KEKERABATAN FAMILIA POACEAE BERDASARKAN MORFOLOGI MENGGUNAKAN METODE TAKSIMETRI SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

(1)

i

KEKERABATAN FAMILIA POACEAE BERDASARKAN MORFOLOGI MENGGUNAKAN METODE TAKSIMETRI SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BIOLOGI

SKRIPSI

DISUSUN OLEH :

WINDA KUSTIWI 201010070311029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014


(2)

ii

KEKERABATAN FAMILIA POACEAE BERDASARKAN MORFOLOGI MENGGUNAKAN METODE TAKSIMETRI SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BIOLOGI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

DISUSUN OLEH :

WINDA KUSTIWI 201010070311029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi

Sebagian dari Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Biologi

Mengesahkan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 4 November 2014

Dekan

(Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes)

Dewan Penguji

1. Dra. Lise Chamisijatin, M.Pd 1...

2. Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes 2. ...

3. Dra. Iin Hindun, M.Kes 3...


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah, inayah, serta petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Kekerabatan Familia Poaceae Berdasarkan Morfologi Menggunakan

Metode Taksimetri sebagai Sumber Belajar Biologi”. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada teladan kita Sang Pelopor Ilmu Pengetahuan untuk membaca tanda-tanda kekuasaan-Nya, Nabi Muhammad SAW.

Selama proses penyusunan hingga selesainya skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, pengarahan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M.,M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dra. Lise Chamisijatin M.Pd.selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta saran dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes selaku pembimbing II yang yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Sri Wahyuni, M.Kes selaku dosen wali yang telah memberikan perhatian dan pengarahan kepada mahasiswanya selama menjalani perkuliahan. 6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang


(5)

v

7. Ibunda Asmiati dan Ayahanda Suwondo terima kasih atas kasih sayang, pengorbanan serta doa yang tiada batasnya sepanjang masa.

8. Saudaraku Teguh dan Adhi atas perhatian, doa, dan semangatnya selama ini 9. Keluarga besarku yang senantiasa memberikan perhatian dan semangat, dan

motivasi.

10.Inda, Yurike Ovy, Nur In’am, Filda, Vira, Yanti, Alfi, Darwis, Candra dan Nur yang telah sering meluangkan waktunya untuk membantu penyusunan skripsi ini.

11.Teman-teman kelas A Biologi angkatan 2010 yang memberikan dukungan, bantuan dan motivasinya.

12.Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas do’a dan dukungannya

Semoga Allah Swt memberikan balasan yang berlipat ganda atas amal baik yang telah diberikan, Amin. Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 4 November 2014 Penulis,


(6)

vi DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR SAMPUL LUAR. ... i

LEMBAR SAMPUL DALAM ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

LEMBAR PENGESAHAN ...v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK... . ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ...xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian ... 4

1.4Manfaat Penelitian ... 5

1.5Batasan Penelitian ... 6


(7)

vii BAB II STUDI PUSTAKA

2.1 Taksonomi dan Klasifikasi ... 8

2.1.1 Pengertian Taksonomi dan Klasifikasi... 8

2.1.2 Perkembangan Sistem Klasifikasi dalam Sejarah Perkembangan Taksonomi Tumbuhan ... 9

2.2 Taksimetri ... 11

2.2.1 Pengertian Taksimetri ... 11

2.2.2 Langkah-Langkah Taksimetri ... 13

2.3 Kekerabatan Fenetik... 15

2.4 Familia Poaceae ... 16

2.4.1 Pengertian Familia Poaceae ... 16

2.4.2 Taksonomi Poaceae ... 17

2.4.3 Morfologi Poaceae ... 18

2.4.4 Habitat Poaceae ... 24

2.4.5 Siklus Hidup Poaceae ... 25

2.4.6 Manfaat dan Potensi Poaceae ... 26

2.5 Sumber Belajar ... 27

2.5.1 Pengertian Sumber Belajar ... 27

2.5.2 Jenis-Jenis Sumber Belajar ... 28

2.5.3 Kriteria Sumber Belajar ... 30

2.5.3.1 Kriteria Umum ... 30


(8)

viii

2.5.4 Fungsi Sumber Belajar ... 33

2.5.5 Penggunaan Sumber Belajar ... 34

2.5.6 Pemanfaatan Brosur sebagai Sumber Belajar ... 35

2.6 Kerangka Konseptual ... 37

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 38

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 38

3.3 Populasi dan Teknik Sampel ... 38

3.3.1 Populasi ... 38

3.3.2 Sampel ... 39

3.4 Prosedur Penelitian ... 39

3.4.1 Persiapan ... 39

3.4.1.1 Alat ... 39

3.4.1.2 Bahan ... 39

3.4.2 Langkah Kerja Penelitian ... 40

3.4.2.1 Pengambilan Sampel ... 40

3.4.2.2 Pengamatan dan Identifikasi Poaceae ... 40

3.4.2.3 Langkah-Langkah dalam Taksonomi Numerik ... 40

3.5 Teknik Analisis Data ... 41

3.5.1 Koefisien Asosiasi ... 41

3.5.2 Analisis Kelompok ... 42


(9)

ix BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Diskripsi Morfologi Famili Poaceae yang Ditemukan ... 44

4.1.1.2 Zea mays L ... 45

4.1.1.2 Saccharum officinarum L ... 47

4.1.1.3 Pennisetum purpureum Schumach. ... 48

4.1.1.4 Ischaemum rugosum Salisb. ... 50

4.1.1.5 Eleusine indica (L.) Gaertn. ... 51

4.1.1.6 Digitaria ciliaris L. ... 53

4.1.1.7 Imperata cylindrica L. Raeusch. ... 54

4.1.1.8 Polytrias indica L. ... 56

4.1.2 Jauh Dekatnya Kekerabatan ... 58

4.1.2.1 Koefisien Asosiasi ... 58

4.1.2.2 Analisis Kelompok ... 59

4.1.2.3 Diskriminasi ... 62

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

4.2.1 Analisis Jauh Dekatnya Kekerabatan ... 63

4.2.2 Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar ... 67

4.2.2.1 Konsep yang Diperoleh dari Hasil Penelitian ... 67

4.2.2.2 Seleksi Proses dan Produk Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar ... 70


(10)

x BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 76


(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Matriks koefisien asosiasi antar kedelapan spesies tanaman Familia Poaceae di Desa Mulyoagung ... 58 Tabel 2.Matrik “analisis cluster” kedelapan spesies dari Familia Poaceae

di Desa Mulyoagung ... 59 Tabel 3. Perhitungan penentuan jumlah kelompok (cluster) ... 60 Tabel 4. Pembagian kelompok berdasarkan perhitungan sudden jump ... 60 Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Bertahap (Stepwise Regression) dari

Delapan Spesies Familia Poaceae di Desa Mulyoagung... 62 Tabel 6.Ciri signifikan pada Familia Poaceae yang ditemukan di Desa

Mulyoagung ... 62 Tabel 7.Nilai Koefisien fungsi diskriminan dari Stepwise Regression ... 63


(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1.Tanaman Imperata cylindrica L ... 20

Gambar 2. Zea mays L ... 21

Gambar 3. Pennisetum purpureum Schumach. ... 22

Gambar 4. Eleusine indica ... 23

Gambar 5. Saccharum officinarum ... 24

Gambar 6. Digitaria ciliaris ... 24

Gambar 7. Hasil pengamatan Zea mays L ... 46

Gambar 8. Hasil pengamatan Saccharum officinarum L. ... 48

Gambar 9. Hasil pengamatan Pennisetum purpureum Schumach ... 49

Gambar 10. Hasil pengamatan Ischaemum rugosum Salisb. ... 51

Gambar 11. Hasil pengamatan Eleusine indica (L.) Gaertn. ... 52

Gambar 12. Hasil pengamatan Digitaria ciliaris L. ... 54

Gambar 13. Hasil pengamatan Imperata cylindrica L. Raeusch. ... 55

Gambar 14. Hasil pengamatan Polytrias indica L. . ... 57

Gambar 15. Dendogram jauh dekatnya kekerabatan delapan spesies dari familia Poaceae di Desa Mulyoagung DAU berdasarkan hasil pengelompokkan dengan Koefisien Asosiasi ... 61


(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Daftar Sifat Morfologi yang diamati berdasarkan seleksi sifat dan ciri Lampiran 2: Tabulasi data hasil pengamatan setelah diberi kode numerik

Lampiran 3: Tabulasi data hasil pengamatan setelah diberi skor 1 dan 0 Lampiran 4: Hasil Perhitungan data menggunakan SPSS 20

Lampiran 5: Foto Pengamatan Familia Poaceae

Lampiran 6: Silabus Kurikulum 2013 untuk SMA Kelas X materi Plantae Lampiran 7 : Jurnal Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar


(14)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Abi. dkk. 2008. Penyusunan Perangkat Pembelajaran Peranan Bakteri Berdasarkan

Uji Daya Antibakteri Ekstrak Daun Sembung Terhadap E. coli. Progra, Studi

Pendidikan Biologi FKIP Untan. Jakarta.

Aqla. dkk. 2010. Keanekaragaman Hayati Pulau Sebuku Kabupaten Kotabaru

Kalimantan Selatan. Jurnal Hutan Hujan Tropis No. 30 Vol. 11 September

2010. Hal: 65-76. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru Arikunto, S. 2010. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta

Arrijani. 2003. Kekerabatan Fenetik Anggota Marga Knema, Horsfieldia, dan

Myristica di Jawa berdasarkan Bukti Morfologi Serbuk Sari. Jurnal ISSN

BiodiversitasNo 2 Vol 4, Juli 2003. Hal: 83-88. Universitas Negeri Manado. Astuti, H.P. 2011. Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar dan Motivasi dengan

Prestasi Belajar Mata Kuliah Askeb II Mahasiswa Prodi D III Kebidanan

Kusuma Husada Surakarta. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Backer, C.A dan R.C. Bakhuizen v.d. Brink Jr. 1968. Flora of Java (Spermatophytes

Only) Vol. III. Isel Press. Deventer.

Badriyah, L. 2010. Pengaruh Sumber Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajara Ekonomi di SMP Bakti Mulya 400 Pondok Pinang Jakarta

Selatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta


(15)

xv

Chasani, A.R., 2006. Variasi Morfologi dan Hubungan Fenetik Tiga Jenis Jati Di

Pulau Jawa. Laporan Penelitian, Universitas Gajah Mada. Yogyakarta

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Departemen Pendidikan

Nasional. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Fatimah, S. 2013. Analisis Morfologi dan Hubungan Kekerabatan Sebelas Jenis

Tanaman Salak (Salacca zalacca (Gertner) Voss) Bangkalan. Fakultas

Pertanian Universitas Trunojoyo Madura. ISSN 19795771. Jurnal Agrovigor. No 1 Vol VI. Maret 2013.

Ferial, E.W. 1997. Studi Komparatif Kekayaan dan Kekerabatan Jenis Pteridophyta

di Sekitar Ranca Upas dan Kawah Putih Gunung Patuha Jawa Barat. Tesis

Magister. Program Pascasarjana Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Hasanah,N. 2009. Analisis Taksonometri pada Karakter Morfologi Daun Dikotiledon

Kelas Magnoliopsida Menggunakan Som Kohonen. Skripsi. Institut Pertanian

Bogor. Bogor.

Kasrina, dkk. 2012. Ragam Jenis Mikroalga Di Air Rawa Kelurahan Bentiring

Permai Kota Bengkulu Sebagai Alternatif Sumber Belajar Biologi SMA. ISSN

1412-3617. Jurnal Exacta. No 1 Vol X. Juni 2012. Hal: 36-44.

Luchsinger, A.E & Jones, S.B. 1979. Plant Systematics. United States of America. McGraw-Hill.

Mahmudati, N. 1988. Studi kekerabatan fenetik Obat familia Acanthaceae di BPTO tawangmangu Sebagai pendekatan Belajar Klasifikasi Tumbuhan di SMA


(16)

xvi

dengan Penerapan Metode Taksimetri. Tesis. Institut Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Yogyakarta. Yogyakarta.

Martasari dkk. 2009. Pendekatan Fenetilk Taksonomi dalam Identifikasi Kekerabatan

Spesies Anthurium. J.Hort No 2 Vol 19. Maret 2008. Hal 155-163

Nurcahyo, H. 2012. Model Pengembangan Kompetensi Mahasiswa Calon Guru Dalam Mengajar Bioteknologi dengan Mengoptimalkan Pemanfaatan Media

Pembelajaran Berbasis Komputer. Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY.

Yogyakarta.

Nurchayati, N. 2010. Hubungan Kekerabatan Beberapa Spesies Tumbuhan Paku Familia Polypodiaceae Ditinjau Dari Karakter Morfologi Sporofit dan

Gametofit. Jurnal Ilmiah Progressif. No 19 Vol 7. April 2010. Hal: 9-18

Rohani, A. 2004.Pengelolaan Pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta Rosanti, D. 2013. Morfologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta

Sharma, M.P. 2006. Diversity of Seed Plantsand Their Systematics Angiosperms II . Departement of Botany. New Delhi

Simpson, M.G. 2006. Plant Systematics. Elsevier Academic Press. Canada

Solikin, 2004. Jenis-Jenis Tumbuhan Suku Poaceae di Kebun Raya Purwodadi. Jurnal ISSN Biodiversitas. No 1 Vol 5. Hal: 23-27.

Steenis, C.G.G.J. van, dkk. 2008. Flora . PT. Pradnya Paramita. Jakarta. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.


(17)

xvii

Suratsih, 2010. Pengembangan Modul Pembelajaram Biologi Berbasis Potensi Lokal dalam Kerangka Implementasi KTSP SMA di Yogyakarta (F. M. D. I. P.

Alam, Trans.). Yogyakarta: UNY

Susanti, R, dkk. 2008. Hubungan Kekerabatan Burung Gelatik Jawa (Padda

oryzivora) Di Pulau Jawa Berdasarkan Karakter Morfologi. Berk. Penel.

Hayati: 132008 Hal: 135–140.

Tjitrosoepomo, G. 2009.Morfologi Tumbuhan. UGM Press. Yogyakarta

Tjitrosoepomo, G. 2010. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). UGM Press. Yogyakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2009. Taksonomi Umum (Dasar-dasar Taksonomi Tumbuhan). UGM Press. Yogyakarta.

Warsita, B. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Rineka Cipta. Jakarta.

Yuniarti, 2011. Inventarisasi dan Karakterisasi Morfologis Tanaman Durian (Durio


(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Keanekaragaman hayati di dunia ini sangat tinggi. Keanekaragaman tersebut dapat tercermin dari kekayaan jenis tumbuhan, seperti pohon-pohonan, semak belukar, perdu, tanaman merambat, epifit, lumut, jasad renik, ganggang, jamur, dan kekayaan faunanya (Aqla, 2010). Keanekaragaman pada makhluk hidup tersebut meliputi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, warna, dan sifat-sifat lainnya. Akibat tingginya tingkat keanekaragaman hayati maka ilmuwan terdorong untuk mencari cara terbaik untuk mempermudah mempelajarinya, yaitu dengan membuat sistem pengelompokan makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri dan sifat yang disebut dengan sistem klasifikasi, yang dipelajari dalam suatu cabang ilmu biologi yaitu taksonomi.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, salah satunya adalah ilmu taksonomi. Menurut Sneath and Sokal (1973), Salah satu contoh dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah keberadaan komputer. Komputer dapat digunakan dalam mempelajari klasifikasi tumbuhan dengan menggunakan metode kuantitatif yang melahirkan metode baru dalam bidang taksonomi, yang disebut dengan taksonomi numerik atau yang biasa dikenal sebagai taksimetri (Luchsinger, 1979). Taksimetri merupakan metode evaluasi kuantitatif mengenai kesamaan sifat antar golongan organisme, dan penataan golongan-golongan itu melalui suatu analisis


(19)

2

kelompok (Tjitrosoepomo, 2009). Taksimetri digunakan untuk mengukur jauh dekatnya kekerabatan antar spesies dalam satu takson berdasarkan persamaan sifat dan ciri morfologi (bukti fenetik) yang ditata melalui analisis kelompok dan digambarkan dalam bentuk dendogram (Tjitrosoepomo, 2009).

Salah satu contoh makhluk hidup adalah tumbuhan. Tumbuhan yang ada di Indonesia banyak sekali jumlahnya dan jenisnyapun beragam. Keberagaman tersebut meliputi bentuk, ukuran, jumlah, frekuensi, warna, dan sifat-sifat lain dari tumbuhan tersebut. Keberagaman antara tumbuhan satu dengan tumbuhan yang lain ada yang banyak ada juga yang sedikit. Semakin sedikit keberagaman sifat yang dimiliki antar spesies, maka kemiripannya semakin tinggi, sehingga kekerabatannya semakin dekat.

Tumbuhan yang berada dalam satu tingkat takson famili pada umumnya memiliki ciri morfologi yang hampir sama (Tjitrosoepomo, 2009). Salah satu contoh familia adalah Poaceae. Spesies-spesies di dalam familia Poaceae memiliki kesamaan morfologi berupa daun yang berbentuk lanset, daun memiliki ligula, dan bunga yang tidak memiliki mahkota (berbentuk bulir) (Steenis, 2008). Sama halnya dengan yang diungkapkan oleh Steenis, Backer dan Backuizen (1968) juga menyatakan bahwa ciri-ciri dari familia Poaceae yaitu memiliki daun berbentuk bulat memanjang, lanset atau pita, tulang daun sejajar, permukaannya kadang-kadang berbulu, berpelepah, bunga majemuk, bulir, tandan atau malai, umumnya terminal. Benang sari umumnya berjumlah 3.

Poaceae atau juga biasa dikenal dengan suku rumput-rumputan termasuk dalam kelas Liliopsida yang banyak dijumpai di daerah tropis dan subtropis


(20)

3

(Simpson, 2006). Secara garis besar familia Poaceae terdiri atas beberapa sub-familia (anak suku), antara lain: Bambusoideae, Pooideae, dan Panicodeae (Steenis, 2008). Beberapa contoh tanaman yang termasuk dalam familia Poaceae adalah Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), dan Saccharum officinarum (tebu) (Suhono dan Tim LIPI, 2010).

Poaceae merupakan tanaman yang dapat dengan mudah dijumpai dan jumlahnya sangat banyak, selain itu Poaceae juga berperan dalam kehidupan manusia, baik menguntungkan ataupun merugikan. Peran Poaceae yang menguntungkan adalah dapat digunakan sebagai bahan pangan, papan, dan obat. Sedangkan peran yang merugikan adalah banyak anggota familia Poaceae hidup sebagai gulma (Solikin, 2003).

Meskipun spesies dalam familia Poaceae bila dilihat sekilas memiliki perbedaan morfologi, namun bila diperhatikan secara lebih detail, spesies-spesies tersebut memiliki persamaan morfologi dan beberapa ciri morfologi tertentu akan dapat selalu ditemukan pada spesies familia ini, sehingga dapat digolongkan menjadi satu familia. Berdasarkan kesamaan dan perbedaan morfologi ini nantinya akan diteliti jauh dekatnya kekerabatan antar spesies dengan menggunakan metode taksimetri. Karena pada penelitian-penelitian Poaceae sebelumnya hanya sebatas identifikasi morfologi, anatomi, dan sifat biokimiawinya saja, maka peneliti tertarik untuk mengetahui kekerabatan fenetik familia poaceae berdasarkan identifikasi morfologi.

Kekerabatan antara dua individu dapat diukur berdasarkan kesamaan dan perbedaan sejumlah karakter. Kekerabatan dapat dianalisis melalui


(21)

4

pengelompokan organisme berdasarkan kemiripan karakter fenotip (morfologi) yang dimiliki. Kekerabatan, klasifikasi, dan ciri morfologi dari Poaceae ini dapat digunakan sebagai sumber belajar. Dalam melaksanakan suatu kegiatan belajar mengajar sudah seharusnya guru memanfatkan sumber belajar untuk mengilustrasikan suatu materi agar mudah dimengerti sehingga mempermudah siswa untuk mecapai tujuan belajar. Pada hakikatnya sumber belajar mencakup artian yang luas dan kompleks. Segala hal yang dapat dijadikan pendukung dan dimanfaatkan di dalam kegiatan pembelajaran dapat dijadikan sebagi sumber belajar (Kasrina, 2012). Menurut Djohar (1974) pemilihan sumber belajar haruslah ditinjau dari beberapa aspek pemanfaatan diantaranya dari segi kejelasan potensi, kejelasan sasaran, kesesuaian tujuan belajar, kejelasan info yang diungkap, kejelasan pedoman eksplorasi, dan kejelasan perolehan (Suratsih, 2010).

