87
3 RW 03 0 12 4
0 16 Persentase
0 12,77 4,26
0 17,02 4 RW 04
0 14 7 0 21
Persentase 0 14,89
7,45 0 22,34
5 RW 05 0 10 10
0 20 Persentase
0 10,64 10,64
0 21,28 6 RW 06
0 0 1 0 1
Persentase 0 0
1,06 0 1,06
7 RW 07 0 0 1
0 1 Persentase
0 0 1,06 0
1,06 Jumlah Responden
0 61 33 0 94
Persentase 0 64,89
35,11 0 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2009
Berdasarkan hasil persentase tabel 4.24. diatas dapat diketahui bahwa dari 94 responden, sebanyak 61 atau 64,89 pelaku usaha menyatakan bahwa
kualitas tenaga kerja di lokasi usaha bagus, dan selebihnya 33 atau 35,11 pelaku usaha menyatakan bahwa kualitas tenaga kerja di lokasi usaha cukup bagus.
4.1.7.3. Tingkat Upah Tenaga Kerja di Lokasi Usaha Sektor Informal
Bidang Perdagangan dan Jasa Desa Sekaran
Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, dapat dijelaskan bahwa tingkat upah tenaga kerja sektor informal bidang perdagangan dan jasa Desa
Sekaran dapat dilihat pada tabel 4.25. berikut ini: Tabel 4.25.
Tingkat Upah Tenaga Kerja di Lokasi Usaha Sektor Informal Bidang Perdagangan dan Jasa di Desa Sekaran
No Lokasi Usaha Tingkat Upah Tenaga Kerja di Lokasi Usaha
Jumlah Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Rendah Sangat Rendah
Total 1 RW 01
0 0 1 18 0 19 Persentase
0 0 1,06
19,15 0 20,21 2 RW 02
0 0 2 14 0 16 Persentase
0 0 2,13
14,89 0 17,02
88
3 RW 03 0 0 3 12 1 16
Persentase 0 0
3,19 12,77
1,06 17,02
4 RW 04 0 0 4 17 0 21
Persentase 0 0
4,26 18,09 0 22,34
5 RW 05 0 0 4 15 1 20
Persentase 0 0
4,26 15,96
1,06 21,28
6 RW 06 0 0 0 0 1 1
Persentase 0 0 0 0 1,06 1,06
7 RW 07 0 0 0 0 1 1
Persentase 0 0 0 0 1,06 1,06
Jumlah Responden 0 0 14 76 4 94
Persentase 0 0
14,89 80,85
4,26 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2009
Berdasarkan hasil persentase tabel 4.25. diatas dapat diketahui bahwa dari 94 responden, sebanyak 14 atau 14,89 pelaku usaha menyatakan bahwa tingkat
upah tenaga kerja di lokasi usaha cukup tinggi, 76 atau 80,85 pelaku usaha menyatakan bahwa tingkat upah tenaga kerja di lokasi usaha rendah, dan
selebihnya 4 atau 4,26 pelaku usaha menyatakan bahwa tingkat upah tenaga kerja di lokasi usaha sangat rendah.
Dari hasil persentase terbanyak diatas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar tingkat upah tenaga kerja di Desa Sekaran masih rendah. Hal ini terjadi
karena semakin banyaknya angkatan kerja yang mencari pekerjaan sedangkan lapangan kerja yang semakin sedikit, sehingga mau tidak mau seseorang bekerja
mendapatkan uang untuk kelangsungan hidup meskipun hasil pekerjaannya dibayar dengan tingkat upah yang rendah.
89
4.2. Pembahasan
4.2.1. Profil Usaha Sektor Informal Bidang Perdagangan dan Jasa
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian ini, bidang usaha di Desa Sekaran yang terus berkembang yaitu di bidang perdagangan dan jasa
dimana jenis-jenis usaha bidang perdagangan seperti usaha warung makan, toko, counter, air minum dan minimarket, sedangkan jenis-jenis usaha bidang jasa
seperti usaha kos, rental komputer, warnet, bengkel, salon, penjahit, laundry, cuci motor, dan persewaan PSCDDVD. Adanya Universitas Negeri Semarang inilah
yang telah membawa dampak perubahan sosial ekonomi masyarakat Desa Sekaran yang dulunya hanya bermata pencaharian sebagai petani, kini beralih
profesi menjadi pengusaha. Dalam menjalankan usahanya, lama pelaku usaha sektor informal bidang
perdagangan dan jasa di Desa Sekaran yaitu persentase terbesar selama 0 – 5 tahun atau sebesar 67,02. Hal ini menunjukkan bahwa masih belum lamanya
para pengusaha dalam menjalankan usahanya di Desa Sekaran. Persentase terkecil para pelaku usaha yang menjalankan usahanya yaitu selama 15 – 20 tahun atau
sebesar 1,06 dimana para pelaku usaha ini merupakan penduduk asli Desa Sekaran sehingga waktu mereka dalam menjalankan usahanya relatif lebih lama.
Pelaku usaha sektor informal bidang perdagangan dan jasa di Desa Sekaran dalam menjalankan usahanya sebagian besar dibantu oleh keluarganya sendiri
seperti suamiistri, orang tua, kakakadik, maupun anaknya. Hal ini dapat ditunjukkan oleh tabel 4.5. dimana tingkat persentasenya paling besar yaitu
sebesar 57,45. Adanya bantuan dari pihak keluarga inilah, maka akan lebih