Kebijakasanaan Pelestarian dan Perawatan

commit to user 20

J. Kebijakasanaan Pelestarian dan Perawatan

Tidak setiap perpustakaan harus melestarikan koleksi dalam bentuk asli, tergantung pada jenis, tujuan dan fungsi perpustakaan. Berdasrkan jenisnya mungkin perpustakaan tersebut hanya menyimpan koleksi terakhir, atau hanya menyimpan bentuk mikronya atau fotocopy sehingga perlu dilakukan hanyalah cukup menjaga kebersihan, atau melakukan pengawetan tanpa harus melakukan perbaikan. Ada pula perpustakaan yang harus menyimpan semua jenis penerbitan yang telah diterbitkan sebagai suatu koleksi nasional, denagn demikian harus memperhatikan atau melibatkan semua usaha-usaha pelestarian. Berdasarkan jenis dan tujuan perpustakaan dapat ditentukan kebijakan-kebijakan dalam perawatan atau pelestarian sehingga terhindar dari pemborosan dan pekerjaan yang sia-sia, karena untuk melestarikan bahan pustaka diperlukan biaya yang cukup besar, tenaga terampil dan perlengkapan serta bahan-bahan yang tidak mudah diperoleh. Pada lingkungan perpustakaan yang tidak mendapat tugas nasional untuk melestarikan bahan pustaka, maka kebijkan pelestarian pada umumnya dimasukkan ke dalam kebijakan pengembangan koleksi.

1. Ragam Koleksi Perpustakaan Dilihat dari Bahan Pembuatannya

Dengan diketemukanya benda-benda purbakala yang berisi catatan peristiwa, ramuan obat-obatan, dan lain-lainmenandalkan bahwa kebudayaan menulis baik berupa deretan huruf-huruf yang berupa gambaran utuh sudah sudah dimulai sejak zaman peradaban manusia. commit to user 21 Bahan-bahan dan alat yang dipergunakan untuk menulis tergantung dari tingkat peradaban dan kebudayaan ketika itu. Sejalan denagn perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pembuatan bahan- bahan untuk menulis menuju kearah kesempurnaan. Sebelum diketemukan kertas sebagai bahan tulis digunakan lempengan tanah liat, gading, tulang, batu dan masih banyak lagi merupakan bahan penting dimasanya. Berikut ini uraian tentang bahan media yang umumnya merupakan koleksi perpustakaan.

2. Bahan kertas

Definisi kertas adalah suatu bahn bentuk lembaran tipis dan serat tumbuhan atau sintetis yang dipakai untuk,menulis, melukis, serta menyebarkan berbagai informasi dan pengetahuan. Kertas pertama kali dibua oleh Tsai Lun, seorang pegawai negeri kekaisran Ho Ti dari Cina pada tahun 105 M, dari bahan baku bambu dan kapas. Menyebar ke ajepang pada tahun 610 bersamaan dengan penyebaran buku-buku ajaran agama yang dibawa oleh para Rahib Budha. Sekitar abad 12, kerajinan membuat kertas mulai dikembangkan di Eropa dihasilkan di Spanyol pada tahun 1151 dan mencapai Amerika baru pada abad ke 16 melalui Meksiko. Berdasrkan asal serat yang digunakan, kertas dapat diklasifikasi seperti: a. Kayu-kayuan mengandung; 40-60 selulosa b. Bambu; menagandung 60 selulosa commit to user 22 c. Kapas; menagandung 98 serat selulosa d. Sias hasil pertanian seperti jerami, ampas tahu, merang mengandung 40-60 selulosa. Koleksi perpustakaan yang bahannya terbuat dari kertas banyak ragamnya, seperti berbagai jenis buku referens, majalah, koran, terbitan pemerintah, dan hasil penelitian. Hampir semua perpustakaan masih bertumpu pada koleksi yang terbuat dari bahan kertas. Meskipun perpustakaan telah memiliki bahan audio visual, akan tetapi bahan kertas tetap menjadi koleksi yang paling banyak dimiliki.

1. Kerusakan pada Bahan Pustaka

Bahan kertas merupakan bahan yang mudah terbakar mudah sobek, mudah rusak oleh makhluk hidup dan timbul noda oleh debu dan jamur. Kekuatan kertas menurun sejalan dengan usia kertas. Penurunan tersebut karena reaksi foto kimia atau reaksi antara selulosa denag bahan-bahan lain seperti bahan adictive yang ada pada kertas atau bahan lain yang berasal dari luar. Kertas yang sudah tua akan berubah warna menjadi kuning kecoklatan dan lama kelamaan menjadi rapuh dan hancur. Walaupun demikian cepat atau lambat proses kerusakan pada kertas tergantung juga dari mutu kertas dan iklim didaerah dimana kertas dapat dibagi menjadi dalam 4 kelompok. commit to user 23

2. Kerusakan Karena Faktor Fisik

a. Cahaya Cahaya adalah suatu bentuk energi elektromagnetik yang berasal dari radiasi cahaya matahari dan lampu listrik. Sinar- sinar yang terdapat dalam cahaya dapat dibagi dalam 3 kelompok menurut panjang gelombangnya., yaitu : sinar ultra violet panjang gelombang antara 300-400 milimikron, sinar infra merah dengan panjang gelombang 17 lebih besar dari 760 milimikron dan sinar-sinar dalam cahaya tampak dengan panjang gelombang antara 400-760 milimokron. b. Suhu dan kelembaban udara Sebenarnya kekuatan kertas tidak akan berkurang oleh perubahan suhu yang tidak begitu ekstrim seperti yang di Indonesia, asalkan kandungan air dalam kertas itu rendah. Suhu udara di Indonesia berkisar antara 20-30 derajat celcius, perbedaan suhu udara antara siang dan malam hari tidak terlalu besar. Masalahnya imbul karena Indonesia merupakan negara tropis, yang kelembaban udaranya relative tinggi pada musim dingin. Jika udara lembab, maka kandungan air dalam kertas bersifat bigroskopis. Perubahan suhu pada saat kertas menagandung banyak air ini lah yang menyebabkan struktur kertas menjadi lemah. Apabila terjadi perubahan suhu, dan fluktuasinya cukup tinggi, akan menyebabkan perubahan commit to user 24 volume dan menyebabkan terjadinya ketegangan pada ion pengikat kertas. Jika kejadian itu berlangsung berulang kali, menyebabkan struktur kertas menjadi lemah karena putusnya rantai ikatan kimia pada polimer selulosa.

3. Kerusakan karena Pengaruh Senyawa Kimia

Kertas akan dapat bersifat asam karena pengaruh asam yang berasal dari berbagai sumber, antara lain : a. Asam yang telah ada sejak kertas itu diproduksi. Pada proses pembuatan bubur kertas pulp biasnya menggunakan bahan kimia untuk menghancurkan kayu dan memulihkan bubur kertas. Bahan- bahan ini meninggalkan residu yang bersifat keras kadang-kadang masih mengandung lignin yang bersifat asam. b. Asam kertas dihasilkan oleh reaksi fotokimia pada serat selulosa oleh pengaruh sinar ultra violet. c. Asam yang diserap oleh kertas dari lingkungannya, seperti : gas- gas pencemar udara, dari perekat dan asam yang terdapat dalam karton atau kertas yang digunakan untuk sampul Salah satu penyebab timbulya asam yang berbahaya bagi kertas adalah gas-gas pencemar udara. Gas-gas ini berasal dari pembakaran bahan bakar minyak dan batubara pada kendaraan bermotor dan mesin-mesin pabrik. Ada dua tipe gas pencemar yang bersifat asam dan bersifat oksidator. Gas-gas yang bersifat asam adalah gas sulfur commit to user 25 sama gas nitrogen oksida, gas karbodioksida, dan gas bidrogen sulfida. Gas yang bersifat oksidator adalah gas ozon.

4. Kerusakan karena Faktor Biotis

Makhluk hidup seperti mikroorganisme jamur, insekta dan binatang pengerat merupakan musuh utama kertas. Binatang ini terutama memeilih kertas sebagai tempat hidup karena pada kertas tersedia makanan untuk kelansungan hidup. a. Jamur fungi Fungi adalah tumbuhan yang tidak mempunyai chlorophyl. Mereka mengambil makanan dari makhluk hidup lain sebagai parasit atau dari bahan organik mati sebagai saprofit. b. Insekta serangga Insekta sangat berbahaya bagi buku dan merupakan ancaman yang potensial, terutama negara-negara yang beriklim tropis seperti Indonesia. Insekta seperti silverfish, kecoa, rayap, kutu buku dan bubuk buku cacing buku merupakan serangga pemusnah buku yang sudah umum dikenal orang. Macam serangga perusak buku adalah silverfish Tbysanura, kutu buku booklice, bubuk buku cacing buku, book worm, kecoa cokkroach, rayap termite, isoptera. commit to user 26 c. Binatang pengerat Tikus juga merupakan binatang perusak buku yang cukup sulit diberantas. Mereka biasanya memakan buku-buku yang disimpan dalam gudang dan kadang-kadang kertas disobek-sobekdan dikumpulkan dijadikan sarang. Tindakan pencegahan untuk melindungi kertas dari serangga tikus adalah: tempat penyimpanan harus bersih dan kering serta selalu dikontrol secara berkala. Lubang-lubang yang memungkinkan tikus dapat masuk harus ditutup dengan rapat.

5. Kerusakan karena Bencana Alam

Bencana alam seperti kebanjiran dan gempa bumi, kehujanan kebakaran, kerusuhan dan kesalahan dala penanganan seperti salah meletakkan buku, merupakan sebab-sebab yang sangat merugikan. Kerusakan yang terjadi karena kebanjiran dan kehujanan akan menimbulkan noda oleh pertumbhan jamur dan kotoran yang terdapat dalam air. Noda yang ditimbulkan oleh jamur ini sangat sukar dihilangkan karena jamur berakar disela-sela serat kertas. Kebakaran dapat memusnahkan kertas dalam waktu yang sangat singkat oleh karena sebab itu kita harus menjaga agar jangan sampai terjadi kebakaran. commit to user 27

K. Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka