commit to user
17
B. Konsep Perancangan
1. Konsep Perancangan Buku Komik
Karya Tugas Akhir yang terutama adalah berupa buku komik. Buku komik
terhadap suatu permasalahan khusus terhadap anak-anak, yaitu tentang dosa kecil. Masih banyak anak-anak yang tanpa sadar atau karena tidak mengetahui
hal tersebut telah sering melakukan dosa-dosa kecil. Hal tersebut dapat dicegah dengan memberikan pengetahuan tentang agama. Dengan merubah
buku Islami menjadi media komik diharapkan anak-anak dapat tertarik untuk membaca sekaligus memahami isi buku Islami tersebut dan bisa menyerap
pesan yang disampaikan. Berdasarkan tinjauan umum pada buku komik yang beredar di Indonesia
serta analisis bentuk pada komik yang memiliki daya tarik, maka perancangan komik Kisah Abu dan Ali akan dibuat dengan unsur-unsur sebagai berikut :
a. Tema Cerita
Komik ini mengangkat tema cerita tentang dosa-dosa kecil dari sudut pandang agama Islam. Bagian pertama menceritakan tentang
pedesaan dan dibagian kedua menceritakan sebagian kisah kehidupan sehari-hari dua anak kecil yang ada di sana.
Gaya perancangan komik ini adalah gaya penyampaian gagasan cerita yang dapat diikuti pembaca melalui jalan cerita dan dari dialog-
dialog tokoh utama, yaitu dimulai dari munculnya masalah sampai
commit to user
18
diakhiri dengan penyelesaian dari tokoh penengah. Materi edukasi yang disampaikan dalam komik ini berupa simulasi gambar, maupun dalam
balon kata. Alur cerita menggunakan alur cerita lurus, agar memudahkan pembaca yang masih anak-anak untuk dapat memahami
cerita dan edukasi yang diberikan dengan mudah. b.
Fungsi Komik Fungsi komik dalam perancangan ini adalah sebagai media edukasi
dan hiburan bagi para pembaca. c.
Format Komik Komik Tersusun dengan 67 halaman, ukuran 15,5 x 20 cm, dengan
tampilan
front cover
dan
back cover full color
dengan kertas
a rt ca rton
160 gr. Halaman isi dalam format
gra yscale
dengan jenis kertas menggunakan kertas HVS 80 gsm, menggunakan sistem jilid
Soft cover
lem. d.
Balon Kata dan Spesial Efek Untuk balon kata pembuatannya dengan cara manual, yaitu dibuat
di kertas bersama ilustrasinya saat penintaan dan spesial efek berpedoman sama seperti komik pada umumnya yang beredar di
pasaran. e.
Visualisasi Gambar Visualisasi gambar manual menggunakan pensil 2B yang kemudian
trace
sket manual di kertas lain dengan bantuan
light box
, lalu
sca ne
commit to user
19
hasil
trace
dan
finishing
menggunakan
Softwa re
Adobe Photoshop CS4.
1 Teknik Gambar
Teknik gambar menggunakan teknik garis dan blok dengan pewarnaan
gra ysca le
menggunakan komputer. Garis dinamis berupa lengkungan, tebal tipis, arsirblok untuk ruang gelap dan permainan
arsir untuk memberikan efek bayangan serta memberikan kesan gerak dan tekstur.
2 Stilasi dan Distorsi Figur
Gaya gambar menggunakan gaya kartun, karena gaya kartun biasanya lebih mudah diterima oleh pembaca.
3 Desain Aksesoris
Desain aksesoris berupa kostum sehari-hari pada umumnya seperti kaos, kemeja, celana pendek dan lain-lain.
