ENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT RESMI SISWA KELAS XII SMK 17 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

ABSTRAK

PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT RESMI SISWA KELAS XII SMK 17 SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh PUJIASTUTI

Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis surat resmi merupakan masalah dalam penelitian ini. Hal ini didasarkan pada nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 62,85, padahal kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan sekolah sebesar 65 atau indikator pencapaian ketuntasan 75%. Berdasarkan masalah tersebut, perlu diadakan penelitian tindakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis surat resmi. Oleh karena itu, masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kemampuan menulis surat resmi melalui penggunaan metode pemberian tugas.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui siklus. Proses pembelajaran menulis dilaksanakan dengan memberi perlakuan kepada siswa pada masing-masing siklus. Perlakuan yang dimaksud, yakni melalui pemberian tugas menulis kepada siswa.

Subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMK 17 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan jumlah 28 siswa. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pembelajaran menulis


(2)

surat resmi dengan menggunakan metode pemberian tugas secara kelompok pada siklus satu dan menggunakan metode pemberian tugas secara individu pada siklus dua. Aspek yang diamati pada setiap siklus adalah aktivitas siswa dan guru, serta proses pembelajaran menulis surat resmi dengan menggunakan metode pemberian tugas.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan siswa dalam menulis surat resmi pada setiap siklus mengalami peningkatan. Pada siklus satu nilai rata-rata 67, siswa yang tuntas 16 orang dengan persentase 57,14%, dan siswa yang belum tuntas 12 orang dengan persentse 42,85%. Pada siklus dua nilai rata-rata 76, siswa yang tuntas 23 orang dengan persentase 82,14% dan siswa yang belum tuntas 5 orang dengan persentase 17,85%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan menulis surat resmi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.


(3)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bahasa sangat penting bagi manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam komunikasi tersebut terjadi tukar-menukar informasi dan pengalaman. Informasi tersebut dapat berupa ide, gagasan, pendapat, ataupun yang lain. Agar informasi yang disampaikan dapat dengan mudah dimengerti dan dipahami, maka sarana yang diperlukan adalah bahasa. Bahasa merupakan alat untuk menyampaikan pikiran dan keinginan kepada orang lain.

Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran bahasa Indonesia, terdapat empat aspek keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa ini harus dikuasai oleh siswa, terutama keterampilan menulis. Dengan keterampilan menulis siswa dapat menuangkan semua ide, gagasan, dan pendapat yang ada dalam pikirannya.

Penuangan ide, gagasan, dan pendapat dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara lisan dan tertulis. Salah satu bahasa tulis yang sering digunakan adalah surat. Surat merupakan alat komunikasi tertulis yang sangat penting. Melalui surat, pesan yang diterima oleh yang berhak menerimanya utuh dan menyeluruh. Surat lebih banyak menampung pesan. Walaupum media surat tidak secepat telepon atau alat komunikasi lainnya dalam penyampaian pesan, surat jelas lebih efektif dalam penyampaian berita karena tidak perlu melakukan penyingkatan kata atau juga penggunaan istilah-istilah khusus yang harus dipahami terlebih dahulu.


(4)

Surat memiliki beberapa kelebihan, yaitu dapat menyampaikan pikiran sesuai dengan kehendak secara lengkap dan tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Pembaca dapat membaca berulang-ulang bila dirasa belum memahami isinya dan dapat diarsipkan. Selain memiliki kelebihan, berkomunikasi dengan surat juga memiliki kelemahan yaitu diperlukan pengonsepan, pengetikan, pengiriman, pengarsipan, pemakaian alat-alat kantor, dan penyediaan alat-alat tulis.

Surat terdiri atas tiga unsur, yaitu pengirim surat, penerima surat, dan pesan surat. Pengirim surat yaitu orang atau lembaga yang menyampaikan pesan. Penerima surat yaitu orang atau lembaga yang dikirimi surat, sedangkan pesan surat yaitu isi surat yang berupa informasi, berita, ide/gagasan.

Berdasarkan situasinya, surat dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu surat resmi dan surat tidak resmi. Surat resmi yaitu surat yang dikirimkan dari seseorang epada orang lain, seseorang kepada lembaga, dan lembaga ke lembaga dengan bentuk tertentu dan menggunakan bahasa yang baik dan benar, sedangkan surat tidak resmi yaitu surat yang dikirimkan dari seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa yang santai dan bentuk yang tidak resmi. Kedua surat tersebut harus dikuasai siswa, terutama surat resmi.

Namun kenyataannya, kemampuan menulis surat resmi siswa SMK 17 Sukoharjo masih kurang. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil menulis surat resmi di bawah KKM. Selain itu juga, siswa kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran tentang surat karena media yang digunakan tidak menarik, sehingga tidak dapat merangsang pemikiran siswa untuk menuangkan


(5)

ide/gagasannya ke dalam sebuah tulisan. Fakta juga membuktikan bahwa guru kurang memvariasikan metode yang digunakan dan tidak mengaitkan materi dengan pengalaman siswa, serta evaluasi yang diberikan tidak berorientasi pada proses melainkan lebih ditekankan pada hasil.

Sehubungan dengan hal tersebut, guru harus dapat mencari solusi yang tepat untuk meningkatkan kemampuan menulis surat resmi. Sementara itu, metode pemberian tugas dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan tersebut.

Metode pemberian tugas merupakan cara belajar atau mengajar yang menekankan kepada pemberian tugas oleh pengajar kepada murid yang harus melakukan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Metode ini merupakan aplikasi pengajaran modern yang disebut dengan azas aktivitas dalam mengajar yaitu guru mengajar harus merangsang siswa agar melakukan berbagai aktivitas sehubungan apa yang dipelajari. Dengan metode pemberian tugas, siswa dapat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru berkaitan dengan penulisan surat resmi dengan baik dan benar.

Mengingat pentingnya metode pemberian tugas dalam pembelajaran bahasa Indonesia, peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang penggunaan metode pemberian tugas dalam meningkatkan kemampuan menulis surat resmi. Indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran surat di SMK kelas XII adalah siswa mampu menulis surat resmi dengan baik dan benar.


(6)

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan penelitian ini adalah “Bagaimanakah penggunaan metode pemberian tugas dalam meningkatkan kemampuan menulis surat resmi siswa kelas XII SMK 17 Sukoharjo?”

1.3 Tujuan Penelitian

a. Memperrbaiki proses pembelajaran menulis surat resmi melalui metode pemberian tugas di kelas XII.

b. Meningkatkan kemampuan menulis surat resmi dengan menggunakan metode pemberian tugas pada siswa kelas XII.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran memiliki manfaat yang penting,

yaitu mencakup manfaat teoretis dan praktis. 1.4.1 Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian ini merupakan dasar tinjauan bagi peneliti untuk mengembangkan

penelitian berikutnya, khususnya mata pelajaran.

b. Penelitian ini bermanfaat membantu guru dalam mengatasi masalah- masalah pembelajaran, khususnya pembelajaran menulis.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis meliputi tiga komponen yaitu bagi siswa, guru, dan sekolah. a. Bagi siswa

1. Meningkatkan motivasi belajar siswa, khususnya pembelajaran menulis. 2. Meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran menulis surat resmi.


(7)

b. Bagi Guru

1. Guru dapat memperbaiki proses pembelajaran menulis surat resmi di kelas.

2. Guru dapat memberikan gambaran tentang penggunaan metode pemberian tugas di kelas.

3. Guru dapat meningkatkan kinerjanya secara profesional dalam melaksanakan pembelajaran surat resmi.

c. Bagi Sekolah

Manfaat bagi sekolah dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mutu lulusan yang lebih baik.


(8)

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Keterampilan Berbahasa

Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen, yaitu (a) menyimak, (b) berbicara, (c) membaca, dan (d) menulis.Keempat keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa melalui suatu hubungan urutan yang teratur. Mula-mula kita peroleh keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dilihat dari urutan pemerolehannya, keterampilan menulis diperoleh urutan keempat. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang untuk dapat terampil menulis tidaklah mudah, terutama dalam menulis surat. Keterampilan menulis hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak latihan.

2.2 Keterampilan Menulis

Salah satu keterampilan berbahasa adalah keterampilan menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka.

Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya (Yunus, 2008:1.3).


(9)

Tarigan (1982:21) menyatakan bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca dan memahami lambang-lambang grafik itu.

Penulis merupakan medium yang penting untuk ekspresi diri pribadi, untuk berkomunikasi, dan untuk menemukan makna. Kebutuhan-kebutuhan tersebut semakin bertambah dengan adanya perkembangan media baru untuk komunikasi massa. Oleh karena itu, praktik dan latihan studi menulis tetap merupakan bagian yang penting dalam pengajaran bahasa Indonesia.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka menulis adalah kegiatan untuk mengekspresikan diri dan perasaan yang dapat digunakan sebagai suatu alat komunikasi secara tidak langsung. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa menulis merupakan kegiatan berbahasa yang harus dipelajari agar orang lain memahami dan mengerti apa yang diinginkan penulis.

2.3 Pengertian Surat

Menurut Irman (2008:138) surat adalah salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi dari satu pihak (orang, instansi, atau organisasi) kepada pihak lain (orang, instansi, atau organisasi).

Menurut Simorangkir (2004:1)surat adalah alat komunikasi penyampaian informasi secara tertulis dari satu pihak ke pihak lain.

Berdasarkan dua pendapat tersebut, surat dapat diartikan sebagai alat/media komunikasi tertulis untuk menyampaikan berita dari satu pihak kepada pihak lain.


(10)

2.4 Fungsi Surat

Menurut Slamet (1996:18), fungsi surat yaitu sebagai (a) alat penghubung secara tertulis, (b) bukti hitam di atas putih yang mempunyai kekuatan hukum, (c) alat pengingat, (d) bukti sejarah (historis) untuk bahan riset, (e) bahan dokumentasi, (f), duta atau wakil seseorang atau instansi, (g) keamanan dalam melakukan aktivitas, (h) barometer maju mundurnya suatu kantor, dan (i) media dalam berkomunikasi.

2.5 Jenis-jenis Surat

Jenis surat dapat dikelompokkan berdasarkan hal-hal berikut. a. Berdasarkan Situasi

Berdasarkan situasinya, surat dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu surat resmi dan surat tidak resmi.

b. Berdasarkan Pembuat Surat

Berdasarkan pembuat atau penulisnya, surat dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu surat pribadi dan surat resmi.

2.6 Surat Resmi

2.6.1 Pengertian Surat Resmi

Surat resmi merupakan komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kepentingan instansi. Menurut Irman (2008:145) surat resmi adalah surat yang dipergunakan untuk kepentingan yang bersifat resmi, baik yang ditulis dari perseorangan, instansi, lembaga, maupun organisasi.


(11)

Surat resmi menurut Rahayu (1994:115) adalah surat yang isinya berkenaan dengan soal-soal tugas dalam organisasi, lembaga maupun instansi, dan kegiatan resmi suatu organisasi, lembaga, instansi, baik dari suatu organisasi kepada organisasi lain, maupun kepada perorangan atau sebaliknya.

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa surat resmi adalah bentuk komunikasi tertulis dari suatu pihak kepada pihak lain yang menyangkut badan, perusahaan, organisasi, atau instansi tertentu maupun perorangan atau sebaliknya.

.

2.6.2 Bentuk-bentuk Surat Resmi

Bentuk surat adalah susunan letak bagian-bagian surat. Dalam surat-menyurat resmi terdapat lima bentuk surat yaitu (a) lurus penuh, (b) lurus, (c) setengah lurus, (d) lekuk, dan (e) paragraf menggantung (Irman, 2008:138).

2.6.3 Jenis-jenis Surat Resmi

Yang tergolong surat resmi yaitu (a) pengumuman, (b) surat edaran, (c) surat pemberitahuan, (d) surat lamaran kerja, (e) surat keputusan, (f) surat undangan, (g) surat kuasa, (h) surat tugas, (i) surat pengantar, dan (j) surat keterangan.


(12)

Bagian-bagian surat resmi yang lengkap terdiri atas (1) kepala surat, (2) nomor surat, (3) tanggal surat, (4) lampiran, (5) hal/perihal, (6) alamat tujuan, (7) salam pembuka, (8) isi surat, (9) salam penutup, (10) tanda tangan dan nama penanggung jawab, (11) jabatan penanda tangan surat, dan (12) tembusan.

1. Kepala surat

Kepala surat berfungsi untuk menunjukkan nama dan alamat badan, organisasi, atau instansi yang mengirimkan surat. Kepala surat juga memberika informasi mengenai beberapa hal penting organisasi yang bersangkutan.

Bagian kepala surat terdiri atas

a. nama organisasi, badan, atau instansi; b. alamat surat;

c. nomor telepon; d. kode pos; dan e. logo lembaga. 2. Nomor Surat

Nomor surat berfungsi untuk

a. memudahkan pengaturan penyimpanan arsip;

b. memudahkan mencari surat itu kembali bila diperlukan;dan c. mengetahui jumlah surat yang dikeluarkan.

3. Tanggal surat

Pengetikan atau penulisan tanggal, bulan, dan tahun harus lengkap dan di belakang tahun tidak diberi tanda titik. Tanggal surat berfungsi untuk mengetahui kapan surat itu dibuat oleh pengirim surat.


(13)

4. Lampiran

Lampiran berfungsi untuk memudahkan pembaca agar tahu bahwa surat itu mempunyai lampiran. Dalam lampiran yang perlu ditulis adalah jumlah lembaran yang terlampir.

5. Hal atau perihal

Perihal berfungsi untuk memberi petunjuk secara langsung kepada pembaca tentang pokok surat sebelum dibaca semua.

Misalnya perihal pengangkatan pegawai. 6. Alamat surat

Alamat surat berfungsi untuk alamat penunjuk langsung bagi si penerima dan petunjuk bagi petugas kearsipan sehubungan dengan sistem penyimpanan.

7. Salam Pembuka

Salam pembuka berfungsi untuk menyapa atau memberi salam apabila ia bertemu atau ingin berbicara dengan orang lain, dan orang lain tersebut belum dikenalnya.

8. Isi Surat

Isi surat adalah hal atau masalah pokok dari surat. Pokok pikiran yang dituangkanke dalam surat merupakan maksud dan tujuan pokok penulisan surat kepada seseorang. Isi surat dapat terdiri atas beberapa paragraf. Hal ini bergantung pada banyaknya pembicaraan yang akan disampaikan sesuai dengan kebutuhan. Isi surat usahakan jelas, mudah dipahami, susunan bahasa baik, sopan, dan tidak bertele-tele. Buatlah tulisan yang benar. Isi surat atau tubuh surat terdiri atas alinea pembuka, isi, dan penutup.

a. Alinea pembuka berfungsi sebagai pengantar kepada masalah yang akan disampaikan.

b. Alinea isi atau pesan surat berfungsi sebagai pernyataan sesungguhnya dari pembuat /pengirim surat kepada pihak yang menerima/membaca surat.


(14)

c. Alinea penutup berfungsi sebagai penutup atau penegasan surat. 9. Salam Penutup

Salam penutup berfungsi untuk menunjukkan rasa hormat dan keakraban pengirim surat terhadap penerima surat.

10. Nama Terang dan Tanda Tangan Penanggung jawab surat

Nama terang dan tanda tangan penanggung jawab berfungsi sebagai tanda pengesahan surat yang dibuat atau yang dikirimkan kepada pihak lain.

11. Jabatan Penanda Tangan Surat

Jabatan penanda tangan surat berfungsi untuk mengetahui secara jelas jabatan si penanda tangan surat yang dikirimkan pada pihak lain.

12. Tembusan

Tembusan yang terdapat dalam surat berfungsi untuk mengetahui tujuan atau arah surat yang dikirimkan oleh pihak satu kepada pihak lain.

2.7 Bahasa Surat

Bahasa surat memegang peranan penting, baik sebagai wakil pribadi maupun sebagai perwujudan buah pikiran atau kehendak. Karena peranan yang sangat penting itu, surat harus disusun dengan bahasa sebaik-baiknya agar apa yang kita kemukakan atau kita harapkan dari surat itu dapat tercapai.

Penggunaan bahasa di dalam surat bergantung pada jenis pemakaian surat dan tujuan surat. Untuk surat pribadi, penggunaan bahasa bersifat subjektif, bergantung pada keinginan si penulisnya dan kepada siapa surat ditujukan. Begitu pula dengan surat pribadi yang bersifat


(15)

resmi seperti surat lamaran pekerjaan. Meskipun bersifat pribadi, tapi karena ditujukan kepada sebuah instansi atau perusahaan tentu penulis harus menggunakan bahasa yang resmi dan formal.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan bahasa surat adalah sebagai berikut. 1. Hindari kalimat panjang dan berbelit-belit.

2. Gunakan kata-kata dan istilah yang sudah lazim dipakai. 3. Tempatkan tanda baca dengan tepat.

4. Gunakan ejaan yang benar.

5. Gunakan singkatan yang umum dipakai.

2.8 Kemampuan Menulis Surat Resmi

Kemampuan adalah kesanggupan; kekuatan; dan kecakapan untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2003:20). Seseorang dikatakan memiliki pengetahuan apabila ia sanggup dan cakap menerapkan pengetahuan yang dimilikinya.

Menulis adalah “Menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa grafik itu (Tarigan 1982:21).

Pengertian surat resmi adalah surat yang dipergunakan untuk kepentingan yang bersifat resmi, baik yang ditulis dari perseorangan, instansi, lembaga, maupun organisasi (Irman, 2008:145).

Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulan bahwa kemampuan menulis surat resmi adalah kemampuan menurunkan ide-ide dalam bentuk surat dengan lambang-lambang grafik


(16)

yang menggambarkan suatu bahasa agar dapat dibaca dan dimengerti oleh penerima atau pembaca surat.

2.9 Pembelajaran Menulis

Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menggunakan rancangan komunikatif yang bertumpu pada pengembangan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa sebagai alat penyampai pesan. Hal ini bertujuan agar siswa terampil berbahasa dalam hal menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, terutama keterampilan menulis.

Kemahiran berkomunikasi secara verbal melibatkan dua kompetensi utama yaitu pengetahuan bahasa (kognisi) dan keterampilan komunikasi (psikomotorik). Dengan pembelajaran yang komunikatif , siswa tidak hanya mempelajari kaidah bahasa, tetapi juga belajar berkomunikasi secara lisan dan tertulis, umumnya tuntutan yang dipersyaratkan oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI).

Pembelajaran keterampilan berbahasa terdiri atas keterampilan berbahasa lisan dan keterampilan berbahasa tulis. Keterampilan berbahasa lisan komponennya terdiri atas keterampilan menyimak dan berbicara, sedangkan keterampilan berbahasa tulis komponennya terdiri atas keterampilan membaca dan menulis.

Pembelajaran keterampilan berbahasa mengajak siswa untuk berlatih memahami dan menggunakan bahasa, terutama di SMK. Dengan penalaran seperti ini guru akan terdorong untuk merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran menyimak, berbicara, membaca, dan


(17)

menulis, khususnya pembelajaran menulis dengan lebih bervariasi, sehingga pengalaman belajar dari kegiatan pembelajaran ini tambah bermakna bagi siswa.

Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Kegiatan menulis tersebut seperti menulis pesan, menulis surat, menulis memo , dan lain-lain.

Dilihat dari prosesnya, pembelajaran menulis menuntut kerja keras guru untuk membuat pembelajaran di kelas menjadi kegiatan yang menyenangkan, sehingga siswa tidak merasa “dipaksa” untuk dapat membuat karangan,tetapi sebaliknya siswa merasa senang karena diajak guru untuk mengarang atau menulis.

Menurut Santoso (2009:6.19), pembelajaran menulis dapat dilaksanakan di dalam kelas (pada jam pelajaran di sekolah) dan di luar kelas (di luar jam pelajaran). Kegiatan pembelajaran menulis di dalam kelas dapat dilaksanakan sesuai dengan jam yang telah ditetapkan dalam jadwal pelajaran. Untuk menciptakan teknik atau strategi pembelajaran menulis dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

Pembelajaran menulis yang dilaksanakan di luar kelas, dapat dilakukan di luar jam pelajaran. Guru dapat menggunakan strategi menulis buku harian, menyelenggarakan majalah dinding, atau membuat kliping yang semuanya diarahkan agar siswa senang menulis.

Menurut Semi (1989:100), tujuan pembelajaran menulis adalah sebagai berikut.

1. Siswa mampu menyusun buah pikiran, perasaan, dan pengalaman ke dalam susunan atau komposisi yang baik.


(18)

2. Merangsang imajinasi dan daya pikir atau intelek siswa.

3. Siswa mampu menggunakan perangkat kaidah menulis dan menggunakan kebahasaan sewaktu menulis.

4. Siswa mampu menyusun berbagai bentuk karangan (surat, laporan, artikel, dan lain-lain). 5. Mengembangkan kebiasaan menulis yang akurat, singkat, dan jelas, serta menarik.

2.10 Metode Pemberian Tugas

2.10.1 Pengertian Metode Pemberian Tugas

Dalam penyampaian materi pelajaran, seorang guru harus mampu menggunakan dan menguasai metode yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dengan metode pemberian tugas diharapkan siswa dapat berperan aktif dalam proses belajar mengajar, terutama dalam materi menulis, khususnya menulis surat yaitu surat resmi

Metode pemberian tugas adalah suatu metode mengajar yang diterapkan dalam proses belajar. Metode pemberian tugas memiliki tujuan agar siswa menghasilkan hasil belajar yang lebih mantap karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu menjadi lebih terintegrasi (Roestiyah, 1996:132).

Dalam metode ini, ada dua fase penting yaitu fase belajar dan fase resitasi. Fase belajar adalah fase siswa mengerjakan tugas, sedangkan resitasi adalah fase siswa untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya.


(19)

Metode pemberian tugas atau resitasi bukan sekedar PR (Pekerjaan Rumah) semata, melainkan lebih luas dari itu. Metode pemberian tugas atau resitasi merupakan metode pembelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari sesuatu kemudian melaporkan hasilnya. Adapun pada resitasi, tugas yang diberikan guru tidak sekedar dilaksanakan di rumah, melainkan dikerjakan juga di sekolah, perpustakaan, laboratorium, atau tempat-tempat lain. Jadi resitasi lebih luas daripada pekerjaan rumah.

Menurut pandangan modern, pemberian tugas bukan hanya sebagai pekerjaan rumah saja, melainkan untuk melengkapi atau sebagai metode dalam menuntaskan pemberian pokok bahasan dengan anggapan bahwa kurikulum itu meliputi ekstrakurikuler.

2.10.2 Tujuan Metode Pemberian Tugas

Tujuan metode pemberian tugas adalah sebagai berikut.

1. Menambah pengertian, memperkuat hasil belajar yang telah diterima di sekolah. 2. Melatih siswa untuk belajar sendiri.

3. Melatih siswa untuk membagi waktu secara teratur.

4. Melatih siswa untuk menggunakan waktu luangnya untuk menyelesaikan tugasnya. 5. Membiasakan siswa berdisiplin dan tidak mengabaikan tugas.

6. Melatih siswa untuk mencari dan menemukan cara yang tepat untuk menyelesaikan tugasnya.

Tugas guru dalam melaksanakan metode pemberian tugas adalah sebagai berikut. 1. Mepertimbangkan tujuan yang akan dicapai.


(20)

2. Memberikan tugas yang cukup jelas dipahami siswa.

3. Mengontrol apakah tugas dikerjakan dengan baik, apakah dikerjakan oleh siswa sendiri atau oleh orang lain.

4. Mengevaluasi hasil siswa untuk menumbuhkembangkan semangat kerja yang lebih baik.

2.10.3Kelebihan dan Kelemahan Metode Pemberian Tugas A. Kelebihan

Kelebihan metode pemberian tugas adalah sebagai berikut. 1. Kesempatan siswa untuk belajar lebih banyak serta lebih luas. 2. Rasa tanggung jawab siswa lebih berkembang.

3. Motivasi belajar lebih besar.

4. Keberanian berinisiatif lebih berkembang. 5. Kerjasama antarsiswa lebih kompak.

Kelebihan lain dari metode pemberian tugas adalah siswa mendalami dan mengalami sendiri pengetahuan yang dicarinya dan siswa juga dapat berpikir sendiri, memiliki inisiatif, kreatif, tanggung jawab, dan berlatih mandiri.

B. Kelemahan

Kelemahan metode pemberian tugas adalahsebagai berikut.

1. Tugas tersebut sulit dikontrol guru, kemungkinan tugas itu dikerjakan oleh orang lain yang lebih ahli dari siswa.


(21)

2. Sulit untuk dapat memenuhi metode pemberian tugas.

3. Pemberian tugas terlalu sering dan banyak akan dapat menimbulkan keluhan siswa. 4.Dapat menurunkan minat belajar siswa kalau tugas terlalu sulit.

5. Pemberian tugas yang monoton dapat menimbulkan kebosanan siswa apabila terlalu sering diberikan.

6. Khusus tugas kelompok juga sulit untuk dinilai siapa yang aktif.

2.10.4 Langkah- langkah PembelajaranMetode Pemberian Tugas

Langkah-langkah pembelajaran metode pemberian tugas yaitu sebagai berikut. Pertama : Merumuskan tujuan dari tugas yang diberikan.

Kedua : Mempertimbangkan betul-betul apakah pemilihan metode pemberian tugas itu telah tepat dapat mencapai tujuan.


(22)

(23)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini, rancangan yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran di dalam kelas yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan yang berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik, khususnya pada penggunaan metode pemberian tugas pada materi menulis surat resmi.

Pada konsep PTK terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.Keempat tahap tersebut dikenal dengan istilah siklus. Untuk lebih jelasnya, siklus tersebut dapat dilihat pada bagan berikut.

Bagan 3.1

Hubungan Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, dan Refleksi. Model Kurt Lewin.

Keempat tahap tersebut merupakan suatu siklus atau daur, sehingga setiap tahap akan selalu berulang kembali. Apabila setelah melalui keempat tahap tersebut pembelajaran menulis surat resmi dengan menggunakan metode pemberian tugas belum meningkat, maka penulis akan merencanakan siklus kedua dan seterusnya sampai tercapai hasil yang diharapkan. Hasil analisis

Tindakan (acting)

Pengamatan (observasi ) Perencanaan

(planning )

Refleksi (reflecting )


(24)

data yang dilaksanakan pada siklus pertama dapat digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus kedua.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XII Keuangan SMK 17 Sukoharjo Jalan Kapulogo Nomor 83 Sukoharjo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012. Pelaksanaan PTK sesuai dengan jadwal pelajaran dan penelitian ini berlangsung sampai indikator yang telah ditentukan sekolah tercapai yakni kriteria ketuntasan 65 atau indikator pencapaian ketuntasan 75%.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah kelas XII Keuangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK 17 Sukoharjo) Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan jumlah 28 siswa, terdiri atas 7 laki-laki dan 21 siswa perempuan.


