Pengaruh Bahan Pelapis dan Sitokinin terhadap Kesegaran Cupat dan Umur Simpan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

! "
#$#%$%&&

'
(%%)

"!

* +, , - .
/ "/*

+ 0

+ 2 ' */ " ,

"

,

, "/ ,


.

"

1
," "/"

! "
#$#%$%&&

'
(%%)

"
"

"!

0.0


RINGKASAN
HELIYANA HERMAWATI P. Pengaruh Bahan Pelapis dan Sitokinin
terhadap

Kesegaran

Cupat

dan

Umur

Simpan

Buah

Manggis

(Garcinia mangostana L.). Dibimbing oleh DARDA EFENDI.


Manggis merupakan tanaman tropis basah yang berbuah musiman.
Buah manggis (Garcinia mangostana) merupakan buah tropis asli Indonesia yang
memiliki citarasa khas dan penampilan yang menarik sehingga mendapat julukan
“Queen of the Tropical Fruits”. Negara tujuan ekspor manggis antara lain Cina,
Hongkong, Arab Saudi, Korea, Uni Emirat Arab, Taiwan, Singapura, Belanda dan
Perancis. Jumlah produksi manggis di Indonesia cukup tinggi namun presentase
manggis yang dapat diekspor cukup rendah hal ini disebabkan oleh terbatasnya
volume pasokan manggis yang memenuhi persyaratan kualitas ekspor. Mutu yang
kurang baik tersebut sebabkan oleh sistem budidaya dan penanganan pasca panen
yang kurang baik.
Penelitian

ini

dilakukan

untuk

mengetahui


konsentrasi

BAP

(6-Benzilaminopurin) dan bahan pelapis yang efektif mempertahankan kesegaran
cupat dan memperpanjang umur simpan buah manggis. Dilaksanakan pada bulan
April sampai Juni 2008, bertempat di Laboratorium Produksi dan Laboratorium
Hortikultura, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB. Buah manggis yang
digunakan untuk bahan penelitian adalah buah manggis yang dipanen pada umur
kurang lebih 103 hari setelah anthesis (HSA). Buah berasal dari kebun petani
manggis di daerah sentra produksi manggis di Wanayasa, Purwakarta.
Penelitian

menggunakan

rancangan

acak

kelompok


dua

faktor.

Faktor pertama adalah perlakuan pelapisan buah terdiri dari kontrol/tanpa
pelapisan (P0), Lilin 6% (P1) dan Kitosan 2% (P2). Faktor kedua adalah
pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) anti senescense BAP terdiri dari
kontrol/BAP 0 ppm (Z0), BAP 5 ppm (Z1), BAP 10 ppm (Z2), BAP 15 ppm (Z3),
BAP 20 ppm (Z4).
Kedua faktor perlakuan tersebut dikombinasikan sehingga dalam
penelitian ini terdapat 15 kombinasi perlakuan, yang masing-masing perlakuan
diulang sebanyak 3 kali maka terdapat 45 satuan percobaan. Setiap satuan

percobaan terdiri dari 11 buah manggis sehingga total sebanyak 495 buah
manggis, untuk pengamatan dekstruktif maupun non destruktif selama 5 minggu
pengamatan. Untuk pengamatan awal sebanyak 27 buah manggis. Total buah
manggis yang digunakan dalam penelitian ini adalah 522 buah. Percobaan ini
dilakukan dalam suhu 15oC.
Pada akhir pengamatan yaitu 35 HSP masih banyak buah manggis yang

mampu bertahan. Kondisi akhir buah manggis yang disimpan antara lain kulit
buah berwarna ungu gelap, cupat berwarna coklat, kulit buah agak keras namun
masih ada yang dapat dibuka dengan tangan, daging buah berwarna putih, tidak
berbau alkohol, daging buah masih dapat dimakan namun rasa manisnya sudah
berkurang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan lilin 6% dan
BAP 20 ppm mampu mempertahankan warna merah keunguan kulit buah sampai
24 HSP dan mempertahankan warna hijau cupat sampai 21 HSP, walaupun cupat
sudah terlihat keriput pada 15 HSP. Perlakuan pelapisan lilin 6% mampu
memberikan pengaruh yang lebih baik dalam menghambat peningkatan persentase
susut bobot buah, mempertahankan warna kulit dan hijau cupat buah lebih lama
selama penyimpanan. Penyusutan diameter, kekerasan buah, kemampuan buah
dibuka, padatan terlarut total, dan total asam tertitrasi tidak dipengaruhi oleh
perlakuan pelapisan dan BAP. Perlakuan pelapisan dan BAP tidak mempengaruhi
kandungan kimia buah manggis.

LEMBAR PENGESAHAN
Judul

: PENGARUH BAHAN PELAPIS dan SITOKININ

terhadap KESEGARAN CUPAT dan UMUR SIMPAN
BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.)

Nama

:

Heliyana Hermawati Pratiwi

NRP

: A34304011

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Dr Ir Darda Efendi, MSi.
NIP : 131841755

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr Ir Didy Sopandie, MAgr.
NIP : 131 124 019

Tanggal Lulus :

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Indramayu, Jawa Barat pada tanggal 7 April 1986.
Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Subari, ME dan
Ati Rohayati.
Tahun 1998 penulis lulus dari SDN Nusa Indah 2 Bekasi, kemudian pada
tahun 2001 menyelesaikan studinya di SLTPN 2 Sindang, Indramayu. Selanjutnya
pada tahun 2004 penulis lulus dari SMU Negeri 1 Sindang, Indramayu.
Tahun 2004 penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan
Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima pada Program Studi Hortikultura yang
sekarang bernama Departemen Agronomi dan Hortikultura.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan

kekuatan dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Bahan Pelapis dan Sitokinin terhadap Kesegaran Cupat
dan Umur Simpan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)”. Skripsi ini
disusun dalam rangka melaksanakan tugas akhir sebagai syarat memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Rangkaian
terima kasih penulis sampaikankan kepada :
1.

Mamah dan Papah tercinta serta kakakku tersayang yang selalu memberikan
kasih sayang, doa dan kekuatan yang tiada henti.

2.

Dr Ir Darda Efendi, MSi. atas bimbingan dan kesabarannya dalam
membimbing penulis mulai dari perencanaan penelitian sampai skripsi ini
selesai.

3.

Dr Ir Winarso. D. Widodo, MS. sebagai pembimbing akademik yang selalu

memberikan nasihat dan masukkan selama penulis belajar di IPB.

4.

Dr Ir M. R. Suhartanto, MS dan Ir Ani Kurniawati, MSi sebagai dosen
penguji yang telah memberikan masukkan dan saran kepada penulis.

5.

Pusat Kajian Buah-buahan Tropika atas bantuan dana dalam penelitian ini.

6.

Teman Lab PKBT Mba Lassih, Teh Piet, Ibu Ucy terimakasih atas nasihat,
doa serta semangatnya. Pak Pardi terimakasih atas bantuan dan doanya.

7.

Boce, tante, momon, nono, puzpi, pimot, hanoy, aji, alung, twister, centong,
abank, Hortiers`41, eceu and Gajah`ers thanks for Beautiful moment yang

kita lalui dan telah mewarnai hidupku. I’ll be missing U.

8.

Carmadi, Ibu dan bapak negara, onel, my bear, kaka, Coala, mpi, m`ucy
terimakasih doa, bantuan, kekuatan, dan semangat yang telah kalian berikan.

9.

Keluarga KKP desa Widasari irwan, nisa, munir, andi.

10.

Bebeb thanks atas tempat kecil di hati untuk aku bersandar, semoga tulisan
ini bisa menjadi semangat buat kamu (Q tunggu skripsinya).

Bogor, Agustus 2008
Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULUAN
Latar Belakang .................................................................................
Tujuan ..............................................................................................
Hipotesis ..........................................................................................

1
3
3

TINJAUAN PUSTAKA
Botani dan Ekologi Tanaman ...........................................................
Manfaat Buah Manggis ....................................................................
Panen dan Pasca Panen......................................................................
Fisiologi Pasca Panen .......................................................................
Penyimpanan Pasca Panen ...............................................................
Pelilinan ...........................................................................................
Kitosan .............................................................................................
Zat Pengatur Tumbuh .......................................................................
Sitokinin ...........................................................................................

4
4
5
8
9
10
12
14
14

BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat Penelitian ...........................................................
Bahan dan Alat .................................................................................
Metode Penelitian .............................................................................
Pelaksanaan ......................................................................................
Pengamatan ......................................................................................

16
16
16
17
21

HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum ................................................................................
Susut Bobot Buah .............................................................................
Penyusutan Diameter Buah ..............................................................
Warna Kulit Buah ............................................................................
Warna Cupat Buah ...........................................................................
Kekerasan Kulit Buah ......................................................................
Kemampuan Buah Manggis Dibuka Secara Manual (Skor) ...............
Padatan Terlarut Total (PTT) ............................................................
Total Asam Tertitrasi (TAT) .............................................................
Korelasi Antar Peubah ......................................................................

25
27
30
32
34
37
39
41
43
44

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ......................................................................................
Saran ................................................................................................

48
48

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

50

LAMPIRAN ...............................................................................................

55

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman
Teks

1. Volume Ekspor Buah Manggis Indonesia pada Tahun
2003-2006 .................................................................................

1

2. Komponen dan Nilai Zat Gizi Buah Manggis per 100 g ..............

5

3. Indeks Kematangan Buah Manggis .............................................

6

4. Kondisi Awal Buah Manggis Sebelum Perlakuan .......................

25

5. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Susut Bobot (%) Buah Manggis ...............

28

6. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Penyusutan Diameter (%) Buah Manggis .

31

7. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Warna Kulit Buah Manggis ......................

34

8. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Warna Cupat Buah Manggis .....................

36

9. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Kekerasan Kulit (Kg/detik) Buah
Manggis .....................................................................................

38

10. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Padatan Terlarut Total (oBrix) Buah
Manggis .....................................................................................

42

11. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Total Asam Tertitrasi (%) Buah Manggis .

44

12. Korelasi Antar Peubah pada 14 HSP ...........................................

45

13. Korelasi Antar Peubah pada 21 HSP ...........................................

45

14. Korelasi Antar Peubah pada 28 HSP ...........................................

46

15. Korelasi Antar Peubah pada 35 HSP ...........................................

47

Lampiran
1. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP)
serta Interaksinya terhadap Susut Bobot (%) Buah Manggis. .......

56

2. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP)
serta Interaksinya terhadap Penyusutan Diameter (%) Buah
Manggis ......................................................................................

58

3. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP)
serta Interaksinya terhadap Kekerasan Kulit (Kg/detik) Buah
Manggis. .....................................................................................

60

4. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP)
serta Interaksinya terhadap Kekerasan Kulit Pangkal (Kg/detik)
Buah Manggis ...........................................................................

61

5. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Kekerasan Kulit Pangkal (Kg/detik) Buah
Manggis .....................................................................................

62

6. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP)
serta Interaksinya terhadap Kekerasan Kulit Tengah (Kg/detik)
Buah Manggis ...........................................................................

63

7. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Kekerasan Kulit Tengah (Kg/detik) Buah
Manggis .....................................................................................

64

8. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP)
serta Interaksinya terhadap Kekerasan Kulit Ujung (Kg/detik)
Buah Manggis ...........................................................................

65

9. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Kekerasan Kulit Ujung (Kg/detik) Buah
Manggis .....................................................................................

66

10. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP)
serta Interaksinya terhadap Kemampuan Buah Manggis Dibuka
Secara Manual (Skor) .................................................................

67

11. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP)
serta Interaksinya terhadap Padatan Terlarut Total (oBrix) Buah
Manggis .....................................................................................

68

12. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP)
serta Interaksinya terhadap Total Asam Tertitrasi (%) Buah
Manggis .....................................................................................

69

13. Korelasi Antar Peubah pada 7 HSP .............................................

70

! "
#$#%$%&&

'
(%%)

"!

* +, , - .
/ "/*

+ 0

+ 2 ' */ " ,

"

,

, "/ ,

.

"

1
," "/"

! "
#$#%$%&&

'
(%%)

"
"

"!

0.0

RINGKASAN
HELIYANA HERMAWATI P. Pengaruh Bahan Pelapis dan Sitokinin
terhadap

Kesegaran

Cupat

dan

Umur

Simpan

Buah

Manggis

(Garcinia mangostana L.). Dibimbing oleh DARDA EFENDI.

Manggis merupakan tanaman tropis basah yang berbuah musiman.
Buah manggis (Garcinia mangostana) merupakan buah tropis asli Indonesia yang
memiliki citarasa khas dan penampilan yang menarik sehingga mendapat julukan
“Queen of the Tropical Fruits”. Negara tujuan ekspor manggis antara lain Cina,
Hongkong, Arab Saudi, Korea, Uni Emirat Arab, Taiwan, Singapura, Belanda dan
Perancis. Jumlah produksi manggis di Indonesia cukup tinggi namun presentase
manggis yang dapat diekspor cukup rendah hal ini disebabkan oleh terbatasnya
volume pasokan manggis yang memenuhi persyaratan kualitas ekspor. Mutu yang
kurang baik tersebut sebabkan oleh sistem budidaya dan penanganan pasca panen
yang kurang baik.
Penelitian

ini

dilakukan

untuk

mengetahui

konsentrasi

BAP

(6-Benzilaminopurin) dan bahan pelapis yang efektif mempertahankan kesegaran
cupat dan memperpanjang umur simpan buah manggis. Dilaksanakan pada bulan
April sampai Juni 2008, bertempat di Laboratorium Produksi dan Laboratorium
Hortikultura, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB. Buah manggis yang
digunakan untuk bahan penelitian adalah buah manggis yang dipanen pada umur
kurang lebih 103 hari setelah anthesis (HSA). Buah berasal dari kebun petani
manggis di daerah sentra produksi manggis di Wanayasa, Purwakarta.
Penelitian

menggunakan

rancangan

acak

kelompok

dua

faktor.

Faktor pertama adalah perlakuan pelapisan buah terdiri dari kontrol/tanpa
pelapisan (P0), Lilin 6% (P1) dan Kitosan 2% (P2). Faktor kedua adalah
pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) anti senescense BAP terdiri dari
kontrol/BAP 0 ppm (Z0), BAP 5 ppm (Z1), BAP 10 ppm (Z2), BAP 15 ppm (Z3),
BAP 20 ppm (Z4).
Kedua faktor perlakuan tersebut dikombinasikan sehingga dalam
penelitian ini terdapat 15 kombinasi perlakuan, yang masing-masing perlakuan
diulang sebanyak 3 kali maka terdapat 45 satuan percobaan. Setiap satuan

percobaan terdiri dari 11 buah manggis sehingga total sebanyak 495 buah
manggis, untuk pengamatan dekstruktif maupun non destruktif selama 5 minggu
pengamatan. Untuk pengamatan awal sebanyak 27 buah manggis. Total buah
manggis yang digunakan dalam penelitian ini adalah 522 buah. Percobaan ini
dilakukan dalam suhu 15oC.
Pada akhir pengamatan yaitu 35 HSP masih banyak buah manggis yang
mampu bertahan. Kondisi akhir buah manggis yang disimpan antara lain kulit
buah berwarna ungu gelap, cupat berwarna coklat, kulit buah agak keras namun
masih ada yang dapat dibuka dengan tangan, daging buah berwarna putih, tidak
berbau alkohol, daging buah masih dapat dimakan namun rasa manisnya sudah
berkurang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan lilin 6% dan
BAP 20 ppm mampu mempertahankan warna merah keunguan kulit buah sampai
24 HSP dan mempertahankan warna hijau cupat sampai 21 HSP, walaupun cupat
sudah terlihat keriput pada 15 HSP. Perlakuan pelapisan lilin 6% mampu
memberikan pengaruh yang lebih baik dalam menghambat peningkatan persentase
susut bobot buah, mempertahankan warna kulit dan hijau cupat buah lebih lama
selama penyimpanan. Penyusutan diameter, kekerasan buah, kemampuan buah
dibuka, padatan terlarut total, dan total asam tertitrasi tidak dipengaruhi oleh
perlakuan pelapisan dan BAP. Perlakuan pelapisan dan BAP tidak mempengaruhi
kandungan kimia buah manggis.

LEMBAR PENGESAHAN
Judul

: PENGARUH BAHAN PELAPIS dan SITOKININ
terhadap KESEGARAN CUPAT dan UMUR SIMPAN
BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.)

Nama

:

Heliyana Hermawati Pratiwi

NRP

: A34304011

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Dr Ir Darda Efendi, MSi.
NIP : 131841755

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr Ir Didy Sopandie, MAgr.
NIP : 131 124 019

Tanggal Lulus :

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Indramayu, Jawa Barat pada tanggal 7 April 1986.
Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Subari, ME dan
Ati Rohayati.
Tahun 1998 penulis lulus dari SDN Nusa Indah 2 Bekasi, kemudian pada
tahun 2001 menyelesaikan studinya di SLTPN 2 Sindang, Indramayu. Selanjutnya
pada tahun 2004 penulis lulus dari SMU Negeri 1 Sindang, Indramayu.
Tahun 2004 penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan
Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima pada Program Studi Hortikultura yang
sekarang bernama Departemen Agronomi dan Hortikultura.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
kekuatan dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Bahan Pelapis dan Sitokinin terhadap Kesegaran Cupat
dan Umur Simpan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)”. Skripsi ini
disusun dalam rangka melaksanakan tugas akhir sebagai syarat memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Rangkaian
terima kasih penulis sampaikankan kepada :
1.

Mamah dan Papah tercinta serta kakakku tersayang yang selalu memberikan
kasih sayang, doa dan kekuatan yang tiada henti.

2.

Dr Ir Darda Efendi, MSi. atas bimbingan dan kesabarannya dalam
membimbing penulis mulai dari perencanaan penelitian sampai skripsi ini
selesai.

3.

Dr Ir Winarso. D. Widodo, MS. sebagai pembimbing akademik yang selalu
memberikan nasihat dan masukkan selama penulis belajar di IPB.

4.

Dr Ir M. R. Suhartanto, MS dan Ir Ani Kurniawati, MSi sebagai dosen
penguji yang telah memberikan masukkan dan saran kepada penulis.

5.

Pusat Kajian Buah-buahan Tropika atas bantuan dana dalam penelitian ini.

6.

Teman Lab PKBT Mba Lassih, Teh Piet, Ibu Ucy terimakasih atas nasihat,
doa serta semangatnya. Pak Pardi terimakasih atas bantuan dan doanya.

7.

Boce, tante, momon, nono, puzpi, pimot, hanoy, aji, alung, twister, centong,
abank, Hortiers`41, eceu and Gajah`ers thanks for Beautiful moment yang
kita lalui dan telah mewarnai hidupku. I’ll be missing U.

8.

Carmadi, Ibu dan bapak negara, onel, my bear, kaka, Coala, mpi, m`ucy
terimakasih doa, bantuan, kekuatan, dan semangat yang telah kalian berikan.

9.

Keluarga KKP desa Widasari irwan, nisa, munir, andi.

10.

Bebeb thanks atas tempat kecil di hati untuk aku bersandar, semoga tulisan
ini bisa menjadi semangat buat kamu (Q tunggu skripsinya).

Bogor, Agustus 2008
Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULUAN
Latar Belakang .................................................................................
Tujuan ..............................................................................................
Hipotesis ..........................................................................................

1
3
3

TINJAUAN PUSTAKA
Botani dan Ekologi Tanaman ...........................................................
Manfaat Buah Manggis ....................................................................
Panen dan Pasca Panen......................................................................
Fisiologi Pasca Panen .......................................................................
Penyimpanan Pasca Panen ...............................................................
Pelilinan ...........................................................................................
Kitosan .............................................................................................
Zat Pengatur Tumbuh .......................................................................
Sitokinin ...........................................................................................

4
4
5
8
9
10
12
14
14

BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat Penelitian ...........................................................
Bahan dan Alat .................................................................................
Metode Penelitian .............................................................................
Pelaksanaan ......................................................................................
Pengamatan ......................................................................................

16
16
16
17
21

HASIL DAN PEMBAHASAN
Keadaan Umum ................................................................................
Susut Bobot Buah .............................................................................
Penyusutan Diameter Buah ..............................................................
Warna Kulit Buah ............................................................................
Warna Cupat Buah ...........................................................................
Kekerasan Kulit Buah ......................................................................
Kemampuan Buah Manggis Dibuka Secara Manual (Skor) ...............
Padatan Terlarut Total (PTT) ............................................................
Total Asam Tertitrasi (TAT) .............................................................
Korelasi Antar Peubah ......................................................................

25
27
30
32
34
37
39
41
43
44

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ......................................................................................
Saran ................................................................................................

48
48

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

50

LAMPIRAN ...............................................................................................

55

DAFTAR TABEL
Nomor

Halaman
Teks

1. Volume Ekspor Buah Manggis Indonesia pada Tahun
2003-2006 .................................................................................

1

2. Komponen dan Nilai Zat Gizi Buah Manggis per 100 g ..............

5

3. Indeks Kematangan Buah Manggis .............................................

6

4. Kondisi Awal Buah Manggis Sebelum Perlakuan .......................

25

5. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Susut Bobot (%) Buah Manggis ...............

28

6. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Penyusutan Diameter (%) Buah Manggis .

31

7. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Warna Kulit Buah Manggis ......................

34

8. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Warna Cupat Buah Manggis .....................

36

9. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Kekerasan Kulit (Kg/detik) Buah
Manggis .....................................................................................

38

10. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Padatan Terlarut Total (oBrix) Buah
Manggis .....................................................................................

42

11. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Total Asam Tertitrasi (%) Buah Manggis .

44

12. Korelasi Antar Peubah pada 14 HSP ...........................................

45

13. Korelasi Antar Peubah pada 21 HSP ...........................................

45

14. Korelasi Antar Peubah pada 28 HSP ...........................................

46

15. Korelasi Antar Peubah pada 35 HSP ...........................................

47

Lampiran
1. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP)
serta Interaksinya terhadap Susut Bobot (%) Buah Manggis. .......

56

2. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP)
serta Interaksinya terhadap Penyusutan Diameter (%) Buah
Manggis ......................................................................................

58

3. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP)
serta Interaksinya terhadap Kekerasan Kulit (Kg/detik) Buah
Manggis. .....................................................................................

60

4. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP)
serta Interaksinya terhadap Kekerasan Kulit Pangkal (Kg/detik)
Buah Manggis ...........................................................................

61

5. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Kekerasan Kulit Pangkal (Kg/detik) Buah
Manggis .....................................................................................

62

6. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP)
serta Interaksinya terhadap Kekerasan Kulit Tengah (Kg/detik)
Buah Manggis ...........................................................................

63

7. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Kekerasan Kulit Tengah (Kg/detik) Buah
Manggis .....................................................................................

64

8. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP)
serta Interaksinya terhadap Kekerasan Kulit Ujung (Kg/detik)
Buah Manggis ...........................................................................

65

9. Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP) serta
Interaksinya terhadap Kekerasan Kulit Ujung (Kg/detik) Buah
Manggis .....................................................................................

66

10. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP)
serta Interaksinya terhadap Kemampuan Buah Manggis Dibuka
Secara Manual (Skor) .................................................................

67

11. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP)
serta Interaksinya terhadap Padatan Terlarut Total (oBrix) Buah
Manggis .....................................................................................

68

12. Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Pelapisan dan Sitokinin (BAP)
serta Interaksinya terhadap Total Asam Tertitrasi (%) Buah
Manggis .....................................................................................

69

13. Korelasi Antar Peubah pada 7 HSP .............................................

70

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman
Teks

1. Diagram Alir Penelitian ..............................................................

19

2. Diagram Pengamatan Destruktif .................................................

24

3. a) Penampakan Kulit Buah yang Terserang Botryodiplodia
theobromae pada 28 HSP .......................................................
b) Penampakan Daging Buah yang Terserang Botryodiplodia
theobromae pada 28 HSP .......................................................

26

4. Buah yang Terserang Penyakit Getah Kuning pada 28 HSP ........

26

5. Perubahan Warna Kulit Buah Manggis .......................................

33

6. Perubahan Warna Cupat Buah Manggis ......................................

35

7. Pengaruh Pelapisan Terhadap Skor Kemampuan Buah Dibuka
Secara Manual ............................................................................

40

8. Pengaruh Sitokinin (BAP) Terhadap Skor Kemampuan Buah Dibuka
Secara Manual ...............................................................................

41

26

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manggis merupakan tanaman tropis basah yang berbuah musiman.
Buah manggis (Garcinia mangostana) merupakan buah tropis asli Indonesia yang
memiliki citarasa khas dan penampilan yang menarik sehingga mendapat julukan
“Queen of the Tropical Fruits”. Citarasa dan penampilan yang dimiliki manggis
tersebut menjadikan buah ini banyak digemari masyarakat Indonesia dan luar
negeri. Negara tujuan ekspor manggis antara lain Cina, Hongkong, Arab Saudi,
Korea,

Uni

Emirat

Arab,

Taiwan,

Singapura,

Belanda

dan

Perancis

(Direktorat Tanaman Buah, 2004).
Tanaman manggis yang dibudidayakan di Indonesia hampir semua
merupakan tanaman yang berasal dari biji. Buah manggis di Indonesia sebagian
besar berasal dari kebun rakyat yang kurang terpelihara dan dengan sistem
produksi yang masih tradisional. Berdasarkan data statistik volume ekspor
manggis pada lima tahun terakhir menunjukkan keadaan yang berfluktuasi. Hal ini
diduga disebabkan oleh terjadinya perubahan musim di Indonesia. Data volume
ekspor buah manggis Indonesia dari tahun 2003 sampai 2006 dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1. Volume Ekspor Buah Manggis Indonesia pada Tahun 2003-2006
Ekspor Manggis
Tahun
Volume (Kg)
Nilai (US$)
2003
9 304 511
9 306 042
2004
3 045 379
3 291 855
2005
8 472 770
6 386 091
2006
5 697 879
3 611 995
Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2008)
Jumlah produksi manggis di Indonesia cukup tinggi namun presentase
manggis yang dapat diekspor cukup rendah, hal ini disebabkan oleh terbatasnya
volume pasokan manggis yang memenuhi persyaratan kualitas ekspor
(PKBT, 2005). Mutu yang kurang baik tersebut disebabkan oleh sistem budidaya
dan penanganan pasca panen yang kurang baik. Menurut Suyanti et al. (1999)

karakteristik buah manggis yang harus diperhatikan untuk ekspor antara lain
bobot buah, kesegaran cupat, warna cupat, dan jumlah cupat.
Buah merupakan jaringan hidup yang terus melakukan perubahan fisiologi
setelah panen. Perubahan pasca panen dalam buah segar tidak dapat dihentikan,
tetapi dapat diperlambat dalam batas tertentu (Santoso dan Purwoko, 1995).
Menurut Pantastico et al. (1989) perubahan pasca panen ini terjadi karena jaringan
dan sel melakukan respirasi. Proses respirasi menyebabkan penurunan mutu dan
umur simpan buah. Kader (1992) menambahkan bahwa dalam mempertahankan
kualitas dan memperpanjang umur simpan buah-buahan tergantung pada faktor
kehilangan air, kecepatan penuaan dan pelayuan, serta infiltrasi jamur atau
mikroorganisme.
Salah satu teknik penanganan pasca panen buah-buahan adalah dengan
menerapkan teknologi pelapisan pada produk. Pelapisan dapat menghambat
kehilangan berat, mengurangi pengkerutan akibat kehilangan air (transpirasi), dan
melindungi produk dari serangan mikroba selama penyimpanan. Keuntungan lain
dari pemberian pelapisan adalah meningkatkan kilap buah-buahan sehingga
penampilannya lebih menarik (Plotto dan Baker, 2005). Bahan pelapis untuk
buah-buahan

yang

umum

digunakan

antara

lain

lilin

dan

kitosan.

Pada buah manggis telah dilakukan beberapa upaya untuk mengurangi transpirasi
antara lain dengan pemberian pelapisan lilin pada permukaan kulitnya.
Riza (2004) menyatakan bahwa pemberian pelapisan lilin lebah dengan kombinasi
perlakuan suhu 5oC dan 13oC mampu menekan laju respirasi, mempertahankan
tingkat kelunakan kulit buah, menurunkan total padatan terlarut, menekan kadar
air daging buah dan dapat memperpanjang umur simpan buah manggis sampai
hari ke 37.
Kitosan merupakan produk atau bahan pangan yang berasal dari limbah
kulit udang. Menurut Nisperos-Cariiedo (1995) kitosan mampu memodifikasi
atmosfer internal pada buah karena mampu membentuk membran semipermeabel
dengan demikian proses pematangan buah dapat diperlambat dan laju transpirasi
menurun. Berdasarkan hasil penelitian Anggraeni (2008) buah manggis yang
diberi perlakuan pelapisan kitosan mampu bertahan sampai 25 HSP, baik pada
suhu kamar maupun suhu dingin.

Pemberian sitokinin yang merupakan salah satu hormon penghambat
proses penuaan diharapkan dapat memperpanjang kesegaran cupat dan
mempertahankan warna hijau cupat buah. Menurut Salunke (1989) pemberian
sitokinin dapat menghambat degradasi klorofil dan penuaan sayuran daun.
Selain pelapisan dan pemberian sitokinin, pendinginan juga berperan
dalam memperpanjang umur simpan buah dan sayuran. Meskipun telah dilakukan
beberapa penelitian tentang cara memperpanjang umur simpan buah manggis,
tetapi belum dilakukan penelitian yang mengkombinasikan pelapisan lilin lebah
atau kitosan dengan perlakuan sitokinin yang disimpan dalam suhu 15oC.

Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi BAP
(6-Benzilaminopurin) dan bahan pelapis yang efektif mempertahankan kesegaran
cupat dan memperpanjang umur simpan buah manggis.

Hipotesis
1. Terdapat pengaruh interaksi pelapisan dan BAP dan ada kombinasi perlakuan
yang terbaik untuk memperpanjang umur simpan dan kesegaran cupat buah
manggis,
2. Terdapat jenis dan konsentrasi bahan pelapis yang lebih efektif dalam
memperpanjang umur simpan buah manggis,
3. Terdapat konsentrasi BAP yang efektif dalam mempertahankan kesegaran
cupat buah manggis.

