Kutipan di atas menjelaskan banyaknya infak yang harus di keluarkan Nidah Kirani tiap minggunya. Ia tidak tahu persisi uang tersebut digunakan untuk
apa oleh petinggi di pos jemaah. Untuk memperoleh uang tersebut, Nidah Kirani harus berbohong kepada orang tuanya dengan alasan untuk membayar uang kuliah
dan lain-lain. Dengan adanya faktor stimuli mendorong dan memperteguh perilaku membuat Nidah Kirani mampu melakukan sesuatu meski ia harus
membohongi kedua orangtuanya demi mendapatkan uang untuk di infakkan. Faktor tersebut mempengaruhui konflik psikologis Nidah Kirani yang tergolong
Avoidance-Avoidance Conflict.
4.4 Akibat Konflik Psikologis yang dialami Tokoh Utama
Terlalu sering melakukan perbuatan yang bertentangan dengan suara batin hanya akan menyebabkan pecahnya pribadi seseorang. Akibatnya individu
selalu merasakan konlik-konflik jiwa yang tidak berkesudahan. Konflik dapat menimbulkan akibat adanya sifat tidak mengenal atau menyadari lagi apa yang
dilakukannya. Berikut ini adalah akibat konflik psikologis yang dialami oleh tokoh utama dalam novel Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin M.
Dahlan.
4.4.1 Frustasi
Frustasi erat kaitannya dengan hambatan untuk bertindak. Bila muncul suatu kebutuhan atau dorongan untuk bertindak, tetapi karena sesuatu hal maka
kebutuhan tidak dapat tepenuhi, atau dorongan untuk bertindak terlambat.
Ketika pacar Fuad memohon kepada Nidah Kirani untuk membantu menggugurkan janin yang ada di dalam kandungannya, Nidah Kirani
mengabulkan permintaan tersebut dengan mengantarkan mereka ke sebuah klinik aborsi. Setelah aborsi itu berhasil Nidah Kirani mengalami konflik psikologis. Ia
mengalami kegelisahan dan rasa bersalah atas kematian janin tersebut. Akibatnya ia menjadi frustasi. Akibat ini muncul ketika Nidah Kirani mengalami Avoidance-
avoidance Conflict. Frustasi juga dialami Nidah Kirani pada saat cobaan demi cobaan
menimpanya. Setelah ia dikecewakan oleh Jemaah yang selama ini ia banggakan, kemudian warga kampung yang antipati terhadapnya, kini Nidah Kirani cobaan
itu ditambah lagi dengan ayahnya yang terbaring di rumah sakit berperang melawan maut karena sakit yang dideritanya. Nidah Kirani merasa Tuhan tidak
lagi menyayangi dirinya. Akibatnya ia menjadi frustasi dengan melakukan percobaan bunuh diri. Namun percobaan bunuh diri itu gagal karena ada suatu
kekuatan yang melarang Nidah Kirani untuk melakukan perbuatan itu. Akibat ini muncul pada saat Nidah Kirani mengalami Approach-Avoidance Conflict.
4.4.2 Kekecewaan
Apabila individu dalam suatu kegiatan atau usaha mencapai suatu tujuan mengalami kegagalan ada rintangan atau menderita konflik psikis, maka
kegagalan itu akan menimbulkan kekecewaan. Kekecewaan dialami Nidah Kirani pada saat ia masih berada di pondok.
Nidah Kirani tidak mau mengikuti tradisi pondok untuk salat berjamaah karena ia
menganggap perempuan tidak boleh keluar kamar. Hal itu yang membuat teman- teman satu pondokan mengunjing dirinya bahkan ada yang mengatakan bahwa
Nidah Kirani menentang dan menjelek-jelekkan para kyai. Dengan adanya gunjingan seperti itu Nidah Kirani mengalami konflik psikologis yang berakibat
dengan kekecewaan. Kecewa itu muncul ketika Nidah Kirani mengalami Avoidance-Avoidance Conflict.
Pada saat Nidah Kirani pindah pos di Kaliurang, ia berharap dapat meningkatkan pengetahuannya tentang Islam dan ajaran yang ada di pos jemaah
tersebut. Nidah Kirani membaca dokumen-dokumen tua yang menceritakan tentang sejarah umat Islam di Indonesia. Setelah ia selesai membaca dokumen
tersebut, ia ingin berdiskusi dan bertukar pikir dengan orang-orang yang ada di pos jemaah tersebut, tetapi yang terjadi mereka sibuk dengan urusannya sendiri.
Bahkan hampir sebulan tidak ada perubahan di pos tersebut. Kegagalan Nidah Kirani untuk berdiskusi tentang perjuangan Islam di Indonesia mengakibatkan
kekecewaan baginya. Akibat itu muncul ketika ia mengalami Approach- Avoidance Conflict.
Kekecewaan juga dialami Nidah Kirani ketika ia mengharapkan semua cita-citanya yaitu berjuang demi tegaknya Daulah Islamiyah dan menjadi seorang
muslimah yang beragama secara kaffah dapat terwujud. Namun kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan yang Nidah Kirani harapkan. Ia gagal melakukan
dakwah di kampungnya bahkan ajaran yang ia sampaikan dianggap sesat oleh warga kampung. Maka Nidah Kirani diungsikan dari kampungnya sampai
keadaan aman. Ketika ia kembali ke pos jemaahnya, Nidah Kirani tidak mendapat
sambutan baik dari sahabat-sahabatnya, bahkan mereka mengucilkannya. Padahal Nidah Kirani hanya sebentar diungsikan, tetapi sahabat-sahabatnya telah berubah
dan membenci Nidah Kirani. Akibat dari pengucilan itu Nidah Kirani mengalami kekecewaan. Akibat itu muncul ketika Nidah Kirani mengalami Avoidance-
Avoidance Conflict. Akibat serupa dialami Nidah Kirani pada saat Nidah Kirani bertemu lagi
dengan Daarul. Daarul tiba-tiba datang dan ingin mengajak Nidah Kirani untuk bermain ke rumah kontarakannya dan Nidah Kirani menolaknya karena ia tidak
ingin Daarul melukainya hatinya lagi. Tetapi ternyata penolakan Nidah Kirani membuat Daarul semakin menjauh dari Nidah Kirani. Sejak pertemuan itu, Daarul
pergi meninggalkan Nidah Kirani karena kesalahpahaman. Nidah Kirani berusaha mencari Daarul ke kontrakannya, tetapi hasilnya nihil, Daarul tidak ada di
kontrakana. Nidah Kirani menjadi sangat kecewa dengan Daarul. Kekecewaan itu muncul pada saat Nidah Kirani mengalami Approach-Avoidance Conflict.
4.4.3 Ketidakberdayaan