Studi Morfometrik Anadara Granosa Linneaus 1758 Di Pantai Utara Jakarta Dan Pelabuhan Ratu

STUDI MORFOMETRIK Anadara granosa Linnaeus 1758
DI PANTAI UTARA JAKARTA DAN
PELABUHAN RATU

AGUNG WAHYU PURNOMO

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Studi Morfometrik Anadara
granosa di Pantai Utara Jakarta dan Pelabuhan Ratu adalah benar karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir
skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2015
Agung Wahyu Purnomo
NIM C54090048

ABSTRAK
AGUNG WAHYU PURNOMO. Studi Morfometrik Anadara granosa Linneaus
1758 di Pantai Utara Jakarta dan Pelabuhan Ratu, dibimbing oleh NEVIATY
PUTRI ZAMANI.
Wilayah pesisir merupakan tempat berbagai macam makhluk hidup
berkembang biak. Kondisi yang dinamis dari wilayah pesisir menjadikan wilayah
tersebut kaya akan nutrisi. Pertumbuhan kerang darah dipengaruhi oleh beberapa
faktor utama seperti lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan
membandingkan morfometrik kerang darah yang berasal dari perairan Pantai
Utara Jakarta dan perairan Pelabuhan Ratu yang memiliki perbedaan tingkat
pencemaran. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode
analisis grafik untuk melihat hubungan antar parameter yang diukur. Uji statistik
dan pengukuran morfometrik merupakan cara yang dilakukan untuk memproleh
data dalam metode analisis grafik. Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya

perbedaan morfometrik yang nyata antara kerang darah yang berasal dari Pantai
Utara Jakarta dengan Pelabuhan Ratu.
Kata kunci : Wilayah pesisir, morfometrik, Lingkungan, Perairan, Pantai Utara
Jakarta, Pelabuhan Ratu, Kerang darah (Anadara granosa).

ABSTRACT
AGUNG WAHYU PURNOMO. Morphometric Study of Anadara granosa
Linneaus 1758 in northern coast of jakarta and Pelabuhan ratu. supervised by
NEVIATY PUTRI ZAMANI.
The coastal area is a wide variety of creatures breed. Dynamic conditions
of coastal areas make the region is rich in nutrients. Northern coast of jakarta
estuary waters and Pelabuhan Ratu are two waters with different degrees of
contamination. A creature have different growth process based on the type of
species. The growth of creature are influenced by environmental factors. Blood
mussels (Anadara granosa) follow a certain pattern in the growth. Blood
mussels produce hemoglobin in red liquid that it generates. Statistical tests and
morphometric measurements are ways in which to have data in chart analysis
method. The objective of present study is to observe the pattern which blood
mussels growth and compare the difference between one place and another place,
in present study Muara Angke and Pelabuhan Ratu. This study prove that there

are differences in the pattern which blood mussels growth and significant
differences in shells morphometric between blood mussels from northern coast of
jakarta and blood mussels from Pelabuhan ratu.
Keywords : The coastal area Blood mussels (Anadara granosa), growth,
morphometric, Pelabuhan ratu, northern coast of Jakarta

STUDY MORFOMETRIK Anadara granosa Linnaeus 1758
DI PANTAI UTARA JAKARTA DAN
PELABUHAN RATU

AGUNG WAHYU PURNOMO

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Kelautan
pada
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan September 2014 ini
dengan judul Studi Morfometrik Anadara granosa di Pantai Utara Jakarta dan
Pelabuhan Ratu.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Ir. Neviaty Putri Zamani M.Sc
selaku dosen pembimbing, Ibu Risti dan Ibu Puji yang memberi saran dan
masukan, dan Bapak Dr. Ir Jhonson lomban gaol selaku pembimbing GKM. Di
samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Roza Indah Pratiwi, S.Pd
yang selalu mendukung baik moral maupun materi, Mba Elli, Mba Ani, dan Mba
Yayoi yang selalu membantu di penelitian. Ungkapan terima kasih juga
disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih
sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.


Bogor, Februari 2015

Agung Wahyu Purnomo

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

PENDAHULUAN


1

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

2

METODE

2

Waktu dan Lokasi Penelitian

2

Alat dan Bahan


2

Prosedur Penelitian

3

HASIL DAN PEMBAHASAN

7

Hubungan Panjang Cangkang dengan Berat Cangkang

12

Hubungan Lebar Cangkang dan Berat Cangkang

14

Hubungan Tebal Umbo Cangkang dan Berat Cangkang


16

Rasio Panjang Cangkang dan Lebar Cangkang

17

Rasio Panjang Cangkang dan Tebal Umbo

18

Rasio Lebar Cangkang dan Tebal Umbo

19

Indeks Kondisi Kerang Darah

20

Data sekunder


21

Pembahasan

22

SIMPULAN DAN SARAN

25

Simpulan

25

Saran

25

DAFTAR PUSTAKA


26

LAMPIRAN

27

DAFTAR GAMBAR
1. Ilustrasi pengukuran panjang,lebar dan tbal umbo kerang dengan
menggunakan vector x,y dan z
2. Diagram alir prosedur penelitian
3. Diagram pie persentase jumlah Anadara granosa yang di peroleh
dari Pantai Utara Jakarta dan Pelabuhan Ratu
4. Grafik pola sebaran data panjang Anadara granosa di Pantai Utara
Jakarta dan Pelabuhan Ratu
5. Grafik hubungan panjang cangkang dan berat cangkang kerang
darah (Anadara granosa)
6. Grafik hubungan lebar cangkang dan berat cangkang kerang darah
(Anadara granosa)
7. Grafik hubungan tebal umbo cangkang dan berat cangkang kerang
darah (Anadara granosa)


3
6
7
9
12
14
16

DAFTAR TABEL

1. Alat dan bahan yang digunakan
2. Rata-rata beberapa parameter morfometrik dan rasio Anadara
granosa dari Pantai Utara Jakarta dan Pelabuhan Ratu
3. Nilai R2 dan persamaan model pertumbuhan panjang cangkang dan
pertumbuhan berat cangkang kerang darah dengan beberapa
pengelompokan berdasarkan ukuran.
4. Nilai R2 dan persamaan model pertumbuhan lebar cangkang dan
pertumbuhan berat cangkang kerang darah dengan beberapa
pengelompokan berdasarkan ukuran.
5. Nilai R2 dan persamaan model pertumbuhan tebal umbo cangkang
dan pertumbuhan berat cangkang kerang darah dengan beberapa
pengelompokan berdasarkan ukuran.
6. Jumlah individu berdasarkan rasio panjang cangkang dan lebar
cangkang Anadara granosa Pantai Utara Jakarta dan Pelabuhan
Ratu
7. Jumlah individu berdasarkan rasio panjang cangkang dan tebal
umbo cangkang Anadara granosa Pantai Utara Jakarta dan
Pelabuhan Ratu
8. Jumlah individu berdasarkan rasio lebar cangkang dan tebal umbo
cangkang Anadara granosa Pantai Utara Jakarta dan Pelabuhan
Ratu
9. Nilai rata-rata indeks kondisi Anadara granosa yang berasal dari
Pantai Utara Jakarta dan Pelabuhan Ratu dengan pengelompokan
berdasarkan ukuran cangkang
10. Data sekunder beberapa kualitas perairan Teluk Jakarta dan
Pelabuhan Ratu

3
10

13

15

17

18.

19

20

21
22

DAFTAR LAMPIRAN

1. Data Morfometrik Kerang Darah (Anadara granosa) Berasal dari
Pelabuhan Ratu dan Pantai Utara Jakarta

26

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya
ditutupi oleh perairan. Beberapa perairan tersebut adalah Pantai Utara Jakarta dan
Pelabuhan Ratu. Muara Angke merupakan perairan yang terletak di utara Jakarta
dan salah satu perairan yang padat dengan berbagai kegiatan manusia. Muaramuara di Jakarta merupakan tempat penampungan akhir dari badan sungai yang
berada di daerah Jakarta dan sekitarnya. Penampungan akhir dan banyaknya
aktifitas manusia di Muara Angke menjadi faktor utama terjadinya pencemaran
diperairan tersebut. Kegiatan manusia yang memberikan peluang masuknya logam
berat ke dalam perairan di antaranya adalah limbah industri, buangan kapal, dan
juga limbah rumah tangga Putri et al (2011). Perkembangan industri di daerah
DKI dan sekitarnya dewasa ini cukup pesat. Peningkatan jumlah industri ini akan
selalu diikuti oleh pertambahan jumlah limbah, baik berupa limbah padat, cair
maupun gas. Limbah tersebut mengandung bahan kimia yang beracun dan
berbahaya (B3) dan masuk ke teluk Jakarta melalui 13 DAS yang bermuara ke
perairan ini (Lestari dan Edward 2004).
Pelabuhan Ratu merupakan ibu kota Kabupaten Sukabumi., Provinsi Jawa
Barat, Indonesia. Letaknya berada di pesisir Samudra Hindia. Teluk Pelabuhan
Ratu merupakan salah satu teluk yang terletak di Selatan Jawa yang memiliki
fasilitas berupa pelabuhan perikanan dengan berbagai kegiatan yang berlangsung
didalamnya. Penelitian Anindita (2002) dan Desmawati (2006) mengenai logam
berat menunjukkan bahwa logam berat Cd, Cu, Ni, Pb, dan Zn di Pelabuhan ratu
masih di bawah baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah. Pencemaran yang
terjadi di pantai Pelabuhan Ratu masih dibawah pencemaran yang terjadi di Muara
Angke.
Perairan di Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, salah satu
kekayaan alam yang berlimpah yakni jenis kerang. Kerang merupakan biota yang
mampu bertahan hidup di dalam perairan yang tercemar, salah satu jenis kerang
tersebt yakni kerang darah (Anadara granosa). Kerang darah (Anadara granosa)
memiliki daging dengan warna merah kecoklatan. Warna ini terjadi karena adanya
hemoglobia dalam darah kerang tersebut. Kerang Anadara granosa termasuk ke
dalam phylum mollusca, kelas bivalvia, Ordo Arcoida, Familia Arcidae dan
merupakan salah satu spesies dari Genus Anadara (Broom 1985). Spesies ini
menyebar di kawasan Indo-Pasifik. Dari Afrika sampai Australia, Polynesia dan
Jepang. Anadara granosa hidup terutama di zona intertidal laut sampai kedalaman
air dua meter, menyelam ke dalam pasir atau Lumpur (Pathansali 1966).
Sebagaimana kerang pada umumnya, Anadara granosa memiliki pertumbuhan
relatif lambat atau sekitar 4,5-31,5 mm pada tahun pertama (Broom 1982). Kerang
ini hidup di pantai yang bersubstrat pasir berlumpur, selain itu juga ditemukan
pada ekosistem estuary, mangrove dan padang lamun.
Penelitian ini membandingkan morfometrik kerang darah (Anadara
granosa) yang berasal dari Pantai Utara Jakarta dan Pelabuhan Ratu dimana kedua
perairan tersebut memiliki perbedaan pencemaran perairan yang cukup terlihat.
Sampel kerang darah Pantai Utara Jakarta berasal dari pantai utara Tangerang dan

2

Muara Angke, sedangkan sampel kerang darah Pelabuhan Ratu berasal tidak jauh
dari sungai cimandiri dimana lokasi tersebut memiliki subtract yang cocok untuk
habitat kerang darah. Kerang merupakan bio-indikator untuk polusi logam berat.
Kerang darah salah satu yang termasuk di dalamnya. Pertumbuhan kerang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan, sehingga studi morfometrik mengenai kerang
perlu dilakukan untuk mengetahui perubahan kondisi lingkungan. Oleh karena itu,
studi mengenai cangkang Anadara granosa perlu dilakukan.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan membandingkan
morfometrik cangkang Anadara granosa di pantai Utara Jakarta dan perairan
Pelabuhan Ratu sehingga dapat memberikan informasi mengenai perbedaan
morfometrik cangkang kerang darah dari kedua perairan tersebut.

METODE
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian mengenai morfometrik kerang darah Anadara granosa dimulai
sejak bulan September hingga November 2014 bertempat di Laboratorium
Penelitian Biokimia, Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Sampel biota diperoleh dari dua
tempat yang berbeda yakni: Pantai Utara Jakarta dan Pelabuhan Ratu.
Pengambilan sampel biota di Muara Angke dilakukan pada 11 September
2014 dan di Pelabuhan Ratu pada tanggal 12 september 2014. Pengambilan
sampel dilakukan dengan mengikuti kegiatan trip kapal nelayan setempat,
kemudian membeli Anadara granosa yang diambil nelayan tersebut dari tonggak
bambu yang sama dengan tujuan usia sampel yang diperoleh tidak berbeda jauh.
Sampel dibawa dengan menggunakan cool box, kemudian sampel dikategorikan
berdasarkan asal diambilnya sampel dan ukuran sampel.

3

Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Anadara granosa yang
berasal dari dua lokasi yang berbeda, yaitu Pantai Utara Jakarta dan Pelabuhan
ratu. Total sampel yang diambil dari masing masing tempat adalah 200 untuk
Pelabuhan ratu dan 200 untuk Pantai Utara Jakarta. Sampel yang diambil berasal
dari rentang usia 5-6 bulan. Pada Tabel 1 tertera alat dan bahan yang digunakan
selama penelitian.
Tabel 1 Alat dan bahan yang digunakan.
Nomor
1
2
3
4
5
6
7

Alat

Laptop (MS Office, MS Excel)
Alat tulis
Jangka sorong

timbangan digital Adam HCB 1002
Penggaris
Pisau
Kertas minyak

Bahan
Kerang darah (Anadara granosa)
-

Prosedur Penelitian
Pada Gambar 1 tertera contoh pengukuran morfometrik cangkang kerang
darah Anadaara granosa yang dilakukan selama penelitian berlangsung.

Gambar 1 Ilustrasi pengukuran panjang, lebar dan tebal umbo kerang dengan
menggunakan vektor x, y dan z
Berat kering jaringan diperoleh dengan cara mengeringkan jaringan kerang di
dalam oven selama 12 jam dengan suhu 600C. Indeks Kondisi kerang diperoleh
dengan menggunakan rumus yang berasal dari Bagdhe (2013) yaitu :

4

IK

= Indeks Kondisi

Bc

= Berat Cangkang

Bk

= Berat Kering

Hasil perhitungan morfometrik diuji secara statistika dengan menggunakan
uji t untuk mengetahui perbedaan morfometrik yang nyata antara Anadara
granosa yang berasal dari Pantai Utara Jakarta dan Pelabuhan ratu.

Prosedur Analisis Data
Uji Statistika
Hasil perhitungan morfometrik diuji secara statistika dengan menggunakan
uji-t untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan morfometrik yang nyata antara
Anadara granosa yang berasal dari Pantai Utara Jakarta dan Pelabuhanratu. Uji t
dilakukan dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistic 21. Data yang diuji
dengan menggunakan uji t adalah panjang cangkang, lebar cangkang, tebal umbo,
berat cangkang, berat kering jaringan, indeks kondisi, rasio panjang cangkang
dengan lebar cangkang (P/L), rasio panjang cangkang dengan tebal umbo (P/T),
rasio lebar cangkang dengan tebal umbo (L/T), rasio panjang cangkang dengan
berat cangkang (P/Bc), rasio indeks kondisi dengan berat cangkang (IK/Bc), dan
rasio panjang cangkang dengan indeks kondisi (P/IK).
Hubungan Morfometrik
Penelitian dilakukan dengan pengambilan data morfometrik yang terdiri:
Panjang cangkang, Lebar cangkang, tinggi cangkang, tebal cangkang, dan berat
cangkang. Panjang, lebar,tinggi dan tebal cangkang diukur dengan menggunakan
jangka sorong. Berat (berat kering dan berat cangkang) diukur dengan
menggunakan timbangan digital. Pada pengambilan data morfometrik, kerang
darah Anadara granosa dibagi menjadi tiga keriteria yakni: kecil(1,80-2,19),
sedang (2,20-2,60) dan besar (2,61-3,23) cm. Kriteria tersebut didasarkan pada
ukuran panjang yang diikuti oleh lebar, tinggi, berat cangkang, berat kering,
indeks kondisi, panjang dibagi lebar, panjang dibagi tinggi, lebar dibagi tinggi,
panjang dibagi berat cangkang, indeks kondisi dibagi berat cangkang , dan
panjang dibagi indeks kondisi.
Persamaan x=ayb diperoleh dengan menggunakan garis kecendrungan tipe
pangkat untuk mengetahui kecenderungan dari hubungan-hubungan di atas.
Hubungan panjang cangkang dengan berat cangkang, hubungan lebar cangkang
dengan berat cangkang dan hubungan tebal umbo cangkang dengan berat
cangkang diperoleh dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel. Persamaan
x=ayb diperoleh dengan menggunakan garis kecenderungan tipe pangkat untuk
mengetahui kecenderungan dari hubungan-hubungan di atas. Nilai b pada
persamaan x=ayb dapat menyatakan pola pertambahan antara hubungan panjang
dan berat cangkang, lebar cangkang dan berat cangkang, dan tebal umbo dan berat

5

cangkang. Nilai b=3 menyatakan bahwa pertambahan panjang dan pertambahan
berat memiliki pola yang isometrik atau memiliki pertambahan panjang dan
pertambahan berat dengan pola yang sama.
Rasio Morfometrik
Rasio morfometrik yang dicari adalah rasio panjang cangkang dan lebar
cangkang, rasio panjang cangkang dan tebal umbo, dan rasio lebar cangkang dan
tebal umbo. Masing-masing sampel dibagi menjadi 5 kelas berdasarkan rasio
masing-masing sampel untuk melihat perbedaan rasio dan sebaran sampel.

6

Gambar 2 di bawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan
langkah kerja penelitian.
Mulai

Pengambilan sampel biota dari
Muara Angke dan Pelabuhan Ratu

Transportasi
Biota

Analisis biota
Analisis berat cangkang dan
berat kering

Analisis Panjang, Tinggi,
Lebar dan tebal cangkang

Analisis data

Hasil
Analisis

Selesai

Gambar 2. Diagram Alir Prosedur Penelitian

7

HASIL DAN PEMBAHASAN
Kerang darah yang berasal dari Pantai Utara Jakarta dan pelabuhan ratu
merupakan spesies Anadara granosa L. Kerang darah (Anadara granosa)
merupakan kelas bivalva famili Archidae dan genus Anadara. Bentuknya bulat
kipas, agak lonjong, mempunyai dua belahan yang sama (simetris), kerang ini
memiliki garis palial pada cangkang sebelah dalam lengkap dan garis palial
bagian luar beralur. Bagian dalam halus dengan warna putih mengkilat. Warna
dasar kerang darah yaitu putih kemerahan (merah darah), bagian daging berwarna
merah dan ukuran lebar cangkang dapat mencapai 4 cm (Umbara dan Suseno
2006).
Kerang Anadara terdapat di pantai laut pada substrat lumpur berpasir dengan
kedalaman 10 m sampai 30 m. Lokasi budidaya kerang darah yang baik adalah lokasi
yang terlindung dari arus kencang ,terhindar dari fluktuasi salinitas yang tinggi, dasar

perairan lumpur berpasir, dan jauh dari pengaruh sungai besar. (Alpatih 2010).
Contoh perairan yang digunakan untuk budidaya kerang darah adalah perairan
pelabuhan ratu dan muara angke.
Gambar 3 tertera diagram pie yang menunjukan persentase jumlah Anadara
granosa di perairan Pantai Utara Jakarta dan Pelabuhan Ratu. Diagram pie
tersebut menggunakan data yang diperoleh selama kegiatan penelitian.

Gambar 3

Diagram pie persentase jumlah Anadara granosa yang diperoleh dari
Pantai Utara Jakarta dan Pelabuhan Ratu

Persentase jumlah kerang darah yang diperoleh dari Pantai Utara Jakarta
adalah 47% untuk kerang ukuran kecil berjumlah 99 individu, 53% untuk kerang
berukuran sedang berjumlah 111 individu. Total sampel yang diproleh dari Pantai
Utara Jakarta adalah 200 individu.
Persentase jumlah kerang darah yang diperoleh dari Pelabuhan Ratu adalah
3% untuk kerang ukuran kecil berjumlah 6 individu, 55% untuk kerang ukuran
sedang berjumlah 111 individu, dan 42% untuk kerang ukuran besar dengan
jumlah 83 individu. Total sampel yang diperoleh dari Pelabuhan Ratu adalah 200
individu.
Berdasarkan diagram pie dapat kita lihat bahwa untuk kerang darah
(Anadara granosa) yang berasal dari Pantai Utara Jakarta hanya ditemukan dalam

8

ukuran kecil dan sedang, sedangkan ukuran dengan keriteria besar tidak
ditemukan. Perbedaan yang terdapat di dalam diagram pie Pantai Utara Jakarta
sangat signifikan dimana jumlah terbanyak dimiliki oleh kerang dengan kriteria
sedang kemudian kecil.
Diagram pie Pelabuhan Ratu menunjukan data bahwa kerang darah
dibedakan menjadi tiga kriteria berdasarkan ukuran kecil, sedang , dan besar.
Perbedaan didalam diagram pie Pelabuhan Ratu cukup signifikan dimana jumlah
terbanyak dimiliki kerang dengan kriteria sedang kemudian disusul keriteria besar
dan kecil.
Perbedaan data yang terdapat diantara kedua data tersebut dikarena faktor
lingkungan dimana kerang darah tersebut hidup. Kerang darah yang digunakan
sebagai sampel penelitian memiliki usia yang sama yakni 5-6 bulan, akan tetapi
dengan rentang usia yang sama kerang darah yang berasal dari Pantai Utara
Jakarta memiliki pertumbuhan jauh lebih lambat dibandingkan dengan kerang
darah yang berasal dari Pelabuhan Ratu. Perbedaan tersebut bisa dikarenakan
lingkungan tempat hidup kerang darah yang berasal dari Pantai Utara Jakarta jauh
lebih tercemar dibandingan dengan Pelabuhan Ratu sehingga pencemaran tersebut
mempengaruhi pertumbuhan morfometrik kerang darah.
Gambar 4 menunjukan pola sebaran data panjang kerang darah di Pantai
Utara Jakarta dan Pelabuhan Ratu. Perbedaan terdapat pada pola sebaran kerang
darah, yaitu pada perairan Pantai Utara Jakarta kerang darah yang paling banyak
ditemukan adalah kerang darah dengan ukuran panjang 2,03-2,13 cm dan 2,142,24 cm sedangkan pada perairan Pelabuhan Ratu kerang darah yang paling
banyak adalah kerang darah dengan ukuran panjang 2,47-2,57 cm dan 2,58-2,68
cm.
Pola sebaran kerang darah yang dipanen nelayan di Pantai Utara Jakarta
memiliki kisaran yang cukup besar, yaitu 1,81-2,68 cm dengan frekuensi yang
bervariasi dan memiliki perbedaan yang cukup tinggi atau signifikan. Hal ini
cukup berbeda dengan kerang darah yang berasal dari Pelabuhan Ratu walaupun
memiliki kisaran relatif lebih bervariasi tetapi merata dan memiliki ukuran
panjang yang melebihi Pantai Utara Jakarta yaitu sebesar 2,03-3,12 mm.
Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor pertumbuhan seperti suhu,
salinitas, oksigen terlarut, cahaya, ketersediaan bahan makanan, usia, dan ukuran
kerang (bayne 1976).
Kerang darah yang berasal dari Pantai Utara Jakarta memiliki ukuran
panjang yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan panjang kerang darah
yang berasal dari Pelabuhan Ratu. Perbedaan ukuran panjang tersebut dikarenakan
pengaruh lingkungan dimana kerang darah tersebut hidup. Kualitas perairan
Pantai Utara Jakarta jauh lebih rendah dari pada perairan Pelabuhan Ratu sehingga
mempengaruhi pertumbuhan panjang kerang darah. Error bar dari kedua data
memiliki perbedaan atau jarak sehingga dapat dikatakan memiliki perbedaan yang
nyata.

9

Gambar 4

Grafik Pola Sebaran Data Panjang Anadara granosa di Pantai Utara
Jakarta dan Pelabuhan Ratu

Kerang darah yang bersal dari Pantai Utara Jakarta memiliki ukuran
panjang yang relative lebih pendek dibandingkan kerang darah yang berasal dari
Pelabuhan Ratu. Perbedaan kedua ukuran tersebut dapat di sebabkan oleh
pengaruh factor lingkungan atau habitat tempat kerang darah tersebut hidup.
Kerang darah(Anadara granosa) yang berasal darii perairan Pelabuhan Ratu
memiliki keunggulan dari segi panjang di bandingkan dengan kerang darah yang
berasal dari perairan pantai Utara Jakarta. Perbedaan tersebut dapat dikarenakan
oleh berbagia macam factor yang mempengaruhinya. Kerang darah sendiri
merupakan biota perairan yang dapat hidup diberbagai kondisi perairan baik
periran tercemara maujpun perairan yang bersih. Kerang darah Merupakan biota
yang memiliki kemampuan dalam menyaring air dimana hal tersebut dilakukan
oleh kerang dara untuk mendapatkan makanan yang terlarut didalam air, dengan
sifat kerang darah tersebut yang mencari makan dengan cara menyaring air
disekitarnya menyebabkan kerang darah menyaring semua bahan yang terkandung
didalam air tersebut baik itu makanan maupun logam atau kotoran yang tercampur
dengan air disekitarnya. Perairan yang tercemar tentu akan sangat berbahaya bagi
kerang darah baik dari segi pertumbuhan maupun kandungan dagingnya apabila
dikonsumsi oleh manusia. Perairan yang tercemar walaupun kerang darah dapat
hidup didalamnya tetapi akan mempengaruhi kerang darah (Anadara granosa).
Tabel 2 dibawah ini merupakan parameter morfometrik dan rasio kerang darah
(Anadara granosa) yang berasal dari Pantai Utara Jakarta dan Pelabuhan Ratu

10

Tabel 2

Rata-rata beberapa parameter morfometrik dan rasio Anadara granosa
dari Pantai Utara Jakarta dan Pelabuhan Ratu

Variabel
Panjang (cm)

Kecil

Sedang

Besar

Pantai Utara
Jakarta

20,61

23,19

-

Pelabuhan ratu

20,87

24,22

27,09

Lebar (cm)
Pantai Utara
Jakarta
Pelabuhan ratu
Tinggi (cm)
Pantai Utara
Jakarta
Pelabuhan Ratu
Berat cangkang(g)
Pantai Utara
Jakarta
Pelabuhan Ratu
Berat kering (g)
Pantai Utara
Jakarta
Pelabuhan Ratu
Indeks Kondisi
Pantai Utara
Jakarta
Pelabuhan Ratu
P/L
Pantai Utara
Jakarta
Pelabuhan Ratu
P/T
Pantai Utara
Jakarta
Pelabuhan Ratu
L/T
Pantai Utara
Jakarta
Pelabuhan Ratu
P/Bc
Pantai Utara
Jakarta
Pelabuhan Ratu
IK/Bc
Pantai Utara
Jakarta
Pelabuhan Ratu
P/IK
Pantai Utara
Jakarta
Pelabuhan Ratu

2,59

2,87

-

3,47

3,11

3,21

1,85

2,09

-

2,03

2,33

2,50

4,87

6,54

-

7,06

7,97

9,45

0,20

0,37

-

0,50

0,45

0,53

4,10

5,43

-

8,07

5,72

5,73

8,00

8,12

-

6,06

7,82

8,49

11,19

11,12

-

22,14

10,42

10,87

1,40

1,38

-

3,43

1,33

1,29

4,29

3,59

-

3,21

3,11

2,92

0,84

0,82

-

1,40

0,75

0,64

14,28

7,53

-

33,32

25,09

53,81

11

Anadara granosa dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan ukuran
panjang.Ukuran kecil dengan ukuran 1,8 - 2,19 cm, ukuran sedang dengan ukuran
2,20 – 2,60 cm, dan ukuran besar dengan ukuran 2,61 -3,23 cm. Uji t mandiri
dengan selang kepercayaan 95% menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara
kerang yang berasal dari Pantai Utara Jakarta dan Pelabuhan Ratu pada beberapa
variabel. Perbedaan yang ada pada kerang ukuran kecil terdapat pada variabel
panjang, L dibagi T, IK dibagi bc dan P dibagi IK. Perbedaan pada kerang ukuran
sedang terdapat pada variabel tinggi, P dibagi L, P dibagi T, dan L dibagi T.
Kerang ukuran besar antara Pantai Utara Jakarta dan Pelabuhan Ratu memiliki
perbedaan yang sangat mencolok dimana pada Muara Angke tidak ditemukan
kerang darah yang memiliki keriteria besar walaupun memiliki usia yang sama
dengan kerang darah yang berasal dari Pelabuhan Ratu. Secara total, perbedaan
secara signifikan terdapat pada panjang, lebar, tinggi, berat cangkang, berat
kering,P dibagi L, P dibgi T,L dibagi T, dan P dibagi IK. Perbedaan tersebut dapat
dikarenakan oleh berbagai faktor utama seperti halnya lingkungan periran kerang
darah (Anadara granosa) hidup. Pantai Utara Jakarta secara tidak langsung
memiliki kualitas air yang jauh lebih tercemar apabila dibandingkan dengan
Pelabuhan Ratu. Pencemaran yang terjadi dapat dikarenakan pada Pantai Utara
Jakarta memiliki tingkat aktifitas kegiatan manusia yang jauh lebih tinggi dari
Pelabuhan Ratu.

Hubungan Panjang Cangkang dengan Berat Cangkang
Gambar 5 tertera grafik yang menghubungkan panjang cangkang dengan
berat cangkang kerang darah (Anadara granosa).

12

Gambar 5

Grafik hubungan panjang cangkang dan berat cangkang kerang
darah (Anadara granosa) yang berasal dari Pantai Utara Jakarta
dan
pelabuhan ratu.
: Pelabuhan Ratu
: Pantai Utara Jakarta
Pertumbuhan cangkang kerang darah berhubungan erat dengan pertambahan
berat cangkang. Pertumbuhan cangkang kerang darah mengikuti garis
kecenderungan model power. Pertumbuhan panjang cangkang akan meningkat
pesat diukuran sedang dan besar, akan tetapi diukuran kecil pertumbuhan
cangkang kerang darah tidak mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada
kerang darah yang berasal dari Pantai Utara Jakarta tidak ditemukan sampel
berukuran besar walaupun dengan sampel yang memiliki usia sama dengan
sampel kerang darah yang berasal dari Pelabuhan Ratu.
Tabe 3 merupakan tabel nila R2 hasil dari persamaan model pertumbuhan
panjang cangkang dan pertumbuhan berat cangkang kerang darah dengan
beberapa pengelompokan berdasarkan ukuran.

13

Tabel 3

Ukuran
Kecil
Sedang
Besar
Gabung

Nilai R2 dan persamaan model pertumbuhan panjang cangkang dan
pertumbuhan berat cangkang kerang darah dengan beberapa
pengelompokan berdasarkan ukuran.
Asal Kerang

Pantai Utara Jakarta
Pelabuhan Ratu

Pantai Utara Jakarta
Pelabuhan Ratu
Pelabuhan Ratu

Pantai Utara Jakarta
Pelabuhan Ratu

Bc
0.0046P2.3008
0.0008P2.9942
0.0041P2.3471

R2
0,4578
0,2198
0,5066

0.2449P1.0891
1.8551P2.4908
0.0003P2.4406
0.128P1.2968

0,0792
0,0193
0,7628
0,2892

Pertumbuhan Anadara granosa mengikuti garis kecenderungan tipe power.
Grafik pada Gambar 4 menunjukkan bahwa Anadara granosa berukuran kecil
yang berasal dari Pelabuhan Ratu menyebar jauh dari garis kecenderungan tipe
power dengan nilai R2=0,2198. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara
berat cangkang dan panjang cangkang untuk Anadara granosa berukuran kecil
yang berasal dari Pelabuhan Ratu memiliki keeratan hubungan yang kurang kuat.
Berbeda dari Anadara granosa yang berukuran sama yang berasal dari Pantai
Utara Jakarta yang memiliki keeratan yang tinggi antara berat cangkang dan
panjang cangkang dengan nilai R2=0,4578. Hal ini menunjukkan bahwa
pertumbuhan berat dan cangkang Anadara granosa mengikuti kecenderungan
model dengan persamaan pada tabel 3.
Pertumbuhan Anadara granosa ukuran sedang yang berasal dari Pantai
Utara Jakarta memiliki nilai R2=0,5066. Pelabuhan Ratu sendiri memiliki nilai
R2=0,0792. Nilai ini menunjukkan bahwa pada ukuran sedang Anadara granosa
yang berasal dari Pelabuhan Ratu memiliki jumlah yang lebih kecil dari Pantai
Utara Jakarta, sehingga Pantai Utara Jakarta memiliki tingkat keeratan jauh lebih
tinggi. Anadara granosa yang berukuran besar tidak ditemukan dalam jumlah
banyak pada Pantai Utara Jakarta sehingga tidak dilakukan perhitungan koefisien
determinasinya. Nilai koefisien determinasi kerang darah berukuran besar yang
berasal dari Pelabuhan Ratu sebesar 0,0193, nilai ini menunjukkan keeratan
hubungan antara panjang cangkang dengan berat cangkang Anadara granosa
berukuran besar dari Pelabuhan Ratu.
Koefisisen determinasi data gabungan yang berasal dari Pantai Utara Jakarta
dan Pelabuhan Ratu juga dilakukan penghitungan. Data gabungan Anadara
granosa yang berasal dari Pantai Utara Jakarta didapatkan nilai R2 sebesar 0,7628
dengan Bc = 0.0003P2.4406. Nilai tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara
panjang cangkang dan berat cangkang memiliki hubungan yang sangat erat. Data
gabungan Anadara granosa yang berasal dari Pelabuhan Ratu memiliki nilai
koefisien determinasi sebesar 0,2892 dengan nilai Bc = 0.128P1.2968. Hal ini
menunjukkan bahwa hubungan Panjang dan Berat cangkang Anadara granosa
yang berasal dari Pelabuhan Ratu memiliki keeratan yang kurang kuat. Dari hasil
analisis hubungan panjang berat gabung diatas, diketahui persamaan hubungan
panjang berat kerang darah Anadara granosa nilai R2 sebesar 0,7628 dengan Bc =
0.0003P2.4406. yang lebih dominan. kisaran nilai b sebesar 2,4406 artinya nilai b