TINJAUAN PUSTAKA
Botani dan Ekologi Tanaman
Manggis adalah tanaman yang berbentuk pohon dengan tinggi mencapai
6-25 m, berbatang lurus, bercabang simetris, membentuk tajuk piramida
beraturan. Daunnya berhadapan, lembaran daun berbentuk lonjong dengan
panjang 15-25 cm dan lebar 7-13 cm, tebal, permukaannya kasar, bagian atas daun
berwarna

hijau

tua

dan

bagian

bawah

berwarna

hijau

kuning

(Nakasone dan Paul, 1998).
Manggis memiliki bunga yang tunggal atau berpasangan, berada di ujung
ranting, mempunyai tangkai yang pendek dan tebal, berdiameter kira-kira 5,5 cm
(Verheij, 1997). Bunganya berwarna hijau keputihan. Inisiasi pembungaan
ditandai dengan pembengkakan dan fase munculnya tunas bunga sampai anthesis
dalam 25 hari (Nakasone dan Paul, 1998). Menurut Ashari (2006) tanaman
manggis mempunyai bunga jantan yang rudimenter sehingga tidak mampu
menyerbuki bunga betinanya. Tanaman manggis dikembangbiakkan melalui biji
apomiksis. Biji apomiksis adalah biji yang terbentuk tanpa melalui penyerbukan
dan pembuahan.
Buah manggis bulat dan berkulit licin, berdiameter 4-7 cm, terdapat
4-8 segmen aril berwarna putih, lembut, dan dapat dimakan yang terdiri dari satu
atau dua segmen yang mengandung biji apomiksis, kulit buah memiliki ketebalan
6-10 mm, agak keras dan saat masak berwarna ungu (Nakasone dan Paul, 1998).
Menurut Verheij (1997) buah yang masak memiliki kelopak bunga yang tetap
menempel pada bagian pangkal buah. Bekas kepala putik masih melekat, tampak
seperti bintang pada ujung buah.

Manfaat Buah Manggis
Buah manggis dapat disajikan dalam bentuk segar maupun olahan. Buah
manggis memiliki kalori yang dapat dimakan sebesar 63%, sebagian besar berasal
dari karbohidrat yang dikandungnya. Komponen protein dan lemak yang
dikandung sangat kecil (Tabel 2). Kulit buahnya dapat digunakan sebagai bahan
penyamak kulit dan bahan pewarna (Ashari, 1995). Buah manggis dapat

digunakan sebagai obat tradisional yaitu untuk mengobati sariawan, wasir dan
luka. Buah manggis mengandung zat xanthones yang merupakan sejenis
antioksidan sehingga dapat membantu memulihkan sistem imun tubuh
(www.htagrolink.mao).
Tabel 2. Komponen dan Nilai Zat Gizi Buah Manggis per 100 g
Kandungan
Jumlah
Kalori (kal)
63
Protein (g)
0.6
Lemak (g)
0.6
Karbohidrat (g)
15,6
Kalsium (mg)
8
Fosfor (mg)
12
Besi (mg)
0,8
Vitamin A (S.I)
14
Vitamin B1 (mg)
0.03
Vitamin C (mg)
2
Air (g)
83,0
b.d.d (%)
29
Sumber : Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika (2007)

Panen dan Pasca Panen
Buah manggis biasanya dipanen setelah berumur 104-110 hari setelah
bunga mekar (Poerwanto, 2004). Tingkat kematangan panen buah manggis sangat
berpengaruh terhadap mutu dan daya simpannya. Sebaiknya buah jangan dipanen
jika kulitnya masih berwarna hijau kekuningan dan menghasilkan banyak getah
(Nakasone dan Paul 1998). Qanytah (2004) menjelaskan bahwa buah yang
kulitnya bergetah penampilannya kurang menarik dan kotor sehingga tidak
mencapai mutu ekspor. Buah yang dipanen pada umur 103 hari setelah bunga
mekar kulitnya berwarna hijau dengan bercak ungu dan bertekstur keras. Daging
buah berwarna putih, dan teksturnya agak keras, dan rasa buah manis.
Menurut Suyanti et al. (1999) buah manggis yang dipanen pada umur 103 hari
setelah bunga mekar merupakan buah yang berkualitas dan akan matang setelah
5 hari dalam penyimpanan.

Buah manggis dipanen sesuai dengan keinginan konsumen dan tujuan
pemasarannya. Buah yang dipanen pada indeks warna 1 biasanya untuk
pemasaran yang jauh. Indeks warna 2, 3, dan 4 untuk tujuan ekspor, sedangkan
indeks 5 dan 6 dapat langsung dikonsumsi dan biasanya dipasarkan untuk pangsa
domestik (Tabel 3).
Tabel 3. Indeks Kematangan Buah Manggis
Indeks Warna

Deskripsi

Tahap 0

Warna buah kuning kehijauan, kulit buah masih banyak
mengandung getah dan buah belum siap dipetik.

Tahap1

Warna kulit buah hijau kekuningan, buah belum tua dan
getah masih banyak. Isi buah masih sulit dipisahkan dari
daging. Buah belum siap dipanen.

Tahap 2

Warna kulit buah kuning kemerahan dengan bercak merah
hampir merata. Buah hampir tua dan getah mulai
berkurang. Isi buah masih sulit dipisahkan dari daging.

Tahap 3

Warna kulit buah merah kecoklatan. Kulit buah masih
bergetah. Isi buah sudah dapat dipisahkan dari daging
kulit. Buah disarankan dapat dipetik untuk tujuan ekspor.

Tahap 4

Warna kulit buah merah keunguan. Kulit buah masih
sedikit bergetah. Isi buah sudah dapat dipisahkan dari
daging kulit dan buah dapat dikonsumsi. Buah dapat
dipetik untuk tujuan ekspor.

Tahap 5

Warna kulit buah ungu kemerahan. Buah mulai masak
dan siap dikonsumsi. Getah telah hilang dan isi buah
mudah dilepaskan. Buah lebih sesuai untuk pasar
domestik.

Tahap 6

Warna kulit buah unggu kehitaman. Buah sudah masak.
Buah sesuai untuk pasar domestik dan siap saji.

Sumber : (Poerwanto, 2004)
Pohon manggis yang ditanam di Indonesia umumnya merupakan tanaman
yang memiliki ketinggian sekitar 10-25 m. Pemanenan buah masih dilakukan
dengan cara tradisional, hal ini dapat menyebabkan kerusakan mekanik yaitu kulit

buah memar dan pecah. Buah yang dipanen dengan dipetik langsung dengan
tangan dapat memberikan hasil kesegaran cupat buah terbaik dibandingkan
dengan cara panen lainnya. Namun tidak semua buah manggis dapat dipanen
dengan cara dipetik dengan tangan karena letak buah yang cukup tinggi.
Pengggunaan alat bantu seperti hamparan kain dan galah berkantong akan dapat
mengurangi kerusakan buah seperti kerusakan pada cupat buah, jumlah cupat dan
warna buah sehingga baik jumlah maupun kesegaran cupat buah dapat
dipertahankan (Suyanti et al., 1997).
Syarat mutu buah manggis untuk ekspor antara lain bobot buah, kesegaran
cupat, warna cupat, dan jumlah cupat. Buah kualitas ekspor harus memiliki cupat
segar, berwarna hijau, dan minimal hanya satu cupat buah yang hilang
(Suyanti et al., 1999). Saat ini hanya buah manggis yang bercupat utuh yang dapat
diklasifikasikan ke dalam mutu ekspor.

