Evaluasi sistem informasi akuntansi pemberian kredit : studi kasus di PT BPR Ukabima Grazia Palembang.

(1)

ABSTRAK

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus di PT. BPR Ukabima Grazia Palembang

Maria Valentina Rinastiti NIM: 102114066 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2014

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem pemberian kredit yang terdapat di PT. BPR Ukabima Grazia Palembang telah baik.

Langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah: melakukan analisis deskriptif yang terdiri dari analisis deskriptif sistem pemberian kredit yang ada di PT. BPR Ukabima Grazia palembang, kemudian membandingkan prosedur pemberian kredit yang ada di PT. BPR Ukabima Grazia Palembang dengan kajian teori sistem pemberian kredit dan sistem pengendalian intern.

Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem pemberian kredit yang ada di PT. BPR Ukabima Grazia Palembang telah baik. Hal ini dapat dilihat bahwa PT. BPR Ukabima Grazia Palembang telah menerapkan sistem pemberian kredit sesuai dengan kajian teori dan telah melakukan sistem pengendalian intern dengan baik berdasarkan teori sistem pemberian kredit dan sistem pengendalian intern.


(2)

ABSTRACT

THE EVALUATION OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS ON CREDIT PROCESS

A Case Study at PT. BPR Ukabima Grazia Palembang

Maria Valentina Rinastiti NIM: 102114066 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2014

The goal of this research is to find out whether the credit process system in PT. BPR Ukabima Grazia, Palembang is good.

There are two steps to achieve the goal of this research. Firstly, the researcher conducted the descriptive analysis of the credit process system in PT. BPR Ukabima Grazia, Palembang. Secondly, the researcher compared the procedures of credit process system in PT. BPR Ukabima Grazia, Palembang to the theory of credit process system and internal control system.

From the research findings and analysis which had been conducted, it can be inferred that credit process system in PT. BPR Ukabima Grazia, Palembang had applied that stated in the credit process system theory. PT. BPR Ukabima Grazia, Palembang had also implemented a proper internal control system as had been stated in the theory of internal control system.


(3)

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT

Studi Kasus di PT. BPR Ukabima Grazia Palembang

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Maria Valentina Rinastiti NIM: 102114066

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(4)

i

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT

Studi Kasus di PT. BPR Ukabima Grazia Palembang

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Maria Valentina Rinastiti NIM: 102114066

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(5)

(6)

SKRIPSI

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus di PT. BPR Ukabima Grazia palembang

Dipersiapkan dan ditulis oleh: Maria Valentina Rinastiti

NIM: 102114066

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal2l Oktober 2014

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota

Susunan Dewan Penguji

Nama Lengkap

Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., C.A. Lisia Apriani, S.E., M.Si., Ak., QIA., C.A.

M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak., eIA.

Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., C.A. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., eIA., C.A.

Tanda tangan

Yogyakarta, 3l Oktober 2AA

Il

"ffi

kultas Ekonomi


(7)

iv

DAN APA SAJA YANG KAMU MINTA DALAM DOA DENGAN PENUH KEPERCAYAAN KAMU AKAN MENERIMANYA

( MATIUS 21:22)

SERAHKANLAH KUATIRMU KEPADA TUHAN, MAKA IA AKAN MEMELIHARA ENGKAU! TIDAK UNTUK SELAMA-LAMANYA DIBIARKANNYA ORANG

BENAR ITU GOYAH (MAZMUR 55:23)

SKRIPSI INI KU PERSEMBAHKAN UNTUK:

BAPAKKU LEO AGUNG SUTOPO


(8)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI- PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT (Studi Kasus di PT. BPR Ukabima Grazia Palembang) dan diajukan untuk

diuji pada tanggal 21 Oktober 2014 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Oktober 2014 Yang membuat pernyataan,


(9)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA TULIS UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Maria Valentina Rinastiti

NIM : 102114066

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: EVALUASI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus di PT. BPR Ukabima Grazia beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 31 Oktober 2014 Yang menyatakan


(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian penulis.

2. M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Akt., QIA selaku Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Ismansjah Kurniawan selaku Komisaris, Bapak Suwirya Tjandra selaku Direktur Utama PT. BPR Ukabima Grazia, Mbak Nana, Mbak Leni, Mbak Vero, Mas Ryan, Mas Iqbal dan bagian-bagian yang terkait di PT. BPR Ukabima Grazia yang telah berkenan membantu penulis dalam mencari data yang dibutuhkan.


(11)

viii

4. Orangtua penulis, Bapak Leo Agung Sutopo dan Ibu Melania Mastuti Haryani yang selalu berusaha memperhatikan, memberi semangat serta doanya kepada penulis.

5. Adik-adikku Albert, Thomas dan Andre yang selalu memberi semangat dan doanya kepada penulis.

6. Teman-teman: Tina, Manda, Lona, Paul, Uti, Lusi, Novi, Leo, Venny, Lilis, Kunanti yang selalu memberi semangat dan memberi masukan dalam diskusinya selama ini.

7. Teman-teman mahasiswa Akuntansi (terutama angkatan 2010), terima kasih atas kebersamaan yang telah kita lalui bersama selama ini.

8. Teman-teman KMPKS: Pipit, Risa, Via, Bona, Dape, Prima, Firsta yang telah menemani penulis dalam menjalani hidup di kota pelajar ini.

9. Teman-teman kost gang Surya 2A: Lina, Desy, Bang Yop, Mbak Ria, Debby.

10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Oktober 2014


(12)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ……… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR... .... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian... 3

D. Manfaat Penelitian... 3

E. Sistematika Penulisan... 4

BAB II LANDASAN TEORI... 6

A. Sistem... 6

1. Pengertian Sistem... 6

2. Sistem Informasi ... 6

3. Sistem Informasi Akuntansi... 7

B. Bank ... 8

1. Pengertian Bank... 8

2. Fungsi Bank... 9


(13)

x

C. Bank Perkreditan Rakyat... . 12

1. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat ... 12

2. Tujuan Bank Perkreditan Rakyat... ... 13

3. Fungsi Bank Perkreditan Rakyat... 13

4. Sasaran Bank Perkreditan Rakyat... ... 14

5. Usaha Bank Perkreditan Rakyat ... 15

D. Kredit... 16

1. Pengertian Kredit... 16

2. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit... 16

3. Manfaat Kredit... 17

4. Jenis Kredit... 19

5. Jaminan Kredit... ... 21

6. Unsur-unsur Kredit ... 22

E. Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit... 23

1. Jaringan Prosedur yang membentuk sistem pemberian Kredit... 23

2. Bagian yang terkait dalam sistem pemberian kredit... 27

3. Dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit... 31

4. Catatan akuntansi yang digunakan dalam pemberian kredit... 32

F. Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit... 33

G. Bagan Alir/ flowchart... 37

H. Review Penelitian Terdahulu... 40

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

A. Jenis Penelitian... 42

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 42

1. Subjek Penelitian ... 42

2. Objek Penelitian ... 42

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 43

1. Tempat Penelitian... 43

2. Waktu penelitian ... 43


(14)

xi

E. Teknik Pengumpulan Data ... 44

1. Wawancara... 44

2. Dokumentasi... 45

3. Observasi... 45

F. Teknik Analisis Data... 45

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 49

A. Sejarah PT. BPR Ukabima Grazia... 49

B. Visi dan Misi... 50

C. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas... 50

D. Aktivitas Perusahaan ... 59

E. Personalia ... 61

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 63

A. Deskrispi SIA Pemberian Kredit PT. BPR Ukabima Grazia... 63

1. Deskripsi Kegiatan Pokok ... 63

2. Bagian yang terkait dalam SIA Pemberian Kredit... 68

3. Dokumen yang digunakan... 75

4. Catatan akuntansi yang digunakan... 82

5. Prosedur yang dilakukan perusahaan... 85

B. Sistem Pengendalian Intern Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit di PT. BPR Ukabima Grazia... 101

C. Pembahasan... 112

BAB VI PENUTUP ... 116

A. Kesimpulan ... 116

B. Keterbatasan Penelitian ... 116

C. Saran... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 118


(15)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Perbandingan kajian teori tentang bagian yang membentuk sistem pemberian kredit yang ada di BPR Ukabima... 72 Tabel 5.2 Perbandingan kajian teori tentang dokumen yang digunakan

dalam sistem pemberian kredit dengan yang ada di BPR Ukabima... 79

Tabel 5.3 Perbandingan kajian teori tentang catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pemberian kredit yang ada di BPR Ukabima... 83 Tabel 5.4 Perbandingan kajian teori tentang jaringan prosedur yang

membentuk sistem pemberian kredit yang ada di BPR Ukabima... 89 Tabel 5.5 Perbandingan kajian teori tentang struktur organisasi yang

memisahkan tanggung jawab fungsi secara tegas di BPR Ukabima... 102 Tabel 5.6 Perbandingan kajian teori sistem wewenang dan prosedur

pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan utang, pendapatan, dan biaya yang ada di BPR Ukabima... 104 Tabel 5.7 Perbandingan kajian teori praktik yang sehat dalam

melaksanakan tugas dan bagian setiap unit organisasi dengan yang ada di BPR Ukabima... 109 Tabel 5.8 Perbandingan kajian teori tentang karyawan yang mutunya

sesuai dengan tanggung jawabnya dengan yang ada di BPR Ukabima... 112


(16)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Organisasi Bidang Perkreditan (Sebagian)... 30 Gambar 2.2 Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit... 38 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 51 Gambar 5.1 Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit


(17)

xiv

ABSTRAK

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus di PT. BPR Ukabima Grazia Palembang

Maria Valentina Rinastiti NIM: 102114066 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2014

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem pemberian kredit yang terdapat di PT. BPR Ukabima Grazia Palembang telah baik.

Langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah: melakukan analisis deskriptif yang terdiri dari analisis deskriptif sistem pemberian kredit yang ada di PT. BPR Ukabima Grazia palembang, kemudian membandingkan prosedur pemberian kredit yang ada di PT. BPR Ukabima Grazia Palembang dengan kajian teori sistem pemberian kredit dan sistem pengendalian intern.

Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem pemberian kredit yang ada di PT. BPR Ukabima Grazia Palembang telah baik. Hal ini dapat dilihat bahwa PT. BPR Ukabima Grazia Palembang telah menerapkan sistem pemberian kredit sesuai dengan kajian teori dan telah melakukan sistem pengendalian intern dengan baik berdasarkan teori sistem pemberian kredit dan sistem pengendalian intern.


(18)

xv

ABSTRACT

THE EVALUATION OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEMS ON CREDIT PROCESS

A Case Study at PT. BPR Ukabima Grazia Palembang

Maria Valentina Rinastiti NIM: 102114066 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2014

The goal of this research is to find out whether the credit process system in PT. BPR Ukabima Grazia, Palembang is good.

There are two steps to achieve the goal of this research. Firstly, the researcher conducted the descriptive analysis of the credit process system in PT. BPR Ukabima Grazia, Palembang. Secondly, the researcher compared the procedures of credit process system in PT. BPR Ukabima Grazia, Palembang to the theory of credit process system and internal control system.

From the research findings and analysis which had been conducted, it can be inferred that credit process system in PT. BPR Ukabima Grazia, Palembang had applied that stated in the credit process system theory. PT. BPR Ukabima Grazia, Palembang had also implemented a proper internal control system as had been stated in the theory of internal control system.


(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank sebagai suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan, di mana keuntungan tersebut sebagian besar diperoleh dari aktivitas kredit. Tujuan pertama sebagai alat pembayaran nasabah yang efisien yaitu melalui tabungan, uang tunai dan kartu kredit dan yang kedua sebagai tempat menyimpan uang dan menyalurkan dana dalam bentuk kredit. Peran bank diantaranya adalah memberi dan menyalurkan kredit.

Kredit berasal dari kata credere (bahasa latin) yang berarti kepercayaan. Jadi dasar dari kredit adalah kepercayaan. Kepercayaan yang dimaksud adalah jika seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit atau kreditur percaya penerima kredit (debitur) di masa mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang dijanjikan.

Bank yang lebih mengutamakan layanan pemberian kredit kepada masyarakat dikenal dengan sebutan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran ( Undang-undang No. 10 tahun 1998).


(20)

Penggunaan kredit selamanya tidak seperti yang diharapkan. Masalah yang sering terjadi adalah kredit macet. Masalah ini tentu akan mengakibatkan kerugian bagi bank. Oleh karena itu manajemen harus mengadakan seleksi terhadap permohonan kredit. Agar manajemen dapat lebih selektif dalam melakukan permohonan kredit yang diajukan nasabah, manajemen harus mempunyai informasi akuntansi yang baik.

Sistem informasi akuntansi dibuat untuk memudahkan manajemen dalam mendapatkan informasi yang tepat, cepat, dan dapat dipercaya bagi pengendalian perusahaan. Pemberian kredit sebagai kegiatan utama BPR yang terjadi secara rutin dan dilakukan secara berulang-ulang. Jika kegiatan perkreditan tidak didukung dengan sistem yang baik maka akan semakin banyak kredit yang tidak tertagih dan akan merugikan pihak bank. Sistem yang baik dalam perkreditan diharapkan dapat menjamin bahwa dalam pelaksanaan pemberian kredit dapat terkendali dan mampu mencegah terjadinya kesalahan yang dapat merugikan bank dan dapat mencegah terjadinya pemberian kredit yang tidak sehat.

Kegiatan perkreditan bank akan baik apabila dalam perusahaan terapat sistem yang baik. Sistem akan berjalan dengan baik apabila terdapat pengendalian intern yang baik pula. Pengendalian intern yang baik diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan pengendalian intern yaitu: 1) menjaga kekayaan dan catatan organisasi; 2) mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi; 3) mendorong efisiensi; dan 4) mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka


(21)

diperlukan evaluasi sistem pemberian kredit. Evaluasi sistem pemberian kredit diperlukan untuk mendapatkan pengetahuan yang jelas mengenai sistem informasi akuntansi pemberian kredit yang diterapkan pada PT. BPR Ukabima Grazia dan membandingkan antara sistem pemberian kredit yang ada di PT. BPR Ukabima Grazia dengan teori yang ada. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit di PT. BPR Ukabima Grazia”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah sistem informasi akuntansi pemberian kredit di PT. BPR Ukabima Grazia sudah baik?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menilai apakah sistem informasi akuntansi pemberian kredit di PT. BPR Ukabima Grazia sudah baik.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi PT. BPR Ukabima Grazia

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam usaha perbaikan sistem informasi


(22)

akuntansi pemberian kredit yang lebih baik guna kebijakan-kebijakan Bank selanjutnya.

2. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini sebagai studi pembanding tentang teori yang didapat di bangku perkuliahan dengan keadaan atau praktek sehari-hari di lapangan.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi di dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang akuntansi khususnya mengenai sistem informasi akuntansi pemberian kredit.

E. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori yang melandasi penelitian ini dan review penelitian terdahulu yang dapat dijadikan panduan berpikir peneliti dalam melakukan pembahasan terhadap masalah yang diteliti.


(23)

Bab III Metode Penelitian

Bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, tempat dan waktu penelitian, data yang dibutuhkan, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Bab IV Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini akan diuraikan tentang sejarah berdirinya PT. BPR Ukabima Grazia, struktur organisasi dan uraian tugas, aktivitas perusahaan dan personalia.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini akan menguraikan tentang hasil penelitian, analisis serta pembahasannya.

Bab VI Penutup

Bab ini akan berisi mengenai kesimpulan dari analisis data, keterbatasan penelitian serta saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi PT. BPR Ukabima Grazia.


(24)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Sistem

1. Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (2001:2), sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud, tujuan dan sasaran yang sama.

Menurut James A. Hall (2007:6), sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen – komponen yang saling berkaitan atau subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

2. Sistem Informasi

Informasi sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan, dan oleh karena itu maka diperlukan suatu sistem informasi.

Menurut Jogiyanto (2001:11), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Jogiyanto (2001:10), kualitas informasi (quality of


(25)

a. Akurat

Artinya informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat waktu

Artinya informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang telah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. c. Relevan

Artinya informasi tersebut mempunyai manfaat bagi para pemakainya.

3. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi merupakan salah satu sistem informasi dari berbagai sistem informasi yang ada yang digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan.

Menurut Moscove dan Simkin dalam Jogiyanto (2001:17), sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis, mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi finansial yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam perusahaan (secara prinsip adalah manajemen).


(26)

Menurut Mulyadi (2010:20), tujuan penyusunan sistem informasi akuntansi dimaksudkan untuk memenuhi tujuan sebagai berikut:

a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang

sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.

c. Untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

d. Untuk mengurangi dan melindungi kekayaan perusahaan.

e. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

B. Bank

1. Pengertian Bank

Menurut Undang-undang No. 7 tahun 1992 yang diubah menjadi Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, menyatakan bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dalam PSAK No. 31 menyatakan bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermeduary) antara pihak-pihak yang


(27)

memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit), serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.

2. Fungsi Bank

Menurut Undang-undang pasal 3 No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, menyebutkan bahwa fungsi perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.

3. Jenis-jenis Bank

a. Menurut Undang-Undang No. 10 Pasal 5 ayat 1 tahun 1998 tentang Perbankan, bank menurut jenisnya dibagi menjadi dua yaitu:

1) Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Usaha yang dilakukan Bank umum meliputi:

a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, dan tabungan.

b) Memberikan kredit.

c) Menerbitkan surat pengakuan utang.

d) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan bank itu sendiri.

e) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan atau dengan pihak ketiga.


(28)

f) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.

g) Melakukan penempatan barang dari nasabah ke nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran.

b. Jenis bank ditinjau dari segi fungsinya menurut Ismail (2010:13-16) dibedakan menjadi Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat.

1) Bank Sentral merupakan bank yang berfungsi sebagai pengatur bank-bank yang ada dalam suatu negara. Bank sentral hanya ada satu di setiap negara dan mempunyai kantor yang hampir ada di setiap provinsi. Bank sentral yang ada di Indonesia adalah Bank Indonesia. Tujuan Bank Indonesia sesuai dengan Undang-undang No. 23 tahun 1999 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

2) Bank Umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.


(29)

Kegiatan bank umum secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga fungsi utama yaitu:

a) Penghimpunan dana dari masyarakat

Bank umum menghimpun dana dari masyarakat dengan cara menawarkan berbagai jenis produk pendanaan antara lain giro, tabungan, deposito, dan produk-produk pendanaan lainnya yang diperbolehkan.

b) Penyaluran dana kepada masyarakat

Bank umum perlu menyalurkan dananya kepada pihak yang membutuhkan dana, agar tidak terjadi idle fund. Bank dapat menyalurkan dananya dalam bentuk kredit dan/atau pembiayaan serta dalam bentuk penempatan dana lainnya. c) Pelayanan jasa dan lalu lintas pembayaran

Bank umum juga menawarkan produk pelayanan jasa untuk membantu transaksi yang dibutuhkan oleh pengguna jasa bank. Hasil yang diperoleh bank atas pelayanan jasa bank ialah berupa pendapatan fee dan komisi.

3) Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BPR tidak dapat memberikan pelayanan dalam lalu lintas pembayaran atau giral. Fungsi BPR pada umumnya terbatas pada hanya memberikan pelayanan jasa dalam


(30)

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat. Kegiatan yang dilakukan oleh BPR antara lain:

a) Penghimpunan dana masyarakat

BPR menghimpun dana masyarakat dengan menawarkan produk tabungan dan deposito dan produk penghimpunan dana lainnya yang diperbolehkan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia. BPR akan membayar bunga atau imbalan lainnya atas dana yang telah dihimpun.

b) Penyaluran dana kepada masyarakat

BPR menyalurkan dananya dalam bentuk kredit dan penempatan pada bank lain. Dari aktifitas penyaluran dana ini, BPR memperoleh pendapatan bunga kredit.

c) Tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran

BPR dilarang menawarkan giro karena BPR tidak boleh melalukan transaksi lalu lintas pembayaran. Hal ini yang membedakan antara Bank Umum dan BPR.

C. Bank Perkreditan Rakyat

1. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan salah satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil, dan menengah. Menurut Budisantoso (2014: 195), lokasi BPR biasanya dekat dengan tempat masyarakat yang membutuhkan sehingga BPR


(31)

banyak dijumpai di setiap daerah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Pengertian BPR menurut pasal 1 ayat 4 Undang-undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, dalam Kasmir (2005: 396) BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Tujuan Bank Perkreditan Rakyat

Sebagai bank yang mempunyai fungsi menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat, BPR harus mempunyai tujuan ke arah pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

Tujuan BPR menurut penjelasan pasal 16 ayat 5 atas Undang-undang Republik Indonesia No.7 tahun 1992 tentang Perbankan, dalam Kasmir (2005: 379) adalah untuk menunjang peningkatan pembangunan yang lebih merata. Dari tujuan BPR tersebut dapat dijelaskan lebih rinci yaitu menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatlan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

3. Fungsi Bank Perkreditan Rakyat

Fungsi BPR selain menyalurkan kredit kepada para pengusaha mikro, kecil, dan menengah, tetapi juga menerima simpanan dari


(32)

masyarakat atau dengan kata lain berfungsi sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat.

Menurut Budisantoso (2014: 198), fungsi BPR secara lebih detail dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Memberi pelayanan perbankan kepada masyarakat yang sulit atau tidak memiliki akses ke bank umum.

b. Membantu pemerintah mendidik masyarakat dalam memahami pola nasional agar akselerasi pembangunan di sektor pedesaan dapat lebih dipercepat.

c. Menciptakan pemerataan kesempatan berusaha terutama bagi masyarakat pedesaan.

d. Mendidik dan mempercepat pemahaman masyarakat terhadap pemanfaatan lembaga keuangan formal sehingga terhindar dari jeratan rentenir.

4. Sasaran Bank Perkreditan Rakyat

BPR memiliki sasaran yaitu melayani kebutuhan masyarakat agar mereka tidak jatuh ke tangan para rentenir. Fungsi dan tugas BPR yang semula diarahkan untuk menunjang pertumbuhan dan modernisasi ekonomi pedesaan serta mengurangi praktek-praktek ijin dan pelepasan uang sesuai KMK No. 1064/KMK00/1988, telah mengalami pergeseran misi sesuai dengan UU No. 10 tahun 1998 yaitu diarahkan untuk mendorong pengembangan usaha kecil dan pengusaha ekonomi lemah.


(33)

5. Usaha Bank Perkreditan Rakyat

Usaha-usaha BPR dalam pasal 13 Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan dalam Kasmir (2002:351) adalah sebagai berikut:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

b. Memberikan kredit.

c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah.

d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.

Usaha-usaha yang tidak boleh dilakukan oleh BPR dalam pasal 14 undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan dalam Kasmir (2002:351) adalah sebagai berikut:

a. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.

b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.

c. Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking. d. Melakukan usaha perasuransian.


(34)

e. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 13.

D. Kredit

1. Pengertian Kredit

Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 pasal 1 butir 11 tentang Perbankan; Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu setelah pemberian bunga. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti kepercayaan (truth atau faith), oleh karena itu dasar dari kredit adalah kepercayaan. Seseorang atau suatu badan yang memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan. 2. Prinsip-prinsip Pemberian Kredit

Menurut Thamrin (2012: 172-174), dalam melakukan penilaian kredit secara umum menggunakan prinsip-prinsip kredit yang disebut dengan “5C” yaitu:

a. Character

Suatu keyakinan bahwa sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar dapat dipercaya. Hal ini tercermin dari latar belakang nasabah baik latar belakang pekerjaan, maupun yang bersifat pribadi.


(35)

b. Capacity

Untuk melihat kemampuan nasabah dalam bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga dikur dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-ketentuan pemerintah dan kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan.

c. Capital

Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif dilihat dari laporan keuangan (neraca dan laporan rugi/laba) dengan melakukan pengukuran seperti dari segi likuiditas/ solvabilitas, rentabilitas, dan ukuran lainnya.

d. Collateral

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun nonfisik. Jaminan ini hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan.

e. Condition

Dalam menilai kredit hendaknya dinilai kondisi ekonomi sekarang dan kemungkinan untuk masa yang akan datang sesuai dengan sektor masing-masing.

3. Manfaat Kredit

Manfaat kredit menurut Ismail (2010:97-99) yaitu: a. Manfaat Kredit bagi Bank


(36)

1.Kredit yang diberikan bank kepada nasabah akan mendapat balas jasa berupa bunga.

2.Pendapatan bunga bank berpengaruh pada peningkatan profitabilitas bank. Hal ini dapat tercermin pada perolehan laba. 3.Pemberian kredit kepada nasabah secara sinergo akan memasarkan

produk lain seperti produk dana dan jasa.

4.Kegiatan kredit dapat mendorong peningkatan kemampuan pegawai untuk lebih memahami secara rinci aktivitas usaha para debitur di berbagai sektor usaha.

b. Manfaat kredit bagi Debitur 1.Meningkatkan usaha nasabah

Kredit yang diberikan kepada oleh bank dapat digunakan untuk memperluas volume usaha, misalnya kredit untuk membeli bahan baku, pengadaan mesin dan peralatan.

2.Bank menawarkan berbagai jenis kredit sehingga debitur dapat memilih jenis kredit sesuai dengan tujuan penggunaannya.

3.Bank juga memberikan fasilitas lainnya kepada debitur, sehingga debitur dapat menikmati fasilitas lainnya yang ditawarkan oleh bank. Fasilitas lain yang dapat dinikmati oleh debitur antara lain

letter of credit, transfer, bank garansi, dan fasilitas lainnya.

4.Jangka waktu kredit disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan debitur dalam membayar kembali kreditnya, sehingga debitur dapat mengestimasikan keuangannya dengan tepat.


(37)

4. Jenis Kredit

Jenis-jenis kredit menurut Ismail (2010:100-109) adalah sebagai berikut: 1) Kredit dilihat dari tujuan penggunaan:

a. Kredit investasi, yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur untuk pengadaan barang-barang modal (aktiva tetap) yang mempunyai nilai ekonomis lebih dari satu tahun.

b. Kredit modal kerja, yaitu kredit yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang biasanya habis dalam satu siklus usaha. Kredit modal kerja ini biasanya diberikan dalam jangka pendek yaitu lamanya satu tahun.

c. Kredit konsumtif, yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah untuk membeli barang dan jasa untuk keperluan pribadi dan tidak untuk digunakan keperluan usaha.

2) Kredit dilihat dari jangka waktunya:

a. Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang diberikan dengan jangka waktu maksimal satu tahun.

b. Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang diberikan dengan jangka waktu antara satu tahun sampai tiga tahun. Kredit ini dapat diberikan untuk ketiga jenis kredit yaitu modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumtif.

c. Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun. Kredit ini diberikan untuk kredit investasi,


(38)

misalnya untuk pembelian gedung, pembangunan proyek, pengadaan mesin dan peralatan.

3) Kredit dilihat dari cara penarikannya:

a. Kredit sekaligus, yaitu kredit yang dicairkan sekaligus sesuai dengan plafon kredit yang disetujui. Kredit ini bisa dicairkan secara tunai maupun nontunai yaitu melalui pemindahbukuan.

b. Kredit bertahap, yaitu kredit yang pencairannya tidak sekaligus, tetapi dilakukan secara bertahap dalam masa kredit.

c. Kredit rekening koran, yaitu kredit yang penyediaan dananya dilakukan melalui pemindahbukuan. Kredit ini disebut kredit rekening koran karena dapat ditarik setiap saat dan juga dapat dikembalikan setiap saat serta dapat dilakukan secara berulang-ulang.

4) Kredit dilihat dari sektor usaha:

a.Sektor industri, yaitu kredit yang diberikan kepada nasabah yang bergerak dalam sektor industri, yaitu sektor yang mengubah bentuk dari bahan baku menjadi barang jadi atau mengubah barang menjadi barang lain yang memiliki faedah lebih tinggi. Misalnya industri elektronik, industri pertambangan, industri kimia, dan industri tekstil.

b.Sektor perdagangan, yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan yang dimaksudkan untuk memperluas usaha nasabah dalam usaha perdagangan.


(39)

c.Sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan, yaitu kredit yang diberikan dalam rangka meningkatkan hasil di sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan. Kredit ini biasanya diberikan dalam bentuk kredit modal kerja maupun kredit investasi kepada pengusaha tambak, petani, dan pelayan.

d.Sektor jasa, terdiri dari jasa pendidikan, jasa rumah sakit, jasa angkutan, dan jasa lainnya.

e.Sektor perumahan, yaitu kredit yang diberikan bank kepada debitur yang bergerak di bidang pembangunan perumahan. Kredit yang diberikan biasanya dalam bentuk kredit konstruksi.

5) Kredit dilihat dari segi jaminan:

a.Kredit dengan jaminan, yaitu jenis kredit yang didukung dengan jaminan (agunan). Kredit dengan jaminan ini dapat digolongkan menjadi jaminan perorangan, benda berwujud, dan benda tidak berwujud.

b.Kredit tanpa jaminan, yaitu kredit yang diberikan kepada debitur tanpa didukung adanya jaminan. Kredit ini diberikan atas dasar kepercayaan yang diberikan oleh bank kepada debitur.

5. Jaminan Kredit

Jaminan atau agunan adalah harta benda milik debitur atau pihak ke 3 yang diikat sebagai agunan jika terjadi ketidakmampuan debitur untuk menyelesaikan utangnya sesuai dengan perjanjian kredit.


(40)

Jaminan yang dapat dijadikan jaminan kredit oleh calon debitur menurut Kasmir (2005:102-104) sebagai berikut:

1. Dengan jaminan

a. Jaminan benda berwujud yaitu barang-barang yang dapat dijadikan jaminan seperti tanah, bangunan, kendaraan bermotor, mesin/ peralatan, barang dagangan, tanaman/kebun/sawah, dan lainnya. b. Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda-benda yang merupakan

surat-surat yang dijadikan jaminan seperti sertifikat saham, sertifikat obligasi, sertifikat tanah, sertifikat deposito, rekening tabungan, promes, wesel dan lainnya.

c. Jaminan orang yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang dan apabila kredit tersebut macet maka orang yang memberikan jaminan tersebut yang menanggung risikonya.

2. Tanpa jaminan

Kredit tanpa jaminan maksudnya kredit yang diberikan bukan dengan jaminan barang tertentu. Kredit seperti ini biasanya diberikan untuk perusahaan yang benar-benar bonafid dan profesional sehingga kemungkinan kredit macet sangat kecil.

6. Unsur-unsur Kredit

Menurut Suyatno (2003:14), unsur-unsur yang terdapat pada dalam kredit adalah:

a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa akan


(41)

benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

b. Waktu, yaitu jangka waktu dari saat pemberian kredit sampai saat pengembalia kredit.

c. Degree of risk, yaitu suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai

akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontrasepsi yang akan diterima kemudian hari. d. Prestasi, atau objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang,

tetapi juga dapat berupa barang atau jasa.

E.Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit

Dalam memberikan kredit kepada nasabah, bank harus mempunyai sistem informasi akuntansi yang baik agar tidak terjadi kecurangan dan mencatat setiap transaksi yang terjadi langsung dari dokumen secara teliti pada saat terjadinya. Prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit yaitu prosedur permohonan fasilitas kredit, prosedur penyidikan dan analisia kredit, prosedur keputusan atas permohonan kredit, prosedur pencairan fasilitas kredit, dan prosedur pelunasan fasilitas kredit.

1. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Pemberian Kredit

Menurut Suyatno (2003: 69), jaringan prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit meliputi:

a. Prosedur permohonan fasilitas kredit Permohonan fasilitas kredit mencakup:


(42)

2) Permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan.

3) Permohonan perpanjangan/ pembaruan masa laku kredit yang telah berakhir jangka waktunya.

4) Permohonan-permohonan lainnya untuk perubahan syarat-syarat fasilitas kredit yang sedang berjalan.

b. Prosedur penyidikan dan analisa kredit Tahap penyidikan kredit meliputi:

1) Wawancara dengan pemohon kredit atau debitur.

2) Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit yang diajukan nasabah baik data intern bank maupun data ekstern bank. 3) Pemeriksaan/ penyidikan atas kebenaran dan kewajiban mengenai

hal-hal yang dikemukakan nasabah dan informasi lain yang diperoleh. c . Prosedur keputusan atas permohonan kredit

Dalam hal ini yang dimaksud dengan keputusan adalah setiap tindakan pejabat yang berdasarkan wewenang berhak mengambil keputusan berupa menolak, menyetujui dan atau mengusulkan fasilitas permohonan kredit kepada pejabat yang lebih tinggi. Setiap keputusan kredit harus memperhatikan penilaian syarat-syarat umum yang tercantum dalam laporan pemeriksaan dan analisis kredit.

1) Jika permohonan kredit ditolak

Penolakan ini adalah untuk permohonan kredit yang nyata-nyata dianggap oleh bank secara teknis tidak memenuhi persyaratan.


(43)

a) Semua keputusan menolak harus disampaikan secara tertulis kepada nasabah dengan disertai alasan penolakannya.

b) Surat penolakan kredit minimal dibuat rangkap tiga, yaitu: (1) Lembar kesatu: nasabah

(2) Lembar kedua: direksi

(3) Lembar ketiga: di arsip oleh bagian kredit

c) Dalam hal penolakan permohonan baru, maka jika diminta, semua berkas permohonan dapat dikembalikan kepada pemohon kecuali surat permohonannya.

d) Dalam hal penolakan perpanjangan, berati jika waktu kredit tidak diperpanjang. Dalam hal penolakan tambahan kredit, maka harus ditegaskan bahwa hanya tetap menikmati limit kredit yang telah disetujui semula. Dalam hal penolakan perubahan persyaratan lainnya dari kredit yang sedang berjalan, maka nasabah tetap mempunyai hak dan kewajiban dengan syarat-syarat yang telah disetujui semula. 2) Jika permohonan kredit disetujui

Persetujuan permohonan kredit adalah keputusan bank untuk mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon debitur. Untuk melindungi kepentingan bank dalam pelaksanaan persetujuan tersebut, maka biasanya ditegaskan terlebih dahulu syarat-syarat fasilitas kredit dan prosedur yang harus ditempuh oleh nasabah. Langkah-langkah yang harus diambil yaitu:


(44)

a) Membuat surat penugasan persetujuan permohonan kredit kepada pemohon secara tertulis.

b)Melakukan pengikatan jaminan. c)Menandatangani perjanjian kredit. d)Penandatangan surat aksep.

e)Informasi untuk bagian lain. f)Pembayaran bea materai.

g)Pembayaran provisi kredit (commitment fee). h)Asuransi barang jaminan.

i) Asuransi kredit.

d Prosedur pencairan fasilitas kredit.

Pencairan fasilitas kredit adalah setiap transaksi dengan menggunakan kredit yang telah disetujui oleh bank. Dalam praktiknya pencairan kredit berupa pembayaran dan atau pemindahbukuan atau beban rekening pinjaman atau fasilitas lainnya dapat berbentuk:

1) Pencairan fasilitas kredit dengan suatu limit tertentu yang ditarik menurut kebutuhan.

2) Penyediaan fasilitas kredit yang pencairannya dilakukan berdasarkan jadwal pencairan yang mencapai suatu limit yang disetujui.

3) Penyediaan fasilitas kredit yang pencairannya sekaligus dengan pembayaran kembali atau angsuran menurut jadwal tertentu.


(45)

4) Pernyataan bank sebagai pinjaman atau menyanggupi ikatan lainnya yang dapat mengakibatkan kewajiban bank untuk membayar kepada pihak ketiga.

e Prosedur pelunasan fasilitas kredit.

Pelunasan kredit adalah dipenuhinya semua kewajiban utang nasabah kepada bank yang berakibat hapusnya ikatan perjanjian kredit. Hal-hal yang harus diperhatikan saat pelunasan kredit antara lain:

1) Perhitungan semua kewajiban utang nasabah harus segera diselesaikan sampai tanggal pelunasan.

2) Untuk mencegah timbulnya klaim dari nasabah karena tidak lengkapnya pengembalian dokumen-dokumen jaminan, bank harus mengadakan inventarisasi atas dokumen-dokumen yang disimpan pada berkas jaminan dan dicocokkan dengan catatan yang tersedia. 3) Penyerahan kembali dokumen-dokumen jaminan kepada nasabah

hanya dapat dilakukan setelah nasabah menyelesaikan semua kewajibannya. Penyerahan dokumen jaminan harus dengan surat tanda terima dan ditanda tangani oleh yang berhak.

4) Dalam hal pelunasan kredit, pengembalian dokumen jaminan kepada nasabah hanya dapat dilakukan dengan sepengetahuan dan seijin dari direksi.

2. Bagian yang terkait dalam sistem pemberian kredit

Menurut Anwari (1981: 31-39), pembagian tugas dalam bagan organisasi bidang perkreditan pada gambar 2.1 meliputi:


(46)

a.Bagian Pembahas Kredit

Tugas utama dari bagian ini adalah menyusun laporan pembahasan kredit. Tugas lainnya yang menunjang tercapainya tugas pokok yang dilakukan oleh bagian ini antara lain meliputi: menilai atau membahas permintaan kredit peminat kredit, membuat penilaian atau pelaporan pembahasan kredit, mengadakan wawancara atau pertemuan dengan peminat kredit, dan melakukan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melengkapi laporan penilaian atau pembahasan. Setelah membuat laporan pembahasan kredit, bagian pembahas kredit memberikan laporan pembahasan kredit ke direksi untuk meminta persetujuan.

b. Bagian Pelaksana Kredit

Bagian ini akan menerima persetujuan direksi atas laporan pembahasan kredit yang dibuat oleh tim pembahas kredit. Sebagai kelanjutan pengelolaan dari permintaan kredit yang telah disetujui, maka pelaksanaan selanjutnya dilakukan oleh bagian pelaksana kredit. Tugas-tugas pokok bagian ini antara lain:

1) Menyiapkan surat pemberitahuan kredit berdasarkan persetujuan direksi dan mengirimkan surat pemberitahuan kredit kepada debitur.

2) Membuat surat perjanjian kredit yang ditandatangani oleh debitur dan bank yang dilakukan di depan notaris.

3) Meneliti dan mengikuti dengan seksama pemenuhan persyaratan yang telah ditentukan dalam perjanjian kredit yang telah disetujui oleh calon debitur.


(47)

4) Melakukan persetujuan pembayaran kredit (realisasi kredit) atas penarikan kredit yang dilakukan oleh debitur.

5) Meneliti dan mengikuti tiap-tiap realisasi kredit, agar selalu dilaksanakan sesuai dengan anggaran serta pos-pos yang bersangkutan. 6) Meneliti secara terus menerus perkembangan pembangunan fisik dan

pemakaian uang yang sebenarnya.

7) Mengikuti perkembangan dan penyelesaian terhadap kredit yang dinyatakan macet.

c. Bagian Administrasi Kredit

Pencatatan atas kejadian-kejadian sejak peminat kredit mengajukan permintaan kredit sampai pada penyelesaian proyek dilakukan oleh bagian administrasi kredit. Tugas-tugas itu dapat diperinci sebagai berikut:

Tugas yang pertama adalah melakukan pencatatan atas permintaan kredit yang masuk yang meliputi nama peminat kredit, umur, alamat, jabatan peminat kredit, besarnya jumlah pinjaman yang diminta, tujuan penggunaan pinjaman, dan lainnya sampai dengan dilunasinya pinjaman itu oleh debitur.

Tugas yang kedua adalah mengelola dokumen-dokumen perkreditan yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diterima dan mengikuti pelaksanaan asuransi. Tugas yang ketiga adalah menyusun bermacam-macam laporan berkala yang menyangkut calon debitur yang ada.


(48)

Gambar 2.1 Bagan Organisasi Bidang Perkreditan (Sebagian) Sumber: Anwari (1981: 35)

Menurut Anwari (1981: 59) selain tiga unit organisasi di atas, yang berkaitan dengan kegiatan perkreditan, ada unit organisasi lain yang ikut menunjang dalam sistem pemberian kredit antara lain: 1) Bagian Keuangan

Bagian ini bertugas untuk melakukan berbagai kegiatan tentang pencairan kredit yang meliputi: menerima data-data berupa surat pemberitahuan berlakunya pengikatan perjanjian kredit dari bagian administrasi kredit, diteliti kebenarannya, apabila tidak terdapat kelainan maka disiapkan uang tunai untuk dibayarkan kepada debitur, menerima bukti pengeluaran uang setelah dibubuhi tanda tangan oleh debitur sebagai bukti bahwa

BAGAN ORGANISASI BIDANG PERKREDITAN (Sebagian) PERKREDITAN PEMBAHAS KREDIT PELAKSANA KREDIT ADMINISTRASI KREDIT DST.NYA TIM-3 TIM-2 TIM-1 DST.NYA

TIM KREDIT MACET

TIM-2 TIM-1

ADMINISTRASI REALISASI DAN LAPORAN

HUKUM DAN AGUNAN


(49)

uang tunai telah diterima dengan baik dan sesuai jumlahnya, meneruskan bukti pengeluaran uang kepada bagian pembukuan. 2) Bagian Pembukuan

Bagian ini akan memperoleh berbagai data dan informasi yang nantinya akan dicatat dan dibukukan. Tugasnya meliputi: menerima data-data berupa bukti pengeluaran uang dari bagian keuangan, melakukan penjurnalan atas transaksi keuangan yang terjadi berdasarkan data-data tersebut di atas, membukukan transaksi keuangan ke dalam buku harian.

1. Dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit

Sistem pemberian kredit membutuhkan adanya dokumen-dokumen yang memadai. Menurut (2010:3), dokumen adalah formulir-formulir yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Menurut Suyatno (2003:59), berbagai dokumen yang digunakan dalam pemberian kredit adalah:

a. Surat permohonan nasabah; surat yang diajukan nasabah kepada pihak bank dan ditandatangani secara lengkap oleh calon debitur.

b. Daftar isian dari bank; daftar isian yang disediakan oleh pihak bank yang harus diisi oleh calon debitur mengenai data dan informasi yang lengkap. c. Daftar lampiran sesuai dengan jenis kredit; daftar lampiran lainnya yang

diperlukan menurut jenis fasilitas kredit yang diajukan.

d. Surat jaminan; surat yang dibuat oleh pihak bank terhadap jaminan yang digunakan calon debitur untuk memperoleh kredit yang diajukan.


(50)

e. Dokumen penyidikan dan analisis; catatan yang dibuat pihak bank mengenai kelangkapan data pengajuan kredit.

f. Surat keputusan; surat yang menunjukkan diterima atau ditolaknya permohonan kredit.

g. Dokumen pengikatan jaminan; dokumen yang berisi bahwa barang tersebut benar-benar dijadikan jaminan untuk memperoleh fasilitas kredit.

h. Dokumen perjanjian kredit; dokumen penegasan berisi hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh calon debitur.

i. Dokumen informasi untuk bagian lain; copy-an dokumen-dokumen tertentu yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan pemberian kredit.

j. Bukti pencairan kredit; bukti bahwa kredit yang diajukan telah disetujui dan telah dicairkan.

k. Bukti pembayaran atau pelunasan kredit; dokumen penegasan yang berisi bahwa debitur telah menyelesaikan kewajibannya melunasi kredit kepada pihak bank.

2. Catatan Akuntansi yang digunakan dalam Pemberian Kredit

Catatan akuntansi adalah semua catatan yang berhubungan dengan semua transaksi akuntansi yang terjadi seperti jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan keuangan. Menurut Supriyono ( 2011: 178), catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pemberian kredit antara lain:


(51)

1. Jurnal umum

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi penghapusan piutang yang tidak lagi dapat ditagih.

2. Jurnal pengeluaran kas

Digunakan untuk mencatat pemberian kredit dan transaksi pengeluaran kas.

