2.6.1. Banyaknya Sampel Konstan
Sampel konstan artinya sampel yang diambil saat observasi jumlahnya sama. Untuk banyaknya sampel konstan dapat digunakan peta pengendali proporsi
kesalahan p-chart maupun banyaknya kesalahan np-chart.
1 p-chart
a. Proporsi 1.1.1
Keterangan: = proporsi kesalahan dalam setiap sampel
x = banyaknya produk yang salah dalam setiap sampel n = banyaknya sampel yang diambil dalam inpeksi
b. Garis pusat central line ̅
∑ ∑
1.1.2 Keterangan:
̅ garis pusat peta pengendali kesalahan proporsi kesalahan setiap sampel dalam setiap observasi
banyaknya sampel yang diambil setiap kali observasi banyaknya observasi yang dilakukan.
c. Batas pengendali atas BPA dan batas pengendali bawah BPB ̅ √
̅ ̅
1.1.3
̅ √
̅ ̅
1.1.4 2 np-chart
a. Proporsi 1.2.1
Keterangan: = proporsi kesalahan dalam setiap sampel
x = banyaknya produk yang salah dalam setiap sampel n = banyaknya sampel yang diambil dalam inpeksi
b. Garis pusat central line ̅ √
∑
1.2.2 Keterangan:
̅ = garis pusat untuk peta pengendali banyaknya kesalahan. = banyaknya kesalahan dalam setiap sampel atau dalam setiap
observasi. banyaknya observasi yang dilakukan.
c. Batas pengendali atas BPA dan batas pengendali bawah BPB ̅ √
̅ ̅
1.2.3 ̅ √
̅ ̅
1.2.4
2.6.2. Sampel Bervariasi
Sampel bervariasi artinya sampel yang diambil saat observasi jumlahnya tidak sama. Untuk sampel bervariasi hanya menggunakan peta pengendali p-chart. Pada
peta pengendali p-chart dibagi menjadi tiga model yaitu sebagai berikut. 1 Peta Pengendali Model HarianIndividu
Menurut Ariani 2005 peta pengendali harian atau individu dibuat untuk setiap observasi. Oleh karena itu, perusahaan akan mempunyai beberapa batas
pengendali atas dan beberapa batas pengendali bawah dalam peta pengendali proporsi kesalahan untuk kualitas proses produksinya.
a. Proporsi 2.1.1
Keterangan: = proporsi kesalahan dalam setiap sampel
x = banyaknya produk yang salah dalam setiap sampel n = banyaknya sampel yang diambil dalam inpeksi
b. Garis Pusat Central Line ̅
∑ ∑
∑
2.1.2 Keterangan:
proporsi kesalahan setiap sampel atau sub kelompok dalam setiap observasi.
banyaknya kesalahan setiap sampel pada setiap kali observasi. banyaknya observasi
c. Batas Pengendali Atas BPA dan Batas Pengendali Bawah BPB ̅ √
̅ ̅
2.1.3 ̅ √
̅ ̅
2.1.4 Keterangan:
banyaknya sampel yang diambil pada setiap kali observasi. 2 Peta Pengendali Model Rata-Rata
Menurut Ariani 2005 peta pengendali proporsi kesalahan model rata-rata adalah bentuk yang lebih sederhana, lebih cepat, dan lebih mudah daripada
model individu. a. Proporsi
2.2.1 Keterangan:
= proporsi kesalahan dalam setiap sampel. x = banyaknya produk yang salah dalam setiap sampel.
n = banyaknya sampel yang diambil dalam inpeksi. b. Garis Pusat Central Line
̅
∑ ∑
∑
2.2.2
Keterangan: proporsi kesalahan setiap sampel atau sub kelompok dalam setiap
observasi. banyaknya kesalahan setiap sampel pada setiap kali observasi.
banyaknya observasi c. Batas Pengendali Atas BKA dan Batas Pengendali Bawah BPB
̅ √
̅ ̅ ̅
2.2.3
̅ √
̅ ̅ ̅
2.2.4 di mana:
̅ ∑
3 Peta Pengendali dengan Pertimbangan Perusahaan Menurut Ariani 2005 peta pengendali proporsi kesalahan dengan
pertimbangan perusahaan yang dimaksud adalah dengan mengambil sampel yang jumlahnya di tetapkan oleh perusahaan. Bila ternyata dari hasil observasi
yang dilakukan terdapat data yang di luar batas pengendalian yang disebabkan karena penyebab khusus assignable cause maka perlu dilakukan perbaikan
dengan ketentuan 4 p. Ketentuan 4 p tersebut ada 4 yaitu sebagai berikut. a. Bila LCL pi UCL dan ni
̅ menggunakan peta pengendali rata-rata. b. Bila LCL pi UCL dan ni
̅ menggunakan peta pengendali individu.
c. Bila pi LCL atau pi UCL dan ni ̅ menggunakan peta pengendali
rata-rata. d. Bila pi LCL atau pi UCL dan ni
̅ menggunakan peta pengendali individu.
2.7. Perancangan Sistem