PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PRAKTIKUM HAND ON DENGAN VIRTUAL LABORATORY

(1)

ABSTRAK

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PRAKTIKUMHAND ON

DENGANVIRTUAL LABORATORY Oleh

Sinka Aprilia

Berdasarkan observasi melalui wawancara dengan guru bidang studi IPA di SMP Negeri 5 Bandar Lampung diketahui bahwa rendahnya keterampilan proses sains (KPS) siswa disebabkan oleh aspek proses pembelajaran yang berlangsung dan dari aspek penilaian yang dikembangkan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan KPS dan hasil belajar siswa antara praktikumhand on

denganvirtual laboratorymelalui indikator perbandingan rata-rata skor KPS dan hasil belajar siswa saat diterapkan praktikumhand onlebih tinggi atau sama dengan rata-rata skor KPS dan hasil belajar praktikumvirtual laboratory. KPS diukur dari pencapaian indikator penilaian KPS yang meliputi: mengamati, merumuskan hipotesis, menginterpretasi data, menerapkan konsep, dan berkomunikasi. Sedangkan hasil belajar diukur dari skorN-gainhasil evaluasi

pretestdanposttest. Desain eksperimen pada penelitian ini menggunakan bentuk

Quasi-Eksperimental Designdengan tipeNon Equivalent Control Group Design. Teknik analisis data KPS menggunakan data skor observasi pada saat praktikum. Analisis data hasil belajar berupa skorN-gaindan pengujian hipotesis


(2)

praktikumhand onsebesar 75,14 lebih tinggi dari siswa yang praktikumvirtual laboratorysebesar 74,65. Perolehan skor hasil belajar aspek kognitif diambil dari rata-rataN-gainnilaipretestdanpost testsiswa yang praktikumhand onsebesar 0,52 sedikit lebih tinggi dari siswa yang praktikumvirtual laboratorysebesar 0,51. Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa aspek psikomotor yang praktikum

hand onsebesar 75,11 danvirtual laboratorysebesar 73,99. Hasil di atas mengindikasikan bahwa rata-rata KPS dan hasil belajar siswa yang praktikum secaravirtual laboratorydapat menyamai yang praktikum secarahand on.


(3)

(4)

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PRAKTIKUMHAND ON

DENGANVIRTUAL LABORATORY

(Skripsi)

Oleh Sinka Aprilia

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(5)

ABSTRAK

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PRAKTIKUMHAND ON

DENGANVIRTUAL LABORATORY Oleh

Sinka Aprilia

Berdasarkan observasi melalui wawancara dengan guru bidang studi IPA di SMP Negeri 5 Bandar Lampung diketahui bahwa rendahnya keterampilan proses sains (KPS) siswa disebabkan oleh aspek proses pembelajaran yang berlangsung dan dari aspek penilaian yang dikembangkan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan KPS dan hasil belajar siswa antara praktikumhand on

denganvirtual laboratorymelalui indikator perbandingan rata-rata skor KPS dan hasil belajar siswa saat diterapkan praktikumhand onlebih tinggi atau sama dengan rata-rata skor KPS dan hasil belajar praktikumvirtual laboratory. KPS diukur dari pencapaian indikator penilaian KPS yang meliputi: mengamati, merumuskan hipotesis, menginterpretasi data, menerapkan konsep, dan berkomunikasi. Sedangkan hasil belajar diukur dari skorN-gainhasil evaluasi

pretestdanposttest. Desain eksperimen pada penelitian ini menggunakan bentuk

Quasi-Eksperimental Designdengan tipeNon Equivalent Control Group Design. Teknik analisis data KPS menggunakan data skor observasi pada saat praktikum. Analisis data hasil belajar berupa skorN-gaindan pengujian hipotesis

menggunakan ujiIndependent Sample T Test. Perolehan rata-rata KPS siswa yang praktikumhand onsebesar 75,14 lebih tinggi dari siswa yang praktikumvirtual


(6)

Sinka Aprilia laboratorysebesar 74,65. Perolehan skor hasil belajar aspek kognitif diambil dari rata-rataN-gainnilaipretestdanpost testsiswa yang praktikumhand onsebesar 0,52 sedikit lebih tinggi dari siswa yang praktikumvirtual laboratorysebesar 0,51. Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa aspek psikomotor yang praktikum

hand onsebesar 75,11 danvirtual laboratorysebesar 73,99. Hasil di atas mengindikasikan bahwa rata-rata KPS dan hasil belajar siswa yang praktikum secaravirtual laboratorydapat menyamai yang praktikum secarahand on.


(7)

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PRAKTIKUMHAND ON

DENGANVIRTUAL LABORATORY

Oleh Sinka Aprilia

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(8)

Sinka Aprilia

Judul Skripsi : PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PRAKTIKUMHAND ON DENGANVIRTUAL LABORATORY

Nama Mahasiswa : Sinka Aprilia Nomor Pokok Mahasiswa : 0813022049 Program Studi : Pendidikan Fisika Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Drs. Eko Suyanto, M. Pd. Dr. Agus Suyatna, M.Si NIP. 19640310 199112 1 001 NIP 19600821 198503 1 004

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si


(9)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Drs. Eko Suyanto, M. Pd. ____________

Sekretaris :Dr. Agus Suyatna, M.Si ____________

Penguji

Bukan Pembimbing :Drs. I Dewa Putu Nyeneng M. Sc. ____________

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003


(10)

Sinka Aprilia

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah: Nama : Sinka Aprilia

NPM : 0813022049 Fakultas/Jurusan : FKIP/P MIPA Program Studi : Pendidikan Fisika

Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan Gg. PLN No. 50, Kelurahan Kota Baru, Kec. Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung

Menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, November 2012 Yang Menyatakan,

Sinka Aprilia NPM. 0813022049


(11)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 8 April 1990, anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Djoko Kiswanto dan Asnah.

Pendidikan yang pernah ditempuh Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Tanjung Karang tahun 1995-1996, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Negeri 2 (Teladan) Rawa Laut pada tahun 2002, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Bandar Lampung pada tahun 2002, Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Bandar Lampung pada tahun 2005.

Tahun 2008, penulis terdaftar sebagai Mahasiswi Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SPMB. Selama menjadi mahasiswi, penulis aktif dalam kegiatan keorganisasian tingkat Jurusan seperti Himpunan Mahasiswa Pendidikan Eksakta (Himasakta) hingga menjadi anggota Divisi Kaderisasi tahun 2008-2009 dan anggota Divisi Dana dan Usaha tahun 2009-2010.

Tahun 2011, penulis melaksanakan praktek mengajar melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 6 Terbanggi Besar, Lampung Tengah.


(12)

Sinka Aprilia

MOTTO

(Q.S. Al Baqarah: 286)

capai, tidak pantas patah semangat di tengah jalan karena tidak ada sukses sejati yang dilalui tanpa hambatan


(13)

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan, ku persembahkan karya kecil ini sebagai tanda cinta dan kasihku yang tulus kepada:

1. Papa dan Mama yang telah membesarkan, mendidik, dan mendukungku dengan kasih sayang yang begitu berlimpah serta selalu menyayangi dan

2. Winda Yunika dan Muhammad Dandi Kurniawan, adik-adikku tercinta yang selalu mendukung dan menjadi motivasi dalam menyelesaikan studiku untuk menuju keberhasilan.

3. Almamater tercinta yang mendewasakanku dan memberikan banyak pengalaman yang tak terlupakan.


(14)

Sinka Aprilia

SANWACANA

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. karena limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Perbandingan Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Siswa Antara Praktikum Hand On

Dengan Virtual Laboratory sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA;

3. Bapak Dr. Undang Rosidin, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika atas kesediaan memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini;

4. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing I atas kesediaan dan keikhlasannya dalam memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini; 5. Bapak Dr. Agus Suyatna, M.Si., selaku Pembimbing II atas kesediaan dan

keikhlasannya memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini;

6. Bapak Drs. I Dewa Putu Nyeneng, M.Sc., selaku Pembahas atas masukan dan saran-saran untuk perbaikan skripsi ini;


(15)

7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Pendidikan Fisika dan Jurusan Pendidikan MIPA;

8. Bapak M.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 5 Bandar Lampung atas izin untuk melakukan penelitian;

9. Bapak Hadi Pramono, S.Pd., selaku guru mitra atas bantuan dan kerja samanya selama penelitian berlangsung;

10. Sahabat seperjuangan dalam menulis skripsi, Nikmatul Khoiriyah, Theodora Retno M, Diana Sari, dan Happy Komikesari. Terima kasih atas ketulusan kalian dalam memberikan bantuan, saran, kritik, doa, dan dukungan; 11. Teman-teman seperjuangan PPL SMP Negeri 6 Terbanggi Besar

12. Rekan-rekan Pendidikan Fisika 2008, kakak tingkat 2006 dan 2007 serta adik tingkat 2009 dan 2010. Terima kasih atas persaudaraan dan kebersamaan kalian;

13. Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, serta berkenan membalas semua budi yang diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, November 2012


(16)

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PRAKTIKUMHAND ON

DENGANVIRTUAL LABORATORY

(Skripsi)

Oleh Sinka Aprilia

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(17)

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PRAKTIKUMHAND ON

DENGANVIRTUAL LABORATORY

Oleh Sinka Aprilia

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Perbandingan Keterampilan Proses Sains dengan Hasil

Belajar Siswa ... . 24

2.2 Hubungan Teoritis Studi Perbandingan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Siswa yang PraktikumHand OndenganVirtual Laboratory... . 25

