sehat secara fisik, tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosional yang lebih stabil, perkembangan spiritual yang positif. serta perkembangan sosial yang lebih baik Roesli, 2000.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang ASI.
2. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang kandungan ASI.
3. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang manfaat ASI
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti
1. Salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Kedokteran dan menambah wawasan,
ilmu pengetahuan bagi penulis dalam penerapan ilmu yang telah diperoleh selama pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Untuk melatih penulis mengadakan penelitian langsung kemasyarakat sehingga
penulis memiliki pengetahuan seberapa besar pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI eksklusif bagi bayi.
1.4.2 Bagi Ibu
Sebagai suatu masukan dan bahan penambahan wawasan dan pengetahuan bagi para ibu tentang pentingnya ASI eksklusif bagi bayi.
Universitas Sumatera Utara
BAB
2
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1.
Pengetahuan
2.1.1.
Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil kata dasar tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Menurut Notoatmodjo 2007, mengungkapkan bahwa sebelum mengadopsi perilaku
baru, maka terlebih dahulu akan terjadi beberapa proses, yaitu
awareness
menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus,
interest
merasa tertarik terhadap stimulus,
evaluation
mempertimbangkan baik dan buruknya stimulus,
trial
mencoba melakukan sesuai yang diinginkan oleh stimulus dan
adoption
berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
2.1.2.
Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yakni:
1.
Tahu
Know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali
recall
terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini adalah merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan,
mendefenisikan, menyatakan dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
2.
Memahami
Comprehension
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.
Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang
dipelajari.
3. Aplikasi Application
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil sebenarnya.
4. Analisis
Analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada
kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja: dapat menggambarkan membuat bagan, membedakan, memisahkan,
mengelompokkan, dan sebagainya.
5. Sintesis
Synthesis
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian- bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. misalnya: dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan
sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
6. Evaluasi
Evaluation
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang
ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada Notoatmodjo, 2007.
2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Lukman, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain:
a. Umur
Singgih 1998, mengemukakan bahwa makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses
Universitas Sumatera Utara
perkembangan mental ini tidak secepat ketika berumur belasan tahum. Selain itu Abu Ahmadi 2001, juga mengemukakan bahwa daya ingat seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh
umur. Dari uraian ini maka dapat disimpulkan bahwa bertambahnya umur dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau
menjelang usia lanjut, kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang.
b. Intelegensi
Intelegensi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk belajar dan berfikir abstrak menyesuaikan diri secara mental dan situasi baru. Intetegensi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
hasil dari proses belajar. Intelegensi bagi seseorang merupakan salah satu modal untuk berfikir dan mengolah berbagai informasi secara terarah sehingga ia mampu menguasai lingkungan
Khayan, 1997, dalam Hendra. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perbedaan inteiegensi dari seseorang akan berpengaruh pula terhadap tingkat pengetahuan.
c. Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang. Lingkungan memberikan pengaruh pertama bagi seseorang, dimana seseorang dapat mempelajari
hal-hai yang baik dan juga hal-hal yang buruk tergantung pada sifat kelompoknya. Dalam lingkungan seseorang akan memperoleh pengalaman yang akan berpengaruh pada cara berfikir
seseorang.
d. Sosial Budaya
Sosial budaya mempunyai pengaruh pada pengetahuan seseorang. Seseorang memperoleh suatu kebudayaan dalam hubungannya dengan orang lain, karena hubungan ini seseorang mengalami
suatu proses belajar dan memperoleh suatu pengetahuan.
e.
Pendidikan
Menurut notoatmodjo 1997, pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk mengembangkan
atau
meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Menurut Wied Hary A 1996, menyebutkan bahwa
tingkat pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi
pendidikan seseorang makin baik pula pengetahuannya.
f. Informasi