BAB III TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT DI PT BPR WILIS PUTRA UTAMA BANYUWANGI

(1)

31 BAB III

GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN

3.1 Sejarah Perusahaan

PT BPR Wilis Putra Utama didirikan berdasarkan Akte Notaris Stefanus Sindhunatha, SH, di Surabaya, No. 52 pada tanggal 30 Oktober 1971 berkedudukan di Karangdjati, Ngawi dengan nama PT Bank Pasar Niaga. Akte pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia tertanggal 10 September 1987 dengan Surat Keputusan No. C2-5715.HT01.01.TH87 serta telah didaftarkan pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri Ngawi tertanggal 14 Maret 1988 No. 8/1988.

Pada tahun 1988, Perusahaan mengajukan permohonan ijin untuk memindahkan tempat usahanya dari Ngawi ke Banyuwangi dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Direktur Jenderal Moneter Dalam Negeri Departemen Keuangan Republik Indonesia dengan surat keterangan memindahkan tempat usaha nomor SK-2538/M/1988 sekaligus berganti nama menjadi PT BPR Wilis Putra Utama dan berkedudukan di Jalan Panglima Besar Sudirman No. 154 Banyuwangi.

3.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari PT BPR Wilis Putra Utama adalah menjadi BPR yang tangguh dan terpercaya dengan fokus pada pengembangan usaha kerakyatan demi tercapainya kesejahteraan masyarakat kecil dan menengah.


(2)

32

Misi dari PT BPR Wilis Putra Utama antara lain:

1. Membangun networking dan saluran distribusi yang luas dalam menopang usaha kerakyatan di Jawa Timur.

2. Membangun kepercayaan publik melalui Prudent Risk Management dan Strong Corporate Governance.

3. Membentuk manajemen yang tangguh dan berpengalaman dengan mengedepankan integritas dan profesionalisme kerja.

4. Terus berkarya dalam memberikan layanan finansial yang inovatif, menyeluruh dan tepat guna bagi masyarakat kecil dan menengah.

5. Memberikan layanan prima kepada pelanggan dengan berbasis pada Sistem Informasi Teknologi yang handal.


(3)

33 3.3 Struktur Organisasi

Susunan organisasi PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi adalah sebagai berikut:

Sumber: PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi, diolah

Gambar 3.1


(4)

34

Berdasarkan gambar 2.1 tentang struktur organisasi PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi, posisi tertinggi berada di RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) yang membawahi Dewan Komisaris. Secara operasional, PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi dikendalikan / diawasi oleh SPI (Sistem Pengendalian Intern) / Audit serta dipimpin oleh Dewan Direksi. Dewan Direksi membawahi Kepala Bidang Kredit, Kepala Kantor Cabang, Kepala AO (Account Officer) Funding, Kepala Bagian Operasional, dan Kepala Kantor Kas. Sedangkan Kepala Bidang Kredit membawahi dua Kepala Bagian, yaitu: Kepala AO (Account Officer) Lending dan Kepala Bagian Administrasi Kredit. Kepala AO (Account Officer) Lending mempunyai 3 staf bagian, yaitu: AO Lending, Asisten AO Lending, dan Collection (Penagihan). Kepala Bagian Administrasi Kredit mempunyai 3 staf bagian, yaitu: Staff Admin Dokumentasi, Staff Admin

Processing, dan Staff Admin Reporting. Selanjutnya Kepala AO Funding

membawahi staf AO Funding. Kemudian Kepala Bagian Operasional didampingi Wakil Kepala Bagian Operasional, sedangkan Wakil Kepala Bagian Operasional mempunyai 7 staf bagian yang terdiri dari: Customer Service, Admin Tabungan dan Deposito, Teller, Accounting, IT, UKK - APU dan PPT, serta SDM dan Umum.

3.4 Job Description (Uraian Tugas)

Berdasarkan struktur organisasi yang telah ada, adapun uraian tugas masing-masing bagian sebagai berikut:


(5)

1. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) adalah rapat yang diselenggarakan dan dihadiri oleh para pemegang saham dan Direksi, dimana pada bagian inilah sebagai penentu arah kebijaksanaan perusahaan akan diarahkan. 2. Komisaris (KOM)

Komisaris yang disingkat KOM adalah jabatan tertinggi di dalam Struktur Organisasi BPR yang posisinya di atas DIR. Sesuai Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, setiap BPR harus memiliki minimal 2 (dua) orang anggota Komisaris, dimana salah satunya menjabat sebagai Komisaris Utama. Dalam kegiatan operasional BPR, fungsi dan tanggungjawab komisaris berkaitan dengan Aspek Pengawasan, yaitu memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional BPR sudah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Intern BPR, Ketentuan / Undang-Undang yang berlaku. Tugas dan fungsi Komisaris dalam Proses Perkreditan adalah “khusus” pada pengambilan keputusan untuk Permohonan / Aplikasi Kredit dengan plafond di atas batas kewenangan atau Committee meeting.

3. Direksi (DIR)

Direksi yang selanjutnya disingkat DIR adalah jabatan pada level pengurus yang tugas dan fungsi utamanya memimpin seluruh kegiatan Operasional BPR dalam rangka mencapai pertumbuhan usaha yang sehat. Sesuai Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, setiap BPR sekurang-kurangnya harus memiliki 2 (dua) orang anggota Direksi, dimana salah satunya menjabat sebagai Direktur Utama. Dalam kegiatan operasional BPR


(6)

36

walaupun ada pembagian fungsi antara Direksi dan wakilnya, namun demikian DIR harus bertanggungjawab secara “kolegial” atas seluruh kegiatan operasional BPR.

4. Kepala Kantor Cabang (KA-CAB)

KA-CAB adalah jabatan tertinggi untuk Kantor Cabang di dalam Struktur Organisasi BPR yang membantu pencapaian target Direksi atas pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang sehat.

5. Kepala Bagian Administrasi Kredit (KA-ADM)

KA-ADM adalah jabatan pada Level Manajer yang membantu DIR dalam bidang pengawasan dan mengendalikan seluruh kegiatan administrasi kredit di BPR. Dalam modul pengkreditan, fungsi dan wewenang KA-ADM dibutuhkan untuk memberikan persetujuan kelengkapan dokumen kredit, bertanggungjawab atas proses pencairan kredit dan maintenance (pemeliharaan) dokumen data kredit beserta pelaporan portofolio kredit. 6. Administrasi Kredit (AD-CR)

AD-CR adalah jabatan pada Level Staf yang tugas dan fungsi utamanya memberikan support atau dukungan kepada seluruh kegiatan Perkreditan BPR, khususnya yang berhubungan dengan kelengkapan, kebenaran, dan pengkinian seluruh data / informasi yang dibutuhkan, misalkan yang terkait dengan proses permohonan kredit, pengikatan dan pencairan kredit, monitoring pembayaran hingga pelunasan kredit.


(7)

7. Kepala Account Officer Lending (KA AO-LN)

KA AO-LN adalah jabatan pada Level Staf Senior yang tugas dan fungsinya memimpin beberapa AO-LN yang tergabung dalam Kelompok Kerja yang disebut CLUSTER.

8. Account Officer Lending (AO-LN)

AO-LN adalah jabatan pada Level Staf yang tugas dan fungsi utamanya membantu dan bekerja sama dengan KA AO-LN dalam sebuah Kelompok Kerja yang disebut CLUSTER.

9. Collector (COLL)

COLL adalah jabatan pada Level Staf yang bertanggungjawab langsung kepada KA AO-LN dan proses penagihan dan penyelesaian kredit bermasalah. Tugas dan fungsinya yang mengupayakan agar kredit bermasalah menjadi lancar kembali dengan cara melakukan komunikasi yang efektif (secara santun tetapi tegas) dengan nasabah agar timbul pengertian dan kesadaran untuk mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan kewajibannya kepada BPR.

10. Kepala Accounting Officer Funding (KA AO-FD)

KA AO-FD adalah jabatan pada Level Staf Senior yang tugas dan fungsinya memimpin beberapa AO-FD untuk memasarkan produk pendanaan (Tabungan dan Deposito).


(8)

38

11. Accounting Officer Funding (AO-FD)

AO-FD adalah jabatan pada Level Staf yang tugas dan fungsi utamanya membantu dan bekerjasama dengan KA AO-FD memasarkan produk pendanaan (Tabungan dan Deposito).

12. Kepala Bagian Operasional (KA-OPS)

KA-OPS adalah jabatan pada Level Manajer yang membantu Direksi di dalam bidang pengawasan dan mengendalikan seluruh kegiatan Operasional. 13. Kepala Kantor Kas (KA-KAS)

KA-KAS adalah jabatan pada Level Manajer yang membantu Direksi di dalam bidang pengawasan dan mengendalikan seluruh kegiatan Operasional di kantor Kas.

14. Customer Service (CS)

CS adalah jabatan pada Level Staf yang merupakan salah satu ganda terdepan di Kantor BPR yang secara langsunng akan berhadapan dengan publik, baik itu Nasabah, Calon Nasabah, ataupun pihak lain yang mempunyai urusan / kepentingan dengan BPR. Untuk itu, kinerja CS seringkali merupakan refleksi dari “kualitas layanan BPR” khususnya terkait dengan keramahan, kecepatan layanan.

15. Administrasi Tabungan/Deposito (AD-TAB/DEP)

AD-TAB/DEP adalah jabatan pada Level Staf yang bertanggungjawab kepada KA-OPS, dimana tugas dan fungsi utamanya adalah memberikan support atau dukungan kepada seluruh kegiatan Operasional BPR, khususnya yang berhubungan dengan kelengkapan, kebenaran dan


(9)

pengkinian seluruh data informasi yang dibutuhkan, misalkan yang berhubungan dengan proses transaksi Tabungan dan Deposito.

16. Teller (TL)

TL adalah jabatan pada Level Staf yang bertanggungjawab kepada KA-OPS dan merupakan garda depan lainnya di kantor BPR yang paling banyak berhubungan dengan nasabah terkait dengan layanan penarikan dan penyetoran Tabungan, pencairan dan pembayaran kredit, penyetoran dan pencairan Deposito, sehingga selain jabatan CS, kinerja seorang TL juga merupakan refleksi kualitas layanan BPR khususnya terkait dengan keramahan, kecepatan layanan.

17. Accounting (ACC)

ACC adalah jabatan pada Level Staf yang bertanggungjawab kepada KA-OPS, dimana mempunyai peran dan fungsi sangat krusial di Kantor BPR, karena berkaitan dengan setiap proses pengklasifikasian, pencatatan, peringkasan, analisis dan interpretasi atas seluruh transaksi yang terjadi di BPR.

18. Internal Control (IC)

IC adalah jabatan pada Level Senior Staf yang membantu Direksi di dalam bidang pengawasan seluruh kegiatan Operasional dan Perkreditan.


(10)

40

3.5 Profil Produk

Kegiatan usaha yang sedang berlangsung dalam PT BPR Wilis Putra Utama terdapat 2 (dua) macam, yaitu:

a. Penghimpunan Dana (Simpanan); dan b. Penyaluran Dana (Kredit).