(25)

Penelitian ini menggunakan data hasil kemampuan menulis surat resmi dengan memperhatikan kaidah penulisan surat resmi pada siswa kelas XII SMK 17 Sukoharjo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.

3.5 Prosedur Penelitian

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan siklus. Setiap siklus terdiri atas empat kegiatan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kegiatan pertama diawali dengan menemukan permasalahan dan berupaya untuk mencari solusi perbaikan. Dilanjutkan dengan tindakan yang telah direncanakan sebelumnya sampai tercapai perbaikan untuk tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.

3.5.1 Pelaksanaan Siklus I

Penyampaian materi pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut.

1) Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan surat. 2) Guru menyampaikan materi surat resmi dengan menggunakan LCD.

3) Guru membagi siswa menjadi tujuh kelompok dengan membagikan satu buku cetak.

4) Guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk mempelajari materi surat resmi dari buku yang telah dibagikan.

5) Siswa membaca jenis-jenis surat, bagian-bagian surat, beserta contohnya. 6) Guru memberi tugas kepada siswa untuk menulis surat resmi.

7) Guru membimbing siswa menulis surat resmi. 8) Siswa mengumpulkan hasil kerja masing-masing.

9) Beberapa siswa melaporkan hasil kerjanya. 10)Guru dan siswa membuat kesimpulan.


(26)

Berdasarkan hasil kajian dan hasil tes tertulis pada siklus I, guru merumumuskan keunggulan dan kelemahan yang ada pada siklus I yang akan dijadikan bahan pertimbangan dalam pelaksanaan strategi pembelajaran pada siklus II. Pada siklus I, penulis belum menggunakan metode pemberian tugas dengan maksimal.

3.5.2 Pelaksanaan Siklus II

Penyampaian materi pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut.

1) Guru dan siswa bertanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan surat resmi.

2) Guru menyampaikan materi surat resmi yaitu surat lamaran pekerjaan dengan menggunakan LCD.

3) Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi surat resmi dari buku cetak yang telah dibagikan.

4) Guru membagikan lembar kerja kepada siswa untuk menulis surat resmi

5) Setiap siswa mengerjakan apa yang diminta guru, yaitu menulis surat resmi (surat lamaran pekerjaan) dengan memperhatikan kaidah penulisan surat resmi.

6) Guru memberi bimbingan kepada siswa apabila mengalami kesulitan dalam menulis surat resmi (lamaran pekerjaan).

7) Siswa mengumpulkan hasil kerja siswa masing-masing. 8) Siswa diminta oleh guru untuk melaporkan hasil kerjanya.

9) Guru dan siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data


(27)

Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes. Hasil tes tersebut di-gunakan untuk mengetahui kemampuan siswa menulis surat resmi setelah dilakukanpembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas pada siswa kelas XII SMK 17 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.

3.6.2 Alat Pengumpulan Data

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian adalah tes tertulis. Penelitian ini menggunakan beberapa alat/instrumen yaitu instrumen observasi siswa, instumen observasi guru, dan instrumen tes hasil belajar.

3.6.2.1 Instrumen Observasi Siswa Tabel 3.1 Instrumen Observasi Siswa

No Aktivitas siswa berkaitan dengan metode

pemberian tugas 1 2 3 4 5 Skor

1 Siswa berinteraksi bersama teman-temannya selama pembelajaran.

2 Siswa berperan aktif dalam pembelajaran. 3 Siswa mengajukan pertanyaan.

4 Siswa memberikan pendapat.

5 Siswa tepat waktu mengumpulkan tugas Jumlah skor


(28)

Data aktivitas guru diperoleh dari lembar observasi yang diamati selama kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia melalui metode pemberian tugas yang berlangsung di kelas.

Tabel 3.2 Instrumen Proses Pembelajaran Oleh Guru

No

. Aspek

Skor 1 2 3 4 5 I. Persiapan Pembelajaran

1. Persiapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2. Kesiapan alat peraga/media yang digunakan II. Kegiatan Awal

1. Melakukan absensi siswa.

2. Mengemukakan tujuan pembelajaran.

3. Menjelaskan deskripsi singkat materi pelajaran. III. Kegiatan Inti

1. Penguasaan materi pelajaran 2. Penguasaan kelas

3. Pemanfaatan media pembelajaran

4. Partisipasi/aktivitas dalam pembelajaran. 5. Menggunakan bahasa yang baik dan benar 6. Melakukan pemantauan aktivitas belajar siswa. IV. Kegiatan Akhir

1. Melakukan evaluasi.

2. Melibatkan siswa dalam proses menyimpulkan Jumlah Skor


(29)

Tabel 3.3 Indikator Penilaian Kemampuan Menulis Surat Resmi

No. Indikator Deskriptor Penilaian Skor Skor Maks. 1. Kelengkapan

unsur surat Semua unsur surat ditulis lengkap 5

5 Terdapat 1-3 unsur surat tidak ditulis 4

Terdapat 4-6 unsur surat tidak ditulis 3 Terdapat 7-9 unsur surat tidak ditulis 2 Terdapat > 9 unsur surat tidak ditulis 1 2. Sruktur

Kalimat Semua kalimat efektif 5

5 Terdapat 1-3 kalimatk tidak efektif 4

Terdapat 4-6 kalimat tepatidak efektif 3 Terdapat 7-9 kalimat tidak efektif 2 Terdapat > 9 kalimat tidak efektif 1 3. Kesesuaian

isi surat Isi surat sangat sesuai 5

5

Isi surat sesuai 4

Isi surat hampir sesuai 3 Isi surat kurang sesuai 2 Isi surat tidak sesuai 1 4. Diksi/pilihan

kata Semua pilihan kata yang digunakan sangat tepat 5

5 Pilihan kata yang digunakan tepat 4

Pilihan kata yang digunakan hampir tepat 3 Pilihan kata yang digunakan kurang tepat 2 Pilihan kata yang digunakan tidak tepat 1

5. Ejaan Semua ejaan benar 5

5 Terdapat 1-3 ejaan tidak benar 4

Terdapat 4-6 ejaan tidak benar 3 Terdapat 7-9 ejaan tidak benar 2 Terdapat > 9 ejaan tidak benar 1


(30)

