Dampak Perubahan Tutupan Lahan pada Kondisi Hidrologis DAS Analisis Tren Perubahan Iklim

127 Hasil analisis tren debit maksimum menunjukkan bahwa terjadi kecenderungan peningkatan debit maksimum pada tahun 1997-2008, sehingga di wilayah DAS Cicatih mempunyai potensi banjir yang cenderung meningkat. Sedangkan tren debit minimum cenderung menurun, hal ini menunjukkan bahwa potensi debit yang bisa disimpan sebagai aliran dasar cenderung menurun karena setiap hujan yang datang akan langsung menjadi aliran permukaan. Kondisi ini perlu diwaspadai dalam upaya pengelolaan air.

5.1.5 Dampak Perubahan Tutupan Lahan pada Kondisi Hidrologis DAS

Hasil analisis dampak perubahan tutupan lahan pada debit disajikan pada Gambar 49 dan 50. Gambar 49 Perbandingan debit berdasarkan kondisi tutupan lahan sebelum dan sesudah terjadi perubahan Gambar 50 Perbandingan debit berdasarkan kondisi tutupan lahan sebelum dan sesudah terjadi perubahan menggunakan analisis peluang Gambar 49 dan 50 menunjukkan perbandingan debit sebelum dan sesudah terjadi perubahan tutupan lahan. Debit sebelum terjadi perubahan tutupan lahan adalah debit hasil pengukuran selama tahun 1991, sedangkan debit sesudah terjadi perubahan tutupan lahan merepresentasikan debit tahun 2008 dengan menggunakan parameter model untuk debit sebelum terjadi perubahan tutupan lahan DAS Cicatih seperti tahun 1991. Gambar 49 dan 50 menunjukkan bahwa akibat adanya perubahan tutupan lahan dari hutan menjadi tutupan lahan lainnya diduga telah 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 5 10 15 20 25 30 10-Nop-07 10-Jan-08 10-Mar-08 10-Mei-08 10-Jul-08 10-Sep-08 10-Nop-08 10-Jan-09 C u ra h H u ja n m m D e b it m m d t Tanggal Perbandingan Debit Sungai Cicatih Berdasarkan Kondisi Tutupan Lahan Sebelum dan Setelah Terjadi Perubahan Curah hujan sebelum terjadi perubahan Curah hujan setelah terjadi perubahan tutupan lahan Debit sebelum terjadi perubahan tutupan lahan 1991 Debit setelah terjadi perubahan tutupan lahan 2008 0,000 0,001 0,002 0,003 0,004 0,005 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 18,00 20,00 P e lu a n g Debit m 3 s Perbandingan Debit Sungai Cicatih Berdasarkan Kondisi Tutupan Lahan Sebelum dan Sesudah Terjadi Perubahan Debit simulasi saat belum terjadi perubahan tutupan lahan 1991 Debit aktual berdasarkan kondisi tutupan lahan saat ini 2008 128 menyebabkan peningkatan peluang dan besaran kejadian debit banjir saat musim penghujan.

5.1.6 Analisis Tren Perubahan Iklim

Hasil uji tren Mann Kendall dan prakiraan kemiringan Sen untuk data curah hujan, suhu, evapotranspirasi, dan debit untuk mengidentifikasi tren perubahan iklim disajikan dalam Tabel 24. Hasil uji tren Mann Kendall disajikan dalam parameter nilai Z dan tingkat signifikansi. Parameter Z merupakan tren aktual dalam penurunan atau peningkatan. Grafik tren curah hujan, suhu, evapotranspirasi ETo, dan debit disajikan masing-masing pada Gambar 51-55. Gambar 51 Tren curah hujan periode tahun 1990-2008 Gambar 52 Tren suhu minimum periode tahun 1990-2008 Gambar 53 Tren suhu maksimum periode tahun 1990-2008 Gambar 54 Tren evapotranspirasi periode tahun 1999-2008 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 -30 20 70 120 170 220 1990 1992 1994 1996 1999 2001 2003 2005 2007 C u ra h H u ja n m m Tahun Tren Curah Hujan tahun 1990-2008 Minimum Rerata Maksimum Kumulatif 6800 7000 7200 7400 7600 7800 8000 8200 8400 8600 8800 -30 -20 -10 10 20 30 40 1990 1992 1994 1996 1999 2001 2003 2005 2007 S u h u M in im u m o C Tahun Tren Suhu Minimum tahun 1990-2008 Minimum Rerata Maksimum Kumulatif 10000 10500 11000 11500 12000 12500 13000 -30 -20 -10 10 20 30 40 50 1990 1992 1994 1996 1999 2001 2003 2005 2007 S u h u M a ksi m u m o C Tahun Tren Suhu Maksimum tahun 1990-2008 Minimum Rerata Maksimum Kumulatif 1300 1350 1400 1450 1500 1550 1600 -30 -25 -20 -15 -10 -5 5 10 1990 1992 1994 1996 1999 2001 2003 2005 2007 E va p o tr a n sp ir a si m m Tahun Tren Evapotranspirasi Potensial tahun 1990-2008 Minimum Rerata Maksimum Kumulatif 129 Gambar 55 Tren debit sungai DAS Cicatih periode tahun 1990-2008 Gambar 51-55 menunjukkan bahwa terdapat penurunan tren curah hujan dan debit tahun 1990-2008, sedangkan untuk suhu dan evapotranspirasi terjadi peningkatan tren. Berdasarkan hal tersebut jelaslah bahwa komponen iklim di DAS Cicatih telah mengalami perubahan pada periode tersebut. Perubahan ini terutama akibat curah hujan tahunan yang cenderung menurun dan evapotranspirasi yang cenderung meningkat. Kedua variabel ini merupakan komponen utama neraca air yang akan menurunkan debit sungai serta simpanan air di lapisan tanah. Hasil analisis Mann-Kendall seperti disajikan pada Tabel 24 terlihat bahwa curah hujan menunjukkan perubahan yang negatif dan signifikan untuk curah hujan rata-rata dan kumulatif, sedangkan untuk curah hujan minimum menunjukkan perubahan yang positif dan tidak signifikan. Suhu minimum menunjukkan perubahan yang positif signifikan untuk suhu imimum rata-rata, maksimum, dan kumulatif. Hal serupa juga terjadi pada suhu maksimum dan evapotranspirasi. Untuk debit perubahan yang negatif dan signifikan terjadi pada debit minimum, rata-rata, dan kumulatif. Dari hasil analisis Mann Kendall menunjukkan bahwa peningkatan suhu maksimum dan penurunan curah hujan kumulatif, serta peningkatan evapotranspirasi kumulatif merupakan indikator terjadinya tren perubahan iklim di DAS Cicatih. 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 -30 20 70 120 170 220 1999 2001 2003 2005 2007 D e b it Su n g a i m m Tahun Tren Debit Sungai tahun 1999-2008 Minimum Rerata Maksimum Kumulatif 130 Tabel 24 Tren perubahan iklim berdasarkan analisis Mann Kendall untuk curah hujan, suhu, ETo, dan debit DAS Cicatih Hujan mm From To n s σs Z α Zα Tren Min 1990 2008 18 1 26,4 0,04 0,52 0,95 Pos but NS Ave 1990 2008 18 -98 26,4 -3,71 1,00 0,95 Neg and YS Max 1990 2008 18 -24 26,4 -0,91 0,82 0,95 Neg but NS Cum 1990 2008 18 -96 26,4 -3,64 1,00 0,95 Neg and YS Suhu Min o C Min 1990 2008 18 6 26,4 0,23 0,59 0,95 Pos but NS Ave 1990 2008 18 79 26,4 2,99 1,00 0,95 Pos and YS Max 1990 2008 18 77 26,4 2,92 1,00 0,95 Pos and YS Cum 1990 2008 18 75 26,4 2,84 1,00 0,95 Pos and YS Suhu Maks o C Min 1990 2008 18 86 26,4 3,26 1,00 0,95 Pos and YS Ave 1990 2008 18 65 26,4 2,46 0,99 0,95 Pos and YS Max 1990 2008 18 65 26,4 2,46 0,99 0,95 Pos and YS Cum 1990 2008 18 69 26,4 2,61 1,00 0,95 Pos and YS ETo mm Min 1990 2008 18 58 26,4 2,20 0,99 0,95 Pos and YS Ave 1990 2008 18 78 26,4 2,95 1,00 0,95 Pos and YS Max 1990 2008 18 72 26,4 2,73 1,00 0,95 Pos and YS Cum 1990 2008 18 78 26,4 2,95 1,00 0,95 Pos and YS Debit m 3 dt Min 1999 2008 10 -19 11,2 -1,70 0,96 0,95 Neg and YS Ave 1999 2008 10 -30 11,2 -2,68 1,00 0,95 Neg and YS Max 1999 2008 10 -10 11,2 -0,89 0,81 0,95 Neg but NS Cum 1999 2008 10 -30 11,2 -2,68 1,00 0,95 Neg and YS Ket: Pos = positif meningkat Neg = negatif menurun NS = tidak signifikan YS = signifikan

5.1.7. Perhitungan Total Ketersediaan Air