Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka

commit to user 27

K. Pencegahan Kerusakan Bahan Pustaka

Agar bahan pustaka selalu terawat dengan baik serta tahan lama sehingga setiap saat siap untuk digunakan oleh pemakai perpustakaan maka langkah yang perlu ditempuh adalah penciptaan lingkungan yang menunjang yang dapat menghindari atau paling tidak menekan laju kerusakan koleksi perpustakaan Yang dimaksud lingkungan bahan pustaka adalah gedung, ruangan dan peralatan yang ada dalam setiap perpustakaan. Pemeliharaan lingkungan adalah pemeliharaan dan penjagaan bahan pustaka yang tidak berkenaan dengan fisik bahan pustaka, melainkan menyangkut gedung perpustakaan, ruang baca, ruang penyimpanan dan peralatan yang ada di dalamnya. Idealnya koleksi perpustakaan tidak boleh berada didaerah kawasan industsri atau daerah kawasan industri atau daerah yang padat oleh kendaraan bermotor, karena industri dan kendaraan bermotor mengeluarkan gas-gas pencemar seperti gas SO dan gas NO yang berbahaya bagi bahan pustaka. Namun demikian, karena perpustakaan juga harus terletak di daerah yang mudah dijangkau oleh masyarakat pemakai jasa perpustakaan, maka umumnya perpustakaan berada di pusat kota. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk menciptakan lingkungan yang baik dalam upaya melindungi bahan pustaka dari kerusakan adalah sebagai berikut: commit to user 28

1. Pengamanan

Untuk melindungi bahan pustaka dari pencucian, maka perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut : a. Pemasangan alarm sistem, terutama untuk menghindari pencucian pada jam-jam kantor. b. Perlu pemerikasaan identitas pemakaian jasa perpustakaan. c. Perlu dipasang pengumuman bahwa pengunjung perpustakaan dilarang membawa tas,mantel, payung ke dalam ruang baca. Bila perlu diadakan pemeriksaan pada pengunjung yang keluiar dari ruang baca. d. Pengecekan pada bahan pustaka yang ada dalam ruang penyimpanan dan ruang baca untuk mengetahui lebih dini adanya koleksi yang hilang.

2. Mencegah bahaya kebakaran.

Kebakaran dapat memusnahkan bahan pustaka dalam waktu yang singkat, oleh sebab itu kebakaran harus dihindarkan dengan jalan : a. Memasang detector smoke pada tiap ruangan dalam perpustakaan. b. Instalasi listrik harus diperiksa secara awal. c. Dilarang keras merokok di dalam perpustakaan. d. Alat pemadam api harus dipasang di tempat-tempat yang mudah dijangkau. commit to user 29

3. Mencegah kerusakan karena air.

Untuk menghindari kerusakan karena air, maka sebelum memasukan bahan pustaka ke dalam suatu ruangan, harus dilakukan penyempurnaan sebagai berikut : a. Memperbaiki atap yang bocor. b. Tidak diperbolehkan ada sambungan pipa air pada tembok bangunan karena pada sambungan pipa ini ada kemungkinan terjadinya kebocoran yang menyebabkan terjadinya keleembaban di dalam gedung perpustakaan atau tempat penyimpanan dokumen.

4. Mencegah kerusakan karena faktor kimia kayu rak.

Rak-rak buku sebaiknya terbuat dari logam. Hindari dari penggunaan dari kayu kecuali kau yang berserat keras, karena kayu tersebut mengundang serangga dan mengeluarkan asam organik yang berbahaya bagi bahan pustaka.

5. Mencegah kerusakan karena pengaruh cahaya.

a. Memperkecil intensitas cahaya yang digunakan dalam gudang dan ruang baca. Intensitas cahaya yang diizinkan untuk kertas adalah 50 lux. b. Memperpendek waktu pencahayaan. c. Menghilangkan radiasi ultra violet yang dapat menimbulkan reaksi fotokimia pada kertas dari sumber cahaya. Kandungan ultra violet yang diizinkan untuk kertas adalah 75 m wattlumen. commit to user 30

6. Mencegah kerusakan karena faktor kelembaban udara.

Untuk perpustakaan kelembaban dan suhu udara yang ideal adalah antara 45-60 RH dan 20-40 derajat celcius. Satu-satunya cara untuk mendapatkan kondisi seperti ini adalah menggunakan sistem AC. Yang harus diperhatikan oleh instansi yang mampu memesang AC sentral adalah: AC harus terus-menerus berfungsi selama 24jam sehari. Jika difungsikan hanya setengah hari saja siang hari dihudupkan dan malam hari dimatikan maka kelembaban dal ruangan akan berubah-ubah. Kondisi ini malah akan mempercepat kerusakan kertas.

7. Mencegah Kerusakan karena Jamur

Tindakan prefentif untuk mencegah tumbuhnya jamur dan berkembang biaknya insekta adalah memeriksa kertas dan buku secara berkala, membersihkan tempat penyimpanan, menurunkan kelembaban udara dan buku-buku tidak boleh disusun terlalu rapat pada rak, karena menghalangi sirkulasi udara untuk mencegah menularnya jamur atau insekta yang datang dari luar, sebaiknya buku-buku yang baru dibeli atau diterima pihak lain difumigasi terlebih dahulu sebelun disimpan bersama- sama dengan buku lain. Untuk mencegah tumbuhnya jamur, pada sela-sela kertas diselipkan kertas tisu yang sebelumnya sudah dicelupkan pada larutan fungisida, tindakan ini sebaiknya dilakukan pada musim hujan. commit to user 31

8. Mencegah Kerusakan karena Pencemaran udara

Bahan-bahan pencemar udara seperti gas-gas pencemar, debu dan partikel logam dalam udara yang dapat merusak kertas dapat dikurangi dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Ruangan menggunakan AC, karena dalam AC terdapat filter untuk menyaring udara dan biasanya ruangan yang ber AC selalu tertutup rapat. b. Di dalam ruangan dipasang alat pembersih udara air cleaner kerena didalam alat ini terdapat bahan karbon aktif untuk menyerap gas pencemar udara , dan juga terdapat filter untuk membersihkan udara. c. Membersihkan kertas dan buku dari debu dengan vacuum cleaner secara berkala dan tersatur. Darmono, 2004:96 commit to user 32

BAB III GAMBARAN UMUM PRTPUSTAKAAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

A. Sejarah

Lembaga pendidikan Sanata Dharma berdiri pada tahun 1955 dengan nama Perguruan Tinggi Pendidikan Guru PTPG Sanata Dharma. Pada tahun 1958 PTPG Sanata Dharma diubah menjadi FKIP Sanata Dharma. Kepala perpustakaan pertama kali dipegang oleh Pater Wilhelm J. Van Der Meulen, MA, SJ almarhum. Kemudian pada tahun 1965 mengalami perubahan lagi dari FKIP Sanata Dharma menjadi IKIP Sanata Dharma. Pada gedung perpustakaan yang lama terdapat 2 lantai yang terletak di timur asrama Realino. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan berdasarkan SK Mendikbud No.46D011993, pada tahun 1993 tepatnya tanggal 20 April 1993, IKIP Sanata Dharma dinyatakan berubah dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan IKIP Sanata Dharma menjadi Universitas Sanata Dharma. Dengan sendirinya Perpustakaan berubah nama menjadi Perpustakaan Universitas Sanata Dharma PUSD. Pada tahun 1994 mulai dibangun gedung baru diatas tanah seluas 4000 kubik yang terdiri dari 4 lantai yang berlokasi di Kampus II Mrican, Tromol Pos 29 Yogyakarta untuk meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan di Universitas Sanata Dharma. Proses pembangunan gedung perpustakaan tersebut mendapat perhatian dari