SYAIFUL ADI MUSTOFA C9509091

(1)

commit to user

i

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

KOMIK EDUKASI TENTANG DOSA-DOSA KECIL

SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

UNTUK ANAK

Diajukan Sebagai Syarat untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Mencapai Gelar Ahli Madya

D3 Desain Komunikasi Visual

Oleh :

SYAIFUL ADI MUSTOFA C9509091

DIII DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA


(2)

commit to user


(3)

commit to user


(4)

commit to user

iv

MOTTO

Bersena ng-sena ngla h da lam hidup, Ta pi janga nlah mela mpa ui ba ta s (S.A Mustofa )


(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Kar ya ini kuper sembahka n untuk :

1. Alma ma terku

2. Ba pa k dan Ibu ya ng tela h mendukung


(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul:

KOMIK EDUKASI TENTANG DOSA-DOSA KECIL

SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL UNTUK ANAK

Adapun tulisan ini disusun sebagai syarat guna mancapai gelar Ahli Madya Jurusan Seni Rupa Program Studi DIII Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Riyadi Santosa, M.ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra Dan Seni Rupa.

2. Drs. Ahmad Adib, M Hum., Ph.D, selaku Ketua Program DIII Deskomvis, dan selaku Pembimbing I Tugas Akhir

3. Rudy W Herlambang, S.sn., M.sn, selaku Pembimbing Akademik 4. Nidyah Widyamurti, S.Sn, selaku Pembimbing II Tugas Akhir.

5. Seluruh Dosen dan Staf DIII Deskomvis Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret yang telah membantu dan memberi informasi. 6. Keluarga besarku yang selalu memberikan bantuan dan dukungan dalam

menyalesaikan laporan ini.

7. Rekan-rekan DIII Deskomvias 2009 dan teman-teman terbaikku 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu


(7)

commit to user

vii

Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih terdapat beberapa kesalahan dan kekurangan sehingga jauh dari sempurna, maka penulis selalu membuka kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan ini. Harapan penulis, laporan Tugas Akhir ini dapat dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Januari 2013

Penulis


(8)

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Perancangan ... 5

BAB II IDENTIFIKASI DATA ... 6

A. Data Produk ... 6

1. Pengertian Komik ... 6

2. Perkembangan Komik Islam ... 6

B. Target ... 11

1. Target Market ... 11

2. Target Audience ... 12

C. Kompetitor ... 12

1. Masjid Cheng Ho ... 12

2. 33 Pesan Nabi ... 13

BAB III KONSEP PERANCANGAN ... 15

A. Konsep Karya ... 15

B. Konsep Perancangan ... 17

1. Konsep Perancangan Buku Komik ... 17

2. Konsep Perancangan Media Penunjang ... 38

C. Tekhnik Pelaksanaan ... 41


(9)

commit to user

ix

2. Desain Cover dan Back Cover Komik ... 42

3. Perancangan Visual Halaman Komik ... 42

4. Perancangan Desain Sekunder ... 43

BAB IV VISUALISASI ... 47

A. Sket Kasar (Thumbnail) ... 47

B. Desain Jadi ... 48

1. Desain Jadi Komik ... 48

2. Logo Judul ... 49

3. Cover Komik ... 50

4. Desain Sekunder ... 50

BAB V PENUTUP ... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA


(10)

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1. Komik Masjid Cheng Ho ... 13

Gambar II.2. Komik 33 Pesan Nabi ... 14

Gambar III.1. Buku Dosa-Dosa Kecil ... 15

Gambar III.2. Karakter Abu ... 34

Gambar III.3. Karakter Ali ... 35

Gambar III.4. Karakter bang Royan ... 37

Gambar IV.1. Sket Kasar (thumbnail) ... 47

Gambar IV.5. Desain jadi komik ... 48

Gambar IV.6. Logo judul ... 49

Gambar IV.7. Cover komik ... 50

Gambar IV.8. Poster ... 51

Gambar IV.9. X-banner ... 52

Gambar IV.10. Book mark ... 53

Gambar IV.11. Pin ... 54

Gambar IV.12. Stiker ... 55

Gambar IV.13. Gantungan kunci ... 56


(11)

commit to user

xi

KOMIK EDUKASI TENTANG DOSA-DOSA KECIL SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

UNTUK ANAK

Syaiful Adi Mustofa1

Drs. Ahmad Adib, M Hum., Ph.D.2 Nidyah Widyamurti, S.Sn.3

ABSTRAK

2013,Judul pengantar tugas akhir ini adalah komik edukasi tentang dosa-dosa kecil sebagai media komunikasi visual untuk anak. konsep karya tugas akhir ini terdapat pada dua pokok masalah. Pertama adalah tentang pemahaman dini tentang dosa kecil terhadap anak-anak. Kedua adalah mengubah buku Islami tentang dosa kecil ke dalam media komik. Dengan ini diharapkan anak-anak dapat tertarik untuk membaca sekaligus memahami isi buku Islami dan bisa menyerap pesan yang disampaikan. Pentingnya agar anak-anak mampu menyerap pesan yang disampaikan adalah agar saat anak-anak dewasa mereka sudah menjadi orang yang peka terhadap dosa kecil.

1

Nama mahasiswa dengan NIM C 9509091 2

Dosen Pemimbing I 3


(12)

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia hidup di dunia ini punya dua hubungan, yaitu hubungan vertikal antara Tuhan dengan hambanya (Ha blumina lla h), danhubunganhorizontal antara sesama manusia (Ha blumina nna s) (Ali Imran : 112). Hubungan vertikal dengan Tuhanya itu tentang bagai mana keiklasan hamba tersebut mengabdikan dirinya kepada Tuhannya. Sebagai manusia pada umumnya, harus tahu dengan jelas dimana letak posisi kehambaan itu, sedangkan hubungan horizontal erat kaitannya dengan hubungan antara sesama manusia, yaitu hubungan di kehidupan sehari-hari, baik itu di kampus, di sekolah, atau di lingkungan masyarakat. Di dalam kehidupan manusia terdapat lika-liku kehidupan yang harus dilewati, kadang berada di atas kadang juga di bawah, kadang berlaku benar kadang juga salah, dan juga setiap umat manusia pasti tidak luput dari yang namanya dosa. Apa itu dosa?

takutla h ka lia n terha da p dosa , seba b itula h ya ng tela h menjerumuskanmu Dr. Amin bin Abdullah asy-Syaqawi,2010:7). Dosa adalah segala perbuatan yang bertentangan dengan kehendak dan perintah Allah SWT. Dosa adalah dampak dari pelanggaran ajaran agama yang dilakukan dengan sengaja, sadar, dan tidak ada paksaan atau dapat dikatakan bahwa dosa adalah buah dari tidak menjalankan perintah Allah dan


(13)

commit to user

2

tidak menjauhi larangan-Nya. Oleh karena itu pelaku dosa akan mendapatkan ganjarannya, baik waktu masih berada di dunia maupun nanti di akhirat.

Dosa yang pertama di dunia ini adalah dosa yang dilakukan Iblis, yaitu berupa penolakan untuk sujud kepada Nabi Adam A.S, (Al-Hijr: 30-31) dan yang

ke dua adalah dosa yang dilakukan oleh Adam dan Hawa yaitu memakan buah khuldi (Al- -23) dan dosa yang ketiga adalah dosa yang dilakukan oleh Kabil yang membunuh Habil (Al Baqarah 84).

- -31: Apa bila ka mu menjauhi dosa -dosa besa r ya ng tela h dila ra ng ba gimu untuk mengerja ka nnya , ma ka Ka mi ha puska n dosa -dosamu ya ng kecil da n Kami masukka n ka mu kedala m tempat ya ng mulia (Surga) . Menurut ayat di atas dosa itu sendiri terbagi menjadi dua macam, ada dosa besar dan ada dosa kecil. Yang dimaksud dengan dosa besar adalah suatu pelanggaran terhadap perintah dan larangan-Nya yang menimbulkan kerugian dan kerusakan terhadap orang lain atau diri sendiri yang bersifat besar.Dosa besar dilakukan oleh pelakunya dengan sangat sadar padahal Allah SWT melarangnya dengan sangat jelas. Contoh dosa besar itu seperti syirik, zina, membunuh, mencuri (dengan ketentuan tertentu), dan makan atau minum barang yang haram, sedangkan dosa kecil biasanya dilakukan oleh pelakunya tanpa disadarinya padahal yang dilakukannya adalah dosa. Dosa kecil ada bermacam-macam pula, seperti larangan dalam buang air sembarangan, atau larangan dalam sholat, etika di masjid, dan puasa, dan masih banyak lagi larangan larangan yang bila dilakukan mengakibatkan dosa walaupun kecil taraf dosa tersebut.


(14)

Masih banyak anak-anak yang tanpa sadar atau karena tidak mengetahui hal tersebut telah sering melakukan dosa-dosa kecil. Hal tersebut dapat dicegah dengan memberikan pengetahuan tentang agama. Masalahnya sekarang ini adalah banyak sekali anak-anak yang sudah tidak tertarik dengan pendidikan agama. Hal tersebut bukannya tanpa alasan, anak-anak sudah tidak memiliki ketertarikan dalam menaMbah ilmu mereka dalam Islam karena banyak hal, salah satu penyebabnya adalah karena penyampaian agama sudah kalah menariknya dari main game dan baca komik.

Dengan adanya era globalisasi ternyata mempermudah penyebaran media-media luar negeri yang sangat menarik. Banyak sekali media-media-media-media yang sudah mengalihkan generasipenerus Islam kearah yang mengkhawatirkan, semakin lama generasi penerus islam semakin tidak mengenali larangan-larangan dalam islam, ini sangat memprihatinkan. Hal itu menjadikan anak-anak lupa dengan perbuatan-perbuatan yang sebenarnya bisa mengakibatkan dosa walaupun dosa itu kecil. Perlu di ingat bahwa terjadinya dosa besar bermula dari diremehkannya dosa kecil

Sebenarnya sudah ada media edukasi yang memberikan pengetahuan tentang dosa kecil seperti buku-buku Islami, namun media tersebut ternyata tidak mampu meraih minat anak-anak untuk membacanya,karena anak-anak memiliki daya tangkap yang berbeda dengan orang dewasa, anak-anak cenderung memilih bacaan-bacaan yang mudah untuk mereka pahami seperti cergam dan komik,.

Dengan media ilustrasi dalam bentuk komik ternyata mudah difahami dan disukai anak-anak. Oleh karena itu, perlu adanya perancangan buku cerita


(15)

commit to user

4

untuk dapat menumbuhkan minat mempelajari ilmu agama tersabut pada anak-anak. Buku-buku Islami yang cenderung monoton dan membosankan, dengan inovasi baru diubah menjadi komik yang diharapkan anak-anak dapat tertarik untuk membaca sekaligus memahami isi buku Islami dan bisa menyerap pesan yang disampaikan. Pentingnya agar anak-anak mampu menyerap pesan yang disampaikan adalah agar saat anak-anak dewasa mereka sudah menjadi orang yang peka terhadap dosa kecil.

Berdasarkan permasalahan di atas , konsep karya tugas akhir ini terdapat pada dua pokok masalah. Pertama adalah tentang pemahaman dini tentang dosa kecil terhadap anak-anak. Kedua adalah mengubah buku Islami tentang dosa kecil ke dalam media komik. Berdasarkan kedua pokok masalah tersebut, maka konsep karya tugas akhir ini mengambil judul Komik Edukasi Tentang Dosa Kecil Sebagai Media Komunikasi Visual Untuk Anak.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana merancang komik edukasi tentang dosa kecil yang komunikatif dan menarik untuk anak-anak?

2. Bagaimana merancang media promosi yang tepat untuk memperkenalkan komik edukasi tentang dosa kecil?


(16)

C. Tujuan Perancangan

1. Merancang komik edukasi tentang dosa kecil yang komunikatif dan menarik untuk anak-anak.

2. Merancang media promosi yang tepat untuk memperkenalkan komik edukasi tentang dosa kecil.


(17)

commit to user

6

BAB II

IDENTIFIKASI DATA

A. Data Produk 1. Pengertian Komik

Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan media gambar tidak bergerak dan disusun sedemikian rupa, sehingga membentuk sebuah cerita. Komik biasanya dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan beberapa teks. Komik juga dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip di dalam koran, hingga di muat dalam majalah, sampai berbentuk sebuah buku tersendiri.

Komik adalah rangkaian gambar yang disusun untuk menggambarkan suatu cerita. Oleh karena itu, di dalam bahasa Indonesia, komik disebut cerita bergambar. Selain gambar, sebagian dari komik juga dilengkapi dengan teks yang ditampilkan sebagai dialog maupun sekedar keterangan gambar (ca ption).

Pada umumnya, sebuah komik menampilkan peranan seorang tokoh atau karakter. Tokoh atau karakter itulah yang menjadi media penyampai pesan atau cerita di dalam suatu komik. Komik bisa digunakan sebagai media penyampai pesan yang efektif. Pengguna gambar memungkinkan pesan yang akan disampaikan menjadi lebih jelas diterima karena bahasa gambar lebih mudah dimengerti dibandingkan bahasa tulis atau lisan. Apabila ketiga sarana komunikasi itu digabungkan, maka bisa menjadi media komunikasi yang ampuh (Adi Kusrianto 2007: 164)


(18)

2. Perkembangan Komik Islam

a. Perkembangan Komik Islam di Luar Negeri

Perkembangan dunia komik di luar negeri seperti yang kita ketahui, sangat maju dengan pesat. Tak jarang kita menjumpai cerita-cerita dalam komik

yang diangkat di layar lebar seperti , , dan

masih banyak lagi. Mereka begitu sukses menghipnotis penggemar di seluruh dunia dengan suguhan aksi-aksinya. DC dan Marvel adalah dua penerbit dari Amerika yang memiliki pengaruh kuat dengan karakter-karakter superher onya,

Pengaruh komik-komik barat tersebut membuat Dr. Naif Al-Mutawa, seorang berkebangsaan Kuwait dan berprofesi sebagai seorang psikologist clinic memiliki gagasan untuk membuat komik. Dengan mendirikan Muta wa Teshkeel Comic, Dr. Naif Al-Mutawa berhasil menerbitkan komik superhero Islam yang berjudul . Dr. Naif Al-Mutawa bekerja sama dengan DC Comic dalam mewujudkan komik superhero Islam tersebut. Komik ini membawa pengaruh Islam dengan angka 99-nya. Angka 99 diambil dari 99 nama Allah yang kemudian dituangkan ke dalam kepribadian para superher o. Dr. Naif Al-Mutawa adalah penggagas utama komik ini. Dr. Naif Al-Mutawa mendapat ide ini karena melihat pengaruh komik barat yang cukup kuat menghinggapi anak-anak muda di Arab (www.suaramedia.com. d

23.20 WIB & media.kompasiana.com. d 01:33 WIB).


(19)

commit to user

8

Ternyata tidak hanya komik saja, ada juga seniman Muslim asal Amerika Serikat (AS), Adil Imtiaz dan Kamil Imtiaz, sejak Januari 2011 menerbitkan serial cerita buku komik tentang , tokoh pahlawan super Muslim. Dituliskan bahwa melalui serial , Adil Imtiaz dan Kamil Imtiaz ingin menyampaikan pesan damai tentang Islam kepada masyarakat AS dan buku komik dianggap sebagai wadah yang cukup tepat untuk menghindari kesan Kaku serta dapat menjangkau semua kalangan (www.republika.co.id.

diakses pa 02:43 WIB).

b. Perkembangan Komik Islam di Dalam Negeri

Sejak pertengahan 1950-an sampai awal 1980-an, komik Indonesia pernah berjaya dan menjadi kegemaran setiap anak muda. Saat itu hampir semua genre komik digemari, mulai dari cerita rakyat, wayang, percintaan, horor, komedi, superhero dan termasuk agama. Indonesia sendiri adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Indonesia juga memiliki banyak sekali komik-komik bertema Islam, khususnya pada masa-masa keemasan perkomik-komikan Indonesia. Komik-komik bertema Islam pada umumnya berkisar diantara tema kepahlawanan atau pejuang nasional, syiar agama, dan petualangan yang kerap menyampaikan pesan moral (komikindinesia.com. diakses pada Selasa 29

02:00 WIB). Hal ini juga memiliki persamaan seperti yang di lakukan oleh para Wali lewat seni wayang kulit dan wayang golek.

Ingatkah terhadap tokoh-tokoh pahlawan nasional yang biografi atau perjuangannya divisualisasikan kedalam media komik, atau saat ke toko buku menemukan komik-komik tipis bertema surga dan neraka, riwayat para Nabi,


(20)

kisah-kisah masyarakat di zaman para Nabi, dan lainnya. Mungkin juga kalau Djair Warni)

(Gerdi WK), Di dalam komik-komik tersebut kerap menyisipkan pesan-pesan moral dan dakwah. Saat itu beberapa komikus masih melirik tema Islami karena komik yang bertema Islam masih memiliki pangsa pasarnya tersendiri.

Ketika di pertengahan tahun 1980-an, saat dimana perkomikan Indonesia sedang mengalami penurunan dikarenakan gempuran komik-komik asing, komik Islam juga mulai hilang dari peredaran. Gempuran itu semakin menjadi-jadi saat komik Jepang atau Ma nga membanjiri pasar perkomikan di Indonesia, Saat itu seakan komik lokal hilang dari pasaran. Fenomena ini terjadi karena dulu komik lokal cukup laku atau popular karena tidak ada pilihan lain kecuali komik lokal itu sendiri. Ketika komik-komik asing beredar luas, para penggemar komik memiliki banyak pilihan, dan ternyata penggemar komik memilih komik asing yang dianggap lebih memiliki cerita dan gambar yang berkualitas dari pada komik lokal.

Beruntung sebagian generasi muda menyadari hal ini. Secara perlahan-lahan usaha untuk membangkitkan komik nasional bertemakan Islam mulai nampak diawal tahun 1990-an. Beberapa penerbit buku-buku Islam seperti Aku Anak Saleh , As-Syaamil , MQ dan DAR Mizan mulai menjajaki peluang komik Islam. Usaha keras ini mulai membuahkan hasil yang memukau diawal tahun 2000-an. Diberbagai toko buku besar, pameran buku nasional, bazaar buku dan di lingkungan sekolah kerap mengikutsertakan komik bertema Islam untuk berpartisipasi. Respon pasar yang sangat baik memberikan hasil positif


(21)

commit to user

10

berupa semakin giatnya penerbit merekrut para komikus muda untuk mempublikasikan karyanya. Sebagian memvisualisasi kisah para Nabi (serta para sahabat), dan sebagian besar lainnya membuat kisah fiksi dengan tema Islami. Bahkan ada komik panduan ibadah haji yang sangat informatif.

Salah satu buku komik bertema Islam terbaik yang bisa dijumpai adalah Komik Nabi Muhammad SAW karya Nur Wahidin (DAR Mizan, 1997) sepanjang 12 buku dengan total 1.825 halaman. Rangkaian kisah dimulai sejak leluhur Rasulallah, masa kanak-kanak, remaja, dewasa, turunnya wahyu Illahi, penyebaran agama Islam, perjuangan, hingga wafatnya Rasulallah. Setiap lembar komik secara cermat menggambarkan kisah dan disampaikan dengan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti dan memiliki makna yang dalam. Berbagai kutipan kitab suci juga ditemukan, termasuk suplemen berisi penjelasan berbagai peristiwa (contohnya malam ) yang tidak divisualisasikan. Nampak jelas bahwa penulis secara bersungguh-sungguh dan berhati-hati menyajikan seri komik ini, termasuk saat-saat penting pasca wafatnya Nabi Muhammad SAW. Seri komik ini sudah dicetak berulang kali dan menjadi buku wajib koleksi (komikindonesia.com. d

02:00 WIB dan indiecomic.endonesa.net. d 02:20 WIB).

Memang sangat jarang artikel, liputan, wawancara, diskusi, atau kajian ringan diberbagai media seputar dunia komik Islami. Ini bisa dimaklumi mengingat komik secara umum belum mendapat perhatian khusus, sebagaimana media bacaan pop lainnya seperti novel. Wacana sangatlah perlu sebagai sarana


(22)

bertukar pikiran dan pendapat, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu komik Islami. Pembaca membutuhkan media alternatif untuk lebih memahami ajaran agama. Dengan beberapa info di atas kita dapat menyimpulkan, bahwa Islam dalam menyebarkan sifat-sifat baik yang dapat memberikan kenyamanan toleransi antar umat beragama dan perdamaian, tidak hanya terpaku terhadap kotbah-kotbah saja, akan tetapi bisa lewat media yang lebih fleksibel seperti komik, dan komik adalah salah satu media bacaan paling populer di masyarakat.

B. Target 1. Target Market

a. Demografis :

1) Usia : 10 15 tahun

2) Jenis Kelamin : Laki-laki & perempuan 3) Pendidikan : SD SMP

4) Agama : Islam

5) Pendapatan : Semua kalangan dari menegah atas sampai bawah

b. Geografis : Masyarakat di seluruh Indonesia. c. Psikografis : Anak yang suka membaca komik


(23)

commit to user

12

2. Target Audience

Target Audience dari komik Kisah Abu dan Ali adalah orang tua yang memiliki anak yang suka membaca komik.

C.Kompetitor

1. Masjid Cheng Ho

Alasan memilih komik ini sebagai kompetitor karena komik ini memiliki tema cerita tentang sejarah Islam di Indonesia. Komik ini menyajikan 3 tahap cerita. Pertama tentang sejarah awal mula laksamana Ceng Ho datang ke tanah Jawa, di mana Laksamana Ceng Ho adalah panglima perang pada masa kekaisaran Dinasti Ming. Bersama armada kapal yang berukuran raksasa, Laksamana Ceng Ho memimpin misi perdamaian dan perdagangan juga penyebaran agama Islam di tanah Jawa khususnya Majapahit. lalu cerita dilanjutkan dengan kegiatan tokoh Ardi dari awal dia bangun tidur sampai mengunjungi Masjid Ceng Ho di Surabaya, dan di sanalah sejarah masjid Ceng Ho dijabarkan oleh Ustadz Mo.


(24)

Gambar II.1. Komik Masjid Cheng Ho a. Judul komik : Masjid Cheng Ho b. Tema komik : Sejarah Islam c. Format komik : Komik Buku d. Ukuran komik : 14 cm x 21 cm e. Gaya gambar : Semi Realis

f. Visualisasi : Cover dan Ba ck cover full color. Halaman isi hitam putih g. Pengarang : Wong comics

h. Penerbit : PT Elex Media Komputindo

2. 33 Pesan Nabi

Komik ini di pilih menjadi Kompetitor karena komik ini menyajikan cerita yang didasari dari hadist Bukhori-Muslim. Butir-butir hadist yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim diterjemahkan dalam komik dengan kisah kehidupam masyarakat Indonesia sekarang, meliputi segi sosial, politik,


(25)

commit to user

14

maupun budaya. Di dalam komik ini disajikan banyak sekali cerita-cerita yang kebanyakan dari kehidupan pengarang komik ini sendiri.

Gambar II.2. Komik 33 Pesan Nabi a. Judul Komik : 33 Pesan Nabi b. Tema Komik : Edukasi Islam c. Format Komik : Komik Buku d. Ukuran Komik : 15,5 cm x 23 cm e. Gaya Gambar : Kartun

f. Visualisasi : Cover dan Ba ck Cover full color Halaman isi hitam putih

g. Pengarang : Veby Surya Wibawa h. Penerbit : Zaituna


(26)

commit to user

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

A. Konsep Karya

Konsep Tugas Akhir yang dirancang terdiri dari buku komik dan media promosinya. Gagasan visual rancangan komik ini yang akan menjadi prioritas utama adalah perancangan seluruh materi dengan mengutamakan desain karakter, -DOSA

Gambar III.1. Buku Dosa-Dosa Kecil -Judul : Dosa-Dosa Kecil -Jumlah halaman : 70 halaman

-Pengarang : Muhamad Utsman Al Khusyt -Penerbit : Pustaka Mantiq


(27)

commit to user

16

Untuk itu diambil judul untuk komik ini adalah dengan sub judul

Unique Selling P reposition dari perancangan komik ini adalah unsur edukasi Islam yang terkandung di dalamnya, yaitu edukasi ataupun informasi pembelajaran tentang dosa-dosa kecil untuk anak-anak yang terinspirasi dari buku Islami. Ternyata dengan banyaknya komik-komik asing membuat generasi penerus Islam sedikit demi sedikit lupa untuk mengenali larangan-larangan dalam Islam, dengan adanya media komik diharapkan dapat memberikan edukasi dini kepada anak-anak dan mampu memberikan pemahaman tentang pentingnya menghindari dan mengenal dosa. Selain unsur edukasi Islam, Komik ini juga menggunakan sistem cetak hitam-putih untuk meminimalisir biaya cetak sehingga mempermurah harga jual sehingga bisa dijangkau oleh konsumen dengan ekonomi menegah ke bawah.

Penggunaan gaya gambar pada komik ini menggunakan gaya kartun. Komik ini berlatar belakang kehidupan di sebuah desa dimana kedua tokoh komik bertemu dengan hal-hal yang tidak terduga. Untuk mempromosikan keberadaan komik tersebut kepada khalayak dibutuhkan media-media penunjang aktifitas pemasaran yang disesuaikan dengan target a udiens yang ada, serta dengan melihat dan mempertimbangkan aspek dan perilaku konsumen. Diharapkan media-media tersebut mampu menjadi media promosi strategis yang juga diperhitungkan dalam penjualan komik ini untuk menarik minat konsumen.


