dengan beberapa perusahaan dan badan usaha lainnya. Dari hasil praktek berjualan, laba diberikan berdasarkan hasil penjualan.
Dari kegiatan praktek berjualan tersebut siswa dapat mempelajari kegiatan nyata berwirausaha.
“Kegiatan menjual adalah kegiatan dasar berwirausaha, jika seorang wirausaha tidak berhasilmenjual produknya, maka kegiatan usahanya
akan mengalami kegagalan ” Alma, 2004:87.
2.7 Kerangka Berfikir Penelitian
Pentingnya kesiapan bagi masyarakat menuntut pemerintah untuk membentuk suatu lembaga pendidikan yang mendukung terwujudnya lulusan siap
pakai. Hal ini memunculkan rencana pemerintah untuk meningkatkan jumlah SMK yang awalnya 30 menjadi 70 dari perbandingan jumlah SMA yang ada
di Indonesia. Kesiapan kerja siswa menjadi salah satu tujuan dari pendidikan di SMK. Untuk mendukung tecapainya tujuan tersebut, maka pembelajaran
dilaksanakan di dua tempat. Siswa diberikan bekal berbagai pengetahuan di dalam lingkungan sekolah dan di luar lingkungan sekolah. Di dalam lingkungan sekolah,
siswa mendapat pengetahuan melalui kegiatan belajar bersama dengan bimbingan guru, baik untuk kegiatan praktik maupun teori. Sedangkan pembelajaran di luar
sekolah bersifat lebih luas. Siswa dapat belajar dengan masyarakat sekitar ataupun
dengan lingkungannya.
“Melalui sikap kewirausahaan dan kegiatan praktik kerja industri prakerin tersebut, siswa diberikan cukup pengalaman yang mampu
memberikan kualitas dirinya untuk dapat bersaing di dunia kerja. Dengan begitu akan membentuk suatu kesiapan kerja pada siswa. Tenaga kerja
yang dibutuhkan oleh dunia industri adalah tenaga kerja yang meiliki sikap wirausaha dan profesional. Profesional berati menguasai bidang
keahliannya. Dengan kegiatan praktik kerja industri prakerin siswa dapat menguasai bidang keahliannya
” Wena, 1996: 49.
Agar siswa SMK ini memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu berwirausaha, maka yang perlu diperhatikan adalah faktor praktek kerja industri
siswa dilapangan.Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa saat melaksanakan prakerin merupakan modal dasar yang harus digunakan untuk
berwirausaha, setelah selesai melaksanakan praktik kerja industri maupun setelah lulus sekolah nantinya. Indikator dalam penelitian ini yaitu kemampuan produktif;
disiplin dan ketaatan; kreativitas; kerjasama; dan tanggung jawab. Selain faktor praktik kerja industri, faktor lain yang juga dapat
mempengaruhi terhadap kesiapan kerja adalah sikap kewirausahaan, dengan adanya sikap kewirausahaan maka diharapkan lulusan SMK mampu bekerja
dilapangan kerja yang ada. Akan tetapi, lulusan SMK tidak dapa terserap sepenuuhnyakarena kurangnya lapangan pekerjaan yang tesedia. Sudradjat
2005:9 berpendapat bahwa “masalah tidak terserapnya pencari kerja ini dapat di
atasi dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menciptakan lapangan kerja baru dan menumbuh kembangkan usaha wiraswasta
”. Hal ini didukung oleh pendapat Wena 1996:49 yang menyatakan bahwa
“karakteristik tenaga kerja yang dibutuhkan oleh dunia industri, salah satunya adalah memiliki sikap
wirausaha ”.
2.8 Hipotesis