rasio NP dan N total. Selanjutnya Fogg 1975 menyatakan diatom tidak akan berkembang dengan baik pada konsentrasi silikat lebih kecil dari 0,5 ppm.
Dikatakan juga bahwa diatom akan semakin meningkat apabila konsentrasi nitrat, nitrit, fosfat, dan silikat cukup tersedia.
B. Zeolit
Zeolit merupakan mineral yang terdiri dari kristal aluminosilikat terhidrasi yang mengandung kation alkali atau alkali tanah dalam kerangka tiga
dimensinya. Ion-ion logam tersebut dapat diganti oleh kation lain tanpa merusak struktur zeolit dan dapat menyerap air secara reversibel Rachmawati dan
Sutarti, 1994. Kerangka dasar struktur zeolit terdiri dari unit-unit tetrahedral AlO
4
dan SiO
4
yang saling berhubungan melalui atom O, dan di dalam struktur tersebut Si
4+
dapat diganti dengan Al
3+
. Meskipun memiliki bermacam bentuk dan rumus kimia, zeolit memiliki rumus umum Ming dan Mumpton in
Krisanti, 2003 sebagai berikut:
M
2n
O. Al
2
O
3
. x SiO
2
. y H
2
O
Keterangan : M = kation alkali atau alkali tanah.
n = valensi logam alkali x = bilangan tertentu 2 sd 10
y = bilangan tertentu 2 sd 7 Zeolit terdiri dari tiga komponen yaitu kation yang dipertukarkan, kerangka
aluminosilikat, dan fase air. Ikatan ion Al-Si-O membentuk struktur kristal, sedangkan logam alkali merupakan sumber kation yang mudah dipertukarkan.
Menurut Ming dan Mumpton in Krisanti 2003 kation yang dipertukarkan pada zeolit terikat lemah pada kerangka tetrahedral sehingga dapat dipindah atau
dipertukarkan dengan mudah menggunakan larutan kation lain yang kuat, sedangkan air yang berada dalam pori-pori zeolit dapat dikeluarkan dehidrasi
dengan cara pemanasan dan selanjutnya zeolit dapat menyerap kembali air rehidrasi.
Kemampuan menukar kation merupakan salah satu sifat zeolit yang sangat berguna. Kondisi pertukaran ion pada zeolit sangat mempengaruhi adsorpsi dan
sifat-sifat zeolit lainnya Munson dan Sheppard, 1974 in Krisanti 2003. Menurut Sherman 1978, setiap jenis zeolit mempunyai urutan selektivitas
kation berbeda. Beberapa karakteristik dan sifat yang mempengaruhi selektivitas pertukaran kation antara lain:
1. Struktur terbentuknya zeolit, yang mempengaruhi besarnya rongga yang terbentuk serta efek menyeleksi molekul.
2. Mobilitas kation yang dipertukarkan. 3. Efek medan elektris yang ditimbulkan kation dan anion pada zeolit.
4. Pengaruh difusi ion ke dalam larutan dan energi hidrasi. Urutan selektivitas menurut kenaikan kemudahan pertukaran ion berbagai
zeolit disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Urutan selektivitas pertukaran ion pada berbagai zeolit Sherman,
1978
Jenis zeolit Urutan selektivitas
Peneliti
Analcime Chabazite
Clinoptilolite Heulandite
Mordenite K Li Na Ag
Li Na K Ca Mg Ca Na NH4 K
Ca Ba Sr Li Na Rb K Li Na Rb K Cs
Barer 1950 Sherry 1989
Ames 1961 Filizova 1974
Ames 1961
Penggunaan zeolit sebagai penyerap sudah diaplikasikan dalam kegiatan industri, pertanian, peternakan, per ikanan, dan pengolahan limbah. Dengan
kemampuan pertukaran tersebut zeolit akan menyerap unsur hara yang ditambahkan dalam air pembentuk zeocrete dan akan melepaskannya kembali
setelah direndam dalam air laut.
C. Parameter Fisika Kimia yang Mempengaruhi Unsur Hara