Sistem stratifikasi sosial pada zaman Belanda

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Satuan Pendidikan : SMA Negeri 11 Yogyakarta Kelas : XI Semester : Ganjil Tahun Ajaran : 20162017 Mata Pelajaran : Sosiologi Pertemuan ke- : 7 Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit A. Standar Kompetensi Memahami Struktur Sosial Serta Berbagai Faktor Penyebab Konflik Dan Mobilitas Sosial B. Kompetensi Dasar Mendiskripsikan bentuk-bentuk struktur sosial dalam fenomena kehidupan masyarakat C. Indikator • Menjelaskan pengertian konflik sosial • Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab konflik • Menjelaskan pengertian kekerasan • Menjelaskan teori kekerasan D. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan dapat menjelaskan bentuk konflik sosialdan konsekuensi stratifikasi sosial. E. Materi Pembelajaran 1. Pengertian konflik sosial Konflik berasal dari kata configure latin yang berarti memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih atau juga kelompok yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Konflik termasuk bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif. Selain konflik terdapat istilah persaingan dan kontravensi. Persaingan adalah suatu usaha yang dilakukan seseorangg atau kelompok secara kompetitif tanpa melakukan ancaman atau benturan fisik. Sedangkan kontravensi adalah sikap tidak senang secara sembunyi maupun terang-terangan. 2. Faktor-faktor penyebab konflik sosial: a Perbedaan individu Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Setiap manusia adalah individu yang unik, artinya setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. b Perbedaan latar belakang kebudayaan Perbedaan latar belakang kebudayaan yang ada sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhrinya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik. c Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. d Perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat