Konsep Perancangan Buku Komik

commit to user 17

B. Konsep Perancangan

1. Konsep Perancangan Buku Komik

Karya Tugas Akhir yang terutama adalah berupa buku komik. Buku komik terhadap suatu permasalahan khusus terhadap anak-anak, yaitu tentang dosa kecil. Masih banyak anak-anak yang tanpa sadar atau karena tidak mengetahui hal tersebut telah sering melakukan dosa-dosa kecil. Hal tersebut dapat dicegah dengan memberikan pengetahuan tentang agama. Dengan merubah buku Islami menjadi media komik diharapkan anak-anak dapat tertarik untuk membaca sekaligus memahami isi buku Islami tersebut dan bisa menyerap pesan yang disampaikan. Berdasarkan tinjauan umum pada buku komik yang beredar di Indonesia serta analisis bentuk pada komik yang memiliki daya tarik, maka perancangan komik Kisah Abu dan Ali akan dibuat dengan unsur-unsur sebagai berikut : a. Tema Cerita Komik ini mengangkat tema cerita tentang dosa-dosa kecil dari sudut pandang agama Islam. Bagian pertama menceritakan tentang pedesaan dan dibagian kedua menceritakan sebagian kisah kehidupan sehari-hari dua anak kecil yang ada di sana. Gaya perancangan komik ini adalah gaya penyampaian gagasan cerita yang dapat diikuti pembaca melalui jalan cerita dan dari dialog- dialog tokoh utama, yaitu dimulai dari munculnya masalah sampai commit to user 18 diakhiri dengan penyelesaian dari tokoh penengah. Materi edukasi yang disampaikan dalam komik ini berupa simulasi gambar, maupun dalam balon kata. Alur cerita menggunakan alur cerita lurus, agar memudahkan pembaca yang masih anak-anak untuk dapat memahami cerita dan edukasi yang diberikan dengan mudah. b. Fungsi Komik Fungsi komik dalam perancangan ini adalah sebagai media edukasi dan hiburan bagi para pembaca. c. Format Komik Komik Tersusun dengan 67 halaman, ukuran 15,5 x 20 cm, dengan tampilan front cover dan back cover full color dengan kertas a rt ca rton 160 gr. Halaman isi dalam format gra yscale dengan jenis kertas menggunakan kertas HVS 80 gsm, menggunakan sistem jilid Soft cover lem. d. Balon Kata dan Spesial Efek Untuk balon kata pembuatannya dengan cara manual, yaitu dibuat di kertas bersama ilustrasinya saat penintaan dan spesial efek berpedoman sama seperti komik pada umumnya yang beredar di pasaran. e. Visualisasi Gambar Visualisasi gambar manual menggunakan pensil 2B yang kemudian trace sket manual di kertas lain dengan bantuan light box , lalu sca ne commit to user 19 hasil trace dan finishing menggunakan Softwa re Adobe Photoshop CS4. 1 Teknik Gambar Teknik gambar menggunakan teknik garis dan blok dengan pewarnaan gra ysca le menggunakan komputer. Garis dinamis berupa lengkungan, tebal tipis, arsirblok untuk ruang gelap dan permainan arsir untuk memberikan efek bayangan serta memberikan kesan gerak dan tekstur. 2 Stilasi dan Distorsi Figur Gaya gambar menggunakan gaya kartun, karena gaya kartun biasanya lebih mudah diterima oleh pembaca. 3 Desain Aksesoris Desain aksesoris berupa kostum sehari-hari pada umumnya seperti kaos, kemeja, celana pendek dan lain-lain. 4 Dasain Lingkungan Alam, Peradaban, dan Perilaku Budaya Masyarakat Desain lingkungan berupa sebuah desa dengan latar belakang desa-desa di pulau Jawa. Peradaban masyartakatnya sama dengan peradaban masyarakat desa pada umumnya di zaman sekarang sudah ada alat elektronik dan kendaraan bermotor. 5 Teknik Komunikasi dan Persuasi Lewat Gambar a Pilihan Momen Pilihan momen menggunakan transisi panel ke panel, antara lain commit to user 20 1 Kejadian ke kejadian Aksi tunggal yang di gambarkan dalam sebuah rangkaian momen. 2 Aksi ke Aksi Sebuah subyek orang, obyek, dan lain-lain tunggal dalam sebuah rangkaian momen. 3 Subyek ke Subyek Serangkaian perubahan subyek dalam lokasi yang sama. 4 Lokasi ke Lokasi Transisi melintasi jarak waktu atau ruang yang berbeda. 5 Aspek ke Aspek Transisi dari suatu aspek sebuah tempat, gagasan, atau suasana hati. b Pilihan Bingkai Perancangan pilihan bingkai pada komik ini tidak keseluruhan menggunakan panel berbentuk segi empat. Ada beberapa bingkai yang variatif, atau bahkan satu halaman satu bingkai. Hal ini mempertimbangkan perancangan desain panel yang variatif agar sesuai dengan suasana cerita atau tokoh. Dalam hal ini akan disesuaikan dengan adegan tiap panel dalam komik. Jenis sudut pandang yang di gunakan adalah long shot, commit to user 21 eye, serta zoom in untuk menggambarkan adegan percakapan, dramatisasi, suasana, dan sebagainya. Selain itu juga menggunakan sudut pandang prespektif untuk mempertajam sense pembaca dalam memahami adegan di dalam cerita. c Pilihan Citra Pilihan gaya citra yang dipilih dalam komik ini adalah gaya kartun karena gaya kartun cenderung mudah diterima pembaca. d Pilihan Kata Dalam perancangan komik ini menggunakan beberapa gabungan katagambar, antara lain : kata spesifik, gambar spesifik, duo-spesifik , berpotongan, dan independen saling bergantung, yang bertujuan untuk mengkomunikasikan gagasan, percakapan, dan suara secara jelas dan persuasif serta bersatu dengan cerita. e Pilihan Alur Alur membaca komik ini sesuai dengan cara membaca buku yang lazim di Indonesia, yaitu dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Halaman dimulai dari lembar pertama setelah cover depan dan berakhir satu halaman sebelum cover belakang. Bentuk panel sesuai dengan ilustrasi yang ditampilkan. Penomeran halaman berada di tengah bawah. commit to user 22 6 Pesan Komik Dalam perancangannya, komik ini mengandung berbagai pesan yang berkaitan dengan edukasi Islam yaitu tentang beberapa perilaku yang sederhana bisa mengakibatkan dosa-dosa kecil. f. Synopsis Cerita Kisah Abu dan Ali berawal dari kedatangan mereka ke rumah Kakek mereka di desa Randuwetan untuk liburan sekolah. Di desa Randuwean mereka mendapati berbagai masalah karena ketidakmengertian mereka terhadap hal yang berakibat pada dosa kecil, untunglah mereka bertemu dengan Royan seorang ulama muda dari desa itu yang kebetulan adalah teman dari Om mereka, Ranto. Dikisahkan, mereka mendapat pelajaran dan pengetahuan di desa Randuwetan tersebut. Melalui ulama muda yang bernama Royan mereka belajar banyak tentang agama, mereka juga bertemu dengan teman baru yaitu Marwan seorang anak penggembala. Ali juga mendapat pengalaman berharga dari Mbah Munarto, seorang sesepuh desa Randuwetan yang sangat tidak suka dengan orang yang tidak mengagungkan masjid. 1 Pembagian Halaman Halm 1 : Lembar sampul hitam putih Halm 2 : Informasi pembuat cerita, pembuat gambar, pembuat sampul komik, dan publishing Halm 3 : Judul kisah pertama Halm 4 : Inter mezzo commit to user 23 Halm 5 : Suasana di sebuah stasiun, dimana saat itu Abu dan Ali baru turun dari kereta Halm 6 : Seorang kenek menawarkan ke Abu dan Ali untuk naik ke angkutan umumnya tapi Abu menolaknya, lalu Abu mengajak Ali duduk dan tiba- tiba HP Ali berbunyi, Ali pun mengangkat HP- nya. Halm 7 : Ali tertawa terbahak-bahak dan itu membuat Abu risih, karena Ali tidak menghiraukan teguran Abu, Abu menjatuhkan Ali, keributan itu membuat seseorang menegur mereka. Halm 8 : Orang yang menegur mereka ternyata adalah pemilik warung yang mereka singgahi, pemilik warung meminta