Fisiologi Pasca Panen
Hasil tanaman sebelum maupun sesudah dipanen dari tanamannya masih
mengalami proses biologis. Proses biologis ini dapat menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan berbagai zat yang dikandung dalam buah. Proses respirasi
adalah salah satu dari proses biologis dimana oksigen dari udara diserap untuk
proses pembakaran yang menghasilkan energi dan diikuti pengeluaran sisa
pembakaran dalam bentuk CO2 dan air (Winarno dan Wirakartakusumah, 1981).
Menurut Pantastico et al. (1989) intensitas respirasi dianggap sebagai ukuran laju
jalannya metabolisme sehingga sering digunakan sebagai petunjuk potensi daya
simpan buah.
Respirasi

dikelompokkan

dalam

tiga

tingkatan:

(a)

pemecahan

polisakarida menjadi gula sederhana; (b) oksidasi gula menjadi asam piruvat; dan
(c) transformasi piruvat dan asam-asam organik lainnya secara aerobik menjadi
CO2, air, dan energi. Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi dibedakan
menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain tingkat
perkembangan organ, susunan kimiawi jaringan, ukuran produk, pelapis alami,
jenis jaringan. Sedangkan faktor eksternal meliputi suhu, etilen, oksigen yang

tersedia, karbondioksida, zat-zat pengatur tumbuh dan adanya kerusakan pada
buah (Phan et al., 1989).
Berdasarkan pola respirasinya, buah dapat digolongkan menjadi buah
klimakterik dan buah non klimakterik. Buah klimakterik merupakan buah yang
memperlihatkan kenaikan laju respirasi atau kenaikan produksi CO2 dan etilen
yang besar dan cepat selama pemasakan, sedangkan buah non klimakterik tidak
menunjukkan adanya perubahan laju respirasi atau produksi CO2 dan etilen saat
pemasakan. Contoh buah klimakterik adalah apel, alpukat, pisang, mangga,
pepaya, melon, rambutan, durian, kiwi, jambu biji, pear, semangka, plum.
Contoh buah non klimakterik yaitu anggur, jeruk, nanas, belimbing, strawberi,
lemon (Kader, 1992; Santoso dan Purwoko, 1995; Pantastico, 1989).
Widiastuti (2006) melaporkan berdasarkan pola respirasinya manggis termasuk
buah klimakterik.
Etilen merupakan senyawa karbon sederhana tidak jenuh yang pada suhu
kamar berbentuk gas. Etilen dianggap sebagai hormon tumbuhan karena
merupakan hasil metabolisme tumbuhan, bersifat mobil (mudah bergerak) dalam
jaringan tanaman dan merupakan senyawa organik (Wattimena, 1988).
Etilen memiliki peranan dalam menstimulasi proses pematangan buah.
Aktifitas etilen dalam pematangan buah akan menurun bila suhu diturunkan.
Pada suhu di atas 35oC buah tidak akan membentuk etilen (Winarno dan
Wirakartakusumah, 1981).

Penyimpanan Pasca Panen
Penyimpanan dalam suhu dingin merupakan cara yang paling umum dan
ekonomis untuk penyimpanan jangka panjang bagi produk hortikultura.
Penyimpanan pada suhu dingin adalah penyimpanan dibawah suhu 15oC dan
di atas titik beku. Penyimpanan pada suhu rendah dapat mengurangi kegiatan
respirasi, proses penuaan, kehilangan air dan pelayuan, kerusakan akibat aktivitas
mikroba, serta proses pertumbuhan yang tidak dikehendaki (Pantastico, 1989).
Persyaratan suhu penyimpanan untuk berbagai produk hortikultura sangat
berbeda antara satu dengan lainnya. Menurut Wong et al. dalam Lesmana (1996)
sebagian besar buah-buahan tropis dan subtropis dapat mengalami chilling injury

jika disimpan pada suhu di bawah 10-12oC. Hasbi et al. (2005) menyatakan
bahwa manggis baik disimpan pada suhu 15oC karena dapat memperpanjang umur
simpan manggis selama 39 hari. PKBT (2007) melaporkan bahwa manggis yang
disimpan pada suhu 10oC pada buah yang dilapisi lilin lebah dan dikemas dengan
plastik PE dapat mempertahankan masa simpan buah manggis selama 30 hari.
Sedangkan penyimpanan pada suhu 15oC dapat mempertahankan masa simpan
buah manggis sampai 40 hari.

Pelilinan
Buah-buahan dan sayuran memiliki selaput lilin alami pada permukaan
kulitnya yang sebagian akan hilang karena pencucian. Pelapisan lilin tambahan
yang diberikan secara artifisial dapat menghindarkan keadaan anaerobik di dalam
buah, memberikan perlindungan terhadap organisme-organisme pembusuk dan
meningkatkan

kilap

buah-buahan

sehingga

tampak

lebih

menarik

(Akamine et al, 1989). Menurut Kader (1992) pelapisan lilin diharapkan dapat
menutup sebagian stomata sehingga menurunkan laju respirasi dan mencegah
penguapan air sehingga dapat memperkecil kerusakan buah yang telah dipanen.
Keberhasilan pelapisan lilin untuk buah-buahan dan sayuran tergantung
pada ketebalan lapisan. Pelilinan yang terlalu tipis tidak berpengaruh nyata
terhadap pengurangan laju respirasi dan transpirasi, sedangkan yang terlalu tebal
dapat menyebabkan kerusakan, bau dan rasa yang menyimpang akibat udara
di dalam sayuran dan buah-buahan terlalu banyak mengadung CO2 dan sedikit O2.
Komoditas yang dilapisi lilin harus cukup tua, sehat, segar dan tidak cacat
(Park et al. dalam Holil, 2005).
Pelilinan tradisional dilakukan dengan menggunakan minyak biji kapas
atau minyak kacang, namun saat ini jarang digunakan. Lilin merupakan ester dari
asam lemak berantai panjang dengan alkohol monohidrat berantai panjang atau
sterol. Lilin yang dapat digunakan untuk pelapisan harus memenuhi beberapa
persyaratan antara lain tidak mempengaruhi bau dan rasa buah, cepat kering,
tidak lengket, tidak mudah pecah, mengkilap dan licin, tipis, aman bagi manusia,
harganya murah dan mudah diperoleh (Lolit Jeruk, 2004).

Lilin yang biasa digunakan antara lain lilin lebah, shellac, lilin carnauba
(Cera vlava), lilin tebu, spermaceti, lilin buah komersial (Decco Wax,
Lustr Wax 231, Semperfresh). Lilin lebah berasal dari hasil sekresi lebah madu
(Apis mellifica) atau lebah lainnya. Madu yang diekstrak dengan sentrifugal sisir
madunya akan tetap utuh sehingga dapat digunakan lagi. Sedangkan madu yang
diekstrak dengan pengepresan, sisirnya akan hancur. Sisir yang hancur dapat
dibuat lilin atau bibit bahan sarang burung. Hasil sisa pengepresan ini, kemudian
dicuci dan dikeringkan, lalu dipanaskan hingga menjadi lilin atau malam
(Winarno, 1981). Lilin lebah berwarna putih, kuning sampai coklat, dengan titik
cair 62-65oC (www.cyberlipid.org). Menurut Fatimah (1996), lilin lebah ini
banyak digunakan untuk pelilinan komoditas hortikultura karena mudah didapat
dan harganya murah. Pelapisan lilin untuk buah-buahan umumnya menggunakan
lilin lebah yang dibuat dalam bentuk emulsi lilin dengan konsentrasi 4-12%.
Lilin diberikan dalam bentuk emulsi. Emulsi lilin dalam air lebih aman
digunakan daripada pelarut-pelarut lilin yang mudah sekali terbakar. Emulsi lilin
dalam air dapat digunakan tanpa harus mengeringkan buah terlebih dahulu
(Akamine et al., 1989). Pantastico et al. (1989) menyatakan bahwa pembuatan
emulsi lilin tidak boleh menggunakan air sadah karena garam-garam yang
terkandung dalam air sadah dapat merusak emulsi lilin. Pengemulsi yang biasanya
digunakan adalah trietanolamin dan asam oleat. Pemberian lapisan lilin dapat
dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain pembusaan, penyemprotan,
pencelupan, atau pengolesan.
Hasil dari percobaan Siahaan (1998) memperlihatkan bahwa pelapisan
lilin untuk jeruk besar memiliki nilai yang optimum dalam menghambat susut
bobot dan kelunakan buah serta mempertahankan kualitas penampakkan luar buah
dan padatan terlarut buah pada konsentrasi 9% dan 12%. Sedangkan penyimpanan
dalam suhu rendah kurang berpengaruh nyata dalam menghambat kelunakan
buah. Pada penelitian Nugroho (2002) perlakuan pelapisan dengan lilin lebah pada
durian dapat menurunkan susut bobot, menghambat laju penurunan kekerasan,
menahan penurunan padatan terlarut total, mempertahankan kondisi buah tetap
utuh (mencegah pecah kulit), aroma, rasa dan tekstur daging buah durian.

Berdasarkan penelitian Fitradesi (1999) buah pepaya Solo cv Tainung 3
yang diberi pelapisan lilin lebah 6% dan disimpan pada suhu dingin (18-20oC)
mempunyai daya simpan 16 hari setelah panen. Priyono (2005) menyimpulkan
bahwa pelapisan lilin lebah 6% pada pepaya mampu menekan susut bobot,
mempertahankan kekerasan buah dan menunda perubahan warna kulit buah.
Pelapisan lilin 6% berpengaruh nyata terhadap rasa dan tekstur buah, dan
berpengaruh sangat nyata terhadap warna dan penampilan buah pada uji
organoleptik.
Melalui percobaan pelapisan lilin lebah 6% pada buah manggis
(Riza, 2004) disimpulkan bahwa berdasarkan laju konsumsi O2 dan produksi CO2
kadar pelilinan 6% merupakan kadar pelilinan yang optimum untuk buah
manggis. Buah manggis dengan pelapisan lilin 6% yang disimpan pada suhu 5oC
mempunyai umur simpan 37 hari, sedangkan kontrolnya hanya mencapai 33 hari.
Pada penyimpanan suhu 13oC, buah manggis dengan pelapisan lilin mempunyai
umur simpan 29 hari, sedangkan yang tanpa pelilinan hanya mencapai 21 hari.
Pada penelitian Widiastuti (2006), buah manggis yang diberi lapisan lilin
carnauba

dalam

penyimpanan

suhu

ruang

layak

dijual

sampai

hari

ke-16 penyimpanan, walaupun pada hari ke-25 penyimpanan kondisi buah masih
baik

(masih

dapat

dikonsumsi).

Sedangkan

berdasarkan

percobaan

Ruspita (2007), pelapisan lilin lebah 6% pada nanas baik pada suhu ruang maupun
pada suhu 15oC mampu memberikan umur simpan paling lama yaitu tiga minggu
tanpa adanya pengerasan dan pengeriputan pada kulit buah dan kualitas
penampakan warna buah yang baik.

Kitosan
Kitosan merupakan kitin yang mengalami proses penghilangan gugus
asetil (deasetilasi) dengan alkali kuat. Kitosan tidak beracun dan tidak mempunyai
efek samping bila dikonsumsi manusia. Kitosan larut dengan cepat dalam asam
organik cair seperti asam formiat, asam asetat, asam sitrat, dan asam mineral lain
kecuali sulfur. Kitosan tidak larut dalam basa pekat, air, alkohol dan aseton
(Alamsyah, 2001). Menurut Rismayadi (2003) kitosan dapat dimanfaatkan
sebagai bahan yang dipergunakan dalam proses water treatment, bahan yang

bersifat fungsional yang dipergunakan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Pengendalian Kutu Putih pada Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Insektisida Botani

11 121 93

Pengaruh Kombinasi Ba Dan Beberapa Jenis Bahan Pelapis Untuk Memperpanjang Daya Simpan Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.)

0 5 75