Perumusan Masalah Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr.

4 dapat menghemat penggunaan air apabila diaplikasikan irigasi intermittent di lahan sawah?. Bagaimana kondisi neraca ketersediaan dan kebutuhan air pada saat terjadi tren perubahan iklim?. Sampai kapan ketersediaan air masih mencukupi kebutuhan air untuk masing-masing pengguna?.

1.2 Perumusan Masalah

Penyebab utama dari permasalahan sumber daya air di DAS Cicatih adalah: 1 Berkurangnya pasokan sumber daya air terutama pada musim kemarau, mengakibatkan persaingan penggunaan air pada musim kemarau semakin tinggi, 2 Adanya peningkatan kebutuhan air berbagai sektor rumah tanggadomestik, pertanian, dan industri dengan peningkatan jumlah penduduk, 3 Penguasaan absolut mata air oleh sektor industri AMDK, memunculkan keterbatasan akses bagi pengguna air lain yang menafaatkan mata air domestik, pertanian, kolam ikan, industri non AMDK, dan pariwisata, dan 4 Belum berjalannya institusi pengelola alokasi air di daerah mengakibatkan masing-masing pengguna air menggunakan air melebihi kebutuhan khususnya sektor industri. Inti permasalahan adalah pada kondisi business as usual timbul permasalahan yang krusial di wilayah DAS Cicatih yaitu kebutuhan air melebihi ketersediaan air sehingga terkadi krisis air. Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, maka perlu mengetahui kondisi sumber daya air secara komprehensif dengan mengidentifikasi air permukaan, mata air, dan air tanah. Ketersediaan air dihitung berdasarkan kesetimbangan komponen neraca air curah hujan, evapotranspirasi, dan aliran permukaan. Seperti diketahui bahwa tren perubahan iklim sangat berpengaruh pada sumber daya air, maka perlu dilakukan analisis tren perubahan iklim yang berdampak pada ketersediaan air, sehingga diketahui kondisi ketersediaan air pada saat terjadi tren perubahan iklim. Selanjutnya perlu mengidentifikasi kebutuhan air untuk domestik, pertanian, dan industri berdasarkan data perkembangan penduduk, perkembangan luas sawah, dan perkembangan industri. Dengan mengetahui potensi ketersediaan air dan kebutuhan air, maka diketahui kapan terjadi kelebihan dan kapan terjadi krisis air. Apabila terjadi krisis air, maka perlu diupayakan dengan optimasi kebutuhan air untuk mendapatkan alokasi kebutuhan air optimal untuk masing-masing sektor. 5 Faktor yang perlu diperhatikan dalam menganalisis ketersediaan dan kebutuhan air di suatu wilayah adalah: a. Ketersediaan air tidak selalu stabil, yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, seperti kondisi curah hujan, kondisi lingkungan DAS, penggunaan lahan, dan penggunaan lainnya. b. Kecukupan air untuk domestik dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: jumlah dan komposisi penduduk, jenis kelamin, dan umur. c. Kecukupan air industri dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: jumlah dan jenis industri, jumlah tenaga kerja, dan kebutuhan air per unit industri. d. Kebutuhan air untuk pertanian dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: luas lahan sawah, pola tanam, intensitas tanam, dan kebutuhan air tanaman. e. Status air di suatu wilayah ditentukan oleh tiga komponen, yaitu: ketersediaan, kebutuhan, dan kecukupan air.

1.3 Kerangka Pemikiran