3.1 Desain EksperimenNon-Equivalent Control Group Design... 28

4.1 Grafik Perolehan Skor Keterampilan Proses Sains Siswa... 53

4.2 Grafik Persentase Aspek Kognitif Siswa ... 58


(19)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoretis ... 9

1. Hasil Belajar ... 9

2. Keterampilan Proses Sains... 10

3. Metode Eksperimen ... 15

4. PraktikumHand On ... 17

5. Virtual Laboratory... 20

6. Kerangka Pemikiran ... 23

B. Anggapan Dasar ... 25

C. Hipotesis ... 26

III. METODE PENELITIAN A. Metodei Penelitian ... 27

B. Populasi dan Sampel ... 27

C. Desain Penelitian ... 28


(20)

E. Analisis Instrumen... 30

1. Uji Validitas ... 30

2. Uji Reliabilitas ... 31

F. Teknik Pengumpulan Data ... 33

G. Prosedur Penelitian ... 34

H. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Teknik Analisis Data ... 35

2. Pengujian Hipotesis ... 36

a. Uji Nomalitas ... 37

b. Uji Homogenitas ... 37

c. UjiIndependen Sampel t-Test ... 38

3. Perumusan Hipotesis... 40

a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata... 40

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 41

1. Tahapan Pelaksanaan... 41

a. Kelas PraktikumHand On... 41

b. KelasVirtual Laboratory... 43

2. Hasil Uji Coba Penelitian ... 45

a. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 45

b. Data Keterampilan Proses Sains Siswa ... 48

c. Data Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif... 49

d. Data Hasil Belajar Siswa Aspek Psikomotorik... 49

e. Hasil Uji Normalitas Rata-rataN-gain... 50

f. Hasil Uji Perbedaan Hasil Belajar Siswa... 51

B. Pembahasan ... 52

1. Kesamaan KPS PraktikumHand Ondengan Virtual Laboratory... 52

2. Kesamaan Hasil Belajar Aspek Kognitif Siswa antara Praktikum Hand OndenganVirtual Laboratory... 57

3. Kesamaan Hasil Belajar Aspek Psikomotorik antara Praktikum Hand OndenganVirtual Laboratory... 59

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 62

B. Saran ... 62 DAFTAR PUSTAKA


(21)

LAMPIRAN

1 Silabus ... 66

2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PraktikumHand On... 70

3 Lembar Penilaian (LP) 1-5 ... ..84

4 Rencana Pelaksanaan PembelajaranVirtual Laboratory... 96

5 Lembar Penilaian (LP) 1-5 ... 111

6 Kunci Jawaban LP 1 ... 123

7 LKK PraktikumHand On... 125

8 LKKVirtual Laboratory... 147

9 Kunci Jawaban LKK PraktikumHand On... 165

10 Kunci Jawaban LKKVirtual Laboratory... 179

11 Kisi-KisiPretestdanPosttest... 192

12 SoalPretestdanPosttest ... 199

13 Hasil Uji Instrumen Soal Pretes Pemantulan Cahaya... 203

14 Hasil Uji Validitas Butir Soal Pretes Pemantulan Cahaya ... 204

15 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretes Pemantulan Cahaya... 205

16 Hasil Uji Instrumen Soal Postes Pemantulan Cahaya ... 206

17 Hasil Uji Validitas Butir Soal Postes Pemantulan Cahaya... 207

18 Hasil Uji Reliabilitas Soal Postes Pemantulan Cahaya ... 208

19 Hasil Uji Instrumen Soal Pretes Pembiasan Cahaya ... 209

20 Hasil Uji Validitas Butir Soal Pretes Pembiasan Cahaya... 210

21 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretes Pembiasan Cahaya ... 211

22 Hasil Uji Instrumen Soal Pretes Pembiasan Cahaya ... 212

23 Hasil Uji Validitas Butir Soal Pretes Pembiasan Cahaya... 213

24 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretes Pembiasan Cahaya ... 214

25 Hasil UjiIndependent Sample t-TestPada Hasil Belajar ... 215

26 Data Rekapitulasi Nilai KPS Kelas VIII E PraktikumHand On.... 217

27 Data Rekapitulasi Nilai KPS Kelas VIII F PraktikumHand On... 218

28 Data Rekapitulasi Nilai KPS Kelas VIII EVirtual Laboratory ... 219

29 Data Rekapitulasi Nilai KPS Kelas VIII FVirtual Laboratory ... 220

30 Data RekapitulasiN-gainHasil Belajar Kelas 8E PraktikumHand On... 221

31 Data RekapitulasiN-gainHasil Belajar Kelas 8F 32 PraktikumHand On... 223


(22)

33 Data RekapitulasiN-gainHasil Belajar Kelas 8E

Virtual Laboratory... 225 34 Data RekapitulasiN-gainHasil Belajar Kelas 8F

Virtual Laboratory... 227 35 Daftar Nilai Psikomotor Siswa Kelas 8EHand On... 228 36 Daftar Nilai Psikomotor Siswa Kelas 8FHand On... 229 37 Daftar Nilai Psikomotor Siswa Kelas 8EVirtual Laboratory... 230 38 Daftar Nilai Psikomotor Siswa Kelas 8FVirtual Laboratory ... 231 39 Contoh SimulasiVirtual Laboratory... 232


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta

Cornellius. 2005.Step by Step SPSS 13 Analisis Data Statistik. Penerbit Andi. Yogyakarta

Dimyati dan Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta Djamarah, Syaiful Bahri. 2000.Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.

Rineka Cipta. Jakarta

Djamarah dan Zain. 2006.Strategi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Echolas.J, dkk. 1997.An English-Indonesian Dictionary. Gramedia. Jakarta Hamalik, Oemar. 2002.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta Harms, Ulrich. 1998. Virtual and Remote Labs in Physics Education.Jurnal

Internasional. Diakses 13 Desember 2011 darihttp://labattmot.ele.ita.br/ ele/lfilipe/Lab_Real_Remoto/Artigos/

Kamriantiramli. 2011. Keterampilan Proses Sains.Artikel Pendidikan. Diakses 21 Desember 2011 darihttp://kamriantiramli.wordpress.com/2011/03/21/ keterampilan-proses-sains/

Mahmuddin. 2010. Belajar Jadi Manusia: Komponen Penilaian Keterampilan Proses Sains.Artikel Pendidikan. Diakses 18 November 2011 dari http://mahmuddin.wordpress.com/2010/04/10/komponen-penilaian-keterampilan-proses-sains/

Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta Marlangen, Taranesia. 2010. Studi Kemampuan Berpikir Kritis dan Konsep Pada

Pembelajaran Fisika dengan PendekatanMultiple Representation.Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung

Nugroho, Joko. 2010. Perbandingan Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Praktikum Melalui Simulasi Komputer denganHand OnPada Siswa Kelas X SMAN 1 Seputih Agung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2009/2010.Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung


(24)

Oetomo, Budi S. Dharma. (2002).e-Education Konsep, Teknologi, dan Aplikasi Internet Pendidikan. ANDI. Yogyakarta

Priyatno, Duwi. 2010.Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS.MediaKom. Yogyakarta

Putra. 2009.Multimedia dan Virtual Lab. Jakarta: Rineka Cipta

Roestiyah, N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta Rudy. 2011. Keterampilan Proses Sains. Universitas Negeri Semarang.Artikel

Pendidikan. Diakses 26 Desember 2011 dari http://rudy-unesa.blogspot .com/2011/10/keterampilan-proses-sains.html

Rustaman. 2003. Keterampilan Proses Sains.Artikel Pendidikan. Diakses 15 Januari 2012 darihttp://biopointtenten.blogspot.com/2010/08/

keterampilan-proses-sains-kps.html

Setyono, Budi. 2000. Kumpulan Karya Guru SMU Penerima Penghargaan Pendidikan Sains Program ITSF. ITSF. Jakarta

Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung Suleiman, Amir Hamzah. 1986.Audio-Visual.Gramedia. Jakarta

Supatmo, Jatmiko Purwo. 2008. Meningkatkan KPS Siswa SMAN 1 Kota Gajah Melalui Metode Inkuiri.Skripsi.Universitas Lampung. Bandar Lampung. [Tidak Diterbitkan]

Trianto. 2011.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).Pustaka Publisher. Surabaya.

Uno, Hamzah B. 2008.Model Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta

Wicaksono, A. 2008. Efektitifitas Pembelajaran. Artikel. Diakses 18 Desember 2011 dari http://agung.smkn1pml.sch.id/wordpress/?p=119.

Ziad, Touriq. 2004. Perbandingan Hasil Belajar Fisika Menggunakan Media Komputer dengan Media Asli pada Siswa Kelas 1 Semester 1 SMUN 9 Bandar Lampung.Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung


(25)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Indikator Keterampilan Proses Sains ... . 13 4.1 Hasil Uji Validitas Soal Pretest Pemantulan Cahaya ... . 45 4.2 Hasil Uji Validitas Soal Postest Pemantulan Cahaya... . 46 4.3 Hasil Uji Validitas Soal Pretest Pembiasan Cahaya... . 46 4.4 Hasil Uji Validitas Soal Postest Pembiasan Cahaya ... . 47 4.5 Perolehan Skor Keterampilan Proses Sains Siswa ... . 48 4.6 Data Rata-rata Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif ... . 49 4.7 Data Rata-rata Hasil Belajar Siswa Aspek Psikomotor... . 50 4.8 Hasil Uji Normalitas Rata-rataN-gain... . 50 4.9 Hasil Uji Perbedaan Hasil Belajar Siswa ... . 51


(26)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan pemahaman mendasar hukum-hukum yang menggerakkan materi, energi, ruang dan waktu. Dalam belajar fisika hendaknya fakta konsep dan prinsip-prinsip tidak diterima secara prosedural tanpa pemahaman dan penalaran. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari seseorang guru ke siswa. Siswa sendirilah yang harus mengartikan apa yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pengalaman-pengalaman mereka.