Tabel 3.1

Tabel Produk PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi

No. Nama Produk Jenis

1. Tabungan Umum Simpanan 2. Tabungan Bisnis Simpanan 3. Tabungan Mikro Simpanan

4. Deposito Simpanan

5. Kredit Superflexi Kredit

6. Kredit Flat Kredit

7. Kredit Efektif Kredit 8. Kredit Rekening Koran Kredit


(1)

1. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)

RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) adalah rapat yang diselenggarakan dan dihadiri oleh para pemegang saham dan Direksi, dimana pada bagian inilah sebagai penentu arah kebijaksanaan perusahaan akan diarahkan. 2. Komisaris (KOM)

Komisaris yang disingkat KOM adalah jabatan tertinggi di dalam Struktur Organisasi BPR yang posisinya di atas DIR. Sesuai Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, setiap BPR harus memiliki minimal 2 (dua) orang anggota Komisaris, dimana salah satunya menjabat sebagai Komisaris Utama. Dalam kegiatan operasional BPR, fungsi dan tanggungjawab komisaris berkaitan dengan Aspek Pengawasan, yaitu memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional BPR sudah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Intern BPR, Ketentuan / Undang-Undang yang berlaku. Tugas dan fungsi Komisaris dalam Proses Perkreditan adalah “khusus” pada pengambilan keputusan untuk Permohonan / Aplikasi Kredit dengan plafond di atas batas kewenangan atau Committee meeting.

3. Direksi (DIR)

Direksi yang selanjutnya disingkat DIR adalah jabatan pada level pengurus yang tugas dan fungsi utamanya memimpin seluruh kegiatan Operasional BPR dalam rangka mencapai pertumbuhan usaha yang sehat. Sesuai Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, setiap BPR sekurang-kurangnya harus memiliki 2 (dua) orang anggota Direksi, dimana salah satunya menjabat sebagai Direktur Utama. Dalam kegiatan operasional BPR


(2)

walaupun ada pembagian fungsi antara Direksi dan wakilnya, namun demikian DIR harus bertanggungjawab secara “kolegial” atas seluruh kegiatan operasional BPR.

4. Kepala Kantor Cabang (KA-CAB)

KA-CAB adalah jabatan tertinggi untuk Kantor Cabang di dalam Struktur Organisasi BPR yang membantu pencapaian target Direksi atas pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang sehat.

5. Kepala Bagian Administrasi Kredit (KA-ADM)

KA-ADM adalah jabatan pada Level Manajer yang membantu DIR dalam bidang pengawasan dan mengendalikan seluruh kegiatan administrasi kredit di BPR. Dalam modul pengkreditan, fungsi dan wewenang KA-ADM dibutuhkan untuk memberikan persetujuan kelengkapan dokumen kredit, bertanggungjawab atas proses pencairan kredit dan maintenance (pemeliharaan) dokumen data kredit beserta pelaporan portofolio kredit. 6. Administrasi Kredit (AD-CR)

AD-CR adalah jabatan pada Level Staf yang tugas dan fungsi utamanya memberikan support atau dukungan kepada seluruh kegiatan Perkreditan BPR, khususnya yang berhubungan dengan kelengkapan, kebenaran, dan pengkinian seluruh data / informasi yang dibutuhkan, misalkan yang terkait dengan proses permohonan kredit, pengikatan dan pencairan kredit, monitoring pembayaran hingga pelunasan kredit.


(3)

7. Kepala Account Officer Lending (KA AO-LN)

KA AO-LN adalah jabatan pada Level Staf Senior yang tugas dan fungsinya memimpin beberapa AO-LN yang tergabung dalam Kelompok Kerja yang disebut CLUSTER.

8. Account Officer Lending (AO-LN)

AO-LN adalah jabatan pada Level Staf yang tugas dan fungsi utamanya membantu dan bekerja sama dengan KA AO-LN dalam sebuah Kelompok Kerja yang disebut CLUSTER.

9. Collector (COLL)

COLL adalah jabatan pada Level Staf yang bertanggungjawab langsung kepada KA AO-LN dan proses penagihan dan penyelesaian kredit bermasalah. Tugas dan fungsinya yang mengupayakan agar kredit bermasalah menjadi lancar kembali dengan cara melakukan komunikasi yang efektif (secara santun tetapi tegas) dengan nasabah agar timbul pengertian dan kesadaran untuk mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan kewajibannya kepada BPR.

