16
baku; b biaya transportasi; c keuntungan aglomerasi. Diantara berbagai biaya tersebut, jarak dan aksesibilitas tampaknya merupakan pilihan terpenting dalam
konteks tata ruang. Jadi Isard menekankan pada faktor-faktor jarak, aksesibilitas, dan keuntungan aglomerasi sebagai hal yang utama dalam pengambilan keputusan
lokasi. Richardson dalam Tarigan 2005 mengemukakan bahwa aktivitas ekonomi
atau perusahaan cenderung untuk berlokasi pada pusat kegiatan sebagai usaha mengurangi ketidakpastian dalam keputusan yang diambil guna meminimumkan
resiko. Faktor unsur ketidakpastian minimum dapat diperoleh pada pusat kegiatan sehingga keputusan lokasi didasarkan pada kriteria lain selain keuntungan dan
biaya-biaya langsung. Dalam hal ini, baik kenyamanan maupun keuntungan aglomerasi merupakan penentu lokasi yang penting, yang menjadi daya tarik
lokasi yang lebih kuat daripada sumber daya alam, sumber tenaga kerja upah rendah, dan elemen kunci yang lain dari teori lokasi tradisional.
2.1.8. Teori Pemilihan Lokasi Secara Komprehensif
Apabila hendak membangun atau mengembangkan sebuah usaha baru pada lokasi tertentu, pengusaha harus melakukan apa yang dinamakan studi kelayakan
finansial. Dalam melakukan sebuah studi kelayakan finansial, selain melakukan hitungan atas data masa kini, harus pula dibuat berbagai proyeksi yang hasilnya
turut menentukan hasil perhitungan akhir. Selain melakukan perhitungan studi kelayakan finansial, atas dasar ketetapan pemerintah ataupun keinginan para
pemberi dana bank, pengusaha juga harus melakukan studi kelayakan ekonomi dan studi dampak lingkungan. Hal ini untuk melihat bahwa proyek itu tidak hanya
17
memberi keuntungan kepada pengusahanya tetapi juga memberi manfaat yang lebih besar dibanding kerugian yang ditimbulkannya kepada ekonomi nasional
dan kepada lingkungan Tarigan, 2005. Menetapkan site tempat sebuah usaha, pertama-tama harus mempelajari
peraturan yang ada, yaitu dimana saja usaha tersebut boleh dibangun. Terkadang ada pilihan antara berlokasi pada industrial estate kawasan industri yang sudah
mendapat izin dari pemerintah atau diluar industrial estate. Kedua pilihan itu harus dihitung terlebih dahulu kerugian dan keuntungannya, bukan hanya dari
sudut keuangan tapi juga dari sudut keamanan dan sikap masyarakat. Apabila memilih diluar kawasan industri maka diantara lokasi yang diperbolehkan, harus
disurvei bahwa daya dukung lahan, termasuk jenis tanah, ketinggian dari permukaan laut, kemiringannya, bukan daerah yang terkena banjir, tanah longsor,
dan lainnya sehingga masih sesuai untuk lokasi usaha yang hendak dibangun. Diantara lokasi yang memungkinkan, harus dipilih yang paling efisien. Dalam hal
ini, perlu dibandingkan tingkat harga tanah dengan kemudahan yang dapat diperoleh apabila berlokasi disitu. Harus dihitung besarnya ongkos transportasi
untuk input dan output, kemudahan memperoleh tenaga kerja yang sesuai, kemudahan memperoleh fasilitas pendukung lainnya, kenyamanan pekerja dan
lain-lain. Dalam menganalisis masing-masing faktor diatas, tidak cukup hanya berdasarkan pada keadaan masa kini, artinya harus dapat diramalkan perubahan
yang bakal terjadi di masa yang akan datang, baik perubahan yang disebabkan oleh faktor yang datang dari luar maupun perubahan karena perusahaan mulai
beroperasi di daerah tersebut Tarigan, 2005.
18
2.1.9. Jenis-jenis Lokasi Usaha