3. Jurnal penerimaan kas

Digunakan untuk mencatat penerimaan kas dari pengembalian kredit. 4. Kartu piutang

Digunakan untuk mencatat saldo piutang kepada setiap debitur.

F. Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit

Setiap bank harus memiliki sistem pengendalian intern yang baik dalam pemberian kredit yang bertujuan untuk mencapai portofolio kredit yang sehat serta menghindarkan kemungkinan timbulnya penyalahgunaan wewenang oleh berbagai pihak yang dapat merugikan bank dan terjadinya praktek pemberian kredit yang tidak sehat.

Menurut Kuncoro (2002:269) SPI perkreditan meliputi kebijaksanaan perkreditan, organisasi perkreditan dan prosedur perkreditan. Prosedur pengendalian intern bank, yang mencakup semua aspek perkreditan untuk memastikan bahwa pemberian kredit memenuhi prinsip pemberian kredit yang sehat.


(52)

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip, harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi. Fungsi operasi adalah fugsi yang memiliki wewenang untuk melaksanakan suatu kegiatan (misalnya pembelian), dan suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi.

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya. Setiap transaksi yang ada dalam organisasi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut.

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi. Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah:

a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.

b. Pemeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa pemberitahuan lebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur.

c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang lain atau unit lain.


(53)

d. Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang dilakukan secara rutin akan dapat mejaga independensi pejabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan di antara mereka dapa dihindari.

e. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. Karyawan kunci perusahaan diwajibkan mengambil cuti yang menjadi haknya. f. Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan

catatannya. Untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan catatan akuntansinya.

g. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektifitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Bagaimanapun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi, dan prosedur pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat, semua sangat tergantung pada manusia yang melaksanakannya.

Kontrol internal menurut COSO dalam buku Sawyer (2005:61-62), ada lima komponen kontrol internal, yaitu:

a. Lingkungan Kontrol

Komponen ini meliputi sikap manajemen di semua tingkatan terhadap operasi secara umum dan konsep kontrol secara khusus. Hal ini mencakup etika, kompetensi, serta integritas dan kepentingan terhadap


(54)

kesejahteraan organisasi. Juga tercakup struktur organisasi serta kebijakan dan filosofi manajemen.

b. Penentuan Risiko

Komponen ini telah menjadi bagian dari aktivitas audit internal yang terus berkembang. Penentuan risiko mencakup penentuan risiko di semua aspek organisasi dan penentuan kekuatan organisasi melalui evaluasi risiko. COSO juga menambahkan pertimbangan tujuan di semua bidang operasi untuk memastikan bahwa semua bagian organisasi bekerja secara harmonis.

c. Aktivitas Kontrol

Komponen ini mencakup aktivitas-aktivitas yang dulunya dikaitkan dengan konsep kontrol internal. Aktivitas-aktivitas ini meliputi persetujuan, tanggung jawab dan kewenangan, pemisahan tugas, pendokumentasian, rekonsiliasi, karyawan yang kompeten dan jujur, pemeriksaan internal dan audit internal. Aktivitas-aktivitas ini harus dievaluasi risikonya untuk organisasi secara keseluruhan.

d. Informasi dan Komunikasi

Komponen ini merupakan bagian penting dari proses manajemen. Manajemen tidak dapat berfungsi tanpa informasi. Komunikasi informasi tentang operasi kontrol internal memberikan substansi yang dapat digunakan manajemen untuk mengevaluasi efektivitas kontrol dan untuk mengelola operasinya.


(55)

e. Pengawasan

Pengawasan merupakan evaluasi rasional yang dinamis atas informasi yang diberikan pada komunikasi informasi untuk tujuan manajemen kontrol.

G.Bagan Alir ( Flow Chart )

Menurut Diana dan Lilis ( 2011:41 ), systems flowchart adalah penyajian secara grafis dari sistem informasi dan sistem operasi yang terkait. Systems

flowchart menampilkan proses informasi dan proses operasi (meliputi siapa

yang terlibat, apa yang dilibatkan, bagaimana prosesnya, dan di mana proses tersebut dilakukan) dari segi logika dan fisik, baik berupa kegiatan manual maupun berbasis komputer.

Menurut Jogiyanto (2001: 795-799), bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi.


(56)

Gambar 2.2

Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit (Sumber: Mulyono, Teguh: 1996)

mulai Bagian Pembahas menerima permohonan kredit SL PJ SK TPK SPK melakukan penyidikan analisis membuat MAK, memberi nomor SPK 1 Bagian Pelaksana 1 menerima permohonan kredit SL PJ SK TPK SPK MAK membuat keputusan kredit membuat surat pemberitahuan meneribitkan surat keputusan STTK, MAK dikirim ke debitur 2 tidak ya Keterangan

SPK : Surat Permohonan Kredit

SKTPK : Surat Keterangan tentang Permohonan Kredit SLPJ : Surat Laporan Penilaian Jaminan


(57)

Gambar 2.2

Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit Lanjutan (Sumber: Mulyono, Teguh: 1996)

2 Bagian Pembahas menyiapkan berkas-berkas membuat surat pemberitahuan dikirim ke calon debitur SLPT SKTPK SPK MAK Surat Keputusan STKK MAK 3 Bagian Administrasi 3 menerima berkas + proses proses komputer N proses komputer proses komputer N N 4 teller akuntansi Keterangan

SPK : Surat Permohonan Kredit

SKTPK : Surat Keterangan tentang Permohonan Kredit SLPJ : Surat Laporan Penilaian Jaminan

MAK : Memorandum Analisis Kredit STKK : Surat Tanggapan Komite Kredit


(58)

Gambar 2.2

Bagan Alir Sistem Pemberian Kredit Lanjutan (Sumber: Mulyono, Teguh: 1996)

H. Review Penelitian Terdahulu

1. CH. WY. Enny Marlianti. 2008. Evaluasi Sistem Pemberian Kredit pada BPR Siwi Sedana Kerebokan.

Sistem pemberian kredit yang terdapat dalam PT BPR Siwi Sedana Kerobokan sudah sesuai dengan teori yang mendasarinya dan sistem pengendalian intern yang dilakukan oleh PT BPR Siwi Sedana sudah

Bagian administrasi

4

program komputer

N selesai


(59)

efektif. Hal ini dapat terlihat dari terpenuhinya elemen-elemen dalam pengendalian intern yang ada dan dari pengujian kepatuhan terhadap sampel tidak ditemuinya adanya kesalahan atau kesalahan sama dengan 0.

2. Agata Rosa Pebriani. 2013. Evaluasi Sistem Pemberian Kredit pada CU Keling Kumang Tempat Pelayanan Rumah Punyong Baning Sintang.

Berdasarkan penelitian, CU Keling Kumang TP Rumah Punyong Baning Sintang belum sepenuhnya menerapkan sistem pemberian kredit sesuai dengan teori. Hal ini terjadi karena CU Keling Kumang TP Rumah Punyong belum melakukan sistem pengendalian intern dengan baik berdasarkan teori sistem pemberian kredit dan sistem pengendalian intern.


(60)

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan dengan meneliti kegiatan perusahaan secara langsung mengenai sistem informasi akuntansi pemberian kredit yang dilakukan oleh PT. BPR Ukabima Grazia Palembang.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian

Adalah seseorang atau benda yang dijadikan sebagai sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Subyek penelitian dalam penelitian ini meliputi:

a. Pimpinan bank, b. Account officer,

c. Bagian administrasi kredit, d. Teller / bagian keuangan,

e. Bagian akuntansi 2. Objek penelitian

Adalah hal yang menjadi sasaran penelitian. Obyek penelitian dalam penelitian ini meliputi:


(61)

a. Deskripsi kegiatan pokok dalam sistem informasi akuntansi pemberian kredit.

b. Jaringan prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi pemberian kredit.

c. Bagian yang terkait dalam sistem informasi akuntansi pemberian kredit. d. Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi pemberian

kredit.

e. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi pemberian kredit.

f. Unsur sistem pengendalian intern.

g. Bagan alir dokumen (document flowchart)

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. BPR Ukabima Grazia di Jalan Mayor Salim Batubara No. 8 Palembang.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu bulan Januari sampai Februari 2014.


(62)

D. Data yang dibutuhkan

Adapun data penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Sejarah singkat perusahaan

2. Visi dan misi perusahaan

3. Struktur organisasi dan pembagian kerja (job description). 4. Aktivitas perusahaan

5. Personalia

6. Deskripsi kegiatan pokok

7. Jaringan prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi pemberian kredit.

8. Bagian yang terkait dalam sistem informasi akuntansi pemberian kredit. 9. Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi pemberian

kredit.

10.Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi pemberian kredit.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada pimpinan dan karyawan, terutama pada bagian-bagian yang terlibat dalam pemberian kredit. Wawancara dibutuhkan untuk memperoleh informasi tentang sejarah, gambaran umum perusahaan, deskripsi pokok kegiatan, prosedur pemberian kredit,


(63)

fungsi yang terkait, dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan, serta sistem pengendalian intern yang dijalankan di PT. BPR Ukabima Grazia Palembang.

2. Dokumentasi

Dokumentansi yaitu dengan melihat dokumen dan catatan lain yang terdapat di perusahaan seperti gambaran umum perusahaan, bagan alir

(flowchart), dokumen, catatan akuntansi, dan laporan yang digunakan.

3. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan dalam PT. BPR Ukabima Grazia yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi pemberian kredit misalnya dengan melihat pelayanan karyawan dalam melayani calon debitur.

F. Teknik Analisis Data

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu dikemukakannya prinsip teoritis dan gambaran mengenai objek penelitian serta penyajian dari hasil penelitian.

Teknik analisis data untuk menjawab rumusan masalah, mengenai apakah sistem informasi akuntansi pemberian kredit di PT. BPR Ukabima Grazia sudah baik, penulis akan menggunakan beberapa langkah sebagai berikut: 1. Langkah pertama dengan melakukan analisis dengan mendeskripsikan


(64)

a. Deskripsi kegiatan pokok, b. Bagian yang terkait, c. Dokumen yang digunakan,

d. Catatan akuntansi yang digunakan,

e. Jaringan prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit yang ada. Hal ini dilakukan dengan cara dokumentasi, wawancara, dan observasi terhadap pihak-pihak dan karyawan yang terkait dalam sistem pemberian kredit di PT. BPR Ukabima Grazia.

2. Langkah kedua adalah membandingkan sistem pemberian kredit pada PT. BPR Ukabima Grazia dengan kajian teori yang ada. Untuk membantu dalam membandingkan, penulis menggunakan bantuan tabel pembanding antara teori dan hasil temuan lapangan. Teori sistem pemberian kredit yang digunakan sebagai pembanding diambil dari Anwari (1981: 31-59), Suyatno (2003: 59-69), Supriyono (2011:178), dan Mulyadi (2010: 165-172) antara lain meliputi:

a. Adanya bagian yang terkait dalam sistem pemberian kredit, yaitu bagian pembahas kredit, bagian pelaksana kredit, bagian administrasi kredit, bagian keuangan, dan bagian pembukuan.

b. Adanya dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian kredit yaitu surat permohonan nasabah, daftar isian dari bank, daftar lampiran sesuai dengan jenis kredit, surat jaminan, dokumen penyidikan dan analisis, surat keputusan, dokumen pengikatan jaminan, dokumen perjanjian


(65)

kredit, dokumen informasi untuk bagian lain, bukti pencairan kredit, dan bukti pembayaran atau pelunasan kredit.

c. Adanya catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pemberian kredit, yaitu jurnal umum, jurnal pengeluaran kas, jurnal penerimaan kas serta kartu piutang.

d. Adanya jaringan prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit, yaitu prosedur permohonan fasilitas kredit, prosedur penyidikan dan analisa kredit, prosedur keputusan atas permohonan kredit, prosedur pencairan fasilitas kredit, dan prosedur pelunasan fasilitas kredit.

e. Adanya sistem pengendalian intern

1) Adanya struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.

2) Adanya sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya.

3) Adanya praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi

4) Adanya karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Dalam tabel perbandingan tersebut, akan diuraikan mengenai kajian teori tentang jaringan prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit, bagian yang terkait dalam sistem pemberian kredit, dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian kredit, catatan akuntansi yang


(66)

digunakan dalam sistem pemberian kredit, dan unsur-unsur pengendalian intern yang digunakan dalam sistem pemberian kredit.

Tabel perbandingan tersebut terdiri dari tiga (3) kolom. Kolom pertama berisi mengenai teori-teori yang dijadikan pembanding dengan sistem pemberian kredit yang ada di perusahaan. Kolom kedua berisi mengenai temuan lapangan yang ada di PT. BPR Ukabima. Kolom keterangan berisi jika sistem yang digunakan oleh PT. BPR Ukabima tidak terdapat perbedaan dengan kajian teori, maka dapat disimpulkan bahwa sistem yang digunakan oleh PT. BPR Ukabima sudah baik dan sesuai dengan teori, akan tetapi jika sistem tersebut terdapat perbedaan dengan kajian teori, maka dapat disimpulkan bahwa sistem yang digunakan tidak sesuai.


(67)

49

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A.Sejarah PT. BPR Ukabima Grazia

PT. BPR “Ukabima Grazia” didirikan pada tanggal 8 Juni 2009, sesuai dengan akta pendirian nomor 10, tanggal 29 Oktober 2008 oleh Notaris Tahir Kamili SH, MH, MKn dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU- 99276. AH. 01. 01 tahun 2008, tanggal 23 Desember 2008, mendapat izin operasional dari Bank Indonesia Nomor 11/ 23/ KEP. GBI/ DpG/ 2009 tanggal 13 Mei 2009, serta memiliki Surat Izin Tempat Usaha Nomor 503/ IG. R/ 3530/ KPPT/ 2012. Pada saat awal berdiri PT. BPR “ Ukabima Grazia” beralamat di Jl. R. Sukamto No. 60 C Simpang Patal Pusri Palembang. Namun setelah 3 tahun, kemudian PT. BPR “Ukabima Grazia” pindah dan pada saat ini berdomisili di Jl. Mayor Salim Batu Bara No. 08 Palembang 30127, Telepon 354661, Fax. 0711-350315.

Pada awal berdiri PT. BPR “Ukabima Grazia”, pemegang saham menunjuk beberapa orang menjadi dewan komisaris yang terdiri dari W.D. Hotman Simanjuntak sebagai Komisaris Utama, Y. Kristianto sebagai Komisaris, dan Ismansjah Kurniawan sebagai Komisaris. Modal awal yang dimiliki oleh PT. BPR “Ukabima Grazia” sebesar Rp 4.000.000.000 dan modal disetor sebesar Rp 1.290.000.000.


(68)

B.Visi dan Misi

Visi :

Menjadi Bank Perkreditan Rakyat terdepan dalam pelayanan usaha kecil/ mikro di kota Palembang.

Misi :

1. Menjadi sahabat usaha kecil untuk maju bersama.

2. Memberikan produk dan layanan sesuai harapan nasabah. 3. Melayani dengan hati.

4. Menciptakan SDM ( Sumber Daya Manusia) yang terlatih dan terampil. 5. Memberikan kinerja keuangan yang sehat dalam menunjang kesejahteraan

stakeholder.

C.Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Struktur organisasi sangat diperlukan keberadaannya dalam sebuah perusahaan maupun suatu organisasi. Secara umum pengertian struktur organisasi adalah suatu gambaran secara sistematis mengenai bagian, tugas dan tanggung jawab serta hubungannya yang terdapat dalam suatu bagian atau lembaga.


(69)

51 Struktur organisasi Bank Perkreditan Rakyat Ukabima Grazia adalah seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. BPR Ukabima Grazia

Sumber: PT. BPR Ukabima Grazia Pemegang Saham

Dewan Komisaris

Dewan Direksi

SPI

Bagian Marketing

Customer Service

Account Officer/

Kredit

Bagian Akuntansi

Deposito-Tabungan

Kasir/ Teller Adm. Kredit/ Pembukuan


(70)

Setiap divisi atau bagian yang ada di PT. BPR Ukabima Grazia memiliki tugas masing-masing. Uraian mengenai tugas dan fungsi masing-masing bagian dalam bagan struktur organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Dewan Komisaris a. Mengawasi Direksi

b. Memberikan pengarahan demi kemajuan BPR

c. Setelah mengadakan pemeriksaan, hasilnya dilaporkan ke RUPS d. Menyetujui kebijakan perkreditan BPR yang diusulkan oleh Direksi. e. Menyetujui rencana kredit tahunan

f. Mengawasi pelaksanaan rencana pemberian kredit

g. Memantau perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kepada pegawai yang menangani perkreditan.

2. Direktur Utama

a. Bertanggungjawab secara keseluruhan atas jalannya perusahaan

b. Bertanggungjawab atas seluruh tata usaha perusahaan baik secara internal maupun eksternal.

c. Menandatangani surat-surat berharga bagi perusahaan, dari bilyet giro, deposito, tabungan, dan lainnya

d. Mengetahui dan menyetujui seluruh permohonan dan penyaluran kredit e. Menandatangani surat-surat keluar

f. Memastikan ketaatan BPR terhadap ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang perkreditan.


(71)

g. Memastikan bahwa rencana kerja perkreditan telah terlaksana.

h. Memastikan pelaksanaan langkah-langkah perbaikan atas berbagai penyimpangan dalam perkreditan yang ditemukan satuan/unit kerja pengawas internal atau Internal Audit.

i. Melaporkan secara berkala dan tertulis kepada Dewan Komisaris / Dewan Pengawas disertai langkah-langkah perbaikan yang telah, sedang dan akan dilakukan sekurang-kurangnya mengenai :

1) Perkembangan dan kualitas portifolio perkreditan secara keseluruhan. 2) Perkembangan dan kualitas kredit yang diberikan kepada pihak yang

terkait dengan bank dan debitur-debitur tertentu.

3) Kredit dalam pengawasan khusus dan kredit bermasalah.

4) Penyimpangan dalam pelaksanaan Kebijakan Perkreditan PT.BPR Ukabima Group.

5) Temuan-temuan penting dalam perkreditan yang dilaporkan oleh SPI (Audit Internal).

6) Pelaksanaan dari rencana perkreditan sebagaimana yang telah tertuang dalam rencana kerja PT.BPR Ukabima Group yang disampaikan kepada Bank Indonesia.

7) Penyimpangan/pelanggaran ketentuan di bidang perkreditan yang merupakan temuan Auditor Eksternal dan atau Bank Indonesia.

8) Jumlah dan jenis pendidikan dan pelatihan satuan/unit kerja perkreditan atau pegawai yang menangani perkreditan


(72)

j. Menetapkan rencana pendidikan dan pelatihan bagi pegawai yang menangani perkreditan dan memastikan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tersebut sesuai dengan kebutuhan pegawai.

3. Direktur

a. Melaksanakan tugas Direktur Utama sesuai dengan wewenangnya apabila Direktur Utama berhalangan.

b. Menandatangani akta-akta penyaluran kredit, bilyet deposito, tabungan dan akta kelengkapan lain.

c. Menerima laporan tentang neraca harian dan bukti-bukti kas, serta surat-surat masuk dan lainnya yang berhubungan dengan perusahaan.

d. Menyusun rencana kerja tahunan berdasarkan kebijakan pokok dari Ukabima Group bersama Direktur Utama.

e. Menjaga likuiditas BPR dengan baik dan penggunaan dana seoptimal mungkin.

f. Mencari dana pihak ke-3 dengan bunga sesuai counter rate untuk membantu dalam mencukupi dana untuk pelemparan kredit dan menjaga cash ratio yang ditentukan.

g. Membantu Dirut memantau target rencana kerja setiap bulannya tercapai. h. Memantau target penghimpunan dana pihak ke-3 setiap hari apakah realisasi

penghimpunan dana pihak ke-3 tercapai atau tidak.

i. Memastikan laporan keuangan setiap akhir telah tercetak dan proses operasional perbakan telah berjalan dengan baik.


(73)

j. Memonitor pengeluaran biaya bersama Direktur Utama sesuai dengan rencana kerja tahunan setiap bulan.

k. Menandatangani cek atau slip penarikan tabungan/ aplikasi transfer bersama Direktur Utama untuk pembayaran kewajiban kepada pihak ke-3 bank atau bukan bank.

l. Menyiapkan SK dan SE Direksi bersama Direktur Utama bila ada kebijakan dari Ukabima Group yang baru dan berlaku dan dikeluarkan untuk dilaksanakan.

m.Melakukan penilaian terhadap karyawan, staff, dan koordinator Marketing dan Operasional bersama Direktur Utama setiap kahir tahun untuk menilai

performance karyawan.

n. Aktif melakukan komunikasi dengan Dirut dan Komisaris Utama serta Komisaris atas temuan maupun kondisi yang sebenarnya terjadi yang memerlukan masukan dari Komisaris Utama dan Komisaris.

o. Membantu Dirut untuk meminta persetujuan kredit yang di atas RP 50.000.000,00 kepada Dewan Komisaris (Komisaris Utama dan Komisaris). p. Membantu Dirut menilai kredit bermasalah yang tidak dapat diselesaikan

dan harus dihapus bukukan dan mengajukan penghapusan kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham.

q. Membuat SK Direksi bersama Dirut meliputi kewenangan pemegang kunci kombinasi brankas, anak kunci, kredit karyawan, suku bunga tabungan, deposito dan kredit, kas kecil, dan lain-lain.


(74)

4. SPI/ Internal Audit

a. Memastikan seluruh transaksi operasional keuangan harian bank telah diperiksa dan dipastikan telah dibukukan dengan benar dan sesuai dengan dokumen yang ada dan sesuai dengan prosedur berlaku.

b. Melakukan pemeriksaan secara berkala setiap sebulan sekali ke bagian operasional dengan tanggal pemeriksaan acak.

c. Melaksanakan audit khusus apabila diperlukan dan diminta oleh Komisaris bila terdapat indikasi fraud.

d. Membuat laporan mingguan, bulanan dan pemeriksaan khusus.

e. Melakukan presentasi kepada jajaran manajemen dan karyawan atas aktifitas SPI, temuan SPI dan rekomendasi SPI serta tindak lanjut temuan SPI dan audit lainnya.

5. Kepala Bagian Pemasaran/ Marketing

a. Bertanggungjawab atas pengerahan dana dan penyaluran dana.

b. Mengkoordinasikan pekerjaan bagian kredit dan tabungan atau deposito. c. Mengatur perencanaan penyaluran maupun pengerahan dana.

d. Bertanggungjawab dan mengatur semua pekerjaan kinerja di bawahnya. e. Bertanggungjawab kepada Direktur Utama dan Direktur.

6. Customer Service

a. Melakukan kegiatan pelayanan nasabah di counter b. Membuat file nasabah baru yang melakukan tabungan


(75)

d. Mendengarkan keluhan dari nasabah serta memberikan solusinya. Seandainya masalah belum terselesaikan disampaikan pada pejabat yang berwenang.

7. Kepala Bagian Kredit/ Account officer

a. Menyalurkan dan memasarkan kredit kepada masyarakat secara aman, akurat, dan baik.

b. Mengkoordinir penarikan dan penyaluran kembali kredir yang telah disalurkan.

c. Mengontrol dan mengecek kredit yang disalurkan, baik sebelum, saat akan, dan sesudah kredit disalurkan.

d. Mengkondisikan kelancaran penyaluran kredit.

e. Mengadakan analisis, meneliti hasil analisis petugas, menyetujui atau menolak kredit yang diajukan sampai dengan batas plafond yang telah ditentukan.

8. Kepala Bagian Deposito dan Tabungan

a. Memasarkan dan memasyarakatkan produk tabungan, deposito kepada masyarakat, membukukan dan menata administrasi dengan baik, aman, dan teratur.

b. Membuat laporan secara tertulis mengenai pekerjaannya kepada Kepala Bagian Pemasaran atau Direktur, baik diminta atau tidak.

c. Membuat hubungan baik dengan para penabung/ nasabah dengan cara intensif, jujur, dan terencana.


(76)

d. Mengkoordinir kelancaran pengerahan dana mengenai tabungan atau deposito.

e. Bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Pemasaran. 10. Kasir/ Teller

a. Bertanggungjawab menerima dan membayarkan uang dari nasabah sesuai dengan verifikasi yang telah dibuat oleh masing-masing bagian yang bertanggungjawab dengan persetujuan Direktur atau pejabat yang berwenang.

b. Mencocokkan segala tugas pada hari itu, uang, jurnal dan rekapitulasinya dengan bagian akuntansi.

c. Menyimpan uang setelah tutup kas di brankas dalam keadaan sama atau cocok sampai detainya.

d. Mengamankan pekerjaannya dengan hati-hati, khususnya dengan uang palsu, penipuan, dan lainnya.

e. Bertanggungjawab kepada Bagian Akuntansi dan Direksi. 11.Administrasi Kredit atau Pembukuan

a. Membantu Direksi di bidang usahanya.

b. Menatausahakan berkas-berkas permohonan kredit. c. Mengontrol bukti-bukti kas mutasi setiap hari.

d. Melaporkan perkembangan likuiditas, realisasi keuntungan, perkembangan kekayaan dan kewajiban bank serta perkembangan aktiva kepada DirekturUtama.


(77)

12. Bagian Akuntansi

a. Memelihara buku besar

b. Menghitung jumlah angsuran dan bunga dan membuat kartu pinjaman. c. memasukkan data debitur yang mengambil kredit ke dalam Daftar Nominatif

Kredit.

d. Membuat jurnal atas transaksi yang terjadi di perusahaan. e. Melakukan posting ke dalam buku besar.

f. Menyusun laporan beserta rinciannya untuk dilaporkan ke Bank Indonesia 13. Kepala Bagian Umum

a. Bertugas menjaga seluruh inventaris yang ada, mencatat, merawat, dan memeriksa keadaan setiap hari.

b. Melaporkan dan mengatasi masalah yang timbul atas tugasnya.

c. Menjaga kedisiplinan pegawai sehingga dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk menilai produktivitasnya.

d. Mengurusi pengadaan dan pengamanan alat-alat kebutuhan perusahaan. e. Bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Akuntansi dan Direksi.

D.Aktivitas Perusahaan

Bank Perkreditan Rakyat Ukabima Grazia memiliki aktivitas yang cukup beragam. Berikut adalah uraian mengenai aktivitas-aktivitas Bank Perkreditan Rakyat Ukabima Grazia:


(1)

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI