap kinerja auditor Inspektorat. Hasil tersebut sejalan dengan hasil yang dicapai oleh Batubara (2008) dimana secara parsial tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kinerja auditor.

5.2 Saran

Peneliti mengajukan saran yakni sebagai berikut:

1. Penelitian berikutnya selain menggunakan teknik wawancara juga melengkapi dengan data sekunder untuk mengukur kinerja auditor dengan melihat Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP), Program Audit dan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT).

2. Peneliti berikutnya agar memperbanyak jumlah variable independen yang digunakan misalnya seperti jenjang karir, gaya kepemimpinan instansi Inspektorat misalnya gaya kepemimpinan dikelompokkan berdasarkan pada gaya kepemimpinan atasan berupa gaya kepemimpinan partipatif atau transformasi.


(20)

47

3. Penelitian ini hanya meneliti pada lingkup Inspektorat Provinsi Sumatera Utara sehingga hasilnya berbeda jika digeneralisasi dengan auditor fungsional Inspektorat yang terdapat pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara terlebih jika karateristik auditor berbeda. Perbedaan tersebut ditinjau dari intensitas jumlah pelatihan dan banyaknya pengalaman auditor dalam melaksanakan fungsinya.


(21)

48

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Michael and Murlis, Helen,2005, Reward Management, Fifth edition, Kogan Page, London.

Ashton, Allison H., (1991), “Experience Error Frequency Knowledge as Potencia”, The Accounting Review pp. 218-239.

Badan Pemeriksa Keuangan, 2007. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksa Keuangan Negara, Badan Pemeriksa Keuangan, Jakarta.

Badudu dan Sutan. (2002). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Batubara, Rizal Iskandar, 2008. Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Kecakapan Profesional, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi

Pemeriksa terhadap kualitas Hasil Pemeriksaan (Study Empiris pada

Bawasko Medan).

Flipo, EB, 1992, Manajemen Personalia, Edisi Keenam, Penerbit Erlangga, Jakarta. Gibson, James L., Jhon M Ivancevich. Dan James H Donnelly Jr. 1993. Organisasi:

Perilaku, Struktur dan Proses. Jilid 1. Edisi 5. Jakarta: Penerbit Erlangga. Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariat dengan program SPSS, Penerbit

Universitas Diponegoro, Semarang.

Herawati dan Susanto. (2009). Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.11 No.1

Ifada dan M. Ja’far. (2005). Pengaruh Sikap Profesionalisme Internal Auditor terhadap Peranan Internal Auditor dalam Pengungkapan Temuan Audit. Jurnal Bisnis,

Manajemen dan Ekonomi. Vol.7 No. 3

Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah.

Kalbers, Lawrence P., dan Fogarty, Timothy J. 1995. Professionalism Its Consequences: A Study of Internal Auditors. Auditing: A Journal of Practise. Vol. 14. No. 1: 64-86.


(22)

49

Keputusan Ketua LAN Nomor 239/IX.6/8/2003, tanggal 25 Maret 2003, tentang Perbaikan Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Kurniawan, Adi dan Indrawati Yuhertiana (2009). Pengaruh Pendidikan,

Pengalaman dan Pelatihan terhadap profesionalisme Auditor pemerintah (

Study empiris pada Bawasko Surabaya). Tesis, Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Universitas Diponegoro, FE-UNDIP, Semarang.

Madiasno, 1999, Otonomi Daerah yang berorientasi pada kepentingan public

Nacional Seminar Promoting Good Governance 1999. Departemen

Keuangan.

Mahsun, Mohammad, Firma Sulistyowati, dan Heribertus A.P. (2007). Akuntansi Sektor Publik. Edisi Kedua. BPFE: Yogyakarta.

Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi Ketiga. Salemba 4. Jakarta.

Mulyono, Agus (2009). Analisis Faktor-faktor Kompetensi Aparatur Inspektorat dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Inspektorat Kabupaten Deli Serdang. Thesis S2

Sekolah Pascasarjana Ilmu Ekonomi USU Medan.

Robbin, P. Stephen. 2001. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Edisi Bahasa Indonesia. PT Prenhallindo, Jakarta.

Sawyer, Lawrence B., Mortimer A. Dittenhofer, and James H. Scheiner, 2005. Sawyer’s Internal.

Trisnaningsih, Sri. 2007. Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar.

Tubbs, Richard. M., (1992), “The Affect of Experience on The Auditor’s Organization and Amount of Knowledge,” The Accounting Review, Vol 67. No.4 pp. 783-801.

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah. Junto Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999

Jo dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 Jo.

Wirajmi, Endang. 2005. Akuntabilitas dan Pengukuran Kinerja Pemerintah. Jurnal Akuntansi dan keuangan, Vol. 2, No.3, Oktober 2005.


(1)

c. Apakah sistem reward berpengaruh terhadap kinerja auditor Inspektorat provinsi Sumatera Utara?

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas yang cukup luas, maka penulis hanya membatasi penelitian ini pada pengaruh tingkat pendidikan, profesionalisme auditor dan sistem reward terhadap kualitas auditor Inspektorat provinsi Sumatera Utara.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang daan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah tingkat pendidikan, profesionalisme auditor dan sistem reward berpengaruh secara simultan terhadap kinerja Auditor Inspektorat provinsi Sumatera Utara?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan pokok yang telah dikemukakan di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tingkat pendidikan, profesionalisme auditor dan sistem reward terhadap kinerja auditor Inspektorat provinsi Sumatera Utara.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan dalam memahami peran strategis aparatur fungsional auditor Inspektorat.


(2)

7

2. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan referensi yang ingin mengkaji masalah yang sama di masa yang akan datang.

3. Bagi Gubernur Sumatera Utara, sebagai bahan masukan dan pertimbangan bahwa Inspektorat Provinsi Sumatera Utara memiliki peran yang strategis dan penting dalam era otonomi daerah dewasa ini dalam menegakkan Good Corporate Governance.

4. Bagi akademisi dan auditor, sebagai bahan masukan dan nilai tambah mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja auditor.


(3)

46 5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan penelitian, maka penulis mengambil kesimpulan yaitu tingkat pendidikan, profesionalisme auditor dan system reward berpengaruh secara simultan terhadap kinerja auditor Inspektorat. Hasil tersebut sejalan dengan hasil yang dicapai oleh Batubara (2008) dimana secara parsial tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kinerja auditor.

5.2 Saran

Peneliti mengajukan saran yakni sebagai berikut:

1. Penelitian berikutnya selain menggunakan teknik wawancara juga melengkapi dengan data sekunder untuk mengukur kinerja auditor dengan melihat Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP), Program Audit dan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT).

2. Peneliti berikutnya agar memperbanyak jumlah variable independen yang digunakan misalnya seperti jenjang karir, gaya kepemimpinan instansi Inspektorat misalnya gaya kepemimpinan dikelompokkan berdasarkan pada gaya kepemimpinan atasan berupa gaya kepemimpinan partipatif atau transformasi.


(4)

47

3. Penelitian ini hanya meneliti pada lingkup Inspektorat Provinsi Sumatera Utara sehingga hasilnya berbeda jika digeneralisasi dengan auditor fungsional Inspektorat yang terdapat pada Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara terlebih jika karateristik auditor berbeda. Perbedaan tersebut ditinjau dari intensitas jumlah pelatihan dan banyaknya pengalaman auditor dalam melaksanakan fungsinya.


(5)

48

Ashton, Allison H., (1991), “Experience Error Frequency Knowledge as Potencia”, The Accounting Review pp. 218-239.

Badan Pemeriksa Keuangan, 2007. Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksa Keuangan Negara, Badan Pemeriksa Keuangan, Jakarta.

Badudu dan Sutan. (2002). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Batubara, Rizal Iskandar, 2008. Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Kecakapan Profesional, Pendidikan Berkelanjutan, dan Independensi Pemeriksa terhadap kualitas Hasil Pemeriksaan (Study Empiris pada Bawasko Medan).

Flipo, EB, 1992, Manajemen Personalia, Edisi Keenam, Penerbit Erlangga, Jakarta. Gibson, James L., Jhon M Ivancevich. Dan James H Donnelly Jr. 1993. Organisasi:

Perilaku, Struktur dan Proses. Jilid 1. Edisi 5. Jakarta: Penerbit Erlangga. Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariat dengan program SPSS, Penerbit

Universitas Diponegoro, Semarang.

Herawati dan Susanto. (2009). Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan dan Etika Profesi terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.11 No.1

Ifada dan M. Ja’far. (2005). Pengaruh Sikap Profesionalisme Internal Auditor terhadap Peranan Internal Auditor dalam Pengungkapan Temuan Audit. Jurnal Bisnis, Manajemen dan Ekonomi. Vol.7 No. 3

Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah.

Kalbers, Lawrence P., dan Fogarty, Timothy J. 1995. Professionalism Its Consequences: A Study of Internal Auditors. Auditing: A Journal of Practise. Vol. 14. No. 1: 64-86.


(6)

Keputusan Ketua LAN Nomor 239/IX.6/8/2003, tanggal 25 Maret 2003, tentang Perbaikan Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Kurniawan, Adi dan Indrawati Yuhertiana (2009). Pengaruh Pendidikan,

Pengalaman dan Pelatihan terhadap profesionalisme Auditor pemerintah ( Study empiris pada Bawasko Surabaya). Tesis, Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Universitas Diponegoro, FE-UNDIP, Semarang.

Madiasno, 1999, Otonomi Daerah yang berorientasi pada kepentingan public Nacional Seminar Promoting Good Governance 1999. Departemen Keuangan.

Mahsun, Mohammad, Firma Sulistyowati, dan Heribertus A.P. (2007). Akuntansi Sektor Publik. Edisi Kedua. BPFE: Yogyakarta.

Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi Ketiga. Salemba 4. Jakarta.

Mulyono, Agus (2009). Analisis Faktor-faktor Kompetensi Aparatur Inspektorat dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Inspektorat Kabupaten Deli Serdang. Thesis S2 Sekolah Pascasarjana Ilmu Ekonomi USU Medan.

Robbin, P. Stephen. 2001. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Edisi Bahasa Indonesia. PT Prenhallindo, Jakarta.

Sawyer, Lawrence B., Mortimer A. Dittenhofer, and James H. Scheiner, 2005. Sawyer’s Internal.

Trisnaningsih, Sri. 2007. Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance, Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar.

Tubbs, Richard. M., (1992), “The Affect of Experience on The Auditor’s Organization and Amount of Knowledge,” The Accounting Review, Vol 67. No.4 pp. 783-801.

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Junto Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Jo dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 Jo.

Wirajmi, Endang. 2005. Akuntabilitas dan Pengukuran Kinerja Pemerintah. Jurnal Akuntansi dan keuangan, Vol. 2, No.3, Oktober 2005.