b Merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi
belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
c Strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki
kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar,
karena ia terus mencari dan menemukan informasi dari referensi yang ia baca.
2. Kelemahan
a Jika kegiatan ini tidak direncanakan dengan baik maka akan sangat sulit
untuk mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa b
Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar kebiasaanya hanya menerima
pelajaran dari guru c
Memerlukan waktu yang panjang dalam mengimplementasikannya, sehingga terkadang alokasi waktu yang telah ada tidak mencukupi.
29
3. Metode Resitasi
a. Pengertian Metode Resitasi
Metode secara harfiah berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai
tujuan tertentu.
30
Secara umum metode diartikan sebagai cara melakukan sesuatu. Secara khusus, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara atau pola khas
dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan. Selain itu, metode juga merupakan berbagai teknik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses
pembelajaran pada diri pembelajar.
31
29
Sanjaya, Strategi, h. 208.
30
M. Sobry Sutikno, Metode Model-Model Pembelajaran: Menjadikan Proses Pembelajaran Lebih Variatif, Aktif, Inovatif, Efektif dan MenyenangkanLombok: Holistica,
2013, h. 33.
31
Zainal Aqib, Model-Model, Media dan Strategi Pembelajaran Konstektual Inovatif Bandung: Yrama Widya, 2013, h. 102.
Al Rasyidin menjelaskan, jika dilihat dari segi bahasa kata metode berasal dari dua perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta
berarti “melalui” dan hodos berarti “jalan” atau “cara”. Dengan demikian, dari sudut pandang ini, maka
metode dapat dimaknai sebagai jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
32
Selanjutnya menurut Martinis, metode diartikan sebagai cara melakukan, menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan sebagainya, dengan
maksud untuk mencapai tujuan tertentu.
33
Untuk lebih memahami pengertian metode pembelajaran tidaklah cukup kalau dari segi etimologi saja, maka untuk menjelaskannya secara terminologi,
penulis mengutip beberapa pendapat para ahli terkait dengan hal ini, diantaranya: menurut I Nyoman Sudana Degeng, metode pembelajaran adalah cara-cara yang
berbeda untuk mencapai hasil pengajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda.
34
Ahmad Tafsir mengemukakan bahwa metode pembelajaran sebagai suatu cara yang paling tepat dan cepat dalam mengajarkan mata pelajaran.
35
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany,
menurutnya metode pembelajaran itu ialah segala kegiatan yang terarah yang dikerjakan oleh guru dalam rangka kemestian-kemestian mata pelajaran yang
diajarkannya, ciri-ciri perkembangan siswa-siswanya dan suasana alam sekitarnya dan tujuan menolong murid-muridnya untuk mencapai proses belajar yang
diinginkan dan perubahan yang dikehendaki pada tingkah laku mereka. Selanjutnya
menolong mereka
memperoleh maklumat,
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, sikap, minat dan nilai-nilai yang diinginkan.
36
Jadi dalam hal ini dapatlah penulis simpulkan bahwa metode pembelajaran secara umum
ialah cara yang dirancang dan digunakan oleh guru untuk dapat berinteraksi dengan siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
32
Al Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islami Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2008, h.174.
33
Martinis Yamin, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, Jakarta: Gaung Persada Press, 2011, h.138.
34
I Nyoman Sudana Degeng, Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989, h. 12.
35
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996, h. 9.
36
Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, terj. Hasan Langgulung Jakarta: Bulan Bintang, 1979, h. 553.
Kata resitasi berasal dari kata bahasa Inggris yaitu recitation yang berarti pembacaan, hafalan, pengajian, dan makna yang lain adalah hafalan
oleh siswa di dalam kelas.
37
Dalam Alquran prinsip metode resitasi dapat dipahami dari ayat yang berbunyi:
38
Artinya: ”Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya di
dadamu dan membuatmu pandai membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu”. QS. Al-
Qiyamah [75]: 17-18.
39
Al-Maraghi menafsirkan potongan ayat tersebut di atas sebagai berikut:
اهرركو هتأرق عمتساف ىا :هنأرق عبتاف ،كيلع ليرج ةأرق ىا :هانأرق .كسفن ى خسري ىح
40
Qara’nahu: dimaksudkan adalah Jibril membacakannya kepadamu Fattabi’ qur’anah: maksudnya maka dengarkanlah bacaan dan ulang-ulangilah
agar ia mantap dalam dirimu.
41
Ayat tersebut merupakan bentuk pembelajaran Alquran ketika malaikat Jibril memberikan wahyu Alquran kepada Nabi
Muhammad SAW dengan membacakannya, maka Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk mengulanginya, sehingga Nabi hafal dan bacaan tersebut
dapat membekas dalam dirinya.
37
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, cet. 27, 2003, h. 470.
38
Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam Jakarta: Ciputat Press, 2002, h. 165.
39
Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya Bandung: Jumanatul ‘Ali Art,
2004, h. 578.
40
Ahmad Musthofa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi Beirut: Dar al-Maraghi, Jilid 29, t.th.,, h. 150.
41
Ibid., h. 244.
Metode resitasi dalam perspektif Mansyur adalah guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, kemudian harus
mempertanggungjawabkannya.
42
Soekartawi mendefinisikan bahwa : Metode resitasi adalah suatu cara yang menyajikan bahan pelajaran dengan
memberikan tugas kepada siswa untuk dipelajari yang kemudian dipertanggungjawabkan di depan kelas. Juga metode resitasi sering disebut
dengan metode pemberian tugas yakni metode dimana siswa diberi tugas khusus di luar jam pelajaran.
43
Ada beberapa pengertian metode resitasi atau definisi yang dikemukakan oleh para ahli antara lain sebagai berikut:
1 Menurut Nana Sudjana:
Tugas atau resitasi tidak sama dengan pelajaran rumah tetapi jauh lebih luas dari itu. Tugas dapat merangsang anak untuk lebih aktif belajar baik secara
individual maupun kelompok.
44
2 Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain:
Metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Masalah tugas yang diberikan siswa dapat
dilakukan di kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di bengkel, di rumah siswa atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan.
45
3 Menurut Mulyani dan Johan Permana. H:
Metode pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru yang
dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau kelompok.
46
Berdasarkan uraian di atas pengertian metode pemberian tugas adalah suatu cara dari guru dalam proses belajar mengajar untuk mengaktifkan siswa
42
Mansyur, Materi Pokok Strategi Belajar MengajarJakarta: Direktorat Jenderal Depdiknas, 1996, h. 110.
43
Soekartawi, Meningkatkan Efektivitas Mengajar Jakarta: Dunia Pustaka Raya, cet. 1, 1995, h. 19.
44
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar Bandung: Sinar Baru, 1989, h. 81.
45
Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 85.
46
Mulyani. S dan Johar Permana, Strategi Belajar Mengajar, JATENG: DEPDIKBUD Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 1999, h. 151.
dalam kegiatan belajar baik di sekolahmadrasah maupun di rumah dan untuk dipertanggung jawabkan kepada guru.
b. Tokoh dan Landasan Teori Belajar