1.2Rumusan Masalah

1. Apa saja ciri morfologi yang ditemukan pada spesies anggota familia Poaceae?

2. Bagaimana jarak kekerabatan fenetik pada spesies-spesies anggota familia Poaceae menggunakan metode taksimetri?

3. Bagaimana penerapan hasil penelitian ini bila dijadikan sebagai sumber belajar biologi untuk SMA kelas X?


(22)

5

1.3Tujuan Penelitian

1. Mengetahui ciri morfologi spesifik yang ditemukan pada spesies familia Poaceae.

2. Mengetahui jauh dekatnya kekerabatan fenetik pada spesies-spesies anggota familia Poaceae menggunakan metode taksimetri.

3. Mengetahui penerapan hasil penelitian sebagai sumber belajar biologi SMA kelas X.

1.4Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis

a. Memberikan pengetahuan tentang ciri morfologi pada spesies-spesies di dalam familia Poaceae.

b. Memberikan pengetahuan tentang dasar pengelompokan tanaman yang diteliti ke dalam familia yang sama yaitu familia Poaceae.

c. Memberikan informasi tentang jauh dekatnya kekerabatan antar spesies di dalam familia Poaceae.

2. Manfaat Teoritis

Menambah wawasan keilmuan dengan mengetahui kekerabatan spesies dalam familia Poaceae dan dapat digunakan sebagai referensi dalam pembelajaran tentang klasifikasi tumbuhan, serta dapat menjadi acuan penelitian yang lebih mendalam lagi bagi penelitian selanjutnya. Temuan yang didapat berdasarkan


(23)

6

penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai sumber belajar biologi SMA kelas X.

1.5Batasan Masalah

1. Spesies yang yang diambil berdasarkan spesies yang termasuk dalam familia Poaceae yang ditemukan dalam penjelajahan di desa Mulyoagung Kecamatan Dau.

2. Karakteristik yang diamati adalah ciri morfologi pada daun, batang, akar, dan bunga.

3. Sampel familia Poaceae yang diambil hanya yang ada bunganya saja dan masih tampak benang sari dan putiknya.

4. Hasil penelitian ini digunakan untuk menyusun sumber belajar biologi SMA kelas X.

1.6Definisi Istilah

1. Kekerabatan dalam sistematik tumbuhan adalah pola hubungan atau total kesamaan antara kelompok tumbuhan berdasarkan sifat atau ciri tertentu dari masing-masing kelompok tumbuhan tersebut (Arrijani, 2003).

2. Familia merupakan takson yang ukurannya sangat bervariasi, dari yang sangat kecil hanya terdiri dari satu genus dan beberapa spesies saja dan ada yang sangat besar terdiri atas puluhan genus dan ratusan spesies (Tjitrosoepomo, 2009).


(24)

7

3. Poaceae adalah tanaman berbunga yang memiliki bagian-bagian berupa daun yang berbentuk lanset, daun memiliki ligula, dan bunga yang tidak memiliki mahkota (berbentuk bulir) (Steenis, 2008).

4. Morfologi adalah bentuk dan susunan luar tubuh tumbuhan (Tjitrosoepomo, 2000).

5. Taksimetri adalah metode evaluasi kuantitatif mengenai kesamaan atau kemiripan sifat antar golongan organisme dan penataan golongan-golongan itu melalui suatu analisis yang dikenal sebagai analisis kelompok kedalam kategori takson yang lebih tinggi atas dasar kesamaan-kesamaan tadi (Tjitrosoepomo, 2009).

6. Sumber Belajar Biologi adalah semua sumber untuk proses belajar materi biologi baik berupa data, manusia, maupun barang yang dapat digunakan oleh pelajar sebagai suatu sumber tersendiri atau dalam kombinasi untuk memperlancar proses belajar dan meliputi pesan, orang, material, alat, teknik, dan lingkungan (Kasrina, 2012).


(1)

kelompok (Tjitrosoepomo, 2009). Taksimetri digunakan untuk mengukur jauh dekatnya kekerabatan antar spesies dalam satu takson berdasarkan persamaan sifat dan ciri morfologi (bukti fenetik) yang ditata melalui analisis kelompok dan digambarkan dalam bentuk dendogram (Tjitrosoepomo, 2009).

