BAB IV TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT DI PT BPR WILIS PUTRA UTAMA BANYUWANGI

(1)

41 BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Unsur-Unsur Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi, terdapat unsur-unsur sistem informasi akuntansi dalam penerapan pemberian kredit yaitu:

1) Pelaku (orang)

Pelaksanaan pemberian kredit melibatkan beberapa bagian dalam prosesnya, yaitu:

a) Customer Service bertugas memberikan bantuan/petunjuk kepada Calon

Debitur dalam proses pengisian Formulir Permohonan dan membantu proses pembukaan rekening tabungan untuk dropping kredit.

b)Bagian Account Officer Lending (Staf AO-LN dan KA AO-LN) bertugas memproses, memeriksa dan mempelajari dokumen permohonan kredit, melakukan survey terhadap debitur serta terlibat langsung dalam proses penerimaan angsuran kredit dari debitur.

c) Bagian Administrasi Kredit (Dokumentasi, Processing dan KA AD-CR) bertugas memastikan kebenaran dan kelengkapan dokumen kredit, melakukan proses pengikatan kredit, menyimpan dokumen asli kredit, melakukan proses pelunasan kredit di sistem ASSIST.


(2)

d)Komite Kredit bertugas melakukan tanya-jawab dengan AO-LN dan menentukan keputusan kredit dari calon debitur (menolak permohonan kredit, menghendaki survey dan menyetujui permohonan kredit).

e) Teller bertugas melakukan pencairan dana, mencetak transaksi ke buku Tabungan dan menyerahkan dana ke debitur, menerima pembayaran kredit dan mencocokkan Laporan Hasil Setoran dengan Laporan Mutasi Kredit, serta memvalidasi transaksi pelunasan kredit.

f) Bagian Administrasi Tabungan/Deposito bertugas menerima konfirmasi pembayaran angsuran kredit, membuat Memo Blokir Angsuran Kredit, dan memindahkan saldo pembayaran angsuran kredit dari ABA BPR ke rekening Tabungan debitur.

2) Prosedur

Prosedur pemberian kredit yang diterapkan pada PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi sebagai berikut:

a) Tahap Permohonan Kredit dilakukan dengan kelengkapan formulir yang ditentukan sesuai standar dan kebutuhan pihak manajemen.

b)Tahap Analisa dan Keputusan Kredit dilakukan dengan penerapan analisis aspek 6 C’s of Credit (Character, Capacity, Capital, Condition of

Economic, Collateral, Cashflow) dan 7 Aspek Perkreditan (Aspek

Hukum, Aspek Manajemen, Aspek Pemasaran, Aspek Produksi, Aspek Keuangan, Aspek Sosial-Ekonomi, dan Aspek Agunan). Pengambilan keputusan dilakukan oleh pihak yang berwenang yaitu Komite Kredit.


(3)

c) Tahap Pengikatan Kredit dilakukan ketika kelengkapan dokumen kredit terpenuhi dan debitur menyetujui Perjanjian Kredit tersebut.

d)Tahap Pencairan Kredit dilakukan setelah Dokumen Asli Kredit diterima dan divalidasi oleh petugas. Tahap ini diterapkan dengan melibatkan sistem ASSIST.

e) Tahap Pembayaran Kredit dilakukan dengan beberapa mekanisme yang tersedia, ialah melalui Bank Transfer/ABA BPR, Pick-Up Service

(mCollecting), dan setor langsung oleh Debitur. Ketiga mekanisme

tersebut melibatkan peranan sistem ASSIST.

f) Tahap Pelunasan Kredit dilakukan disertai penyerahan jaminan kredit yang berupa agunan kredit dan dokumen aslinya. Peran sistem ASSIST dalam tahap ini cukup penting dalam kelancaran pelunasan kredit.

3) Peralatan

Penggunaan komputer melibatkan adanya hardware dan software, penggunaan perangkat keras (hardware) terdiri dari keyboard, mouse

kamera dan flashdisk sebagai perangkat yang digunakan untuk memasukkan data ke komputer; CPU (Central Processing Unit) sebagai pengolah data yang dapat melakukan proses pencatatan pemberian kredit dengan cepat, tepat serta dapat menghasilkan keluaran berupa laporan serta informasi sesuai dengan yang dikehendaki; printer dan layar monitor sebagai peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan informasi hasil pengolahan data. Perangkat keras tersebut didukung oleh perangkat lunak (software) berupa program aplikasi windows dan program ASSIST yang membantu dalam


(4)

proses pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang akan dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit di PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi. Komputer juga merupakan media penyimpanan data yang sangat baik karena data tidak akan mudah hilang dan dapat diakses secara cepat apabila data tersebut dibutuhkan kembali.

4) Data dan Catatan

Data dan catatan yang digunakan terdiri dari: a) Formulir

Penggunaan formulir dalam proses pemberian kredit pada PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi telah ditetapkan dan didesain sesuai standar yang berlaku. Adapun macam-macam formulir yang dibutuhkan dalam pemberian kredit antara lain:

1. Formulir Permohonan Kredit

2. Hasil BI Checking / IDI Histori Debitur

3. Check List Kelengkapan Dokumen Kredit

4. Memo Analisis Kredit (MAK) 5. Daftar Lampiran

6. Laporan Hasil Penilaian Agunan Kredit

7. Credit Scoring Sheet

8. Laporan Analisa Usaha 9. Lembar Foto Agunan


(5)

b)Jurnal

Jurnal dicatat setiap kali terjadi transaksi pemberian kredit melalui sistem ASSIST, dalam sistem tersebut tidak ditampilkan nama akun-akun yang terkait tetapi berupa tampilan kode-kode yang hanya diketahui oleh pihak manajemen. Pencatatan dilakukan oleh bagian administrasi kredit dimulai dari dropping, pembayaran angsuran sampai dengan pelunasan kredit. Adapun jurnal proses pemberian kredit yang diperoleh melalui observasi secara langsung sebagai berikut:

1. Jurnal Pengikatan dan Pencairan Kredit, yaitu:

Tanggal Keterangan Debet Kredit

15-01 Kredit yang Diberikan xxx

Pendapatan Provisi xxx

Pendapatan Administrasi xxx

Persediaan Bea Materai xxx

Giro Notaris xxx

Kas/Rekening Nasabah xxx

2. Jurnal Pembayaran/Pelunasan Angsuran dan Bunga Kredit, yaitu:

Tanggal Keterangan Debet Kredit

15-01 Rekening Nasabah/Kas xxx

Kredit yang Diberikan xxx

Pendapatan Bunga Kredit xxx

3. Jurnal Pembayaran Kredit tergolong Dalam Perhatian Khusus, yaitu:

Tanggal Keterangan Debet Kredit

31-12 Piutang Bunga xxx

Pendapatan Bunga xxx

15-01 Kas xxx

Kredit yang Diberikan xxx

Pendapatan Bunga xxx

Piutang Bunga xxx


(6)

4. Jurnal Pembayaran Kredit tergolong Kurang Lancar, yaitu:

Tanggal Keterangan Debet Kredit

31-12 RAR Tunggakan Bunga dalam Penyelesaian xxx

15-01 RAR Tunggakan Bunga dalam

Penyelesaian

xxx

Kas xxx

Kredit yang Diberikan xxx

Pendapatan Bunga xxx

Pendapatan Lain-Lain/Penalty xxx

c) Buku Besar

Buku Besar yang digunakan PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi terdiri dari Buku Besar Kas, Buku Besar Kredit Yang Diberikan dan Buku Besar Pendapatan Bunga.

d)Buku Besar Pembantu

Buku besar ditunjang dengan adanya buku besar pembantu yang terdiri dari buku besar pembantu kas masuk, buku besar pembantu kas keluar, dan buku besar pembantu menurut jenis kredit.

5) Laporan

PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi menghasilkan laporan-laporan dari pelaksanaan pengolahan data berupa laporan yang diperuntukkan bagi pihak intern dan ekstern perusahaan. Laporan tersebut dibuat secara berkala, salah satu contohnya ialah Laporan Angsuran Kredit untuk masing-masing

Account Officer yang dihasilkan dari pengolahan data di sistem ASSIST. Laporan tersebut dijadikan bahan evaluasi dan dasar pengambilan keputusan manajemen untuk masa yang akan datang, untuk tampilan laporan angsuran kredit lengkap terdapat dalam LAMPIRAN. Adapun format laporan angsuran kredit tersebut sebagai berikut:


(7)

Tabel 4.1

Format Laporan Angsuran Kredit

[00xx] Nama AO

No. Tgl Angsuran

J. Tempo

No. Rek

Nama Telepon Pokok Awal

Pokok Bunga Denda Total Angsuran

Pokok Akhir

AO

Sumber: PT BPR Wilis Putra Utama Banyuwangi, diolah

4.2 Penerapan dan Cara Kerja Sistem ASSIST dalam Prosedur 4.2.1 Prosedur Pencairan Kredit

Adapun prosedur pencairan kredit yang berkaitan dengan penggunaan sistem ASSIST antara lain:

1. CS melakukan pencairan data Debitur / CIF di system (ASSIST) dan apabila data Debitur tidak ditemukan, maka dilakukan proses input Data Debitur sesuai Formulir Data Nasabah di Master Register Nasabah.

2. Untuk Debitur baru, CS harus terlebih dahulu memproses pembukaan rekening Tabungan sebagai rekening penampungan untuk dropping dana pencairan kredit. Seluruh proses ini harus sesuai dan mengikuti Prosedur di SOP Operasional.

3. Berdasarkan Memo Analisa Kredit dan dokumen-dokumen seperti: Credit

Scoring Sheet dan Laporan Hasil Penilaian Agunan untuk Agunan Tidak

Bergerak, AD-CR melakukan input data ke system (ASSIST) untuk persiapan Proses Pencairan, seperti: Input Data Agunan (SHM/SHGB/BPKB/Tabungan/Bilyet Deposito/Logam mulia/emas), Input Data Debitur dan Persyaratan Kredit sesuai MAK, Input Data Realisasi Kredit untuk Setting Plafon Kredit.


(8)

4. AD-CR melakukan proses pencairan kredit ke rekening Tabungan Debitur sekaligus mendebet biaya-biaya yang terkait dengan pencairan kredit. Selanjutnya AD-CR mencetak bukti pencairan kredit di system (ASSIST) dan diserahkan kepada KA-ADM untuk diperiksa dan dimintakan persetujuan.

5. KA-ADM memeriksa kebenaran proses pencairan kredit dan memberikan persetujuan dengan memparaf bukti pencairan kredit untuk selanjutnya form bukti pencairan kredit asli diberikan ke AD-CR untuk diteruskan ke Debitur sedang form bukti pencairan kredit copy disimpan sebagai arsip.

6. Sebelum menyimpan Dosir Asli Dokumen Kredit di dalam ruang Khasanah, maka AD-CR membuat copy berkas Data Debitur beserta dokumen-dokumen kredit untuk disimpan di Dosir Kredit Harian.

7. Selanjutnya AD-CR harus segera menyimpan Dosir Asli Dokumen Kredit di dalam Ruang Khasanah dan menatausahakannya sesuai dengan prosedur, yaitu mengisi Logbook Arus Masuk-Keluar Ruang Khasanah untuk prosedur masuk ke Ruang Khasanah, hal tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur tata laksana ruang Khasanah dalam SOP Operasional.

8. Teller melakukan input ke system (ASSIST) untuk Proses Penarikan Dana, sesuai Slip Penarikan Dana dan bukti pencairan kredit dari Debitur. Setelah dilakukan validasi Slip Penarikan Dana, maka Teller mencetak mutasi transaksi di Buku Tabungan/Passbook dan menyiapkan uang untuk diserahkan kepada Debitur. Selanjutnya, Teller menyerahkan uang beserta Buku Tabungan/Passbook kepada Debitur.


(9)

Tabel 4.2

Flowchart Pencairan Kredit

Sumber: PT BPR Putra Utama Banyuwangi, diolah

Process Flow

Start

Data Debitur

Form Buka Rek Tab CIF

Passbook No Rek Tab

A ss is t 3 2 Data Agunan 1 Pencairan

Kredit Tab

A ss is t Bukti Pencairan Kredit Kepala Bagian Administrasi Kredit Administrasi Kredit DEBITUR Bukti Pencairan Kredit Slip Penarikan A ss is t TELLER End


(10)

Berdasarkan tabel 4.2, maka dapat dijelaskan pada tahap pencairan kredit CS bertugas melakukan pencairan data Debitur/CIF di system (ASSIST) dan apabila data Debitur tidak ditemukan, maka dilakukan proses input Data Debitur sesuai Formulir Data Nasabah di Master Register Nasabah, serta melakukan proses pembukaan rekening tabungan untuk dropping kredit. Output dari proses tersebut berupa Nomor CIF, nomor rekening tabungan dan passbook. Kemudian AD-CR Processing bertugas melakukan input seluruh Data Agunan (SHM/SHGB/BPKB/TAB/Bilyet Deposito/logam mulia/emas), input seluruh Data Kredit Debitur sesuai PK, dan input Data Realisasi Kredit untuk setting

Plafon Kredit. Output dari proses tersebut berupa Informasi Portofolio Kredit. Lalu AD-CR Processing bertugas melakukan pencairan kredit ke Tabungan dan mendebet biaya-biaya, output yang dihasilkan berupa print out Bukti Pencairan Kredit. Kepala Bagian Administrasi Kredit bertugas memeriksa kebenaran proses pencairan kredit dan memberikan persetujuan dengan memparaf bukti pencairan kredit untuk diberikan ke AD-CR dan diteruskan ke Debitur. AD-CR Dokumentasi bertugas membuat copy berkas Data Debitur beserta dokumen-dokumen kredit untuk disimpan di Dosir Kredit Harian dan menyimpan Dosir asli dokumen kredit dikhasanah dengan mengisi logbook Arus Masuk-Keluar Ruang Khasanah. Selanjutnya Teller bertugas input ke system (ASSIST) untuk Penarikan Dana sesuai Slip Penarikan dan bukti pencairan kredit, mencetak transaksi ke Buku Tabungan/Passbook, serta menyerahkan uang beserta Buku Tabungan/Passbook ke Debitur. Output yang dihasilkan berupa validasi transaksi.


(11)

4.2.2 Prosedur Pembayaran Kredit

Adapun prosedur pembayaran kredit yang berkaitan dengan penggunaan sistem ASSIST antara lain:

1. Ada beberapa mekanisme yang tersedia untuk pembayaran/angsuran kredit, yaitu:

a. Melalui Bank Transfer / Setor ke rekening ABA BPR.

b. Pick Up Service (mCollecting) yang merupakan Fasilitas Jemput Bola bersifat “Selektif dan Insidentil”.

c. Debitur menyetor langsung ke Kantor BPR.

2. AD-TAB/DEP menerima konfirmasi pembayaran angsuran kredit dari AO-LN/Debitur yang disetor melalui ABA BPR untuk pembayaran melalui Bank Transfer.

3. AD-TAB/DEP menginformasikan ke AO-LN/AD-CR untuk membuat Memo Blokir Angsuran Kredit atas permintaan Debitur untuk pembayaran angsuran kredit lancar (Kol 1 tanpa tunggakan) lebih dari 1 (satu) kali angsuran.

4. AD-TAB/DEP mengisi slip Jurnal Memorial dan apabila terdapat setoran Debitur untuk pembayaran angsuran kredit lancar (Kol 1 tanpa tunggakan) lebih dari 1 (satu) kali angsuran kredit atas permintaan Debitur, AD-TAB/DEP melampirkan Memo Blokir Angsuran Kredit yang dibuat oleh AO-LN/AD-CR untuk diajukan ke KA-OPS guna mendapatkan persetujuan pemblokiran tabungan dan atau memindahkan saldo pembayaran angsuran


(12)

kredit ke ABA BPR ke rekening Tabungan Debitur dan melaksanakan pemblokiran di system (ASSIST).