(28)

B. Konsep Perancangan

1. Konsep Perancangan Buku Komik

Karya Tugas Akhir yang terutama adalah berupa buku komik. Buku komik

terhadap suatu permasalahan khusus terhadap anak-anak, yaitu tentang dosa kecil. Masih banyak anak-anak yang tanpa sadar atau karena tidak mengetahui hal tersebut telah sering melakukan dosa-dosa kecil. Hal tersebut dapat dicegah dengan memberikan pengetahuan tentang agama. Dengan merubah buku Islami menjadi media komik diharapkan anak-anak dapat tertarik untuk membaca sekaligus memahami isi buku Islami tersebut dan bisa menyerap pesan yang disampaikan.

Berdasarkan tinjauan umum pada buku komik yang beredar di Indonesia serta analisis bentuk pada komik yang memiliki daya tarik, maka perancangan komik Kisah Abu dan Ali akan dibuat dengan unsur-unsur sebagai berikut :

a. Tema Cerita

Komik ini mengangkat tema cerita tentang dosa-dosa kecil dari sudut pandang agama Islam. Bagian pertama menceritakan tentang pedesaan dan dibagian kedua menceritakan sebagian kisah kehidupan sehari-hari dua anak kecil yang ada di sana.

Gaya perancangan komik ini adalah gaya penyampaian gagasan cerita yang dapat diikuti pembaca melalui jalan cerita dan dari dialog-dialog tokoh utama, yaitu dimulai dari munculnya masalah sampai


(29)

commit to user

18

diakhiri dengan penyelesaian dari tokoh penengah. Materi edukasi yang disampaikan dalam komik ini berupa simulasi gambar, maupun dalam balon kata. Alur cerita menggunakan alur cerita lurus, agar memudahkan pembaca yang masih anak-anak untuk dapat memahami cerita dan edukasi yang diberikan dengan mudah.

b. Fungsi Komik

Fungsi komik dalam perancangan ini adalah sebagai media edukasi dan hiburan bagi para pembaca.

c. Format Komik

Komik Tersusun dengan 67 halaman, ukuran 15,5 x 20 cm, dengan tampilan front cover dan back cover full color dengan kertas a rt ca rton 160 gr. Halaman isi dalam format gra yscale dengan jenis kertas menggunakan kertas HVS 80 gsm, menggunakan sistem jilid Soft cover lem.

d. Balon Kata dan Spesial Efek

Untuk balon kata pembuatannya dengan cara manual, yaitu dibuat di kertas bersama ilustrasinya saat penintaan dan spesial efek berpedoman sama seperti komik pada umumnya yang beredar di pasaran.

e. Visualisasi Gambar

Visualisasi gambar manual menggunakan pensil 2B yang kemudian trace sket manual di kertas lain dengan bantuan light box, lalu sca ne


(30)

hasil trace dan finishing menggunakan Softwa re Adobe Photoshop CS4.

1) Teknik Gambar

Teknik gambar menggunakan teknik garis dan blok dengan pewarnaan gra ysca le menggunakan komputer. Garis dinamis berupa lengkungan, tebal tipis, arsir/blok untuk ruang gelap dan permainan arsir untuk memberikan efek bayangan serta memberikan kesan gerak dan tekstur.

2) Stilasi dan Distorsi Figur

Gaya gambar menggunakan gaya kartun, karena gaya kartun biasanya lebih mudah diterima oleh pembaca.

3) Desain Aksesoris

Desain aksesoris berupa kostum sehari-hari pada umumnya seperti kaos, kemeja, celana pendek dan lain-lain.

4) Dasain Lingkungan Alam, Peradaban, dan Perilaku Budaya Masyarakat

Desain lingkungan berupa sebuah desa dengan latar belakang desa-desa di pulau Jawa. Peradaban masyartakatnya sama dengan peradaban masyarakat desa pada umumnya di zaman sekarang (sudah ada alat elektronik dan kendaraan bermotor). 5) Teknik Komunikasi dan Persuasi Lewat Gambar

a) Pilihan Momen


(31)

commit to user

20

(1) Kejadian ke kejadian

Aksi tunggal yang di gambarkan dalam sebuah rangkaian momen.

(2) Aksi ke Aksi

Sebuah subyek (orang, obyek, dan lain-lain) tunggal dalam sebuah rangkaian momen.

(3) Subyek ke Subyek

Serangkaian perubahan subyek dalam lokasi yang sama. (4) Lokasi ke Lokasi

Transisi melintasi jarak waktu atau ruang yang berbeda. (5) Aspek ke Aspek

Transisi dari suatu aspek sebuah tempat, gagasan, atau suasana hati.

b) Pilihan Bingkai

Perancangan pilihan bingkai pada komik ini tidak keseluruhan menggunakan panel berbentuk segi empat. Ada beberapa bingkai yang variatif, atau bahkan satu halaman satu bingkai. Hal ini mempertimbangkan perancangan desain panel yang variatif agar sesuai dengan suasana cerita atau tokoh. Dalam hal ini akan disesuaikan dengan adegan tiap panel dalam komik.


(32)

eye, serta zoom in untuk menggambarkan adegan percakapan, dramatisasi, suasana, dan sebagainya. Selain itu juga menggunakan sudut pandang prespektif untuk mempertajam sense pembaca dalam memahami adegan di dalam cerita.

c) Pilihan Citra

Pilihan gaya citra yang dipilih dalam komik ini adalah gaya kartun karena gaya kartun cenderung mudah diterima pembaca. d) Pilihan Kata

Dalam perancangan komik ini menggunakan beberapa gabungan kata/gambar, antara lain : kata spesifik, gambar spesifik, duo-spesifik, berpotongan, dan independen (saling bergantung), yang bertujuan untuk mengkomunikasikan gagasan, percakapan, dan suara secara jelas dan persuasif serta bersatu dengan cerita.

e) Pilihan Alur

Alur membaca komik ini sesuai dengan cara membaca buku yang lazim di Indonesia, yaitu dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Halaman dimulai dari lembar pertama setelah cover depan dan berakhir satu halaman sebelum cover belakang. Bentuk panel sesuai dengan ilustrasi yang ditampilkan. Penomeran halaman berada di tengah bawah.


(33)

commit to user

22

6) Pesan Komik

Dalam perancangannya, komik ini mengandung berbagai pesan yang berkaitan dengan edukasi Islam yaitu tentang beberapa perilaku yang sederhana bisa mengakibatkan dosa-dosa kecil. f. Synopsis Cerita

Kisah Abu dan Ali berawal dari kedatangan mereka ke rumah Kakek mereka di desa Randuwetan untuk liburan sekolah. Di desa Randuwean mereka mendapati berbagai masalah karena ketidakmengertian mereka terhadap hal yang berakibat pada dosa kecil, untunglah mereka bertemu dengan Royan seorang ulama muda dari desa itu yang kebetulan adalah teman dari Om mereka, Ranto.

Dikisahkan, mereka mendapat pelajaran dan pengetahuan di desa Randuwetan tersebut. Melalui ulama muda yang bernama Royan mereka belajar banyak tentang agama, mereka juga bertemu dengan teman baru yaitu Marwan seorang anak penggembala. Ali juga mendapat pengalaman berharga dari Mbah Munarto, seorang sesepuh desa Randuwetan yang sangat tidak suka dengan orang yang tidak mengagungkan masjid.

1) Pembagian Halaman

Halm 1 : Lembar sampul hitam putih

Halm 2 : Informasi pembuat cerita, pembuat gambar, pembuat sampul komik, dan publishing

Halm 3 : Judul kisah pertama


(34)

Halm 5 : Suasana di sebuah stasiun, dimana saat itu Abu dan Ali baru turun dari kereta

Halm 6 : Seorang kenek menawarkan ke Abu dan Ali untuk

naik ke angkutan umumnya tapi Abu

menolaknya, lalu Abu mengajak Ali duduk dan tiba-tiba HP Ali berbunyi, Ali pun mengangkat HP-nya.

Halm 7 : Ali tertawa terbahak-bahak dan itu membuat Abu risih, karena Ali tidak menghiraukan teguran Abu, Abu menjatuhkan Ali, keributan itu membuat seseorang menegur mereka.

Halm 8 : Orang yang menegur mereka ternyata adalah pemilik warung yang mereka singgahi, pemilik warung meminta agar mereka jangan ribut, dan akhirnya mereka bisa naik bus yang mereka tunggu.

Halm 9 : Sementara itu Mbah Joyo dan Ibunya Abu dan Ali terlibat percakapan lewat telfon genggam. Ibunya Abu dan Ali bilang kalau Abu dan Ali mau liburan di rumah Mbah Joyo.

