16. Melakukan penilaian dan pengesahaan terhadap penggunaan uang yang telah disalurkan dari instansi pengguna PNBP.
17. Melakukan penyusunan laporan realisasi pencairan dana anggaran. 18. Melakukan penyusunan konsep tanggapan Laporan Hasil Pemeriksaan
LHPdari instansi pengawasan fungsional.
18
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek
3.1.1 Prosedur Menurut Mulyadi 2008: 5 prosedur adalah:
“Suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara
seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang- ulang.”
Selanjutnya menurut Azhar Susanto 2008:264 mendefinisikan prosedur
adalah: “Rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang
dengan cara yang sama.” Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
prosedur adalah suatu rangkaian aktivitas yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dilakukan secara berulang-ulang.
3.1.2 Biaya Menurut Mursyidi 2008:14 mendefinisikan biaya yaitu:
“Biaya adalah suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang dapat dibebankan pada saat ini
maupun pada saat yang akan datang.”
Selanjutnya menurut Armanto Witjaksono 2006:6 mendefinisikan biaya
yaitu:
“Biaya adalah pengorbanan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan pengorbanan sumber daya yang dikorbankan untuk mencapai tujuan
tertentu.
3.1.3 Perjalanan Dinas 3.1.3.1 Pengertian Perjalanan Dinas
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 45PMK.052007:
“Perjalanan dinas dalam negeri yang selanjutnya disebut perjalanan dinas adalah perjalanan ke luar tempat kedudukan baik perseorangan maupun
secara bersama yang jaraknya sekurang-kurangnya 5 lima kilometer dari batas kota, yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia untuk
kepentingan Negara atas perintah Pejabat yang Berwenang, termasuk perjalanan dari tempat kedudukan ke tempat meninggalkan Indonesia
untuk bertolak ke luar negeri dan dari tempat tiba di Indonesia dari luar
negeri ke tempat yang dituju di dalam negeri.” Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa perjalanan dinas
adalah perjalanan dinas dari tempat kedudukan ke tempat yang dituju yang jaraknya sekurang-kurangnya 5 lima kilometer dari batas kota, yang dilakukan
dalam wilayah Republik Indonesia untuk kepentingan Negara atas perintah Pejabat yang Berwenang dan kembali ke tempat kedudukan semula.
3.1.3.2 Fungsi Perjalanan Dinas
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74PMK.012009 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai,
dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kantor Wilayah DJBC menyelenggarakan fungsi :
a. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan kepabeanan dan cukai.
b. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis, pengawasan teknis, dan penyelesaian masalah di bidang kepabeanan dan cukai atas unit-unit
operasional di wilayah kerjanya. c. Pengendalian, evaluasi, dan pelaksanaan pemberian perizinan dan
fasilitas di bidang kepabeanan dan cukai. d. Pelaksanaan penelitian atas keberatan terhadap penetapan di bidang
kepabeanan dan cukai. e. Pengendalian, evaluasi, pengkoordinasian dan pelaksanaan intelijen di
bidang kepabeanan dan cukai. f. Pengendalian, evaluasi, pengkoordinasian, dan pelaksanaan patroli dan
operasi pencegahan pelanggaran peraturan perundang-undangan, penindakan, dan penyidikan tindak pidana kepabeanan dan cukai.
g. Pengendalian dan pemantauan tindak lanjut hasil penindakan dan penyidikan tindak pidana kepabeanan dan cukai.
h. Perencanaan dan pelaksanaan audit serta evaluasi hasil audit di bidang kepabeanan dan cukai.
i. Pengkoordinasian dan pelaksanaan pengolahan data, penyajian informasi dan laporan di bidang kepabeanan dan cukai.
j. Pengendalian, pengelolaan, dan pemeliharaan sarana operasi dan senjata api Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.