4 Dasain Lingkungan Alam, Peradaban, dan Perilaku Budaya
Masyarakat Desain lingkungan berupa sebuah desa dengan latar
belakang desa-desa di pulau Jawa. Peradaban masyartakatnya sama dengan peradaban masyarakat desa pada umumnya di zaman
sekarang sudah ada alat elektronik dan kendaraan bermotor. 5
Teknik Komunikasi dan Persuasi Lewat Gambar a
Pilihan Momen Pilihan momen menggunakan transisi panel ke panel, antara lain
commit to user
20
1 Kejadian ke kejadian
Aksi tunggal yang di gambarkan dalam sebuah rangkaian momen.
2 Aksi ke Aksi
Sebuah subyek orang, obyek, dan lain-lain tunggal dalam sebuah rangkaian momen.
3 Subyek ke Subyek
Serangkaian perubahan subyek dalam lokasi yang sama. 4
Lokasi ke Lokasi Transisi melintasi jarak waktu atau ruang yang berbeda.
5 Aspek ke Aspek
Transisi dari suatu aspek sebuah tempat, gagasan, atau suasana hati.
b Pilihan Bingkai
Perancangan pilihan bingkai pada komik ini tidak keseluruhan menggunakan panel berbentuk segi empat. Ada
beberapa bingkai yang variatif, atau bahkan satu halaman satu bingkai. Hal ini mempertimbangkan perancangan desain panel
yang variatif agar sesuai dengan suasana cerita atau tokoh. Dalam hal ini akan disesuaikan dengan adegan tiap panel dalam
komik. Jenis sudut pandang yang di gunakan adalah
long shot,
commit to user
21
eye,
serta
zoom in
untuk menggambarkan adegan percakapan, dramatisasi, suasana, dan sebagainya. Selain itu juga
menggunakan sudut pandang prespektif untuk mempertajam
sense
pembaca dalam memahami adegan di dalam cerita. c
Pilihan Citra Pilihan gaya citra yang dipilih dalam komik ini adalah gaya
kartun karena gaya kartun cenderung mudah diterima pembaca. d
Pilihan Kata Dalam perancangan komik ini menggunakan beberapa
gabungan katagambar, antara lain : kata spesifik, gambar spesifik,
duo-spesifik
, berpotongan, dan independen saling bergantung,
yang bertujuan
untuk mengkomunikasikan
gagasan, percakapan, dan suara secara jelas dan persuasif serta bersatu dengan cerita.
e Pilihan Alur
Alur membaca komik ini sesuai dengan cara membaca buku yang lazim di Indonesia, yaitu dari kiri ke kanan dan dari
atas ke bawah. Halaman dimulai dari lembar pertama setelah
cover
depan dan berakhir satu halaman sebelum
cover
belakang. Bentuk panel sesuai dengan ilustrasi yang ditampilkan.
Penomeran halaman berada di tengah bawah.
commit to user
22
6 Pesan Komik
Dalam perancangannya, komik ini mengandung berbagai pesan yang berkaitan dengan edukasi Islam yaitu tentang beberapa
perilaku yang sederhana bisa mengakibatkan dosa-dosa kecil. f.
Synopsis
Cerita Kisah Abu dan Ali berawal dari kedatangan mereka ke rumah
Kakek mereka di desa Randuwetan untuk liburan sekolah. Di desa Randuwean mereka mendapati berbagai masalah karena ketidakmengertian
mereka terhadap hal yang berakibat pada dosa kecil, untunglah mereka bertemu dengan Royan seorang ulama muda dari desa itu yang kebetulan
adalah teman dari Om mereka, Ranto. Dikisahkan, mereka mendapat pelajaran dan pengetahuan di desa
Randuwetan tersebut. Melalui ulama muda yang bernama Royan mereka belajar banyak tentang agama, mereka juga bertemu dengan teman baru
yaitu Marwan seorang anak penggembala. Ali juga mendapat pengalaman berharga dari Mbah Munarto, seorang sesepuh desa Randuwetan yang
sangat tidak suka dengan orang yang tidak mengagungkan masjid. 1
Pembagian Halaman
Halm 1 : Lembar sampul hitam putih
Halm 2 : Informasi
pembuat cerita,
pembuat gambar,
pembuat sampul komik, dan
publishing
Halm 3 : Judul kisah pertama
Halm 4 :
Inter mezzo
commit to user
23
Halm 5 : Suasana di sebuah stasiun, dimana saat itu Abu dan
Ali baru turun dari kereta
Halm 6 : Seorang kenek menawarkan ke Abu dan Ali untuk
naik ke angkutan
umumnya tapi
Abu menolaknya, lalu Abu mengajak Ali duduk dan tiba-
tiba HP Ali berbunyi, Ali pun mengangkat HP-
nya.
Halm 7 : Ali tertawa terbahak-bahak dan itu membuat Abu
risih, karena Ali tidak menghiraukan teguran Abu, Abu menjatuhkan Ali, keributan itu membuat
seseorang menegur mereka.
Halm 8 : Orang yang menegur mereka ternyata adalah
pemilik warung
yang mereka
singgahi, pemilik warung meminta
agar mereka jangan ribut, dan akhirnya mereka bisa naik bus yang
mereka tunggu.
Halm 9 : Sementara itu Mbah Joyo dan Ibunya Abu dan Ali
terlibat percakapan lewat telfon genggam. Ibunya Abu dan Ali bilang kalau Abu dan Ali mau liburan
di rumah Mbah Joyo.
Halm 10 : Karena merasa udah sampai di tujuan Abu
memutuskan turun dari angkutan umum, ternyata
commit to user
24
setelah turun Ali kaget karena yang dilihatnya hanyalah sawah.
Halm 11 : Ali protes kepada Abu karena diajak lewat jalan
yang tidak biasa yaitu di tengah sawah, tapi Abu menyuruhnya untuk menikmati saja.
Halm 12 : Beberapa menit kemudian mereka berdua mandi
keringat karena kepanasan, ditaMbah Ali
yang perutnya sakit ingin buang air besar. Lalu
Abu menunjukkan sebuah lokasi yaitu parit dan
menyarankan Ali untuk buang Air di sana.
Halm 13 : Tiba-tiba Ali melihat ada seseorang dari jauh
berteriak kepada mereka, setelah diperhatikan
lebih seksama, ternyata orang itu mengacungkan
a rit
kepada mereka.
Halm 14 : Merasa terancam Abu memberitahukanya bahwa
orang itu sedang mengacungkan
a rit
ke mereka, Ali ternyata masih belum paham apa masksud
Kakaknya, dan masih nyaman dengan posisinya, dia baru beranjak ikut lari setelah Abu berlari
meninggalkannya. Ternyata petani itu Cuma mau memberitahu bahwa di dekatnya ada WC umum.
Halm 15 : Sedangkan di tengah desa Randuwetan beberapa
ibu-ibu terlihat
sedang mengerubungi
commit to user
25
penjual sayur keliling, dan di situ juga terlihat
mereka sedang
membicarakan sesuatu.
Seorang nenek juga terlihat sedang berbelanja di sana.
Halm 16 : Abu dan Ali sudah sampai di desa Randuwetan, di
tengah jalan mereka bertemu dengan Mbah Tini yaitu Nenek mereka, lalu Mbah Tini mengajak
mereka langsung ke rumah.
Halm 17 : Sesampai di rumah, mereka langsung disambut
Mbah Joyo yang kebetulan lagi santai di beranda rumah.
Halm 18 : Ali menceritakan kejadian yang menimpa mereka
berdua saat buang air di sawah kepada Mbah Joyo, Mbah Joyo
menjelaskan bahwa kalau buang air jangan sembarangan, harus pada tempatnya.
Halm 19 : Abu bilang ke Mbah Joyo kalau di sawah tidak ada
tempat buang air selain di parit itu, tetapi Mbah Joyo bilang kalau sebenarnya ada tempatnya, lalu
Mbah Joyo menyuruh Abu dan Ali istirahat dulu di kamar yang telah disediakan Mbah Tini.
Halm 20 : Sorenya pak lik mereka yaitu Ranto bilang kalau
Mbah Joyo mau mengajak mereka ke masjid, tetapi saat ditanyakan ke Mbah Joyo ternyata Mbah
commit to user
26
Joyo sendiri hendak menonton bola di TV, Ranto memutuskan mengajak mereka sendiri dan Ranto
merasa kesal karena Mbah Joyo lupa
dengan perkataannyanya sendiri.
Halm 21 : Ketika sampai di masjid Ranto memperkenalkan
temannya yang bernama Royan kepada Abu
dan Ali. Akan tetapi saat Royan yang hendak mengajak berjabat tangan kepada
Abu dan Ali, mereka malah mundur menjauhi Royan.
Halm 22 : Ali berbisik kepada Abu. Dia mencurigai kalau
Royan adalah orang yang mengacungkan
a rit
ke mereka dan hal itu di setujui Abu. Ranto menayakan
kenapa Abu dan Ali menjauhi temannya lalu Abu menjawab kalau Royan adalah orang yang
mengacungi
clurit
kepada mereka
dan hal itu dibenarkan Royan, Royan mengaku kalau dia
hanya reflek saja. Dan ranto masih bingung dengan hal itu.
Halm 23 : Royan
menjelaskan kalau dia
hanya ingin memberitahu kalau mau buang air jangan di parit
sawah tapi di WC, Ali membantah kalau di sana tidak ada WC. Royan menjelaskan kalau di sana ada
WC dan kebetulan ada di dekatnya. Ali bertanya ke
commit to user
27
Abu apa benar di dekatnya Kak Royan ada WC, tapi dengan ragu Abu menjawab kalau yang dia lihat
hanya gubuk saja dan Royan bilang kalau gubuk itu adalah WC-nya. Abu menyalahkan kenapa WC-
nya harus dibuat dari gubuk karena hal itu membuatnya salah sangka, dan tiba-tiba Mbah Joyo
muncul dan membuat kaget Abu dan Ali dan menyuruh mereka mendengarkan penjelasan Royan.
Halm 24 : Di depan masjid Abu, Ali dan Royan duduk,
Abu bertanya mengapa buang hajat selain di WC tidak diperbolehkan lalu Royan mulai menjelaskan
tentang alasannya dan menanyakan tentang larangan dalam buang air atau hajat kepada Abu dan
Ali.
Halm 25 : Setelah memastikan bahwa mereka berdua tidak tau,
Royan mulai menjelaskan hal yang pertama, yaitu tidak boleh buang hajat di bawah pohon yang
berbuah.
Halm 26 : Royan menjelaskan tentang hal pertama dari
larangan dalam buang hajat.
Halm 27 : Royan menjelaskan tentang hal kedua dari larangan
dalam buang hajat.
commit to user
28
Halm 28 : Royan menjelaskan tentang hal ketiga dari larangan
dalam buang hajat.
Halm 29 : Royan menjelaskan tentang hal ke empat dari
larangan dalam buang hajat.
Halm 30 : Royan menjelaskan tentang hal kelima dari
larangan dalam buang hajat dan di lanjutkan yang ke enam.
Halm 31 : Royan merasakan kalau hp-nya bergetar, dan setelah
di lihat ternyata alaram HP-nya menunjukkan
waktu
shola t ma ghrib
. Royan pamit kepada Abu dan Ali untuk ber-
a dza n maghrib
, Abu dan Ali mengucapkan terima kasih kepada Kak Royan
yang telah
memberika ilmunya
kepada mereka.
Halm 32 :
Closing
kisah Abu dan Ali hari ini dengan pemandangan siluet desa di waktu
ma gr ib
dan dikumandangkannya
a dza n
.
Halm 33 : Judul kisah kedua.
Halm 34 :
Inter mezzo
.
Halm 35 : Abu dan Ali sedang bersantai di belakang rumah
Kakeknya dan membahas tentang kejadian semalam di masjid dimana ada seorang anak yang dimarahi
commit to user
29
Kakek-Kakek, dan tiba-tiba mereka dikagetkan dengan sesuatu.
Halm 36 : Ternyata
yang mengagetkan
mereka adalah
segerombolan kambing, dan pembicaraan mereka beralih membahas tentang penggembala kambing.
Tiba-tiba ada seseorang yang bertanya kepada mereka.
Halm 37 : Dan ternyata orang itu adalah Marwan dan Marwan
adalah penggembala kambing tersebut. Ali pun bertanya kepada Marwan tentang kejadian semalam
dan Marwan menceritakan tentang Mbah Munarto.
Halm 38 : Setelah beberapa tanya jawab, Marwan mengajak
Abu dan Ali bermain gundu nanti sore dan mereka menyanggupinya.
Halm 39 : Sorenya Mbah Joyo menanyakan keberadaan Abu
dan Ali kepada Istrinya, dan Mbah Joyo mendapati mereka sedang bermain gundu.
Halm 40 : Abu, Ali, dan Marwan tengah asik bermain gundu.
Permainan mereka terhenti saat Mbah Joyo menghampiri mereka dan mengingatkan mereka
kalau waktu sudah menjelang
ma gr ib
, mereka supaya bersiap-siap
shola t
di masjid.
commit to user
30
Halm 41 : Abu, Ali, dan marwan berangkat bersama ke masjid
untuk sholat m
a gr ib
, dan Marwan menjelaskan tentang adanya acara ceramah malam ini.
Halm 42 : Suasana saat
shola t
dan setelah selesai Ali mendengarkan
pembicaraan dua
anak yang
membicarakan tentang siapa yang akan ceramah kali ini.
Halm 43 : Tiba-tiba ada seseorang yang berjalan ke depan
masjid, dan orang itu adalah Mbah Munarto. Hal itu membuat dua anak di sebelah Ali kaget, melihat
gelagat itu Ali pun bertanya kepada mereka berdua tentang Mbah Mubarto. Anak di sebelah Ali pun
tahu kalau Ali bukan anak asli desa ini, kemudian mereka memberi tahu kalau Mbah Munarto
memiliki julukan.
Halm 44 : Setelah mendengar julukan Mbah Munarto, tiba-tiba
ada sesosok pocong datang ke masjid dan membuat panik semua orang.
Halm 45 : Melihat hal itu Mbah Munarto tidak bisa tinggal
diam dan saat tiba-tiba pocong menyerang, Mbah Munarto mengeluarkan jurus mata saktinya dan
merobohkan pocong tersebut.
commit to user
31
Halm 46 : Ali pun kaget kaena tiba-tiba anak sebelahnya
membuyarkan lamunannya tentang Mbah Munarto, dan menjelaskan kalau maksutnya bukan seperti itu,
dan setelah mendengarkan penjelasan anak tersebut , Ali baru tahu yang sesungguhnya dan mengagumi
Mbah Munarto.
Halm 47 : Ketika
shola t isya k
sedang dijalankan, Ali terlihat tengah melirik dua anak kecil di sebelahnya sedang
bercanda, merasa perlu mengingatkan mereka, Ali pun memberi isyarat mereka untuk diam, tapi kedua
anak kecil tadi malah lari keluar masjid.
Halm 48 : Setelah selesai
shola t isya k
, Marwan memutuskan pulang duluan, lalu Ranto menyuruh Abu dan Ali
pulang duluan karena dia ada keperluan mendadak. Saat keduanya tengah asyik berjalan tiba-tiba ada
yang menepuk pundak mereka dan kontan membuat mereka kaget.
Halm 49 : Ternyata yang membuat mereka kaget adalah Mbah
Munarto, saat itu Mbah Munarto bertanya kepada Ali siapa namanya dan ketika Ali menjawap
pertanyaan Mbah Munarto, tiba-tiba Mbah Munarto memarahi Ali karena bercanda saat sholat.
commit to user
32
Halm 50 : Ketika itu juga Royan dan Ranto melihat Abu dan
Ali bersama Mbah Munarto dan menghampiri mereka, saat Royan dan Ranto tiba di tempat Abu
dan Ali Mbah Munarto bertanya ke mereka tentang Ali. Ketika mengetahui alasannya Mbah Munarto
marah kepada Ali, Royan segera memintakan maaf Ali kepada Mbah Munarto, dan memohon supaya
biar Royan saja yang menasehati Ali karena dia murid barunya, dan akhirnya Mbah munarto bisa
memaklumi dan menyerahkan Ali kepada Royan.
Halm 51 : Ranto marah kepada Abu dan Ali karena perbuatan
mereka, tetapi segera dicegah Royan. Royan lalu bertanya kepada Ali kejelasan masalahnya. Tetapi
tiba-tiba Ali merasa tubuhnya merinding, seperti ada setan lewat.
Halm 52 : Seseorang menyapa mereka dari belakang, setelah
menengok, Ali akhirnya tahu mengapa dia merinding. Sekali lagi Abu dan Ali bertemu om-om
tukang gorengan di dekat setasiun. Abu sangat senang bertemu dengan om-om ini, beda dengan Ali
yang gemetaran. Karena curiga om itu pun mendekati Ali dan bertanya.
commit to user
33
Halm 53 : Mata Ali langsung berkunang-kunang dan mulutnya
berbusa dan akhirnya Ali pingsan. Itu terjadi karena Ali ternyata takut dengan waria.
Halm 54 : setelah Ali sadar dan baikan, Royan meminta maaf
atas kelakuan Kakaknya tadi, kontan Abu dan Ali kaget dengan kata-kata Royan yang berkata kalau
om itu adalah Kakaknya.
Halm 55 : Lalu Abu bertanya kepada Royan tentang sikap
Kakaknya, akan tetapi sekali lagi jawaban Royan membuat Abu dan Ali kaget. Ternyata ayahnya
Royan dulu sempat khawatir terhadap masadepan Kakaknya.
Halm 56 : Lalu Royan mulai menceritakan tentang Mbah
Munarto dan sifat tegasnya. Walaupun dulu Royan termasuk yang tidak suka kepada Mbah Munarto,
tetapi setelah mengetahui alasannya dia sekarang sangat menghormati beliau.
Halm 57 : Alasannya tidak lain karena masjid adalah rumah
Alla h
dan ketika kita
shola t
yang ada di depan kita adalah
Alla h
, maka beliau harus menjaga keduanya. Ketika mendengar kata menjaga Ali bertanya
tentang hal yang dilakukannya di masjid tadi dan itu membuat Royan tertawa.
commit to user
34
Halm 58 : Lalu Royan menjelaskan tentang gerakan yang tidak
boleh dilakukan saat
shola t
, karena itu berakibat pada hilangnya pahala
shola t
.
Halm 59: Royan melanjutkan penjelasannya tentang gerakan
yang dilarang dalam
shola t
yaitu mendongak saat
shola t
.
Halm 60 : Royan masih menjelaskan bab gerakan yang
dilarang dalam
shola t
, yang kali ini tentang
inhisha r
,
inhisha r
adalah berkaca pinggang.
Halm 61 : Royan menjelaskan tentang waktu-waktu yang
dilarang untuk mengerjakan
shola t
.
Halm 62 : Royan menjelaskan tentang larangan mendahului
ima m
dalam
shola t
, dan beberapa taMbahan yang lain seperti berjalan di depan orang yang sholat dan
melangkahi pundak orang yang duduk.
Halm 63 : Royan bertanya kepada Ali tentang hal apa saja
yang tidak pantas dilakukan di dalam masjid.
Halm 64 : Royan menjelaskan hal-hal apa saja yang tidak
pantas dilakukan di dalam masjid.
Halm 65 : Royan menjelaskan tentang diam atau tidak boleh
bicara saat mendengarkan
kotba h
Halm 66 : Royan menjelaskan tentang pentingnya menjaga
kebersihan dan kesucian masjid.
commit to user
35
Halm 67 :
Closing
kisah Abu dan Ali hari ini dengan pemandangan burung hantu dan bulan sabit di
malam itu.
g. Desain Karakter
1 Abu
Gambar III.2. Karakter Abu
Karakter Abu di sini digambarkan sebagai anak SMP yang berusia sekitar 13 tahun. Seperti anak-anak pada umumnya pakaian yang
digunakan seperti pada umumnya anak zaman sekarang. Abu memiliki ciri khas pada rambutnya yang cepak dan mulutnya yang sedikit
ndower. Abu adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Dia memiliki adik yang bernama Ali. Abu 2 tahun lebih tua dari adiknya, sekarang dia
kelas 2 SMP, walau pun dia 2 tahun lebih tua dari adiknya tetapi tingginya hampir sama dengan adiknya. Karena Abu merasa menjadi
Kakak dia selalu menganggap dirinya lebih tahu semua hal dari pada adiknya .
commit to user
36
Tampilan Visual Fisik a
Usia : 13 tahun b
Jenis Kelamin : Laki-laki c
TinggiBerat : 145 cm37 kg d
Ciri khas : Memiliki rambut cepak dan mulutnya sedikit ndower.
e Sifat : karena dia merasa sebagai Kakak, dia selalu
sok tahu bersama adiknya. f
Aksesoris : seperti pakaian anak-anak pada umumnya. 2
Ali
Gambar III.3. Karakter Ali
Karakter Ali di sini digambarkan sebagai anak SD yang berusia sekitar 11 tahun. Seperti halnya Abu, pakaian Ali juga seperti anak-anak pada
zaman sekarang. Ali memiliki ciri khas pada rambutnya yang lebat dan dibelah pinggir dan mulutnya yang manyun.
commit to user
37
Ali adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Dia adalah adiknya Abu. Ali 2 tahun lebih muda dari Abu, sekarang dia kelas 6 SD. Karakter
Ali memiliki sifatnya yang polos dan suka jajan. Tampilan Visual Fisik
a Usia : 11 tahun b Jenis Kelamin : Laki-laki
c TinggiBerat : 142 cm39 kg d Ciri khas : Memiliki rambut lebat yang dibelah pinggir
dan mulutnya sedikit manyun. e Sifat : polos, suka jajan, terkadang kepolosannya
membuat dia
selalu mengutarakan
keinginanya tanpa berfikir dulu. f Aksesoris : memakai kaos dan celana pendek.
3 Bang Royan
Gambar III.4. Karakter bang Royan
Bang Royan adalah seorang ulama muda dari desa Randuwetan. Dia mengajarkan ilmu agama kepada anak-anak di desa itu. Karakter bang
commit to user
38
Royan memiliki ciri berambut keriting, memakai penutup kepala dan memiliki wajah yang agak panjang. Bang Royan memiliki sifat sabar,
penyayang, dan memghormati orang lain. Dia juga tidak sungkan- sungkan mengajarkan ilmu agama kepada orang lain yang baru di
kenalnya. Tampilan Visual Fisik
a Usia : 22 tahun b Jenis Kelamin : Laki-laki
c TinggiBerat : 165 cm58 kg d Ciri khas : Memiliki rambut keriting dan wajahnya yang
panjang. e Sifat : sabar, penyayang, dan memghormati orang lain.
Dia juga tidak sungkan-sungkan mengajarkan ilmu agama kepada orang lain yang baru di
kenalnya. f Aksesoris : memakai penutup kepala.
2. Konsep Perancangan Media Penunjang