Karakteristik Masyarakat Nelayan KAJIAN PUSTAKA

2.4.3.2 Peran produktif, yaitu peran isteri nelayan untuk memperoleh penghasilan ekonomi dalam upaya memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Usaha yang dilakukan isteri nelayan untuk mendsapatkan pendapatan ekonomi adalah dengan menjualkan hasil tangkapan ikan suami, bekerja pada orang lain. Kegiatan perdagangan ikan merupakan pekerjaan yang banyak ditekuni oleh isteri-isteri nelayan. 2.4.3.3 Kewajiban yang ketiga adalah ikut mengelola potensi komunitas, yang hasil akhirnya juga untuk kepentingan ekonomi dan investasi sosial rumah tangga masyarakat pesisir.

2.5 Karakteristik Masyarakat Nelayan

Kusnadi 2009: 27 masyarakat nelayan adalah masyarakat yang hidup, tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir, yainu suatu kawasan transisi antara wilayah darat dan laut. Menurut Kusnadi 2009: 27-28 masyarakat nelayan menghadapi sejumlah masalah politik, sosial dan ekonomi yang kompleks. Masalah-masalah tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 1 Kemiskinan, kesenjangan sosial dan tekanan-tekanan ekonomi yang datang setiap saat. 2 Keterbatasan akses modal, teknoligi dan pasar, sehingga mempengaruhi dinamika usaha. 3 Kelemahan fungsi kelembagaan sosial ekonomi yang ada. 4 Kualitas SDM yang rendah sebagai akibat keterbatasan akses pendidikan. Kesehatan dan pelayanan publik. 5 Degradasi sumber daya lingkungan, baik di kawasan pesisir, laut, maupun pyulau- pulau kecil. 6 Belum kuatnya kebijaksanaan yang berorientasi pada kemaritiman sebagai pilar utama pembangunan nasional. Menurut Kusnadi 2009: 39 karakteristik yang menjadi ciri-ciri sosial budaya masyarkat nelayan adalah sebagai berikut: 1 memiliki struktur patron- klien sangat kuat, 2 etos kerja tinggi, 3 memanfaatkan kemampuan diri dan adaptasi optimal, 4 kompetitif dan berorientasi prestasi, 5 apresiatif terhadap keahlian, kekayaan dan kesuksesan hidup, 6 terbuka dan ekspresif, 7 solidaritas sosial tinggi dan 8 berperilaku konsumtif. Kelompok masyarakat ini memiliki sifat unik berkaitan dengan usaha yang dilakukannya. Kusumastanto 2003: 47 mengatakan karakter masyarakat nelayan tergantung pada faktor-faktor berikut: 2.5.1 Kehidupan masyarakat nelayan menjadi amat tergantung pada kondisi ekosistem dan lingkungan yang rentan pada kerusakan, khususnya pencemaran atau degradasi kualitas lingkungan. 2.5.2 Persoalan yang sangat mencolok pada kelompok masyarakat ini adalah ketergantungan pada musim. Ketergantungan pada musim sangat besar, khususnya nelayan kecil. Pada musim penangkapan, mereka sangat sibuk sementara pada musim paceklik mereka mencari kegiatan ekonomi lain atau menganggur. Secara umum, pendapatan masyarakat nelayan sangat fluktuaktif, kondisi ini tercermin juga dari pola hidup masyarakat nelayan. Pada saat musim panen, mereka cenderung bersifat konsumtif dan sebaliknya pada musim paceklik mereka banyak terlibat utang. 2.5.3 Tergantung pada pasar. Hal ini dikarenakan komoditas yang dihasilkan harus segera dijual untuk memenuhin kebutuhan hidup sehari-hari atau membusuk sebelum dijual. Karakteristik ini mempunyai implikasi yang sangat penting yaitu masyarakat nelaya sangat peka terhadap fluktuasi harga. Siswanto 2008: 92 berpendapat di tengah serba keterbatasan, berkembang karakteristik individual dan sosial positif yang terkait dengan moral ekonomi nelayan, seperti bekerja keras, semangat pantang menyerah, berani mengambil resiko, saling menjaga kepercayaan, jujur pada rekan-rekannya dan lain-lain yang menunjang pengembangan diri dan menunjang kemampuan bertahan hidup.

2.6 Indikator Keberdayaan Masyarakat Nelayan