Halm 10 : Karena merasa udah sampai di tujuan Abu memutuskan turun dari angkutan umum, ternyata


(35)

commit to user

24

setelah turun Ali kaget karena yang dilihatnya hanyalah sawah.

Halm 11 : Ali protes kepada Abu karena diajak lewat jalan yang tidak biasa yaitu di tengah sawah, tapi Abu menyuruhnya untuk menikmati saja.

Halm 12 : Beberapa menit kemudian mereka berdua mandi keringat karena kepanasan, ditaMbah Ali yang perutnya sakit ingin buang air besar. Lalu Abu menunjukkan sebuah lokasi yaitu parit dan menyarankan Ali untuk buang Air di sana.

Halm 13 : Tiba-tiba Ali melihat ada seseorang dari jauh berteriak kepada mereka, setelah diperhatikan lebih seksama, ternyata orang itu mengacungkan a rit kepada mereka.

Halm 14 : Merasa terancam Abu memberitahukanya bahwa orang itu sedang mengacungkan a rit ke mereka, Ali ternyata masih belum paham apa masksud Kakaknya, dan masih nyaman dengan posisinya, dia baru beranjak ikut lari setelah Abu berlari meninggalkannya. Ternyata petani itu Cuma mau memberitahu bahwa di dekatnya ada WC umum. Halm 15 : Sedangkan di tengah desa Randuwetan beberapa


(36)

penjual sayur keliling, dan di situ juga terlihat

mereka sedang membicarakan sesuatu.

Seorang nenek juga terlihat sedang berbelanja di sana.

Halm 16 : Abu dan Ali sudah sampai di desa Randuwetan, di tengah jalan mereka bertemu dengan Mbah Tini yaitu Nenek mereka, lalu Mbah Tini mengajak mereka langsung ke rumah.

Halm 17 : Sesampai di rumah, mereka langsung disambut Mbah Joyo yang kebetulan lagi santai di beranda rumah.

Halm 18 : Ali menceritakan kejadian yang menimpa mereka berdua saat buang air di sawah kepada Mbah Joyo, Mbah Joyo menjelaskan bahwa kalau buang air jangan sembarangan, harus pada tempatnya.

Halm 19 : Abu bilang ke Mbah Joyo kalau di sawah tidak ada tempat buang air selain di parit itu, tetapi Mbah Joyo bilang kalau sebenarnya ada tempatnya, lalu Mbah Joyo menyuruh Abu dan Ali istirahat dulu di kamar yang telah disediakan Mbah Tini.

Halm 20 : Sorenya pak lik mereka yaitu Ranto bilang kalau Mbah Joyo mau mengajak mereka ke masjid, tetapi saat ditanyakan ke Mbah Joyo ternyata Mbah


(37)

commit to user

26

Joyo sendiri hendak menonton bola di TV, Ranto memutuskan mengajak mereka sendiri dan Ranto merasa kesal karena Mbah Joyo lupa dengan perkataannyanya sendiri.

Halm 21 : Ketika sampai di masjid Ranto memperkenalkan temannya yang bernama Royan kepada Abu dan Ali. Akan tetapi saat Royan yang hendak mengajak berjabat tangan kepada Abu dan Ali, mereka malah mundur menjauhi Royan.

Halm 22 : Ali berbisik kepada Abu. Dia mencurigai kalau Royan adalah orang yang mengacungkan a rit ke mereka dan hal itu di setujui Abu. Ranto menayakan kenapa Abu dan Ali menjauhi temannya lalu Abu menjawab kalau Royan adalah orang yang

mengacungi clurit kepada mereka dan hal itu dibenarkan Royan, Royan mengaku kalau dia

hanya reflek saja. Dan ranto masih bingung dengan hal itu.

Halm 23 : Royan menjelaskan kalau dia hanya ingin

memberitahu kalau mau buang air jangan di parit sawah tapi di WC, Ali membantah kalau di sana tidak ada WC. Royan menjelaskan kalau di sana ada WC dan kebetulan ada di dekatnya. Ali bertanya ke


(38)

Abu apa benar di dekatnya Kak Royan ada WC, tapi dengan ragu Abu menjawab kalau yang dia lihat hanya gubuk saja dan Royan bilang kalau gubuk itu adalah nya. Abu menyalahkan kenapa WC-nya harus dibuat dari gubuk karena hal itu membuatnya salah sangka, dan tiba-tiba Mbah Joyo muncul dan membuat kaget Abu dan Ali dan menyuruh mereka mendengarkan penjelasan Royan. Halm 24 : Di depan masjid Abu, Ali dan Royan duduk,

Abu bertanya mengapa buang hajat selain di WC tidak diperbolehkan lalu Royan mulai menjelaskan tentang alasannya dan menanyakan tentang larangan dalam buang air atau hajat kepada Abu dan Ali.

Halm 25 : Setelah memastikan bahwa mereka berdua tidak tau, Royan mulai menjelaskan hal yang pertama, yaitu tidak boleh buang hajat di bawah pohon yang berbuah.

Halm 26 : Royan menjelaskan tentang hal pertama dari larangan dalam buang hajat.

Halm 27 : Royan menjelaskan tentang hal kedua dari larangan dalam buang hajat.


(39)

commit to user

28

Halm 28 : Royan menjelaskan tentang hal ketiga dari larangan dalam buang hajat.

Halm 29 : Royan menjelaskan tentang hal ke empat dari larangan dalam buang hajat.

Halm 30 : Royan menjelaskan tentang hal kelima dari larangan dalam buang hajat dan di lanjutkan yang ke enam.

Halm 31 : Royan merasakan kalau hp-nya bergetar, dan setelah di lihat ternyata alaram HP-nya menunjukkan waktu shola t ma ghrib. Royan pamit kepada Abu dan Ali untuk ber-a dza n maghrib, Abu dan Ali mengucapkan terima kasih kepada Kak Royan

yang telah memberika ilmunya kepada

mereka.

Halm 32 : Closing kisah Abu dan Ali hari ini dengan pemandangan siluet desa di waktu ma gr ib dan dikumandangkannya a dza n.

Halm 33 : Judul kisah kedua. Halm 34 : Inter mezzo.

Halm 35 : Abu dan Ali sedang bersantai di belakang rumah Kakeknya dan membahas tentang kejadian semalam di masjid dimana ada seorang anak yang dimarahi


(40)

Kakek-Kakek, dan tiba-tiba mereka dikagetkan dengan sesuatu.

Halm 36 : Ternyata yang mengagetkan mereka adalah

segerombolan kambing, dan pembicaraan mereka beralih membahas tentang penggembala kambing. Tiba-tiba ada seseorang yang bertanya kepada mereka.

Halm 37 : Dan ternyata orang itu adalah Marwan dan Marwan adalah penggembala kambing tersebut. Ali pun bertanya kepada Marwan tentang kejadian semalam dan Marwan menceritakan tentang Mbah Munarto. Halm 38 : Setelah beberapa tanya jawab, Marwan mengajak

Abu dan Ali bermain gundu nanti sore dan mereka menyanggupinya.

Halm 39 : Sorenya Mbah Joyo menanyakan keberadaan Abu dan Ali kepada Istrinya, dan Mbah Joyo mendapati mereka sedang bermain gundu.

Halm 40 : Abu, Ali, dan Marwan tengah asik bermain gundu. Permainan mereka terhenti saat Mbah Joyo menghampiri mereka dan mengingatkan mereka kalau waktu sudah menjelang ma gr ib, mereka supaya bersiap-siap shola t di masjid.


(41)

commit to user

30

Halm 41 : Abu, Ali, dan marwan berangkat bersama ke masjid untuk sholat ma gr ib, dan Marwan menjelaskan tentang adanya acara ceramah malam ini.

Halm 42 : Suasana saat shola t dan setelah selesai Ali mendengarkan pembicaraan dua anak yang membicarakan tentang siapa yang akan ceramah kali ini.

Halm 43 : Tiba-tiba ada seseorang yang berjalan ke depan masjid, dan orang itu adalah Mbah Munarto. Hal itu membuat dua anak di sebelah Ali kaget, melihat gelagat itu Ali pun bertanya kepada mereka berdua tentang Mbah Mubarto. Anak di sebelah Ali pun tahu kalau Ali bukan anak asli desa ini, kemudian mereka memberi tahu kalau Mbah Munarto memiliki julukan.

Halm 44 : Setelah mendengar julukan Mbah Munarto, tiba-tiba ada sesosok pocong datang ke masjid dan membuat panik semua orang.

Halm 45 : Melihat hal itu Mbah Munarto tidak bisa tinggal diam dan saat tiba-tiba pocong menyerang, Mbah Munarto mengeluarkan jurus mata saktinya dan merobohkan pocong tersebut.


(42)

Halm 46 : Ali pun kaget kaena tiba-tiba anak sebelahnya membuyarkan lamunannya tentang Mbah Munarto, dan menjelaskan kalau maksutnya bukan seperti itu, dan setelah mendengarkan penjelasan anak tersebut , Ali baru tahu yang sesungguhnya dan mengagumi Mbah Munarto.

Halm 47 : Ketika shola t isya k sedang dijalankan, Ali terlihat tengah melirik dua anak kecil di sebelahnya sedang bercanda, merasa perlu mengingatkan mereka, Ali pun memberi isyarat mereka untuk diam, tapi kedua anak kecil tadi malah lari keluar masjid.

Halm 48 : Setelah selesai shola t isya k, Marwan memutuskan pulang duluan, lalu Ranto menyuruh Abu dan Ali pulang duluan karena dia ada keperluan mendadak. Saat keduanya tengah asyik berjalan tiba-tiba ada yang menepuk pundak mereka dan kontan membuat mereka kaget.

Halm 49 : Ternyata yang membuat mereka kaget adalah Mbah Munarto, saat itu Mbah Munarto bertanya kepada Ali siapa namanya dan ketika Ali menjawap pertanyaan Mbah Munarto, tiba-tiba Mbah Munarto memarahi Ali karena bercanda saat sholat.


(43)

commit to user

32

Halm 50 : Ketika itu juga Royan dan Ranto melihat Abu dan Ali bersama Mbah Munarto dan menghampiri mereka, saat Royan dan Ranto tiba di tempat Abu dan Ali Mbah Munarto bertanya ke mereka tentang Ali. Ketika mengetahui alasannya Mbah Munarto marah kepada Ali, Royan segera memintakan maaf Ali kepada Mbah Munarto, dan memohon supaya biar Royan saja yang menasehati Ali karena dia murid barunya, dan akhirnya Mbah munarto bisa memaklumi dan menyerahkan Ali kepada Royan. Halm 51 : Ranto marah kepada Abu dan Ali karena perbuatan

mereka, tetapi segera dicegah Royan. Royan lalu bertanya kepada Ali kejelasan masalahnya. Tetapi tiba-tiba Ali merasa tubuhnya merinding, seperti ada setan lewat.

Halm 52 : Seseorang menyapa mereka dari belakang, setelah menengok, Ali akhirnya tahu mengapa dia merinding. Sekali lagi Abu dan Ali bertemu om-om tukang gorengan di dekat setasiun. Abu sangat senang bertemu dengan om-om ini, beda dengan Ali yang gemetaran. Karena curiga om itu pun mendekati Ali dan bertanya.


(44)

Halm 53 : Mata Ali langsung berkunang-kunang dan mulutnya berbusa dan akhirnya Ali pingsan. Itu terjadi karena Ali ternyata takut dengan waria.

Halm 54 : setelah Ali sadar dan baikan, Royan meminta maaf atas kelakuan Kakaknya tadi, kontan Abu dan Ali kaget dengan kata-kata Royan yang berkata kalau om itu adalah Kakaknya.

Halm 55 : Lalu Abu bertanya kepada Royan tentang sikap Kakaknya, akan tetapi sekali lagi jawaban Royan membuat Abu dan Ali kaget. Ternyata ayahnya Royan dulu sempat khawatir terhadap masadepan Kakaknya.

Halm 56 : Lalu Royan mulai menceritakan tentang Mbah Munarto dan sifat tegasnya. Walaupun dulu Royan termasuk yang tidak suka kepada Mbah Munarto, tetapi setelah mengetahui alasannya dia sekarang sangat menghormati beliau.

Halm 57 : Alasannya tidak lain karena masjid adalah rumah Alla h dan ketika kita shola t yang ada di depan kita adalah Alla h, maka beliau harus menjaga keduanya. Ketika mendengar kata menjaga Ali bertanya tentang hal yang dilakukannya di masjid tadi dan itu membuat Royan tertawa.


(45)

commit to user

34

Halm 58 : Lalu Royan menjelaskan tentang gerakan yang tidak boleh dilakukan saat shola t, karena itu berakibat pada hilangnya pahala shola t.

Halm 59: Royan melanjutkan penjelasannya tentang gerakan yang dilarang dalam shola t yaitu mendongak saat shola t.

Halm 60 : Royan masih menjelaskan bab gerakan yang

dilarang dalam shola t, yang kali ini tentang inhisha r, inhisha r adalah berkaca pinggang.

Halm 61 : Royan menjelaskan tentang waktu-waktu yang dilarang untuk mengerjakan shola t.

Halm 62 : Royan menjelaskan tentang larangan mendahului ima m dalam shola t, dan beberapa taMbahan yang lain seperti berjalan di depan orang yang sholat dan melangkahi pundak orang yang duduk.

Halm 63 : Royan bertanya kepada Ali tentang hal apa saja yang tidak pantas dilakukan di dalam masjid.

Halm 64 : Royan menjelaskan hal-hal apa saja yang tidak pantas dilakukan di dalam masjid.

Halm 65 : Royan menjelaskan tentang diam atau tidak boleh bicara saat mendengarkan kotba h

Halm 66 : Royan menjelaskan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesucian masjid.


(46)

Halm 67 : Closing kisah Abu dan Ali hari ini dengan pemandangan burung hantu dan bulan sabit di malam itu.

g. Desain Karakter 1) Abu

Gambar III.2. Karakter Abu

Karakter Abu di sini digambarkan sebagai anak SMP yang berusia sekitar 13 tahun. Seperti anak-anak pada umumnya pakaian yang digunakan seperti pada umumnya anak zaman sekarang. Abu memiliki ciri khas pada rambutnya yang cepak dan mulutnya yang sedikit ndower. Abu adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Dia memiliki adik yang bernama Ali. Abu 2 tahun lebih tua dari adiknya, sekarang dia kelas 2 SMP, walau pun dia 2 tahun lebih tua dari adiknya tetapi tingginya hampir sama dengan adiknya. Karena Abu merasa menjadi Kakak dia selalu menganggap dirinya lebih tahu semua hal dari pada adiknya .


(47)

commit to user

36

Tampilan Visual Fisik

a) Usia : 13 tahun b) Jenis Kelamin : Laki-laki c) Tinggi/Berat : 145 cm/37 kg

d) Ciri khas : Memiliki rambut cepak dan mulutnya sedikit ndower.

e) Sifat : karena dia merasa sebagai Kakak, dia selalu sok tahu bersama adiknya.

f) Aksesoris : seperti pakaian anak-anak pada umumnya. 2) Ali

Gambar III.3. Karakter Ali

Karakter Ali di sini digambarkan sebagai anak SD yang berusia sekitar 11 tahun. Seperti halnya Abu, pakaian Ali juga seperti anak-anak pada zaman sekarang. Ali memiliki ciri khas pada rambutnya yang lebat dan dibelah pinggir dan mulutnya yang manyun.


(48)

Ali adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Dia adalah adiknya Abu. Ali 2 tahun lebih muda dari Abu, sekarang dia kelas 6 SD. Karakter Ali memiliki sifatnya yang polos dan suka jajan.

Tampilan Visual Fisik

a) Usia : 11 tahun b) Jenis Kelamin : Laki-laki c) Tinggi/Berat : 142 cm/39 kg

d) Ciri khas : Memiliki rambut lebat yang dibelah pinggir dan mulutnya sedikit manyun.

e) Sifat : polos, suka jajan, terkadang kepolosannya membuat dia selalu mengutarakan keinginanya tanpa berfikir dulu.

f) Aksesoris : memakai kaos dan celana pendek. 3) Bang Royan

Gambar III.4. Karakter bang Royan

Bang Royan adalah seorang ulama muda dari desa Randuwetan. Dia mengajarkan ilmu agama kepada anak-anak di desa itu. Karakter bang


(49)

commit to user

38

Royan memiliki ciri berambut keriting, memakai penutup kepala dan memiliki wajah yang agak panjang. Bang Royan memiliki sifat sabar, penyayang, dan memghormati orang lain. Dia juga tidak sungkan-sungkan mengajarkan ilmu agama kepada orang lain yang baru di kenalnya.

Tampilan Visual Fisik

a) Usia : 22 tahun b) Jenis Kelamin : Laki-laki c) Tinggi/Berat : 165 cm/58 kg

d) Ciri khas : Memiliki rambut keriting dan wajahnya yang panjang.

e) Sifat : sabar, penyayang, dan memghormati orang lain. Dia juga tidak sungkan-sungkan mengajarkan ilmu agama kepada orang lain yang baru di kenalnya.

f) Aksesoris : memakai penutup kepala.

2. Konsep Perancangan Media Penunjang

Sebuah komik yang berhasil haruslah melalui proses kreatif yang baik, agar maksud dan pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh pembaca. Selain itu, perlu adanya media penunjang supaya dapat menaMbah kepuasan para pembaca, maupun sekedar penaMbah nilai promosi kepada para target a udience yang ada.


(50)

Oleh karena itu, dalam perancangan komik Kisah Abu dan Ali ini, ada beberapa media penunjang yang akan digunakan meliputi:

a. Poster

Media ini memuat unsur visual dan verbal yang berfungsi sebagai media informasi pelaksana waktu, tempat, dan acara launching buku perancangan komik ini.

Penekanan unsur visual yang lebih ditekankan daripada unsur verbal adalah sebagai point of view dalam sebuah poster. Poster dibuat dengan format por tra it/vertikal dengan ukuran kertas A3 (42 x 29,7 cm) dengan visualisasi tokoh utama beserta logo judul komik dan visual yang di ambil dari scene halaman komik.

Hea dline berupa judul komik. Body copy berupa synopsis singkat tentang isi komik.

b. X-Banner

Media ini merupakan sarana komunikasi yang biasa dipajang di tempat strategis. Letaknya yang strategis karena berada di depan pintu masuk, sehingga membuat media ini mampu menjadi sarana kampanye yang promotif. Media ini dibuat dengan bahan kain MMT dan ukurannya adalah 160 x 60 cm. kelebihan dari media ini adalah:

1) Langsung mudah terlihat, karena diletakkan di depan pintu masuk took-toko buku dan di tempat launching.


(51)

commit to user

40

2) Memuat berbagai informasi singkat dari komik yang dibuat. Sehingga memudahkan pengunjung untuk segera memutuskan untuk membeli komik ini atau tidak.

c. Book Mark

Media ini juga merupakan media promosi yang relatif murah karena diberikan secara cuma-cuma. Book Ma rk dibuat dengan format por tra it/vertikal ukuran 4 x 10 cm, dengan visualisasi karakter komik beserta logo judul.

Kelebihan media Book Ma rk : 1) Murah, efektif, dan fungsional.

2) Digunakan sebagai pembatas halaman komik yang langsung disisipkan di halaman komik.

d. Pin

Media ini merupakan media yang bisa dikatakan paling trend saat ini. Cukup terjangkau, dan dapat digunakan sebagai aksesoris. Pin dibuat dengan diameter 5,8 cm, dengan fisualisasi karakter komik dan logo judul. Kelebihan media pin ini adalah :

1) Sangat fleksibel dan dapat digunakan sebagai pelengkap penampilan. 2) Desain dan visualisasi yang sesuai dengan anak-anak dapat menarik

perhatian pembaca. e. Stiker

Stiker merupakan salah satu media yang efektif disamping biaya produksi pembuatan yang relatif murah, media ini juga menarik. Stiker


(52)

dibuat dengan dua desain, ukuran untuk desain pertama 8 x 7,5 cm dan desain kedua diameter 7 cm, dengan visualisasi karakter komik beserta logo judul. Stiker dapat diberikan secara gratis sebagai bonus pembelian komik karena harganya yang relatif murah. Kelebihan dari stiker adalah :

1) Efektif dan menarik dengan biaya produksi yang murah. 2) Cukup disukai oleh khalayak.

f. Gantungan kunci

Media ini merupakan media yang bisa dikatakan cukup terjangkau, dan dapat digunakan sebagai aksesoris. Gantungan kunci dibuat dengan diameter 4,5 cm, dengan fisualisasi karakter komik dan logo judul. Kelebihan media ini adalah :

1) Sebagai aksesoris pelengkap. g. T-shir t

T-shir t atau kaos digunakan sebagai media komunikasi karena kaos merupakan sesuatu yang umum dipakai semua orang, baik tua, dewasa, remaja, atau anak-anak. Maka pemakaian media kaos ini sangat cocok dan tepat sasaran sehingga ketika kaos ini dipakai, secara langsung dapat mempromosikan komik Kisah Abu dan Ali kepada a udience. Kaos berukuran dewasa dan a ll size anak-anak, visualisasi menonjolkan logo judul komik dan ilustrasi karakter komik KIsah Abu dan Ali. T-shir t dapat dijual saat pameran atau peluncuran komik. T-shir t memiliki kelebihan sebagai media promosi yang efektif, antara lain :


(53)

commit to user

42

2) Dapat menyampaikan pesan secara langsung.

3) Visualisasi yang baik mampu menarik perhatian orang.

C. Teknik Pelaksanaan

1. Desain Logo Judul

Font Comic

Sans MS. Alasan memakai bentuk-bentuk font itu adalah pada bentuknya yang menarik, tidak formal, dan sesuai dengan karakter komik. Dan selain itu, pada logo judul ditaMbah ilustrasi kepala Abu dan Ali di sisi font nama karakter sebagai objek yang memperjelas karakter.

Contoh :

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890

2. Desain Cover dan Back Cover Komik a. Ukuran komik adalah 15,5 cm x 20 cm.

b. Format Cover dan Ba ck Cover berupa por tra it atau vertikal. c. Cover dan Ba ck Cover full color.

d. Typogra phy adalah Comic Sans MS. e. Teknik visualisasi

1) Manual (sket pensil kemudian ditinta). 2) Finishing dengan Adobe Photoshop CS 4.


(54)

f. Ilustrasi berupa tampilan karakter komik dan Background. g. realisasi cetak separasi empat warna (CMYK)

h. Media/bahan cover dan back cover berupa kertas glossy 100gr dengan laminasi.

3. Perancangan Visual Halaman Komik a. Jumlah halaman

1) 1 cover hitam putih

2) 1 halaman informasi komik 3) 2 halaman judul

4) 61 halaman komik 5) 2 halaman taMbahan

b. Ukuran komik adalah 15,5 cm x 22 cm.

c. Format halaman komik berupa por tra it atau vertikal. d. Arah baca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. e. Pewarnaan gra yscale.

f. Typhogr aphy

1) Font pengisi balon teks dan juga beberapa sebagai sound effect menggunakan bentuk font sederhana, mudah dibaca, tidak Kaku, ramping, dan lentur. Font tersebut ialah MV Boli.

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz


(55)

commit to user

44

2) Font yang digunakan untuk sound effect bentuknya tebal dan tidak formal. Font tersebut adalah Gill Sans Ultra Bold

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890 g. Teknik Visualisasi

1) Manual(sket pensil) dan trace sket pensil di kertas lain dengan bantuan light box.

2) Finishing dengan Adobe Photoshop CS 4. h. Realisasi cetak sparasi satu warna.

i. Media/bahan berupa kertas HVS 80 gr. j.Teknik jilid buku dengan teknik jilid spiral.

4. Perancangan Desain Sekunder a. Poster

1) Ukuran poster adalah A3 atau 42 cm x 29,7 cm. 2) Format poster adalah por tra it atau vertikal. 3) Typogra phy adalah jenis Comic Sans MS. 4) Finishing dengan Adobe Photoshop CS 4.

5) Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik. 6) Realisasi berupa cetak sparasi empat warna.

7) Media/bahan berupa kertas a rt pa per 120 gr. b. X-Ba ner


(56)

2) Format por tra it atau vertikal.

3) Typogra phy adalah jenis Comic Sans MS. 4) Finishing dengan Adobe Photoshop CS 4.

5) Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik. 6) Realisasi berupa cetak sparasi empat warna.

7) Media/bahan berupa kain MMT dengan menggunakan standing banner. c) Book Mar k

1) Ukuran book mark adalah 4 cm x 10 cm. 2) Format por tra it dan vertikal.

3) Typogra phy adalah jenis Comic Sans MS. 4) Finishing dengan Adobe Photoshop CS 4.

5) Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik. 6) Realisasi berupa cetak sparasi empat warna.

7) Media/bahan berupa kertas glossy 100 gr dengan laminasi.

d. Pin

1) Ukuran diameter pin adalah 5,8 cm 2) Typogra phy adalah jenis Comic Sans MS.

3) Finishing dengan Adobe Photoshop CS 4.

4) Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik. 5) Realisasi berupa cetak sparasi empat warna.

6) Media/bahan berupa kertas inject pa per 70 gr dan lempengan pin dengan finishing laminasi.


(57)

commit to user

46

e. Stiker

1) Ukuran stiker desain pertama adalah 8 cm x 7,5 cm dan desain kedua diameter 7 cm.

