communication skill, yaitu kemampuan berkomunikasi, bergaul dan berhubungan dengan orang lain
” Suryana, 2006:91. Proses untuk mengembang sebuah usaha baru terjadi pada proses
kewirausahaan enterpreneurrial process, yang melibatkan lebih dari sekedar penyelesaian masalah dalam suatu posisi manajemen. Seorang pengusaha harus
menemukan, mengevaluasi, dan mengembangkan sebuah peluang dengan mengatasi kekuatan yang menghalangi tercptanya sesuatu yang baru.
Proses ini memliki empat tahap yang berbeda: “1 identifikasi dan
evaluasi peluang; 2 pengembangan rencana bisnis; 3 penetapan sumber daya yang dibutuhkan; dan 4 perusahaan yang dihasilkan
”. Hisrich, Peters, dan Shepherd 2008:11.
Dari berbagai uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa indikator variabel sikap kewirausahaan adalah: 1 percaya diri; 2 berorientasi pada tugas dan
hasil; 3 pengambilan resiko; 4 kepemimpinan yang baik; 5 keorisinilan; 6 berorientasi kemasa depan.
2.5 Pentingnya Sikap Kewirausahaan Bagi Siswa SMK
Lulusan SMK diarahkan untuk mampu bekerja diberbagai lapangan kerja yang ada. Akan tetapi, lulusan tersebut tidak dapat terserap sepenuhnya. Hal ini
dikarenakan semakin sempitnya lapangan kerja yang ada dan semakin tingginya jumlah pencari kerja, sehingga memaksa pencari kerja untuk dapat membuka
usaha mandiri. Sudradjat 2005:9 berpendapat bahwa “masalah tidak terserapnya
pencari kerja ini dapat di atasi dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menciptakan lapangan kerja baru dan menumbuh kembangkan usaha
wiraswasta ”. Hal ini didukung oleh pendapat Wena 1996:49 yang menyatakan
bahwa “karakteristik tenaga kerja yang dibutuhkan oleh dunia industri, salah
satunya adalah memiliki sikap wirausaha
”.
Bagi siswa yang masih belum terserap pada lowongan kerja dapat membuka lapangan kerja yang ada, dapat membuka lapangan kerja sendiri. Siswa
SMK diras mampu membuka usaha sendiri karena telah mendapatkan pengetahuan mengenai kewirausahaan. Selain untuk dirinya sendiri, lulusan
tersebut juga dapat membuka kesempatan kerja bagi orang lain.
2.6 Proses Penanaman Sikap Kewirausahaan Dalam Pembelajaran di SMK
Menanamkan sikap kewirausahaan dapat diberikan melalui proses pembelajaran. Wahyuni 2008:105 menjelaskan bahwa
“upaya untuk menumbuh kembangkan
sikap kewirausahaan
dapat dengan
cara mencantumkan
kewirausahaan kedalam kurikulum setiap kompetensi keahlian secara kurikulerdan wajib bagi setiap siswa
”. Kegiatan
pembelajaran yang
bertujuan untuk
menambah jiwa
kewirausahaan dapat dikembangkan melalui beberapa aktivitas menarik dibandingkan hanya memberikan materi secara klasikal Desembriarto, 2006:93.
Sedangkan menurut Wijaya. Sedangkan penanaman sikap kewirausahaan pada siswa SMK dilakukan
dengan cara kewirausahaan sebagai mata diklat wajib bagi setiap kompetensi keahlian. Sedangkan metode pembelajaran atau penanaman sikap kewirausahaan
ini dlakukan dengan metode ceramah secara klasikal, penugasan, dan praktek berjualan. Untuk kegiatan praktek berjualan, sekolah mengadakan kerjasama
dengan beberapa perusahaan dan badan usaha lainnya. Dari hasil praktek berjualan, laba diberikan berdasarkan hasil penjualan.
Dari kegiatan praktek berjualan tersebut siswa dapat mempelajari kegiatan nyata berwirausaha.
“Kegiatan menjual adalah kegiatan dasar berwirausaha, jika seorang wirausaha tidak berhasilmenjual produknya, maka kegiatan usahanya
akan mengalami kegagalan ” Alma, 2004:87.
2.7 Kerangka Berfikir Penelitian