Penjelasan Indikator Kemampuan Menulis Surat Resmi a. Kelengkapan Unsur Surat

Dalam menulis surat resmi harus memperhatikan unsur-unsur surat resmi dengan memperhatikan jenis surat. Jadi apabila unsur-unsur yang ditulis dalam surat resmi semua ditulis lengkap, maka siswa mendapat skor 5. Apabila terdapat 1-3 unsur surat tidak ditulis , maka siswa mendapat skor 4. Apabila terdapat 4-6 unsur tidak ditulis, maka siswa mendapat skor 3. Apabila terdapat 7-9 unsur surat tidak ditulis,

maka siswa mendapat skor 2. Apabila terdapat > 9 unsur surat tidak ditulis, makasiswa mendapat skor 1.

b. Struktur Kalimat

Struktur kalimat yang digunakan dalam menulis surat resmi harus efektif agar informasi yang disampaikan dapat lebih jelas dan mudah dipahami. Jadi apabila kalimat yang digunakan dalam menulis surat resmi semua efektif, maka siswa mendapat skor 5. Apabila dalam menulis surat resmi terdapat 1-3 kalimat tidak efektif, maka siswa mendapat skor 4. Apabila siswa dalam menulis surat resmi terdapat 4-6 kalimat tidak efektif, maka siswa mendapat skor 3. Apabila siswa dalam menulis surat resmi terdapat 7-9 kalimat tidak efektif, maka siswa mendapat skor 2. Apabila terdapat >9 kalimat yang digunakan dalam menulis surat resmi tidak efektif, maka siswa mendapat skor 1.

c. Kesesuaian Isi Surat

Dalam menulis surat resmi dituntut kesesuaian isi surat. Jadi apabila surat yang ditulis sangat sesuai dengan isi surat resmi, maka siswa mendapat skor 5. Apabila surat surat yang ditulis sesuai dengan isi surat resmi, maka siswa mendapat skor 4.


(31)

Apabila surat yang ditulis hampir sesuai dengan isi surat resmi, maka siswa mendapat skor3. Apabila surat yang ditulis kurang sesuai dengan isi surat resmi, maka siswa mendapat skor 2. Apabila surat yang ditulis tidak sesuai dengan isi surat resmi, maka siswa mendapat skor 1.

d. Diksi/Pilihan Kata

Pilihan kata atau diksi merupakan upaya untuk memilih kata tertentu untuk dipakaidalam menyusun kalimat, alinea, atau wacana. Maka siswa diharapkan dapat memilih kata yang tepat dalam menulis surat resmi. Apabila pilihan kata yang digunakan dalam menulis surat resmi sangat tepat, maka siswa mendapat skor 5. Apabila pilihan kata yang digunakan dalam menulis surat resmi tepat, maka siswa mendapat skor 4. Apabila pilihan kata yang digunakan dalam menulis surat resmi hampir tepat, maka siswa mendapat skor 3. Apabila pilihan kata yang digunakan dalam menulis surat resmi kurang tepat, maka siswa mendapat skor 2. Apabila pilihan kata yang digunakan dalam menulis surat resmi tidak tepat, maka siswa mendapat skor 1.

e. Ejaan

Penulis surat harus dapat menempatkan tanda-tanda baca agar isi, maksud, dan tujuan surat mudah dimengerti oleh pembaca surat. Jadi, apabila siswa dalam menulis surat resmi semua ejaan yang digunakan tepat, maka siswa mendapat skor 5. Apabila siswa dalam menulis surat resmi terdapat 1-3 ejaan tidak tepat, maka siswa mendapat skor 4. Apabila siswa dalam menulis surat resmi terdapat 4-6 ejaan tidak tepat, maka siswa mendapat skor 3. Apabila siswa dalam menulis surat resmi terdapat 7-9 ejaan tidak tepat, maka siswa mendapat skor 2. Apabila dalam menulis surat resmi terdapat > 9 ejaan yang digunakan tidak tepat, maka siswa mendapat skor 1.


(32)

3.7 Langkah-langkah Analisis Data

Cara yangdigunakan penulis dalam menganalisis data penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Menulis melakukan penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menulis surat resmi

dengan membaca surat yang telah ditulis siswa.

2. Menjumlah skor penulisan surat resmi berdasarkan tolok ukur penilaian dalam tabel 3.4. 3. Menghitung skor rata-rata kemampuan siswa dalam menulis surat resmi pada indikator

kemampuan siswa.

Skor Perolehan

Nilai Akhir : __________________ X 100 Skor Maksimal

4. Menemukan tingkat kemampuan siswa dalam menulis surat resmi dengan memperhatikan kaidah penulisan surat resmi dengan tolok ukur di bawah ini.

Tabel 3.4 Tolok Ukur Penilaian Kemampuan Menulis Surat Resmi


(33)

86 – 100 76 - 85 66 - 75 51 - 65 0 - 50

Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang ( Nurgiantoro 2001 : 399 )

3.8 Indikator Keberhasilan

Siklus dalam penelitian ini akan berakhir apabila kemampuan menulis surat resmi yang diperoleh siswa mencapai 65 atau indikator pencapaian ketuntasan 75%. Berarti siswa tersebut sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan dapat melanjutkan kemampuan dasar berikutnya.


(34)

V. SIMPULAN DAN SARAN

1.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas XII SMK 17 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012 bahwa melalui metode pemberian tugas kemampuan menulis surat resmi siswa dapat meningkat. Peningkatan tersebut sebagaimana terurai di bawah ini.

1. Pada siklus I siswa yang tuntas berjumlah 16 siswa (57,14%) dan siswa yang tidak tuntas 12 siswa (42,85%). Pada siklus II siswa yang tuntas berjumlah 23 siswa (82,14%) dan yang tidak tuntas 5 siswa (17,85%).

2. Persentase ketuntasan siswa pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 25% dari hasil tes pada siklus I yaitu dari persentase rata-rata 57,14% menjadi 82, 14%.

3. Persentase ketidaktuntasan siswa pada siklus II mengalami penurunan sebesar 25% dari hasil tes pada siklus I yaitu dari persentase rata-rata 42,85% menjadi 17,85%.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis melalui metode pemberian tugas memberikan kontribusi positif dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis surat resmi.

3.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan.

1. Sebaiknya guru menggunakan metode pemberian tugas secara individu untuk meningkatkan hasil pembelajaran menulis surat resmi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.


(35)

2. Sebaiknya guru lebih sabar dalam membimbing dan mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran agar siswa aktif, disiplin, dan mengerjakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.

3. Sebaiknya siswa lebih disiplin dalam mengikuti pembelajaran yang berkaitan dengan menulis, agar kemampuan menulis siswa meningkat.

4. Sebaiknya pihak sekolah memberikan dorongan kepada guru untuk memanfaatkan metode pemberian tugas pada setiap pelajaran.


(36)

PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT RESMI SISWA KELAS XII SMK 17 SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2011/2012 ( PenelitianTindakanKelas)

Oleh

PUJIASTUTI NPM 1113116001

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG


(37)

PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT RESMI SISWA KELAS XII SMK 17 SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh PUJIASTUTI PenelitianTindakanKelas

(PTK)

Sebagai Salah SatuSyaratuntukMemperolehGelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program StudiPendidikanBahasadanSastra Indonesia JurusanPendidikanBahasadanSeni

FakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG


(38)

DAFTAR ISI

ABSTRAK……….. i

HALAMAN JUDUL……….. iii

HALAMAN PERSETUJUAN ……….. iv

HALAMAN PENGESAHAN ……… v

RIWAYAT HIDUP ……… vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ……… vii

KATA PENGANTAR ………... viii

MOTTO ………. x

DAFTAR ISI ………. xi

DAFTAR TABEL ………. xiii

DAFTAR BAGAN ……… xiv

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2 Rumusan Masalah ……… 4

1.3 Tujuan Penelitian ……… 4

1.4 Manfaat Penelitian ……….. 4

II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Keterampilan Berbahasa ……… 6

2.2 Keterampilan Menulis ……… 6

2.3 Pengertian Surat ………. 7

2.4 Fungsi Surat ………... 8

2.5 Jenis-jenis Surat ……….. 8

2.6 Surat Resmi 2.6.1 Pengertian Surat Resmi ………. 8

2.6.2 Bentuk-bentuk Surat Resmi ……….. 9

2.6.3 Jenis-jenis Surat Resmi ……….. 9

2.6.4 Bagian-bagianSurat Resmi ………. 10

2.7 Bahasa Surat ………... 12

2.8 Kemampuan Menulis Surat Resmi ……… 13

2.9 Pembelajaran Menulis ………... 14

2.10 Metode Pemberian Tugas 2.10.1 Pengertian Metode Pemberian Tugas ……….. 16

2.10.2 Tujuan Metode Pemberian Tugas ……… 18

1.10.3 Kelebihan dan Kelemahan Metode Pemberian Tugas ……... 18

1.10.4 Langkah-langkah Pembelajaran Metode Pemberian Tugas ... 19

III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ………... 21


(39)

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 22

3.2.1 Tempat Penelitian ………. 22

3.2.2 Waktu Penelitian ……….. 22

3.3 Subjek Penelitian ………... 22

3.4 Sumber Data ……….. 23

3.5 Prosedur Penelitian 23 3.5.1 Pelaksanaan Siklus I ………. 23

3.5.2 Pelaksanaan Siklus II ………... 24

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data 25 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ………... 25

3.6.2 Alat Pengumpulan Data 25 3.6.2.1 Instrumen Observasi Siswa ………... 25

3.6.2.2 Instrumen Proses Pembelajaran Oleh Guru …………... 26

3.6.2.3 Instrumen Penilaian Kemampuan Menulis Surat Resmi 27 3.7 Langkah-langkah Analisis Data ……….. 3.8 Indikator Keberhasilan ……… 30 31 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 32 4.1.1 Siklus I 33 4.1.1.1 Perencanaan (Planning) ……… 33

4.1.1.2 Tindakan ……… 34

4.1.1.3 Pengamatan (Observasing) ……….. 35

4.1.1.4 Refleksi (Reflecting) ……… 39

4.1.2 Siklus II 41 4.1.2.1 Perencanaan (Planning) ………... 41

4.1.2.2 Tindakan(Acting) ………... 42

4.1.2.3 Pengamatan (Observasing) ……….. 44

4.1.2.4 Refleksi (Reflecting) ………... 47

4.2 Pembahasan ……….... 48

V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ………... 53 5.2 Saran ………. DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Darmayanti, Nani. 2008. Komunikatif dalam Berbahasa Indonesia. Jakarta: PT Indah Jaya

Adipratama

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka.

Depdiknas. 2003. Kurikulum Sekolah Menengah Umum: Garis-garis Besar Program

Pengajaran Mata Pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia. Jakarta.

Djamarah. Syaiful Bahri. 1995.Srategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Irman, Mokhamad. 2008. Bahasa Indonesia. Jakarta : Intan Sejati.

M.N. Fajar. 2009. Terampil Menulis Surat. Bandung : Puri Delco.

Nurgiantoro, Burhan. 2001. Penelitian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia.Yogyakarta: BPSG.

Rahayu, Rani Budi. 1994. Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Armico.

Roestiyah. N.K. 1996. Srategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rindeka Cipta.

Santoso, Puji. 2009. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka.

Semi, M. Attar. 1989. Rancangan Pengajaran Bahasa dan Sasrta Indonesia. Bandung: Angkasa

Slamet dan Syahban Sutomo. 1996. Surat-menyurat. Surakarta : Seti-Aji.

Simorangkir, Christine. 2004. Surat Niaga. Jakarta: Yudhistira.

Suzan, Ronnny dan Rudi Purwanto. Bahasa Indonesia. Bogor : CV Bina Pustaka.

Tarigan, Henry Guntur. 1982. Menulis Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Universitas Lampung. 2008. Format Penulisan karya Ilmiah. Bandar Lampung: Universitas

Lampung.

Wardani. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wetty, Ni Nyoman. 2009. Perencanaan Pembelajaran Bahasa dan Sastra


(41)

Yunus, Suparno Mohamad. 2008. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.


(42)

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Instrumen Observasi siswa ………... 25

3.2 Instrumen Proses Pembelajaran Oleh Guru ………. 26

3.3 Indikator Penilaian Kemampuan Menulis Surat Resmi ………... 27

3.4 Tolok Ukur Penilaian Kemampuan Menulis Surat Resmi …………... 31

4.1 Hasil Tes Kemampuan Menulis Surat Resmi Siswa Kelas XII pada Siklus I ……… 37

4.2 Tingkat Kemampuan Menulis Surat Resmi Siklus I dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelompok…... 38

4.3 Hasil Kemampuan Menulis Surat Resmi pada Siklus II Menggunakan Metode Pemberian Tugas Individu ………... 45

4.4 Tingkat Kemampuan Siswa Menulis Surat Resmi pada Siklus II dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Individu ………. 46

4.5 Perbandingan Tingkat Kemampuan Siswa dalam Menulis Surat Resmi pada Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ………... 50

4.6 Perbandingan Persentase Rata-rata Skor Setiap Aspek pada Siklus I dan Siklus II ……… 51


(43)

DAFTAR BAGAN

Bagan

3.1 Hubungan Perencanaan, Tindakan, Pengamatan, dan Refleksi Model Kurt Lewin


(44)

(45)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Penggunaan Metode Pemberian Tugas untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Surat Resmi Siswa Kelas XII SMK 17 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.” Dalam menyelesaikan penulisan PTK ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada

1. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus pembimbing akademik, serta pembimbing I yang telah memberikan arahan dan saran-saran dengan penuh kesabaran membimbing penulis hingga PTK ini selesai;

2. Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan berupa kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan PTK ini;

3. Drs. Imam Rejana, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni serta pembahas yang telah memberikan arahan dan masukan sehingga PTK ini menjadi lebih sempurna; 4. Dr. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Unila beserta stafnya;

5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Lampung yang

telah membekali penulis dengan ilmu, bimbingan, arahan, dan motivasi selama mengikuti perkuliahan;

6. Seluruh Staf Administrasi dan Karyawan Tata Usaha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni


(46)

7. Keluarga besar SMK 17 Sukoharjo Kabupaten Pringsewu, seluruh dewan guru, karyawan, dan staf tata usaha;

8. Teman sejawat, Dra. Sri Wijayati yang telah membantu proses pelaksanaan penelitian; 9. Suami dan anak-anaku tercinta atas segala doa dan dukungannya;

10. Orang tua, mertua, dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa, semangat, dan dukungan kepadaku;

11.Teman-teman mahasiswa S1 guru dalam jabatan angkatan tahun 2011 yang telah memberikan motivasi dan partisipasi dalam penyelesaian PTK ini.

Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan rahmat dan hidayah dari Allah Swt.

Bandar Lampung, Juli 2012 Penulis

Pujiastuti


(47)

Judul PTK : P

PPENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT RESMI SISWA KELAS XII SMK 17 SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : Pujiastuti

Nomor Pokok Mahasiswa: 1113116001

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Dr. Edi Suyanto, M.Pd. Dr. Nurlaksana Eko R., M.Pd. NIP 196307131993111001NIP 19640106188031001

2. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Drs. Imam Rejana, M.Si. NIP 194804211978031004


(48)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Edi Suyanto, M.Pd. ...

Sekretaris : Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd. ………

Penguji : Drs. Imam Rejana, M.Si. ……….

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 196003151985031003


(49)

(50)

MOTTO

“Denganmenulis, Andadapatmengisiwaktudengansesuatu yang berharga” (NaniDarmayanti)

”Suratdapatmenjawabkeinginanpengirimpesanakankerahasiaanpesan yang dikirimkannya” (Fajar M. N.)


(51)

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur dan bahagia atas segala rahmat yang telah dilimpahkan Allah Swt. penulis mempersembahkan karya tulis ini kepada orang-orang terkasih berikut ini.

1. Kedua orang tua dengan segala limpahan kasih sayang, doa, dorongan semangat untuk

keberhasilan anaknya yang tidak mungkin terbalaskan.

2. Suami tercinta yang selalu memberi semangat dan motivasi serta kebersamaan hingga

memberikan kedamaian dan keberhasilan.

3. Kedua buah hatiku, Yuanesa Puspitasari dan Viardo Varera, yang selalu memberikan inspirasi

dalam mengejar cita-cita di masa yang akan datang.

4. Adik-adik dan mertua yang selalu memberikan semangat dan kebersamaan sehingga

memberikan keberhasilan.

5. Dewan guru SMK 17 Sukoharjo yang telah memberikan semangat dan dorongannya.

6. Dosen-dosenku yang telah membimbing dan membantu menyelesaikan kuliahku.


(52)

RIWAYAT HIDUP

Penulisdilahirkan di Podomoro (Lampung) padatanggal 20 April 1970,

anakpertamadariempatbersaudara, putridariHadiSupraptodanKatini (Alm).

Penulismenempuhpendidikan di SekolahDasarNegeri 3 Podomoroselesaitahun 1982, SekolahMenengahPertamaNegeri 2 Pringsewuselesaitahun 1985, SekolahPendidikan Guru XaveriusPringsewuselesaipadatahun 1988, D-3 BahasadanSastra Indonesia FKIP Universitas Lampung selesaipadatahun 1991.

Terdaftarsebagaimahasiswa Program S1 Kependidikanbagi Guru dalamJabatan FKIP Universitas Lampung JurusanPendidikanBahasadanSeni, Program StudiPendidikanBahasadanSastra Indonesia tahun 2011 danselesaipadabulan September 2012.


(1)

Judul PTK : P

PPENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT RESMI SISWA KELAS XII SMK 17 SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Nama Mahasiswa : Pujiastuti

Nomor Pokok Mahasiswa: 1113116001

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Dr. Edi Suyanto, M.Pd. Dr. Nurlaksana Eko R., M.Pd. NIP 196307131993111001NIP 19640106188031001

2. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Drs. Imam Rejana, M.Si. NIP 194804211978031004


(2)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Edi Suyanto, M.Pd. ...

Sekretaris : Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd. ………

Penguji : Drs. Imam Rejana, M.Si. ……….

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 196003151985031003


(3)

(4)

MOTTO

“Denganmenulis, Andadapatmengisiwaktudengansesuatu yang berharga” (NaniDarmayanti)

”Suratdapatmenjawabkeinginanpengirimpesanakankerahasiaanpesan yang dikirimkannya” (Fajar M. N.)


(5)

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur dan bahagia atas segala rahmat yang telah dilimpahkan Allah Swt. penulis mempersembahkan karya tulis ini kepada orang-orang terkasih berikut ini.

1. Kedua orang tua dengan segala limpahan kasih sayang, doa, dorongan semangat untuk keberhasilan anaknya yang tidak mungkin terbalaskan.

2. Suami tercinta yang selalu memberi semangat dan motivasi serta kebersamaan hingga memberikan kedamaian dan keberhasilan.

3. Kedua buah hatiku, Yuanesa Puspitasari dan Viardo Varera, yang selalu memberikan inspirasi dalam mengejar cita-cita di masa yang akan datang.

4. Adik-adik dan mertua yang selalu memberikan semangat dan kebersamaan sehingga memberikan keberhasilan.

5. Dewan guru SMK 17 Sukoharjo yang telah memberikan semangat dan dorongannya.

6. Dosen-dosenku yang telah membimbing dan membantu menyelesaikan kuliahku.


(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulisdilahirkan di Podomoro (Lampung) padatanggal 20 April 1970,

anakpertamadariempatbersaudara, putridariHadiSupraptodanKatini (Alm).

Penulismenempuhpendidikan di SekolahDasarNegeri 3 Podomoroselesaitahun 1982, SekolahMenengahPertamaNegeri 2 Pringsewuselesaitahun 1985, SekolahPendidikan Guru XaveriusPringsewuselesaipadatahun 1988, D-3 BahasadanSastra Indonesia FKIP Universitas Lampung selesaipadatahun 1991.

Terdaftarsebagaimahasiswa Program S1 Kependidikanbagi Guru dalamJabatan FKIP Universitas Lampung JurusanPendidikanBahasadanSeni, Program StudiPendidikanBahasadanSastra Indonesia tahun 2011 danselesaipadabulan September 2012.