Keterampilan Proses Sains Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains merupakan aspek-aspek kegiatan intelektual yang biasa
dilakukan oleh saintis dalam menyelesaikan masalah dan menentukan produk-produk sains. Keterampilan proses sains merupakan pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada proses Ilmu Pengetahuan Alam IPA. Keterampilan proses sains juga merupakan penjabaran dari metode
ilmiah. Serta keterampilan proses mencakup keterampilan berpikir atau keterampilan intelektual yang dapat dipelajari dan dikembangkan oleh
siswa melalui proses belajar mengajar di kelas, yang dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan tentang produk IPA.
Menurut Blosser 1973 dalam Kamriantiramli 2011 proses pembelajaran sains cenderung menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi dan menumbuhkan kemampuan berfikir. Pembentukan sikap ilmiah
seperti ditunjukan oleh para ilmuawan sains dapat dikembangkan melalui keterampilan-keterampilan proses sains sehingga
keterampilan proses sains dapat digunakan sebagai pendekatan dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sains itu sendiri, terdapat enam langkah-langkah metode ilmiah yang kemudian dikembangkan dan dijabarkan menjadi
sebuah keterampilan proses sains yang dapat diajarkan dan dilatihkan kepada siswa. Menurut Hess dalam Mahmuddin 2010: 1, keenam
langkah metode ilmiah tersebut, yaitu: a Mengajukan pertanyaan atau merumuskan masalah
b Membuat latar belakang penelitian atau melakukan observasi c Menyusun hipotesis
d Menguji hipotesis melalui percobaan e Menganalisa data dan membuat kesimpulan
f Mengomunikasikan hasil
Sedangkan menurut Rezba dan Wetzel dalam Mahmuddin 2010: 1, keterampilan proses dasar terdiri atas enam komponen, yaitu:
a Observasi atau mengamati, menggunakan lima indera untuk mencari tahu informasi tentang obyek seperti karakteristik obyek,
sifat, persamaan, dan fitur identifikasi lain. b Klasifikasi, proses pengelompokan dan penataan objek
c Mengukur, membandingkan kuantitas yang tidak diketahui dengan jumlah yang diketahui, seperti: standar dan non-standar satuan
pengukuran. d Komunikasi, menggunakan multimedia, tulisan, grafik, gambar,
atau cara lain untuk berbagi temuan. e Menyimpulkan, membentuk ide-ide untuk menjelaskan
pengamatan. f Prediksi, mengembangkan sebuah asumsi tentang hasil yang
diharapkan.
Perpaduan dua kemampuan keterampilan proses dasar atau lebih membentuk keterampilan proses terpadu. Menurut Wetzel dalam
Mahmuddin 2010: 1, keterampilan proses terpadu meliputi: a merumuskan hipotesis, membuat prediksi tebakan berdasarkan
bukti dari penelitian sebelumnya atau penyelidikan. b mengidentifikasi variabel, penamaan dan pengendalian terhadap
variabel independen, dependen, dan variabel kontrol dalam penyelidikan
c membuat defenisi operasional, mengembangkan istilah spesifik untuk menggambarkan apa yang terjadi dalam penyelidikan
berdasarkan karakteristik diamati. d percobaan, melakukan penyelidikan dan mengumpulkan data
e interpretasi data, menganalisis hasil penyelidikan.
Keterampilan proses sebagaimana disebutkan di atas merupakan keterampilan proses sains yang diaplikasikan pada proses pembelajaran.
Pembentukan keterampilan dalam memperoleh pengetahuan merupakan salah satu penekanan dalam pembelajaran sains. Oleh karena itu, penilaian
terhadap keterampilan proses siswa harus dilakukan terhadap semua keterampilan proses sains baik secara parsial maupun secara utuh.
Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi keterampilan proses sains yang dituntut untuk dimiliki siswa. Hal-hal yang berpengaruh terhadap
keterampilan proses sains, diantaranya yaitu perbedaan kemampuan siswa secara genetik dan kualitas guru serta perbedaan strategi guru dalam
mengajar. Rustaman, dkk. 2003 berpendapat bahwa Keterampilan proses sains adalah keterampilan yang diperoleh dari
latihan kemampuan-kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi.
Pendekatan dalam keterampilan proses dijabarkan dalam kegiatan belajar mengajar memperhatikan pengembangan pengetahuan
sikap, nilai serta keterampilan. Keterampilan proses bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak didik,
menyadari, memahami dan menguasai rangkaian bentuk kegiatan yang
berhubungan dengan hasil belajar yang telah dicapai anak didik. Rangkaian bentuk kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan
mengamati, menggolongkan,
menafsirkan, meramalkan,
menerapkan, merencanakan penelitian, dan mengkomunikasikan. Tabel 2.1 Keterampilan proses sains dan indikator-indikator keterampilan proses
sains
Keterampilan Proses Sains
Indikator
Mengamati observasi
a. Menggunakan sebanyak mungkin indera b. Mengumpulkan atau menggunakan fakta yang relevan
Mengelompokan Klasifikasi
a. Mencatat setiap pengamatan secara terpisah b. Mencari perbedaan dan persamaan
c. Mengontraskan ciri-ciri d. Membandingkan
e. Mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan f. Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
Menafsirkan Interpretasi
a. Menghubungkan hasil-hasil pengamatan b. Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan
c. Menyimpulkan
Meramalkan Prediksi
a. Menggunakan pola-pola hasil pengamatan b. Mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada
keadaan yang belum diamati Mengajukan
pertanyaan a. Bertanya apa, bagaimana, dan mengapa
b. Bertanya untuk meminta penjelasan c. Mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang
hipotesis
Rustaman, dkk. 2003