10. Kepala Accounting Officer Funding (KA AO-FD)

KA AO-FD adalah jabatan pada Level Staf Senior yang tugas dan fungsinya memimpin beberapa AO-FD untuk memasarkan produk pendanaan (Tabungan dan Deposito).


(4)

11. Accounting Officer Funding (AO-FD)

AO-FD adalah jabatan pada Level Staf yang tugas dan fungsi utamanya membantu dan bekerjasama dengan KA AO-FD memasarkan produk pendanaan (Tabungan dan Deposito).

12. Kepala Bagian Operasional (KA-OPS)

KA-OPS adalah jabatan pada Level Manajer yang membantu Direksi di dalam bidang pengawasan dan mengendalikan seluruh kegiatan Operasional. 13. Kepala Kantor Kas (KA-KAS)

KA-KAS adalah jabatan pada Level Manajer yang membantu Direksi di dalam bidang pengawasan dan mengendalikan seluruh kegiatan Operasional di kantor Kas.

14. Customer Service (CS)

CS adalah jabatan pada Level Staf yang merupakan salah satu ganda terdepan di Kantor BPR yang secara langsunng akan berhadapan dengan publik, baik itu Nasabah, Calon Nasabah, ataupun pihak lain yang mempunyai urusan / kepentingan dengan BPR. Untuk itu, kinerja CS seringkali merupakan refleksi dari “kualitas layanan BPR” khususnya terkait dengan keramahan, kecepatan layanan.

15. Administrasi Tabungan/Deposito (AD-TAB/DEP)

AD-TAB/DEP adalah jabatan pada Level Staf yang bertanggungjawab kepada KA-OPS, dimana tugas dan fungsi utamanya adalah memberikan support atau dukungan kepada seluruh kegiatan Operasional BPR, khususnya yang berhubungan dengan kelengkapan, kebenaran dan


(5)

pengkinian seluruh data informasi yang dibutuhkan, misalkan yang berhubungan dengan proses transaksi Tabungan dan Deposito.

16. Teller (TL)

TL adalah jabatan pada Level Staf yang bertanggungjawab kepada KA-OPS dan merupakan garda depan lainnya di kantor BPR yang paling banyak berhubungan dengan nasabah terkait dengan layanan penarikan dan penyetoran Tabungan, pencairan dan pembayaran kredit, penyetoran dan pencairan Deposito, sehingga selain jabatan CS, kinerja seorang TL juga merupakan refleksi kualitas layanan BPR khususnya terkait dengan keramahan, kecepatan layanan.

17. Accounting (ACC)

ACC adalah jabatan pada Level Staf yang bertanggungjawab kepada KA-OPS, dimana mempunyai peran dan fungsi sangat krusial di Kantor BPR, karena berkaitan dengan setiap proses pengklasifikasian, pencatatan, peringkasan, analisis dan interpretasi atas seluruh transaksi yang terjadi di BPR.

18. Internal Control (IC)

IC adalah jabatan pada Level Senior Staf yang membantu Direksi di dalam bidang pengawasan seluruh kegiatan Operasional dan Perkreditan.


(6)

3.5 Profil Produk

Kegiatan usaha yang sedang berlangsung dalam PT BPR Wilis Putra Utama terdapat 2 (dua) macam, yaitu:

a. Penghimpunan Dana (Simpanan); dan b. Penyaluran Dana (Kredit).

Tabel 3.1

Tabel Produk PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi

No. Nama Produk Jenis

1. Tabungan Umum Simpanan

2. Tabungan Bisnis Simpanan

3. Tabungan Mikro Simpanan

4. Deposito Simpanan

5. Kredit Superflexi Kredit

6. Kredit Flat Kredit

7. Kredit Efektif Kredit

8. Kredit Rekening Koran Kredit