5. Pembayaran melalui Bank Transfer, KA-OPS:

a. Memeriksa kebenaran transaksi berdasarkan slip Jurnal Memorial yang dibuat oleh AD-TAB/DEP.

b. Memberikan paraf persetujuan pada slip Jurnal Memorial dan Memo Blokir Angsuran Kredit.

c. Memberikan otorisasi transaksi pemindahbukuan pada system (ASSIST). 6. Untuk pembayaran melalui mCollecting, AO-LN/COLL menerima uang

pembayaran angsuran kredit Debitur, dengan cara:

a. Melakukan input transaksi setoran melalui fasilitas handphone yang sudah terdaftar untuk proses aplikasi setoran mCollecting.

b. Debitur akan menerima berita konfirmasi setoran dari mCollecting

melalui handphone milik Debitur yang sudah terdaftar di BPR.

c. Setelah Debitur berhasil menerima konfirmasi transaksi setoran

mCollecting dari server BPR, maka AO-LN/COLL mencetak slip

konfirmasi setoran melalui mesin mCollecting yang sudah terdaftar. d. Memparaf print out hasil konfirmasi transaksi setoran mCollecting dan

menyerahkan hasil print out tersebut ke Debitur.

e. Selanjutnya, AO-LN juga menerima konfirmasi transaksi setoran

mCollecting melalui handphone AO-LN.

7. Setelah AO-LN/COLL selesai melakukan proses Pick Up Service, maka AO-LN/COLL akan kembali ke kantor untuk:


(13)

a. Mencetak Laporan Rekap Setoran melalui mesin mCollecting.

b. Meminta Laporan Mutasi mCollecting per AO-LN dari ASSIST melalui AD-CR.

c. Menyerahkan fisik uang beserta Laporan dalam point a dan b ke Teller. 8. AO-LN/COLL wajib melakukan proses penyetoran fisik uang segera pada

hari kerja berikutnya dalam hal AO-LN/COLL melakukan proses Pick Up Service diluar jam kantor.

9. Apabila terdapat setoran Debitur untuk pembayaran angsuran kredit lancar (Kol. 1 tanpa tunggakan) lebih dari 1 (satu) kali angsuran, maka AO-LN/COLL membuat Memo Blokir Angsuran Kredit atas permintaan Debitur, untuk diserahkan ke AD-TAB/DEP.

10.Pembayaran melalui mCollecting, AD-CR akan mencetak dan memparaf Laporan Mutasi mCollecting per LN sesuai dengan permintaan AO-LN/COLL untuk keperluan verifikasi setoran fisik uang mCollecting.

11.Pembayaran langsung ke Kantor BPR Teller menerima, memeriksa keaslian uang dan menghitung uang setoran di depan Debitur. Setelah jumlah dan keaslian uang sesuai, Teller melakukan input setoran ke system (ASSIST) sesuai dengan Slip Setoran, selanjutnya memvalidasi dan menandatanganinya sebagai bukti bahwa transaksi pembayaran telah sah. Apabila Debitur melakukan pembayaran angsuran kredit lancar (Kol. 1 tanpa tunggakan) lebih dari 1 (satu) kali angsuran, maka Teller menginformasikan ke AD-CR untuk dibuatkan Memo Blokir Angsuran Kredit atas permintaan Debitur.


(14)

12.Untuk pembayaran melalui mCollecting:

a. Teller menerima, memeriksa keaslian uang dan menghitung uang setoran di depan AO-LN/COLL.

b. Memeriksa/mencocokkan antara salso Laporan Rekap Setoran dari mesin

mCollecting dan Laporan Mutasi mCollecting per AO-LN dengan saldo

fisik uang yang diterima Teller.

c. Apabila sudah cocok, maka dilakukan proses pemindahbukuan saldo

mCollecting ke Rekening Tabungan Debitur melalui proses validasi

Laporan Mutasi mCollecting per AO-LN.

13.Untuk pembayaran melalui mCollecting, setelah AO-LN/COLL menerima validasi setoran mCollecting dari Teller maka AO-LN/COLL menyerahkan hasil validasi tersebut ke AD-CR untuk proses Auto Debet.

14.Sesuai informasi dari Teller, maka AD-CR membuat Memo Blokir Angsuran Kredit untuk diserahkan ke AD-TAB/DEP.

15.Untuk semua transaksi pembayaran angsuran kredit Lancar (Kol. 1 tanpa tunggakan) baik melalui Bank Transfer, mCollecting, setoran langsung, AD-CR akan melakukan proses sebagai berikut:

a. Melakukan proses Auto Debet angsuran per Debitur pada System

(ASSIST).

b. Mencetak slip hasil Auto Debet angsuran per Debitur.

c. Mencetak Laporan Mutasi Auto Debet Harian dan menyerahkannya ke KA-ADM.


(15)

16.Untuk semua transaksi pembayaran angsuran kredit DPK (Kol. 1 dengan tunggakan 1-3 bulan) dan NPL, baik melalui Bank Transfer, mCollecting, setoran langsung, AD-CR akan melakukan proses sebagai berikut:

a. Melakukan proses Manual Debet angsuran per Debitur pada System

ASSIST.

b. Mencetak slip hasil Manual Debet angsuran per Debitur.

c. Mencetak Laporan Mutasi Manual Debet Harian dan menyerahkannya ke KA-ADM.

17.Menerima Laporan Mutasi Auto/Manual Debet Harian beserta slip hasil Auto/Manual Debet angsuran per Debitur dari AD-CR.

18.Memeriksa dan meneliti kebenaran transaksi yang tercantum pada prosedur nomor 11-12 dan mencocokkannya dengan Laporan Kredit Jatuh Tempo dan Daftar Tagihan pada hari itu.

19.Melaporkan hasil pencocokan Laporan Kredit Jatuh Tempo dan Daftar Tagihan yang masih belum terbayar kepada KA AO-LN yang terkait.

20.Membuat Surat Pemberitahuan Tunggakan Kredit untuk Debitur yang masuk dalam Kolektibilitas minimal DPK-1, dan diberikan ke AO-LN untuk diserahkan ke Debitur.


(16)

Tabel 4.3

Flowchart Pencairan Kredit

Sumber: PT BPR Putra Utama Banyuwangi, diolah

Process Flow

Start

Debitur Setor Langsung ke Bank Setoran via

AO-Lending/Collector

(mCollecting)

Setoran via ABA BPR Memo Blokir Angsuran Kredit Laporan Mutasi mCollecting Laporan Mutasi Setoran Pencocokan Hasil Setoran Memo Blokir Angsuran Kredit Slip Setoran Memo Blokir Angsuran Kredit Slip Jurnal Memorial ABA pindah ke Rekening Tabungan Debitur TELLER A ss is t Auto/manual Debet dari Rek

Tab Debitur

Cetak slip dan laporan mutasi

Auto/manual Debet


(17)

Berdasarkan Tabel 4.3, maka dapat dijelaskan pada tahap ini Debitur dapat melakukan pembayaran kredit dengan setor ke rekening ABA/Banking Transfer, setor via mCollecting (Pick Up Service) dan menyetor langsung ke Kantor BPR. AO-LN/COLL bertugas menerima uang setoran dari debitur, menginput transaksi melalui mCollecting, memparaf hasil print out transaksi, menyerahkan hasil print out konfirmasi pembayaran ke debitur, apabila terdapat pembayaran angsuran kredit lancar lebih dari 1 kali angsuran dari debitur maka AO-LN/COLL membuat Memo Blokir Angsuran Kredit, dan diserahkan ke AD-TAB/DEP. AD-TAB/DEP menerima konfirmasi pembayaran angsuran kredit dari AO-LN/Debitur lewat ABA/Bank Transfer kemudian membuat Memo Blokir Angsuran Kredit, mengisi Slip Jurnal Memorial untuk memindahkan saldo pembayaran angsuran kredit ke rekening Tabungan Debitur. KA-OPS memeriksa kebenaran transaksi pada Slip Jurnal Memorial dan memberikan otorisasi transaksi pemindahbukuan. AD-CR

Processing mencetak dan memparaf Laporan Mutasi mCollecting per AO-LN

sesuai dengan permintaan AO-LN/COLL. AO-LN/COLL menyerahkan uang setoran dan Laporan Hasil Setoran mCollecting dari mesin mCollecting dari AD-CR melalui ASSIST ke Teller. Teller menerima uang dan mencocokkan antara saldo di Laporan Hasil Setoran AO-LN/COLL dengan saldo di Laporan Mutasi

mCollecting per AO-LN, jika sesuai dilakukan pemindahbukuan dari saldo

mCollecting ke saldo Tabungan Debitur. Teller Setoran Tunai menginput Slip

Setoran ke Rekening Tabungan Debitur di sistem ASSIST, kemudian membuat Memo Blokir Angsuran Kredit. AD-CR Processing melakukan auto debet angsuran per debitur di sistem ASSIST lalu mencetak slip hasil Auto/Manual


(18)

Debet, setelah itu dilakukan pencetakan laporan mutasi auto/manual debet. KA AD-CR memeriksa kebenaran transaksi yang dilakukan staf AD-CR dan melaporkan tunggakan angsuran kredit jatuh tempo pada AO-LN. AD-CR

Processing membuat Surat Pemberitahuan Tunggakan Kredit untuk debitur.

4.2.3 Prosedur Pelunasan Kredit

Adapun prosedur pelunasan kredit yang berkaitan dengan penggunaan sistem ASSIST antara lain:

1. Ada beberapa alasan Debitur ingin melakukan pelunasan kredit, yaitu: melunasi fasilitas kredit Flat yang belum jatuh tempo, melunasi fasilitas kredit Rekening Koran/Efektif yang belum atau sudah jatuh tempo, dan melunasi sebagian fasilitas pinjaman kredit efektif yang belum jatuh tempo. 2. AO-LN dan KA AO-LN berkewajiban untuk senantiasa berkomunikasi dan

menginformasikan kepada Debiturnya tentang fasilitas kredit senantiasa berkomunikasi dan menginformasikan kepada Debiturnya tentang fasilitas kredit yang ada di BPR dalam rangka pembinaan kredit yang proaktif. Khusus untuk Debitur dengan “Kondisi Baik” harus diupayakan supaya Debitur tetap memiliki plafon di BPR.

3. Apabila Debitur bersikukuh untuk tetap melunasi fasilitas kredit miliknya, maka AO-LN/KA AO-LN menginformasikan waktu dan syarat-syarat untuk Pelunasan Kredit, misalnya: informasi jumlah pelunasan yang harus dibayar, dan membawa Tanda Terima Agunan Kredit beserta ID Card pada saat melunasi kredit ke BPR.


(19)

4. AD-CR memeriksa jumlah tagihan pelunasan kredit yaitu Posisi Baki Debet ditambah dengan Kewajiban Bunga dan Denda (kalau ada) pada system

(ASSIST) serta menginformasikan jumlah tagihan tersebut kepada Debitur atas permintaan pelunasan Debitur. Jika Debitur setuju dengan tagihan pelunasan yang harus dibayarkan, maka AD-CR meminta bukti Tanda Terima Agunan Kredit dan ID Card Debitur.

5. Meminta Debitur mengisi Memo Pembayaran Pokok. Dalam kondisi Debitur tidak mampu untuk membaca/menulis, maka AD-CR dapat membantu penulisan/pengisian Memo Pembayaran Pokok, tetapi AD-CR harus mengambil sidik jari dari Debitur sebagai ganti tanda tangan.

6. Jika Debitur tidak setuju dengan jumlah tagihan pelunasan yang harus dibayarkan, maka AD-CR menginformasikan kepada AO yang bersangkutan tentang aplikasi permohonan perpanjangan kredit.

7. Jika Debitur mengajukan permohonan diskon atas jumlah tagihan pelunasan, maka hal tersebut harus mendapat persetujuan DIR/KOM.

8. Jika pelunasan fasilitas pinjaman kredit, yang memiliki agunan terkait harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari DIR/KOM atas persetujuan penarikan agunannya.

9. Debitur membawa dan menyerahkan Memo Pembayaran Pokok, Slip Setoran, beserta uang yang akan disetor ke rekening tabungan milik Debitur kepada Teller.

10.Teller menerima uang dari Debitur, dan kemudian memeriksa keaslian uang serta menghitung dengan penuh ketelitian.


(20)

11.Teller melakukan input pada system (ASSIST) sesuai dengan Slip Setoran untuk memastikan bahwa jumlah pelunasan telah sesuai dengan system. Setelah dilakukan VALIDASI TRANSAKSI, maka Teller menandatangani Slip Setoran sebagai bukti bahwa transaksi pembayaran telah sah. Kemudian Teller menyerahkan Memo Pembayaran Pokok Beserta copy Slip Setoran ke AD-CR.

12.AD-CR melakukan proses transaksi pelunasan kredit dengan mendebet rekening tabungan milik Debitur. AD-CR mencetak bukti pembayaran dan Kartu Angsuran (untuk pelunasan fasilitas kredit) dari system (ASSIST) dan menyerahkannya ke KA-ADM untuk diperiksa.

13.KA-ADM memeriksa kebenaran transaksi pelunasan yang dilakukan staf AD-CR sebelum member persetujuan lewat paraf pada Bukti Pembayaran untuk kepentingan persetujuan pengembalian dokumen agunan ke Debitur. 14.AD-CR Dokumentasi membantu untuk proses pengambilan agunan kredit

dengan cara mengeluarkan dokumen asli agunan dari Ruang Khasanah (Prosedur sesuai SOP Operasional).

15.AD-CR Dokumentasi melakukan Proses Serah Terima dokumen asli Agunan Kredit dengan Debitur, dimana sebelum dokumen asli Agunan Kredit diserahkan, AD-CR harus memastikan bahwa Debitur telah memberikan tanda tangan atau sidik jarinya pada Surat Perjanjian Kredit. 16.AD-CR Dokumentasi menyerahkan dokumen-dokumen pelunasan kredit

lainnya, seperti: Surat keterangan ROYA, Surat Permohonan Blokir/Buka Blokir Rekening (Tabungan/Deposito), dan lain-lain.


(21)

Tabel 4.4

FlowchartPelunasan Kredit

Sumber: PT BPR Putra Utama Banyuwangi, diolah

Process Flow No Yes validasi Start Pelunasan Informasi Jumlah Pelunasan ke Debitur

Proses Perpanjangan Kredit Proses Penarikan Jaminan DEBITUR Keputusan ID Card Tanda Terima Agunan Administrasi Kredit Pengsisian Slip Setoran untuk Pelunasan Memo Pembayaran Pokok Memo Pembayaran Pokok Slip Setoran TELLER A ss is t Kartu Angsuran Bukti Pembayaran

Serah Terima Agunan dengan Debitur


(22)

Berdasarkan Tabel 4.4, maka dapat dijelaskan bahwa pada tahap ini debitur ingin melunasi pinjaman dengan meminta informasi jumlah pelunasan kredit ke bank. Lalu AD-CR memeriksa jumlah pelunasan kredit pada sistem ASSIST dan agunan terkait dalam proses penarikan jaminan, selain itu debitur diminta untuk mengisi Memo Pembayaran Pokok. AO-LN bertugas memberikan informasi kepada debitur mengenai waktu dan syarat-syarat pelunasan kredit atau menawarkan proses perpanjangan kredit. Jika telah diputuskan oleh debitur untuk melunasi kredit, maka debitur mengisi Slip Setoran dan Memo Pembayaran Pokok serta menyerahkan surat tanda terima agunan kredit dan ID-Card ke AD-CR. Teller memastikan proses transaksi setoran telah tervalidasi. AD-CR Processing bertugas menerima copy Slip Setoran dan Memo Pembayaran Pokok yang tervalidasi, kemudian dilakukan proses pelunasan di sistem ASSIST dan cetak Bukti Pembayaran dan Kartu Angsuran (untuk pelunasan fasilistas kredit). KA AD-CR memeriksa kebenaran transaksi pelunasan sebelum memberi persetujuan pengembalian dokumen asli agunan ke debitur. AD-CR Dokumentasi bertugas mengeluarkan dokumen asli Agunan Kredit dari Ruang Khasanah, menyerahkan dokumen asli Agunan Kredit kepada debitur, dan menyerahkan dokumen-dokumen pelunasan lainnya kepada debitur.


(1)

Berdasarkan Tabel 4.3, maka dapat dijelaskan pada tahap ini Debitur dapat melakukan pembayaran kredit dengan setor ke rekening ABA/Banking Transfer, setor via mCollecting (Pick Up Service) dan menyetor langsung ke Kantor BPR. AO-LN/COLL bertugas menerima uang setoran dari debitur, menginput transaksi melalui mCollecting, memparaf hasil print out transaksi, menyerahkan hasil print out konfirmasi pembayaran ke debitur, apabila terdapat pembayaran angsuran kredit lancar lebih dari 1 kali angsuran dari debitur maka AO-LN/COLL membuat Memo Blokir Angsuran Kredit, dan diserahkan ke AD-TAB/DEP. AD-TAB/DEP menerima konfirmasi pembayaran angsuran kredit dari AO-LN/Debitur lewat ABA/Bank Transfer kemudian membuat Memo Blokir Angsuran Kredit, mengisi Slip Jurnal Memorial untuk memindahkan saldo pembayaran angsuran kredit ke rekening Tabungan Debitur. KA-OPS memeriksa kebenaran transaksi pada Slip Jurnal Memorial dan memberikan otorisasi transaksi pemindahbukuan. AD-CR Processing mencetak dan memparaf Laporan Mutasi mCollecting per AO-LN sesuai dengan permintaan AO-LN/COLL. AO-LN/COLL menyerahkan uang setoran dan Laporan Hasil Setoran mCollecting dari mesin mCollecting dari AD-CR melalui ASSIST ke Teller. Teller menerima uang dan mencocokkan antara saldo di Laporan Hasil Setoran AO-LN/COLL dengan saldo di Laporan Mutasi mCollecting per AO-LN, jika sesuai dilakukan pemindahbukuan dari saldo mCollecting ke saldo Tabungan Debitur. Teller Setoran Tunai menginput Slip Setoran ke Rekening Tabungan Debitur di sistem ASSIST, kemudian membuat Memo Blokir Angsuran Kredit. AD-CR Processing melakukan auto debet angsuran per debitur di sistem ASSIST lalu mencetak slip hasil Auto/Manual


(2)

Debet, setelah itu dilakukan pencetakan laporan mutasi auto/manual debet. KA AD-CR memeriksa kebenaran transaksi yang dilakukan staf AD-CR dan melaporkan tunggakan angsuran kredit jatuh tempo pada AO-LN. AD-CR Processing membuat Surat Pemberitahuan Tunggakan Kredit untuk debitur.

4.2.3 Prosedur Pelunasan Kredit

Adapun prosedur pelunasan kredit yang berkaitan dengan penggunaan sistem ASSIST antara lain:

1. Ada beberapa alasan Debitur ingin melakukan pelunasan kredit, yaitu: melunasi fasilitas kredit Flat yang belum jatuh tempo, melunasi fasilitas kredit Rekening Koran/Efektif yang belum atau sudah jatuh tempo, dan melunasi sebagian fasilitas pinjaman kredit efektif yang belum jatuh tempo. 2. AO-LN dan KA AO-LN berkewajiban untuk senantiasa berkomunikasi dan

menginformasikan kepada Debiturnya tentang fasilitas kredit senantiasa berkomunikasi dan menginformasikan kepada Debiturnya tentang fasilitas kredit yang ada di BPR dalam rangka pembinaan kredit yang proaktif. Khusus untuk Debitur dengan “Kondisi Baik” harus diupayakan supaya Debitur tetap memiliki plafon di BPR.

3. Apabila Debitur bersikukuh untuk tetap melunasi fasilitas kredit miliknya, maka AO-LN/KA AO-LN menginformasikan waktu dan syarat-syarat untuk Pelunasan Kredit, misalnya: informasi jumlah pelunasan yang harus dibayar, dan membawa Tanda Terima Agunan Kredit beserta ID Card pada saat melunasi kredit ke BPR.


(3)

4. AD-CR memeriksa jumlah tagihan pelunasan kredit yaitu Posisi Baki Debet ditambah dengan Kewajiban Bunga dan Denda (kalau ada) pada system (ASSIST) serta menginformasikan jumlah tagihan tersebut kepada Debitur atas permintaan pelunasan Debitur. Jika Debitur setuju dengan tagihan pelunasan yang harus dibayarkan, maka AD-CR meminta bukti Tanda Terima Agunan Kredit dan ID Card Debitur.

5. Meminta Debitur mengisi Memo Pembayaran Pokok. Dalam kondisi Debitur tidak mampu untuk membaca/menulis, maka AD-CR dapat membantu penulisan/pengisian Memo Pembayaran Pokok, tetapi AD-CR harus mengambil sidik jari dari Debitur sebagai ganti tanda tangan.

6. Jika Debitur tidak setuju dengan jumlah tagihan pelunasan yang harus dibayarkan, maka AD-CR menginformasikan kepada AO yang bersangkutan tentang aplikasi permohonan perpanjangan kredit.

7. Jika Debitur mengajukan permohonan diskon atas jumlah tagihan pelunasan, maka hal tersebut harus mendapat persetujuan DIR/KOM.

8. Jika pelunasan fasilitas pinjaman kredit, yang memiliki agunan terkait harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari DIR/KOM atas persetujuan penarikan agunannya.

9. Debitur membawa dan menyerahkan Memo Pembayaran Pokok, Slip Setoran, beserta uang yang akan disetor ke rekening tabungan milik Debitur kepada Teller.

10.Teller menerima uang dari Debitur, dan kemudian memeriksa keaslian uang serta menghitung dengan penuh ketelitian.


(4)

11.Teller melakukan input pada system (ASSIST) sesuai dengan Slip Setoran untuk memastikan bahwa jumlah pelunasan telah sesuai dengan system. Setelah dilakukan VALIDASI TRANSAKSI, maka Teller menandatangani Slip Setoran sebagai bukti bahwa transaksi pembayaran telah sah. Kemudian Teller menyerahkan Memo Pembayaran Pokok Beserta copy Slip Setoran ke AD-CR.

12.AD-CR melakukan proses transaksi pelunasan kredit dengan mendebet rekening tabungan milik Debitur. AD-CR mencetak bukti pembayaran dan Kartu Angsuran (untuk pelunasan fasilitas kredit) dari system (ASSIST) dan menyerahkannya ke KA-ADM untuk diperiksa.

13.KA-ADM memeriksa kebenaran transaksi pelunasan yang dilakukan staf AD-CR sebelum member persetujuan lewat paraf pada Bukti Pembayaran untuk kepentingan persetujuan pengembalian dokumen agunan ke Debitur. 14.AD-CR Dokumentasi membantu untuk proses pengambilan agunan kredit

dengan cara mengeluarkan dokumen asli agunan dari Ruang Khasanah (Prosedur sesuai SOP Operasional).

15.AD-CR Dokumentasi melakukan Proses Serah Terima dokumen asli Agunan Kredit dengan Debitur, dimana sebelum dokumen asli Agunan Kredit diserahkan, AD-CR harus memastikan bahwa Debitur telah memberikan tanda tangan atau sidik jarinya pada Surat Perjanjian Kredit. 16.AD-CR Dokumentasi menyerahkan dokumen-dokumen pelunasan kredit

lainnya, seperti: Surat keterangan ROYA, Surat Permohonan Blokir/Buka Blokir Rekening (Tabungan/Deposito), dan lain-lain.


(5)

Tabel 4.4

Flowchart Pelunasan Kredit

Sumber: PT BPR Putra Utama Banyuwangi, diolah Process Flow No Yes validasi Start Pelunasan Informasi Jumlah Pelunasan ke Debitur

Proses Perpanjangan Kredit Proses Penarikan Jaminan DEBITUR Keputusan ID Card Tanda Terima Agunan Administrasi Kredit Pengsisian Slip Setoran untuk Pelunasan Memo Pembayaran Pokok Memo Pembayaran Pokok Slip Setoran TELLER A ss is t Kartu Angsuran Bukti Pembayaran

Serah Terima Agunan dengan Debitur


(6)

Berdasarkan Tabel 4.4, maka dapat dijelaskan bahwa pada tahap ini debitur ingin melunasi pinjaman dengan meminta informasi jumlah pelunasan kredit ke bank. Lalu AD-CR memeriksa jumlah pelunasan kredit pada sistem ASSIST dan agunan terkait dalam proses penarikan jaminan, selain itu debitur diminta untuk mengisi Memo Pembayaran Pokok. AO-LN bertugas memberikan informasi kepada debitur mengenai waktu dan syarat-syarat pelunasan kredit atau menawarkan proses perpanjangan kredit. Jika telah diputuskan oleh debitur untuk melunasi kredit, maka debitur mengisi Slip Setoran dan Memo Pembayaran Pokok serta menyerahkan surat tanda terima agunan kredit dan ID-Card ke AD-CR. Teller memastikan proses transaksi setoran telah tervalidasi. AD-CR Processing bertugas menerima copy Slip Setoran dan Memo Pembayaran Pokok yang tervalidasi, kemudian dilakukan proses pelunasan di sistem ASSIST dan cetak Bukti Pembayaran dan Kartu Angsuran (untuk pelunasan fasilistas kredit). KA AD-CR memeriksa kebenaran transaksi pelunasan sebelum memberi persetujuan pengembalian dokumen asli agunan ke debitur. AD-CR Dokumentasi bertugas mengeluarkan dokumen asli Agunan Kredit dari Ruang Khasanah, menyerahkan dokumen asli Agunan Kredit kepada debitur, dan menyerahkan dokumen-dokumen pelunasan lainnya kepada debitur.