d. Bagaimana kaitan temuan dengan permasalahan dalam topik kajian dan kerangka berpikir observasi lapangan ?
Ada pun analisis data menggunakan teknik tertentu. Teknik sebagai metode berfungsi sebagai cara dan alat bantu analisis agar hasil analisis
lebih akurat. Pada Observasi Lapangan, peserta diminta untuk melatih diri dalam
mempertajam daya analisis dari temuan lapangan. Diharapkan setelah melatih diri dalam mengenal lapangan dan
mempertajam daya analisis data lapangan, peserta lebih merasakan tentang penyempurnaan sebagai hasil pengayaan penulisan KKK dan
KKP. Bahkan setelah melatih diri dalam menganalisis masalah peserta akan lebih tajam daya analisisnya pada saat ujian komprehensif.
Peserta diberikan kebebasan untuk memilih teknik analisis yang paling tepat dengan temuan lapanganfokus bahasan seperti yang dipelajari dari
teknik-teknik analisis manajemen yaitu teknik SWOT dan teknik lainnya yang relevan antara lain :
a. Forced Field Analysis; b. Fish Bone;
c. USG; d. Cost Benefit;
e. Model Causal Map; f. Model Komperasi;
g. Check Sheet dan lain-lain;
A. Latihan
1. Bagaimanakah cara untuk melakukan analisis data lapangan ? Jelaskan
2. Setujukah Saudara bahwa instrumenalat analisis mempunyai kekhususan dan kegunaan masing-masing? Jelaskan
B. Rangkuman
Analisis data lapangan bertujuan untuk mendapatkan ketepatan dan kebenaran dari datainformasi yang diperoleh.
Melakukan analisis berarti melakukan identifikasi permasalahan untuk menemukan penyebab dan berakhir pada suatu alternatif-
alternatif pemecahan. Berbagai teknik alat analisis dapat digunakan dalam rangka analisis data lapangan.
BAB V PENYUSUNAN LAPORAN
OBSERVASI LAPANGAN
Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkan mampu menyusun laporan Observasi Lapangan
A. Penyusunan Laporan
Menyusun laporan hasil Observasi Lapangan adalah suatu kegiatan yang kompleks, menuntut kreativitas tinggi dan menuntut daya
konsentrasi tinggi dan berjangka waktu relatif lebih lama. Penyusunan laporan adalah kulminasi dari proses kegiatan Observasi Lapangan
baik yang disusun secara perseorangan maupun secara kelompok. Tidak berlebihan pula dikatakan bahwa di dalam laporan inilah reputasi
dan kualitas hasil temuan dipertaruhkan. Oleh karena itu laporan juga merupakan komponen evaluasi yang tak terpisahkan dari proses yang
lain dalam kegiatan Observasi Lapangan. Dalam penyusunan perlu kejelasan, sehingga siapa audiensnya yang
dimaksud dalam pembahasan. Tentu dengan kejelasan tersebut, dapat diperjelas lagi dengan lingkup bahasan yang menjelaskan
maksud pembahasan sebuah laporan. Sebuah laporan juga harus proporsional dan terdapat keseimbangan antara muatan
pendahuluan, isi dan penutup. Harus diperhatikan pula obyektivitas sesuai fakta yang didapat
sebagai datainformasi. Tentunya sebuah laporan ditutup dengan kesimpulan dan saran yang logis dan relevan serta mudah untuk
direalisasikan. Penulisan laporan Observasi Lapangan, baik yang disusun oleh
perseorangan, maupun oleh kelompok diatur sebagai berikut : 1. Laporan Perseorangan
Laporan ini disusun berupa catatan setiap peserta sebagai bahan penyusunan laporan kelompok yang berisikan butir-butir sebelum
dikompilasi. 2. Laporan Kelompok
Laporan ini disusun oleh kelompok selama melakukan Observasi Lapangan pada unit-unit kerja. Temuan ini ditulis dan disajikan
dalam diskusi pleno pra seminar. Setelah dibahas dalam diskusi pleno pra seminar laporan
kelompok ini diperbaiki narasinya oleh anggota kelompok. 3. Komponen utama yang diperlukan dalam penyusunan laporan
Observasi Lapangan, terdiri dari 3 tiga komponen, sebagai berikut:
a. Pendahuluan merupakan Bab I minimal berisi : 1 Latar Belakang;
2 Isu Aktual; 3 Lingkup Bahasan.
b. Isi content yang terdiri dari satu atau beberapa bab yang memuat :
1 Teorikonsepprinsip yang relevan dengan isu;
17 18
2 Datainformasi yang relevan dengan isu; 3 Analisis;
4 Penyelesaian isu. c. Penutup yang merupakan bab terakhir yang berisi :
1 Kesimpulan; 2 Saran baik untuk instansi lokus maupun untuk instansi
penyelenggara. 4. Contoh Sistematika Laporan adalah sebagai berikut
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan mengenai fokus bahasan yang diangkat, visi dan misi serta tugas pokok instansi serta
teknik pengumpulan data dan informasi.
Bab II Gambaran Keadaan
Pada bab ini diuraikan mengenai tujuan, sasaran, keadaan sekarang dan keadaan yang diinginkan dari
jenis-jenis pelayanan, produk pelayanan, indikator keberhasilan, standar pelayanan serta pelaksanaan
pelayanan.
Bab III Identifikasi dan Pembulatan Masalah
Pada bab ini dilaksanakan identifikasi masalah, dibulatkan masalahnya serta dicari penyebabnya.
Masalah yang dicari adalah masalah administrasi.
Bab IV Analisis Masalah dan Alternatif Pemecahan
Masalah.
Pada bab ini dilakukan analisis terhadap sebab-sebab masalah dan dikembangkan berbagai alternatif
pemecahan masalah dengan memperhatikan sumber daya yang dimiliki dan kemampuan organisasi, untuk
kemudian ditetapkan alternatif pemecahan masalah dan langkah-langkah yang perlu ditempuh guna
tercapainya tujuan organisasi.
Bab V Penutup
Pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan temuan serta saran-saran peserta Diklat kepada unit
organisasi yang menjadi lokus Observasi Lapangan maupun kepada unit organisasi penyelenggara dalam
upaya mencapai tujuansasaran organisasi khususnya dalam upaya meningkatkan kinerja pelayanan yang
mengarah pada Standar Pelayanan Minimal SPM serta apa yang dapat diraih oleh peserta, unit asal
peserta dan unit kerja penyelenggara Diklat selama dilaksanakannya Observasi Lapangan.
5. Penyusunan Ringkasan untuk Pimpinan Executive Summary yang ditulis oleh Ketua Angkatan dibantu Tim Perumus. Isi
ringkasan bersifat naratif dan terdiri dari garis-garis besar kesimpulan dan saran keseluruhan laporan kelompok Observasi
Lapangan.
B. Penyajian Laporan Observasi Lapangan