2) Typogra phy adalah jenis Comic Sans MS. 3) Finishing dengan Adobe Photoshop CS 4.

4) Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik. 5) Realisasi berupa cetak sparasi empat warna.

6) Media/bahan berupa kertas stiker. f. Gantungan kunci

1) Ukuran gantungan kunci adalah diameter 4,5 cm. 2) Typogra phy adalah jenis Comic Sans MS.

3) Finishing dengan Adobe Photoshop CS 4.

4) Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik. 5) Realisasi berupa cetak sparasi empat warna.

6) Media/bahan berupa plastik. g. T-shir t atau kaos

1) Ukuran T-shir t atau kaos adalah a ll size (S, M, L, XL). 2) Typogra phy adalah jenis Comic Sans MS.

3) Finishing dengan Adobe Photoshop CS 4.

4) Ilustrasi berupa tampilan logo judul dan karakter komik. 5) Realisasi berupa cetak sparasi empat warna.


(58)

commit to user

BAB IV VISUALISASI

A.Sket Kasar (Thumbnail)

Hasil sket yang dijadikan rekomendasi adalah sebagai berikut :


(59)

commit to user

48

B. Desain Jadi 1. Desain Komik

Berikut ini adalah hasil jadi perancangan komik Kisah Abu dan Ali dari thumbna il atau sket kasar yang telah melalui proses finishing di computer.


(60)

2. Logo Judul

Font Comic

Sans MS. Alasan memakai bentuk-bentuk font itu adalah pada bentuknya yang menarik, tidak formal, dan sesuai dengan karakter komik. Selain itu, pada logo judul ditaMbah ilustrasi kepala Abu dan Ali di sisi font nama karakter sebagai objek yang memperjelas karakter.


(61)

commit to user

50

3. Cover Komik

Cover komik Kisah Abu dan Ali full color, ukuran 15,5 cm x 20 cm, dengan format por tra it atau vertical. Logo judul diletakkan di tengah dan di bawahnya terdapat sub judul komik dan nama komikus. Sedangkan untuk nama publishing diletakkan di ujung kiri bawah.

Gambar IV.7. Cover komik 4. Media Promosi Pendukung

a. Poster

Poster full color dengan format por tra it dan ukuran A3 (42 x 29,7 cm). Teknik visualisasi manual, finishing dengan Adobe Photoshop CS 4. Font menggunakan Comic Sans MS. Visualisasi hampir sama dengan cover komiknya hanya saja pada bagian logo judul diganti dengan cover komik


(62)

Kisah Abu dan Ali. Dibagian bawah terdapat informasi-informasi tentang komik. Bahan atau media berupa kertas Art karton 180 gr

Gambar IV.8. Poster

b. X-Banner

Desain x-banner full color dengan ukuran 160 cm x 60 cm. Teknik visualisasi manual, finishing dengan Adobe Photoshop CS4. Font menggunakan Comic Sans MS. Visualisasi berupa tokoh utama (Abu dan


(63)

commit to user

52

Ali). Dibagian bawah terdapat informasi-informasi tentang komik. Bahan media adalah kain MMT.

Gambar IV.9. X-Banner

c. Book Mark

Desain book mark ada dua macam. Format book mark adalah por tra it. Ukuran book mark 4 cm x 10 cm. Teknik visualisasi manual, finishing menggunakan Adobe Photoshop CS4. Font judul menggunakan Comic


(64)

Sans MS. Visualisasi karakter berupa tokoh utama (Abu dan Ali), serta logo judul komik. Media kertas menggunakan bahan kertas glossy dengan laminasi doff halus.

Gambar IV.10. Book mark

d. Pin

Desain pin memiliki diameter 5,8 cm. Teknik visualisasi manual, finishing menggunakan Adobe Photoshop CS4. Font judul menggunakan Comic Sans MS. Visualisasi berupa logo judul komik. Media/bahan berupa kertas inject paper 70 gr dan lempengan pin dengan finishing laminasi doff.


(65)

commit to user

54

Gambar IV.11. Pin

e. Stiker

Desain stiker ada dua macam, desain pertama memiliki ukuran 8 x 7,5 cm dan desain kedua memiliki diameter 7 cm. Teknik visualisasi manual, finishing menggunakan Adobe Photoshop CS4. Font judul menggunakan Comic Sans MS. Visualisasi berupa logo judul komik. Media/bahan berupa kertas stiker.


(66)

(67)

commit to user

56

f. Gantungan kunci

Desain gantungan kunci memiliki diameter 4,5 cm. Teknik visualisasi manual, finishing menggunakan Adobe Photoshop CS4. Font judul menggunakan Comic Sans MS. Visualisasi berupa logo judul komik. Media/bahan berupa plastik.

Gambar IV.13. Gantungan kunci

g. T-shir t

Desain t-shir t atau kaos memiliki ukuran a ll size (S, M, L, XL).. Teknik visualisasi manual, finishing menggunakan Adobe Photoshop CS4. Font judul menggunakan Comic Sans MS. Visualisasi berupa logo judul komik. Media/bahan cotton.


(68)


(69)

commit to user

58 BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat, dan setelah melalui proses eksekusi karya, maka diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam merancang komik edukasi Islam yang efektif untuk anak, dibutuhkan sebuah cerita dan visualisasi yang komunikatif agar pesan edukasi dapat tersampaikan dengan jelas kepada mereka.

2. Anak-anak memiliki keterbatasan dalam memahami sesuatu, sehingga dengan menggunakan media komik, maka pesan dan informasi edukasi Islam yang disampaikan dapat mempermudah anak-anak dalam memahaminya.

3. Komik merupakan sarana edukasi sebagai media komunikasi visual yang efektif untuk anak-anak.

B. Saran

1. Hendaknya dalam membuat sebuah informasi edukasi tentang sesuatu kepada anak-anak agar lebih mudah dipahami, bisa menggunakan metode cerita dan visual.

2. Cerita dan visual yang digunakan dalam sarana penyampaian edukasi tersebut, harus dibuat dengan memperhatikan apa yang disampaikan, dan melihat siapa target a udience yang dituju. Hal ini dimaksudkan agar karya yang tercipta


(70)

dapat memiliki ruang tersendiri di hati pembaca, bukan sekedar hiburan, tetapi informasi edukasinya dapat tercapai


(1)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

54

Gambar IV.11. Pin

e. Stiker

Desain stiker ada dua macam, desain pertama memiliki ukuran 8 x 7,5 cm dan desain kedua memiliki diameter 7 cm. Teknik visualisasi manual,

finishing menggunakan Adobe Photoshop CS4. Font judul menggunakan

Comic Sans MS. Visualisasi berupa logo judul komik. Media/bahan berupa kertas stiker.


(2)

commit to user


(3)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

56

f. Gantungan kunci

Desain gantungan kunci memiliki diameter 4,5 cm. Teknik visualisasi manual, finishing menggunakan Adobe Photoshop CS4. Font judul menggunakan Comic Sans MS. Visualisasi berupa logo judul komik. Media/bahan berupa plastik.

Gambar IV.13. Gantungan kunci

g. T-shir t

Desain t-shir t atau kaos memiliki ukuran a ll size (S, M, L, XL).. Teknik visualisasi manual, finishing menggunakan Adobe Photoshop CS4. Font judul menggunakan Comic Sans MS. Visualisasi berupa logo judul komik. Media/bahan cotton.


(4)

commit to user


(5)

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah yang diangkat, dan setelah melalui proses eksekusi karya, maka diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam merancang komik edukasi Islam yang efektif untuk anak, dibutuhkan sebuah cerita dan visualisasi yang komunikatif agar pesan edukasi dapat tersampaikan dengan jelas kepada mereka.

2. Anak-anak memiliki keterbatasan dalam memahami sesuatu, sehingga dengan menggunakan media komik, maka pesan dan informasi edukasi Islam yang disampaikan dapat mempermudah anak-anak dalam memahaminya.

3. Komik merupakan sarana edukasi sebagai media komunikasi visual yang efektif untuk anak-anak.

B. Saran

1. Hendaknya dalam membuat sebuah informasi edukasi tentang sesuatu kepada anak-anak agar lebih mudah dipahami, bisa menggunakan metode cerita dan

visual.

2. Cerita dan visual yang digunakan dalam sarana penyampaian edukasi tersebut, harus dibuat dengan memperhatikan apa yang disampaikan, dan melihat siapa target a udience yang dituju. Hal ini dimaksudkan agar karya yang tercipta


(6)

commit to user

dapat memiliki ruang tersendiri di hati pembaca, bukan sekedar hiburan, tetapi informasi edukasinya dapat tercapai