Pengetahuan atau pengertian dibentuk oleh siswa secara aktif, bukan hanya diterima secara pasif dari guru mereka. Kurikulum sains menyediakan

berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains. Oleh karena itu, kurikulum sains lebih menekankan agar siswa menjadi pembelajar aktif dan luwes.

Keterampilan proses sains siswa SMP sebagai kemampuan dasar untuk menemukan dan mengelola pengetahuan baru masih kurang. Hal ini perlu menjadi perhatian, terlebih jika dikaitkan dengan keterampilan proses sains menjadi salah satu bidang keterampilan dasar hidup yang berkenaan dengan upaya pengembangan potensi diri secara maksimum. Keterampilan proses sains merupakan dasar keterampilan akademik, di basic


(27)

learning tools

pada setiap individu dalam mengembangkan diri secara lebih lanjut. Kemampuan proses sains

natural science juga menjadi alat (tools) bagi

penyelidikan ilmiah yang dapat digunakan pada semua bidang keilmuan.

Berdasarkan hasil observasi melalui wawancara dengan guru bidang studi IPA di SMP Negeri 5 Bandar Lampung, rendahnya keterampilan proses sains siswa dapat dijelaskan dari aspek proses pembelajaran yang berlangsung dan dari aspek sistem penilaian yang dikembangkan oleh para guru. Dari sisi proses pembelajaran yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru SMP Negeri 5 Bandar Lampung tampak belum kondusif bagi perkembangan keterampilan proses sains siswa. Hal ini tampak dari intensitas kegiatan pembelajaran yang mendorong pengembangan keterampilan proses sains siswa, seperti membimbing siswa untuk menyusun hipotesis, melakukan eksperimen, menyimpulkan hasil eksperimen, menyusun laporan hasil eksperimen, dan membahas hasil temuan dari eksperimen, sangat jarang dilakukan oleh para guru dalam proses pembelajarannya. Metode

pembelajaran yang paling sering diterapkan oleh guru juga masih berkisar pada ceramah dan tanya jawab, sedangkan metode praktikum maupun metode penemuan masih jarang dilakukan. Penggunaan alat pelajaran atau media dalam proses pembelajaran lebih sebagai alat bantu mengajar guru, bukan sebagai sumber belajar bagi siswa. Dari sisi sistem evaluasi yang

dikembangkan oleh para guru selama ini juga tampak kurang mendorong bagi pengembangan keterampilan proses sains siswa.


(28)

Evaluasi keterampilan proses sains dilakukan secara terintegrasi dengan evaluasi hasil belajar pada umumnya dalam bentuk tes tertulis. Baru sedikit yang mengembangkan evaluasi keterampilan proses sains dalam bentuk pengamatan, dan fokus penilaian pun masih cenderung pada produk atau hasil dari suatu proses sains bukan pada proses bagaimana siswa melakukan proses sains itu sendiri. Satu hal yang cukup signifikan memberikan kontribusi terhadap masih rendahnya keterampilan proses sains siswa tampaknya adalah dari sisi kemampuan guru yang secara umum juga masih rendah.

Keterampilan proses sains yang dimiliki oleh para guru, betapapun menjadi landasan dalam perancangan dan pelaksanaan proses pembelajarannya. Dengan demikian dapat dimengerti mengapa proses pembelajaran yang ada di sekolah tersebut belum kondusif bagi berkembangnya keterampilan proses sains siswa.

Sebenarnya untuk mendukung proses belajar mengajar guru dapat

memanfaatkan alat-alat praktikum dan media-media yang tersedia di sekolah tersebut. Selain dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa cara ini diharapkan dapat menghilangkan kejenuhan yang dialami siswa karena cara pengajaran yang berlangsung selama ini.

Model praktikum lain dan yang sering kita temui adalah praktikumhand on. Model pembelajaran dengan percobaan dapat dikembangkan dengan alat-alat yang tersedia di laboratorium sekolah. Dalam praktikumhand onakan terbentuk suatu penghayatan dan pengalaman untuk menetapkan suatu pengertian karena mampu membelajarkan secara bersama-sama kemampuan psikomotorik, kognitif dan afektif yang biasanya menggunakan sarana


(29)

laboratorium dan atau sejenisnya. Juga dapat memberikan penghayatan secara mendalam terhadap apa yang dipelajari, sehingga apa yang diperoleh oleh siswa tidak mudah dilupakan. Melalui praktikumhand onsiswa akan

memperoleh pengetahuan tersebut secara langsung melalui pengalaman yang ia lakukan.

Terdapat dua hal saling terkait yang tidak bisa dipisahkan di dalam fisika, yaitu pengamatan dalam eksperimen dan teori. Keduanya tidak dapat dipisahkan saling tergantung satu sama lain. Untuk sesuatu yang baru teori bergantung pada hasil-hasil eksperimen, tapi di sisi lain arah eksperimen dipandu dengan adanya teori. Dengan semakin berkembangnya teknologi, terutama teknologi komputer, baik eksperimen maupun teori maka simulasi dapat menjembatani ruang yang terpisah antara teori dengan eksperimen, istilahnya ia dapat menjadi suatueksperimen virtual.

Pengetahuan dan kemampuan seorang guru menggunakan media komputer sebagai pengganti praktikum dalam proses pembelajaran masih sangat terbatas sehingga model praktikumvirtual laboratorykurang diperkenalkan atau digunakan di dalam kegiatan pembelajaran. Walaupun sebenarnya cara ini bisa dijadikan alternatif dalam menyampaikan materi kepada siswa. Pada jaman sekarang ini fasilitas teknologi informasi (TI) semakin pesat sehingga penggunaan berbagai instrumen TI tersebut dapat diterapkan dalam

pembelajaran fisika. Banyak tersediasoftwareyang dikembangkan dengan program animasi interaktif yang divisualkan kepada siswa yang dapat digunakan sebagai pengganti praktikum dan untuk memahami konsep yang dipelajari secara nyata.


(30)

elebihanvirtual laboratoryadalah relatif mudah diterapkan untuk eksperimen yang rumit, dimana teorinya telah mapan, siswa juga tidak perlu repot dalam mengoperasikan peralatan penunjangnya karena semuanya telah dapat dikendalikan melalui penekanan tombol padakeyboard

danmouse . Pembentukanvirtual laboratoryakan memberikan dampak positif dalam hal finansial, dimana tidak diperlukan ruang dan peralatan laboratorium serta bahan-bahan praktik yang tentunya sangat mahal harganya. Di samping itu, lahirnyavirtual laboratorymembuka kesempatan bagi

peserta didik untuk datang ke laboratorium setiap saat diperlukan. Akan tetapi keberhasilan suatueksperimen virtualbelum menjamin terwujudnya hal yang sama apabila dicoba dalam eksperimen. Hal ini mengingat idealisasi yang umum dilakukan dalam simulasi yaitu hanya bermanfaat untuk memberi bekal pengetahuan saja.Virtual laboratoryjuga mengalami keterbatasan dalam memberikan pengalaman dan keterampilan yang nyata dalam melakukan proses praktikum.

Bila dilihat dari segi pembelajarannya, jelas yang lebih unggul adalah praktikumhand on, namun sering kali terkendala dengan ketersediaan alat-alat praktikum di sekolah. Kelemahan praktikumhand onini dapat tertutupi oleh kelebihan dari praktikum secaravirtual laboratoryyaitu tidak diperlukan ruang dan peralatan laboratorium serta bahan-bahan praktik yang tentunya sangat mahal harganya. Semua hal tersebut menyatakan bahwa praktikum

hand ondanvirtual laboratorysaling melengkapi. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian yang berjudul

Sains dan Hasil Belajar Siswa Antara PraktikumHand Ondengan Virtual Laboratory


(31)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah rata-rata keterampilan proses sains (KPS) siswa yang praktikum secaravirtual laboratorydapat menyamai yang praktikum secarahand on? 2. Apakah rata-rata hasil belajar fisika siswa yang praktikum secaravirtual

laboratorydapat menyamai yang praktikum secarahand on?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Kesamaan rata-rata keterampilan proses sains (KPS) siswa yang praktikum secarahand ondenganvirtual laboratory.

2. Kesamaan rata-rata hasil belajar fisika siswa yang praktikumhand on

denganvirtual laboratory.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi terutama : 1. Bagi guru

a. Memberikan sumbangan pemikiran dalam menggunakanvirtual laboratoryuntuk praktikum pembelajaran fisika.


(32)

c. Mengetahui adanya kesamaan keterampilan proses sains dan hasil belajar antara praktikum hand-on danvirtual laboratory.

2. Bagi Peserta didik

a. Melatih keterampilan proses sains untuk menemukan konsep.

b. Membiasakan peserta didik belajar melalui keterampilan proses sains. 3. Bagi Peneliti

a. Mengembangkan kemampuan melakukan penelitian yang menjadi bekal untukmenjadi calon guru yang profesional.

b. Perbaikan pada pembelajaranfisika pada masa yang akan datang.

E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini yaitu:

1. Praktikumhand onmerupakan model praktikum yang dalam pelaksanaannya menggunakan alat-alat yang berbentuk nyata sesuai dengan kebutuhan yang biasanya menggunakan alat-alat yang sudah tersedia di laboratorium.

3. Pada penelitian ini, peneliti akan membandingkan keterampilan proses sains (KPS) dan perolehan hasil belajar fisika siswa yang praktikumhand ondenganvirtual laboratory.Praktikum dilaksanakan secara inkuiri. 4. Hasil belajar yang diteliti dibatasi pada aspek kognitif dan psikomotorik. 5. Keterampilan proses sains diartikan sebagai satu set keterampilan yang


(33)

6. Softwareyang dipakai adalahMacromedia Flash 8.

7. Materi pembelajaran dibatasi pada materi pokok cahaya dengan

kompetensi dasar untuk menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.

8. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.


(34)

II. KERANGKA TEORITIS

A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar

Setelah melakukan perbuatan belajar, maka seseorang akan memperoleh suatu hasil yang disebut hasil belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono

(2002), dari tindak belajar

dan tind dan Zain (2006), Setiap proses belajar mengajar selal Dari kedua

pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan akhir atau puncak dari proses belajar. Akhir dari kegiatan inilah yang menjadi tolak ukur tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar.

Hasil belajar ini berupa terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hamalik (2002) menyatakan bahwa

tampak pada setiap perubahan tingkah laku manusia yang terdiri dari sejumlah Hal ini pun dinyatakan oleh Winkel (1999) bahwa tiga ranah hasil belajar, yaitu kognitif, afektif Hasil belajar dapat dilihat dari nilai yang diperoleh setelah tes dilakukan.


(35)

Ada tiga taksonomi yang dipakai untuk mempelajari jenis perilaku dan kemampuan internal akibat belajar yaitu:

a) Ranah Kognitif

Ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku, yaitu: ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. b) Ranah Afektif

Ranah afektif terdiri dari lima perilaku, yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup.

c) Ranah Psikomotor

Ranah psikomotor terdiri dari tujuh jenis perilaku, yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian gerakan, dan kreativitas.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang telah diperoleh setelah siswa menerima pengetahuan, dimana hasil belajar mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.

2. Keterampilan Proses Sains

Menurut Dahar (1985:11) dalam Kamriantiramli (2011):

Keterampilan Proses Sains (KPS) adalah kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan. KPS sangat penting bagi setiap siswa sebagai bekal untuk menggunakan metode ilmiah dalam mengembangkan sains serta diharapkan memperoleh pengetahuan baru/ mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Trihastuti dalam Mahmuddin (2010: 1) juga berpendapat bahwa:

Keterampilan proses sains yang dielaborasikan dalam pembelajaran sains dapat melibatkan berbagai keterampilan baik yang bersifat intelektual, manual maupun social. Dengan terbentuknya produk pengetahuan melalui proses kerja ilmiah ini, maka terbentuklah sikap-sikap ilmiah. Sikap ilmiah ini penting untuk menjaga kemurnian pengetahuan dan kesinambungan dalam

perkembangannya. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan proses sains pada siswa harus terus dilakukan melalui evaluasi dan penilaian yang berkesinambungan.


(36)

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains merupakan aspek-aspek kegiatan intelektual yang biasa dilakukan oleh saintis dalam menyelesaikan masalah dan menentukan produk-produk sains. Keterampilan proses sains merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada proses Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Keterampilan proses sains juga merupakan penjabaran dari metode ilmiah. Serta keterampilan proses mencakup keterampilan berpikir atau keterampilan intelektual yang dapat dipelajari dan dikembangkan oleh siswa melalui proses belajar mengajar di kelas, yang dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan tentang produk IPA.

Menurut Blosser (1973) dalam Kamriantiramli (2011)

proses pembelajaran sains cenderung menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi dan menumbuhkan kemampuan berfikir. Pembentukan sikap ilmiah seperti ditunjukan oleh para ilmuawan sains dapat dikembangkan melalui keterampilan-keterampilan proses sains sehingga

keterampilan proses sains dapat digunakan sebagai pendekatan dalam pembelajaran.

Dalam pembelajaran sains itu sendiri, terdapat enam langkah-langkah metode ilmiah yang kemudian dikembangkan dan dijabarkan menjadi sebuah keterampilan proses sains yang dapat diajarkan dan dilatihkan kepada siswa. Menurut Hess dalam Mahmuddin (2010: 1), keenam langkah metode ilmiah tersebut, yaitu:

a) Mengajukan pertanyaan atau merumuskan masalah

b) Membuat latar belakang penelitian atau melakukan observasi c) Menyusun hipotesis

d) Menguji hipotesis melalui percobaan e) Menganalisa data dan membuat kesimpulan f) Mengomunikasikan hasil


(37)

Sedangkan menurut Rezba dan Wetzel dalam Mahmuddin (2010: 1), keterampilan proses dasar terdiri atas enam komponen, yaitu:

a) Observasi atau mengamati, menggunakan lima indera untuk mencari tahu informasi tentang obyek seperti karakteristik obyek, sifat, persamaan, dan fitur identifikasi lain.

b) Klasifikasi, proses pengelompokan dan penataan objek

c) Mengukur, membandingkan kuantitas yang tidak diketahui dengan jumlah yang diketahui, seperti: standar dan non-standar satuan pengukuran.

d) Komunikasi, menggunakan multimedia, tulisan, grafik, gambar, atau cara lain untuk berbagi temuan.

e) Menyimpulkan, membentuk ide-ide untuk menjelaskan pengamatan.

f) Prediksi, mengembangkan sebuah asumsi tentang hasil yang diharapkan.

Perpaduan dua kemampuan keterampilan proses dasar atau lebih membentuk keterampilan proses terpadu. Menurut Wetzel dalam Mahmuddin (2010: 1), keterampilan proses terpadu meliputi:

a) merumuskan hipotesis, membuat prediksi (tebakan) berdasarkan bukti dari penelitian sebelumnya atau penyelidikan.

b) mengidentifikasi variabel, penamaan dan pengendalian terhadap variabel independen, dependen, dan variabel kontrol dalam penyelidikan

c) membuat defenisi operasional, mengembangkan istilah spesifik untuk menggambarkan apa yang terjadi dalam penyelidikan berdasarkan karakteristik diamati.

d) percobaan, melakukan penyelidikan dan mengumpulkan data e) interpretasi data, menganalisis hasil penyelidikan.

Keterampilan proses sebagaimana disebutkan di atas merupakan

keterampilan proses sains yang diaplikasikan pada proses pembelajaran. Pembentukan keterampilan dalam memperoleh pengetahuan merupakan salah satu penekanan dalam pembelajaran sains. Oleh karena itu, penilaian terhadap keterampilan proses siswa harus dilakukan terhadap semua keterampilan proses sains baik secara parsial maupun secara utuh.


(38)

Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi keterampilan proses sains yang dituntut untuk dimiliki siswa. Hal-hal yang berpengaruh terhadap

keterampilan proses sains, diantaranya yaitu perbedaan kemampuan siswa secara genetik dan kualitas guru serta perbedaan strategi guru dalam mengajar. Rustaman, dkk. (2003) berpendapat bahwa

Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan kemampuan-kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi. Pendekatan dalam keterampilan proses dijabarkan dalam kegiatan belajar mengajar memperhatikan pengembangan pengetahuan sikap, nilai serta keterampilan. Keterampilan proses bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak didik, menyadari, memahami dan menguasai rangkaian bentuk kegiatan yang berhubungan dengan hasil belajar yang telah dicapai anak didik. Rangkaian bentuk kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian, dan mengkomunikasikan.

Tabel 2.1 Keterampilan proses sains dan indikator-indikator keterampilan proses sains

Keterampilan

Proses Sains Indikator

Mengamati (observasi)

a. Menggunakan sebanyak mungkin indera

b. Mengumpulkan atau menggunakan fakta yang relevan Mengelompokan

(Klasifikasi)

a. Mencatat setiap pengamatan secara terpisah b. Mencari perbedaan dan persamaan

c. Mengontraskan ciri-ciri d. Membandingkan

e. Mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan f. Menghubungkan hasil-hasil pengamatan

Menafsirkan (Interpretasi)

a. Menghubungkan hasil-hasil pengamatan b. Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan c. Menyimpulkan

Meramalkan (Prediksi)

a. Menggunakan pola-pola hasil pengamatan b. Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada

keadaan yang belum diamati Mengajukan

pertanyaan

a. Bertanya apa, bagaimana, dan mengapa b. Bertanya untuk meminta penjelasan

c. Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis


(39)

(Rustaman, dkk. 2003)

3. Metode Eksperimen

Penggunaan metode yang efektif dan dapat mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung keberhasilan pencapaian tujuan suatu pembelajaran. Metode eksperimen merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan Berhipotesis a. Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan

penjelasan dari satu kejadian

b. Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dalam memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah

Merencanakan Percobaan/ Penelitian

a. Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan b. Menentukan variabel atau faktor penentu

c. Menentukan apa yang akan diukur, diamati, dan dicatat d. Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa

langkah kerja Menggunakan

alat/bahan

a. Memakai alat dan bahan

b. Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan c. Mengetahui bagaimana menggunakan alat dan bahan Menerapkan

konsep

a. Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru

b. Mengguanakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi

Berkomunikasi a. Memerikan/menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan grafik atau tabel atau diagram

b. Menyusun dan menyampaikan laporan secara sistematis

c. Menjelaskan hasil percobaan atau penelitian d. Membaca grafik atau tabel diagram

e. Mendiskusikan hasil kegiatan suatu masalah atau suatu peristiwa

f. Mengubah betuk penyajian Melaksanakan

percobaan/ eksperimentasi


(40)

aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Roestiyah (2008: 80)

Metode eksperimen merupakan salah satu cara mengajar, di mana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal; mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya,kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Metode ekperimen secara langsung akan melibatkan siswa dalam pengalaman menemukan suatu konsep pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih berkesan bagi siswa. Siswa dapat

membandingkan sendiri hasil percobaannya dengan teori yang telah ada. Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000) dalam Trianto

Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok untuk melakukan suatu

Sebagai suatu metode pembelajaran metode eksperimen tentunya tidak terlepas dari kegiatan praktikum yang menuntut adanya panduan untuk menuntun berjalannya kegiatan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Metode eksperimen dalam kegiatan pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan menurut Trianto (2011:196-197)

Kelebihannya:

a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaanya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.

b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.

c. Degan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia. Kelemahannya:

a. Tidak cukupnya alat alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen.


(41)

b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.

c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang bidang ilmu dan teknologi.

Hal ini didukung oleh pendapat Roestiyah dalam Djamarah dan Zain (2006: 137) sebagai berikut

a. Dengan eksperimen siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah, sehingga tidak mudah percaya pada sesuatu yang belum pasti kebenarannya dan tidak mudah percaya pula kata orang, sebelum ia membuktikan kebenarannya. b. Mereka lebih aktif berfikir dan berbuat; hal mana itu sangat

dikehendaki oleh kegiatan mengajar belajar yang modern, dimana siswa lebih banyak aktif belajar sendiri dengan bimbingan guru. c. Siswa dalam melaksanakan proses eksperimen disamping

memperoleh ilmu pengetahuan; juga menemukan pengalaman praktis serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat percobaan. d. Dengan eksperimen siswa membuktikan sendiri kebenaran sesuatu

teori, sehingga akan mengubah sikap mereka yang tahayul, ialah peristiwa-peristiwa yang tidak masuk akal.

Melihat kebaikan-kebaikan metode eksperimen menurut pendapat di atas, penerapan metode eksperimen yang baik dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran IPA khususnya fisika. Siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Siswa juga dapat terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Melalui eksperimen, siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

Bila siswa akan melaksanakan suatu eksperimen perlu memperhatikan prosedur percobaan. Menurut Roestiyah (2008: 81 82), prosedur percobaan pelaksanaan suatu eksperimen sebagai berikut

a. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, b. Perlu diterangkan kepada siswa mengenai :

Alat alat serta bahan bahan yang akan digunakan dalam percobaan


(42)

Variabel variabel yang harus dikontrol dengan ketat dalam kegiatan eksperimen

Urutan yang ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung. Seluruh proses atau hal hal penting saja yang harus dicatat. Perlu menetapkan bentuk catatan atau laporan berupa uraian, perhitungan, grafik dan sebagainya

c. Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa.

d. Setelah selesai eksperimen guru mengumpulkan hasil penelitian siswa.

Peran guru dalam eksperimen sangat mempengaruhi efektifnya suatu eksperimen terutama dalam menjelaskan tujuan eksperimen dan

menerangkan alat-alat atau bahan-bahan yang digunakan. Dalam kegiatan eksperimen, guru memberi kebebasan siswa untuk bekerja sendiri

sehingga diperlukan suatu panduan praktikum yang dibuat oleh guru sebagai penuntun kegiatan siswa untuk mencapai tujuan eksperimen yang dalam hal ini tertuang dalam bentuk LKK (Lembar Kerja Kelompok).

4. PraktikumHand On

Menurut Echolas (1997) dalam kamus bahasa Inggrishandberarti tangan dan on adalah atas atau hidup. Jadi praktikumhand onadalah bagian dari pembelajaran yang bertujuan untuk menguji dan melaksanakan suatu teori dalam keadaan nyata dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa. Untuk memperjelas pengertian tersebut dalam praktiknya dapat dilakukan oleh guru atau anak didik itu sendiri.


(43)

Di dalam praktikumhand ondigunakan media asli yang merupakan media tiga dimensi, sedangkan yang dimaksud dengan media asli disini adalah benda dalam keadaan yang sebenarnya dan seutuhnya. Surahkmad dalam

-benda riil yang dipakai manusia dalam kehidupan

sehari-asli pada proses belajar mengajar akan mengefektifkan guru dalam menyampaikan pelajaran. Selain itu siswa juga akan lebih memahami informasi yang diberikan guru, karena media asli merupakan media tiga dimensi yang mempunyai bentuk, ukuran, tekstur, berat, warna dan keasliannya. Menurut Suleiman dalam Ziad (2004)

Sebelum menggunakan macam-macam alat audio-visual, maka media asli merupakan yang paling efektif untuk mengikut sertakan berbagai indra dalam belajar. Karena media asli mempunyai ukuran besar, tekstur, berat, warna ada kalanya disertai gerak dan bunyi disamping keasliannya.

Jadi media asli merupakan dasar dari media yang digunakan dalam

kegiatan praktik, karena kegiatan praktik pada intinya memberikan sebuah bukti nyata dari sebuah konsep, maka media yang mempunyai sebuah bentuk, ukuran, berat, warna dan keasliannyalah yang lebih mudah untuk membuktikan teori yang ada.

Adapun aspek yang penting dalam menggunakan media asli menurut Ziad (2004) sebagai berikut:

1. Memakai media asli akan menjadi tidak wajar apabila alat yang di gunakan tidak bisa diamati dengan seksama oleh siswa. Misalnya alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas.

2. Menjadi kurang efektif bila tidak diikuti oleh aktivitas di mana siswa seharusnya ikut memperhatikan dan menjadi aktivitas mereka sendiri sebagai pengalaman yang berharga.

3. Tidak semua hal dapat ditampilkan di kelas sebab alat-alat yang terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang tempatnya jauh dari kelas.


(44)

Praktikumhand onini memiliki kelebihan dan ada juga kekurangannya sebagaimana yang akan di paparkan di bawah ini.

Kelebihan menggunakan praktikumhand on:

1. Perhatian anak didik dapat dipusatkan dan titik berat yang di anggap penting oleh guru dapat diamati.

2. Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang

ditampilkan, jadi proses anak didik akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain.

3. Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar.

4. Dapat menambah pengalaman anak didik.

5. Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang di sampaikan.

6. Dapat mengurangi kesalah pahaman karena pengajaran lebih jelas dan kongkrit.

7. Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap siswa karna ikut serta berperan secara langsung.

Dari segi kelemahan dalam menggunakan media asli adalah: 1. Memerlukan waktu yang cukup banyak.

2. Apabila terjadi kekurangan alat dan bahan, menjadi kurang efesien. 3. Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli

bahan-bahannya.

4. Memerlukan tenaga yang tidak sedikit.

5. Apabila siswa tidak aktif maka kegiatan menjadi tidak efektif.

5. Virtual Laboratory

Sedangkan Harms (1998) mengungkapkan bahwa

A computer simulation is enable essential function of laboratory experiments to be carried out on a computer is called a virtual


(45)

laboratory (VL). Two major conceptions of this idea can be differentiated:

a) In the first constellation an experiment is replaced by a computer model. The experiment therefore takes place in the form of a simulation. Recently, virtual laboratories have emerged above all on the Internet (World Wide Web). However, these experimental virtual laboratories in JAVA format (and also those in VRML and Shock-wave-Format) mainly represent classic simulations, which are not intended to represent laboratory experiments in a realistic fashion. Simulations which attempt to represent the real laboratory experiments as closely as possible we call virtual labs.

b) On the other hand, laboratory experiments can be described as virtual when the experiments are controlled not by direct

manipulation of laboratory equipment, but by means of a computer, which is linked up to the actual laboratory equipment via a network (for instance, via the WWW). This type of virtual laboratory is called remote lab.

Harms (1998) juga mengungkapkan bahwa:

Generally speaking, virtual laboratories, like simulations, are

intended to transfer conceptual and procedural knowledge. Since this knowledge refers to the preparation, the performance and the

evaluation of laboratory experiments, it is necessary to impart both background knowledge and also knowledge referring to actually carrying out the experiment.

As with simulations in general, virtual labs can also facilitate a range of different learning processes: solution of (complex) problems; discovery of new content and new assessment of already known information by means of discovery learning;construction of general principles from experimental work and comparison of individual phenomena (inductive learning). In all these cases the alternation between generating hypotheses and testing hypotheses is of particular importance.

Especially in the context of virtual labs another aspect plays an important role: due to their realistic representation they provide opportunities for situative learning environments.

Seperti yang disebutkan di atas, laboratorium virtual ini dapat menjadi solusi dari kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam eksperimen laboratorium (praktikumhand on).


(46)

Mosterman, dkk. (1994) dan Campbell (1997) dalam Harms (1998) melaporkan penelitian mereka pada Simulator Laboratorium Elektronik (SLE). Penggunaan Simulator Laboratorium Elektronik (SLE) dapat

1. menghasilkan kinerja pada kedua tes tertulis dan laboratorium yang setara atau lebih baik dibandingkan dengan siswa yang

menggunakan laboratorium fisik di awal pembelajaran sirkuit pada tingkat sarjana

2. mengurangi kebutuhan untuk kedua peralatan dan ruang laboratorium, sehingga berpotensi menghemat uang. 3. mengurangi waktu di laboratorium fisik

4. mengurangi persyaratan untuk asisten pengajar di laboratorium fisik

5. menghilangkan praktikum di laboratorium pada pertemuan yang tidak disukai (misalnya malam dan akhir pekan) dan memberikan fleksibilitas pada siswa untuk mengambil laboratorium di asrama atau di rumah pada waktu mereka memilih.

Mereka mengevaluasi studi secara acak pada siswa pertama yang ditugaskan untuk dua kelompok masing-masing 10 siswa. Satu kelompok pertama mengambil VL dan laboratorium fisik berikutnya, kelompok yang lain mengambil laboratorium dalam urutan terbalik. Perbandingan penting adalah antara waktu yang dibutuhkan, dan jumlah permintaan bantuan ketika siswa

mengambil VL sebelum laboratorium fisik. Siswa yang mengambil laboratorium fisik pertama membutuhkan waktu 73% lebih lama. Sementara itu, nilai rata-rata jumlah pertanyaan yang diajukan dari ajaran asisten adalah 157% lebih tinggi.

Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa praktikum

virtual laboratorylebih praktis, efektif, dan efisien untuk digunakan dalam pembelajaran.

Cramer, dkk. (1997) dalam Harms (1998) memberikan definisi yang berbeda, "Kami mendefinisikan laboratorium virtual sebagai simulasi perangkat lunak dari sebuah percobaan yang output data tidak dapat dibedakan dari data dari percobaan fisika yang nyata". Laboratorium virtual efektif untuk membandingkan teori dan eksperimen. Seperti halnya laboratorium, siswa dapat menerapkan metode ilmiah dengan ketelitian


(47)

lengkap untuk setiap fenomena yang mereka hadapi. Namun, saat ini laboratorium virtual istilah digunakan untuk jenis yang sangat berbeda dari simulasi. Mereka mencoba untuk mengklasifikasikanstate-of-the-art

laboratorium virtual yang ada sesuai dengan 5 kategori:

1. Simulasi klasik yang mengandung unsur-unsur tertentu dari percobaan laboratorium dan tersedia secara lokal (Simulasi). 2. Simulasi klasik yang mengandung unsur-unsur tertentu dari

percobaan laboratorium, dapat diakses diWeb(on-line) dan

tersedia sebagaiJAVA-Applet(atau diakses denganplug-in) (Cyber Labs).

3. Simulasi yang mencoba untuk mewakili percobaan laboratorium sedekat mungkin (Virtual Labs).

4. Simulasi eksperimen laboratorium menggunakan teknikvirtual reality(VR Labs).

5. Nyata eksperimen yang dikendalikan melalui jaringan/internet (Remote Labs).

Edward (1997) dalam Harms (1998) menekankan bahwa:

Pentingnya realisme dalam layar presentasi dari sebuah mesin. Layar yang satu adalah skematis yang mendasari lainnya (realistis). Terutama adalah lebih mudah untuk digunakan, dan jauh lebih praktis. Dia menyimpulkan bahwa simulasi kurang efektif daripada laboratorium yang sebenarnya, tetapi realismenya yang


(48)

6. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan dua kelompok kelas. Pada penelitian ini dilakukan pengujian menggunakan praktikumhand ondan praktikumvirtual laboratory, kemudian dilakukan perbandingan keterampilan sains siswa dan hasil belajar siswa antara keduanya. Untuk membandingkan tingkat keberhasilan, dalam penelitian ini terdapat dua variabel peubah yaitu

a. Variabel bebas : pembelajaran yang menggunakan praktikumhand on

dilambangkan dengan (X1) dan praktikumvirtual laboratory(X2) b. Variabel terikat : keterampilan proses sains baik yang menggunakan

praktikumhand onmaupunvirtual laboratorydilambangkan dengan (Y1) dan hasil belajar dilambangkan dengan (Y2).

Hal tersebut dapat digambarkan dalam diagram kerangka pikir berikut:

Kelebihan:

1. Perhatian anak didik dapat dipusatkan dan titik berat yang dianggap penting oleh guru dapat diamati.

2. Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang ditampilkan

3. Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar.

4. Dapat menambah pengalaman anak didik.

5. Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang di sampaikan.

6. Dapat mengurangi kesalah pahaman karena pengajaran lebih jelas dan kongkrit.

7. Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap siswa karena ikut serta berperan secara langsung. Kelemahan:

1. Memerlukan waktu yang cukup banyak.

2. Apabila terjadi kekurangan alat dan bahan,

Kelebihan:

1. Laboratorium virtual efektif untuk membandingkan teori dan eksperimen.

2. Siswa dapat menerapkan metode ilmiah dengan ketelitian lengkap untuk setiap fenomena yang mereka hadapi.

3. Menghasilkan kinerja pada kedua tes tertulis dan laboratorium yang setara atau lebih baik

dibandingkan dengan siswa menggunakan laboratorium fisik 4. Mengurangi kebutuhan untuk

kedua peralatan dan ruang laboratorium, sehingga berpotensi menghemat uang.

5. Mengurangi waktu di laboratorium fisik

6. Mengurangi persyaratan untuk asisten pengajar di laboratorium fisik

7. Fleksibel

Siswa

PraktikumHand-on(X1) Virtual Laboratory (X2)


(49)

Gambar 2.1 Bagan perbandingan keterampilan proses sains dengan hasil belajar siswa

Berikut ini merupakan diagram kerangka pemikiran secara singkat untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dari kerangka pikir di atas

Gambar 2.2 Hubungan teoritis studi perbandingan keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar siswa yang praktikum

menggunakanhand ondenganvirtual laboratory

Keterangan:

X1 = praktikumhand-on

X2 = praktikumvirtual laboratory

Y

Y2 X2

Y1 Y1

Y2 X1

Y4


(50)

Y1 = keterampilan proses sains (KPS) Y2 = hasil belajar

B. Anggapan Dasar

Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah

1. Siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung mendapat materi pelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

2. SMP Negeri 5 Bandar Lampung dianggap memiliki alat-alat praktikum yang mendukung.

C. Hipotesis

1. Hipotesis Umum

a. Tidak ada perbedaan rata-rata keterampilan proses sains (KPS) siswa yang praktikumhand ondengan siswa yang praktikumvirtual laboratory.

b. Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang praktikumhand ondengan siswa yang praktikumvirtual laboratory.

2. Hipotesis Kerja

a. Uji kesamaan dua rata-rata

H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata keterampilan proses sains siswa yang praktikumhand ondengan siswa yang praktikumvirtual laboratory.


(51)

H1 : Ada perbedaan rata-rata keterampilan proses sains siswa yang praktikumhand ondengan siswa yang praktikumvirtual laboratory.

H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang praktikumhand ondengan siswa yang praktikumvirtual laboratory.

H1 : Ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang praktikumhand


(52)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui perbandingan

keterampilan proses sains dan hasil belajar fisika siswa antara Praktikum

Hand-OndenganVirtual Laboratorysiswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 207 siswa. Sampel yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII E dan VIII F SMP Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 72 siswa.

Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan denganpurposive samplingyaitu memilih sampel dengan cara mengambil kelas yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri khusus yang dimilki sampel itu. Sampel penelitian ini diambil 2 kelas sampel dari populasi sebanyak 6 kelas.

Kelas VIII E dan kelas VIII F merupakan kelas yang mempunyai rata-rata kemampuan akademis siswa yang sama, karena di dalam pendistribusian


(53)

siswa tidak dikelompokkan ke dalam kelas unggulan, atau tidak ada perbedaan antara kelas yang satu dengan kelas yang lain walaupun dengan kelas yang bukan termasuk ke dalam sampel. Jumlahnsampel dalam

penelitian ini berjumlah 60 siswa yang tersebar kedalam dua kelas yaitu kelas VIII E sebanyak 30 siswa dan kelas VIII F sebanyak 36 siswa.

C. Desain Penelitian

Desain eksperimen pada penelitian ini menggunakan bentukQuasi

Eksperimental Designdengan tipeNon-Equivalent Control Group Design. Pada desain ini, terdapat pretest sebelum diberi perlakuan dan posttest setelah diberi perlakuan. Kondisi awal sebelum diberi perlakuan juga disamakan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. agar perlakuan yang diberikan untuk setiap kelas itu bersifat homogen. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Desain eksperimenNon-Equivalent Control Group Design

Keterangan:

1

O

: nilaipretest

2

O

: nilaiposttest

1

X

: metode praktikumhand on

2


(54)

(Sugiyono, 2010: 110-111)

Pada penelitian ini juga masing-masing kelas diberikan dua materi dan dua metode praktikum, seperti digambarkan dalam tabel perlakuan pada kelas penelitian berikut

Materi Kelas VIII E Kelas VIII F

Pemantulan Cahaya PraktikumHand On Virtual Laboratory

Pembiasan Cahaya Virtual Laboratory PraktikumHand On

Hal ini dilakukan untuk menyamakan perlakuan terhadap kedua kelas tersebut sehingga hasil perbandingan yang diperoleh lebih murni dan homogen.

D. Instrumen Penelitian

Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, penulis menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang terdiri dari tes dan lembar observasi.

2. Sumber Data

Sumber data dari hasilpretestdanposttestserta penilaian kinerja selama praktikum.


(55)

Teknik observasi dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan

langsung tentang kegiatan proses belajar dan pembelajaran di SMP Negeri 5 Bandar Lampung.

E. Analisis Instrumen

Sebelum instrumen digunakan dalam sampel, instrumen harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji coba soal

pretestdanpost testdilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2012 di kelas IX A dan IX B yang berjumlah 30 koresponden dengan jumlah soal sebanyak 20 butir, 5 butir soalpretestpemantulan cahaya, 5 butir soalposttestpemantulan cahaya, 5 butir soalpretestpembiasan cahaya dan 5 butir soalposttest

pembiasan cahaya. Adapun hasil uji coba tersebut adalah:

1. Uji Validitas

Agar dapat diperoleh data yang valid, instrumen atau alat untuk mengevaluasinya harus valid. Sugiyono (2010) menyatakan bahwa

instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (ketepatan). Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium.

Uji validitas dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan korelasi


(56)

Priyatno (2010: 91) dengan menggunakan uji dua sisi tengan taraf signifikan 0,05. adalah sebagai berikut:

a) Jika (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pernyataan terkorelasi signifikan terhadap skor total

(dinyatakan valid).

b) Jika < (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pernyataan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid).

Data validitas item soalpre testdanpost testditampilkan pada Tabel 4.1-4.4.

1. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2009: 173) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS 17.0 dengan metodeAlpha

yang diukur berdasarkan skalaalpha cro 0 sampai 1.

Kuesioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha, maka digunakan ukuran kemantapan alpha yang diinterprestasikan sebagai berikut:


(57)

1. Nilai 0,00 sampai dengan 0,20 berarti kurang reliabel.

2. NilaiAlpha 0,21 sampai dengan 0,40 berarti agak reliabel. 3. Nilai 0,41 sampai dengan 0,60 berarti cukup reliabel. 4. Nilai 0,61 sampai dengan 0,80 berarti reliabel. 5. Nilai 0,81 sampai dengan 1,00 berarti sangat reliabel Setelah instrumen valid dan reliabel, kemudian disebarkan pada sampel yang sesungguhnya. Skor total setiap siswa diperoleh dengan

menjumlahkan skor setiap nomor soal.

Data reliabilitas item soalpre test-post testyang diperoleh sebagai berikut Pada uji reliabilitas soalpretestpemantulan cahaya, nilai

Alphayang diperoleh sebesar 0,88 atau item-item soal bersifat sangat reliabel dan dapat digunakan sebab nilai > 0,81. Pada uji reliabilitas soalposttestpemantulan cahaya, nilai

Alphayang diperoleh sebesar 0,82 atau item-item soal bersifat sangat reliabel dan dapat digunakan sebab nilai > 0,81. Pada uji reliabilitas soalpretestpembiasan cahaya, nilai

Alphayang diperoleh sebesar 0,74 atau item-item soal bersifat reliabel dan dapat digunakan sebab nilai > 0,61.

Pada uji reliabilitas soalposttestpembiasan cahaya, nilai

Alphayang diperoleh sebesar 0,69 atau item-item soal bersifat reliabel dan dapat digunakan sebab nilai > 0,61.


(58)

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yaitu keterampilan proses sains siswadan aspek psikomotor selama proses belajar.Sedangkan data kuantitatif yaitu tes kognitif berupapretestdanposttest.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu tes dan observasi.

a. Tes

Tes kognitif siswa melaluipretestdanposttestdigunakan sebagai alat ukur untuk mendeteksi atau menggali pemahaman yang dimiliki oleh siswa. Tes dilakukan pada saat awal dan akhir proses pembelajaran. Soal tes

berjumlah 5 butir soal essai. Sebelumnya sudah diuji validitas dan reabilitas soal pada kelas non eksperimen. Adapun bentuk pengumpulan datanya dapat dilihat pada lampiran halaman 203, 206, 209, dan 212.

b. Observasi

Observasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung kinerja siswa selama proses pembelajaran. Observasi kinerja siswa digunakan untuk menilai keterampilan proses sains, digunakan format observasi kegiatan siswa selama praktikum berlangsung dimana penilaiannya menggunakan persentase. Dari hasil persentase yang

diperoleh memiliki kriteria tertentu. Aspek yang menjadi penilaian selama pembelajaran berlangsung berupa keterampilan proses sains, seperti pada lampiran halaman 217.


(59)

Pengumpulan data diambil dalam bentuk angka atau nilai yang diperoleh melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengadakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Perlakuan untuk masing-masing kelas sebagai berikut. (i) Untuk kelas yang praktikumhand on, langkah-langkahnya sebagai

berikut

(1) Memberikanpretest

(2) Pelaksanaan kegiatan inti meliputi: a. Guru menyediakan alat-alat praktikum

b. Menjelaskan materi disertai dengan menggunakan alat-alat praktikum

c. Siswa praktikum mrnggunakan alat-alat laboratorium d. Guru menilai kerja masing-masing anak untuk menilai

keterampilan proses sains (3) Memberikanposttest

(ii) Untuk kelas yang praktikum menggunakanvirtual laboratorydengan langkah-langkah sebagai berikut.

(1) Memberikanpretest

(2) Pelaksanaan kegiatan inti meliputi:

a. Guru menyiapkan media komputer dan instrumen

b. Menjelaskan materi disertai penjelasan mengenai praktikum c. Siswa praktikum denganvirtual laboratory.

(3) Memberikanposttest


(60)

pre pre post S S S S g max

1. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis kategori tes hasil belajar aspek kognitif siswa digunakan skor gain yang ternormalisasi.N-gaindiperoleh dari

pengurangan skorposttestdengan skorpretestdibagi oleh skor maksimum dikurang skorpretest. Adapun skorN-gaindapat dilihat pada lampiran halaman 193. Jika dituliskan dalam persamaan adalah

Keterangan:

g

=

N

gain

post S

= Skorposttest pre

S

= Skorpretest

max

S

= Skor maksimum

Kategori:

Tinggi : 0,7 N-gain 1 Sedang : 0,3 N-gain< 0,7 Rendah :N-gain< 0,3

Meltzer (2002) dikutip oleh Marlangen (2010:34)

Untuk menganalisis peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa

digunakan skorpretestdanposttest. Peningkatan skor antara tes awal dan tes akhir dari variabel tersebut merupakan indikator adanya peningkatan atau penurunan hasil belajar aspek kognitif pada pembelajaran fisika melalui metode eksperimen inkuiri dan eksperimen verifikasi, sedangkan penilaian aspek psikomotor dilakukan dengan observasi saat proses


(61)

pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi seperti pada lampiran halaman 201.

Data aspek psikomotor siswa berupa lembar observasi yang mencakup tiga aspek penilaian yaitu melakukan percobaan, menganalisis hasil percobaan, dan menghubungkan percobaan dengan teori.Proses analisis untuk data aspek psikomotor siswa adalah sebagai berikut:

(a) Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa adalah jumlah skor dari setiap soal.

(b) Persentase aspek psikomotor dihitung dengan rumus

2. Pengujian Hipotesis

Setelah itu analisis data dilanjutkan dengan uji normalitas, homogenitas, annava dua jalur, dan uji kesamaan dua varians. Adapun langkah-langkah sebagai berikut.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas menggunakan metode analisis dikategorikan sebagai uji analisis statistik non parametrik. Uji yang dilakukan menggunakan metodeOne Sample Kormogorov-Smirnov.

Dasar pengambilan keputusan adalah berdasarkan pada besaran probabilitas atau nilaiAsymp. Sig (2-tailed)dengan menggunakan


(62)

tingkat kepercayaan 5% (0,05) dan karena ujiAsymp. Sig (2-tailed)

dilakukan pada dua sisi (2-tailed ga nilai

berikut:

1) JikaAsymp. Sig (2-tailed)atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,025, maka H0diterima.

2) JikaAsymp. Sig (2-tailed)atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,025, maka tidak cukup bukti untuk menerima H0.

(Cornelius: 2005)

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.8. Berdasarkan nilai signifikansi yang diperoleh dari metodehand ondanvirtual laboratory

yaitu sebesar 0,83 dan 0,88 lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Syarat dalam analisis varian adalah homogenitas sampel. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kehomogenan dari perlakuan yang diberikan kepada sampel. Pertimbangan efisiensi uji ini dilakukan dengan menggunakan fungsiunivariatepada SPSS 17.0. Kriteria uji yang digunakan adalah:

H0= varians sampel adalah homogen H1= varians sampel adalah tidak homogen

Ketentuan pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1. Jika probabilitas atau nilai Sig. > 0,05 maka H0diterima 2. Jika probabilitas atau nilai Sig. < 0,05 maka H0ditolak


(63)

Uji homogenitas atau kesamaan varian dilakukan dengan uji F. Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.9. Nilai signifikansi 0,51 yang lebih besar dari 0,05, maka H0diterima dan dapat

disimpulkan bahwa varian kelompok kelashand ondanvirtual laboratoryadalah sama.

c. UjiIndependent Sample t-Test

UjiIndependent Sample t-Testdigunakan untuk membandingkan dua kelompok mean dari dua sampel yang berbeda (independent). Prinsip dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan mean antara dua populasi dengan membandingkan dua mean sampelnya sehingga sebelum diuji dengan independent sample t-test maka syaratnya data tersebut harus berdistribusi normal dan homogen.

Untuk menginterpretasikan t-test terlebih dahulu harus ditentukan: 1.

2. df (degree of freedom) = n-k

a. Untukindependent sample t-testdf = n-2 b. Bandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel

Untuk mengetahui efisiensi perhitungan analisis data UjiIndependent Sample t-Testdigunakan aplikasi SPSS 17.0For Windows.

Kriteria uji yang digunakan adalah:

1) Jika nilaiSig. (2-tailed) a terima H0 2) Jika nilaiSig. (2-tailed)< tolak H0


(64)

Selain menggunakan perbandigan nilai probabilitas atauSig. (2-tailed)

dapat juga melakukan perbandingan nilai t dengan kriteria: 1) Jika thitung< ttabel, maka H0diterima

2) Jika thitung> ttabel, maka H0ditolak, dimana nilai t adalah nilai mutlak.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa varian kedua kelompok adalah sama, sehingga uji t yang dilakukan menggunakan

Equal Variances Assumed. Nilai thitung Equal Variances Assumeddapat

dilihat pada Tabel 4.9 yaitu sebesar 1,35 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,99. Nilai thitung< ttabel (1,35 < 1,99) dan signifikansi (2-tailed) (0,18

> 0,025) maka H0 diterima. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa -rata hasil belajar siswa yang praktikumhand ondengan siswa yang praktikum

virtual laboratory .

3. Perumusan Hipotesis

a. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata

Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata keterampilan proses sains siswa yang praktikumhand ondengan siswa yang praktikumvirtual laboratory.


(65)

Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang praktikum

hand ondengan siswa yang praktikumvirtual laboratory. Ho : 3 4

Semua analisis data menggunakan alat bantu SPSS (Statistic Product and Service Solutions) versi 17.0


(66)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Rata-rata keterampilan proses sains (KPS) siswa yang praktikum secara

virtual laboratoryhampir menyamai yang praktikum secarahand on. Hal ini terlihat dari data perolehan skor rata-rata praktikumhand onsebesar 75,14 dan rata-rata praktikumvirtual laboratorysebesar 74,65.

2. Rata-rata hasil belajar siswa aspek kognitif dan psikomotorik yang praktikum secaravirtual laboratoryhampir menyamai yang praktikum secarahand on. Skor hasil belajar siswa aspek kognitif diambil dari rata-rataN-gainnilaipretestdanpost testsiswa yaitu sebesar 0,52 untuk praktikumhand ondan 0,51 untukvirtual laboratory. Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa aspek psikomotor yang praktikumhand onsebesar 75,11 danvirtual laboratorysebesar 73,99.

B. Saran

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan juga analisis terhadap keterampilan proses sains siwa, maka penulis membe-rikan saran sebagai berikut:

1. Praktikumvirtual laboratorydapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru-guru di sekolah untuk menggantikan praktikumhand onbila


(67)

ketersediaan alat-alat praktikum dan kurangnya ketersediaan waktu untuk pelaksanaan praktikum. Dengan demikian, siswa tetap memperoleh pemahaman konsep materi meskipun hanya melalui simulasi pembelajaran.

2. Melalui penerapan penilaian keterampilan proses sains siswa, diharapkan siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran fisika yang kemudian dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Namun, persiapan guru harus lebih matang dibandingkan dengan pembelajaran biasanya karena guru harus mempersiapkan aspek-aspek yang akan dinilai berikut indikatornya sebelum melakukan pembelajaran.


(68)

Judul Skripsi : PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PRAKTIKUMHAND ON DENGANVIRTUAL LABORATORY

Nama Mahasiswa : Sinka Aprilia Nomor Pokok Mahasiswa : 0813022049 Program Studi : Pendidikan Fisika Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Drs. Eko Suyanto, M. Pd. Dr. Agus Suyatna, M.Si NIP. 19640310 199112 1 001 NIP 19600821 198503 1 004

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si


(69)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Drs. Eko Suyanto, M. Pd. ____________

Sekretaris :Dr. Agus Suyatna, M.Si ____________

Penguji

Bukan Pembimbing :Drs. I Dewa Putu Nyeneng M. Sc. ____________

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003


(70)

MOTTO

(Q.S. Al Baqarah: 286)

tengah jalan karena tidak ada sukses sejati yang dilalui tanpa hambatan (Anonim)


(71)

(72)

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan, ku persembahkan karya kecil ini sebagai tanda cinta dan kasihku yang tulus kepada:

1. Papa dan Mama yang telah membesarkan, mendidik, dan mendukungku dengan kasih sayang yang begitu berlimpah serta selalu menyayangi dan

2. Winda Yunika dan Muhammad Dandi Kurniawan, adik-adikku tercinta yang selalu mendukung dan menjadi motivasi dalam menyelesaikan studiku untuk menuju keberhasilan.

3. Almamater tercinta yang mendewasakanku dan memberikan banyak pengalaman yang tak terlupakan.


(73)

(74)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 8 April 1990, anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Djoko Kiswanto dan Asnah.

Pendidikan yang pernah ditempuh Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Tanjung Karang tahun 1995-1996, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Negeri 2 (Teladan) Rawa Laut pada tahun 2002, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Bandar Lampung pada tahun 2002, Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Bandar Lampung pada tahun 2005.

Tahun 2008, penulis terdaftar sebagai Mahasiswi Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SPMB. Selama menjadi mahasiswi, penulis aktif dalam kegiatan keorganisasian tingkat Jurusan seperti Himpunan Mahasiswa Pendidikan Eksakta (Himasakta) hingga menjadi anggota Divisi Kaderisasi tahun 2008-2009 dan anggota Divisi Dana dan Usaha tahun 2009-2010.

Tahun 2011, penulis melaksanakan praktek mengajar melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 6 Terbanggi Besar, Lampung Tengah.


(75)

SANWACANA

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. karena limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Perbandingan Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Siswa Antara Praktikum Hand On

Dengan Virtual Laboratory sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA;

3. Bapak Dr. Undang Rosidin, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika atas kesediaan memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini;

4. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing I atas kesediaan dan keikhlasannya dalam memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini; 5. Bapak Dr. Agus Suyatna, M.Si., selaku Pembimbing II atas kesediaan dan

keikhlasannya memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini;

6. Bapak Drs. I Dewa Putu Nyeneng, M.Sc., selaku Pembahas atas masukan dan saran-saran untuk perbaikan skripsi ini;


(76)

Sinka Aprilia

7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Pendidikan Fisika dan Jurusan Pendidikan MIPA;

8. Bapak , selaku Kepala SMP Negeri 5 Bandar Lampung atas izin untuk melakukan penelitian;

9. Bapak Hadi Pramono, S.Pd., selaku guru mitra atas bantuan dan kerja samanya selama penelitian berlangsung;

10. Sahabat seperjuangan dalam menulis skripsi, Nikmatul Khoiriyah, Theodora Retno M, Diana Sari, dan Happy Komikesari. Terima kasih atas ketulusan kalian dalam memberikan bantuan, saran, kritik, doa, dan dukungan; 11. Teman-teman seperjuangan PPL SMP Negeri 6 Terbanggi Besar

12. Rekan-rekan Pendidikan Fisika 2008, kakak tingkat 2006 dan 2007 serta adik tingkat 2009 dan 2010. Terima kasih atas persaudaraan dan kebersamaan kalian;

13. Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, serta berkenan membalas semua budi yang diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, November 2012


(1)

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan, ku persembahkan karya kecil ini sebagai tanda cinta dan kasihku yang tulus kepada:

1. Papa dan Mama yang telah membesarkan, mendidik, dan mendukungku dengan kasih sayang yang begitu berlimpah serta selalu menyayangi dan

2. Winda Yunika dan Muhammad Dandi Kurniawan, adik-adikku tercinta yang selalu mendukung dan menjadi motivasi dalam menyelesaikan studiku untuk menuju keberhasilan.

3. Almamater tercinta yang mendewasakanku dan memberikan banyak pengalaman yang tak terlupakan.


(2)

(3)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 8 April 1990, anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Djoko Kiswanto dan Asnah.

Pendidikan yang pernah ditempuh Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Tanjung Karang tahun 1995-1996, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Negeri 2 (Teladan) Rawa Laut pada tahun 2002, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Bandar Lampung pada tahun 2002, Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Bandar Lampung pada tahun 2005.

Tahun 2008, penulis terdaftar sebagai Mahasiswi Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur SPMB. Selama menjadi mahasiswi, penulis aktif dalam kegiatan keorganisasian tingkat Jurusan seperti Himpunan Mahasiswa Pendidikan Eksakta (Himasakta) hingga menjadi anggota Divisi Kaderisasi tahun 2008-2009 dan anggota Divisi Dana dan Usaha tahun 2009-2010.

Tahun 2011, penulis melaksanakan praktek mengajar melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 6 Terbanggi Besar, Lampung Tengah.


(4)

SANWACANA

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. karena limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Perbandingan Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Siswa Antara Praktikum Hand On Dengan Virtual Laboratory sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA;

3. Bapak Dr. Undang Rosidin, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika atas kesediaan memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini;

4. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing I atas kesediaan dan keikhlasannya dalam memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini; 5. Bapak Dr. Agus Suyatna, M.Si., selaku Pembimbing II atas kesediaan dan

keikhlasannya memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini;

6. Bapak Drs. I Dewa Putu Nyeneng, M.Sc., selaku Pembahas atas masukan dan saran-saran untuk perbaikan skripsi ini;


(5)

Sinka Aprilia 7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Program Studi Pendidikan Fisika dan Jurusan

Pendidikan MIPA;

8. Bapak , selaku Kepala SMP Negeri 5 Bandar Lampung atas izin untuk melakukan penelitian;

9. Bapak Hadi Pramono, S.Pd., selaku guru mitra atas bantuan dan kerja samanya selama penelitian berlangsung;

10. Sahabat seperjuangan dalam menulis skripsi, Nikmatul Khoiriyah, Theodora Retno M, Diana Sari, dan Happy Komikesari. Terima kasih atas ketulusan kalian dalam memberikan bantuan, saran, kritik, doa, dan dukungan; 11. Teman-teman seperjuangan PPL SMP Negeri 6 Terbanggi Besar

12. Rekan-rekan Pendidikan Fisika 2008, kakak tingkat 2006 dan 2007 serta adik tingkat 2009 dan 2010. Terima kasih atas persaudaraan dan kebersamaan kalian;

13. Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, serta berkenan membalas semua budi yang diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, November 2012


(6)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah: Nama : Sinka Aprilia

NPM : 0813022049 Fakultas/Jurusan : FKIP/P MIPA Program Studi : Pendidikan Fisika

Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan Gg. PLN No. 50, Kelurahan Kota Baru, Kec. Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung

Menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, November 2012 Yang Menyatakan,

Sinka Aprilia NPM. 0813022049