Salah satu contoh makhluk hidup adalah tumbuhan. Tumbuhan yang ada di Indonesia banyak sekali jumlahnya dan jenisnyapun beragam. Keberagaman tersebut meliputi bentuk, ukuran, jumlah, frekuensi, warna, dan sifat-sifat lain dari tumbuhan tersebut. Keberagaman antara tumbuhan satu dengan tumbuhan yang lain ada yang banyak ada juga yang sedikit. Semakin sedikit keberagaman sifat yang dimiliki antar spesies, maka kemiripannya semakin tinggi, sehingga kekerabatannya semakin dekat.

Tumbuhan yang berada dalam satu tingkat takson famili pada umumnya memiliki ciri morfologi yang hampir sama (Tjitrosoepomo, 2009). Salah satu contoh familia adalah Poaceae. Spesies-spesies di dalam familia Poaceae memiliki kesamaan morfologi berupa daun yang berbentuk lanset, daun memiliki ligula, dan bunga yang tidak memiliki mahkota (berbentuk bulir) (Steenis, 2008). Sama halnya dengan yang diungkapkan oleh Steenis, Backer dan Backuizen (1968) juga menyatakan bahwa ciri-ciri dari familia Poaceae yaitu memiliki daun berbentuk bulat memanjang, lanset atau pita, tulang daun sejajar, permukaannya kadang-kadang berbulu, berpelepah, bunga majemuk, bulir, tandan atau malai, umumnya terminal. Benang sari umumnya berjumlah 3.

Poaceae atau juga biasa dikenal dengan suku rumput-rumputan termasuk dalam kelas Liliopsida yang banyak dijumpai di daerah tropis dan subtropis


(2)

(Simpson, 2006). Secara garis besar familia Poaceae terdiri atas beberapa sub-familia (anak suku), antara lain: Bambusoideae, Pooideae, dan Panicodeae (Steenis, 2008). Beberapa contoh tanaman yang termasuk dalam familia Poaceae adalah Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), dan Saccharum officinarum (tebu) (Suhono dan Tim LIPI, 2010).

Poaceae merupakan tanaman yang dapat dengan mudah dijumpai dan jumlahnya sangat banyak, selain itu Poaceae juga berperan dalam kehidupan manusia, baik menguntungkan ataupun merugikan. Peran Poaceae yang menguntungkan adalah dapat digunakan sebagai bahan pangan, papan, dan obat. Sedangkan peran yang merugikan adalah banyak anggota familia Poaceae hidup sebagai gulma (Solikin, 2003).

Meskipun spesies dalam familia Poaceae bila dilihat sekilas memiliki perbedaan morfologi, namun bila diperhatikan secara lebih detail, spesies-spesies tersebut memiliki persamaan morfologi dan beberapa ciri morfologi tertentu akan dapat selalu ditemukan pada spesies familia ini, sehingga dapat digolongkan menjadi satu familia. Berdasarkan kesamaan dan perbedaan morfologi ini nantinya akan diteliti jauh dekatnya kekerabatan antar spesies dengan menggunakan metode taksimetri. Karena pada penelitian-penelitian Poaceae sebelumnya hanya sebatas identifikasi morfologi, anatomi, dan sifat biokimiawinya saja, maka peneliti tertarik untuk mengetahui kekerabatan fenetik familia poaceae berdasarkan identifikasi morfologi.

Kekerabatan antara dua individu dapat diukur berdasarkan kesamaan dan perbedaan sejumlah karakter. Kekerabatan dapat dianalisis melalui


(3)

pengelompokan organisme berdasarkan kemiripan karakter fenotip (morfologi) yang dimiliki. Kekerabatan, klasifikasi, dan ciri morfologi dari Poaceae ini dapat digunakan sebagai sumber belajar. Dalam melaksanakan suatu kegiatan belajar mengajar sudah seharusnya guru memanfatkan sumber belajar untuk mengilustrasikan suatu materi agar mudah dimengerti sehingga mempermudah siswa untuk mecapai tujuan belajar. Pada hakikatnya sumber belajar mencakup artian yang luas dan kompleks. Segala hal yang dapat dijadikan pendukung dan dimanfaatkan di dalam kegiatan pembelajaran dapat dijadikan sebagi sumber belajar (Kasrina, 2012). Menurut Djohar (1974) pemilihan sumber belajar haruslah ditinjau dari beberapa aspek pemanfaatan diantaranya dari segi kejelasan potensi, kejelasan sasaran, kesesuaian tujuan belajar, kejelasan info yang diungkap, kejelasan pedoman eksplorasi, dan kejelasan perolehan (Suratsih, 2010).

1.2Rumusan Masalah

1. Apa saja ciri morfologi yang ditemukan pada spesies anggota familia Poaceae?

2. Bagaimana jarak kekerabatan fenetik pada spesies-spesies anggota familia Poaceae menggunakan metode taksimetri?

3. Bagaimana penerapan hasil penelitian ini bila dijadikan sebagai sumber belajar biologi untuk SMA kelas X?


(4)

1.3Tujuan Penelitian

1. Mengetahui ciri morfologi spesifik yang ditemukan pada spesies familia Poaceae.

2. Mengetahui jauh dekatnya kekerabatan fenetik pada spesies-spesies anggota familia Poaceae menggunakan metode taksimetri.

3. Mengetahui penerapan hasil penelitian sebagai sumber belajar biologi SMA kelas X.

1.4Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Memberikan pengetahuan tentang ciri morfologi pada spesies-spesies di dalam familia Poaceae.

b. Memberikan pengetahuan tentang dasar pengelompokan tanaman yang diteliti ke dalam familia yang sama yaitu familia Poaceae.

c. Memberikan informasi tentang jauh dekatnya kekerabatan antar spesies di dalam familia Poaceae.

2. Manfaat Teoritis

Menambah wawasan keilmuan dengan mengetahui kekerabatan spesies dalam familia Poaceae dan dapat digunakan sebagai referensi dalam pembelajaran tentang klasifikasi tumbuhan, serta dapat menjadi acuan penelitian yang lebih mendalam lagi bagi penelitian selanjutnya. Temuan yang didapat berdasarkan


(5)

penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai sumber belajar biologi SMA kelas X.

1.5Batasan Masalah

1. Spesies yang yang diambil berdasarkan spesies yang termasuk dalam familia Poaceae yang ditemukan dalam penjelajahan di desa Mulyoagung Kecamatan Dau.

2. Karakteristik yang diamati adalah ciri morfologi pada daun, batang, akar, dan bunga.

3. Sampel familia Poaceae yang diambil hanya yang ada bunganya saja dan masih tampak benang sari dan putiknya.

4. Hasil penelitian ini digunakan untuk menyusun sumber belajar biologi SMA kelas X.

1.6Definisi Istilah

1. Kekerabatan dalam sistematik tumbuhan adalah pola hubungan atau total kesamaan antara kelompok tumbuhan berdasarkan sifat atau ciri tertentu dari masing-masing kelompok tumbuhan tersebut (Arrijani, 2003).

2. Familia merupakan takson yang ukurannya sangat bervariasi, dari yang sangat kecil hanya terdiri dari satu genus dan beberapa spesies saja dan ada yang sangat besar terdiri atas puluhan genus dan ratusan spesies (Tjitrosoepomo, 2009).


(6)

3. Poaceae adalah tanaman berbunga yang memiliki bagian-bagian berupa daun yang berbentuk lanset, daun memiliki ligula, dan bunga yang tidak memiliki mahkota (berbentuk bulir) (Steenis, 2008).

4. Morfologi adalah bentuk dan susunan luar tubuh tumbuhan (Tjitrosoepomo, 2000).

5. Taksimetri adalah metode evaluasi kuantitatif mengenai kesamaan atau kemiripan sifat antar golongan organisme dan penataan golongan-golongan itu melalui suatu analisis yang dikenal sebagai analisis kelompok kedalam kategori takson yang lebih tinggi atas dasar kesamaan-kesamaan tadi (Tjitrosoepomo, 2009).

6. Sumber Belajar Biologi adalah semua sumber untuk proses belajar materi biologi baik berupa data, manusia, maupun barang yang dapat digunakan oleh pelajar sebagai suatu sumber tersendiri atau dalam kombinasi untuk memperlancar proses belajar dan meliputi pesan, orang, material, alat, teknik, dan lingkungan (Kasrina, 2012).