agar mereka jangan ribut, dan akhirnya mereka bisa naik bus yang mereka tunggu. Halm 9 : Sementara itu Mbah Joyo dan Ibunya Abu dan Ali terlibat percakapan lewat telfon genggam. Ibunya Abu dan Ali bilang kalau Abu dan Ali mau liburan di rumah Mbah Joyo. Halm 10 : Karena merasa udah sampai di tujuan Abu memutuskan turun dari angkutan umum, ternyata commit to user 24 setelah turun Ali kaget karena yang dilihatnya hanyalah sawah. Halm 11 : Ali protes kepada Abu karena diajak lewat jalan yang tidak biasa yaitu di tengah sawah, tapi Abu menyuruhnya untuk menikmati saja. Halm 12 : Beberapa menit kemudian mereka berdua mandi keringat karena kepanasan, ditaMbah Ali yang perutnya sakit ingin buang air besar. Lalu Abu menunjukkan sebuah lokasi yaitu parit dan menyarankan Ali untuk buang Air di sana. Halm 13 : Tiba-tiba Ali melihat ada seseorang dari jauh berteriak kepada mereka, setelah diperhatikan lebih seksama, ternyata orang itu mengacungkan a rit kepada mereka. Halm 14 : Merasa terancam Abu memberitahukanya bahwa orang itu sedang mengacungkan a rit ke mereka, Ali ternyata masih belum paham apa masksud Kakaknya, dan masih nyaman dengan posisinya, dia baru beranjak ikut lari setelah Abu berlari meninggalkannya. Ternyata petani itu Cuma mau memberitahu bahwa di dekatnya ada WC umum. Halm 15 : Sedangkan di tengah desa Randuwetan beberapa ibu-ibu terlihat sedang mengerubungi commit to user 25 penjual sayur keliling, dan di situ juga terlihat mereka sedang membicarakan sesuatu. Seorang nenek juga terlihat sedang berbelanja di sana. Halm 16 : Abu dan Ali sudah sampai di desa Randuwetan, di tengah jalan mereka bertemu dengan Mbah Tini yaitu Nenek mereka, lalu Mbah Tini mengajak mereka langsung ke rumah. Halm 17 : Sesampai di rumah, mereka langsung disambut Mbah Joyo yang kebetulan lagi santai di beranda rumah. Halm 18 : Ali menceritakan kejadian yang menimpa mereka berdua saat buang air di sawah kepada Mbah Joyo, Mbah Joyo menjelaskan bahwa kalau buang air jangan sembarangan, harus pada tempatnya. Halm 19 : Abu bilang ke Mbah Joyo kalau di sawah tidak ada tempat buang air selain di parit itu, tetapi Mbah Joyo bilang kalau sebenarnya ada tempatnya, lalu Mbah Joyo menyuruh Abu dan Ali istirahat dulu di kamar yang telah disediakan Mbah Tini. Halm 20 : Sorenya pak lik mereka yaitu Ranto bilang kalau Mbah Joyo mau mengajak mereka ke masjid, tetapi saat ditanyakan ke Mbah Joyo ternyata Mbah commit to user 26 Joyo sendiri hendak menonton bola di TV, Ranto memutuskan mengajak mereka sendiri dan Ranto merasa kesal karena Mbah Joyo lupa dengan perkataannyanya sendiri. Halm 21 : Ketika sampai di masjid Ranto memperkenalkan temannya yang bernama Royan kepada Abu dan Ali. Akan tetapi saat Royan yang hendak mengajak berjabat tangan kepada Abu dan Ali, mereka malah mundur menjauhi Royan. Halm 22 : Ali berbisik kepada Abu. Dia mencurigai kalau Royan adalah orang yang mengacungkan a rit ke mereka dan hal itu di setujui Abu. Ranto menayakan kenapa Abu dan Ali menjauhi temannya lalu Abu menjawab kalau Royan adalah orang yang mengacungi clurit kepada mereka dan hal itu dibenarkan Royan, Royan mengaku kalau dia hanya reflek saja. Dan ranto masih bingung dengan hal itu. Halm 23 : Royan menjelaskan kalau dia hanya ingin memberitahu kalau mau buang air jangan di parit sawah tapi di WC, Ali membantah kalau di sana tidak ada WC. Royan menjelaskan kalau di sana ada WC dan kebetulan ada di dekatnya. Ali bertanya ke commit to user 27 Abu apa benar di dekatnya Kak Royan ada WC, tapi dengan ragu Abu menjawab kalau yang dia lihat hanya gubuk saja dan Royan bilang kalau gubuk itu adalah WC-nya. Abu menyalahkan kenapa WC- nya harus dibuat dari gubuk karena hal itu membuatnya salah sangka, dan tiba-tiba Mbah Joyo muncul dan membuat kaget Abu dan Ali dan menyuruh mereka mendengarkan penjelasan Royan. Halm 24 : Di depan masjid Abu, Ali dan Royan duduk, Abu bertanya mengapa buang hajat selain di WC tidak diperbolehkan lalu Royan mulai menjelaskan tentang alasannya dan menanyakan tentang larangan dalam buang air atau hajat kepada Abu dan Ali. Halm 25 : Setelah memastikan bahwa mereka berdua tidak tau, Royan mulai menjelaskan hal yang pertama, yaitu tidak boleh buang hajat di bawah pohon yang berbuah. Halm 26 : Royan menjelaskan tentang hal pertama dari larangan dalam buang hajat. Halm 27 : Royan menjelaskan tentang hal kedua dari larangan dalam buang hajat. commit to user 28 Halm 28 : Royan menjelaskan tentang hal ketiga dari larangan dalam buang hajat. Halm 29 : Royan menjelaskan tentang hal ke empat dari larangan dalam buang hajat. Halm 30 : Royan menjelaskan tentang hal kelima dari larangan dalam buang hajat dan di lanjutkan yang ke enam. Halm 31 : Royan merasakan kalau hp-nya bergetar, dan setelah di lihat ternyata alaram HP-nya menunjukkan waktu shola t ma ghrib . Royan pamit kepada Abu dan Ali untuk ber- a dza n maghrib , Abu dan Ali mengucapkan terima kasih kepada Kak Royan yang telah memberika ilmunya kepada mereka. Halm 32 : Closing kisah Abu dan Ali hari ini dengan pemandangan siluet desa di waktu ma gr ib dan dikumandangkannya a dza n . Halm 33 : Judul kisah kedua. Halm 34 : Inter mezzo . Halm 35 : Abu dan Ali sedang bersantai di belakang rumah Kakeknya dan membahas tentang kejadian semalam di masjid dimana ada seorang anak yang dimarahi commit to user 29 Kakek-Kakek, dan tiba-tiba mereka dikagetkan dengan sesuatu. Halm 36 : Ternyata yang mengagetkan mereka adalah segerombolan kambing, dan pembicaraan mereka beralih membahas tentang penggembala kambing. Tiba-tiba ada seseorang yang bertanya kepada mereka. Halm 37 : Dan ternyata orang itu adalah Marwan dan Marwan adalah penggembala kambing tersebut. Ali pun bertanya kepada Marwan tentang kejadian semalam dan Marwan menceritakan tentang Mbah Munarto. Halm 38 : Setelah beberapa tanya jawab, Marwan mengajak Abu dan Ali bermain gundu nanti sore dan mereka menyanggupinya. Halm 39 : Sorenya Mbah Joyo menanyakan keberadaan Abu dan Ali kepada Istrinya, dan Mbah Joyo mendapati mereka sedang bermain gundu. Halm 40 : Abu, Ali, dan Marwan tengah asik bermain gundu. Permainan mereka terhenti saat Mbah Joyo menghampiri mereka dan mengingatkan mereka kalau waktu sudah menjelang ma gr ib , mereka supaya bersiap-siap shola t di masjid. commit to user 30 Halm 41 : Abu, Ali, dan marwan berangkat bersama ke masjid untuk sholat m a gr ib , dan Marwan menjelaskan tentang adanya acara ceramah malam ini. Halm 42 : Suasana saat shola t dan setelah selesai Ali mendengarkan pembicaraan dua anak yang membicarakan tentang siapa yang akan ceramah kali ini. Halm 43 : Tiba-tiba ada seseorang yang berjalan ke depan masjid, dan orang itu adalah Mbah Munarto. Hal itu membuat dua anak di sebelah Ali kaget, melihat gelagat itu Ali pun bertanya kepada mereka berdua tentang Mbah Mubarto. Anak di sebelah Ali pun tahu kalau Ali bukan anak asli desa ini, kemudian mereka memberi tahu kalau Mbah Munarto memiliki julukan. Halm 44 : Setelah mendengar julukan Mbah Munarto, tiba-tiba ada sesosok pocong datang ke masjid dan membuat panik semua orang. Halm 45 : Melihat hal itu Mbah Munarto tidak bisa tinggal diam dan saat tiba-tiba pocong menyerang, Mbah Munarto mengeluarkan jurus mata saktinya dan merobohkan pocong tersebut. commit to user 31 Halm 46 : Ali pun kaget kaena tiba-tiba anak sebelahnya membuyarkan lamunannya tentang Mbah Munarto, dan menjelaskan kalau maksutnya bukan seperti itu, dan setelah mendengarkan penjelasan anak tersebut , Ali baru tahu yang sesungguhnya dan mengagumi Mbah Munarto. Halm 47 : Ketika shola t isya k sedang dijalankan, Ali terlihat tengah melirik dua anak kecil di sebelahnya sedang bercanda, merasa perlu mengingatkan mereka, Ali pun memberi isyarat mereka untuk diam, tapi kedua anak kecil tadi malah lari keluar masjid. Halm 48 : Setelah selesai shola t isya k , Marwan memutuskan pulang duluan, lalu Ranto menyuruh Abu dan Ali pulang duluan karena dia ada keperluan mendadak. Saat keduanya tengah asyik berjalan tiba-tiba ada yang menepuk pundak mereka dan kontan membuat mereka kaget. Halm 49 : Ternyata yang membuat mereka kaget adalah Mbah Munarto, saat itu Mbah Munarto bertanya kepada Ali siapa namanya dan ketika Ali menjawap pertanyaan Mbah Munarto, tiba-tiba Mbah Munarto memarahi Ali karena bercanda saat sholat. commit to user 32 Halm 50 : Ketika itu juga Royan dan Ranto melihat Abu dan Ali bersama Mbah Munarto dan menghampiri mereka, saat Royan dan Ranto tiba di tempat Abu dan Ali Mbah Munarto bertanya ke mereka tentang Ali. Ketika mengetahui alasannya Mbah Munarto marah kepada Ali, Royan segera memintakan maaf Ali kepada Mbah Munarto, dan memohon supaya biar Royan saja yang menasehati Ali karena dia murid barunya, dan akhirnya Mbah munarto bisa memaklumi dan menyerahkan Ali kepada Royan. Halm 51 : Ranto marah kepada Abu dan Ali karena perbuatan mereka, tetapi segera dicegah Royan. Royan lalu bertanya kepada Ali kejelasan masalahnya. Tetapi tiba-tiba Ali merasa tubuhnya merinding, seperti ada setan lewat. Halm 52 : Seseorang menyapa mereka dari belakang, setelah menengok, Ali akhirnya tahu mengapa dia merinding. Sekali lagi Abu dan Ali bertemu om-om tukang gorengan di dekat setasiun. Abu sangat senang bertemu dengan om-om ini, beda dengan Ali yang gemetaran. Karena curiga om itu pun mendekati Ali dan bertanya. commit to user 33 Halm 53 : Mata Ali langsung berkunang-kunang dan mulutnya berbusa dan akhirnya Ali pingsan. Itu terjadi karena Ali ternyata takut dengan waria. Halm 54 : setelah Ali sadar dan baikan, Royan meminta maaf atas kelakuan Kakaknya tadi, kontan Abu dan Ali kaget dengan kata-kata Royan yang berkata kalau om itu adalah Kakaknya. Halm 55 : Lalu Abu bertanya kepada Royan tentang sikap Kakaknya, akan tetapi sekali lagi jawaban Royan membuat Abu dan Ali kaget. Ternyata ayahnya Royan dulu sempat khawatir terhadap masadepan Kakaknya. Halm 56 : Lalu Royan mulai menceritakan tentang Mbah Munarto dan sifat tegasnya. Walaupun dulu Royan termasuk yang tidak suka kepada Mbah Munarto, tetapi setelah mengetahui alasannya dia sekarang sangat menghormati beliau. Halm 57 : Alasannya tidak lain karena masjid adalah rumah Alla h dan ketika kita shola t yang ada di depan kita adalah Alla h , maka beliau harus menjaga keduanya. Ketika mendengar kata menjaga Ali bertanya tentang hal yang dilakukannya di masjid tadi dan itu membuat Royan tertawa. commit to user 34 Halm 58 : Lalu Royan menjelaskan tentang gerakan yang tidak boleh dilakukan saat shola t , karena itu berakibat pada hilangnya pahala shola t . Halm 59: Royan melanjutkan penjelasannya tentang gerakan yang dilarang dalam shola t yaitu mendongak saat shola t . Halm 60 : Royan masih menjelaskan bab gerakan yang dilarang dalam shola t , yang kali ini tentang inhisha r , inhisha r adalah berkaca pinggang. Halm 61 : Royan menjelaskan tentang waktu-waktu yang dilarang untuk mengerjakan shola t . Halm 62 : Royan menjelaskan tentang larangan mendahului ima m dalam shola t , dan beberapa taMbahan yang lain seperti berjalan di depan orang yang sholat dan melangkahi pundak orang yang duduk. Halm 63 : Royan bertanya kepada Ali tentang hal apa saja yang tidak pantas dilakukan di dalam masjid. Halm 64 : Royan menjelaskan hal-hal apa saja yang tidak pantas dilakukan di dalam masjid. Halm 65 : Royan menjelaskan tentang diam atau tidak boleh bicara saat mendengarkan kotba h Halm 66 : Royan menjelaskan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesucian masjid. commit to user 35 Halm 67 : Closing kisah Abu dan Ali hari ini dengan pemandangan burung hantu dan bulan sabit di malam itu. g. Desain Karakter 1 Abu Gambar III.2. Karakter Abu Karakter Abu di sini digambarkan sebagai anak SMP yang berusia sekitar 13 tahun. Seperti anak-anak pada umumnya pakaian yang digunakan seperti pada umumnya anak zaman sekarang. Abu memiliki ciri khas pada rambutnya yang cepak dan mulutnya yang sedikit ndower. Abu adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Dia memiliki adik yang bernama Ali. Abu 2 tahun lebih tua dari adiknya, sekarang dia kelas 2 SMP, walau pun dia 2 tahun lebih tua dari adiknya tetapi tingginya hampir sama dengan adiknya. Karena Abu merasa menjadi Kakak dia selalu menganggap dirinya lebih tahu semua hal dari pada adiknya . commit to user 36 Tampilan Visual Fisik a Usia : 13 tahun b Jenis Kelamin : Laki-laki c TinggiBerat : 145 cm37 kg d Ciri khas : Memiliki rambut cepak dan mulutnya sedikit ndower. e Sifat : karena dia merasa sebagai Kakak, dia selalu sok tahu bersama adiknya. f Aksesoris : seperti pakaian anak-anak pada umumnya. 2 Ali Gambar III.3. Karakter Ali Karakter Ali di sini digambarkan sebagai anak SD yang berusia sekitar 11 tahun. Seperti halnya Abu, pakaian Ali juga seperti anak-anak pada zaman sekarang. Ali memiliki ciri khas pada rambutnya yang lebat dan dibelah pinggir dan mulutnya yang manyun. commit to user 37 Ali adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Dia adalah adiknya Abu. Ali 2 tahun lebih muda dari Abu, sekarang dia kelas 6 SD. Karakter Ali memiliki sifatnya yang polos dan suka jajan. Tampilan Visual Fisik a Usia : 11 tahun b Jenis Kelamin : Laki-laki c TinggiBerat : 142 cm39 kg d Ciri khas : Memiliki rambut lebat yang dibelah pinggir dan mulutnya sedikit manyun. e Sifat : polos, suka jajan, terkadang kepolosannya membuat dia selalu mengutarakan keinginanya tanpa berfikir dulu. f Aksesoris : memakai kaos dan celana pendek. 3 Bang Royan Gambar III.4. Karakter bang Royan Bang Royan adalah seorang ulama muda dari desa Randuwetan. Dia mengajarkan ilmu agama kepada anak-anak di desa itu. Karakter bang commit to user 38 Royan memiliki ciri berambut keriting, memakai penutup kepala dan memiliki wajah yang agak panjang. Bang Royan memiliki sifat sabar, penyayang, dan memghormati orang lain. Dia juga tidak sungkan- sungkan mengajarkan ilmu agama kepada orang lain yang baru di kenalnya. Tampilan Visual Fisik a Usia : 22 tahun b Jenis Kelamin : Laki-laki c TinggiBerat : 165 cm58 kg d Ciri khas : Memiliki rambut keriting dan wajahnya yang panjang. e Sifat : sabar, penyayang, dan memghormati orang lain. Dia juga tidak sungkan-sungkan mengajarkan ilmu agama kepada orang lain yang baru di kenalnya. f Aksesoris : memakai penutup kepala.

2. Konsep Perancangan Media Penunjang