2. berbagai jenis komponen dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar
3. bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang pembelajar untuk belajar 4. bentuk- bentuk komunikasi dan metode yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar, baik
cetak maupun audio, visual, dan audio visual
2.5. Pengertian Iklan
Iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui.
Adapun maksud „dibayar‟ pada definisi tersebut menunjukkan fakta bahwa ruang atau waktu bagi satu pesan iklan pada umunya harus dibeli. Maksud kata „nonpersonal‟ berarti suatu iklan melibatkan media
massa TV, radio, majalah, Koran yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan. Sifat nonpersonal iklan pada umumnya tidak tersedia kesempatan untuk
mendapatkan umpan balik yang segera dari penerima pesan kecuali dalam hal direct response advertising. Iklan menjadi instrument promosi yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang
memproduksi barang atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat luas. Belanja iklan di Indonesia pada 2005 tercatat sekitar Rp 23 triliun rupian. Televise mendominasi 70 persen Rp 16 triliun dari nilai
belanja iklan tersebut, surat kabar Rp 6 triliun, majalah dan tabloid sekitar 1 triliun. Perusahaan atau pemasang iklan lebih memilih iklan di media massa untuk mempromosikan
barang atau jasanya karena : 1. iklan di media massa dinilai efisien dari segi biaya untuk mencapai audiensi dalam jumlah
besar 2. iklan di media massa dapat digunakan untuk menciptakan citra merek dan daya tarik simbolis
bagu suatu perusahaan atau merek. 3. kemampuan menarik perhatian konsumen terutama produk yang iklannya popular atau sangat
dikenal masyarakat.
2.6. Pengertian Iklan Layanan Masyarakat
Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang mengkomunikasikan pesan untuk kebaikan bersama. Atau iklan non profit yang yang mengajak masyarakat untuk melakukan tindakan merubah perilaku yang
baik. Seperti iklan larangan menyetir dalam kondisi mabuk atau pencegahan kekerasan pada anak.
Professional advertising yang membuat iklan semacam ini, yang juga disebut public service announcements PSAs, membuatnya secara Cuma- Cuma dan media biasanya menyumbang waktu dan
ruang untuk iklan ini. Sedangkan pengertian iklan layanan masyarakat berdasarkan filosofi Universal Service
Obligation USO yakni, lembaga penyiaran yang sudah mendapatkan keuntungan dari pelayanan iklan niaga dibebankan kewajiban universal untuk memberikan kepada masyarakat secara Cuma- Cuma
sejumlah persentase keuntungan itu melalui iklan layanan masyarakat. USO merupakan konspe pola subsidi silang di dunia telekomunikasi agar penyelenggara infrastruktur tidak hanya mengambil
keuntungan saja tapi juga memiliki tanggung jawab sosial untuk mengembangkan masyarakat. Dalam kenyataannya periklanan adalah industri yang bervariasi. Namun ada beberapa persamaan,
yaitu semua tipe periklanan membutuhkan pesan yang kreatif dan orisinal, yang masuk akal dan mudah dipahami, dan semuanya disampaikan melalui media.
Kriteria Iklan Layanan Masyarakat Menurut Kasali 1992:202 ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pembuatan
iklan layanan masyarakat, kriteria tersebut adalah ; 1.
Non komersial, 2.
Tidak bersifat keagamaan, 3.
Non-politik, 4.
Berwawasan nasional, 5.
Diperuntukkan bagi seluruh lapisan masyarakat, 6.
Diajukan oleh organisasi yang telah diakui atau diterima, 7.
Dapat diiklankan, 8.
Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi, sehingga patut memperoleh dukungan media lokal maupun nasional.
2.7. Pengertian Segmentasi